When I Woke Up, Everything is Different!

Warning: Parallel Universe (AC & 3Z!AU). 3Z!Kagura. Quick typing as usual. Lack of description? Too quick/slow pace? OOC? Typo(s)? Cliche plot.

Disclaimer: Characters belong to Sorachi Hideaki. Shaun have the plot, nothing else. Don't get any profit from making this fic.

.

.

Suara kicauan burung sudah terdengar, suara langkah kaki mondar mandir juga terdengar. Menunjukkan rutinitas pagi sudah dimulai. Kagura mengucek matanya dan berusaha mencari kacamatanya.

Tapi, tidak ada.

Ia melenguh kesal lalu mengangkat tubuhnya, masih mengantuk dan berusaha untuk memfokuskan matanya, ia menyadari sesuatu, "GYAAA! AKU BERADA DI MANA?!" pekiknya panik, dengan kasar ia tendang futon yang ia tiduri. Ia menatap takut sekelilingnya, sebuah lemari? Apakah ia diculik dan disekap di sebuah lemari penyimpanan futon?

Ini cara tidur Doraem*n bukan?

Tarik napas, Kagura. Anego bilang dalam situasi apapun kau harus tenang. Kedua tangannya ia tangkupkan di bibirnya. Ia menghembuskan napasnya keluar, lalu, menarik napas lagi, tapi, ia sudah tidak tahan ...

"SI-SIAPAPUN! SELAMATKAN AKUUUUUU!" ia berteriak histeris dan sekencang mungkin.

"Kagura-chan," suara familiar terdengar dari luar lemari dan pintu lemari pun bergeser, "Ada apa dengan teriakan tadi? Apa kau bermimpi buruk?" sosok pemuda berambut hitam yang ia kenal baik muncul.

"SHIN-SHINPACHI!" pekiknya terkejut, "Apa kau sebegitu inginnya punya pacar hingga menculikku?!" ujarnya yang agak memunculkan urat marah pemuda Shimura itu.

Masih pagi tapi sudah bikin darah tinggi saja ...

"AKU MEMANG INGIN PUNYA PACAR TAPI AKU TIDAK SESAKIT ITU YA!" Shinpachi mengeluarkan tsukomi-nya dan kemudian menghela napas, "Drama apa yang telah kautonton hingga berkata seperti itu Kagura-chan?" lalu, ia meninggalkan tempat itu, "Ah, ngomong-ngomong, sarapan sudah siap! Ayo mandi lalu sarapan, Kagura-chan."

Gadis itu melongo.

Mata birunya meneliti sekitarnya, lurus ke depan ada genkan. Di sisi kiri terdapat ruangan tengan tulisan kamar kecil dan kamar mandi. Di bawah terdengar suara dengkuran kecil yang ternyata adalah Sadaharu.

"SA-SADAHARU?!" pemilik surai jingga itu segera melompat turun dan memeluk anjing putih itu, "Ki-kita ada di mana?!" serunya. Dewa anjing itu sempat bangun kemudian tertidur kembali. Kagura menghela nafasnya.

Ia berusaha mengingat apa yang telah terjadi hingga ia berada di tempat ini.

"Ng, aku tengah bermain bersama anak-anak kelas 3Z ke sebuah kuil ... Lalu, aku melihat sebuah danau dan ..." tangan pucatnya memegangi kepalanya, "Apa yang terjadi?!"

"Hm? Apa yang kaulakukan, Kagura?" suara malas ini ... "Kalau kau ingin ke kamar kecil, Gin-san tidak akan membiarkanmu duluan," lalu, dengan cepat pria bersurai perak itu masuk ke dalam ruangan yang dituju.

"IH, GIN-CHAN!" ia memasang ekspresi jijik.

Eh? Tadi itu ...

"GINPACHI-SENSEI?!"

"Siapa yang kaupanggil 'pachi' dan 'sensei'? Jika kau mencari Patsu-an, dia di dapur," balas suara dari dalam.

