YAOI, BL, BXB
" [RUMOR] CHANYEOLCHEOREOM, One of the biggest Chanyeol's fansite rumored to be close down "
.
.
" Ya Tuhan! Jadi….oh pantas saja. Baekhyun! Aku harus segera menemui anak itu sekarang"
" Luhan Hyung aku ikut ya"
" Tidak usah kau di sini saja bersama Umin, Kyungsoo-ya"
" Sudahlah Kyung. Luhan, kau berhati-hatilah aku disini bersama Kyungsoo. Ku harap semua berita itu hanya ulah orang-orang yang membenci Baekhyun dan Chanyeol Cheoreom "
" Hmm..aku harap juga begitu. Aku pergi ya"
.
.
.
" Baekhyun! Baekhyun! "
Luhan menekan tombol di sisi kanan pintu itu dengan emosinya yang naik turun.
" Byun Baekhyun! Buka pintu mu!" Sudah yang kesekian kali dan Luhan masih tak melihat sedikitpun pergerakan pintu di hadapannya. Pria manis itu lalu beralih mengetuk pintu itu keras-keras. Bahkan istilah 'mengetuk' terasa tidak nyaman sama sekali jika melihat bagaimana kuatnya Luhan menggedor pintu itu.
" Byun Baekhyun aku tau kau…." Pintu coklat tua itu terbuka tiba-tiba hingga membuat Luhan terlonjak kaget alih-alih lega. Baekhyun, yang sejak tadi Luhan teriakan namanya kini tengah berdiri santai sambil menatap kepada Luhan di iringi senyum tipis yang manis.
" Masuklah Hyung" Ujarnya pelan membuat Luhan tak tau harus bersikap bagaimana. Baekhyun terlihat baik-baik saja dan seperti tak tau apa-apa.
Baekhyun menutup pintu secara perlahan setelah membiarkan Luhan masuk lebih dulu ke dalam apartemennya. Ia berjalan tenang ke arah dapur mendahului Luhan yang masih diam.
Baekhyun tak bicara. Ia hanya meletakan segelas jus Jeruk di atas meja kecil kemudian berlalu ke arah dapur lagi tanpa suara, meninggalkan Luhan yang mulai marah dan mengikuti punggungnya.
" Mengapa kau tak pernah mengangkat telfon ku? Mengapa ponsel mu terkadang sulit ku hubungi? mengapa kau tak meminta ku untuk memesan tiket pesawat? Mengapa kau tak meminta ku untuk memesankan mu tikek konser? Mengapa kau tak meminta ku untuk mencarikan hotel dengan menu sarapan cake stroberry? Mengapa kau tak menanyakan di mana toko gitar branded di Jepang? Mengapa kau tak meminta ku untuk membawa candangan batrai lebih atau charger lebih? Mengapa kau tak bertanya pada ku toko lensa yang ada di Jepang? Mengapa kau tak menghubungi ku Kyungsoo atau Umin! Mengapa apartemen mu selalu kosong! Kau kemana saja kau tiga minggu ini ha! EXOluxion Japan sudah dekat Baek!"
Pertanyaan panjang itu berakhir dengan satu tarikan nafas yang berat yang membuat dada Luhan sesak rasanya. Sementara yang di tanyainya justru tak bergeming sama sekali.
"Hyung, kau ingin sup sawi hijau tidak?" Tanya Baekhyun ringan sambil terus mengaduk pelan sup di hadapannya tanpa berbalik.
"Sup?" Luhan menatap punggung Baekhyun tak mengerti sekaligus tak percaya.
" Ayo kita sarapan selagi ini masih panas"
Tawar Baekhyun lagi, kemudian mengambil dua buah mangkuk putih dari raknya lalu menuangkan beberapa sendok sup di dalam panci itu ke dalam mangkuk yang ia ambil tadi. Baekhyun menuangkan sup nya sambil tersenyum terlewat manis hingga Luhan semakin pening dan muram di buatnya.
