Caramel Popcorn

Cast: SEVENTEEN

Rate: T

Genre: Romance? Genre tidak jelas, crack gagal.


Chapter 11: Krik Krik


Sekarang coba tolong dipikirkan saja.

Ada seorang anak laki laki bernama lengkap Lee Seokmin. Iya, Lee Seokmin anak padus yang itu, yang suka teriak teriak, iya itu!

Pertanyaannya adalah, Apa Lee Seokmin tampan? Tentu saja, Lee Seokmin tampan.

Apa Lee Seokmin baik? Oh, tentu saja, Lee Seokmin baik.

Apa Lee Seokmin bersuara emas? Oh, Itu sudah pasti.

Apa senyum Lee Seokmin bisa menyembuhkan kanker? Amin, semoga saja bisa.

Seokmin menganggap dirinya adalah personifikasi matahari, pusat dari kehidupan ini, pusat revolusi bumi. Seokmin menganggap keberadaannya mencerahkan kehidupan kelasnya yang suram.

Dan! Pertanyaan sebenarnya adalah!

Apa hal ini pantas terjadi pada Lee Tampan Seokmin!?

Ini semua bermula saat musim cinta a.k.a Valentine menyerang.

"Aku dapat ciuman mesra dari Wonu-chagi untuk Valentine yang berakhir kemana mana."

"Oh, kau pikir kau saja, aku dan Tae Hyung mencoba mainan baru untuk Valentine."

"Aku tidak suka mainan, lebih mesra tanpa mainan."

"Aku suk-"

"Hei! Hei! Hei! Bisa kalian berhenti!?" Seru Seokmin.

Mingyu dan Jungkook, keduanya memasang tampang polos a la anak anjing dan kelinci secara berurutan, memandang Seokmin dengan inosennya.

"Kenapa?"

"Ada apa?"

Mereka bertanya bersamaan.

Boleh bertanya sekali lagi?

Apa hal ini memang pantas terjadi pada Lee Seokmin!?

Mingyu dan Jungkook, dua duanya punya pacar, dua duanya suka melakukan hal hal penuh semangat membara dengan pacar pacar mereka yang good looking, dua duanya harusnya tahu Seokmin itu seperti apa, dan dua duanya harusnya tidak membahas kehidupan percintaan –dan ranjang- mereka terang terangan di tengah kelas begini!

"Bisakah kalian membicara sesuatu yang tidak melanggar norma kesopanan, Tuan Tuan yang tampan!?"

"Uh."

"Ah."

Jungkook dan Mingyu kelihatannya sama sama mengerti.

"Maaf, Seokmin. Kami lupa kau jomblo." Kata Jungkook.

Mingyu tertawa garing, mengejek, "Maafkan kami, Seokmin."

"Siapa kau berani bilang aku jomblo! Aku ini-"

"Single, Seokmin, kami tahu." Mingyu lalu menepuk pundak Seokmin.

Jungkook bergumam, satu kenyataan yang sebenarnya sudah diketahui semua orang, "Jomblo dan single tidak ada bedanya."

"Ada!"

"Apa?"

"Jomblo itu karena tidak laku,"

"Single?"

"Karena aku memilih tidak menyia-nyiakan tubuhku dipakai seseorang yang mungkin saja tidak bertanggungjawab." Kata Seokmin, memeluk dirinya sendiri seperti anak cewek.

"Wah!" Mingyu malah bertepuk tangan.

"Aih, anak ini!"

Seokmin terkekeh, "Apa, Jeon Jungkook? Merasa tersindir?"

"Bajing-"

PLAKK

Mingyu memukul mulut Jungkook dengan buku paket sains, "Mulutmu, Jungkook."

X

Seokmin tahu dia adalah personifikasi sinar matahari, terutama senyumnya. Dia langganan dipajang di kasir supaya selalu bisa tersenyum pada pembeli yang datang. Seokmin pikir itu bukan hal buruk, kalau dia memasang senyum cerahnya waktu Hoshi Hyung datang.

