Heart Beat
Chapter : 1
Main Cast :
Lee Sungmin
Cho Kyuhyun
Other Cast : Lihat didalam cerita.
Happy Reading!
.
.
.
Pagi yang begitu cerah untuk memulai segala Aktifitas baru bagi seluruh mahluk hidup yang bernama manusia. Waktu baru menunjukkan pukul 6 pagi namun segala kendaraan sudah mulai hilir mudik dijalanan Seoul yang sudah telihat begitu padat, menandakan betapa sibuknya orang-orang diluar sana akan pekerjaan mereka, namun tidak dengan seorang pemuda cantik yang masih betah bergulat dengan selimut hangatnya. Suara bising dari benda besi itu lantas tidak membuat ia terbangun dari tidurnya, ia masih betah mengarungi bahtera mimpi indahnya sebelum suara Alarm berisik yang memekakan telinga berdering nyaring yang begitu sangat mengganggu tidur lelapnya.
Kring.. kring.. kring
Pemuda yang terbilang cantik itu menggeliat sebentar sebelum mematikan Alarm yang berdering nyaring itu. Matanya mengedar menatap tirai jendelanya yang masih nampak gelap diluar sana mendandakan sang surya belum terbit sepenuhnya dari peraduannya. Ia menguap kecil sebelum menyambar jubah mandinya dan meleset memasuki kamar mandi yang terdapat di pojok kamar kecilnya.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk membersihkan diri didalam kamar mandi, sekarang ia sudah nampak segar dengan kaos merah muda berlengan panjang yang membalut tubuh mungilnya dipadu dengan celana jeans sebatas lutut yang membuat ia tambah berkali-kali lipat terlihat lebih manis. Kaki mungilnya menapaki lantai menuju dapur kecil yang bersebelahan dengan kamarnya yang hanya dipisahkan oleh sekat dinding.
Tangan mungilnya dengan terampil dan cekatan mengolah bahan makanan miliknya seadanya yang ada didapur kecilnya menjadi menu pagi sederhana pengganjal lapar. Setidaknya ia masih dapat bersyukur pagi ini ia masih dapat mencicipi makanan yang terbilang amat sederhana sebuah nasi goreng dengan sedikit sayur didalamnya, setidaknya itu sudah sangat cukup baginya.
Ting tong..
Suara bel flatnya berbunyi membuat Namja cantik itu melepaskan diri dari segala kesibukannya dan lebih memilih membukakan pintu untuk seseorang yang dengan tidak sopannya bertamu dijam sepagi ini.
Clek..
Namja cantik itu menatap bingung sekaligus heran melihat dua orang pria berbadan kekar sudah berdiri tegap didepan pintu flat kecilnya.
" Nuguya?" Tanya Sungmin
" Lee Sungmin?" Tanya salah satu dari mereka memastikan.
" Ya. Dengan saya sendiri, ada yang dapat saya bantu?"
Jika tidak memikirkan sopan santun yang dulu sempat kedua orang tuanya ajarkan, mungkin Sungmin sudah mengusir kedua pria tersebut yang dengan tidak tahu etika sudah bertamu dipagi buat seperti ini-walaupun matahari sudah mulai naik namun ini masih terlalu pagi-menurut Sungmin.
" Anda harus ikut kami sekarang juga." Ujar salah satu Pria kekar itu.
Sungmin menaikkan sebelah alisnya bingung. Tantu saja ia bingung, kedua pria ini datang keflatnya dipagi buta seperti ini dan mengajaknya pergi dari kediamannya sendiri apa itu tidak terdengar gila.
" Maaf saya tidak mengenal kalian." Ujar Sungmin berniat menutup pintu flatnya sebelum tangan kekar pria tersebut menahan daun pintu itu hingga pintu tersebut terbuka sepenuhnya. Sangmin menggeram kesal akan tindakan tidak sopan kedua pria itu.
" Pergi dari rumahku sekarang juga. Aku sama sekali tidak mengenal kalian." Sungmin kembali menutup paksa pintu flatnya namun lagi-lagi ditahan oleh kedua pria itu.
" Anda harus ikut dengan kami karena Tuan Cho sudah menunggu anda." Kata salah satu Pria tersebut.
" Katakan pada Tuanmu, aku tidak mengenal kalian dan aku tidak akan pernah mau ikut dengan kalian, mengerti. Sekarang, pergi dari kediamanku sebelum aku menuntut kalian kekantor polisi dengan tuduhan kekerasan." Ancam Sungmin.
