Genre : romantic / hurt comfort (?)

Pair : Kim Taehyung Park Jimin ( Vmin),

Kim Taehyung Kim Seokjin (Taejin),

(xxxxxxxxxx)Park Jimin

and another secret pair hihi^^

cast : Kim Taehyung, Park Jimin, Kim Seokjin , Min Yoongi , Jeon Jungkook.

Hati-hati typo menghantui!. semua cast milik tuhan dan orangtuanya. sedangkan cerita milik saya sendiri. Cerita ngarang! Asli dari benak saye. boys love, yaoi. warning yaoi!

Semua Don't be silent readers! Jangan dibaca kalo gak suka ! do not plagiat! Do not copypaste

Happy reading

.

.

.

Karena aku tau cinta seperti heroin, sangat menyenangkan memabukkan dan mematikan. Kau akan selalu membutuhkannya, dan kau tau kau akan selalu disakitinya. Karena kau sangat berharga terlalu berharga untuk bersama seseorang yang tidak membuatmu jatuh hati. Aku bukan manusia munafik yang akan bilang cinta tidak harus memiliki. Namun aku hanya manusia menyedihkan yang bisa bilang, tidak semua cinta bisa dimiliki.

Author Pov

kadang apa yang kita rasakan sebenarnya apa yang ingin kita rasakan, pikiran bisa sangat menipu hati sebenarnya, dari entah jaman kapan hati dan pikiran sudah sangat tidak bersahabat, jika salah satu dari mereka ada yang lebih kuat maka dia akan menguasai salah satunya. Tidak ada yang baik dari pikiran yang menguasai hati maupun hati yang menguasai pikiran, semuanya sama-sama memiliki kekurangan.

Seolah teori diatas sangat berlaku bagi lelaki manis dengan senyum yang mematikan bagi yang menyukainya tentu saja, sudah 2 bulan dia seperti robot, robot berhati, tetapi robot tetap saja robot, hatinya tidak pernah sekuat manusia, tunggu ini bukan kisah fantasi.

Park Jimin, lelaki malang kata sahabatnya, senyumnya indah, siapa saja yang bahkan straight bisa memuji senyumnya, dengan kerja sama matanya yang membentuk bulan sabit, wajahnya sangat imut dan manis, banyak yang bilang senyumnya sangat tulus bahkan bisa menghangatkan kutub utara sekalipun, namun,namun itu 2 bulan lalu, senyumnya masih indah, matanya tentu saja masih bulan sabit. Tapi ada sedikit kebohongan disana, ada paksaan sedikit seperti palsu atau memang palsu.

"chim" panggil pemuda kelinci disampingnya, dia sudah agak frustasi.

"iyaa kookie?" senyumnya masih manis, tidak melihat sahabatnya masih dengan buku kimia organik dikedua tangannya.

"jimooo" sahabatnya belum puas, tidak dia tidak ingin melihat senyum aneh itu, sangat palsu.

"ada apa sih kookie?" Jimin sudah menutup bukunya kemudian memandang sahabtnya tak lupa dengan senyum manisnya.

"Park Jimin! Hentikan itu!" dia sudah muak, tentu saja muak, sahabatmu selama 4 tahun berubah seperti pelayan indomar3t yang mengumbar senyuman padahal mereka tidak ingin.

"apanya sih kookie? Kau ini jangan mulai lagi deh" Jimin terkekeh kecil kemudian menepuk-nepuk bahu sahabat kelincinya.

"jim, kau bukan Jiminku!" Jungkook memegang kedua pundak Jimin dan menatapnya intens,sangat menuntut.

"heh? Kau bicara apa sih?" Jimin kembali terkekeh. Sangat cantik.

"sampai kapan kau seperti ini, jim aku lelah melihatmu seperti ini, sudah lupakan si duo Kim brengsek itu!" dia berkata sambil mengguncang tubuh sahabatnya , ada tatapan marah dikedua matanya, tentu saja dia marah, dia sahabat Jimin bukan?.

