Stomachache

ChanBaek

T

.

.

.

Tingtingtingti-drrt

Baekhyun menghela nafasnya frustasi sejak ponselnya terus-terusan berbunyi -tanda notifikasi. Ia menggeram, mengacak-acak rambutnya kesal dan terisak pura-pura lagi.

Ia sudah menghubungi Chanyeol. Bahkan sampai pura-pura menangis ke lekaki tampan-nya dan hanya ditertawakan.

Sejak video dimana Chanyeol menggesekan hidung dengan hidungnya tersebar, ponselnya sama sekali tak berhenti untuk bergetar dan berbunyi. Baekhyun bahkan sudah mematikan ponselnya selama dua jam tadi, tapi saat menyalakannya kembali tetap saja. Ponselnya penuh dengan notifikasi instagramm-nya.

'started following you, started following you'

Itulah kira-kira yang Baekhyun temukan dinotifikasi instagramnya. Ia menghela nafas, kalau hanya satu atau dua dengan alasan saling mengenal tak apa. Tapi ini ratusan, bahkan Baekhyun tak tahu persis berapa ratus. Ia tak tahu darimana datangnya semua followers itu, ia senang tapi agak pusing juga kalau orang sebanyak itu menyerang instagramnya tiba-tiba.

Tak hanya notifikasi followers, banyak juga komentar-komentar yang diposkan di foto ataupun video miliknya. Baekhyun masih terkejut, ia tak masih tak menyangka bisa sepopuler ini dalam waktu kurang dari 24 jam. Padahal seingat Baekhyun, sejak sebulan lalu instagramnya sangatlah sepi karena ia juga tak pernah mengupload sesuatu.

"Huwaaa~"

Baekhyun mengerang lagi, satu notifikasi baru saja masuk dan menbuatnya sadar. Ia meraih ponselnya cepat dan mengeceknya.

"Jadi ini dokter yang sudah mencuri suami masa depanku real_pcy ? Kenapa kau cantik sekali sebagai seorang lelaki? Tolong jangan membuatku iri baekhyunee kau cantik sekali. Oh, aku bukan salah satu dari manusia yang akan menghujat kalian, so selamat ya atas hubungan kalian. Aku akan mencintai kalian berdua dengan sepenuh hatiku"

Itu satu dari ribuan sebelumnya yang membuat Baekhyun tersenyum. Walau tak semua komentar terdengar begitu baik, Baekhyun tetap membacanya karena penasaran.

Baekhyun melirik lagi jam yang ada dikamarnya. Hampir tengah malam dan Baekhyun sama sekali belum bisa bergelung manja dengan selimutnya. Helaan nafasnya terdengar, uh ia jadi merindukan kekasihnya.

Ia tak punya banyak waktu lagi untuk dihabiskan bersama Chanyeol. Harusnya, tadi ia mau saja ketika Chanyeol merengek agar ia mengiap di rumah Eomma Park. Kalau Baekhyun menginap, ia pasti tak akan merindukan kekasih tampannya. Apalagi, besok pagi Chanyeol benar-benar harus pergi meninggalkannya. Menyebalkan.

Baekhyun pun mengambil ponselnya, dan menghubungi Chanyeol tanpa pikir panjang. Ia tak peduli Chanyeol disana sudah tidur apa belum, ia hanya merindukan lelaki itu. Tak mendengar suaranya saja membuat Baekhyun rindu. Ia baru beberapa jam mereka tak bertemu, apalagi kalau nanti Chanyeol benar-benar meninggalkannya selama berbulan-bulan. Menyedihkan.

"Ha-"

"Yeollie~"

"Oh, sayang? Ada apa eum?"

"Kau sudah tidur ya?"

"Eung, aku baru selesai berkemas"

"Oh"

Baekhyun bisa apa lagi? Ia tak mungkin mencegah Chanyeol untuk pergi. Pekerjaan Chanyeol itu pasti lebih penting dari apapun, dan Baekhyun hanya tak ingin bersikap egois dan membuat Chanyeol jadi tak nyaman.

Ia menghela nafasnya, memilih untuk berbaring diranjang dan mnggulung dirinya dengan selimut. Chanyeol disebrang telepon sana tak mengatakan apapun, membuat Baekhyun berpikir kalau Chanyeol mungkin sudah mengantuk. Berbeda dengan dirinya yang tak bisa tidur karena takut ditinggalkan dan juga masih merasa malu karena insiden instagram-nya.

