Title : One Punch Sennin

Rated : M

Pairing : (lagi mikir)

Genre : humor, Romance, drama, and action

Summary :

"Aku hanyalah Pengembara biasa, yang ingin jadi Seorang Pahlawan Karena ingin bersenang-senang!" warning : GodLike!Naru, Violence, mini-Harem

Naruto disini tidak memiliki bekas luka kayak kumis kucing seperti yang dianime dan manganya. dan disini tubuh Naruto kekar kayak Jin Kazama di Tekken. plus rambut pirang jabrik.

Chapter 1

"Si Pirang dari Gunung Fuji"

.

brugh

tas kain itu tergeletak dengan tidak elitnya diatas pasir pantai itu.

"wow! Sugoiiiii!" teriak pria pirang itu sambil menatap penuh kekaguman kearah bangunan bangunan gedung yang berdiri kokoh menantang langit itu.

"dan..." pandangan matanya turun,

"glup!"

seketika kedua safir birunya bergerak jelalatan tak tentu arah. memandang kearah wanita-wanita yang tengah berjemur di sepanjang garis pantai itu, yang kesemuanya memakai bikini sexy, maupun pakaian santai khas pantai.

"oh, itu besar, tidak, itu yang lebih besar, eh, bukan, tapi itu, oh, AKU BISA GILA DISINIIII!" teriaknya histeris dengan pancuran darah yang menjadi backgroundnya.

"eh, kasihan ya,, ganteng-ganteng kok gila," bisik orang -orang yang berada disekitar pria pirang itu.

sedangkan pria itu sendiri tengah asik dengan pikiran mesumnya, dengan kedua matanya yang sudah berubah menjadi putih bulat, plus seringai mesum yang dihiasi dengan lelehan air liur , ditambah dengan kedua tangannya yang bergerak seperti tengah meremas sesuatu.

hingga tiba-tiba ekspresi pria itu berubah menjadi murung. kedua matanya bahkan tertutupi oleh bayangan rambutnya.

orang-orang yang disekitarnya tampak juga terkejut, hingga kepala pirang itu mengadah, memperlihatkan kedua matanya yang telah berganti menjadi kerlap-kerlip kuning, dan tubuhnya bergerak cepat, dan...

"kyaa~ " gadis berambut merah Crimson itu menjerit, takala merasakan 'Sesuatu' yang tengah menggeranyangi kedua dadanya dengan gemas.

"oh, ini begitu besar dan lembuutttt!"

"kyaaa~ lepas, le-lepaskan tanganmu!"" jerit gadis itu lagi, sambil meronta, memberontak dari pelukan pria pirang itu.

"hohohoho!" tawa pria pirang itu nista, sambil terus asyik dengan kegiatannya.

semua yang disana sweetdrop berjamaah, dengan mulut ternganga.

hingga,,

"Plakkk!"

"bruaagghh"

"ohok-" pria pirang itu terjungkal dengan tidak elitnya.

sedangkan sang pelaku penamparan tampak berdiri lemas, dengan muka merah padam,

"ra-rasakan itu He-hentaii!" jeritnya sambil mehentak-hentakkan kedua kaki mungilnya, kesal.

"ayo kita pergi, Akeno!" teriaknya sambil melirik gadis lain, yang dari tadi hanya ternganga melihat kejadian nista tadi.

"ha-hai Buchou!" balasnya sambil bergerak mengikuti gadis bersurai merah crimson itu.

sepeninggalnya, orang-orang seketika mengelilingi Pria pirang malang itu.

"oi! apa dia masih hidup?" tanya seseorang dari mereka.

"entahlah! tetapi kasihan sekali, cakep-cakep mesum!" balas yang lainnya.

"ya sudah, tinggalkan saja dia disini!"

"ya, kau benar!"

dan seketika kerumunan itu bubar, meninggalkan pria pirang itu, yang terkapar pingsan diatas pasir pantai itu.

xXx

'ugh!"

"hooaam-" pria itu menguap lebar, sambil menggosok sebelah matanya. perlahan dirinya duduk. kedua matanya mengerjap.

"eh?" pikirnya kebingungan.

"EHH?!" histerisnya memecah suara deburan ombak.

"dimana ini?" ujarnya sambil celingak-celinguk. hingga dirinya tersadar akan kejadian siang tadi.

"sepertinya aku ketiduran. hari juga sudah malam.. aduh..."

"kryuukk~"

"...dan sepertinya aku juga kelaparan" desisnya dengan wajah tanpa dosa.

dirinya kemudian berdiri, sambil meraih bungkusan kainnya, dan kemudian berjalan, meninggalkan pantai itu.

lama berjalan tak tentu arah, hingga pandangannya tertumpu kearah kedai kaki lima dipersimpangan sana. dengan senyum kelewat batas, kakinya melangkah kearah kedai itu.