Jimin tersentak, pandangannya menurun kebabawah, jungkook sedikit senang, setidaknya dia tidak akan berpura-pura senang, sperti itula harapan jungkook sebelum Jimin langsung menatap kembali jungkook kemudian tersenyum,

"heii. Mereka tidak brengsek, mereka saling mencintai itu tidak salah, hanya saja mereka sedikit terlambat menyadarinya,dan butuh bantuan orang lain, hehe lucu kan?hehe duh mereka berdua itu, haha" ada tawa yang menyayat hati disana, tawanya mengiris hati. Ah, Jimin palsu sangat tidak menyenangkan.

"terserah katamu, dan aku cuma mau bilang, mereka sudah resmi pacaran sejak dua hari lalu, si kim itu yang bahkan bilang tak akan pernah pacaran dengan Seokjin. Cih memuakkan"

DEG . Jimin mematung, wajahnya sudah berubah sedikit. Sebelum ada senyum simpul kembali menghiasi wajahnya kemudian Jimin berucap "syukurlah" dan dengan kata itu jungkook pergi sebelum berbalik lagi.

"aku harap senyum Jimin yang dulu kembali, Jimin yang tersenyum sangat tulus, bukan senyum palsu seperti sekarang, senyum yang sangat hangat,"

.

.

Park Jimin POV

.

"terserah katamu, dan aku cuma mau bilang, mereka sudah resmi pacaran sejak dua hari lalu, si kim itu yang bahkan bilang tak akan pernah pacaran dengan Seokjin. Cih memuakkan"

DEG . aku tau aku sudah tau itu akan terjadi cepat atau lambat, aku hanya tak tau itu akan secepat ini , tentu saja aku masih ingat 2 bulan lalu, 3 hari setelah kami putus, dia menemuiku di bangku taman samping apartemenku, saat itu aku sedang dengan jungkook. Aku menolak jungkook pergi sehingga dia berbicara didepanku dan jungkook.

FLASHBACK

"Jim, aku mohon maafkan aku, kau tau kau hanya salah paham jim, Seokjin sahabatku, dan tetap akan menjadi sahabatku, aku dan dia tidak akan pernah menjadi kekasih, tidak akan. Aku mencintaimu" aku kembali goyah, kembali seperti akan jatuh ke dekapannya. Sebelum telepon genggamnya berbunyi , kulihat sekilas ada nama 'princess' disana, ah sial aku kembali jatuh pada kenyataan.

Bunyinya kembali menyeruak memekakkan telingaku, aku tau dia ingin mengangkatnya namun ada aku.

"angkat atau matikan, itu berisik" ini sahabatku yang bersuara, aku tau dia sangat membenci Taehyung, terlepas dia sudah menyakitiku atau tidak, jungkook sangat tidak menyukainya.

"angkatlah,Taehyung" aku menyuruhnya lembut, dan apa yang terjadi?

"maaf jim, maaf nee ,Cuma sebentar"

"hallo jin?apa? kau dimana? Astaga jin!, baik aku kesana! Jangan kemana-mana! Tetap disana! Astaga Seokjin!" benarkan? Kenyataannya itu seperti ini, hampir saja aku jatuh lagi.

Dia menatapku dengan raut sangat bersalah, seperti sedang akan menemui kekasihnya dan aku ini selingkuhannya. Hah! memuakkan. Dia mengasihaniku atau apa? Cukup, aku bukan namja lemah yang butuh dikasihani atau apa.

"tak apa tae, pergilah, kulihat kau sangat khawatir" aku tersenyum sangat lebar, jungkook tersentak dengan perubahan sikapku. Taehyung juga .

"tapi jim, aku belum menyelesaikan masalah kita" dia kembali memgang kedua tanganku, aku membalasnya dengan senyumanku, 'aku sudah tidak ingin lagi,cukup'

"sudah selesai tae, sampai kapanpun kita tidak akan pernah kembali" sejurus dengan itu aku lepaskan genggamannya dan pergi meninggalkannya . aku dengar dia yang memanggilku dan jungkook yang berbicara dengannya.

"tinggalkan dia! Jangan sakiti dia lagi! Kau menghancurkannya kim Taehyung!" aku dengar jungkook menyentaknya sebelum memukulnya, dan menyusulku. Aku melihat sekilas dia tertunduk sedih , aku masih sedikit berharap dia masih berada dibawah menungguku. Namun, aku sudah tak melihatnya sesaat aku masuk ke apartemen dan mengintipnya lewat jendelaku. Sedetik setelahnya aku sudah tidak merasakan sakit,marah,sedih dan kecewa seperti beberapa detik sebelumnya, aku hanya merasakan hampa, seperti mati rasa.