Kedua pria tersebut menatap datar kearah Sungmin, " Tidak ada pilihan lain." Salah satu Pria yang bertubuh paling besar maju selangkah kearah Sungmin dan langsung membopong tubuh mungil itu dibahunya.
" Yaaa..! Lepaskan aku. Aku tidak ingin ikut dengan kalian, Lepaskan." Sungmin terus memukul punggung pria yang membopong tubuhnya dengan membabi buta.
Sungmin ketakutan sekarang. Ia tidak tahu siapa kedua pria ini. mengapa mereka membawanya pergi secara paksa seperti ini.
Bruk~
Sungmin meringis saat punggungnya terhempas kasar dikursi mobil. Tubuhnya diapit erat oleh kedua pria yang membawanya tadi hingga ia tidak dapat berkutik sama sekali.
" YA! Turunkan aku. Kalian ingin membawa ku kemana Hah?" Sungmin kembali mencoba mendorong salah satu Pria tersebut namun usahanya gagal sia-sia.
" DIAM "
Sungmin terlonjak takut mendengar bentakan keras yang memekakkan telinga. Nyalinya sedikit menciut melihat tatapan berang kedua pria itu menghunus tajam kearahnya. Tangan Sungmin bergetar samar, kebiasaannya sedari kecil jika ia merasa takut akan suatu hal. Sungmin hanya dapat meringkuk takut saat mobil itu berjalan pelan dan membawanya entah kemana. Ia berharap seseorang dapat menolongnya saat ini.
.
Sungmin sempat terkagum-kagum melihat betapa besarnya Rumah bak istana dinegeri dongeng yang ada dihadapan mata kepalanya saat ini. Luasnya halaman dengan air mancur yang berada di tengah-tengah halaman menambah kesan mewah pada tempat ini.
Sungmin meneguk salivanya lamat-lamat melihat banyaknya penjagaan di berbagai sisi kediaman tersebut. Siapapun yang berada didalam sini tidak akan dengan mudah untuk dapat keluar kembali.
Seorang yeoja paruh baya dengan pakaian khas pelayan datang menghampiri Sungmin. Senyum ramahnya terlukis melihat raut wajah bingung Namja manis itu.
" Tuan Lee. Anda sudah sampai." Sapa wanita paruh baya itu ramah dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya.
" Eoh?" Sunmgin semakin tidak mengerti akan situasi yang ada. Apakah selama ini ia begitu terkenal hingga semua orang yang ia jumpai hari ini begitu jelas menyebutkan namanya.
Sungmin menepis pikiran anehnya dan kembali menatap wanita tersebut. Mengerti akan kebingungan Sungmin, wanita tersebut berinisiatif memperkenalkan dirinya pada Sungmin.
" Park Jungsoo. Saya adalah kepala pelayan di Mansion Cho." Wanita bernama Park Jungsoo itu memperkenalkan dirinya seraya menunduk hormat kearah Sungmin.
Sungmin menggeleng takut. Ia tidak pernah merasa mengenal mereka semua. Ia tidak tahu dimana ia berada sekarang. Apa tujuan mereka membawanya ketempat asing ini. setapak demi setapak Sungmin melangkah mundur. Jika ia tidak bisa pergi secara baik-baik maka ia akan pergi secara paksa dari tempat ini.
Bruk..
Sungmin terkesiap saat punggungnya menabrak dada seseorang yang begitu bidang. Kepalanya menoleh gugup melihat siapa yang baru saja di tabraknya.
" Kau ingin lari kemana?" Tanya pria yang Sungmin ketahui adalah pria yang membawanya paksa ketempat asing ini.
" Kau hanya harus menjadi anak baik. Maka kau akan selamat." Lanjut Pria tersebut dingin.
Wajah Sungmin memucat pasi mendengar perkataan yang sarat akan ancaman itu. Matanya mengedar kesekeliling halaman luas tersebut, mustahil rasanya ia dapat pergi dari sana melihat begitu banyaknya Bodyduard yang berjagap-jaga dengan wajah garang mereka disegala sisi Mansion tersebut. Sungmin meneguk ludahnya sebelum kembali menatap pelayan Park yang masih setia berdiri ditempatnya asal.
" Mari ikut saya." Ajak pelayan Park sebelum mereka memasuki Mansion luas itu.
Sungmin tidak ada pilihan lain selain mengikuti kemana langkah Pelayan Park membawanya. Ia tidak ingin mati sia-sia disini, setidaknya ia bisa menyusun strategi untuk kabur dari tempat ini lain waktu.
