Chapter 7 : Janji dan Pencarian.


The Dragon Shinobi

Disclaimer: I don't own anything from Naruto and High School DxD manga. But this fic is mine

Rate: T – M :v

Pair: Naruto x . . ? ,, Sasuke x . . ?

Warning : Typo, Alur Berantakan, Ide Pasaran (Maybe), OOC, OC, Strong, GodLike

Summary : Bermaksud untuk menghentikan meteor raksasa yang akan menghantam Konoha disaat hari pernikahan dari Sasuke dan Sakura berakibat terlemparnya mereka kedalam celah dimensi karena kuatnya serangan mereka berdua. Dengan sedikit bantuan dari Naga Merah yang menunggu celah dimensi, Naruto dan Sasuke harus menjalani sisa sisa hidup mereka disebuah dimensi yang baru. GagalSummary.


Triple X : Update gak tentu tergantung mood dan Mother X'D

No Name : Full Power ya.. Mungkin belum :v

Kitsune no Balze : Oh, bukan. Dia chara dari Mortal Combat, Scorpion dengan nama asli Hanzo Hasashi.

Yellow Flash115 : Untuk Rikudou Senjutu kayanya tidak karena didalam tubuhnya hanya ada Kurama, kalo gak salah harus ada kesembilan Bijju bukan (Kayanya :v) dan untuk masalah kekuatan pemberian Great Red setitik kekuatannya akan muncul disini.

Mbah Madara : Untuk Pair belum saya fikirkan, tapi untuk Naruto akan saya buat beberapa kemungkinan dan munculnya benih benih pad.. maksudnya cinta.. X'D

Grand560 : Jika diibaratkan mungkin setara dengan I don't Know, yang pasti diatas True Longinus maybe... hehehe.

Day-99 : Yap, mereka dan kawan kawannya..

AshuraIndra64 : Yang penting ada duit :v dan untuk Insiden Kyoto mereka akan muncul namun tidak dengan pembunuhan Loki...

Okey okey, cukup sampai sini saja, Big Thank's for : triple-X,No Name,HeMaFiT 07 xxx,M. ,Muhammad2611, .980,Kitsune no Balze,Yellow Flash115,Mbah Madara,The KidSNo OppAi,azeramode,GRIEGEIRIEA,Grand560,ahmad. .9,Day-99,Death Race,AshuraIndra64.

Gak lama lama lagi, silahkan dinikmati.

Warning : Don't Like, Don't Like.


Kuoh Akademi, hawa tegang yang mereka semua rasakan kembali menjadi jadi tatkala muncul sosok Ninja yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan oranye tanpa lengan tengah berdiri disalah satu atap diAkademi ini, sosok tersebut meloncat dan berdiri tepat didepan para Iblis disana.

"Hanzo Hasashi." Hanzo Hasashi nama Ninja itu, dia mengalihkan pandanganya kearah seorang laki laki yang memang tadi memanggil namanya, namun tatapan dari mata tanpa pupil itu nampak menatap tajam kearah Ninja dengan style pakaian yang sama dengannya namun bedanya hanya pada bagian warna.

"Namaku sekarang adalah Scorpion bukan lagi Hanzo Hasashi, Bi-Han, atau bisa aku panggil dengan nama Sub-Zero!" Scorpion atau Hanzo Hasashi berteriak keras seraya melepas topeng yang menutupi hampir sembilan puluh persen kepalanya, dan kini nampaklah tongkorak yang terselimuti oleh api merah, Sub Zero yang melihat hal itu nampak terkejut bukan main dia pun juga melepaskan topeng diwajahnya dan menampakkan wajah aslinya dengan sebuah luka vertikal dimata kirinya.

Mereka berdua pun segera melesat satu sama lain, petinggi ketiga fraksi nampak terkejut melihat apa yang terjadi saat ini bahkan Azazel dan Sirzech yang tadi tengah menatap kearah mereka berdua pun berusaha menghentikan laju lari keduanya, namun...

BUGH BUGH

"Jangan ganggu pertarungan kami Da-Tenshi/Akuma!" Saat mereka berdua menghilang Sirzech dan Azazel telak terkena pukulan dari Scorpion dan Sub Zero, semua yang ada disana nampak terkejut saat melihat pergerakan super cepat dari keduanya entah karena kedua petinggi itu tak siap atau memang kedua Ninja itu bergerak dengan lebih cepat.

Hakuryuukou yang tengah melayang diatas nampak dengan santai menatap kearah kedua Ninja yang tengah melesat kearah masing masing guna untuk memulai pertarungan mereka, kepalan tangan yang terselimuti oleh Api Lava dan Es tersebut siap beradu, namun...