FLASHBACK OFF

"aku harap senyum Jimin yang dulu kembali, Jimin yang tersenyum sangat tulus, bukan senyum palsu seperti sekarang, senyum yang sangat hangat,"

Aku tersentak sesaat setelah jungkook mengucapkan itu dan pergi meninggalkanku setelah bilang dia ada jam kuliah sebentar lagi, aku tau itu benar, aku tak mungkin terus begini, ini sperti Taehyung dan Seokjin berhasil merubahku atau apa. Tapi aku tak tau harus apa, rasanya sangat kosong, hampa, dan sesak.

.

.

Park Jimin POV end.

.

.

Kim Taehyung Pov

.

Sebelumnya aku tak tau akan jadi seperti ini, aku dan sahabatku menjadi sepasang kekasih, aku tau aku menjadi orang brengsek sebelumnya mungkin sampai sekarang, aku tidak tau pasti setelah orang itu pergi dan mengatakan bahwa aku mencintai Seokjin sahabatku, aku merasa itu benar, dan aku merasa aku sangat brengsek telah membuatnya menjadi pacarku dan memasukkannya pada hubunganku dan Seokjin, tapi entah mengapa aku kurang meras setuju ketika dia mengatakan aku tak mencintainya, mungkin benar aku tidak tau pasti cinta itu seperti apa, tapi aku tau aku sangat menyukai lelaki itu, lelaki yang sudah setahun lebih menjadi pacarku sebelum 2 bulan lalu kami putus setelah membuatnya hancur dan aku tau aku sangat sakit melihatnya tersakiti, namun aku hanya bisa berjalan menjauhinya setelah tau akulah penyebab dia hancur.

Tentu aku menyayangi Seokjin, dia sahabatku, dia orang paling berharga dan penting setelah kedua orang tuaku meninggal, dan aku mungkin mencintainya. Setelah Jimin mengatakan aku mencintai Seokjin, mungkin itu memang benar, sehingga aku berakhir dengan mengatakan iya, setelah Seokjin mengajak untuk berpacaran, aku kaget sebelumnya, ternyata dia juga mencintaiku, aku makin merasa buruk, aku sangat merasa buruk, aku menyakiti dua orang terpenting dengan ketidak pekaan perasaanku.

"tae , kau sedang apa?" aku kaget saat tiba-tiba Seokjin sudah berada disampingku.

"tae, kau akhir-akhir ini jadi sering melamun, ada apa? Apa ada masalah yang mengganggumu?" dia memegang tanganku dan menatapku penuh kekhawatiran, ah ternyata dia benar mencintaiku. Tapi masih ada yang kurang, aku tak pasti itu apa, tapi aku yakin ini masih terasa kurang.

"tidak princess, tidak ada apa-apa, sejak kapan kau disini, euhm?" aku mengelus surai coklatnya dan tersenyum padanya ,pada kekasih sekaligus sahabatku.

"hmm,baiklah. Jadi kau tak sadar aku kesini? Huh menyebalkan!" dia memukulku dan kami terus bercanda seperti hari-hari biasanya , hari-hari saat kami masih menjadi sahabat tapi ini sudah terasa tidak sama saat dia menciumku sekilas dan menundukkan wajahnya dengan semburat merah dipipinya. Aku kaget, aku biasanya bahagia saat Jimin yang menciumku lebih dulu, dan setelah itu aku akan balas menciumnya lebih ganas, tapi aku merasa ada yang berbeda, sangat. Ini tidak sama. Namun aku tetap menatapnya dengan penuh senyum dan balas menciumnya sekilas. Aku tidak tau persis kenapa aku melakukan ini aku hanya berfikir, sudah cukup aku tak ingin menyakiti siapapun lagi.

.

.

Kim Taehyung pov end.

.

Kim Seokjin Pov

.

