Pemandangan pertama yang didapati Baekhyun saat dirinya masuk kedalam rumahnya adalah segerombol anak muda diruang tamunya. Kira-kira ada empat laki-laki dan tiga perempuan. Sepertinya Chanyeol mengajak teman-temannya.

Baekhyun berjalan mendekati ruang tamu. Dia tersenyum saat teman-teman Chanyeol menyambut kedatangannya.

"Hai tante, baru pulang?"

"Ya… seperti yang kalian lihat."

Ketiga teman Chanyeol ini memang cukup dia kenal, karena mereka cukup sering bermain dirumahnya. Kalau tidak salah, namanya mereka Chen, Tao dan Daehyun. Tapi kalau perempuan itu… ini bahkan pertama kalinya Chanyeol membawa teman perempuannya datang kerumah. Apalagi salah satu dari perempuan itu duduk disamping Chanyeol dengan tangan yang melingkar dilengan Chanyeol.

"Annyeong."

Salah satu dari perempuan itu menyapa dirinya dan mendekatinya dengan satu permpuan lainnya. Mau tidak mau dia mengalihkan pandangannya kemudian tersenyum.

"Annyeong…"

"Perkenalkan aku Minah dan ini Yura. Lalu itu…" perempuan itu menoleh kearah Chanyeol –tepatnya perempuan disamping Chanyeol. "Hei Nana! Keari ucapkan salam pada ibu Chanyeol. Kau ini tidak sopan."

Mata sipit Baekhyun terus memperhatika pergerakkan yang dilakukan perempuan bernama Nana itu. Dari perempuan itu yang seperti tidak rela saat melepaskan pelukannya dilengan Chanyeol, berjalan dengan wajah yang cemberut hingga perempuan itu berdiri dihadapannya dengan tangan yang menjulur kearahnya.

"Perkenalkan aku Nana. Calon kekasih Chanyeol…"

Entah kenapa Baekhyun merasa kalau dadanya dihantam sesuatu yang keras. Matanya juga memanas seperti ada bawang didepannya.

"Ah ya… salam kenal semuanya…"

Baekhyun tidak berminat untuk menjaba tangan Nana, dia malah mengalihkan pandangannya kearah teman Chanyeol yang lainnya.

"Baiklah, selamat bersenang-senang…"

Setelah itu yang ada dipikiran Baekhyun hanya kamar kamar dan kamar. Dia ingin berada disana. Sendirian… tanpa menyadari sepasang mata bulat yang memperhatikan setiap langkahnya.

.

Kang Seulla Present

My Son is My Partner

Byun Baekhyun (GS)

Park (Byun) Chanyeol

Oh (Byun) Sehun

AND OTHER

Cerita ini murni dari pemikiran Seulla. Jika ada kesamaan itu tidak kesengajaan.

Fanfict ini PWP –Porn without plot- dan juga genderswtich jika kalian tidak suka silahkan klik close.

Please don't plagiat, dan jangan lupa RnR. Tolong hargai Seulla.

Happy Reading~

Np: Italic = Flashback

Baca A/N diakhir nanti ya~

.

oOo

.

Baekhyun masuk kedalam bathup saat dirinya sudah berhasil membuka seluruh bajunya. Uhh… dia sangat lelah bekerja seharian. Ingin rasanya dia berhenti, tapi kedua anaknya itu siapa yang akan membiayai?

Baekhyun memejamkan matanya saat seluruh tubuhnya sudah terendam diair hangat yang sudah dia beri aroma lavender. Punggungnya menyender diujung bathup.

"Hhmmm…"

Entah dorongan darimana, tangannya merambat keseluruh tubuhnya. Semakin lama, sentuhannya pada dirinya sendiri semakin intens. Dia meremas payudaranya secara bergantian dan tangan yang lain sudah menggelitik lubang vaginanya.

Hidup lima tahun tanpa suami membuat tubuhnya menjadi haus dengan sentuhan. Dia tidak mau menghabiskan uangnya hanya untuk membayar lelaki untuk menyentuhnya, dia lebih memikirkan kedua anaknya. Maka dari itu, yang bias dia lakuka hanya seperti saat ini. Memuaskan dirinya sendiri.