"selamat datang!" sambut sang pemilik kedai ramah, sesampainya pria itu disana.

"yosh! aku pesan Ramen extra, Oji-san!" ujarnya sambil duduk di kursi bundar itu, tepat setelah menaruh bungkusan kainnya dibawah.

"siap!' balas sang pemilik kedai.

hingga tak lama,,

"pesanan seporsi ramen extra telah siap, selamat menikmati!" ujar pria paruh baya itu, sambil menaruh mangkok besar berisi ramen itu, ke hadapan si pria pirang.

"yosh! selamat makan!" teriak pria kuning itu kegirangan.

"sluurrfff!"

"Deg!"

kedua kelopak mata itu melebar perlahan.

"sreeet!"

"ada apa anak muda?"

"oji-san, apa aku bisa menitipkan ramenku sebentar?" tanya pria pirang itu, yang lebih mirip perintah.

'eh?"

"nanti aku akan kembali!" lanjutnya lagi sambil berdiri dari kursinya.

"sreeet!"

'tap!"

"o-oi kau mau kemana?" tanya pria paruh baya itu penuh keterkejutan.

'hn! aku akan kembali nanti!" ujarnya sambil keluar dari kedai itu, meninggalkan sang pemilik kedai yang hanya bisa melongo.

xXx

"hahahaha! kau pikir aku akan membiarkanmu hidup, hah?!" teriak pria berstyle serba hitam itu dengan seringai menakutkan kearah seorang gadis bertubuh bohay, bersurai merah crimson itu, yang sekarang tengah duduk bersimpuh tak berdaya.

"kematianmu akan menjadi pemicu perang, dan aku sangat menginginkan hal itu terjadi! hahahaha! sekarang menangislah!" teriak sosok serba hitam itu lagi, yang semakin membuat suasana kian mencekam.

"bu-buchou..." lirih pemuda berambut pirang panjang itu dengan nada lemah.

"Ri-rias a-aku akan me-akh-" gadis manis yang berbusanakan pakaian khas pendeta wanita itu kembali terjatuh, sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya.

"hahahaha! sepertinya tak ada harapan lagi ya... kalau begitu, selamat tinggal, Rias Gremory-Hime!" teriak pria jahat itu dari ketinggian, sambil mengumpulkan kekuatannya di tangan kanannya, yang seketika membentuk sebuah tombak yang berwarna putih kekuningan.

"rasakan ini!" teriaknya lagi, sambil melempar tombak itu kearah gadis crimson itu.

"syuuuutt!"

"tap!"

"wwruusshhhh!"

'Buchouuu!" teriak mereka putus asa.

"blarrr!"

"buaghh!"

"aku gagal..." lirih Kiba sambil menangis.

"Rias, hiks!"

"wrushhh" kepulan asap putih itu menghilang perlahan. dan...

"eh?" semua yang disana sontak terdiam.

bagaimana tidak, tepat dihadapan Rias, telah muncul sesosok pria yang tengah telanjang, ya, telanjang bulat, dengan sisa-sisa robekan kain yang habis terbakar di bagian atas tubuhnnya

Pria kekar yang tengah telanjang itu terlihat berdiri tegap, kaki yang dibuka selebar bahu dan dengan pose berkacak pinggang, sedangkan Rias dengan posisi duduk bersimpuh, yang tentu saja membuat wajah Rias tepat satu cm dari "Anunya" pria itu. Wtf! posisi mereka layak pasangan yg tengah melakukan, 'ekhm!'.

di sana sendiri, sang gadis crimson itu tampak mulai membuka perlahan kelopak matanya dan,,

"ngiiiikkk!"

dimata Rias muncul seekor kuda jantan hitam fantasy, yang tengah berdiri, sambil nyengir khas kuda.

"eh?" lirih gadis crimson itu, dengan ekspresi terkejut bukan main, yang kemudian disusul dengan kedua bola matanya berputar-putar, plus muka merah padam, dan kemudian jatuh pingsan.

"bruukk!"

"i-ibu.." igau gadis Crimson itu, kemudian tepar tak sadarkan diri.

Akeno yang berada tak jauh dari Rias pun juga mengalami nasib yang sama, tumbangnya Rias seperti layaknya terbukanya sebuah gerbang raksasa, ya pemandangan yang tak seharusnya terlihat, justru terbuka lebar.

berbeda dengan Rias yang melihat seekor Kuda, Akeno sendiri malah melihat seekor Kuda Nil hitam Jantan yang gagah perkasa, yang tengah berpose menunjukkan otot lengannya.

"w-wow?!"

"Brukk!"

Akeno tumbang dengan mata berputar-putar, plus wajah merah padam.