"Di kalangan fans ini sudah sangat heboh dan kau masih sanggup menawari ku sup sawi hijau?" Luhan membuka kedua rahangnya, ia tak dapat menahan diri lagi dengan sikap Baekhyun.
" Aku tau apa yang terjadi. Dan aku yakin kau juga tau Baek. Mereka menanti penjelasan dari mu! Tak ada waktu untuk ku memakan sup sawi hujau mu!" Teriak Luhan kali ini.
" Penjelasan apa Hyung?" Baekhyun menyodorkan satu mangkuk di hadapan Luhan, lalu ia mengambil duduk untuk dirinya sendiri kemudian diam dan meniup supnya lalu mengunyahnya perlahan.
" Ya Tuhan! Berhenti bertingkah seolah-olah kau bodoh! Beritanya sudah menyebar Baekhyun! Aku tau itu dan jujurnya aku berharap ini hanya ulah orang-orang yang sirik pada mu! jadi Ku mohon keluarlah!"
Luhan menghirup udara banyak-banyak lalu menatap Baekhyun lagi.
" Aku juga tau Hyung. Tapi tak ada orang yang sedang sirik lalu menyebarkan berita itu"
Ucap Baekhyun masih dengan nada yang ringan lalu beralih ke sisi lain meja makannya untuk mengambil merica bubuk dan menaburkannya ke dalam mangkuk beberapa kali lalu mulai melahapnya lagi dengan senyum puas di bibirnya.
" Kau tau lalu apa yang kau akan lakukan? Ha!"
Luhan menggebrak meja makan di hadapannya hingga getaran mangkuk di atas meja itu terdengar berderu. Dan Luhan masih tak mendapatkan reaksi apapun, sosok di hadapanya masih begitu berkonsentrasi dengan supnya. Walau sebelum itu supnya sempat sedikit tercecer karena gebrakan Luhan yang lumayan keras tadi namun Baekhyun nampak sama sekali tak terganggu.
" Biarkan saja itu menyebar. Jadi tak akan mengagetkan semua orang nantinya" Baekhyun masih mengunyah bersama Luhan yang terus menatapnya.
Sementara guratan tegas di wajah Luhan semakin terbentuk jelas. Di lihat dari sikapnya, sebagaimana marahnya Luhan sepertinya Baekhyun tetap tak perduli.
" Apa kata mu! Jadi kau sendiri yang sengaja menyebarkan berita itu? Jadi semua berita itu benar?" Luhan gemetar dalam teriakannya yang penuh amarah. Rasanya dadanya akan meledak jika terus berhadapan dengan Baekhyun yang begini sikapnya.
" Bisa jadi begitu" Balas Baekhyun singkat lalu beranjak dari kursinya kemudian berjalan menuju lemari pendingin di sudut dapur.
" Kau serius Baek? Apapun alasan mu! Fikirkan kembali Byun Baekhyun aku mohon pada mu!" Luhan bertriak frustasi di sudut meja makan. Ia masih tak menyentuh sup buatan Baekhyun sama sekali. Sementara Baekhyun masih berdiri di hadapan lemari pendinginnya, pandangannya terfokus menatap keluar jendela yang terdapat di sisi kanan ruang dapurnya.
" Entahlah. Tapi aku yakin Luhan Hyung" Baekhyun meneguk air putih di dalam gelas berbentuk rilakuma itu dengan sekali teguk dan membiarkan isi di dalamnya menjadi setengah gelas lalu membawa serta gelas tersebut ke dalam kamarnya.
" Tapi bagaimana dengan pelanggan mu! bagaimana dengan seribu lima ratus Photobook yang belum kau selesaikan! Bagaimana dengan pre-order DVD 614-King mu! Bagaimana dengan seluruh konser EXO yang masih setengah jalan ini Baek! Bagaimana dengan hidup mu! Bagaimana dengan semuanya! Bagaimana dengan Chanyeol! Baekhyun-ah Ada apa dengan kepala mu!"