CKLEK

Baekhyun tidak menyadari saat pintu kamar mandi dibuka oleh seseorang. Sedangkan sang pelaku pembukaan kamar mandi hanya bias berdiri mematung saat melihat ibunya mendongakkan kepala sambil mengeluarkan desahan-desahan nikmatya.

Chanyeol –si pelaku yang berniat ingn mencucitangan- diumurya yang sudah dua belas tahun cukup mengerti apa yang dilakukan oleh ibunya ini. Mata bulatnya masih sibuk memperhatikan kegiatan ibunya, dia juga menyadari kalau penisnya sudah menegang dibalik celananya.

"Ma…mama?"

Baekhyun langsung membuka matanya dan menatap horror kearah anak tertuanya. Sial, kenapa dia sampai lupa mengunci pintu kamar mandi? Lalu… kenapa Chanyeol harus kekamar mandi disaat jam hamper tengan mala mini.

"Chan…"

Sejujurnya Baekhyun merasakan darahnya bedesir saat lelaki itu berjalan kearahnya. Tapi dia juga tidak bias menghilangkan rasa malunya.

"Mama… sedang apa?"

Baekhyun gelagapan sendiri ketika Chanyeol sudah berdiri disampingnya. Lagipula, kenapa pupil matanya dapat salah focus ketonjolan yang berada dibalik celana anaknya itu. Ya Tuhan Baek… tahan itu anakmu!

Tapi…

GREB

"Aahh…"

Entah setan darimana Baekhyun malah meremas penis Chanyeol dan keluar dari bathup tanpa melepaskan remasannya.

"Chanyeol… puaskan mama hhh… sudah tidak tahan sshhh…"

Chanyeol yang sejujurnya mengerti hanya dapat menuruti keinginan ibunya. Toh dia sudah sangat menegang, apalagi saat melihat ibunya itu membebaskan penisnya kemudian menunggingkan tubuhnya. Uhh… tidak salah bukan kalau dia bercinta dengan perempuan ini.

Chanyeol mendekat kemudian menggesekkan ujung penisnya membuat ibunya itu mengerang nikmat. Kemudia tanpa harus diminta lagi, Chanyeol memasukkan seluruh batang penisnya kedalam lubangberkedut milik Baekhyun.

Ah… sex pertama yang benar-benar tidak pernah dilupakannya.

.

.

.

Baik Baekhyun maupun Chanyeol benar-benar menikmati kegiatan yang sedang mereka lakukan saat ini. Chanyeol, menghentakkan penisnya dengan kuat dan kasar hingga membuat tubuh Baekhyun terhentak diatasnya, membuat kedua payudaa bulat perempuan itu bergoyang hebat.

"Aaahhh Chanyeol hhh terus hhh~"

"Ssshhh…"

Selama empat tahun ini mereka terus melakukan kegiatan ini. Tanpa ada yang tau, hanya mereka dan Tuhan yang tau. Dan karena ini juga, Chanyeol hanya terpaku kepada perempuan yang merangkap sebagai ibunya, dia tidak pernah –mau melirik perempuan manapun. Didunianya, hanya Baekhyun. Hanya satu nama itu.

"Mama aahh…"

"Bersama Chan hhh…"

Baekhyun bergetar saat cairannya keluar membasahi btang penis Chanyeol. Sedangkan lelaki itu mengeluarkan penisnya dan mengeluarkan spermanya diatas perut Baekhyun.

Chanyeol menarik tengkuk Baekhyun, menyatukan bibir mereka. Saling melumat, menghisap, menggigit.

"A…apa yang kalian lakukan?!"

Baekhyun melepaskan pagutannya, terlihat sebuah beng saliva diantara mereka. Mataya menatap panic kearah anak keduanya itu.

Tapi…

Kemudian sejak saat itu, nama Sehun hadir dalam setiap desahan Baekhyun.

.

oOo

.

Baekhyun tersentak dari kenangannya saat merasakan sepasang tangan melingkari perutnya. Dia menoleh kemudian tersenyum saat melihat anak termudanya tersenyum kearahnya.

