"GEGE! WO AI NI!"

Wu Yi Fan & Huang Zi Tao

Warning!

YAOI/BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ!

You've been warned babe...

.

.

.

.

Kling.. Kling..

"Tao-er! Ayo pergi bersenang-senang! Malam tahun baru harus dinikmati selagi bisa!"

Seorang pemuda cantik tampak menghampiri seorang pemuda bersurai kelam dengan bersemangat. Kedua netra sipit berhias eyelinernya berpendar cantik.

"Aku masih banyak pekerjaan hyung.. Kau pergilah sendiri..." sahut pemuda bersurai kelam itu malas. Terlalu fokus pada pekerjaannya meracik kopi.

"Come on Huang! This is new year eve! And you already twenty four this year! Stop being a bored person!"

Tao menghela nafasnya pelan. Memandang si pemuda eyeliner di sebelahnya dengan tatapan tajam yang sayangnya tak berpengaruh sedikitpun.

"Okay! Okay! You win! Aku akan ikut... Tapi aku harus izin pada Minseok hyung dulu..."

Si pemuda bereyeliner berjingkat senang. Mengecup cepat pipi gembil si surai kelam kemudian mengerling nakal.

"I'll wait you in the car! Hurry up Panda boy!"

Dan Tao pun kembali menghela nafasnya pelan. Tersenyum samar seraya melangkah menuju ruangan atasannya.

o O o

"Yo! Krisseu!"

Pekikan itu menggema di seantero ruangan apartemen mewah ini. Terlihat seorang pemuda tampan bertubuh tinggi dengan telinga lebar tampak berlari memasuki sebuah kamar.

Kaki panjangnya terpacu menuju sebuah ranjang dimana sesosok pemuda lain dengan surai brunette tampak berbaring nyaman seraya memeluk guling.

Blugh!

"Yak! Ireonaaaaa!"

"Arggghhh! Enyah dari tubuhku Chanyeol! Kau berat sialan!"

Pemuda bersurai brunette itu mengerang. Berusaha menyingkirkan tubuh besar pemuda tampan bertelinga lebar yang menimpanya.

"Aku takkan melepaskanmu sebelum kau ikut denganku!"

"Yak! Sudah kubilang kan?! Aku tidak mau!"

Si surai brunette mulai kesal. Hell yeah, pinggangnya bisa patah jika terus menahan bobot raksasa diatasnya ini.

"Kalau begitu aku takkan mau melepaskanmu..."

Demi seluruh naga yang ada dan telah menjadi mitos. Chanyeol sungguh keras kepala. Dan ia benar-benar mengutuk takdir yang menjadikan pemuda dengan senyum sejuta watt itu sebagai sepupunya.

"Baiklah.. Aku turuti maumu.. Sekarang enyahlah dari tubuhku.."

Chanyeol tersenyum lebar. Ia takkan pernah kalah kalau sudah meenyangkut urusan paksa-memaksa sepupu bulenya itu.

"Aku akan menunggu di ruang tengah! Berpakaianlah yang keren Kris karena kita akan menghabiskan malam ini di tempat terkenal.. Mengerti?!"

Dan Kris pun hanya bisa mengangguk pasrah. Menatap salib yang tergantung di dinding kamarnya seraya berujar lirih.

"Jesus Christ... Ampuni dosaku.."

o O o

"Wooohoooooo! Shake your body babe!"

"Berhenti berteriak-teriak seperti orang gila Baekhyun hyung... Kau bahkan belum minum segelas pun..."

Zitao menatap kesal kearah Baekhyun yang asyik menari di dekatnya. Jemari lentik pemuda cantik bermata panda ini mengapit sebatang rokok yang menyala. Menghisapnya dalam kemudian menghembuskan asapnya perlahan.

Terlihat begitu sexy dan menggoda.

" Ya.. Ya.. Ya.. Setidaknya aku tidak membunuh diriku sendiri dengan menelan asap beracun seperti yang kau lakukan itu Zitao sayang..."

Baekhyun mencibir. Berhenti menari dan duduk di sebelah Zitao. Meraih segelas red wine milik pemuda bermata panda itu kemudian menegaknya sedikit.

