LOVE MY DEVIL SIDE

Cast: Sehun, Luhan, Baekhyun, Chanyeol, Kai, Kyungsoo and other cast

Genre: Boys Love, Mystery, Supranatural, Romance, Hurt-Comfort

Rate: T – M

Lenght : Chaptered

Note : Alur berantakan, typos bertebaran

Don't Like Don't Read !

Enjoy ^^


- Kau tidak bisa meminta maaf atas kesalahan yang orang lain lakukan. Dan kau tidak bisa memohon ampun atas dosa yang orang lain perbuat-

Chapter 1

Meet You

Youhan Kindergarten

Tengah hari adalah waktu bagi namja mungil itu untuk menjemput adik kecil kesayangaannya dari sekolah pertama si kecil. Namja itu dengan sabar menunggu keluarnya si kecil dari kelasnya. Sambil membunuh rasa bosan yang menghampirinya, namja itu mengeluarkan smartphone miliknya. Kemudian Ia memainkan game angry bird favoritnya dan mulai tenggelam didalam permainan itu, hingga sebuah teriakan samar samar yang cempreng mengusik pendengarannya.

"Hyung…"

"Hyung.."

"Hyung… Isshh Luhan hyung…" Teriak sebuah suara cempreng yang terdengar sudah hampir menangis.

Seketika namja yang dipanggil Luhan itu langsung mempause game kesayangaannya dan menghampiri suara cempreng yang berasal dari namja kecil pendek namun juga menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya.

"Eoh kau sudah pulang Baekhyunii, bagaimana sekolahmu hari ini hmm?" Luhan bertanya dengan sangat lembut sambil mengelus surai lembut milik sang adik.

Baekhyun, namja yang jauh lebih muda menjawab dengan ketus disertai ekspresi wajah yang cemberut.

"Baik, cepelti biasa" Ia menjawab dengan nada khas anak kecil dan mengerucutkan bibirnya kedepan membuat Luhan sang kakak yang melihatnya tersenyum gemas. Belum lagi mata bulat yang berusaha ia picingkan menandakan ia sedang kesal. Rambut mangkok lembut berwarna coklat bergerak gerak mengikuti gerakan kepalanya, membuat Baekhyun terlihat sangat imut seperti anak anjing yang mungil.

"Kau marah hmm? Mian, jeongmal.. Hyung tidak dengar tadi baekhyunii memanggil hyung. Maafkan hyung ne.." Luhan mengatupkan kedua tangannya dan berjongkok mensejajarkan tingginya dengan tinggi adiknya yang hanya sepinggang orang dewasa tersebut.

Namun nampaknya sang adik yang masih berusia 6 tahun tersebut tidak ingin memberikan maafnya dengan mudah pada sang kakak. Ia hanya memalingkan wajahnya kearah yang berlawanan dengan bibir yang masih mengerucut kedepan. Luhan tentu tidak kehilangan akal menangani adik kecilnya ini. Kemudian otaknya langsung memikirkan cara ampuh agar si kecil tersenyum kembali padanya.

"Hyung Ingin membeli ice cream,, ice cream rasa strawberry di kedai Kyungsoo hyung. Pasti akan sangat enak jika disantap saat siang hari yang panas seperti ini. Baekhyunii ingin ikut tidak?"

Luhan melirik kearah Baekhyun yang nampaknya sudah mulai tersugesti dengan bujuk rayunya. Kelemahan Baekhyun hanyalah strawberry karena adik kecil kesayangannya itu hanya akan ceria kembali setelah di berikan apapun yang berbau strawberry. Benar benar strawberry addicted.

Baekhyun tidak akan menolak jika tawaran yang hyungnya berikan sangat menggiurkan. Strawberry.

"Umm hyung tentu cajaa Baekhyunii ikutt.. Baekhyunii cukaa cetlawbelly.. Hehehee" Ujar si kecil yang kemudian menghamburkan dirinya ke pelukan sang kakak. Luhan langsung memeluk lembut Bekhyun dan menggendongnya lalu berjalan ke kedai ice cream langganan mereka. Dalam perjalanan luhan sesekali menciumi pipi Baekyun sanking gemasnya, membuat sang adik merasa risih akibat pelakuan sang kakak.