Kagura mengacak rambut jingganya yang memang berantakan. Kepalanya sakit, tapi, perutnya lebih sakit lagi. Ia melangkahkan kakinya ke dapur, eh, bagaimana ia bisa sampai di dapur?! Mungkin ini yang disebut dengan ingatan tubuh!

"Ah, Kagura-chan. Gin-san masih di kamar kecil? Sebaiknya kita makan duluan saja," ujar salah satu laki-laki Yorozuya itu. Kepala jingga itu mengangguk lalu duduk di depan mangkok dengan nasi menggunung.

Ia menyumpiti nasi dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya degan perlahan, "A-aku adalah Kagura, bukan?" lirihnya, "Umurku 14, baru beberapa bulan ini aku pindah ke SMP Gintama. Aku berada di kelas 3Z dengan wali kelas yang tidak-ada-baiknya, Ginpachi-sensei. Kakakku adalah Kamui, ia seorang anak berandal yang disekolahkan paksa oleh Papi. Papi yang galak adalah kepala sekolah sekaligus guru di samping SMP Gintama. Sadaharu memang anjing putih besarku yang paling kusayang," dia mulai mengingat semua tentang dirinya.

Dan ...

Tidak ada yang salah.

Yang salah adalah sekitarnya, bukan?

"Kau adalah Shimura Shinpachi, bukan? Nama lengkap Gin-chan adalah Sakata Ginpachi?" Tanya Kagura acak.

"Ya, itu namaku. Namanya Gintoki, Kagura-chan. Apa kau mengidap penyakit yang sama dengan Gin-san, selalu salah menyebut nama orang?" mata coklatnya meneliti gadis di depannya itu, "Eh, Kagura-chan? Kau sakit? Ini baru setengah porsimu, lho?" Tanya Shinpachi dengan cemas.

"Aku tidak sedang ingin makan banyak," ia meletakkan sumpitnya. "Terima kasih, makanannya enak … Mmm … A-aku akan keluar sebentar," dengan cepat gadis berumur 14 tahun itu membawa kakinya keluar dari tempat yang mereka sebut Yorozuya. Sadaharu juga setia mengekorinya.

Bodohnya ia yang sekarang tidak tahu jalan dan ingatan tubuhnya sedang tidak bekerja ... Ia berjalan tanpa arah hingga ia sampai di sebuah taman. Tulisannya sih Taman distrik Kabuki, Edo. Kagura pun memutuskan untuk duduk di sebuah kursi taman yang kosong. Pohon rindang banyak tumbuh di sekitar situ, angin semilir juga lalu lalang di sana, cocok sekali untuk tidur siang ... Suhu di sini tidak begitu panas, tapi, kenapa ...

Tubuhnya sakit sekali?

"Guk!" panggil Sadaharu dari kejauhan. Mata biru Kagura menatap anjing raksasa yang tengah menggigit sebuah payung ungu, "Guk guk! (Kaulupa payungmu!)"

"Ini ... Milikku?" dengan cepat ia berterima kasih dan membuka payung tersebut. Terasa lebih baik ...

"Oh? Pemandangan tadi sangat langka," satu lagi suara yang ia kenal, tetapi, pemilik suara kali ini tidak membuatnya senang sama sekali, "Apa yang kaulakukan di kursi tamanku, China? Kau mengotorinya."

Kagura memicingkan mata birunya, "Che! Siapa bilang ini kursi taman milikmu sendiri, Sadis! Inikan properti umum!" jawab Kagura.

"Kosakata yang bagus, hm. Yosh, kau ditangkap karena melawan polisi," pemuda berpakaian serba hitam itu mendekati Kagura dan memegang tangannya.

