Tittle : White Crystal

Maincast : -Akashi Seijuurou

- Kuroko Tetsuya

- Aomine Daiki

- Kise Ryouta

- Murasakibara Atsushi

- Midorima Shintarou

Suport Cast : - All of Kuroko No Basuke Chara

Author : Lian (VT_Lian1995)

Genre : Family, Slice Of Life, School Life, Brotheship, Little Comedy, Sad, Hurt

Attention : This chara not mine, this chara from Kuroko no Basuke by Fujimaki Tadatoshi – sensei.

Little information : Seluruh nama Cast akan menggunakan nama Akashi karna ini berhubungan dengan kisah keluarga Akashi. Jadi di mulai dari Tetsuya sampai Shintarou akan menggunakan nama depan Akashi.

Summary : Akashi Tetsuya, bungsu dari 6 bersaudara keluarga Akashi harus menangung beban berat di pundak untuk memberikan kesan betapa hebatnya keluarga Akashi. Tapi sayangnya, apapun yang ia lakukan pasti sudah pernah dilakukan oleh ke – 5 kakaknya. Apapun itu, segala yang Akashi Tetsuya raih seolah hanya sia – sia, terlebih jika dibandingkan dengan fisik ke – 5 kakaknya, Tetsuya jauh lebih lemah, namun tak menampik kemungkinan ia bisa jadi lebih kuat walau usahanya akan mendapat resiko yang tinggi. Ini demi menjunjung tinggi motto dari sang Ayah yang telah tiada "Pemenang akan mengukir sejarah dan yang kalah akan menjadi pecundang yang terlupakan."

"Jika kau katakan menjadi bungsu keluarga Akashi merupakan anugrah, tapi bagiku tidak. Beban yang ku tanggung lebih besar dari Ke-5 saudaraku yang lain"

_ooOOOoo_

%^Prolog^%

Jika berkunjung ke negara Jepang atau bahkan tinggal disana, mungkin kau tak akan asing dengan keluarga yang menyerupai kaisar karna kedudukannya yang berpengaruh seantero jepang. Sebuah keluarga kelas atas yang memiliki banyak perusahaan cabang di seluruh Jepang dengan kesempurnaan yang hampir mencapai 100%. Selain perusahaan yang berkembang pesat, Keluarga Akashi merupakan keluarga yang sukses dalam segala bidang, terlebih mereka memiliki 6 putra yang luar biasa dengan 3 diantaranya telah sukses diusia muda sedangkan 2 lainnya masih dalam tahap sukses sedangkan yang terakhir masih menentukan jalan yang akan ia ambil.

Meskipun begitu, untuk sebuah keluarga yang nyaris sempurna itu tak terlalu mengambil pusing selama ke -6 putranya memegang teguh peraturan yang telah ditetapkan dalam keluarga Akashi. Apapun jalan yang mereka ambil, selama itu mengikuti peraturan keluarga Akashi, semua akan mencapai kesuksesan. Ini terbukti saat kepala keluarga Akashi beserta istrinya meninggal karna kecelakaan saat perjalanan bisnis, Ke-6 putra keluarga Akashi yang ditinggalkan diusia muda terus mengikuti aturan hingga akhirnya kesuksesan mulai mereka raih.

Putra pertama Akashi Seijuurou, setelah lulus dari Rakuzan, ia melanjutkan ke universitas Tokyo dan berhasil meraih gelar S1 hanya dalam hitungan 2 tahun. Tak hanya itu, selama ia duduk di bangku sekolah, Seijuurou sudah memegang perusahaan peninggalan sang Ayah dan berhasil mengembangkan perusahaan jauh lebih dari yang dibayangkan. Kini usianya sudah menginjak 24 tahun, perusahaan yang ia tangani terus berada di puncak dan bagaikan menghirup udara, apapun yang ia lakukan sudah pasti berhasil.

Seijuurou yang merupakan putra pertama memiliki sikap yang berwibawa dan tentu saja sangat dihormati bahkan apapun yang ia katakan pasti bersifat Absolut dan tak terbantahkan, baik itu seluruh adik – adiknya sendiri. Seijuurou bisa bersikap ramah juga murah senyum, namun ketika ia pada puncak Stress, ia bisa menjadi seseorang yang bersikap kejam dan tanpa ampun. Jika sudah seperti ini, apapun yang dilakukan tak akan pernah bisa menghentikan seorang Akashi Seijuurou.

Putra kedua Akashi Shintarou, lulus dari Shuutoku ia melanjutkan study di Fakultas kedokteran ternama. Karna kemampuan dan keakuratan saat menjalankan tugas maupun praktek, Shintarou telah menjadi seorang dokter di usia 21 tahun dan meraih gelar dokter muda. Sekarang usianya sudah 23 tahun, hanya dalam kurun waktu 2 tahun ia sudah memiliki beberapa rumah sakit cabang dan 1 rumah sakit peninggalan dari sang Ibu.