TAK TAK

BUMM

Kedua pukulan tersebut terhenti seketika saat jarak kedua kepalan itu terpaut satu meter, kepulan asap tercipta cukup tebal bahkan gelombang angin hasil kedua pukulan tersebut sedikit membuat para Iblis muda disana harus berusaha bertahan dari angin ini, walau memang para petinggi disana dapat bertahan dengan mudah.

Tak lama kemudian kepulan asap yang tadi tercipta mulai menipis dan menunjukkan dua orang dengan rambut kuning jabrik dan biru dongker tengah menahan pukulan itu menggunakan satu tangan, para makhluk supranatural yang ada disana menatap kagum kearah kedua Ninja itu, Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke.

"Hentikan Scorpion/Sub Zero!" Ucapan dari kedua Ninja ini nampak sedikit membuat para makhluk supranatural menajamkan mata mereka, mereka bingung dan terkejut akan gerakan yang dilakukan oleh kedua orang ini yang nampak sama sekali tak dapat dilihat oleh mata mereka semua, terlebih lagi nada ucapan mereka berdua yang terdengar seperti mereka berdua memang telah mengenal lama sosok yang baru saja datang ini.

"Apa yang kau lakukan Naruto! Biarkan aku menghajar orang yang telah membantai klanku ini!" Scorpion nampak emosi saat melihat hal yang dilakukan oleh Naruto barusan, namun hal yang Scorpion dapatkan hanyalah sebuah remasan keras pada kepalan tangan kanannya bahkan api magma yang menyelimuti tangannya nampak menghilang pada bagian kepalan tinjunya, hal inilah yang membuat Scorpion kebingungan.

Disisi lain Sasuke telah melepaskan kepalan tinju Sub Zero yang kini tengah berjalan menjauh dengannya, Scorpion yang melihat hal tersebut pun berusaha kembali melayangkan tinjunya pada Naruto namun dapat ditahan oleh targetnya ini dengan cukup mudah. "Jawab aku, jika kau telah berhasil membunuh Sub Zero apa yang selanjutnya akan kau lakukan hah! Apa kau lupa jika dia adalah sahabatmu sendiri, dan apa kau sudah memiliki cukup bukti untuk menyalahkannya sebagai pelaku pembantaian!"

Naruto mendorong keras tangan Scorpion yang kini kembali kewujud manusianya, tatapannya masih tetap menajam. "Jawab aku!" Naruto kembali membentak Scorpion dengan nada yang kembali terdengar sangat keras, Scorpion sedikit tersentak kaget mendengar teriakan Naruto barusan dia menatap tajam kearah Naruto.

"Dengarkan aku! Dia..." Naruto menjeda ucapannya seraya menujuk Sasuke yang memang berada cukup jauh dibelakangnya dengan tubuh yang sedikit dia putar. "...Uchiha Sasuke, klannya dibantai oleh kakaknya sendiri hanya dalam kurun waktu satu malam! Apa kau lupa akan apa yang dia ceritakan hah! Jika kau membunuh Sub-Zero kau hanya akan mendapatkan penyesalan bodoh!" Naruto mencekik Scorpion dan mengangkatnya, ledakan energi kuat menguar dari tubuh Naruto.

Scorpion hanya dapat meringis menahan cekikan yang semakin lama semakin menguat kala itu, para Iblis muda yang ada disana jatuh terduduk akibat ledakan energi milik Naruto namun tak dapat dipungkiri lagi jikalau para petinggi ketiga fraksi sedikit terkejut merasakan energi Naruto. "Cukup Dobe!" Naruto mengalihkan pandangan kearah Naruto yang tengah berjalan mendekatinya dengan Sub Zero yang berada disampingnya.

"Cih!"

Naruto mendecih cukup keras dan mendorong Scorpion cukup kuat, kala Sasuke dan Sub Zero datang didekatnya Scorpion hanya dapat menatap tajam kearah Sub Zero yang kini maju satu langkah didepan Naruto. "Dengarkan aku Scorpion, Shang Tsung yang membantai klanmu dan mengubah tubuhnya menyerupaiku serta membekukan beberapa mayat agar kau merasa jika akulah yang membantai klanmu, dan tuanmulah yang memerintahkannya..."

Tatapan Scorpion menajam tatkala mendengar ucapan Sub Zero barusan, kepalanya kembali terbakar dan kedua tangannya berubah menyerupai magma. "Jangan mengada ada bangsat!" Scorpion melesat kearah Sub Zero, tetapi Naruto telah terlebih dahulu menerjang dirinya dan menghantamkan pukulan berlapis Senjutsu tepat dikepala tengkoraknya.

Scorpion tak dapat menghindarinya karena kecepatan Naruto yang bisa dibilang hampir menyamai kecepatan cahaya. Naruto berdiri dengan aura yang kembali menguar hebat ditubuhnya, dia menatap kearah Scoprion yang tengah berusaha berdiri setelah menerima hantaman kuat Naruto. "Dengarkan dia dulu Scorpion!" Scoprion mendecih keras, namun...

