WORRIED
Naruto belongs Masashi Kishimoto and story belongs Kiriko Saki.
[SasuSaku; ShikaTema; SaIno; NaruHina]
Romance
T
Warning: Kinda weird, absurd, OOC, typo(s), not ngefeel(?), etc.
DLDR
.
.
.
Tap
Naruto, Shikamaru, Sai dan Sasuke dengan cepat melompat dari satu cabang pohon ke pohon lainnya. Sudah 2 hari mereka melakukan perjalanan untuk misi yang sangat penting ini, mereka sudah masa bodoh dengan siang malam atau lapar haus atau yang lainnya, pokoknya yang paling penting adalah menyelamatkan tuan putri mereka masing-masing.
"Oi, Shikamaru apa tempat musuhnya masih jauh?" Tanya Naruto sedikit berteriak karena jaraknya dengan sang ketua tim mereka sedikit jauh, entah kenapa dan tak seperti biasanya, kali ini Shikamaru tampak sangat bersemangat. Ya, mungkin karena misi ini berkaitan dengan perempuan Sunagakure yang ia kencani.
Tap. Shikamaru berhenti disalah satu cabang pohon.
"Itu markas musuh." Shikamaru menatap sebuah rumah yang ditengah hutan yang sudah usang itu dengan tatapan tajam, "Akan kubunuh mereka yang berani mengancam nyawa Temari."
Sai dan Naruto tercengang sebentar, tidak pernah mereka melihat Shikamaru tiba-tiba menjadi garang seperti ini, kalau Sasuke, sih, tidak peduli dengan perubahan Shikamaru, yang penting sekarang ini hanya menyelamatkan Sakura.
"Bersiaplah, kalian!" Seperti biasa, Naruto selalu maju pertama kali, dia yang paling bersemangat menyerang.
.
-Kembali pada malam setelah penculikan-
Para penculik itu menaruh para korban -Sakura, Temari, Ino dan Hinata- disebuah ruangan dalam rumah usang dan mengikat tangan kaki korban tidak terlalu kencang tetapi juga tidak terlalu longgar.
"Apa yakin gas ini tidak akan membahayakan nyawa mereka?" Tanya salah satu penculik yang dengan ragu meletakkan sebuah tabung berwarna silver -bentuknya seperti tabung oksigen.
"Tenang saja, ini tidak akan membuat mereka mati." Sahut penculik lainnya dengan yakin.
Para penculik itu berjumlah lima orang dan mereka sudah menggunakan masker untuk menghalangi gas yang telah mereka siapkan untuk korbannya masuk kedalam paru-paru. Mereka telah siap meluncurkan aksinya.
Tutup tabung tersebut dibuka dengan hati-hati -karena untuk menghindari akibat dari kontak fisik dengan gas yang ada didalamnya, maka mereka menggunakan boneka yang dikendalikan dengan benang chakra oleh salah satu dari mereka- dan gas mulai mengudara.
"Aku harap mereka baik-baik saja." Ucap penculik yang membawa tabung itu dengan sedih.
PUK. Bahunya ditepuk pelan oleh orang yang menggendalikan boneka tadi, "Tenang, ini akan menjadi kasus yang menyenangkan, nikmati saja." Katanya dengan cengiran.
"Lagipula, kita kan sudah punya penawarnya." Celetuk penculik yang lainnya untuk menenangkan rekannya yang dari tadi mencemaskan korban, sedangkan penculik yang lainnya -yang sedari tadi diam mengamati- hanya mengangguk dengan ekspresi datar.
"Sebaiknya kita segera pergi, sebelum Naruto dan yang lainnya sampai disini." Usul salah satu seorang dari mereka, "Aku akan menghapus jejak kita disini." Celetuk si penculik yang daritadi berekspresi datar.
Setelah mereka menghapus jejak itu, mereka segera pergi meninggalkan rumah usang yang mereka gunakan untuk menyekap korbannya yang sekarang ini sedang pingsan didalamnya dan sebentar lagi mereka akan merasakan akibat dari menghirup gas yang telah memenuhi ruangan dalam rumah usang tersebut.
-kembali lagi, pada saat Shikamaru dan timnya sampai ke markas musuh-
BRAK. "Hei-EEHHHH?!"
Shikamaru, Sai dan Sasuke segera menghampiri Naruto yang sedang terkejut setengah mati didepan pintu masuk. Naruto bukan habis melihat penampakan putih-putih melayang tapi karena ia melihat empat gadis putih-putih-imut-menggemaskan yang umurnya berkisaran 12 tahunan.