Shintarou miliki sikap Tsundere, terlihat kasar di luar namun begitu lembut di dalam, tak heran jika si bungsu sering tersenyum saat melihat kelakukannya yang bisa berubah drastis saat ketahuan memperhatikan saudara lainnya. Shintarou juga merupakan seorang yang formal dan cenderung menyukai segala yang teratur. Terlebih lagi jika ini menyangkut ramalan Oha Asa dan Lucky Item yang setiap hari berganti. Jangan pernah ada yang menyentuh Lucky Itemnya atau ia bisa saja menjadi sedikit menakutkan.

Putra ketiga Akashi Atsushi, lulus dari Yosen ia melanjutkan ke universitas Khusus untuk menjadi Chef yang handal. Karna kemampuannya yang luar biasa dalam memasak, tak perlu waktu lama bagi Atsushi untuk menjadi Chef yang handal. Sejak dia duduk di bangku menengah pertama, Atsushi sudah ahli dalam memasak makanan Dessert maupun menu utama, jadi ia memilih universitas ini hanya untuk mengembangkan kemampuan juga untuk membantunya menciptakan masakan baru. Di usia yang menginjak 22 tahun, Atsushi sudah memiliki restoran mewah sendiri dengan beberapa menu karyanya, terlebih dessert yang di sediakan.

Atsushi memiliki sifat yang terlihat dari luar seperti seorang yang keterbelakangan mental, tapi itu hanya penggambarannya karna ia bersikap seperti anak kecil juga pemalas. Atsushi sesungguhnya memiliki hati yang lembut juga baik, ia begitu menyayangi saudaranya lebih dari apapun, tapi di sisi lain, Atsushi membenci seseorang yang berusaha keras namun tak bisa mencapai apapun. Ia juga benci jika ada orang – orang yang meremehkan dirinya maupun saudara – saudara lainnya, dan jika Atsushi sudah marah, jangan harap pulang dari rumah sakit hanya dalam waktu 3 hari.

Putra keempat Akashi Daiki, lulusan dari Academy Touo dengan nilai yang jujur di atas rata – rata tapi tetap saja di bawah saudara – saudaranya. Daiki masuk ke Academy khusus kepolisian karna mimpinya yang ingin menjadi seorang polisi. Pelatihan yang Daiki jalani selama di Academy tergolong memuaskan walau masih 2 tahun berada di sana, sehingga Daiki boleh tinggal di rumah namun tetap datang di Academy tepat waktu. Usia Daiki baru menginjak 20 tahun tapi bisa diperkirakan di usia 24 Tahun ia akan mencapai pangkat tertinggi di kepolisian karna ia sudah mulai bertugas meski pangkatnya masih rendah.

Daiki memiliki sifat yang tegas juga Overprotectif terhadap saudara – sauradaranya. Ia benar – benar menjadi orang ramah juga hangat saat bertemu dengan saudara yang ia sayangi, bahkan Daiki tak segan – segan menjadi Tameng untuk saudaranya jika sesuatu terjadi menyangkut fisik. Tapi, Daiki memiliki sifat Disiplin yang benar – benar gila saat bertugas, ia bisa menjadi sosok yang angkuh juga tak peduli saat menangani segala hal yang menurutnya mudah juga membosankan. Jika sosok Daiki marah, bersiaplah merasakan sakit yang berkepanjangan, karna satu pukulan Daiki setara dengan 10 kali pukulan petinju kelas berat.

Putra kelima Akashi Ryouta, sedang menyiapkan kelulusan dari jenjang menangah akhir di Kaijo dan sekarang tengah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang Pilot yang Profesional. Kini di usianya masih 18 tahun menjelang 19 tahun, Ryouta bersiap untuk mengukir mimpi barunya. Tak hanya itu, Ryouta yang memiliki wajah rupawan merupakan model terkenal. Diantara saudara yang lain, Ryouta telah memiliki penghasilan sendiri sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Seijuurou sendiri baru bisa membiayai dirinya sendiri saat masuk ke Sekolah Menengah Atas. Jadi untuk urusan biaya, Ryouta lebih mandiri dari saudara yang lain saat seumuran dengannya.

Ryouta memiliki sifat yang energik, friendly juga ceria. Ia mudah tersenyum pada siapapun dan dimanapun, apa lagi jika bertemu saudara – saudaranya, terlebih dengan si bungsu. Begitu melihatnya, Ryouta akan berlari dan memeluk pemuda yang tubuhnya lebih kecil darinya. Walau Seijuurou juga memiliki tubuh yang juga mungil, Ryouta lebih baik memberikan senyuman ceria daripada pelukkan. Tapi, Ryouta bisa berubah menjadi sosok yang sangat sombong juga bermulut tajam saat orang lain yang menurut pandangan matanya lebih rendah atau tak bisa apapun. Ryouta bisa jadi orang yang bermuka dua jika berada di luar Mansion keluarga Akashi. Jika Ryouta marah, bersiaplah mendengar ucapan tajam keluar dari bibirnya dan tentu saja akan terasa sangat menusuk di telinga.