"Hyung belhenti cium pipi Baekhyunii iisshh." Protes Baekhyun sambil menutupi kedua pipinya.

"Habisnya hyung gemas melihat pipi chubbymu yang seperti bakpao ini" Luhan mecubit pipi Baekhyun gemas.

"Tapi Baekhyunii bukan bakpao hyungg.. Bakpao kan buat dimakan, apa hyung mau memakan Baekhyunii.. Huaaaa Baekhyunii cidakk mau" Seru Baekhyu histeris yang justru membuat Luhan terkekeh melihat tingkahnya.

"Hahaha kau sangat menggemaskan Baekhyunii.." Luhan kembali menggendong sang adik sambil menenangkannya. Baekhyun memang selalu berlebihan bila menanggapi sesuatu. Apapun itu, ia akan bertingkah sangat sangat berlebihan.

Kehidupan sangat berbeda bagi keduanya setelah beberapa bulan yang lalu kedua orang tua mereka meninggal secara tiba-tiba karena sebuah kecelakaan. Luhan merasa sangat terpukul saat kejadian itu, ditinggalkan hanya berdua dengan adiknya yang masih sangat kecil membuatnya hampir kehilangan akal dan sempat mencoba bunuh diri. Hingga genggaman tangan mungil sang adik menyadarkannya bahwa ia masih punya tanggung jawab yang harus ia selesaikan yaitu menjaga sang adik, Baekhyun. Luhan ingat bagaimana ia tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Yang ia tahu ia harus secepatnya mencari pekerjaan untuk melangsungkan kehidupan mereka berdua. Beruntungnya masih ada bibi Zuu saudara mereka yang masih mengizinkan mereka berdua tinggal dirumahnya. Dipagi hari Luhan akan mengantarkan sang adik ke sekolah Tk, kemudian setelah itu ia akan membantu sang bibi berjualan kue beras hingga siang hari dan menjemput Baekhyun. Setelah itu ia akan bekerja di club malam milik bibi zuu.


"Eoh Luhannie, Baekhyunii.. Kalian disini?" Tanya Kyungsoo yang langsung menghampiri keduanya dan menciumi Baekhyun dengan gemas.

"Uhh celalu caja ciumi Baekhyunii." Baekhyun langsung memasang tampang cemberut andalannya.

"Karena Baekhyunii sangat menggemaskan sayang, membuatku tidak bisa berhenti menciumimu" Kata Kyungsoo sambil mengantarkan mereka berdua duduk di kursi sudut favorit Baekhyun. Luhan hanya tersenyum melihat Baekhyun yang masih cemberut.

"Boleh aku catat pesanmu sayang?" Kata Kyungsoo mengelus pipi mulus Baekhyun.

"ect klim setlawbelli catuu polsi becaaaalll.." Jawab Baekyun dengan semangat.

"Eum tentu saja satu porsi sangaaaatt besar untukmu.. Dan kau Luhan? Bubble tea rasa taro seperti biasa?" Tanya Kyungsoo kembali. Ya Luhan dan Baekhyun sudah sangat sering datang ke cafe Kyungsoo, maka wajar sang pemilik sudah sangat hafal pesanan mereka. Luhan hanya tersenyum sebagai balasannya.

"Baik, tunggu sebentar" Ujar Kyungsoo kepada keduanya.

Lalu kemudian iapun berlalu dan Baekhyun mulai berceloteh kepada Luhan tentang teman temannya di sekolah. Dari mulai Chen yang selalu menjahilinya dan membuatnya jengkel dengan wajah kotaknya, sampai krystal salah satu teman yeojanya yang Baekhyun sangat sukai karena ia selalu berbagi mainan dengan Baekhyun. Baekhyun bercerita penuh semangat dengan cara bicara cadel khas anak kecil membuat Luhan benar benar bahagia. Pasalnya adiknya itu tidak pernah seceria ini sejak kedua orang tua mereka meninggal beberapa bulan lalu, Baekhyun lebih banyak diam dan menunggu Luhan untuk mengajaknya bicara. Tidak seperti sekarang yang sangat terbuka berbagi pengalaman sekolah pertamanya dengan Luhan.

