Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Asymmetry

[ Akashi Seijuurou X Kuroko Tetsuya ]

Mayuzumi Chihiro

.

.

Happy Reading

Only Prolog

.

.


Kuroko Tetsuya seorang pemuda berambut biru muda dengan mata aquarius. Dia bersekolah di SMA Teikou- 1A. Dia adalah pemuda yang tenang dan punya ekspresi wajah yang datar, sulit bagi orang lain untuk menebaknya. Dia sangat suka membaca Light Novel dan minuman kesukaanya adalah Vanilla Shake, jika membicarakan kesukaan Kuroko, dia juga akan menjawab Mayuzumi Chihiro. Pengelihatan Kuroko terganggu, setiap hari dia memakai kacamata kemanapun dia pergi. Di dalam kelas dia juga duduk di bangku paling depan. Kepribadianya yang pendiam selalu menjadi bahan permainan oleh salah satu kakak kelasnya.

Akashi Seijuurou, dia sekolah di Kyoto. Tapi karena ayahnya Akashi Masaomi di pindah tugaskan ke Tokyo, Akashi terpaksa pindah ke SMA Teikou. Dia satu kelas dengan Kuroko dia juga duduk di belakang Kuroko. Akashi sangat popular, bukan karena dia tampan dan kaya tapi juga karena Akashi adalah seorang Aktor dan juga model. Bahkan dia selalu menjadi juara di sekolahnya dengan kesibukan yang sangat padat. Sifatnya yang dingin dan juga tidak ingin tau orang lain membuat di sangat susah di dekati, Akashi juga tidak terlalu banyak teman sampai akhirnya dia bicara dengan seseorang.

Mayuzumi Chihiro, kakak kelas Kuroko yang sangat baik. Walaupun wajahnya terlihat dingin ketika Mayuzumi bersama Kuroko, dia akan menjadi sosok yang sangat di butuhkan orang lain. Kesukaan Mayuzumi sama seperti Kuroko membaca Light Novel, dia selalu bertemu dengan Kuroko di perpustakaan sekolah atau kadang di toko buku. Hingga saat ini mereka menjadi teman baik. Mayuzumi juga sering membantu Kuroko saat di jahili.

.

.

"Bu, saya ingin duduk di sini" Akashi yang baru saja masuk sekolah dan akhirnya menjadi satu kelas dengan Kuroko menunjuk sebuah kursi tepat di belakang Kuroko.

"Kenapa Akashi-kun? Apa kau juga sama dengan Kuroko?" tanya wali kelas Akashi yang sudah siap memulai pelajaran pertama.

"Sama dengan Kuroko?" Akashi tidak paham dengan kalimat sang guru.

"Iya, Kuroko Tetsuya. Dia ada di sebelahmu" Akashi melihat kearah Kuroko yang saat ini memperkenalkan dirinya, "Dia tidak bisa melihat dengan jelas jika dari jarak jauh jadi dia berada di depan" lanjut guru yang masih terlihat cantik dan muda itu.

"Oh, tidak bu. Aku hanya ingin duduk di sini"

.

.

"Jadi, ini Kuroko Tetsuya? Kenapa jika aku tidak mengembalikan kacamatamu? Apa kau tidak bisa melihat" suara yang sangat Kuroko benci, selalu dia dan dia yang membuat Kuroko menjadi bahan tertawa oleh teman-teman sekolahnya.

"Apa tindakanmu selalu seperti ini Haizaki?"

"Mayuzumi-senpai?"

Sebuah tontonan yang menarik bagi para murid saat itu, Mayuzumi memang selalu menolong Kuroko tapi, kali ini dia terlihat sangat marah saat Kuroko hanya bisa diam saat orang lain mempermainkan dan juga mengejeknya. Akashi yang baru saja datang ke kantin melihat sambil memasang jas seragamnya.

.

.

Sore itu Kuroko pulang bersama dengan Mayuzumi, mereka berjalan kaki hingga berhenti di sebuah taman yang saat itu sangat sepi, bahkan sinar matahari mulai redup hingga pepohonan di taman terlihat menguning dan gelap.

"Terimakasih, Mayuzumi-senpai"

"Tidak perlu, aku melakukan ini karena aku ingin melakukanya. Ini untukmu Kuroko" Kuroko yang mendengar kalimat itu sangat senang, dia tersenyum tipis, hingga Mayuzumi akhirnya pergi setelah berpamitan dengan Kuroko.

Wajah Kuroko terlihat memerah, dia berjalan sambil memegang pipinya dan mempertahankan senyumanya.

.

.

Saat itu di sekolah Kuroko dan Akashi sedang piket, dia membersihkan papan tulis. Sedangkan Akashi hanya duduk manis sambil menatap keluar jendela.

"Akashi-kun, kau tidak piket?" tanya Akashi.

"Nee,Tetsuya"

"Tetsuya? Aku baru dua kali ini bicara denganya setelah perkenalan itu tapi, dengan muda dia memanggilku Tetsuya?" gumam Kuroko dalam hati sambil melanjutkan aktivitasnya menghapus papan tulis.

"Aku bicara denganmu"

"Hah?" Kuroko terkejut saat Akashi sudah berada di belakangnya. Tepat di belakang Kuroko, mata Kuroko kini menatap tajam mata dingin Akashi. Walaupun di pisah dengan kacamata Kuroko tapi, perasaan dingin karena tatapan itu sungguh tersampaikan.

"Kau….gay kah?" pertanyaan Akashi membuat Kuroko membulatkan matanya lebar.


Note : sampai ketemu kapan-kapan lagi ya. Karena ini adalah prolog fict yang tidak tau kapan aku bisa publish. Soalnya akan susah pakai internet selama saya pindah nanti.