Putra keenam dan merupakan putra bungsu, Akashi Tetsuya. Diantara saudara lainnya yang berjarak tipis, Tetsuya justru memiliki jarak usia yang cukup jauh dari Ryouta. Tetsuya berusia masih berusia 14 tahun menjelang 15 tahun, ia duduk di bangku sekolah menengah pertama yaitu di Teiko. Tak ada yang istimewa jika berbicara mengenai Tetsuya, apapun yang ia lakukan sudah pernah dilakukan kelima saudaranya. Menjadi juara umum, ikut organisasi sekolah, menjadi tim reguler dalam Club Basket, memenangkan olympiade dalam bidang academic, bahkan segala hal yang berhubungan dengan Teiko, tentu sudah pasti pernah dilakukan seluruh saudaranya yang juga lulusan Teiko.

Tetsuya yang merupakan putra bungsu memiliki sifat yang penyayang juga pendiam, ia jarang berbicara pada siapapun baik itu saudara maupun temannya. Tetsuya juga merupakan pribadi yang lembut juga ramah pada setiap orang walau memiliki ekspresi datar, tapi alasan di balik itu semua karena aturan yang mengikat keluarga Akashi. Tetsuya dituntut untuk bisa dalam segala hal, tapi ketika ia bisa melakukannya, sudah pasti ia hanya akan menelan kekecewaan karna ujung – ujungnya membawa nama keluarga juga nama kelima saudaranya. Tetsuya tak pernah terlihat marah, bahkan kalau bisa dibilang, Tetsuya itu minim ekspresi. Jadi apapun yang terjadi, hanya ekspresi datar kecuali jika ia benar – benar senang. Tapi hal yang membuatnya senang adalah melampaui kelima suadara yang sampai saat ini menjadi bingkai dalam lukisan kehidupannya.

Seluruh anggota keluarga Akashi sesungguhnya hanya peduli dengan diri mereka sendiri dan saudara mereka karna didikan keras sang Ayah. Cuma si bungsu Tetsuyalah yang hanya sebentar merasakan didikan itu karna di usianya yang menginjak 5 tahun, kedua orangtuanya meninggal, tapi untuk ke-5 saudaranya? Mereka sudah terikat dengan didikan keras, terlebih Seijuurou, Shintarou, Atsushi dan Daiki. Mereka benar – benar merasakan bagaimana didikan orang tua mereka. Ryouta sendiri menganggap didikan itu hanya sebatas batu loncatan untuknya menjadi lebih baik, walau akhirnya didikan keras itu juga mempengaruhinya.

Motto keluarga Akashi juga menjadi pemicu sebuah sifat yang mengisi hati ke – 5 putra Akashi. Masing – masing dari mereka memiliki sifat angkuh juga kesombongan di batas abnormal jika sudah menyangkut pujian untuk keluarga Akashi. Hal ini lah yang menjadi Bom waktu untuk si bungsu. Beban yang bertengger di pundaknya semakin hari – semakin berat terlebih sebentar lagi ia akan memasuki jenjang pendidikan Menengah Atas. Ia diwajibkan memilih sekolah yang berkualitas seperti kelima kakaknya yang masuk ke sekolah yang hebat. Nilai dari ujiannya juga dituntut sempurna bahkan kalau bisa jauh di atas rata – rata.

Semakin usia si bungsu bertambah, maka beban yang menyiksanya semakin bertambah. Ia juga harus bekerja keras mati – matian untuk mengimbangi saudaranya yang sudah terlebih dahulu meraih sukses. Di bandingkan dengan suadaranya, Tetsuya jauh lebih lemah, seperti ada jarak antara ia dengan sang kakak. Fisiknya yang kecil juga tak sekuat yang lain, terkadang menjadi penghambatnya untuk bisa lebih dari sang kakak. Alasan kenapa Tetsuya lemah, itu karna ia lahir sebelum waktunya dan bisa dikatakan Prematur. Jadi wajar jika ia mudah terserang Flu juga demam karna fisik yang rentan. Tetsuya yang tak ingin merepotkan saudaranya, mulai menjaga pola makan juga kesehatan agar ia tetap sehat juga bisa mengejar saudaranya walau hal itu tidak terlalu berpengaruh.

"Aku tak akan kalah, Nii-san"

To Be Continue...

P.s

Jika ada kesamaan karakter atau mungkin penggambaran karakter mereka, mungkin itu akibat Lian kebanyakan baca FF KnB dan mempengarungi daya khayal Lian yang dangkal + karna ini fandom baru juga FF pertama dengan chara dari KnB.. Mohon bantuannya... ^^