Setelah beberapa menit pesanan Luhan dan Baekhyun datang. Satu cup bubble tea taro dan segelas besar ice cream strawberry terpampang nyata di depan wajahnya membuat Baekhyun berteriak kesenangan. Ia hampir melompat jika Luhan tidak menahannya terlebih dahulu.

"Pelan pelan makannya uri Baekhyunii, jika tidak kau akan tersedak" Ujar Luhan saat melihat adiknya menyendok ice cream dengan ukuran besar ke mulut kecilnya.

"Umm.. Baekhyunii cidakk.. akann.. telcedak hyuuung.." Jawabnya bergumam dengan mulut penuh dengan ice cream. Luhan hanya dapat menggeleng melihat tingkah Baekhyun. Baekhyun tetap tidak akan terlawan jika berurusan dengan ice cream favoritnya. Luhan kembali memperhatikan adiknya dengan seksama, wajah Baekhyun sangat mengingatkan Luhan pada eommanya. Sedangkan wajah Luhan sendiri lebih mirip appanya.

"Hyung.. Baekhyunii cudah celacai makan ect klimnya. Baekhyunii mau pulang cekalang.." Ajaknya pada Luhan sambil menarik ujung jari sang kakak.

"Ahh baiklah ayo kita pulang, Baekhyunii tunggu diluar sebentar hyung akan menemui Kyungsoo hyung, arraseo" kata Luhan pada Baekhyun.

"Mm ne, araceo hyung" Jawabnya lalu berlari kecil menuju pintu keluar. Sementara Luhan menemui Kyungsoo kedalam cafe.


Baekyun sedang menunggu hyung kesayangannya saat seorang namja tampan namun juga sangat tinggi menuju kearahnya kemudian namja itu tiba-tiba berhenti tepat di depan tubuh kecilnya.

"Minggir" perintah namja tinggi tersebut tanpa basa basi disertai dengan tatapan tajam membuat Baekhyun si kecil tidak mengerti maksudnya. Ia hanya mampu mendongak melihat namja itu.

Tetap dengan bibir mengerucut karena tidak senang ada yang berkata dengan nada dingin kepadanya, karena setiap orang yang bertemu Baekyun akan bersikap manis padanya. Mengapa orang ini tidak manis kepadanya.

"AKU BILANG MINGGI KAU MENGERTI ATAU TIDAK?"

Sontak saja bentakan namja tinggi itu membuat si kecil menangis hiateris dan menjerit ketakutan. Tidak ada seorangpun yang pernah memperlakukan ia seperti ini.

"Huaaa Hyung.. Huaaaa hyung hiks hikss.. Huaaaa Luhan Hyung.."

Baekhyun semakin meningkatkan volume tangisan cemprengnya hingga sukses membuat sang kakak datang berlari secepat mungkin menujunya.

"Hosh.. Baekhyunii ada apa sayang?" Luhan bertanya dengan panik.

"Hiks.. hyung ajusshi ini membentakku hikss.. hueee" Luhan langsung saja mendekap sang adik dan menenangkannya. Luhan berbalik dan melihat sang ajisshi -namun lebih tepatnya seumurannya- itu masih berada ditempatnya. Masih dengan tatapan setajam pisau yang ia berikan pada kakak beradik itu.

"Maaf, apa adikku berbuat salah pada anda, hingga anda membentaknya?" Tanya Luhan dengan sopan.

"Dia menghalangi jalanku. Tentu saja aku menyuruhnya minggir. Bukannya bergerak dia hanya diam seperti patung" Jawab namja itu dengan sangat angkuh.

What…

the..

hell…

Sikap yang namja ini berikan benar benar membuat Luhan kesal. Namun ia masih berusaha sabar menghadapinya.

"Aku minta maaf jika adikku bersalah padamu" Luhan membungkuk sopan dan menggendong Baekhyun hendak berlalu sebelum namja itu kembali berkata.

"Kau tidak bisa meminta maaf atas kesalahan yang orang lain lakukan. Maafmu tidak aku terima. Anak itu yang harusnya meminta maaf padaku, bukan kau" Sanggahnya masih tetap dengan sikap angkuh jelas terpatri diwajah tampannya.