"Mama~"

Baekhyun bergumam kemudian mengelus kepala Sehun yang sudah tertidur diatas pahanya.

"Aku ingin meminta saran darimu."

"Saran?" Baekhyun menatap heran kearah anaknya yang sedang tersenyum –sangat manis. "Saran untuk apa?"

"Eum… mama tau Luhan tetangga kita 'kan?" Baekhyun mengangguk. "Aku… aku berhasil membujuknya untuk pergi berkencan denganku –walaupun kami belum resmi menjadi sepasang kekasih. Aku ingin saran… sebaiknya aku memakai pakaian apa ma?~"

Baekhyun tertawa lepas. Kedua tangannya mencubit pipi Sehun gemas, sedangkan anak lelakinya itu hanya berdecak kesal.

"Anak mama sudah besar ternyata~ kenapa kau tidak bertanya dengan kakakmu?"

Sehun mengerucutkan bibirnya, kemudian menenggelamkan wajahnya diperut sang ibu. "Dia sedang sibuk bersama teman-temannya."

Baekhyun kembali mengangguk.

CKLEK

Baekhyun mengangkat kepalanya saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Itu Chanyeol. Jantungnya berdegub sangat cepat sekarang.

"Teman-temanku sudah pulang. Kukira kau sedang tidur, jadi aku tidak mengizinkan mereka untuk berpamitan denganmu."

Baekhyun mengangguk kalem, padahal dia bersorak dalam hatinya. Bagus kalau teman-teman Chanyeol itu tidak berpamitan, dia tidak perlu bertemu dengan perempuan bernama Nana itu bukan?

Chanyeol duduk disamping Baekhyun. Dia menatap tidak suka kearah Sehun yang sedang tertidur dipaha Baekhyun. Apalagi wajahnya itu menghadap keperut Baekhyun.

"Kau sedang apa Sehun?"

Kepala adiknya itu bergerak itu mendongak kearahnya. Ohh… Chanyeol kira dia sudah tertidur.

"Ada masalah aku tidur dengan ibuku?"

Baekhyun memutar nola matanya malas. "Sudahlah, mama mau istirahat."

Sehun mengangguk kemudian duduk disamping Baekhyun. Dia kembali tersenyum –sangat manis kearah Baekhyun. Membuat Chanyeol mengernyit heran kearahnya.

"Ada apa dengan senyumanmu itu Sehun?"

Senyum manis Sehun langsung luntur saat telinganya mendengar ucapan ketus kakaknya itu. Dia menatap Chanyeol dengan mata yang mendelik kearah kakaknya itu.

Tapi wajahnya kembali menampilkan senyuman manis saat melihat sang ibu.

"Mama, aku tidak peru saranmu lagi. Tapi… aku minta uang ya~"

Baekhyun yang tadinya sudah –hampir tertidur kembali membuka matanya. Dia tidak habis piker, Sehun ingin berkencan tapi meminta uang juga padanya.

"Kau berkencan dengan uang ibumu?" Sehun tersenyum dengan waah bodohnya. Kedua tangannya terpaut didepan dadanya, dia menatap –sangat memohon kearah ibunya.

"Kumohon…"

"Hanya 20 won," Baekhyun mengambil dompet dimeja sebelah ranjangnya, dia mengambil beberapa lembar uang kemudian memberikannya pada Sehun.

"Yey! Makasih ma~"

Sehun mencium pipi Baekhyun kemudian berlari keluar kamar ibunya.

Baekhyun kembali menggelengkan kepalanya. Dia kembali merebahkan tubuhnya, tidak mengindahkan kehadiran Chanyeol disampingnya.

Sedangkan Chanyeol yang merasa diacuhkan hanya menatap heran kearah perempuan yang sedang memejamkan matanya itu. Hei, apa salahnya?

"Baek?"

Tidk ada sahutan dari perempuan cantik berumur tiga puluh delapan itu. Yang terdengar hanya dengkuran halusnya. Tapi Chanyeol tau, Baekhyun belum tertidur saat ini.

"Baekhyun?" Chanyeol berbaring disamping tubuh Baekhyun. Tangannya mengelus saying pipi Baekhyun kemudian mengecupnya. "Jangan berpu-"

Ucapan Chanyeol berhenti saat Baekhyun malah memutar tubuhnya menjadi memunggunginya.