Aku sangat mencintainya, sahabatku. Sahabat masa kecilku sampai saat ini, aku mungkin sedikit terlambat menyadarinya, ah tidak. Aku sangat terlambat menyadarinya, sial sangat sial aku menyadari perasaanku setelah dia mendapatkann cintanya, saat itu aku punya kekasih, aku tau aku bodoh, aku kira aku hanya menyayangi sebagai sahabat , tapi saat dia tersenym begitu lembut, tertawa sangat lepas, dan betapa bahagianya dia saat mencuri satu atau dua kecupan dari orang itu, aku rasa ada beberapa ribu jarum menusuk dadaku, sangat sakit dan aku baru sadar aku mencintainya.

Jimin, dia lelaki yang sudah merebut pangeranku, aku tau aku kekanakan dan sekali lagi kufikir itu salahku, Jimin kenal dengan Taehyung juga karenaku, dia hoobaeku dikampus dan Taehyung yang sering menjemputku dan disanalah saat pertama kalinya Jimin dan Taehyung berbicara saat tak sengaja Jimin menabraknya dan semua terlihat jelas, mereka sudah terikat dari saat itu, dia lelaki manis dan ceria, dia sangat baik aku akui itu, tapi aku tetap tak rela, aku ingin memiliki pangeranku untukku seorang, aku sangat egois aku tau itu. Tapi aku mencintainya. Dan disaat itu dhari diamana dia memutuskan untuk berpisah dengan Taehyung , aku sangat merasa bersalah, bagaimana bisa lelaki sepolos itu sampai tersakiti seperti ini, tapi salahkan sifatku, aku merasa bahagia. Karena dengan itu Taehyung bisa jadi milikku, seperti sekarang.

Aku sangat bahagia, sangat setelah dia menjadi milikku hanya aku, tapi Taehyung bukan lagi Taehyung yang dulu, aku merasa ada kepalsuan didirinya aku tau itu aku sangat tau, aku sudah menyadarinya dihari dia menciumku saat 2 tahun lalu, yah aku sudah bersamanya selama 2 tahun dan selama itu kami sudah tidak pernah melihat Jimin, dia pindah kuliah dan sudah tidak pernah kulihat lagi, kudengar dia pindah ke jepang, aku tau dihari dimana Jimin pindah, Taehyung tidak keluar kamarnya, dia mengurung diri, aku tau demi tuhan dia masih mencintainya, tapi sekali lagi aku tidak perduli selama dia milikku semua akan baik-baik saja.

"Seokjin, sudah lama menunggu? Maaf aku lama" dia menghampiriku dan mencium keningku, lalu tersenyum lembut, ah dia sangat tampan. Tapi aku sadari dia yang dulu jauh lebih tampan. Tapi tak apa, selama dia masih milikku.

"tidak, ayo kita kencan! Hehe" aku menarik lengannya, kemudian keluar, hari ini hari sangat spesial, hari ini tepat dua tahun kami sah menjadi sepasang kekasih tapi aku tidak yakin dia mengingatnya atau tidak.

"baiklah, ayo princess kita berangkat" dia menarik tanganku kemudia pergi, senyumnya masih sama , dengan senyum kotak has miliknya tapi sekali lagi ini terasa seperti senyum palsu yang kulihat selama 2 tahun terakhir. Tapi tak apa, selama dia masih jadi milikku.

.

.

Kim Seokjin Pov End

.

Author Pov

.

.

"tae, kau tau hari ini hari apa?" Seokjin bertanya sambil tetap mengiris steak dipiringnya, yang ditanya hanya mengernyitkan dahinya bingung, tidak dia bukannya tidak tau hari ini hari kamis, dia hanya bingung ada hal spesial apa sehingga kekasihnya bertanya seperti ini, dia sudah cukup ah sangat lama mengenal mantan sahabatny ini untuk tau apa maksud dari ucapannya, dia berfikir keras lagi,

'tidak ini bukan hari ulang tahunnya atau ulang tahunku,' inner Taehyung, dan akhirnya taehyng berucap "hari kamis princess?hehe"

Seokjin menghela nafasnya kecewa kemudian meletakkan alat makannya dan mengelap mulutnya tanda dia sudah selesai makan, kemudia menegak white wine , sebelum kembali menatap kekasihnya.