Dengan tatapan horor dan jijik, ia berteriak, "JANGAN SENTUH AKU, BOCAH MESUM SIALAN!" refleks, gadis berpenampilan seperti orang Cina itu melempar orang yang dapat diidentifikasi sebagai kapten divisi satu Shinsengumi, "La-la-lagipula apa yang kaukatakan tadi?! Kau seorang polisi?!" ia menahan tawanya dengan sekuat mungkin.

Okita mendarat dengan sempurna di tanah, untunglah tubuhnya sudah terlatih untuk menghadapi monster Yato itu, lalu, ia membersihkan debu di seragamnya, "Hah? Aku memang seorang polisi, China. Apa kau meninggalkan otakmu di jalan?" sindirnya.

Kagura melepaskan tangannya dari mulutnya, ia merasa bodoh. Dia bukanlah Okita Sougo yang ia kenal ... Mungkin hanya penampilannya saja yang sama ...

"A-apa kau Okita?" tanyanya takut.

"Kau benar-benar meninggalkan otakmu, huh, China. Aku memang Okita Sougo," jawab pemuda itu dengan datar.

EEEEEEEH, ternyata namanya sama?! Se-seperti Shinpachi dan Gin-chan, meski Gin-chan namanya sedikit berbeda, tapi! Sikapnya juga tetap menyebalkan seperti biasa. Karena itu mungkin tanpa sadar Kagura berlaku seperti biasanya. Ia lupa ini …

Bukan dunianya.

"Kesempatan tidak akan datang dua kali!" dengan liincah, pemuda berambut pasir itu menarik pedang dari sarungnya dan mengarahkannya ke arah Kagura.

Mata birunya bereaksi cepat terhadap samurai itu, "APA YANG KAULAKUKAN, BOCAH?!" dengan tepat waktu gadis itu menghindari serangan pedang samurai yang bersiap untuk memotongnya, "AKU BISA SAJA MATI ... Ah ..." sebuah sayatan pedang terlihat di lengan putihnya. Darah mengalir deras dari luka itu.

"Ups."

"Bukan 'ups' kau Sadis Sialan! Cepat carikan aku perban untuk menutup lukanya, eh?" tidak sampai 5 menit, darah berhenti mengalir dan ia melihat luka sayatan itu menutup dengan cepat, "A-apa-apaan?!" pekiknya.

Mata merah darah itu meneliti gadis berpayung ungu itu, "Kau bukan China," suara datar itu terdengar lagi, "Siapa kau dan mana China yang asli?" tanyanya tanpa melepaskan ekspresi datar. Kagura tersenyum kikuk. Ia merasakan banyaknya keringat dingin keluar dari pelipisnya.

SIAL, DIA TAHUUUUUU!

.

.

A/N:

Hai, Shaun di sini dengan multi chapter terbaru. /kemudian suara-suara bermunculan: "Update chapter fic yang lain kapan?!"/

Ehem. Biar saya jelaskan alasan belum update yang lain. Hal itu dikarenakan … Pertama, saya keasyikan main otoge (ya, maaf. Suara Suzuken mengalihkan duniaku /dibuang.). Kedua, saya keasyikan baca doujin (Okikagu) di pixiv. Ketiga, WB karena ide fic ini menghalanginya ide fic lain /dzig.

Ide cerita didapatkan dari pixiv. Ini klise yah, tapi … Saya tidak dapat menahan ide iniiiiii~ Kalau ada yang bertanya-tanya tentang isi cerita (Silakan tanya kalau ada yang kurang sreg, www.)

T: Kenapa Sadaharu tidak sadar kalau itu bukan Kagura-nya? J: Karena bawaan Kagura-nya sama.

T: 3Z!Kagura benar-benar tidak tahu apa-apa dong? J: Yep. Isi ceritanya tentang itu(?)

Akhir kata,

Maafkan saya belum review, belum balas review, belum update, apalagi belum baca (dan memperbaiki fic yang banyak salahnya), nanti akan diusahakan(?). Jangan malu-malu memberikan saran dan kritik. Terima kasih bagi para pembaca!

Have a nice dream!

Shaun.