Luhan mengekori Baekhyun dari belakang dan masih menyurakan protes kerasnya atas keputusan Baekhyun. Luhan bahkan bertriak-triak tak karuan yang hanya di balas kerutan dahi oleh Baekhyun.
" Aku sudah memikirkannya. Setelah menyelesaikan pencetakan terakhir dan melakukan pengiriman ke seluruh pemesan serta konser hari terakhir mereka di Fukuoka nanti. Ini sungguh akan menjadi perjalanan terakhir ku juga. Kau tenang saja Hyung masih ada Umin Hyung masih ada Kyungsoo, semuanya akan baik-baik saja. Nanti aku sendiri juga yang akan membuat penjelasan pada pengunjung situs ku" Baekhyun manaruh jeda yang panjang sebelum menegak lagi air minumnya lalu kembali bicara.
" Lagipula masih banyak fansite lain dengan kualitas membidik mereka yang sangat baik. Kau ingat Hyung.. bahkan ada yang mendapat gambar Chanyeol dengan posisi sempurna padahal saat itu mereka perform dubstep dengan tempo lebih cepat dan gerakan tambahan yang aku saja pusing melihat mereka melalui lensa kamera ku, hingga aku hanya merekamnya saja. Fansite Chanyeol itu banyak Luhan Hyung! Tenanglah!" Baekhyun menutup suaranya dengan senyuman tipisnya yang sendu kemudian meraih kamera panjangnya dan menghidupkannya. Baekhyun sedikit tersenyum ketika mendapati foto Chanyeol yang pertama kali muncul dengan Scarf abu-abu melingkar erat di lehernya. Scarf pemberiannya untuk ulang tahun Chanyeol 1 tahun yang lalu.
Jika sudah begitu, Baekhyun biasanya akan mengambil foto Chanyeol dengan sudut terbaik lalu menggambungkan foto Scarf-nya sebelum di berikan pada Chanyeol dengan foto scarf -nya yang tengah di pakai oleh Chanyeol kemudian memamerkannya pada Luhan dan Kyungsoo atau Xiumin melalui akun instagramnya. Dengan caption ' So Much Honey ' dengan mentag- ketiga sahabatnya itu di bagian caption dan men-tag Chanyeol di picturenya. Kemudian Baekhyun akan berakhir dengan berdebat bersama lalu saling menertawakan karena pada akhirnya Baekhyun yang memenangkan taruhan. Karena kado pemberiannya lah yang lebih dulu di pakai oleh Chanyeol ketimbang Kyungsoo yang kado sepatu pemberiannya di pakai oleh Jongin 3bulan setelah Chanyeol memakai scarf dari Baekhyun.
Namun mungkin tidak akan lagi seperti itu setelah ini.
Baekhyun membuang pandangannya ke langit-langit kamar kemudian menatap Luhan lagi ketika Hyungnya itu tak pernah berhenti bicara dan memprotes dirinya sejak tadi.
" Aku tak perduli dengan fansite Chanyeol yang lain dan ini bukan masalah aku baik-baik saja atau tidak ini masalah hidup mu Baekhyun! Ingat Chanyeol Cheoreom adalah satu-satunya penghasilan terbesar mu dan situs mu ini adalah satu-satunya fansite Chanyeol dengan penghasilan terbesar juga. Pelanggan mu tidak sedikit! fans dari situs mu juga tidak sedikit Baek. Pengunjung situs mu tak terhitung jumlahnya. Mereka semua menyukai semua gambar yang kau ambil. Mereka menyukai segala macam merchandise yang kau produksi, mereka menyukai setiap fanproject yang kau buat. Posisi sempurna kata mu? Chanyeol bahkan hanya menatap ke arah kamera mu sepanjang video! Apalagi yang kau fikirkan!? Kau fansite Chanyeol paling beruntung Baek, Chanyeol tau siapa kau aku yakin itu. Kau adalah fansite terbaik Chanyeol dan kau fansite kebanggaan seluruh phyromaniacs! Semua tau itu Baek. Dan perjalanan mu sama sekali tak mudah untuk itu semua. Sekali lagi ku mohon pada mu jika kau masih bisa berfikir, berfikirlah dengan baik! Tuhan aku lelah!"