"Jangan nyengir begitu, aku tidak mau beli apa apa."

"Aih, Hyung. Aku kan refleks. Aku sudah sangat lama mengambil kerja paruh waktu di KoreaMart yang kita semua cintai ini."

Hoshi diam, memberi jeda, "Tapi aku tidak cinta cinta amat dengan KoreaMart."

"Ah, Hyung ini. Kalau malam malam kau kelaparan dan butuh ramyun instan kau pasti akan bersyukur KoreaMart buka dua puluh empat jam."

Hoshi nyengir, "Tapi itu tidak serta merta membuatku mencintai KoreaMart."

"Memangnya ada yang lebih kau cintai, Hyung."

"Ada."

"Siapa? Bukannya kau jomblo? Kalau jomblo harusnya kau-"

"Pacarku."

'-pacaran saja denganku', Seokmin menelan kata kata yang tadi akan dia ucapkan, mengantinya dengan seruan, "Apa!? Sejak kapan!? Kenapa aku tidak diberitahu!? Kau mengkhianatiku, Hyung!?"

"Berisik, Lee Seokmin! Aku baru baru ini jadian, jangan banyak tanya, Kuda!"

"Aih, Hyung!"

"Kenapa kau merengek begitu?"

Seokmin menghela napas, sepertinya Jungkook benar,

Jomblo dan single tidak ada bedanya.

Pada dasarnya dua duanya sama sama tidak laku.

"Sekarang cuma aku sendiri yang jomblo disini." Kata Seokmin. Sudah jomblo, kalah sebelum berperang pula.

Hoshi dengan ringannya tertawa, "Kasihan kau, adikku sayang."

Sudah begitu kelihatannya dia juga terjebak kakak-adik-zone bersama Hoshi.

"Ah! Hyung!"

"Jangan teriak teriak, Seokmin! Nanti pelanggan kabur!"


Fin


Note: Seri ini adalah seri di mana aku cuma pinjam nama Jungkook (dan Vkook), tanpa cari tahu mereka seperti apa.

Note(1): Aku baru sadar kalau genre fic ini sebenarnya adalah Hurt/Crack. Ada crack-nya, tapi ada konflik yang aku sendiri bingung kok bisa ada disana ya?

Note(2): Aku lupa bagaimana menggunakan bahasa santai-sehari hari di CaraPop. Aku dan ibuku bicara dalam tata bahasa yang aneh dan campur campur, kadang terlalu sopan, kadang terlalu santai sampai ibuku suka mengulang kata kataku, baru aku meralat dengan kalimat yang lebih sopan. Aku dengan mudahnya bisa ganti dari 'aku' ke 'gua' dan ke 'aku' lagi dalam satu kalimat. Teman temanku sih biasanya 'gua' setiap saat.

Note(3): Akhir akhir ini aku suka Jimin (ini rahasia umum loh(?))

Note(4): Aku suka BTS waktu cover Perfect Man dan aku suka waktu Chanyeol cover Wing Wing. Akhir akhir ini aku dan ibuku yang sering menyanyikan Wing Wing (dan Ma City, dan banyak asal ada lirik inggris-nya)

Note(5): Untukku, menulis dengan bahasa sehari hari dalam jalan yang aku mau itu masih susah~

Note(6): Sebenarnya aku lupa tadinya aku menulis top!Kook atau bottom!Kook. tapi karena kita sudah punya Alpha!Kook a.k.a top!Kook, aku pikir aku kangen bottom!Kook. #TEAMJEONBOTTOM

Note(7): Walaupun aku percaya kebanyakan orang bisa tukar posisi dengan gampang. Tapi aku sedang ingin menikmati Kook yang chimit chimit~

Note(8): Kalau aku bingung ini chapter apa, aku cuma butuh melihat Jimin supaya merasa lebih baik (?)