"Apa yang terjadi pada mereka?" Sai ikut terkejut melihatnya. Didepannya gadis kecil berambut pirang panjang itu adalah kekasihnya -Yamanaka Ino, tetapi kenapa bisa Ino menjadi anak-anak seperti ini? Bukan hanya Ino, tiga gadis lainnya juga berubah menjadi anak-anak lagi.
Salah satu dari mereka ada yang mengerang pelan, "Aw, dimana aku?" Gadis kecil bersurai pink itu terbangun dari pingsannya dan bangkit berdiri-ups.
BLUSH. Sasuke langsung mengalihkan pandangannya dari gadis kecil bersurai pink yang ia kenali sebagai Sakura.
"KYAAA!" Sakura kecil langsung jongkok sembari menutupi dadanya yang kalau dilihat-lihat tidak ada menariknya karena dadanya sangat rata, tetapi entah kenapa apa mungkin karena notabenenya Sasuke sebagai kekasih Sakura, ia jadi mengalihkan pandangannya dari tubuh kecil Sakura. Pedo detected.(?)
Sakura tertunduk malu karena tanpa ia sadari saat berdiri tadi baju yang ia kenakan kebesaran dan langsung melorot semua bahkan secelana dalamnya pun ikut melorot, "Ke-Kenapa aku disini? Apa kalian om-om mesum yang suka menyiksa anak kecil?"
Whut?
Om-om mesum?
Sasuke dan yang lainnya sweatdrop. Astaga, ganteng-cool-kece-hits kaya mereka dikata om-om mesum suka culik dan siksa anak kecil, mereka semua langsung menangis sakit hati, apakah muka kita semesum itu?, batin mereka nelangsa.
Tanpa pikir panjang, Sasuke langsung melepas jubahnya dan memakaikannya pada tubuh polos Sakura, "Aku bukan om-om mesum, yang pantas kau tuduh sebagai om-om mesum pedo itu adalah dia." Ucap Sasuke sembari menunjuk Naruto yang berdiri tak jauh darinya.
Sakura menatap lekat-lekat mata Sasuke, "Aku seperti mengenalmu...om" tiba-tiba Sasuke kesal karena dipanggil om oleh Sakura kecil, "Berhenti memanggilku om, aku bukan ommu."
"Baiklah...paman."
"Itu sama saja. Aku tidak suka."
"Tapi aku suka memanggilmu dengan sebutan paman, lagi pula kau itu terlihat lebih tua dariku 20 tahun, paman."
Sasuke diam, dia tak melanjutkan perdebatan dengan Sakura kecil, entah ada angin apa ia jadi teringat masa lalu saat ia meninggalkan Sakura untuk menjadi ninja pelarian dan membunuh Itachi, kakaknya. Sasuke bangkit berdiri, "Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku juga bingung-" "KYYAAAAAAA!"
Suara melengking datang dari gadis berkucir empat yang baru saja sadar dari pingsannya, "Kenapa aku telanjang seperti ini?!"
"Akh-KYAAA!" lagi-lagi suara melingking datang dari gadis beramput pirang satunya, Shikamaru pening mendengar jeritan anak-anak kecil ini, "Berisik sekali." Gumamnya sembari menutup telinganya rapat-rapat, takut gendang telinganya pecah.
"Heii, kenapa kita ada disini? Dan kenapa ada laki-laki dewasa didepan kita, jangan-jangan mereka om-om mesum?" Kata Temari kecil dengan bibir bergetar ketakutan, sementara Sai, Naruto, dan Shikamaru terjungkal komikal berjamaah.
"Semesum itukah muka kita?" Tanya Naruto yang sakit hati dikata om-om mesum, dua kali.
"Ya, mukamu memang sangat mesum, dobe." Cibir Sasuke.
"Sialan kau, Sasuke!"
Shikamaru menghampiri Temari kecil, ia berjongkok dan segera membantunya menggunakan kimono hitamnya untuk menutupi tubuh polosnya, walaupun diawalnya Temari menolak untuk dibantu tapi pada akhirnya ia hanya menurut karena bagaimanapun juga wajah orang didepannya -Shikamaru- tidak menunjukkan aura mesum atau aura pedo, tetapi diwajahnya tersirat sedikit penyesalan.
Tanpa disadari, Temari kecil menyentuh pipi Shikamaru lembut, ia menatap Shikamaru sendu dan Shikamaru hanya terkejut dengan perlakukan Temari ini, oh tidak, jantung Shikamaru rasanya mau meledak. Selang satu menit, Temari tersadar atas perbuatannua dan segera menjauhkan tangannya dari wajah Shikamaru, "Ma-Maaf.." ucapan itu tidak ditanggapi oleh Shikamaru.