Clek~
Pintu utama Mansion terbuka. Sungmin semakin terpaku melihat begitu luas serta mewahnya Mansion tersebut. Ia tidak dapat mengatakan serta menggambarkan betapa besarnya tempat ini. ini benar-benar istana bak di Negeri dongeng yang sewaktu kecil sering ia baca batin Sungmin takjub. Sungmin terus mengikuti kemana pelayan Park membawanya hingga ia sampai didepan sebuah pintu besar dengan ukiran naga yang menghiasi pintu tersebut.
Dua orang pelayan kembali membukakan pintu besar itu untuk mereka hingga terbuka lebar. Pertama kali memasuki tempat ini, Sungmin sudah disuguhi sebuah pemandangan yang tidak kalah indah dari tempat yang ia masuki pertama tadi. Disana juga nampak terlihat beberapa Bodyguard yang berjaga-jaga disudut ruangan serta hampir berpuluh-puluh maid yang berjejer rapi membentuk sebuah barisan memanjang dari arah pintu utama ruangan tersebut. Sungmin Sungguh dibuat terperangah dibuatnya. Tempat ini benar-benar luas serta benar-benar berkelas. Sungguh selera yang luas biasa.
" Selamat datang dikediaman ku Lee Sungmin." Suara bass yang terkesan dingin menyentak Sungmin dari rasa keterkagumannya akan tempat itu.
Kepalanya menoleh mencari sumber suara. Disana, tepat ditengah-tengah ruangan seorang pria dengan setelan jas mahalnya tengah duduk manis disebuh sofa beludru dengan diapit oleh dua orang wanita yang kecantikan mereka bak model international. Kaki mereka begitu jenjang. Wajah mereka begitu cantik serta balutan gaun ditubuh mereka yang Sungmin yakini itu semua berasal dari rancangan Desainer ternama Eropa, menandakan mereka bukan orang sembarangan tengah duduk dengan gaya angkuh sambil menatap dirinya.
" Tuan Lee " Panggil pelayan Park.
" Ne?" Sungmin mengalihkan pandangannya menatap pelayan Park. Bola mata beningnya menyiratkan rasa keingintahuan yang begitu mendalam akan siapa pria dan dua orang wanita disisinya.
" Dia Tuan Cho Kyuhyun. Dan kedua wanita disisinya itu adalah istri beliau. Nyonya Cho Victoria dan Nyonya Cho Seohyun." Kata pelayan Park dengan wajah tenangnya.
Sungmin terperangah dibuatnya. Cho Kyuhyun.. oh ayolah, siapa yang tidak mengenal Namja tampan bermarga Cho itu. Pemilik Cho Group yang sudah merajai dunia bisnis international diusianya yang baru menginjak umur 28 tahun. Benar-benar prestasi yang Fantastic.
Tapi tunggu dulu, apa ia tidak salah mendengar bahwa kedua wanita itu adalah istrinya. Oh Good.. pria ini benar-benar bajingan hingga sampai menikahi dua wanita sekaligus. Dengan uang yang melimpah bukan hal yang mustahil bagi Kyuhyun untuk menumpuk-numpuk istri dirumahnya. Ia cukup tersenyum dan semua wanita diluar sana akan dengan suka rela menyerahkan dirinya pada Namja Cho itu, benar-benar menjijikan.
Sungmin mendesis samar akan pemikiran yang berkelebat di kepalanya. Matanya menyorot tajam kearah Kyuhyun yang masih setia duduk diam di tempatnya.
" Aku tidak mengenal kalian dan aku tidak berminat untuk mengenal kalian semua. Lebih baik kalian pulangkan aku karena tidak ada gunanya kalian membawa ku kemari." Ujar Sungmin sarkatis. Ia tidak habis fikir apa yang membuat mereka membawanya kemari.
Apa mereka ingin menculiknya dan meminta tebusan? Hey yang benar saja. Sungmin menggeleng. Mana mungkin seorang Cho Kyuhyun mau menculiknya dan ingin meminta uang tebusan sedangkan Namja tampan itu bahkan mampu membeli seisi dunia ini jika ia mau. Atau jangan-jangan mereka ingin menjadikannya seorang budak disini.