"Hei, kau ini kenapa?" Chanyeol memegang pundak Baekhyun, bermaksud membalikkan tubuh perempuan itu. Tapi yang terjadi adalah tangannya yang dihempaskan Baekhyun.

"Sudahlah Chanyeol… aku ingin istrahat," Baekhyun menggigit bibir bawahnya saat merasakan suaranya sedikit bergetar. Apa-apaan, kenapa dia ingin menangis?

"Baiklah. Tapi jelaskan, kenapa kau seperti ini?"

Baekhyun hanya diam. Sedangkan Chanyeol masih setia menatap punggung Baekhyun.

"Kita sudahi saja Chan… aku ibumu."

Chanyeol tertawa pelan. Dia membalikkan tubuh Baekhyun kemudian dirinya tersentak kaget saat melihat pipi Baekhyun dibasahi air mata.

"Hei, jangan menangis," Chanyeol mengusap airmata yang berada dipipi Baekhyun. "Kau kira aku bodoh? Aku bukan anakmu. Kau bukan ibuku."

Baekhyun menatap mata bulat Chanyeol. "Tapi tetap saja… semua orang melihat kau sebagai anakku."

"Yang aku tau, anakmu hanya Sehun. Dan aku anak Kris dan Tao."

Chanyeol dan Sehun memang satu bapak, lain ibu. Chanyeol anak pertama dari Kris dan Tao, tapi ibunya itu pergi tanpa kabar meninggalkan mereka. Kemudian Kris kembali menikah dengan Baekyun dan mempunyai anak bernama Sehun yang dua tahun lebih muda darinya.

Awalnya keluarga mereka bahagia, tapi mulai berbeda saat Tao –ibu Chanyeol kembali mememi Kris. Membuat ayahnya itu meninggalkan Baekhyun dengan dua anak laki-laki yang harus dirawat dan diasuhnya. Membuat Baekhyun menanggung bebannya sendiri. Bekerja hingga larut untuk kehidupan mereka.

Dari sejak saat itu, Chanyeol sangat membenci ayahnya, karena lelaki itu ibunya menjadi lebih banyak diam dan Chanyeol kecil sering mendapati ibunya menangis. Ayahnya itu benar-benar membawa kepedihan dalam kehidupan Baekhyun.

Tapi semuanya berubah sejak malam itu. Wajah Baekhyun lebih ceria. Dan Chanyeol bepikir, mungkin karena dirinya yang selalu menemani ibunya, memenuhi kebutuhannya dan ibuya senang, Chanyeol bertekad kalau dia harus selalu membuat senyuman diwajah cantik ibunya. Dia tidak akan meninggalkan ibunya. Ingat, itu pemikiran Chayeol kecil.

Semua pemikirannya berubah ketika diusianya yang kelima belas tahun. Dia mengerti, dia mencintai ibunya sendiri. Dia cukup frustasi saat itu. Tapi satu kenyataan membuat dirinya bangkit dari keterpurukannya. Baekhyun bukan ibunya, dia melihhat itu dari akte kelahirannya.

Rasa cinta itu terus berkembang. Dia sejujurnya cukup tidak suka saat Sehun sering bermanja-manja dengan Baekhyun. Baginya Sehun itu parasit.

Chanyeol juga tidak bodoh untuk menyadari kenapa sikap Baekhyun berubah seperti ini. Ini karena Nana, dia sangat yakin.

"Baekhyun…" Chanyeol mengangkat dagu Baekhyun hinga membuat manik manatnya bertemu dengan manik mata perempuan didepannya. "Aku mencintaimu."

Baekhyun memejamkan matanya saat bibir Chanyeol menekan bibirnya. Dia menarik kepalanya membuat ciuman itu terlepas, dia tidak mengindahkan tatapan protes dari Chanyeol.

"Lalu Nana?"

"Aku tidak pernah mencintainya. Hanya kau."

Baekhyun tersenyum kemudian memeluk tubuh Chanyeol, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Uhh… kenapa dia menjadi seperti gadis perawan seperti ini?