Luhan menahan dadanya yang seperti naik turun tak terkendali lalu terduduk dengan lemas di atas sofa berbentuk bibir merah merona yang ada di sudut kamar milik Baekhyun.
" Ini keputusan terakhir ku. Dan ini bulat. Ku mohon mengerti Hyung!" Baekhyun merenggangkan lehernya dan menyandarkan kepalanya di atas tumpukkan bantal, ia membuang pandangannya lagi kearah lain.
" Mengerti apa?! Oh aku mengerti. Karena scandal itu kan! Jadi hanya karena skandal itu? Cih! Jangan kau fikir aku tak membaca apa yang kau tulis tentang dukungan mu kepada Chanyeol ketika skandal itu mencuat Baek! Kau berpura-pura tegar dan mendukung lalu diam-diam menghilang begitu? Begitu cara mu?"
Baekhyun menoleh ketika dirinya harus mendengar teriakan Luhan yang terakhir kali itu, lalu menunduk dalam mengingat lagi beberapa tulisan singkatnya yang ia tulis di Weibonya untuk Chanyeol ketika itu.
" This is what u want? This is what u need?"
.
" As long as u never be in pain. Its okay. Cause ur happiness is all that matters "
.
" Please live happily Park Chanyeol. Life like ' CHANYEOLCHEOREOM' "
Baekhyun menghela nafasnya pelan.
" Ingat Baek, untuk mu untuk ku untuk Umin untuk Kyungsoo. Kita memulai semuanya dari sisi nol! Bukan hal mudah untuk kita sampai seperti ini, untuk mendapat gelar fansite master dari fans EXO seperti sekarang ini. Kau tau bagaimana popularitas EXO saat ini kan? Tak sedikit situs baru yang di buat untuk mereka yang terus bermunculan setiap harinya. Hasil bidikan mereka tak kalah bagus dengan yang kita ambil. Kau baru saja mengatakannya. Tapi lihat? sebagian besar para fans tetap mempercayai kita sampai saat ini, bahkan pelanggan kita terus bertambah Baek.." Luhan mengurut tulang hidungnya, ia tak tau harus menjelaskan apalagi pada Baekhyun. Terkadang sahabatnya itu terlalu keras kepala hanya sekedar untuk mengerti.
" Aku tau itu Hyung dan masalah penghasilan aku tak masalah. Aku bisa melanjutkan kuliah ku lalu bekerja di perusahaan Ayah ku" lantang Baekhyun membuat Luhan memandangnya semakin putus asa.
Di sisi lain Baekhyun mulai merasa jika ini melelahkan kalau harus berdebat dengan Luhan sampai satu jam kedepan. Ia sungguh tak ingin ini menjadi lebih panjang, isi kepalanya sudah cukup rumit dengan semuanya dan Baekhyun lelah jika harus terus-terusan mendengar ocehan Luhan yang pasti sampai besokpun tak akan selesai jika ia tak mengalah dan diam.
" Kau tau tapi kau akan tetap pada keputusan mu?! Kalau begitu jadi apa yang kau tau! Mudah saja bagi mu mengatakan akan bekerja di perusahaan Ayah mu. Tapi apa kau tak mengingat bagaimana kita berlari bersama begitu kencang menerobos orang lain menerobos kerumunan fans saat kita mendapat kabar mendadak jika Chanyeol Jongin Jongdae dan Sehun akan ke New York saat itu. Sementara jadwal yang kita miliki mereka berempat berangkat terpisah dengan member lain dua hari kemudian. Kau ingat juga jika kita selalu nyaris ketinggalan pesawat karena semua member terkadang datang terlambat ke bandara. Kau harus ingat saat diri mu rela basah kuyup untuk sebuah foto Chanyeol karena ketika konser festival di Tokyo saat itu sedang hujan deras dan kau tak membawa payung mantel atau apapun dan hanya membawa pelindung untuk kamera mu. Lalu esoknya kau demam tinggi hingga kau harus membatalkan keberangkatan mu ke Changsa untuk TLP ketika itu, dan akhirnya kau hanya bisa datang ke bandara saat mereka akan kembali ke korea. Tak ingatkah kau saat kau rela berhenti kuliah demi Chanyeol hingga kau bertengkar hebat dengan Ayah mu? Tak bisa kah kau mengingatnya! Tak bisakah!"