" Kau akan tinggal disini Tuan Lee." Sahut pelayan Park. Yang seketika membuat Sungmin terperangah dengan bola mata yang membulat lucu. Membuat orang-orang menahan nafas akan Aegyo alami yang keluar tanpa Sungmin sadari. Apa ia tidak salah mendengar, tinggal disini. Hell NO, apa mereka sedang melucu saat ini? jika ia, ini Sungguh lelucon yang sangat menggelikan bagi Sungmin hingga ia tidak tahan lagi untuk tidak meledakkan tawanya. Sungmin tertawa terbahak-bahak hingga airmatanya sedikit menetes karena sakin kerasnya ia tertawa.
" Apa kalian sedang melucu. Oh, aku merasa terhibur sekali." Ujar Sungmin setelah sedikit meredakan gelak tawanya.
" Apa kau sudah puas tertawa Tuan Lee?" Tanya Kyuhyun dengan akses dinginnya yang siap membekukan siapapun yang mendengarnya.
Sungmin menatap Kyuhyun remeh, " Berhenti bercanda dengan ku. Ini benar-benar konyol kalian tahu itu. Jika kalian tidak bisa membawa ku pulang kembali maka aku akan pulang sendiri." Sungmin berniat membalikkan tubuhnya sebelum suara bass Kyuhyun kembali terdengar.
" Kau tidak akan kemana pun Lee Sungmin. Karena sekarang rumah mu adalah disini bersama ku."
Sungmin mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih sempurna. Ia benar-benar geram sekarang. Secepat kilat Sungmin membalikkan tubuhnya dan berjalan seperti orang kesetanan menuju kearah Kyuhyun. Kyuhyun menyeringai samar melihat reaksi marah Sungmin. ia hanya diam saat tangan kecil Sungmin mengerat jasnya hingga terasa mencekik lehernya. Beberapa anak buah Kyuhyun hendak maju menghalau tubuh Sungmin namun dilarang oleh Kyuhyun hingga membuat mereka kembali berdiri ditempat semula.
" Aku tidak suka main-main Tuan Cho yang terhormat. Kau kira dengan semua uang mu itu kau bisa dengan mudah memperbudak seseorang. Aku tidak akan sudi menjadi budakmu disini." Ujar Sungmin lantang.
Semua orang terpekur ditempatnya. Perut mereka tergelitik mendengar rentetan kalimat Sungmin yang membuat sebagian maid-maid yang ada disana terkikik pelan. Begitupun dengan Kyuhyun, ia terkekeh ringan membuat Sungmin semakin muak dibuatnya.
" Jaga ucapanmu itu Tuan Lee." Sela wanita yang Sungmin ketahui bernama Victoria.
Sungmin tidak memperdulikan ucapan Victoria. Matanya masih menyorot tajam kearah Kyuhyun yang masih menampakkan raut geli di wajahnya.
" Apa yang kalian tertawakan. Kalian pikir aku main-main dengan ucapanku." Teriak Sungmin marah. Matanya menangkap dengan jelas bagaimana semua orang terkekeh geli selepas ia berucap tadi membuat ia jengkel setengah mati.
" Kau sungguh begitu polos sayang." Ujar Kyuhyun dengan seringai yang masih menghiasi wajah tampannya.
Sungmin semakin terperangah. Berani sekali Namja Cho ini memanggilnya dengan sebutan Sayang yang begitu menjijikan di pendengaran Sungmin.
" Jangan panggil aku dengan panggilan menjijikan seperti itu." Kesal Sungmin berapi-api. Tangannya semakin mengerat kuat jas yang dikenakan Kyuhyun hingga sedikit kusut.
Sorot mata Kyuhyun menajam. Wajahnya dengan sekejab berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Fokus mata tajamnya membidik tepat di wajah Sungmin yang masih mendongak menantangnya. Sungmin sedikit menciut melihat tatapan itu, seolah tatapan itu siap mengulitinya hidup-hidup.
" Kau tahu. Cho Kyuhyun tidak pernah main-main dengan apa yang ia ucapkan." Ujar Kyuhyun Dingin.
Tangan pucatnya beralih mencengkram kuat lengan Sungmin hingga membuat tangan mungil itu terlepas dari jasnya. Sungmin sedikit meringis merasakan kuatnya cekalan Kyuhyun di perelangan tangannya.
" Pelayan Park, berikan padanya." Perintah Kyuhyun tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Sungmin.
Sungmin menatap bingung sebuah map biru yang disodorkan pelayan Park kearahnya, " Apa ini?"