"Yeollie...kau sudah mengantuk?"

"Memangnya kenapa? Kau membutuhkan sesuatu sayang?"

"Ti...dak. Yasudah Yeollie tidur saja. Aku juga akan berusaha untuk tidur"

"..."

"Aku matikan te-"

"Ingin bertemu sebentar?"

"Eung?"

"Aku merindukanmu"

"Ini...sudah tengah malam. Yeollie juga pasti lelah"

"Bee, aku kerumahmu sekarang"

"Eung, tidak per- baiklah. Aku juga merindukanmu"

Nyatanya, Baekhyun pun juga merasakan hal yang sama dengan Chanyeol. Ia merindukan lelaki itu juga hanya setelah mereka berpisah sekitar 4 jam. Konyol. Tapi itulah kenyataannya.

"Aku akan menunggu didepan"

.

.

.

Angin berhembus cukup dingin dan membuat Baekhyun mengigil di beberapa kesempatan. Ia jutaan kali mengeratkan jaket tipisnya, menggulung dirinya sendiri dalam pelukannya yang tak akan pernah terasa hangat. Uh, kalau ada Chanyeol pasti ia akan merasa hangat. Ah, apa yang kau pikirkan Baek? Haha

Baekhyun benar-benar menunggu Chanyeol didepan rumahnya seperti yang ia janjikan. Setelah mengendap-endap ia keluar dari kamar dan melewati kamar Mama Byun, Baekhyun memilih untuk duduk diteras rumahnya.

"Dingin" Ia memeluk tubuhnya lagi setelah mengecek ponselnya yang bergetar. Pesan dari Chanyeol mengatakan kalau lelaki itu akan sampai dalam 5 menit.

Baekhyun tak sabar, ia akan selalu merindukan Chanyeol walaupun mereka bertemu setiap harinya. Ia tersenyum, mengecek lagi ponselnya yang baru saja bergetar.

"Baby!"

Dan ia mendapati Chanyeol didepan gerbang rumahnya. Lelaki itu berdiri disamping pintu mobilnya, tersenyum begitu tampan dan membuat Baekhyun berlari menghampirinya.

"Yeol!"

Bruk

Baekhyun memasrahkan dirinya yang hampir membeku pada Chanyeol. Selain ingin melepas rindu, ia juga ingin mendapatkan kehangatan dari tubuh kekasihnya ini. Baekhyun memeluknya erat, tak membiarkan jarak sedikitpun memisahkannya bersama Chanyeol.

"Kupikir kau sudah tertidur. Maaf membuatmu menunggu seperti tadi. Pasti dingin sekali?" Baekhyun hanya mengangguk, membiarkan kepalanya diusap-usap lembut oleh tangan besar Chanyeol. Ah, ia tahu kalau Chanyeol bisa membuatnya merasa hangat seperti ini.

"Apa teleponku tadi mengganggumu?" Kata Baekhyun dan melepaskan pelukannya. Ia berniat memeluk dirinya sendiri, tapi Chanyeol sudah lebih dulu meraih kedua tangannya untuk digenggam.

Chanyeol menggeleng, "Ani" dan apa yang lelaki itu lakukan dengan mengecupi punggung tangan Baekhyun sukses membuat siempunya tangan merasa tersipu.

"Tanganmu dingin" Lanjut Chanyeol sambil meniupkan udara dari mulutnya ketangan Baekhyun. Dan lagi-lagi, hal itu sukses membuat Baekhyun tersenyum dengan pipi yang semakin merona.

"Kau tidak bisa tidur?" Chanyeol bertanya pelan, mengysak kepala Baekhyun lembut dan ditanggapi dengan anggukan kepala yang menggemaskan "Kenapa eum?"

Chanyeol menariknya kedalam pelukan, membuat Baekhyun merasa begitu nyaman setelah tubuhnya hampir membeku karena dingin.

Dan ia hanya mengangkat kepalanya, menatap Chanyeol dengan mata anak anjing yang begitu menggemaskan. Ia tidak mengatakan apapun, tapi membuat Chanyeol tersenyum dan langsung mencium pucuk hidungnya.

"Mama sudah tidur"

"Lalu?" Chanyeol bertanya ragu, membuat Baekhyun mempoutkan bibirnya karena lelaki itu tak mengerti apa yang ia maksudkan.