Kiba sendiri, tampak tak bisa berkata-kata juga. dirinya hanya bisa melongo dengan tidak elitnya.

"sepertinya aku tidak terlambat!" desis pria itu dengan wajah tanpa dosa, tak memperdulikan kondisi sekitarnya, sambil tersenyum gaje.

"muncul lagi kutu gila!" ujar pria hitam itu dengan nada meremehkan.

"huh?!"

"siapa kau? bagaimana bisa kau masuk kesini, tempat ini bahkan telah dilapisi barrier , yang aku yakini tak akan bisa ditembus, kecuali oleh para petinggi saja!"

"siapa? aku?" tanya pria kuning itu dengan wajah tanpa dosa, sambil menunjuk dirinya sendiri.

" apa kau bodoh hah? memangnya siapa lagi, idiot!" balas pria hitam itu dengan nada kesal.

"oh! ok!"

"..."

"BRENGSEKK! JANGAN MAIN-MAIN DENGANKU!" teriak Kokabiel keras, sambil mengeluarkan aura kekuatannya, yang langsung membuat suasana ditempat itu memberat.

"ugh-" lirih kiba sambil menahan tubuhnya agar tidak jatuh, akibat kuatnya pancaran kekuatan Kokabiel.

"manusia itu tak akan selamat!" batin Kiba sambil menatap prihatin kearah Pria kuning itu, yang tampak berdiri tegap, tanpa merasa tertekan dengan Aura Kokabiel.

"ok, ok! jangan emosi begitu, paman bersayap gagak!" ujar pria kuning itu santai, sambil tersenyum, yang entah kenapa membuat emosi kokabiel kian mendidih.

"aku adalah pengembara, yang ingin menjadi seorang Pahlawan karena ingin bersenang-senang!"

"eh?!"

"hmm, ya?"

"HAHAHAHAHAHAHA! "

"o-oi?"

"hahahahahaha,, hahahahaha!"

"apa ada yang lucu?"

"astaga, hahahaha, oh, aku tak bisa berhenti,," ujar Kokabiel sambil memegangi perutnya, sambil terus tertawa.

"..."

"sepertinya aku terlalu serius tadi, ternyata kau memang seorang manusia gila, yang kebetulan beruntung!" lanjut Kokabiel sambil menghapus genangan air di sudut matanya karena menahan tertawa.

"huh?"

"dengar, karena kau telah menghiburku, maka kau akan kubiarkan pergi dari sini, ya, pergilah dari sini idiot! hahahaha!"

pria kuning itu terdiam.

"tunggu apa lagi? kalau kau tak segera menyingkir, maka janga-"

"Slahhhhh!"

"eh?" pria hitam itu dengan cepat menoleh kebelakang, namun,,

"tap"

"Buaaggggghhhhhhhhhh!"

"blarrrrrrrrr!"

tubuh Kokabiel seketika hancur lembur, layaknya letusan sebuah balon.

Kiba ternganga dengan tidak elitnya, melihat pemandangan didepannya itu.

"tap!"

"Berisik! omonganmu juga tidak jelas!" ujar Pria kuning itu dengan wajah tanpa dosa khasnya, sambil bersiap untuk berjalan pergi.

hingga,,

"tu-tunggu!" teriak Kiba.

"huh?" pria kuning itu menoleh kearah suara yang menghentikannya itu.

"tolong beritahu aku Namamu!" tanya Kiba dengan wajah serius.

"oh, namaku Naruto!"

"aku ingin menjadi muridmu!" ujar Kiba sambil berusaha berdiri.

"oh, boleh!"

"..."

"huh?"

.

.

.

TBC..

A/N : hahahahaha saya muncul dengan fict super gaje ini, wkwkwkwk

langsung saja, fict ini terinspirasi (atau mencontoh) dari anime gokil dan super heboh tahun 2015, ya, "One Punch Man!" , " tatakau Hero~" wkwkwkwk siapa yang tidak tahu dengan anime ini.

setelah saya selesai menontonnya minggu kemaren (#telat), ide ini muncul tiba-tiba, maka dengan modal nekat plus modal tangan, saya memberanikan diri menuangkannya dlm sebuah Fict. karena ini masih tahap percobaan, wordnya sengaja saya pendekkan, tunggu respon dari jagat Naruto DxD dulu, apa fict ini layak untuk dilanjutkan atau tidak.

masalah pair, mungkin belum saya pikirkan. tetapi yang jelas fict ini kemungkinan bakalan semi-harem wkwkwk,,

bagi readers yang ingin fict ini dilanjutkan harap meninggalkan sendal, di kolom Komentar, atau silahkan fav/foll, dan bagi yang tak ingin fict ini dilanjutkan, harap titip se*pak di kolom komentar (wkwkwkwk)

ok, sekian dan Sampai jumpa di chapter depan.