LAST KISS

Berasal dari ide sendiri, no plagiat!

*FF pertama *

GS

Kaisoo

Bahasa tidak baku

Typo bertebaran

RATED M

.

.

.

.

Telah ditemukan mayat seorang pria berumur antara 20 tahunan di wilayah pegunungan taebaek di provinsi Gangwon, timur korea selatan. Saat ini pihak kepolisian masih mengidentifikasi mayat tersebut.

"Kai?!" kyungsoo ambruk tak sadarkan diri.

.

.

.

.

FLASHBACK ON

'Apa yang baru saja aku lakukan?!' marah kai pada dirinya sendiri. ia sekarang sedang terduduk dibawah sebuah pohon besar yang berada tak jauh dari rumah sakit meskipun begitu tempat itu terlihat sangat sepi dari lalulalang orang.

'appa mianhae' ujarnyai. matanya membengkak akibat lelehan air mata penyesalan yang keluar membasahi wajahnya , sungguh ini semua bukan kehendak kai, segala sesuatunya terjadi begitu saja.

"sedang menangis hmm?" kai menoleh pada sumber suara yang mengarah padanya.

"apa yang kau lakukan disini sendirian?" ucap krystal berjalan mendekat kearah kai.

"….." kai masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

"berkonsultasilah Kim, aku ini terapis mu" ucap krystal yang kini sudah terduduk disamping kai, manik matanya bergerak – gerak naik turun memperhatikan sosok yang berada disampingnya itu dari kaki sampai kepala. 'tampan' itulah yang terbesit dipikiran krystal.

"aku membunuh ayahku! aku membunuhnya hiks! Aku bajingan! Bajingan sepertiku ini pantas mati!" ucap kai meluap - luap emosinya kembali membuncah.

"tenanglah kai!" krystal merengkuh tubuh kai kedalam pelukannya, mengusap punggung kai berusaha menenangkannya. ia tau betul apa yang dirasakan kai. mengingat ini bukan pertama kalinya ia menangani orang dengan gangguan skizofrenia.

"aku tak tau harus melakukan apa, aku merasa diriku tidak berguna! Ibuku masuk penjara dan ayahku, aku mencoba membunuhnya! Rasanya ingin pecah! Aku benci diriku sendiri!"

"tenanglah kai aku mengerti keadaan mu" kai langsung tak sadarkan diri karena krystal baru saja menyuntikan penenang untuknya. 'Ini semua dilakukan untuk kebaikan kai. kejiwaannya sedang terguncang sekarang.' Batin krystal.

.

.

.

"Ini dimana?" kai baru saja terbangun, ia merasa asing pada suasana kamarnya dan memang ini bukan kamarnya.

"sudah bangun kai" dengan sedikit kesusahan krystal berjalan membawa nampan berisi makanan kearah ranjang tempat kai berada.

"Makanlah, aku membawa segelas air, roti dan juga obat yang harus kau minum" ucap krystal terduduk ditepian ranjang, ia menyodorkan sepotong roti pada kai.

"gomawo" dilahapnya roti itu kedalam mulutnya.

"jangan lupa diminum obatnya. Maaf untuk kejadian tadi siang aku terpaksa membiusmu" ucap krystal gugup.

"tidak apa, saya justru yang berterimakasih karena anda saya merasa lebih baik dari sebelumnya"

"panggil saja Krystal, aku tau aku jauh lebih tua dari mu tapi aku tak masalah"

"baiklah krystal. Aku sudah selesai. Terimakasih makanannya tapi aku harus pergi" ucapnya kemudian bangkit.

"kau mau kemana kai? tinggalah disini" Krystal tau tentang kematian ayah kai namun saat ini ia tidak akan memberitahu kai tentang masalah ini, kondisi kai masih sangat labil, untuk itu krystal berusaha menahannya untuk tetap tinggal. Ia akan dengan senang hati merawat kai, karena menurutnya ini adalah kesempatan yang diberikan tuhan agar dirinya bisa lebih dekat dengan kai yang diam – diam telah mengisi hatinya.

"tidak terimakasih" sergap kai meolak tawaran krystal yang notabene adalah terapisnya.

"kau ingin cepat terbebas dari penyakit itu kan?! Sebaiknya tinggal disini maka kau kan cepat sembuh dan tidak ada lagi yang kau sakiti kai" kai mencoba mencerna kalimat yang dilontarkan krystal pada dirinya.