"Pesanlah sendiri.. Jangan mengusik milik orang lain..."

"Hanya sedikit... Aku penasaran dengan rasanya.."

Mereka terdiam. Memperhatikan orang-orang yang tengah bersenang-senang di lantai dansa. Tak menyadari kehadiran dua pemuda tampan bertubuh tinggi yang melangkah menghampiri mereka.

"Hello ladies..."

Twich! Twich!

Seketika, perempatan imajiner muncul di dahi Zitao. Bitch please, ia adalah laki-laki tulen. Dadanya masih rata dan ia punya sebuah pisang yang terletak diantara selangkangannya.

Dan dengan tiba-tiba, ada seseorang yang meenyapanya dengan panggilan Ladies?

"Cih! Apa matamu itu buta?! Kau tidak bisa membedakan payudara perempuan dengan laki-laki y-"

"Hello tampan!"

Belum sempat Zitao menyelesaikan ocehannya, si centil Baekhyun sudah lebih dulu memotong ucapannya. Tersenyum manja pada pemuda bertelinga lebar dengan senyum menawan yang berada di hadapan mereka.

"Ah.. Hallo nona manis... Perkenalkan, namaku Park Chanyeol dan ini sepupuku Kris Wu.. Kulihat kalian hanya berdua saja disini.. Boleh kami bergabung?"

Zitao tampak menunjukkan raut tak sukanya. Menatap tajam Chanyeol yang terlihat menyebalkan di matanya.

"Tidak bol-"

"Tentu saja Chanyeol!"

Sepertinya kau harus belajar mengendalikan mulit Baekhyun, Zi.. Pemuda centil itu suka bertindak semaunya.

"Ya! Apa maksudmu Baekhyun hyung?!"

Tak!

"Ouchhh!"

Dengan tak berperikemanusiaannya Baekhyun menginjak kaki Zitao. Melotot imut pada si pemuda panda. Tanda tak ingin dibantah.

"Perkenalkan.. Namaku Byun Baekhyun dan dia Huang Zitao... Ah.. Tambahan untuk kalian berdua... Kami masih single..."

Jika Zitao diberikan sebuah hadiah pengabulan permintaan, satu-satunya hal yang ia inginkan adalah membungkam mulut cerewet sahabat Byunnya.

"Ah... Kalau begitu, ayo berdansa..."

Tak butuh waktu lama, Chanyeol dan Baekhyun telah menghilang diantara kerumunan manusia yang meliukkan tubuhnya. Meninggalkan Zitao yang terdiam bersama dengan pemuda tampan bersurai brunette yang berdiri di sebelahnya.

"Boleh aku duduk?"

Suara berat itu menyapa indera Zitao. Memaksa pemuda ini untuk menoleh dan...

'HOLY SHIT!'

Mengumpat dalam hati kala melihat sosok pemilik alunan berat nan sexy itu.

Bagaimana tidak? Apa yang terpampang di hadapannya adalah hal terindah dan tersempurna yang pernah dilihatnya. Bagai pahatan patung dewa Yunani, atau gambaran pangeran dalam negeri dongeng.

"Hey..."

Si surai brunette menepuk pelan bahu Zitao. Meminta atensi pemuda beriris kelam itu untuk menatapnya.

"Y..ya?"

"Are you okay?"

Zitao mengangguk pelan. Kehilangan kata-kata untuk beberapa saat.

"Namaku Yifan... Wu Yifan..."

Pemuda tampan itu mengulurkan tangannya. Tersenyum tipis. Membuat Zitao hampir mati kehabisan nafas.

"Zitao... Huang Zitao..."

Yifan semakin melebarkan senyumannya kala jemarinya dijabat oleh Tao. Melepaskannya dengan lembut, kemudian beringsut duduk di sebelah pemuda cantik bermata panda itu.

"Kau mau?" tawar Zitao seraya menyodorkan sebungkus rokok dari kantung kemejanya.

"Tidak.. Aku tidak merokok..."

Zitao menggangguk pelan. Kembali menyimpan rokoknya. Ia gugup. Sangat gugup sampai bingung melakukan apa.