Tangannya menyambut uluran map tersebut dan membukanya. Sungmin membaca segala ini bacaan map tersebut hingga habis. Tangannya Sungmin bergetar setelah menyelesaikan bacaannya. Map itu berisi sebuah perjanjian Cho Kyuhyun dan Lee Yunho – ayahnya. Perjanjian itu berisi bahwa Kyuhyun bersedia memberikan kucuran dana untuk perusahan ayahnya dengan Sungmin sebagai jaminan dari perjanjian tersebut.
Sungmin menggeleng kuat. Tubuh kecilnya terjatuh keatas dinginnya lantai keramik dibawahnya. Mulutnya beberapa kali menggumamkan kata 'tidak mungkin', Sungmin tidak percaya akan isi perjanjian itu. Kyuhyun ikut bersimpuh disamping tubuh Sungmin. tangan besarnya mengelus pelan rambut legam Namja manis itu.
" Inilah alasannya mengapa kau harus tinggal disini. Ayahmu, Lee Yunho tidak dapat mengembalikan semua uang yang aku pinjamkan padanya dan aku tidak begitu murah hati untuk merelakan uang ku hilang begitu saja." Jelas Kyuhyun datar.
Sungmin mendongak dengan tatapan penuh dengan kebencian yang kentara sekali terlihat dari bola mata beningnya yang berkilat tajam. Tangannya menepis kuat telapak tangan Kyuhyun yang masih setia mengusap kepalanya hingga terhempas kuat.
" Kau pasti sudah menjebak ayahku kan. Kau memang bajingan Cho." Teriak Sungmin marah. Tangannya terus memukuli tubuh Kyuhyun dengan membabi buta.
Kyuhyun menangkap cepat kedua tangan Sungmin hingga tangan itu berhenti memukuli tubuhnya, " Dengar baik-baik Lee. Ayahmu sendiri yang memberikanmu padaku dengan suka rela." Ujar Kyuhyun menyeringai melihat raut terkejut Sungmin.
" Itu tidak mungkin. Ayahku tidak mungkin melakukan hal keji seperti itu, kau memang bejat Cho." Teriak Sungmin kalap.
Plak~
Sebuah tamparan keras mendarat sempurna di pipi Sungmin hingga membuat wajah seputih kapas itu memerah dengan cetakan jari yang teramat jelas terlihat disana. Semua menatap tidak percaya kearah si pelaku penamparan tersebut. Sungmin tidak kalah terkejut akan tamparan mendadak itu, ia hanya mampu terisak sambil memegangi pipinya yang berdenyut sakit.
" Kau harus diberi pelajaran akan mulut tidak sopanmu itu Tuan Lee." Ujar Victoria datar.
Ya, seseorang yang baru saja menampar Sungmin itu adalah Victoria. Wanita cantik itu tidak terima jika harus melihat suaminya terus dihujat oleh orang rendahan seperti Sungmin.
" Apa yang kau lakukan Victoria Song?" Tanya Kyuhyun dingin. Namun siapapun tahu bahwa pertanyaan tersebut mengandung amarah yang begitu besar didalamnya.
" Aku hanya memberinya sedikit pelajaran." Sahut Victoria kalem. Matanya masih menatap tubuh Sungmin yang bergetar karena menangis.
Kyuhyun berdecih sebelum menatap wanita anggun itu, " Siapa kau hingga berani melukainya?" gemeletuk gigi Kyuhyun menandakan bahwa Namja tampan itu berusaha mati-matian agar ia tidak meledak saat itu juga.
" Pergi. Sebelum kesabaran ku habis." Perintah Kyuhyun sambil membuang wajahnya
Victoria menatap tidak percaya kearah Kyuhyun. Suaminya rela mengusir dirinya demi Namja rendahan macam Lee Sungmin ini. hebat sekali Lee Sungmin ini, ia mampu merbut perhatian Kyuhyun dalam sekejab mata. Victoria menghentakkan kakinya sebelum melangkah keluar dari ruangan tersebut yang diikuti Seohyun dibelakangnya.
" Pelayan Park, tunjukkan dimana letak kamar Lee Sungmin." Ujar Kyuhyun sebelum keluar dari ruangan tersebut. Sesaat Kyuhyun menatap pucuk kepala Sungmin sebelum benar-benar keluar dari sana.
" Mari Tuan Lee. Saya tunjukkan letak kamar anda." Pelayan Park membantu mengangkat tubuh Sungmin yang masih setia bersimpuh dilantai dan membimbingnya berjalan kearah kamar yang akan ditempati oleh Sungmin dimana semua cerita akan bermula disana.
.