Luhan menatap begitu tajam kepada sosok Baekhyun yang masih terus menunduk.
" Masih banyak perjuangan mu, perjuangan kita untuk sampai di titik ini Byun! Berapa masalah yang sudah Chanyeol lewati berapa masalah yang sudah EXO lewati dari yang paling kecil hingga yang paling buruk. Sampai-sampai kita pernah kehilangan nyaris enam puluh persen jumlah pengunjung situs dan pelanggan kita saat itu Baek. Kita di ambang kebangkrutan, kita nyaris hancur tapi kau selalu bilang ini adalah resiko, dan semua pasti akan kembali baik-baik saja. Lalu sekarang? Hanya karena skandal murahan seperti itu kau menyerah? Kau itu fan macam apa? bagaimana jika aku membalik kata-kata mu sekarang? apa kau mau mendengar ku haa!" Luhan terengah dan menahan detak jantungnya yang berpacu. Ia sungguh berharap Baekhyun mau merubah sedikit saja keputusan di dalam kepalanya itu.
Sementara Baekhyun hanya terus diam dengan pandangannya yang gelap. Tak tau harus apa dan bagaimana membalasanya.
' fan? Benarkah aku hanya seorang fan? Benarkah perasaan ini hanya perasaan seorang fan?' Baekhyun mengulas senyum getir.
" Aku bukannya menyerah Hyung.…" Ujarnya di barengi dengan memejamkan kedua matanya erat-erat, menahan sesuatu yang nyaris tak sanggup ia tahan namun ia berusaha keras untuk terus menahannya.
" Lalu apa Baek! Apa! Demi Tuhan!"
Baekhyun benar-benar menggantungkan kalimatnya sampai akhir hingga Luhan yang sudah cukup lelah juga tak tau harus berbicara bagaimana lagi terhadap Baekhyun.
Pada akhirnya mereka hanya terus saling diam sepanjang malam itu. Dengan Luhan yang terus uring-uringan dan Baekhyun yang terus mengingat perkataan Luhan dan memikirkan tentang perasaannya yang tak ia mengerti bahkan oleh akalnya sendiri.
.
.
.
" Setidaknya ada kurang lebih dua sampai empat situs baru yang di buka untuk mu Yeol. Terakhir yang terbaru yang ku lihat adalah Fire61 dan EyesLips" Ujar manager Hyung seraya mengotak atik ponselnya di samping Chanyeol.
" Baguslah kalau begitu" Balasan singkat Chanyeol yang tak mengalihkan pandangannya dari senar-senar gitarnya membuat manager Hyung hanya mengangguk.
" Hyung bagaimana dengan ku?"
Sehun datang dari dapur sambil membawa segelas coklat panas dan langsung mengambil posisi di tengah-tengah di antara tubuh manager Hyung dan Chanyeol yang membuat keduanya sedikit berdecak karena kebiasaan Maknae mereka yang nakal itu.
" Lumayan juga hanya saja Mr. Oh tetap yang mendominasi" Manager Hyung mengalihkan pandangannya sejenak dari ponselnya untuk menatap Sehun yang tersenyum-senyum ketika mendengar nama fansitenya yang cukup familiar baginya.
" Hmmmm Mr. Oh Noona" Gumam Sehun seraya mengangguk-angguk kecil dan mengetuk-ngetuk pinggiran cangkirnya.