"Aku akan mencari pelakunya dan akan kubuat mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan pada kalian." Kata Shikamaru serius sembari bangkit berdiri.
Sai meralat ucapan Shikamaru yang terdengar sedikit egois, "Kita akan mencarinya, bukan hanya kau Shikamaru."
"Uhuk-" gadis bersurai indigo itu terbangun dengan kalemnya, hanya dia yang bangun tanpa teriak-teriak dengan suara melengking, ia hanya terkejut dalam diam saat melihat tubuhnya tanpa busana.
"Hinata-chan, kau baik-baik saja?" Naruto mendekat langsung kearah Hinata kecil dan Hinata pun langsung memerah malu, "A-Aku b-baik-baik sa-ja." Jawabnya dengan nada gugup plus malu.
"Naruto, dia takut dengan wajah mesummu." Ucap Sai sambil mencoba membaca raut wajah Hinata yang dari tadi tertunduk diam dan sibuk menutupi tubuhnya dengan baju yang kebesaran.
Naruto dongkol, " Aku tidak mesum, sialan!" Sudah berkali-kali ia disebut mesum oleh gadis-gadis kecil ini dan oleh teman-temannya sendiri, hancur kokoro Naruto.
"Maaf, tetapi sebenarnya kalian itu siapa? Kenapa kita ada disini? Kenapa aku merasa aku seperti mengenal kalian?" Tanya Ino dengan runtut pada empat orang dewasa yang ada didepannya, ia menatap mereka dengan tatapan kasih-tau-sejujur-jujurnya-atau-ga-aku-pipisin-kalian.
Ino paling pemberani diantara gadis kecil yang lainnya, "Aku Sai, seorang Anbu Konohagakure dan aku adalah kekasihmu." Ucapnya dengan senyum yang merekah dibibirnya.
"Ke-ke-ke-ke-ke-kekasih?" Ino tak percaya, "Apa yang kau maksud?"
"Aku berbohong." Ucap Sai sekali lagi, masih dengan senyum yang merekah dibibirnya, tetapi sedikit ada kerutan di alisnya, ia nampak sedikit tidak ikhlas mengucapkan kalimat terakhirnya.
Shikamaru berdeham, ia tau dalam lubuk hati Sai, itu bukan merupakan suatu kebohongan, dalam hatinya, itu adalah kalimat yang sangat ingin ia sampaikan tetapi mengingat yang diajak berbicara anak kecil mana mungkin ia benar-benar menyampaikan itu, yang ada mereka malah semakin kebingungan.
Sudah saatnya ia mencari alasan untuk memastikan mereka bahwa Shikamaru dan rekannya ini orang baik-baik serta mencari alasan agar mereka mau dibawa ke Konoha, "Kita ninja dari Konoha, kita diberi misi oleh Rokudaime Hokage untuk menyelamatkan kalian disini dan membawa kalian pulang kedesa." Shikamaru berharap mereka mau ikut bersamanya.
"Saat diculik kalian pasti kepala kalian sedikit terkena benturan sehingga membuat kalian lupa ingatan, jadi aku harap kalian mau percaya pada kita." Tambah Naruto, ia berharap bisa meyakinkan mereka.
Mereka semua masih diam tak memberi respon, "Aku percaya padamu." Ucap Hinata sedikit lantang tetapi juga sedikif malu-malu dan itu membuat Naruto menjadi gemas, rasanya ia ingin memeluk kekasihnya ini.
Sasuke, Sai, Naruto dan Shikamaru sementara ini akan memendam rasa sakit karena harus berpura-pura menjadi ninja biasa yang ditugaskan oleh hokage untuk menyelamatkan mereka dan tidak lebih dari itu. Mereka tidak dapat berharap lebih dari kekasihnya yang sekarang seperti habis tersihir menjadi anak kecik yang polos.
Mereka akan melupakan rasa saling memiliki dengan gadisnya, sementara waktu, berpura-pura menjadi bukan siapa-siapanya mereka.
"Baiklah, kami kau ikut dengan kalian." Ucap Sakura mulai percaya dengan orang dewasa depannya.
"Aku harap kalian bisa menjamin keselamatan kita." Kata-kata yang terlontar dari mulut Temari membuat hati Shikamaru menjadi sesak, aku tak akan membiarkanmu terluka lebih dari ini.
.