"Apa? APA KAU BILANG?" Kali ini rasanya Luhan tidak bisa menahannya lagi. Ia berbalik dan mendekati namja tinggi itu dengan Baekhyun yang masih dalam gendongannya.

"Kau menyuruh anak kecil ini meminta maaf padamu, padahal yang ia lakukan hanyalah kesalahan kecil sekalipun. Mengapa kau tidak mampu berfikir dewasa menyikapi hal kecil seperti ini, hah?" Luhan berteriak penuh amarah membuat sang adik yang berada di gendongannya terbelalak kaget, pasalnya sang kakak tidak pernah marah sampai seperti ini yang justru membuatnya tambah takut.

"Aku minta maaf atas kesalahannya, ahhh bukan. itu bahkan bukan kesalahan adikku. Kaulah yang bersalah, memangnya kau tidak bisa apa berjalan melewati adikku agar bisa agar bisa masuk kedalam sana. Jika ada yang bersalah disini adalah KAU" Geram Luhan sambil menunjuk wajah namja itu.

"Jika saja kau pakai otak yang berada dikepala tinggimu mungkin hal itu sudah terpikirkan"

Namun sang namja nampaknya tak terlihat terusik dengan nada suara Luhan yang meninggi. Ia memandang Luhan lekat dan menyematkan smirk kecil tapi menakutkan.

"Kau tidak bisa memohon ampun untuk dosa yang orang lain lakukan. Jika kau melakukan kesalahan mengakulah, jika kau tau orang lain membuat kesalahan maka buat orang itu mengakuinya dan mendapatkan hukumannya. Jika kau tidak melakukannya maka KAU sama bersalahnya dan akan mendapatkan hukuman yang setimpal"

Kemudian namja itu berlalu dan pergi meninggalkan Luhan yang terlalu lambat mencerna perkataannya. Untuk apa ia mengatakan hal yang berbelit belit seperti itu, ini kan hanya masalah sepele. Kenapa ia harus mendapatkan hukuman segala macam.

Cihh apa apaan namja itu..

"Hyung.. "

"Hyung.. Lihat ajusshi itu.. " Kata Baekhyun sambil menunjuk kearah namja itu berlalu.

"Umm dia orang aneh Baekhyunii, tidak perlu kau pikirkan nee." Luhan mengelus surai lembut sang adik.

Baekhyun menggeleng

"Anioo hyung.. Hyung maca tidak lihat, ajusshi itu punya cayap becal sekali dan walnanya hitam.. Baekhyunii takutt hyung.." Baekhyun langsung memeluk sang kakak dan membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Luhan.

Luhan memandangi namja itu dalam dalam, dia tidak melihat apapun bentuk sayap yang Baekhyun katakan. Lagipula mana ada manusia bersayap. Tidak ambil pusing ia pun pergi membawa Baekhyun di gendongannya.

Sayap?

Besar?

Hitam?

Baekhyun tidak mungkin bohong, namun Luhan sendiripun ragu dengan apa yang dilihat Baekhyun dan yang tidak mampu ia lihat.

Namja tinggi itu berbalik dan menatap sosok yang baru saja berbicara lancang padanya. Seenaknya.

Tidak ada satu manusiapun yang boleh menghinanya. Karena manusia tidak akan pernah lebih baik dari kaumnya.

.

.

.

TBC/ END ?


Still Love Hunhan.. mereka OTP sayaaa .. *banzaiii

asal usul terbuatnya ff ini adalah waktu aku lagi jalan, trus didepan aku kan ada ada anak kecil dalam gendongan mamanya gitu.. eh dia malah ketakutan liat aku, padahal kan aku cantik begini lohh #ciumjauh.. emmuaacchhh

nah dari situlah aku mikir "emangnya aku kayak iblis apa? emangnya aku punya aura hitam apa ? ampe tu anak takut banget ngeliat aku..."

aku langsung mikirin hunhan yang selalu dalam pikiran aku dan jadilah imajinasiku berkeliaran ngebayangin kalo Sehun jadi Iblis dan si manis little LU jadi manusia super imut ^^

begituuu..

how about the story dear ?

kalo banyak yang suka aku lanjut kalo ga aku hapus aja T.T

Please review dear ...

salam rusa ^^