.
" Ini kamar anda Tuan Lee. Jika anda membutuhkan sesuatu panggil saja saya atau para maid yang ada." Kata pelayan Park sebelum menutup pintu kamar Sungmin meninggalkan Namja mungil itu sendirian disana.
Bola Mata Sungmin mengedar menatap keseluruhan kamarnya. Kamar ini begitu luas tiga kali lipat lebih besar dari flatnya. Disudut kamar itu terdapat sebuah lemari besar yang menempel secara langsung dinding kamar. Disebelahnya melingkar sebuah sofa beludru berwarna merah marun dengan meja kecil di tengahnya. Di tengah-tengah ruangan terdapat ranjang besar dengan kain-kain sutra tipis disekeliling ranjang itu. Sedangkan disudut kamar itu terdapat rak-rak buku yang menjulang tinggi serta satu set televisi super besar disana.
Sungmin membaringkan tubuhnya diatas ranjang besar itu. Pikirannya menerawang jauh membayangkan kehidupannya setelah ia tinggal di Mansion Kyuhyun. Apakah ia akan bahagia tinggal disini atau justru tempat ini tidak akan lama lagi akan menjadi neraka baginya dilihat dari bagaimana mereka menatap remeh dirinya terutama dua wanita itu Victoria dan Seohyun. Mereka nampak bahkan terlalu jelas tidak menyukai dirinya atau mungkin keberadaannya disini.
Setelah lelah berfikir, Sungmin memejamkan matanya dan tidak lama setelahnya Namja manis itu jatuh tertidur dengan posisi tubuh yang masih menggantung disisi ranjang besar itu.
.
Sungmin terbangun tepat pukul 1:00 siang. Ia tidak menghitung sudah berapa jam ia habiskan hanya untuk tidur. Sungmin terperanjat melihat bahwa ia sekarang sudah berada ditengah-tengah ranjang dengan selimut hangat yang membungkus tubuhnya. Perasaannya tadi ia masih berada disisi ranjang namun mengapa sekarang ia sudah ada ditengah-tengah ranjang. Apa sekarang ia dengan tiba-tiba memiliki tabiat tidur sambil berjalan.
Clek~
Suara pintu terbuka seketika membuyarkan segala imajinasi didalam kepala Sungmin. Dari arah pintu muncul pelayan Park dan menghampiri Sungmin yang masih setia duduk diatas ranjangnya.
" Tuan Lee. Ini waktunya untuk makan siang. Semua orang sudah menunggu anda dibawah." Kata pelayan Park seraya menunduk hormat setelah sampai dihadapan Sungmin.
" Haruskah aku turun?" Tanya Sungmin kemudian. Oh Sungguh, ia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Kyuhyun terlebih dengan wanita bernama Victoria itu.
" Oh, Aku mengerti."
Sungmin mengibaskan tangannya. Kerutan di kening pelayan Park sudah membuktikan bahwa ia tidak memiliki pilihan lain selain menurut. Sungmin turun dari ranjangnya dan melangkah mengikuti pelayan Park yang menuntunnya kearah ruang makan.
.
Di sebuah ruangan yang berbeda terdapat sebuah meja makan yang berbentuk memanjang. Disana ada Kyuhyun yang sudah duduk di kursi tengah karena ia adalah kepala keluarga dan disampingnya ada Victoria yang sudah duduk dengan manis serta disamping pemuda tampan itu tepatnya di seberang Victoria ada Seohyun yang juga tengah duduk dideretan kursi kedua dan masih menyisakan satu kursi kosong yang tepat berada disisi Kyuhyun.
Kyuhyun menoleh saat menyadari Sungmin masih berdiri tegap diambang pintu menatap mereka. Namja tampan itu menghentikan acara makannya dan lebih memilih menatap lekat wajah Sungmin dari kejauhan.
" Kau tidak ingin bergabung bersama kami? Ku yakin kau belum mengisi perutmu sedari tadi pagi." Kyuhyun mengisyaratkan agar pelayan Park menuntun Sungmin untuk duduk dikursi yang sudah disediakan untuknya.
" Silahkan duduk Tuan Lee."
Sungmin menatap sesaat sebuah kursi yang ditarik pelayan Park untuknya dan kabar buruknya lagi, kursi itu tepat berada disisi Kyuhyun. Hey, apakah ia harus duduk di samping Kyuhyun sedangkan disana masih terdapat beberapa kursi kosong yang bisa ia duduki asal jangan didekat Kyuhyun tentunya.