" Hyung bagaimana dengan CC Noona?" Sehun menyesap coklat panasnya perlahan kemudian mendekatkan wajahnya pada Chanyeol di sebelahnya hingga hidungnya nyaris menempel dengan pipi Chanyeol. Hingga yang lebih tua hanya mencubit pipi sang Maknae lalu menjauhkannya ketika di temuinya wajah itu juga tersenyum menggodanya.
" CC Noona? "
" Chanyeol Cheoreom Noona " Cengiran Sehun membuat Chanyeol mendengus dan tertawa.
" Apanya yang bagaimana ?" Sahut Chanyeol lalu tak acuh bersama petikan gitar di jari-jari nya
" Kau bilang dia manis"
Sehun menaik turunkan alisnya, tersenyum nakal pada Hyungnya lagi.
" Dia pria Oh Sehun!" Chanyeol meletakkan gitarnya lalu memberi sebuah pelototan di mata bulatnya pada Sehun.
" Biar-"
" Aaa ngmong-ngomong tentang Chanyeol Cheoreom. Ada kabar yang nyaris buruk untuk mu Chanyeol-ah" Manager Hyung berseru tiba-tiba dan menghentikan berdebatan Hyung dan Maknae yang nyaris terjadi itu.
" Kabar nyaris buruk? Apa Hyung?" Chanyeol tampak penasaran pun Sehun yang menatap manager Hyungnya dengan wajah bingung.
" Yang ku baca dari beberapa blog dan page, kabarnya Chanyeol Cheoreom akan segera menutup situsnya Yeol"
" Apaa!" Chanyeol telonjak, ia bersumpah dadanya bergemuruh tak lagi nyaman saat ini.
" Entahlah sejak satu minggu yang lalu berita ini terus menyebar dan jadi perbincangan di semua akun SNS para penggemar. Banyak fans yang melakukan spaming di instagram Chanyeol Cheoreom hanya untuk meminta kepastiannya "
" Jinjja? Aku akan men-stalkernya untuk mu Hyung" Sahut Sehun di tengah ke tidak nyamanan dalam kepala Chanyeol.
" Cih! Lalu apa motivasi mu tak memfollow siapapun namun suka sekali Stalking!" Balas Chanyeol lalu tertawa tipis.
" Tapi menurut ku sepertinya ini hanya rumor, karena Chanyeol Cheoreom memiliki situs paling besar dari semua situs yang di buka untuk mu sampai saat ini Yeol. Bisa di katakan dia adalah Fansite master milik mu. Jika dia benar-benar Shut sama saja ia membuang-buang seluruh asetnya. Walaupun memang sih foto terakhir yang ia ambil adalah sekitar satu bulan yang lalu saat kalian akan berangkat ke London. Itupun hanya ketika kalian berada di Incheon dan sampai kini tak ada foto terbaru dari mu yang aku lihat di situsnya. Tapi sekali lagi aku tak begitu yakin dengan rumor ini. Lagi pula ia sudah melakukan banyak hal untuk mu. Kau ingat apa-apa saja yang sudah ia berikan untuk mu kan? Apa saja yang sudah ia lakukan untuk mendukung mu dan EXO? Tak mungkin ia dengan mudah mengambil keputusan fatal seperti ini. Jadi ku rasa itu tak mungkin"
Chanyeol masih diam dan hanya membalas tatapan manager Hyung dengan ketidak mengertiannya.
" Bagaimana jika ini masalah Finansial?" Sehun menimpali singkat membuat dua yang lebih tua menolehnya.
Dan membuat manager Hyung menyaut lagi.
" Sudah ku katakan situsnya adalah yang paling besar sampai saat ini Sehun-ah"
" Tapi dia bahkan masih terlihat saat kita di SVB setelah Exoluxion Thailand satu setengah bulan yang lalu Hyung. Dia berada di VVIP C tepat depan ku Hyung!" Tanpa sadar Chanyeol menggeram di akhir kalimatnya hingga membuat Manager Hyung dan Sehun menatapnya kaget.