Melirik segelas wine yang tergeletak tak jauh darinya, pemuda cantik ini pun segera meraihnya. Menegak isinya tanpa jeda, kemudian mengusap bibirnya perlahan.

"So.. Yifan-ssi..." ujar Zitao pelan. "Aku mulai bosan terus berdiam disini..."

Si cantik dengan netra sekelam malam tanpa bintang itu tersenyum. Menarik jemari Yifan lembut. Membuat si tampan bangkit dan menatapnya dengan bingung.

"Let's start the party..."

o O o

"Uaahhh! Dasar dosen pendek sialaaaaan! Bisa-bisanya kau memberiku tugas sebanyak itu! Kau pikir kau siapa eoh?!"

"Lalalalala~ Lebih cepat kuda idiot! Apa perlu aku mencambukmu agar berlari hah?!"

"Aku ini Huang Zi Taooo~ Kau tahu? Huang Zi Taoooo~ Hik!"

Yifan menghela nafasnya pelan. Lebih memilih diam daripada harus meladeni ocehan Zitao yang berada di gendongannya.

Yap. Panda manis itu mabuk berat. Salah meminum minuman yang ternyata mengandung kadar alkohol yang sepuluh kali lebih tinggi dari wine pesanannya.

Salahkan Baekhyun yang ternyata pergi bersama Chanyeol dengan membawa winenya. Ia gugup dan ia butuh minuman untuk mengurangi perasaan brengsek itu.

"Apa kode apartemenmu Tao?"

Zitao menggumam pelan. Mengangkat kepalanya yang bersandar pada bahu lebar Yifan. Menatap pahatan tampan itu.

"Tanya pada Baekhyun hyung bodoh! Kenapa bertanya padakuuuu?"

Mendecih pelan, Yifan meraih ponselnya. Mendial nomor seseorang dengan tak sabaran, mengingat ia menggendong seekor- ah, seorang panda di punggungnya.

'Ya! Ada apa?!'

"Aku perlu kode apartemen Zitao... Tolong tanyakan pada Baekhyun..."

'Yeol-iee~ Ahhh... Fast... erhhhh~'

"Bastard! Jangan katakan kalau kau dan Baek itu-"

'Apa kode apartement Zitao Bee? Hmmm?'

'Ughhh~ Pe..peach... Sembi...ouch! Sembilan puluh~ T..tiga.."

'Ku rasa kau sudah mendengarnya Kris... Well, selamat bersenang-senang sepupu... Bye!'

-pip-

Sambungan telpon itu terputus secara sepihak. Yifan pun menekan kode huruf dan angka yang ia dengar tadi.

Klik!

Pintu itu terbuka secara otomatis. Membuat pemuda tinggi ini segera memasuki unit apartemen itu dan membawa Zitao ke kamar paling ujung.

Merebahkan tubuh semampai itu diatas ranjang dan menyelimutinya. Tersenyum tipis kala melihat pemuda panda itu memeluk boneka besar yang serupa dengannya.

"Kenapa kau tersenyum hah? Mau menertawakanku seperti mereka eoh?!"

"Cih! Kau itu terlalu cerewet dan berisik untuk ukuran seorang laki-laki..." cibir Yifan pelan. Membuat Zitao merengut sebal.

"Tidurlah... Aku akan pulang... Dan akan kupastikan pintumu terkunci dengan baik..."

Baru saja hendak bangkit, namun tanpa ia duga, pemuda Huang yang berbaring itu menarik jemarinya kuat. Membuat tubuhnya kini bertumpu diatas si manis bernetra hitam itu.

"Tidak ingin hadiah terimakasih dariku? Yifan-ssi?"

Zitao membuka kemejanya dengan sensual. Mengunci manik darkchoco Yifan seraya mengalungkan lengannya pada leher jenjang pemuda blasteran itu.

"Aku bisa memuaskanmu jika kau mau... Dan pelayananku tak pernah mengecewakan.."

Zitao mengecup belah bibir tebal pemuda tampan diatasnya. Melumatnya penuh nafsu seraya mengigit kecil.

Jemari lentik Zitao mulai bermain perlahan. Menyapa dada bidang Yifan, turun ke area perut datarr pemuda tampan itu, kemudian...

"Enough Zi... Enough..."

