HALO READERS!

Akhirnya aku bisa publish sesuatu lagi di FFN. Setelah semua tugas kuliah dan ujian yang numpuk kaya jenga, akhirnya aku bisa nulis sesuatu yang bisa aku bagi di sini.

Ini sebenernya kelanjutan dari FF KaiSoo yang judulnya "Making Love". Aku buat ini sesuai dengan saran dari GreenteaLatte16. Terima kasih banyak udah ngasih ide untuk buat cerita ini.

Semoga yang aku buat nggak mengecewakan, ya.

.

.

.

Title:

Broken Pieces

Main Cast:

Do Kyungsoo – EXO Kyungsoo

Kim Jongin – EXO Kai

Jung Soojung – f(x) Krystal

Kim Joonmyeon – EXO Suho

Genre: Romance, Drama

Rating: T+

(rating mungkin naik di chapter-chapter selanjutnya)

.

.

.

-PROLOG-

"Aku pergi dulu."

Kyungsoo mengangguk, tersenyum tipis, lalu berujar, "Hati-hati."

Setelah pintu apartemennya tertutup, Kyungsoo berbalik dan melangkah menuju kamar tidurnya. Ia membuang nafas kasar, lalu mulai membereskan sisa-sisa kerusuhan yang barusan terjadi di kamar ini. Bagaimanapun juga, Joonmyeon tidak akan mau mengurusinya.

Kyungsoo baru saja lulus dari universitas tiga bulan yang lalu. Dengan bantuan Joonmyeon, Kyungsoo bisa dengan mudah diterima di tempat kerja yang cukup bergengsi di Korea Selatan.

Iya, apalagi kalau bukan perusahaan Joonmyeon: Kim Property and Real Estate Corporation.

Kyungsoo selalu merasa berutang budi pada Joonmyeon. Apartemen, mobil, serta semua perlengkapan yang ia butuhkan juga berasal dari pria itu. Itu sebabnya ia tetap bertahan meskipun ia tahu apa yang ia lakukan adalah salah.

Menjadi simpanan Joonmyeon.

Well, sebenarnya Kyungsoo tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Joonmyeon bermain bersih. Ia tidak pernah membawa Kyungsoo pergi bersamanya—alih-alih pria itu akan mengunjunginya setiap ia butuh sesuatu. Begitu pun di kantor. Kyungsoo tetap menghormati Joonmyeon sebagai atasannya dan Joonmyeon memperlakukannya sama seperti pegawainya yang lain.

Kyungsoo memungut boneka Pororo dan Krong seukuran kepala yang dua jam lalu dilempar Joonmyeon ke sembarang arah. Dengan hati-hati, Kyungsoo memposisikan dua boneka kesayangannya itu di atas kasur yang sekarang sudah berganti sprei.

Dengan malas, Kyungsoo mengambil penjepit rambut berwarna biru tua yang ada di atas nakas, lalu ia menggelung rambutnya hingga rambut panjangnya tidak lagi tergerai. Kaki kecilnya ia langkahkan menuju kamar mandi. Silk robe yang barusan ia pakai dilepas begitu saja, lalu ia membenamkan tubuhnya di dalam bath tub yang sudah ia isi dengan air sabun beraroma chocolate-mint.

Kyungsoo benci bau sperma saat ia sendirian. She have to get rid of the smell sebelum ia bisa melanjutkan aktivitasnya lagi. Terlalu lama menghirup aroma khas setelah bercinta hanya akan mengingatkannya pada masa lalu.

Seseorang yang memiliki nama depan yang sama dengan nama Joonmyeon.

Kyungsoo menghembuskan nafas kasar setelah nama itu kembali muncul di kepalanya. Entah sadar atau tidak, sekarang tangannya bergerak untuk menggosok seluruh tubuhnya dengan kasar, berharap sisa-sisa sentuhan lelaki biadab itu bisa lepas dari tubuhnya dan hanyut terbawa air.

Lalu, untuk ke sekian kalinya, Kyungsoo menangis sambil meringkuk di dalam bath tub: menangisi hidupnya yang sia-sia.

oOo

"Ah, ini lezat sekali!"

Krystal, perempuan yang saat ini sedang memegang semangkuk kecil pudding coklat dengan fla rasa mocca, langsung meraih tengkuk suaminya dengan sebelah tangannya yang bebas. Perutnya yang sekarang jauh lebih besar membuatnya harus bangkit dari kursi hanya untuk memeluk suaminya.

"Terima kasih, kau memang yang terbaik."

Yang dipeluk hanya tersenyum tipis, lalu menjawab "Sama-sama, sayang."

Semenjak memasuki trimester terakhir, Krystal semakin sering mengidam yang aneh-aneh. Kemarin, ia sempat meminta suaminya untuk membelikannya seikat balon berwarna pink—demi apapun, Krystal tidak pernah menyukai warna itu—hanya untuk dibuat meletus dengan sebuah jarum pentul.

Well, itu masih lebih baik daripada ketika Krystal merengek untuk bisa bertemu dengan teman kakaknya yang baru saja memangkas rambutnya: Wu Yifan, atau yang biasa Krystal panggil Kris. Suaminya harus memesan tiket pesawat bagi Kris—karena Krystal tidak mungkin naik pesawat—dengan harga tiket yang melambung tinggi akibat pembelian mendadak saat high season. Setelah bertemu dengan Kris, Krystal hanya mengelus kepala botaknya, lalu kembali menyuruh pria itu pergi setelah kurang dari tiga puluh menit.

Ajaib, bukan?

Tentu saja Kim Jongin, suami Krystal, harus bersabar dengan keadaan seperti ini. Lagipula, itu permintaan anaknya yang sekarang sedang dikandung oleh Krystal—alasan yang membuat Jongin mau tidak mau tetap mengikuti keinginan istrinya. Setelah melakukan kesalahan pertama, ia tidak ingin melakukan kesalahan kedua dengan membuat istri dan anaknya kurang mendapat kasih sayang.

"Kau kelihatan lelah, ingin kusiapkan air hangat?" Krystal berujar setelah mengelus kening Jongin yang berpeluh.

"Tidak usah, biar aku minta maid saja." jawab Jongin seraya tersenyum. "Aku tidak ingin istriku terlalu banyak bergerak di hari-hari terakhir kehamilannya."

"Oh, you're so sweet, Jonginnie." Krystal kemudian mengecup ringan sebelah pipi Jongin. "I love you."

"I love you too, honey."

Dengan begitu, Jongin memanggil seorang maid untuk menyiapkan air hangat untuknya berendam malam ini. Well, Jongin memang butuh istirahat setelah seharian bekerja.

Apalagi pikirannya setelah tadi siang ia melihat lagi seseorang dari masa lalunya.

Do Kyungsoo.

.

.

.

TBC

.

.

.

I'm sorry, my writing skill is not that good so it becomes awkward at some point kkk. Mind to review?