Wavy Life

Naruto belong to Masashi Kishimoto

Warning: Miss typo everywhere

DLDR

This is my first story, hope you like it

Enjoy and happy reading ~

-o-

"Apa maksud Ayah?" air mata turun dari iris emerald-nya. Melaju dengan anggun, jatuh,melintasi hidung dan juga bibir mungilnya yang bergetar, menyembunyikan gigi putih nya yang bergeretak menahan rasa amarah dan kesedihan.

"Maafkan ayah Sakura" Kizashi Haruno hanya bisa menatap anak gadis nya dengan tatapan iba namun tak berdaya. Dia memanglah bukan ayah yang baik bagi Sakura, karena melindunginya pun ia tak bisa. Apalah arti tahta dan harta yang dimilikinya selama ini, itu semua tak bisa melenyapkan kutukan yang ada.

"Mengapa ayah baru mengatakannya sekarang?" Sakura menatap ayahnya kecewa. Surai merah mudanya terlihat kusut karena beberapa lalu ia mencengkram rambut nya kuat-kuat. Berusaha mengusir berbagai kemungkinan terburuk dari kepalanya. Namun, sepertinya itu sia-sia.

Anak dan ayah yang dirundung kesedihan itu kemudian saling memeluk, berusaha melupakan kesedihan dan saling menguatkan.

Flashback, 10 years ago

"Yang Mulia , kami telah mencarinya ke seluruh penjuru negeri, namun kami tetap tak bisa menemukannya, maafkan kami , mohon hukumlah kami seberat-beratnya".

"Tak apa. Itu bukan salah kalian. Kalian boleh pergi sekarang!" Kizashi berucap sambil menatap nanar prajuritnya yang baru kembali setelah 3 hari mencari obat untuk putrinya, Sakura Haruno.

Ia tak ingin lagi ditinggalkan. Setelah kehilangan istrinya, sekarang anaknya. Wabah misterius itu menyebar dengan cepat. Ia bukanlah tuhan yang bisa menyembuhkan putrinya hanya dengan kata-kata.

Semua tabib telah didatangkannya dari negeri sebrang, semua jalan telah ia lalui untuk mencari sendiri obat untuk putrinya, namun ia hanya pulang ke kerajaan dengan tangan kosong.

Semakin hari,kondisi Sakura semakin buruk. Bahkan sekarang ia tak bisa berjalan lagi. Wabah itu menyebabkan sang penderita lumpuh secara perlahan. Dan akhirnya mengantarkan pada sang maut.

Kizashi sudah kehilangan semangatnya. Yang bisa ia lakukan hanya pasrah. Sekarang ia hanya bisa memohon pada tuhan agar memberikan jalan agar putrinya dapat kembali sehat. Dan jalan itu pun terbentang dihadapannya sekarang setelah tertutup hutan dan terhalang jurang.

"Yang Mulia, ada yang ingin bertemu dengan anda, Ia adalah tabib terkenal dari Suna" prajurit itu berkata dengan semangat bak sehabis meraih juara pertama dalam perlombaan.

"Persilahkan dia masuk dan bawa dia kehadapanku" ucap Kizashi dengan senang. Lilin yang hampir mati kini kembali menyala. Harapannya yang hampir hilang kini kembali menyapanya.

"Yang Mulia, perkenalkan saya tabib dari Negeri Suna, saya Chiyo. Saya telah mendengar desas-desus bahwa putri anda telah terkena wabah misterius yang saat ini sedang gempar dibicarakan" ucap Chiyo dengan ekspresi sedih.

"Ya, kau benar. Putriku tak bisa lagi berjalan sekarang" ucap Kizashi dengan tatapan kosong.

"Janganlah anda berputus harapan, Yang Mulia. Setelah mencari dari berbagai sumber, saya akhirnya mengetahui ramuan penawar wabah itu Yang Mulia" ucap Chiyo dengan penuh keyakinan.

"Apa kau serius? Kalau begitu cepatlah buatkan ramuan itu untuk putriku" ucap Kizashi.

"Tapi, saya tak bisa melakukan itu Yang Mulia?" ucap Chiyo sedih.

"Mengapa? Aku akan memberikan semua yang kau inginkan. Tapi tolong sembuhkan putriku" ucap Kizashi dengan penuh harap.

"Bukan seperti itu maksud saya Yang Mulia, saya dengan senang hati akan membantu. Namun, ada satu bahan yang tak bisa saya peroleh. Saya telah mencari dimana-mana, namun tak dapat menemukannya. Sebuah tanaman obat yang sangat langka, tanaman itu bernama Galenia Rose." Jawab Chiyo.

"Namun, saya akhirnya menemukannya dan saya ingin meminta bantuan anda untuk mendapatkannya. Mawar itu hanya ada di dalam area hutan terlarang yang dikuasai oleh Kerajaan Uchiha. Sebuah kerajaan yang dikuasai kegelapan. Dan rumornya bahkan mereka bahkan berkawan dengan Lucifer.

"Aku akan mendapatkannya" ucap Kizashi dengan sedikit keraguan dimatanya

~Tbc~