"Aku juga mencintaimu Chan…"

.

.

.

Baekhyun meremat-remat rambut Chayeol saat lelaki itu menghentak-hentakkan pingulnya, mengeluar-masukkan penisnya, menggesekkan kelamin mereka.

"Chan hhh nikmat aahh terus aahhh~"

Baekhyun mendongakkan kepalanya saat lidah Chanyeol menjilati leher dan dadanya. Tangannya menekan kepala Chanyeol saat lelaki itu menghisap putingnya.

Sudah lama tidak bercinta didalam bathup membuat Baekhyun seakan-akan mendapat sensasi baru. Air hangat yang membasahi tuuh mereka juga membuat suhu tubuh mereka semakin panas, belum lagi penis Chanyeol yang dapat keluar masuk lubangnya dengan mudah.

"Baek sshh kenapa masih hhh sempit aahh sial."

"Kau yang aahhh besar hhh Chanyeol hhh terus disitu aahhh lagi hhh~"

Baekhyun ikut menggerakkan pinggulnya berlainan arah dari Chanyeol, membuat ujung tumpul penis Chanyeol semakin menghentak vaginanya.

Baekhyun mengetatkan lubangvaginanya saat merasakan penis Chanyeol semakin membesar dar berkedut didalam sana. Lelaki ini akan klimaks.

"Sial Baekhyun hhh."

CROT

CROT

Baekhyun menyenderkan tubuhnya didada bidang Chanyeol saat dirinya sudah sampai pada punncak kenikmatan. Belum lagi rahimnya yang menghangat karena Chanyeol mengeluarkan spermanya didalam.

"Lanjut?"

Baekhyun hanya mengangguk malu dan pasrah saat Chanyeol membawnaya kebawah guyuran air shower.

.

.

.

Baekhyun menyesali kebodohannya. Mengikuti kata kekasih –ehem- yang meyuruhnya untuk cepat pulang. Yang berujung dia harus berjalan cepat dari halte hingga rumahnya.

Kalau kalian bertanya-tanya, kenapa Baekhyun menyesal? Jelas dia menyesal. Bagaimana tidak. Ketika dirinya membuka pintu, sebuah tangan membekap mulutnya kemudian membawanya paksa kedalam kamarnya. Mengikat kedua tangan dan kedua kakinya lalu membuka seluruh bajunya.

Yang paling parah, kini ada tiga lelaki yang sedang menjilati seluruh tubuhnya. Leher, dada dan vaginanya. Awalnya dia menolak tapi akhirnya dia hanya bias mendesah dan menikmati. Toh dirinya sudah terlanjur basah.

"Sshh jangan membuat aahh tanda disitu Jongin hhh~"

Baekhyun terus memperingati Jongin saat lelaki itu mulai menjilati lehernya.

Jongin? Ya… Chanyeol menceritakan pada Sehun kalau dirinya dan Baekhyun sudah menjadi sepasang kekasih tadi malam. Sehun yag awalnya tidak terima membuat negosiasi pada Chanyeol. Melakukan sex terakhir kali pada ibunya itu. Jongin yang kebetulan sedang berkunjung kerumah Sehun –dengan alasan merindukan sahabatnya yang di skors itu, mendengar dan memint bergabung. Chanyeol yang tidak tega melihat wajah memela kedua lelaki didepanya itu hanya bias pasrah, dengan catatan tidak menyentuh vagina Baekhyun.

"Uhh~ Chan hhh~"

Punggunng Baekhyun melengkung saat lidah kasar chanyeol memebelai bibir vaginanya. Belum lagi Sehun yang semakin gencar menghisap putingnya.

"Hyung langsung saja."

Chanyeol mengangguk kemudian membalikkan posisinya dengan Baekhyun yang menindih tubuhnya –setelah melepas semua ikatan ditangan dan kaki Baekhyun. Dia memegang batang penisnya kemudian menggesekkannya kebibir vagina Baekhyun. Baekhyun yang mengerti mengangkat pinggulnya dan kembali menurukan pinggulnya yang menyebabkan batang penis Chanyeol tenggelam dilubang berkedutnya.