Sesaat sesudah menjelaskan masalah dengan hokage dan mulai mencari solusi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan mereka kembali ke keadaan normal, mereka dipaksa suruh pulang oleh hokage untuk istirahat.
Mereka berjalan keluar dari kantor hokage dengan wajah lesu dan bersalah, saat hampir sampai dipintu keluar, mereka mendengar suara beberapa anak gadis yang sedang asik berbincang didepan kantor hokage, padahal sekarang jam menunjukkan pukul dua dini hari, terdengar dari suaranya, mereka telah tenggelam dalam acara berbincang yang mengasikkan sampai lupa waktu.
"Besok kalau aku sudah besar aku ingin menjadi ninja medis seperti kakak yang telah merawat kita tadi." Ucap Sakura kecil dengan antusias pada Temari, Ino dan Hinata.
"Hei, kalau dilihat-lihat jidatmu lebar juga.." ucap Ino yang jauh dari topik yang sedang dibicarakan, "Kau mengejekku? Kau bahkan terlihat sangat gendut seperti babi, apalagi tadi aku melihat cara makanmu yang rakus, sangat mirip dengan babi." Balas Sakura tak ingin kalah.
Temari tertawa lepas mendengar Sakura dan Ino saling mengejek, "Hei gadis pediam, kau tak ikutan ejek-ejekan?" Tanya Temari pada Hinata yang sedari tadi hanya menyumbang tawa saja, mana bagi Temari, cara tertawa Hinata itu sangat pelan-kalem dan terkesan tertawa tanpa suara alias hanya mangap-mangap.
"Hinata itu gadis anggun dan sopan, makanya dia tak mau ikut-ikutan mengejek, berbeda sekali dengan si jidat lebar ini." Puji Ino pada Hinata dan caci Ino pada Sakura, "Hei pig, diamlah." Sakura memberi isyarat diam, lalu terjadilah acara adu mulut antara Ino dan Sakura.
Semenatar dari kejauhan, Shikamaru dan teman-temannya menatap mereka sedih tetapi juga senang tetapi juga menyakitkan, "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Shikamaru mulai mendekat.
"Kami menunggu kalian, kami bingung mau tinggal dimana jadi kami putuskan untuk tinggal bersama kalian hingga ingatan kita kembali, paman." Jawab Sakura enteng dan diikuti anggukan serempak dari teman-temannya.
Pasrah saja, mereka akhirnya menyetujui keinginan mereka untuk tinggal bersama sementara waktu ini, mereka berjalan bersama dan masih seperti tadi, para gadis kecil itu berjalan didepan dan mulai berbincang-bincang asik lagi.
Bagi Sasuke, Shikamaru, Naruto dan Sai ini seperti sedang mengawal anak ģadisnya berjalan pulang bersama teman-temannya, senang sih tapi juga sakit.
Mereka berharap semoga tim medis dibantu dengan Tsunade bisa menemukan obat penawar agar dapat kembali ke tubuh normal.
.
TBC
.
Hai, maafkan saya karena sangat begitu telat apdet (?) Saya waktu itu sedang dipusingkan dengan UNBK /sian lu thor/ ide juga sempet ilang karena tenggelam tertumpuk matematika dan antropologi (?) Dan saat saya mau lanjutin cerita tiba-tiba tanpa disadari laptopnya ketumpahan kuah mie ayam(?) Pada akhirnya laptop saya menutup usianya alias mateq.
Ini karena darurat(?) Jadi saya lanjutin lewat hp, kalau ada typo atau kekurangan atau malah kekurangan ide dalam cerita saya sungguh minta maaf sebesar-besarnya, ini merupakan ide darurat (?) Karena file cerita chp 2 yg sempat saya lanjutin hilang bersama kematian laptop saya /menangis betina(?)/
Saya terimakasih atas review yang membangun semangat mengetik saya, tetapi maaf saya malah membuat kecewa dengan menyajika ide darurat pada kalian yang sama sekali tidak ngefeel, padahal chp 1 udh bagus-bagusnya eh malah chp 2 jd ancur.. Saki minta maaf : " )
Oh ya, btw tag nya udah aku ganti, disini semua pair bakal jatah adegan cinta cintaan yang porsinya sama rata, karena dari awal tokoh utamanya si Shika Sasu Naru Sai hehe, btw terimakasih udah ngingetin masalah tag nya hehe
Terimakasih sudah mau menunggu dan membaca ff yang alur nya ga jelas ini, Kiriko Saki mohon maaf atas semuanya...salahkan kuah mie ayamnya 'v') (?)