"tae, ini anniv kita yang kedua"

Bunyi-bunyian garpu dan pisau Taehyung langsung tak terdengar, dia diam membeku beberapa saat kemudian melihat Seokjin.

"maaf, maafkan aku, aku lupa Seokjinie" ada sirat bersalah dimatanya, Seokjin bisa melihat itu tapi sekali lagi dia melihat kehampaan dimatanya, matanya kosong dan wajahnya tanpa ekspresi , Taehyung sebelumnya tidak punya ekspresi itu tapi tepat setelah dia dan Jimin berpisah, Taehyung masih ceria dan tersenyum tapi ada saat dimana dia hanya memasang ekspresi itu.

"tak apa, ayo kita lanjutkan makan, dan ini ada hadiah untukmu"

"maaf ne.. hadiahku akan menyusul,"

"maaf jin-ah" kali ini kata maaf yang terakhir Seokjin yakin itu untuk hal lain.

.

.

Skip time

.

.

At kantor.

"hello manager-nim" Seokjin kaget dengan seseorang yang tiba-tiba memanggilnya dari belakang dan dia lebih kaget lagi saat ternyata orang yang dikenalnya adalah sahabat lamanya di kampus yang sudah tak terlihat lagi saat setahun lalu wisuda mereka di kampus.

"astaga Yoongi-yaa! Sedang apa kau disini?" Seokjin berteriak sangat keras sampai-sampai orang-orang kantor menghentikan aktivitas mreka hanya untuk melihat manager muda ini berteriak.

"haha, aku mengadakan kerja sama dengan perusahaanmu, dan kudengar kau bekerja disini dari Hoseok"

"hahaha, kau sudah lihat Hoseok? Astaga lelaki kuda hiper itu sekarang jadi direktur, haha" dia sedikit memelankan suaranya , sangat tidak mau yang lain mendengar aib dari teman sekaligus direktur tempatnya bekerja.

"hei, aku bisa mengadukanmu, dan ya dia terlihat dewasa dan yeah keren, omong-omong bagaimana kabarmu? Masih dengan si sahabatmu?"

"hei, dia sudah jadi kekasihku! Dan aku baik-baik saja. Kemana saja kau selama ini? aku kira kau sudah pindah planet"

"ya ya ya, arra.. apa maksudmu bahu lebar? Aku mengurus perusahaan appaku dijepang dan aku baru kembali seminggu yang lalu" dan sedetik kemudian ada jitakan manis dikepala pemuda bernama Yoongi.

"hei, kau ini !tetap mulutmu duh !, ah, itu sebabnya kau tak terlihat lagi, Yoongi-ah atau harus kupanggil tuan direktur?hehe ^^"

"tuan direktur lebih baik, haha. Dan aku harus segera pergi tunanganku menunggu dilobi"

"cih! Dan hei! Kau sudah punya tunangan? Kau? tuan beruang kutub yang bermulut pedas? Siapa seseorang yang malang itu?" Seokjin kembali menggelengkan kepalanya tak percaya, temannya yang anti dengan romantisme sekarang malah sudah bertunangan? Unbelieveble.

"hei, kau bicara sekali lagi aku sumpal kau!, ayo aku kenalkan kau dengannya, mungkin kau akan familiar dengan wajahnya, dia hoobae kita"

"wah? Jinjja? Ayo aku sudah tak sabarr" Seokjin menarik tangan teman lamanya dengan tidak lembut,

.

.

"sayang, maaf ne kau menunggu lama? Dan kenalkan ini Seokjin temanku waktu kuliah dulu dan itu berarti dia sunbaemu"

"Jimin?"

.

.

TBC

.

.

Whoahahaha *ketawajahat #ditendangreader

Maaf nee maaaf, hiks ceritanya jadi begini, ini kenapa jadi chapter? Maaf ya karena kepanjangan dan aku bkin jadi 2/3 chapter aja.

Maaf lagi udah lama dan malah bkin chap hiks.

Soo keep review and waiting ya yah walaupun menunggu itu menyiksa, hiks,

Dan oh hai hai reader yang udah review thank you sooo much! I LOVE U GAEEES

Babay babay muuah muuaaah

See u next chap!

Saranghae! Jiminie! Saranghae BTS!

Saranghae reader-nim!