Victoria mendesis menatap wajah bingung Sungmin. Hebat sekali Namja ini, dalam kurun waktu beberapa jam saja Namja mungil itu sudah bisa merebut kursi yang biasa Seohyun tempati. Ya, diawal memang kursi disisi Kyuhyun itu adalah tempat Seohyun, namun hari ini kursi itu mungkin akan beralih fungsi menjadi milik Sungmin.
Sungmin mendesah. Tidak ada pilihan lain selain menurut untuk saat ini. dengan langkah ragu Sungmin mendudukkan tubuhnya disisi Kyuhyun. Namja tampan itu tersenyum amat tipis tanpa disadari oleh siapapun saat melihat Sungmin sudah duduk tepat disampingnya. Ia kembali melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda. Seluruh pelayan yang bertugas menyiapkan hidangan siang itu bergegas menyiapkan makan siang untuk penghuni baru Lee Sungmin.
Berbagai menu telah disediakan diatas meja makan berbentuk persegi panjang itu. Sungmni menatap seluruh hidangan dengan penuh minat. Siapa yang dapat menolak semua makanan yang terhidang dihadapannya sekarang. Semua menu itu begitu menggugah selera, tercium dari bau harumnya yang menggelitik hidung Sungmin.
Saat hendak menyentuh daging asap, tangan Sungmin tiba-tiba dicekal oleh Seohyun yang duduk disampingnya. Namja mungil itu menatap Seohyun tidak mengerti. Apa yang salah dengan tindakannya?. Hey, ayolah ia sudah sangat lapar sekarang dan wanita tinggi ini dengan amat tega mencegah segala imajinasinya akan daging asap tersebut.
" Makanlah makanan yang ada didekatmu terlebih dahulu Lee Sungmin." Kata Seohyun yang disambut tawa meremehkan dari Victoria.
" Kau harus belajar menjadi bangsawan Lee Sungmin. jangan bertingkah liar sesuka mu." Timpal Victoria tanpa memperdulikan raut malu diwajah Sungmin.
Sungmin mencolos getir sekaligus bingung. Tidak ada yang dapat ia lakukan selain menunduk menyembunyikan wajah malunya.
" Biarkan Sungmin memilih makanan yang ia inginkan." Sela Kyuhyun yang masih setia menyantap hidangannya.
Victoria mendengus kesal sedangkan Seohyun hanya menampilkan wajah datar andalannya mendengar pembelaan Kyuhyun untuk Namja mungil itu. Sungmin menunduk sambil mengulum senyum mengejek. Ekor matanya melirik sinis kearah Victoria yang balas menatap tajam kearahnya. Perang mata dari keduanya pun dimulai seolah keduanya enggan untuk mengalah pada lawannya sebelum suara Kyuhyun memecah ketegangan tersebut.
" Habiskan makan siang kalian, ada yang ingin aku bicarakan di ruang kerjaku dengan kalian semua. Aku tunggu disana."
Kyuhyun meneguk minumannya sebelum melangkah tegas menuju ruang kerjanya. Menyisakan Sungmin, Victoria dan Seohyun yang menatap punggung namja tampan itu dengan pandangan yang berbeda-beda.
Tidak ingin mengulur waktu dan mendapati amukan Kyuhyun mereka bertiga bergegas menyelesaikan makan siang yang tertunda akibat perdebatan kecil mereka tadi.
.
Semua telah berkumpul diruang kerja Kyuhyun tepat seperti apa yang Namja tampan itu inginkan. Disana sudah ada Victoria, Seohyun tidak terkecuali dengan Sungmin yang turut serta sudah hadir disana. Kyuhyu turut mengundang pula mengacara Shim untuk hadir disana membuat sebagian dari mereka bertanya-tanya untuk apa mereka dikumpulkan disana terutama dengan kehadiran pengacara Shim menandakan bahwa pertemuan ini bukan pertemuan biasa.
" Untuk apa kami dikumpulkan disini Kyu?" Victoria angkat bicara terlebih dahulu mewakili seluruh pertanyaan yang sama dari orang-orang yang hadir diruangan itu.
Kyuhyun tersenyum lebih tepatnya menyeringai sebelum mengangguk singkat kearah pengacara Shim yang ditanggapi dengan tundukan pelan tanda mengerti dari pengacara muda itu.
" Baiklah sepertinya semuanya sudah berkumpul disini." Pengacara Shim berdehem sebentar sebelum melanjutkan perkataannya.