" Bahkan ia ikut ke London Chanyeol-ah, aku sudah mengatakannya. Sebenarnya aku juga belum tau pasti. Aku masih terus mencari informasinya. Dan di kalangan fans beredar, jika ini ada hubungannya dengan sekandal dating mu itu"
" Dating..?"
Apa yang manager Hyung katakan barusan cukup membuat Chanyeol tercekat lalu menatap Manager Hyungnya lama.
" Iya. Setelah keberangkatan mu ke London dan malamnya Perusahaan resmi mengkonfirmasi hubungan mu dengan Uee lalu setalah itu hingga sekarang Chanyeol Cheoreom tak jelas kemana rimbanya sampai seminggu yang lalu ada seorang fan yang memposting di akun Weibonya jika dalam waktu dekat Chanyeol Cheoreom resmi Close down dan belum jelas apa alasanya. Begitu lah kira-kira spekulasi fans yang ku baca di beberapa portal"
" Lalu bagaimana tanggapan Chanyeol Cheoreom, Hyung?" Manager Hyung membalas hanya dengan menaikan bahu dan menggelengkan kepalanya yang berarti ia sendiri juga tak megerti.
Chanyeol menghening beberapa saat, sesaat setelah mendengar penjelasan terakhir managernya. Ia tak mengerti tapi dirinya merasa harus memastikan jika rumor-rumor ini tak benar. Ada rasa tak rela yang tiba-tiba muncul yang terasa mengganjal di sudut dadanya, sayang lagi-lagi Chanyeol tak mengerti apa sebenarnya yang membuatnya begini.
Bahkan ia hanya saling tatap melalui lensa dengan Chanyeol Cheoreom, tapi rasanya tak rela sekali jika tiba-tiba harus tak melihatnya dalam kerumunan fan yang lain. Ada yang beda dan terasa menyenangkan ketika sosok Chanyeol Cheoreom-nya itu mulai terfokus pada tubuh tegap dirinya lalu perlahan mulai mengangkat kamera dengan lensa panjangnya dan mulai memainkan jari telunjuknya, membidik setiap gerak-gerik yang ia lakukan. Rasanya begitu mempesona.
Chanyeol tak mengerti namun yang pasti 'Chanyeol Cheoreom' satu nama itu harus tetap berada dalam daftar fansite-fansitenya. Harus tetap selalu bersamanya dan berada di setiap kerumunan fansnya. Ya hanya alasan seperti itu yang menguatkan Chanyeol saat ini.
Mungkin.
Chanyeol memejamkan kedua matanya sebentar lalu mengehembuskan nafasnya beberapa kali sebelum akhirnya menepuk bahu Manager Hyungnya dan kembali mengeluarkan suaranya.
" Emmm.. Manager Hyung…."
" Ya?"
" Bisakah kau membantu ku mencari tau informasi tentang main admin dari Chanyeol Cheoreom?"
Tatap tenang Chanyeol pada Manager Hyungnya yang balas memberi tatapan 'kau-bicara-apa' .
Dan membuat Manager Hyung menaikan kedua alisnya tinggi-tinggi " Kau serius?"
" Ya" Chanyeol mengangguk ringan.
" Dia pria kecil yang manis itu kan?"
" Tepat sekali. Ku mohon Hyung"
.
.
.
I just realize there was something wrong. Dan ada yang bikin enggak srek di hati.
Dan ini gw ngarang-ngarang aja gw ga ngerti kehidupan nyata seorang fansite. Paling gw ambil dari page fb yang ngasi kabar kalo fansite ini udah nyumbang blabla fansite ini melakukan fanproject berupa blabla atau fansite ini memberikan blabla atau ya gitulah.
Review-ya? Mau kan? Atau mau end aja sampek sini?
Gw mah oke-oke aja.
Tapi kalo mau lanjut review ya, jangan asal fol fav
20+ gw mau updt soon wkaka!
See yu~