Oh tuhan, ia harus memberi kode seperti apa lagi agar Chanyeol paham kalau ia kedinginan dan ingin Chanyeol menemaninya didalam rumah saja.

"Ah, ayo" dan saat Chanyeol mengiyakan ajakan Baekhyun, anak manis itu tersenyum dan kembali memeluk kekasihnya "mau kugendong?" dan anggukan cepat itu adalah akhir sebelum kaki Baekhyun benar-benar terangkat saat Chanyeol memggendongnya bridal.

.

.

.

"Disini gelap" Chanyeol mengeluh pelan saat hampir menaiki tangga dibawah kamar Baekhyun. Oh, ia bukan mengeluh...hanya berhati-hati karena takut salah langkah dan melukai malaikat kecilnya.

"kalau dinyalakan, nanti mama tahu. Hehe"

"Anak nak-"

"Tahu apa eum?"

Klik

Dan saat itu juga Chanyeol maupun Baekhyun membatu. Suasanya yang tadinya terasa dingin dan juga gelap mendadak lampunya menyala dan jadi menegangkan.

Hampir saja ia melepaskan gendongannya dari Baekhyun kalau tak ingat betapa berharganya lelaki digendongannya saat ini.

"M-mama/ a-ahjumma"

"Anak nakal! Kau bahkan menyelundupkan kekasihmu saat tengah malam. Dan apa-apaan dengan acara menggendong seperti itu? Kau bukan anak kecil Byun Baekhyun!"

Baekhyun meringkuk takut didalam gendongan Chanyeol dengan tatapan penuh penyesalan kepada Mama Byun dibawah sana. Ah, ia juga jadi menyesal mengajak Chanyeol kedalam rumahnya seperti ini. Gara-gara keinginannya, kekasihnya itu jadi kena marah.

"M-mama... B-baekkie hanya ingin..."

"Ah, ahjumma mian. Ini salahku"

Baekhyun ingin membela diri, tapi Chanyeol lebih dulu menyela. Ia bahkan membungkuk walau Baekhyun masih didalam gendongannya.

Ia hanya merasa harus meminta maaf pada wanita paruh baya dibawah sana karena masuk rumahnya tanpa izin.

"Kalian lucu sekali"

Saat senyum Mama Byun muncul secara spontan, juga sebuah kekehan pelan yang terdengar meledek ditelinga Baekhyun. Anak itu langsung membelalakan matanya, menatap Mamanya agak kesal saat sadar ia dikerjai.

"Sudah sana lanjutkan. Mama mengantuk"

"A-ahjumma, kau...tidak marah?"

"Untuk apa? Selama kalian tidak macam-macam"

Tak sadar Chanyeol menghela nafasnya, bisa hancur reputasinya didepan sang calon mertua kalau wanita itu marah padanya karena hal ini. Ia pun hanya tersenyum ketika wanita itu melambai padanya dan pamit untuj bergegas ke kamarnya.

"Haishh, aku tak habis pikir dengan Mama"

"Hei, dia baik"

Walau dalam hati mengiyakan pedapat Chanyeol tentang Mamanya, tetap saja Baekhyun merasa kesal. Bagaimana bisa Mamanya bercanda seperti itu. Bahkan Baekhyun hampir jantungan karena takut Mama Byun marah dan malah tidak merestuinya dengan Chanyeol.

"Jadi, sebenarnya kau sudah mengantuk apa belum?" Chanyeol bertanya dan kembali membawa langkahnya menaiki tangga.

"Aku sudah mengantuk, tapi tak bisa tidur. Kalau kau temani, mungkin akan tidur"

"Baiklah tuan putri"

"Hehe"

Baekhyun tertawa puas, mencubit pipi Chanyeol gemas sebelum menghadiahkan banyak ciuman gemas dipipi kekasihnya yang tampan itu.

"BYUN BAEKHYUN, MAMA BILANG JANGAN MACAM-MACAM"

Sial.

Bahkan saat Mamanya bilang ingin cepat pergi ke kamar, wanita itu malah mengintipnya dibalik pintu.

"Nanti Baekkie ciumnya kalau sudah di kamar saja ya Yeollie"

TBC

Annyeong~

Bersyukur banget kalau masih ada yang nungguin ff ini^^

With Love,

Peachybloom