"Kriiiiiiiinnggggg ctek" jam enam pagi. Sebuah tangan langsung memencet tombol jam weker untuk mematikannya lalu seorang pemuda bersurai pirang dengan perlahan membuka matanya menampakan iris matanya yang berwarna biru muda dengan pupil vertikal yang unik dia lalu mengerjapkan matanya sekejap dan bangun dari tempat tidur lalu berjalan menuju cermin yang terletak di kamar tengahnya memutar keran air untuk membasuh wajahnya dia melihat cermin didepanya dengan ekspresi datar. Rambutnya yang dulu pendek sekarang telah sedikit panjang dengan gaya acak model emo (A/N Jin kazama hair style) wajahnya yang bersih ditopang tubuh setinggi 179 cm dan atletis karena hasil latihan keras yang dijalani. Dirinya masih ingat bagaimana dia bisa sampai seperti ini.
FLASHBACK
Naruto ya itulah namanya tidak ada nama marga yang mengikutinya sejak umur 7 tahun ia telah hidup di jalanan. Pada umur 4 tahun naruto hidup di panti asuhan namun karena keterbatasan biaya akhirnya panti asuhan ditutup menyisakan beberapa anak yang akan diadopsikan kepada beberapa keluarg Hingga menyisakan satu keluarga yaitu keluarga Terumi.
" Mei aku ingin agar kamu yang diadopsi" ucap naruto. Mei yang mendengarnya membelalakan mata.
"apa maksudmu naruto-kun" naruto memandang mei sedih.
"Ibu panti mengatakan jika aku akan diadopsi keluarga Terumi, tapi aku tidak mau meninggalkanmu jadi aku berusaha agar kau juga ikut tapi mereka hanya keluarga sederhana yang hanya bisa mengadopsi satu anak" Mei yang mendengar pun mulai berkaca kaca.
"jadi dari pada aku meninggalkan mu le.." "tidaaakk" uacapan Naruto dipotong teriakan Mei yang berdiri didepan Naruto.
"aku tidak mau pergi dengan mereka aku ingin bersama Naruto-kun hiks... kemanapun naruto-kun pergi hiks..." ucap mei dengan air mata mengalir "Mei dengar a..." "tidak hiks.. sekali tidak tetap hiks tidak" sebari memeluk Naruto. 'tidak ada pilihan lain' batin Naruto "tidur" bisiknya pada telinga Mei dan dalam sekejap Mei langsung terlelap. Naruto mengendongnya diberikan pada Ibu panti.
"Naruto kenapa kau Membawa Mei" tanyanya dengan lembut "maaf ibu tapi saya ingin Mei yang diadopsi" terkejut atas ucapan Naruto Ibu panti lalu bertanya.
"tapi kenapa tidak kalian berdua saja? Bukankah keluarga Terumi memiliki cukup uang untuk mengurus kalian?"
Naruto hanya menggelengkan kepala "aku hanya ingin yang terbaik untuk Mei" melihat sekilas wajah Mei lalu pergi meninggalkan nya dengan kepala menunduk menghiraukan panggilan ibu panti padanya. Sejak saat itu Naruto tidak pernah bertemu dengan Mei karena pada hari esoknya Naruto pergi dari panti karena dia tau bahwa sebentar lagi panti akan ditutup.
End of flashback:
'maafkan aku Mei aku hanya ingin kamu mendapatkan yang terbaik bisa hidup nyaman dan bahagia bersama keluarga bukan hidup sengsara dijalanan sepertiku' pikir naruto. Melangkahkan kaki menuju shower dan mandi lalu memakai seragam dan pergi bersekolah dihari pertamanya.
Kuoh Academy merupakan sekolah swasta ternama bagi kaum perempuan. Karena sekolah tersebut hanya diisi oleh siswi ternama namun 2 tahun lalu sekolah ini dirubah oleh pemiliknya menjadi sekolah swasta yang dapat menerima siswa laki laki walupun rasionya 8 : 3 tapi sekolah tersebut malah menjadi idaman bagi para lelaki mesum yang mendambakan tubuh wanita seperti yang dilakukan oleh Trio mesum saat ini yang bersembunyi di balik dedaunan melihat kearah gerbang saat duo great lady kuoh academy berjalan dengan eleganya disambut oleh teriakan memuja dari fansnya
"OMG lihat! Itu Rias nee-sama dan Akeno nee-sama!"
