Return of Destiny

.

.

.

warning : occ, amburadul, gak jelas, membosankan, penuh typo dan masih banyak lagi.

.

.

.

Disclaimare : PERHATIAN NARUTO, HIGH SCHOOL DXD DAN RETURN OF DESTINY BUKAN PUNYA SAYA, SAYA HANYA PUNYA ALURNYA SAJA.

.

.

.

Bandara Kansai, Osaka Jepang.

Disinilah sekarang Naruto dan Erza berada, setelah menempuh perjalanan dari Kuoh sekarang mereka sudah sampai di Osaka. Untuk menuju ke Kyoto dari kuoh tidak bisa langsung melainkan harus lewat Osaka yang merupakan Bandara terdekat. sekarang mereka berada di tempat untuk para penjemput guna mencari siapa yang menyambut kedatangan mereka. setelah lama mencari akhirnya mereka melihat seorang gadis cantik dengan surai hitam di ikat pony tail dengan sepasang mata ungu mengenakan pakaian kasual warna putih dengan corak bunga sakura warna merah ( banyangin aja Chitanda Eru dari anime Hyouka) sedang mengangkat papan nama dengan tulisan Uzumaki Naruto.

" Er – chan liat itu dia yang menjemput kita." kata Naruto ketika berhasil menemukan tulisan Uzumaki Naruto pada salah satu jejeran papan dari para penjemput.

" Mana? wah iya itu Eru – chan, kya sudah lama aku tidak bertemu dengannya, ayo sepat Naruto!" seru Erza histeris setelah tahu siapa yang menjemput mereka.

Greb

" Waaa, Eru – chan lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu, wah kamu tambah cantik aja dari terakhir kali bertemu, bikin aku iri saja. kamu sehat – sehat saja kan selama disini dan..." setelah berlari dari samping Naruto Erza langsung memberikan pelukan maut pada sang penjemput a.k.a Chitanda Eru dan langsung menyerbu dengan berbagai pertanyaan yang akhirnya dipotong oleh Naruto.

" Hei Er – chan lihat itu kasihan Eru – chan sudah membiru karna pelukan mautmu." ujar Naruto sambil menarik Erza.

" Dan bagaimana keadaanmu sayang." peluk Naruto seakan penuh perlindungan pada Eru, sedangkan Erza hanya bisa memanyunkan bibirnya.

" Tapikan aku masih kangen pada Eru – chan." protes Erza yang hanya ditanggapi senyuman oleh keduanya.

" Nanti bisa dirumahkan Er – chan, aku tahu kau masih kangen pada Eru – chan. Sekali kalian mengobrol sudah tidak ada yang bisa mengganggu kalian." sahut Naruto menanggapi protesan Erza dan Erza sekarang semakin memasang wajah kesal dan membuang muka.

" Hei jangan ngambek gitu dong, nanti wajah cantiknya jadi hilang lo?" goda Naruto.

Blush

" Biarin jadi jelek sekalian dan kau cari aja yang lain, yang lebih cantik sekalian." walau wajah sudah memerah sesaat karna godaan Naruto Erza dengan judes meladeni godaan Naruto karna masih dongkol.

" Walau seperti apapun penampilan kalian bagiku kalian tetap yang terbaik dan tercantik dan aku tidak akan berpaling pada siapapun walaupun dia secantik bidadari sekalipun." ungkap Naruto sambil menarik dagu Erza hingga wajah mereka saling berhadapan hingga akhirnya.

Cup.

Kecupan ringan penuh akan cinta Naruto berikan guna menghilangkan kedongkolan di hati Erza, untuk Chitanda Eru sendiri sudah memerah wajahnya diserta senyuman manis yang mampu melelehkan hati para pria yang melihatnya karena melihat kejadian drama picisan yang penuh gombalan dari sang laki – laki kepada sang perempuan.

.

.

.

Kita beralih ke Kuoh sekarang.

Sekarang di salah satu sungai yang ada di Kuoh pada waktu senja duduk seorang lelaki paruh baya dengan surai hitam disertai poni pirang keemasan ditemani remaja dengan surai coklat model kapten Tsubasa. Yap mereka sang Gubernur Malaikat jatuh Azazel dan sang Sekeiryuu masa kini Hyudou Isse, bagaimana mereka bisa saling mengenal, mereka saling mengenal semenjak peristiwa penculikan Asia. Sebagai sesama orang mesum mereka cepat akrab.

" Hei Azazel – Ojisan apa kau sudah punya novel Shinobi Paradise Edisi Khusus karya Menma - sama yang Baru terbit limited edision?" tanya Isse.

"Emang sudah terbit gaki? bukannya seminggu lagi?" bukannya menjawab Azazel malah melempar pertanyaan balik.