"sudah tinggal saja disini. Kamar ku disebelah ketuk saja kalau terjadi apa – apa" ucap krystal meninggalkan kai dikamarnya sendirian.

Dua bulan berlalu, kai semakin membaik. Terapi yang dijalaninya berjalan lancar, namun saat ini ia masih tidak diizinkan krystal untuk meninggalkan apartementnya. Entahlah apa namanya yang jelas kai seperti terkurung dalam sangkar.

Tiga hari kebelakang ia merindukan kyungsoo gadisnya, sangat merindukan gadis itu sampai ia terus terjaga setiap malamnya. Rasa rindunya terus menusuk – nusuk dadanya dan ini membuatnya tersiksa, dan malam ini kai memutuskan untuk keluar dari tempat 'persembunyiannya' ia memutuskan untuk datang menemui kyungsoo.

"kai mau kemana?" sergap krystal saat melihat kai keluar kamar menggunakan baju tebal. Saat itu krystal sedang berada di ruang tv.

"kerumah kyungsoo" singkat kai.

"kenapa kerumah kyungsoo?"

"karena aku merindukannya"

Plakk..

Sebuah tamparan mulus mendarat dipipinya.

"kai aku kira kau sudah melupakan kyungsoo! tidak kai tidak! Aku kekasihmu, kau milikku!" krystal berteriak seperti orang kesetanan saat nama kyungsoo kembali disebut – sebut oleh kai.

"maaf krys aku tidak bisa bersamamu lagi, ini sebuah kesalahan tidak seharusnya aku menghianati kyungsoo yang sedang mengandung anakku dengan bersenang – senang bersamamu".

"tap—tapi kai, aku mencintaimu. Kita sudah melakukan semuanya kai! kau membaik bersamaku, kau normal! aku merawatmu dengan baik, kumohon tinggalah disini bersamaku lupakan kyungsoo hiks" ucap krystal putus asa, ia merasa pengorbanannya selama ini sia – sia.

"sekali lagi aku minta maaf dan terimakasih. Tapi asal kau tau, orang yang pertama kali kau lihat dicafe itu bukan aku itu saudara kembar ku jongin, dia yang bekerja di café. Sebelumnya aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan waktu itu tapi sekarang aku mengerti, orang yang kau cintai itu adalah jongin".

krystal terpaku mendengarkan penjelasan kai. tidak pernah terpikir sebelumnya dibenak krystal untuk menampung kai dirumahnya, namun seiring berjalannya waktu rasa kagaum krystal kepada sosok kai tumbuh menjadi rasa cinta, ia merawat kai dengan baik mulai dari keperluan terapi sampai ranjang. Krystal melayani kai dengan sangat baik tapi ternyata orang yang dikaguminya pertama kali saat di café bukanlah orang yang sama, dengan orang yang berada didepannya. Dan apa tadi, bersama dirinya merupakan sebuah kesalahan. Iya ini memang kesalahan, tidak seharusnya ia bersikap ceroboh dia adalah seorang psikiater seharusnya dia bisa lebih membedakan perasaan cinta yang murni dan hanya sebuah delusi.

"pergilah kai, aku tidak ingin melihamu lagi"

"gomawo krys jeongmal" ucap kai kemudian menghilang dari pandangan krystal.

.

.

.

.

.

Kai membuka jendela kamar kyungsoo berharap ia akan bertemu dengan kyungsoo seperti saat kyungsoo baru saja pulang dari rumah sakit. Namun sekarang, kai tidak menemukan kyungsoo dikamarnya. Kamar itu terlihat seperti berhari – hari tidak dihuni. Kai sudah dengan susah payah mengendap –endap masuk kedalam kediaman keluarga Do, namun usahanya sia – sia ia tidak menemukan gadisnya.

.

.

.

Kai mendudukan dirinya dibangku taman. Diambilnya handphone dari dalam sakunya, mencari kontak dalam handphonenya.

"kai kau kemana saja! Aku mencari mu kemana - mana" ucap jongin di sebrang telpon sana.