"Kyaa... Rias nee-sama kami mencintaimu!"
"Akeno nee-sama! Berkencanlah denganku!"
Sementara yang diteriaki wanita yang pertama memiliki rambut merah darah lurus sepinggul dengan beberapa poni berada di atas matanya yang berwarna hijau kebiruan lalu ditunjang dengan tinggi 178 cm dan ukuran dada 40 DD berkulit seputih susu berjalan dengan menebar senyum.
Tidak berbeda dengan perempuan dibelakangnya yang memiliki rambut hitam setumit yang diikat dengan bando warna oranye. Tinggi 178 cm dan ukuran dada yang melebihi sedikit dari Rias yaitu 40 F juga memiliki kulit seputih susu.
"Fufufu buchou apa rencana kita hari ini?" akeno berucap sebari mengikuti rias dari belakang disertai senyuman menawan.
"Hmm... nanti kita bicarakan di ruang klub" jawab Rias dengan wajah berseri seri.
"Fufufu Buchou sepertinya kau senang sekali hari ini, boleh aku tau kenapa?" tanya sekaligus selidik Akeno dengan senyum misteriusnya
Sedangkan dengan Rias yang ditanya seperti itu hanya gelagapan dan pipinya sedikit memerah "a-apa m-maksudmu Akeno aku hanya senang karena hari ini e... kita... kita tidak jadi ulangan ya kita tidak jadi ulangan" jawab rias sedikit terburu buru. Akeno hanya memincingka matanya sebentar lalu menutup mulutnya dengan tanganya sambil tertawa "fufufu baiklah buchou aku percaya..." Mendengarnya Rias menghela nafas lega tidak terasa mereka sudah sampai di ruang klub "untuk sekarang" tambah Akeno. Seketika Rias berbalik menghadap Akeno "Akeno!" teriak Rias.
sementara dengan trio mesum yang diketahui bernama Issei, matsuda dan motohama sedang berangan angan bagaimana rasanya tubuh sang idola kuoh itu.
"wuohh apakau lihat tadi matsuda? Oppai rias senpai benar benar besar bentuknya pun bagus aku jadi ingin meremasnya" ucap pemuda berambut spike kebelakang berwarna coklat yaitu issei.
"Kau benar issei oppai Rias senpai memang indah begitu juga dengan Akeno senpai he he he" matsuda menjawab dengan ekspresi mesumnya.
"Tapi kalian juga harus tau berapa ukuran bwhnya agar imajinasi kita lengkap" Motohama ikut menimpali.
Dengan cepat issei memegang pundak motohama dan mengguncang guncangkannya "Memangnya berapa ayo cepat katakan!" sementara matsuda hanya mengangguk angguk dengan antusias.
"40:89:100 itu untuk Rias senpai dan 42:90:100 untuk Akeno senpai" motohama menjawab sambil membenarkan letak kacamatanya.
Issei nampak berpikir sejenak lalu tiba tiba berteriak "uuuuhhh suugooiiiii!" tidak menyadari bahwa dengan teriakan mereka itu telah mengundang seluruh perhatian sisiwi yang kebetulan akan berlatih kendo.
"Lihat Katase itu trio mesum! Hiii mereka kemarin berhasil kabur dari kejaran kita" Katase yang melihat itu tidak nenyia nyiakan waktu dan langsung memberi aba aba menyerang "semua ayo tangkapa trio mesum dan hajar mereka!" "yaaa". Dengan panik issei mencoba kabur namun naas issei malah menabrak motohama dan matsuda yang tertindih mereka.
"Ampuun jangan bagian bawahh aaaa..."
"Uwaaa sakeee...t" dan itulah nasib ketiga mesum yang harus rela menerima pelatihan fisik dari siswi kendo.