" Gyah kau ketinggalan berita Ojisan, novelnya sudah terbit sejak dua hari yang lalu, kalau kau tidak cepat – cepat bisa kehabisan lo?" ujar Isse sambil memperlihatkan Novel yang dimilikinya.

Sring

Disamping kanan Azazel muncul lingkaran sihir dengan lambang iblis Lucifer dan tak lama kemudian muncul Vali dengan pakaian santai.

" Gyah kenapa kau tidak memberi tahuku, kau tau kan itu novel merupakan mahakarya terbaik dengan adegan - adegan hot dan wanita penuh sensual terbaik yang pernah ada." ungkap Azazel histeris.

" Hoi Vali kau sudah beli belum?" tanya Isse pada sang rival Hakaryou ( maaf bila penulisan salah) masa kini. Bagaimana bisa sang Kaisar naga Merah dan Kaisar Naga Putih yang ditakdirkan untuk saling bertarung sampai darah penghabisan malah saling bersahabat. Salahkan saja ucapan dan nasehat bijak dari Naruto yang mampu menyadarkan musuh – musuh yang pernah dihadapinya.

"Sudah dan ini novel yang terakhir." sahut Vali datar tanpa menghiraukan kegalauan Azazel.

Entah apa jadinya sejarah masa kini, kedua Kaisar Naga Surgawi malah berada pada orang mesum, yang Merah di tangan penggemar Oppai sedangkan yang putih penggemar bagian Bokong.

.

.

.

" Ohayou Asia – chan, Esdeath – Sensei." salam Isse ketika dirinya sudah berada di training groub milik kediaman Naruto, setiap tiga kali seminggu Isse dan Asia akan berlatih dibawah bimbingan Erza, Esdeath dan Naruto secara bergiliran.

" Oh kau sudah datang Isse, untuk hari ini sampai dua sepuluh hari kedepan latihan kita liburkan terlebih dahulu, aku ada urusan penting di Underworld." ucap Esdeath setelah meliaht kedatangan Isse.

" Dan ini tugas dariku, Erza dan Naruto untuk menjaga Asia selama kami tidak ada disisinya." lanjut Esdeath.

" Hai Esdeath – Sensei." sahut Isse.

.

.

.

Kyoto, Kediaman Uzumaki.

Saat tampak Naruto, Erza dan Chitanda Eru duduk bersama diruang keluarga sedang bercengkrama bersama.

" Hei Eru – chan bagaimana tanggapanmu jika kau memiliki seorang adik perempuan?" tanya Naruto.

" Maksud Onii- chan apa? aku tidak mau punya saudari perempuan, bisa – bisa nanti Onii – can melupakanku." sahut Chitanda Eru. Ya, Chitanda Eru merupakan saudara perempuan Naruto yang merupakan anak dari saudari ayahnya, bisa dibilang Naruto sangat menyayanginya, bahkan sampai sayangnya Naruto kerap memanggil Chitanda Eru dengan penggilan sayang. Chitanda Eru sekarang tinggal di kediaman Uzumaki semenjak kedua orang tuanya meninggal dibunuh pemannya dari keluarga Chitanda.

" Begini kau taukan bahwa Kaa – sanku memiliki seorang saudari perempuan yang menikah dengan seorang Argento kemudian menetap di luar negeri?" tanya Naruto.

" Hmmm" hanya anggukan kepala disertai gumanan dari Eru sebagai balasan.

" Nah selama tinggal di Kuoh secara tidak sengaja diriku bertemu dengan anaknya yang bernama Asia Argento dan sekarang tinggal bersamaku di Kuoh." ungkap Naruto.

" Dari dirinya aku tau bahwa kedua orang tuanya telah lama meninggal, sebelumkami bertemu Asia hidup sebagai seorang suster di Vatikan sebelum dipindahkan ke Kuoh." lanjut Naruto.

" Bukannya sebagian besar jepang merupakan wilayah dari penganut ajaran Shinto Onii – chan? jika dirinya dikirim ke Kuoh maka secara tidak langsung dirinya dibuangkan Onii – chan? lalu apa alasannya dia dikirim ke Kuoh?" tanya Chitanda Eru karena penasaran akan kisah saudari jauhnya tersebut.

" Entahlah, Onii – chan lupa menanyakannya." sahut Naruto dengan tampang tidak bersalah. sedangkan yang lainnya hanya bisa jadrwob mendengarnya.

" Dasar Onii – chan / Naruto – kun baka." guman Chitanda Eru dan Erza.

" Kalian bilang sesuatu?" tanya Naruto karena merasa mendengar sebuah gumanan.

" Tidak." sahut keduanya bersamaaan.

" Oh berarti aku salah dengar." ujar Naruto santai, sedangkan yang lain hanya bisa memasang wajah faceplam.

.

.

.

tbc

gimana ceritanya kali ini, terima kasih yang sudah menyempatkan diri untuk komen atas pemikiran saya. ditunggu komen yang lainnya.