"mianhae hyung sudah membuat mu khawatir, aku tidak berbuat macam – macam selama ini aku berada di rumah sorang psikiater, aku sudah lebih baik"

"syukurlah kai, appa kai appa sudah meninggal, kumohon pulanglah kai"

"aku sudah mengetahuinya hyung. Tapi maaf hyung aku tidak bisa"

"wae?"

"karena aku harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu"

"kyungsoo apa kau tidak merindukan kyungsoo?"

"sangat hyung, aku sangat merindukannya. Untuk itu jagalah kyungsoo dan anak dalam perutnya untukku, aku tau rasa cintamu kepada kyungsoo mungkn lebih dalam daripada aku, untuk itu hyung harus menjaganya dengan baik".

"kai apa yang kau bicarakan?!"

"sudahlah hyung, aku hanya ingin menebus dosaku.

sambungan terputus.

'hyung mianhae' ucap kai lirih dalam kesunyian malam.

.

.

.

Keputusan kai sudah bulat, ia berjalan masuk kedalam rumah mewah nan megah dengan begitu banyak pengawasan. meskipun begitu, kai berhasil lolos. ia berhasil memasuki kediaman rumah Soman dalang dari masalah keluarganya dimulai.

Saat ini kai sudah mengobrak – abrik ruang kerja tempat Soman, mencari sesuatu yang mungkin bisa dijadikan barang bukti untuk membebaskan eommanya.

"ini dia" batin kai, ia mendapatkan apa yang ia cari. Dengan cepat, Ia memfoto semua bukti itu kemudian mengirim foto tersebut kepada jongin.

"ternyata nyali mu boleh juga" ucap soman yang entah sejak kapan sudah berada didepannya dengan beberapa pengawal di belakangnya siap dengan pistolnya.

"ah aku ketauan" sinis kai.

DOR.. DOR.. (soud gagal)

menebakkan pistolnya kearah kai berkali – kali tepat mengenai jantungnya.

Kai terkapar dengan senyum sinis diakhir hayatnya.

"bereskan dia, anak ini sudah menghancurkan rencanaku" ucap soman kepada pengawalnya. "dan satu lagi, siapkan keberangkatan ku ke china sekarang juga".

FLASHBACK END

"Eomma apa yang terjadi dengan kyungsoo-ku, anakku!" ucap Luna histeris. Saat mendengar kabar kyungsoo dibawa kerumah sakit, luna segera pergi kebusan ketempat ibunya, tempat dimana kyungsoo tinggal beberapa bulan ini.

"kyungsoo keguguran" ucap haejin, ibu dari luna yang berarti nenek kyungsoo.

"kyungsooku hiks, kyungsoo.."

.

.

.

Ini sudah hari ketujuh dimana kyungsoo terbjur koma diruang inap sebuah rumah sakit di busan. kyungsoo syok dan stress berat sehingga ia mengalami keguguran pada kandungannya yang sudah menginjak hampir enam bulan.

Kyungsoo mengerjapkan matanya berkali – kali, ia tersasa perih. Tubuhnya lemas dan ia merasakan nyeri dibagian perutnya.

"ANAKKU?! hiks. Anak ku mana?!" kyungsoo berteriak – teriak seperti orang kerasukan saat menyadari perutnya sudah rata.

"kyungsoo anak ku"

"eomma tidak, argh eomma aku, kai! andwae! hiks"

"kyungsoo eomma disisimu sayang tenanglah" luna memeluk kyungsoo begitu erat, sungguh ia merasa sangat sakit karena anak semata wayangnya menderita seperti ini.

"kyungsoo maafkan eomma nak hiks. Ini semua salah eomma"

"eomma apa yang harus aku katakan kepada kai, hiks"

Deg luna merasa seperti tertusuk saat anaknya menyebut – nyebut nama kai, kai memanglah kekasih putrinya sekaligus ayah dari janin yang kyungsoo kandung meskipun tak terselamatkan. namun apakah harus dirinya yang memberitahu kabar duka untuk putrinya bahwa kekasihnya kai sudah meninggal. Sungguh luna tidak sanggup.

TBC

.

.

.

.

.

Mian baru update dan sekalinya update malah dikit. Tapi masih adakah yang nungguin ff ini? Ga ada yah? Haha tapi aku janji bakal diselesaiin kok.

Yah meskipun gaje ceritanya dan malah jadi kaya sinetron gini. Yaudahlah yah Hahaha.

Review?

KAISOODYO