Yifan melepaskan tautan Zitao. Membuat si manis mengerang kecewa.

"Aku tidak meminta hal itu... Aku bukan laki-laki seperti itu..."

Dengan cepat Yifan bangkit. Merapikan tatanan rambutnya kemudian menatap Zitao dalam.

"Aku pergi..."

Dan setelahnya, pemuda tampan itu pun berlalu. Meninggalkan Zitao yang terdiam tak menggerti.

Pemuda cantik itu meremat surai kelamnya. Menyadari kebodohannya.

"Sial... Benar-benar memalukan..."

o O o

Seminggu kemudian...

"Selamat pagi Tao-er! Bagaimana malam tahun barumu? Apakah menyenangkan?"

Kim Minseok. Pemuda bergigi kelinci yang merupakan pemilik cafe tempat Zitao bekerja tampak menyapanya. Jangan lupakan raut menggemaskannya yang sukses membuatnya tak dapat menahan senyumnya.

"Aku bahkan tidak melihat kembang api atau menghitung waktu... Aku terjebak di dalam klub karena si sialan Baek-hyung..."

"Yak! Yak! Yak! Siapa yang kau sebut sialan hah?!"

Baekhyun muncul tiba-tiba. Dengan wajah kesal dan kedua tangan yang bersedekap.

"Kau! Gara-gara kau aku jadi mengalami hal memalukan di depan Yifan!"

"Memangnya aku salah apa hah?! Aku saja menghabiskan waktuku bersama Yeollie babyku!"

Zitao terdiam. Memandang Baekhyun tajam seolah menyelidik.

"Apa?!" sentak si mungil galak.

"Jangan katakan kau-"

"Kami bercinta di hotel... Sampai pagi..."

Panda cantik ini mendengus. Mengutuk mulut Baekhyun yang suka ceplas-ceplos. Benar-benar tak sinkron dengan wajah dan tubuhnya yang mungil dan manis.

"Kau benar-benar melakukannya?! Bersenggama dengan orang yang bahkan belum sampai sehari kau kenal?!"

"Tidak usah berlebihan Tao... Lagipula mau bagaimana lagi? Chanyeol sangat menggoda iman sih... Permainannya pun memabukkan... Ku akui... Untuk ukuran remaja SMU tingkat akhir dia benar-benar sempurna..."

Zitao menaikkan sebelah alisnya bingung. Merasa ada yang janggal dengan ucapan Baekhyun.

"Remaja SMU? Siapa?"

"Chanyeol dan-"

Kling.. Kling..

Bel cafe yang berbunyi sukses menarik atensi dua pemuda cantik ini. Membuat salah satu yang bersurai kelam melongo tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.

"Panjang umur! Kami baru saja membicarakan kalian!" pekik Baekhyun girang.

"Hay Baek-bee sayang... Halo Tao hyung.. Selamat sore..."

Tubuh Zitao membeku. Mengucek kedua netranya. Memastikan kalau ia tak berdelusi atau berimajinasi.

"Y..yifan?"

"Selamat sore Tao ge... Senang bisa bertemu lagi denganmu..."

Pandangan Zitao beralih pada Baekhyun. Meminta penjelasan.

"Apa? Aku pun baru tahu kalau Chanyeol dan Yifan masih SMU.. Habisnya malam itu mereka memakai pakaian modis sih.. Kalau pakai seragam seperti ini, terlihat beda kan?"

Pemuda panda bersurai kelam ini mangusap kasar wajahnya. Menatap Chanyeol dan Yifaan yang asyik membicarakan daftar menu dihadapannya.

Terlihat bahwa kedua pemuda tampan itu memakai seragam dengan balutan jas. Khas anak SMU. Dan hal itu sukses membuat panda manis ini shock di tempatnya.

'Jadi aku... Hampir bercinta dengan.. Murid SMU?'

'What the hell...'

¤ ¤ ¤ To Be Continue ¤ ¤ ¤

Hahahaha...

Ini apa? Ini apa?

Karena saya terlalu berdelusi tentang Zitao yang nakal dan Yifan yang polos...

Jika reviewnya mendukung, saya akan lanjut cepat...

Chu~