"Aaahhh Chanyeol hh~"

"Uhh Baek… kau selalu nikmat sayang," Chanyeol melumat kasar bibir Baekhyun dengan tangan yang memelintir putting perempuan itu.

Matanya melirik kearah dua lelaki lainnya yang sudah mempersiapkan penis mereka. Chanyeol membuat tubuh Baekhyun sedikit menungging tanpa melepas penyatuan mereka.

"Aahh~"

Baekhyun melirik kebelakang. Disana ada Jongin yang sedang menggesekkan penis tegangnya dibelahan bokongnya. Dengan gerakan yang pelan –karena penis Chanyeol yang bergerak didalam lubangnya, Baekh membuka belahan pantatya, memperlihatkan lubang analnya.

"Masukan hhh~"

Jongin menurut. Dia mendorong penisnya hingga memasuki lubang anal Baekhyun yang berkerut. Dia mendesih nikmat saat merasakan betapa ketatnya dan nikmatnya saat lubang itu meremas miliknya.

"Nikmat sekali tante ssshhh."

Baekhyun meremat rambut Chanyeol saat kedua lubangnya terasa penuh. Sakit tapi juga nikmat. Matanya menatap kearah Chanyeol yang juga meatapnya.

"Move."

Satu kata itu membuat kedua lelaki yang memenuhi lubangnya mulai menggerakkan pinggul mereka, mengeluar-masukkan penis mereka.

"Aaahhh terushhh~"

Baekhyun mengarahkan dadanya kearah Chanyeol, lalu dengan senang hati Chanyeol memasukkan putting menegang Baekhyun dan menghisapnya.

Sehun yang sedaritadi hanya menonton akhirnya mendekat kearah Jongin. Memberikan kode pada temannya itu untuk berbagi tempat padanya. Jongin hanya mengangguk kemudian bergeser sedikit, dia masih menikmati genjotannya pada lubang Baekhyun.

Sehun mendecih pelan. Dia mengusap kepala Baekhyun, membuat perempuan itu menoleh kearahnya.

"Aku masuk ma…"

"TIDAK SEHUN HHH!"

CRAK

"AAKHHH!"

Chanyeol langsung menarik tengkuk Baekhyun, melumat bibirnya lembut saat penis Sehun sudah bergabung dengan penis Jongin dilubang anal Baekhyun.

Sedangkan Baekhyun hanya dapat meneteskan airmata saat merasakan sakit yang berlebihan dibawah sana. Mungkin lubangnya itu sobek.

"Maaf ma... tapi aku sudah tidak tahan sshhh…"

Sehun mulai menggerakkan pinggulnya berlawanan dengan Jongin. Jika jongin keluar, dia akan masuk. Jika Jongin masuk dia akan keluar. Dan yang lebih nikmat lagi, penis mereka saling bergesekkan, membuat sensasi tersendiri bagi keduanya.

Baekhyun lama-kelamaan mulai terbiasa dengan kedua penis dilubang analnya. Belum lagi gerakan kedua penis itu yang tidak ada hentinya menghujam lubangnya. Apalagi genjotan penis Chanyeol divaginanya. Membuat dia tidak dapat menahan puncak kenikmatannya.

CROT

"Aaahhh~"

Baekhyun mengeluarkan cairannya, membasahi penis Chanyeol yang masih menggesek lubangnya. Pelican alami. Sempurna. Chanyeol dpat lebih mudah menggesekkan penisnya pada lubang gatal Baekhyun.

"Aahhh kalian aahhh cukup hhh~"

"Sebentar aahh…"

Baekhyun tidak mementingkan siapa yang menjawabnya, yang berada diotaknya hanya ada kenikmatan yang berlebihan. Dia selalu ingin mencapai klimaksnya.

CROT

CROT

CROT

Ketiga lelaki yang menggagahinya menyemprotkan spema mereka secara bersamaan. Sudah Baekhyun yakini, kalau lubangnya benar-benar becek dibawah sana. Uhh… dia jadi ingin menjilatnya.

PLOP

Jongin dan Sehun mencabut penis mereka dan lubang anal Baekhyun,kemudian duduk diatas kasur sambil mengatur nafas mereka. Sedangkan Chanyeol masih mempertahankan penisnya berada didalam lubang vagina Baekhyun.