" Tuan Cho sudah memberitahukan pada saya, bahwa tiga hari mendatang Tuan Cho akan mengadakan acara perkenalan untuk Lee Sungmin kepada seluruh rekan bisnis Tuan Cho dan juga akan digelar acara pertunangan Tuan Cho dan Lee Sungmin pada malam yang sama." Sambung pengacara Shim secara lugas dan tegas.
Rahang Sungmin terasa jatuh dan terinjak-injak mendengar penuturan pengacara Shim yang mengatakan bahwa ia akan bertunangan dengan Kyuhyun. Catat baik-baik, dengan Cho Kyuhyun. Lelaki brengsek yang dengan seenaknya membawanya kemari serta mengurungnya tanpa membiarkannya bebas sama sekali ini akan menikah dengannya. Dialam mimpi pun Sungmin tidak akan sudi menikah dengan pria brengsek macam Kyuhyun.
" Kalian tidak bisa seenaknya seperti ini. aku tidak menyetujui acara pertunangan konyol ini." Sungmin berteriak lantang menyeruakkan protesannya. Apa-apaan mereka, seenaknya saja membuat acara pertunangan tidak masuk akal ini tanpa persetujuannya terlebih dahulu.
" Kyuhyun apa yang kau lakukan. Pertunangan? Apa-apaan ini." Victoria turut menyeruakan protesannya. Ia tidak terima jika Kyuhyun menikah lagi terutama dengan Namja miskin ini.
" Teruskan pengacara Shim." Perintah Kyuhyun tanpa mengidahkan protesan Sungmin maupun Victoria.
" Dan satu bulan dari acara pertunangan itu, akan dilangsungkan pernikahan Tuan Cho dan Lee Sungmin." Lanjut pengacara Shim lagi yang semakin membuat Sungmin ternganga tidak terima.
Kyuhyun tertawa pelan mendengarnya. Rencananya selangkah lagi akan mencapai kata berhasil.
" Aku tidak mau, tidak mau. Kau gila Cho."
Sungmin merangsak maju namun ditahan oleh beberapa bodyguard yang ada disisi Kyuhyun. Sungmin berontak agar para bodyguard itu melepaskannya namun percuma, semakin ia berontak semakin kuat pula mereka menahan tubuhnya.
Kyuhyun tertawa mengejek kearah Sungmin yang membuat Sungmin semakin ingin memenggal kepala Kyuhyun dan melemparkannya kesungai han. Kyuhyun melangkah kearah Sungmin. tangannya mengelus dengan erotis pipi gembul Sungmin yang membuat Namja manis itu membuang pandangannya dari arah Kyuhyun.
" Aku tidak menerima persetujuanmu sayang." Bisik Kyuhyun seduktif sambil menjilat belakang telinga Sungmin.
Kyuhyun tertawa pelan melihat Sungmin yang hanya diam membeku setelah Kyuhyun dengan lancangnya menjilat belakang telinganya, " Aku tidak meminta persetujuan kalian semua. Aku memberitahukan hal ini agar kalian tidak terkejut dengan apa yang akan terjadi nanti." Lanjut Kyuhyun lantang membuat Victoria mengepalkan tangannya.
Ingin melawan Kyuhyun rasanya percuma saja. Karena Kyuhyun bukanlah sembarang orang yang dengan mudah ditumbangkan begitu saja. Pria itu begitu mengerikan jika sudah marah dan keinginannya tidak tercapai.
" Dan kau sayang, siapakan dirimu untuk acara pertunangan kita nanti." Bisik Kyuhyun kemudian kearah telinga Sungmin.
Namaj tampan itu seakan begitu puas melihat wajah pasi Sungmin. Tidak ada bantahan serta penolakan jika seorang Cho Kyuhyun sudah mengambil sebuah keputusan begitupun dengan Sungmin yang hanya dapat terduduk kaku saat Kyuhyun beserta beberapa bodyguardnya sudah pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Sungmin menutup wajahnya. Menangisi akan sifat lemahnya yang tidak dapat melawan Kyuhyun sama sekali. dan Sungmin pun tidak yakin apakah ia mampu untuk melawan pria arogan itu melihat bagaimana berkuasanya Namja tampan itu.
.
.
.
TBC
Annyeong.. aku kembali dengan membawa ff baru. Mian ya, bukannya nyelesain ff yang ada malah nambah ff baru. Tapi saya berharap ff saya ini dapat respon positif dari reader sekalian.
Jangan lupa review ya.. bye bye