"Puas?"

Kedua lelaki berumur sama itu mengangguk. Chanyeol menuruni kasur dengan menggendong Baekhyun. Ingat, dia masih belum mengeluarkan penisnya.

"Aku akan membawa Baekhyun kekamarku."

BLAM

Setelah menutup pintu kamar Baekhyun dengan cukup keras, Chanyeol berjalan pelan menaiki tangga menuju kamarnya. Dia tidak akan melanjutkan bercinta dengan Baekhyun, dia cukup tau kalau kekasihnya ini sangat lelah. Dia hanya ingin Baekhyun tidur nyenyak diatas kasur yang tidak berceceran sperma.

Tapi… penisnya menegang karena terus bergesekan dengan lubang Baekhyun.

Chanyeol merebahkan tubuh Baekhyun dan dirinya diatas ranjang miliknya. Tangannya mengusap kepala Baekhyun dengan sayang kemudian mencium keningnya.

"Chan?"

Chanyeol bergumam, dia kira Baekhyun sudah tertidur.

"Kenapa kau membiarkan mereka menyentuhku?"

Chanyeol terdiam. Mata bulatnya menelusuri wajah cantik Baekhyun. Serius! Perempuan ini benar-benar cantik.

"Maafkan aku Baek… mereka memaksa."

Baekhyun melepaskan penyatuan mereka kemudian duduk disamping Chanyeol. Mau tidak mau, Chanyeol juga mendudukkan dirinya.

"Kau rela aku disentuh orang lain?"

"Tidak… bukan begitu. Setelah ini hanya aku yang akan menyentuhmu. Ini yang terakhir."

Dengan mata yang berkaca-kaca, Baekhyun turun dari kasur dan berjalan menuju karper yang berada disana. Dia duduk diatas karpet kemudian membuka kakinya lebar-lebar, membuat lelaki yang masih duduk diatas kasur menelan ludahnya kasar.

"Kalau begitu bersihkan bekas sentuhan mereka," Baekhyun membuka bibir vaginanya dengan jari telunjuk dan jempolnya, memperlihatkan lubang merah merekahnya. "Cepatlah. Kau tidak lihat kalau luabngku sudah berkedut manja?"

Chanyeol bersumpah. Mulai sekarang dia tidak akan mempedulikan mau Baekhyun lelah atau tidak. Toh perempuan itu yang menggodanya.

.

.

.

END

.

.

.

LAH LAH INI APAAN WKWK. Maaf ya kalo di chap ini aneh dan NC gak HOT. Suer udah lama ga nulis ff gara-gara laptop rusak itu… bikin semua kemampuan menghilang (?).

Jangan ada yang minta lanjut! Ini udah abis. Abis! Wkwkwk yang minta lanjut gue sumpel pake bakpia titit nih :

Dan juga yang buat ff Sexy Aunt, aku gabakl bikin lanjutannya. Serius. Cerita itu udah tamat, segitu aja. Please jangan cecer aku(?) tapi…. Niatnya aku mau bikin Sexy Aunt series. Sumpah gajelas banget wkwk. Tapi setiap series aka nada dua chapter, twoshoot. Karena aku bakal membuat hidup kalian berwarna bersama tante Baekhyun dan dedek Chanyeol wkwkwk.

Udah ya segitu aja. Dan satu hal, kita CBHS harus bias jaga sikap, jangan dikit-dikit war lah~ gara-gara satu CBHS yang berbuat gabaik bakal berujung buat semua CBHS. Intinya sih gitu. Mau orang bilang apa. Mau bilang dosa. Toh kita yang yang ngejalanin. Kalo orang itu gasuka yaudah diemin aja. Kita juga gasuka sama mereka yaudah diem aja. Intinya gausah nyari ribut dan jangan ribut. Udah sih gitu aja wkwk. Abisnya agak gimana gitu, pada war jadi sedih. Buang-buang kuota mending buat nyari video *piip* wkwkwk.

Last!

LEAVE A REVIEW

THANK YOU~

SALAM HANGAT

KANG SEULLA