TAK

BUUMMM

"Aku lelah menunggu perdebatan bodoh kalian, Ningen." Sasuke dapat menahan pukulan yang berasal dari Hakuryuuku atau Vali, namun Vali tak tinggal diam dalam posisinya yang tengah melayang Vali menggerakan tangan kirinya yang memang tengah dalam keadaan menganggur guna menghantamkannya pada Sasuke, tetapi Sub Zero dapat memukul rusuk kiri pemegang naga Surgawi tersebut.

Vali terlempar namun masih dapat berdiri dengan baik walau Armor pada bagian rusuk kirinya harus membeku. "Hahaha, menarik sangat menarik! Dua manusia akan melawan salah satu keturuan Lucifer asli!" Teriakan Vali sukses membuat para makhluk Supranatural yang ada disana terkejut bukan main, tetapi Vali membuktikannya dengan mengembangkan keempat pasang sayap Iblisnya.

Semua yang ada disana benar benar terkejut melihat hal tersebut, terlebih Issei, rival abadinya ternyata adalah salah satu dari bangsawan Iblis yang ada diUnderworld. "Terkejut? Ya inilah aku sebenarnya, Vali Lucifer salah satu keturuan dari bangsawan Iblis Lucifer! Dunia memang tidak adil." Issei memandang geram kearah Vali saat ini, ya dia tahu jika dirinya hanyalah Iblis Reinkarnasi keluarga Gremory sedangkan rivalnya adalah salah satu bangsa iblis ternama.

"Dan kau melupakan jika aku dan Sasuke adalah manusia yang dihidupkan oleh Gread Red sendiri!" Naruto berucap sedikit keras, cukup keras untuk didengar oleh para petinggi ketiga fraksi yang alhasil mereka membulatkan mata mereka tentunya. "G-Gread Red!" Issei berucap dengan cukup keras seraya memandang sepasang sayap naga yang mengembang dipungung mereka berdua.

Vali yang mendengar awalnya terkejut namun kini dia menyeringai lebar dibalik Armor yang menutupi kepalanya. "Hahaha! Ayo buat aku bergairah dalam pertarungan ini!" Setelah ucapan Vali selesai dia melesat cepat kearah Naruto dan Sasuke yang sudah bersiap dengan senjata mereka masing masing, tetapi sekelebat cahaya merah melesat kearah Vali dan berhasil menghantamnya keras.

"Issei!" Ya Issei, dari teriakan Rias barusan menandakan jikalau cahaya merah tersebut adalah Issei yang masuk kedalam mode Balance Breakernya, semua yang ada disana menatap kearah Issei yang memang bergerak cepat dan bisa dibilang melebihi kecepatan Kiba kala itu.

"Lawanmu adalah aku Hakuryuukou!" Naruto dan Sasuke hanya tersenyum kecil mendengar teriakan Issei barusan dan mereka berdua pun mengalihkan pandangannya pada Scorpion yang baru saja berdiri akibat hantaman keras Naruto barusan. Sasuke menatap kearah Sub Zero yang nampak memandang datar kearah Scorpion. "Sub Zero, biarkan aku yang menyelesaikannya." Sasuke mengubah mata kanannya masuk kedalam mode Eternal Magekyou Sharingannya.

Sub Zero tersentak kaget melihatnya namun hal tersebut tak berlangsung lama, dan kini Sasuke tangah berjalan kearah Scorpion seraya memandang mata Scorpion. Tak butuh waktu lama untuk melihat ekspresi terkejut Scorpion. "Aku mengambil memory ingatanmu dan memberitahukannya pada Scorpion tentang perbincanganmu dengan kakek tua yang kau panggil Raiden."

Sub Zero tersentak kaget mendengar ucapan Sasuke barusan, disisi lain Naruto hanya memandang bosan kearah Sasuke. "Pamer." Ucapan datar Naruto berhasil membuat Sasuke menatap Naruto tajam namun kini mereka semua kembali mengalihkan perhatian mereka kearah pertarungan antara Issei dan Vali. Bisa mereka lihat jikalau pertarungan ini bisa dibilang sama sekali tak seimbang.

Walau memang Issei telah dapat masuk dan mengendalikan Balance Breakernya tetapi dihadapan Vali hal tersebut sama sekali tak berpengaruh banyak. Disisi lain ketiga fraksi sama sekali tak memperhatikan pertarungan naga surgawi ini tetapi lebih berfocus pada keempat Ninja yang sedari tadi berdiri dengan mata yang tak lepas akan pertarungan didepan mereka.

"Sir, apa kau percaya jika mereka berdua dihidupkan kembali oleh sang Great Red?" Azazel yang pertama kali angkat bicara, makhluk ketiga fraksi yang berada disana mengalihkan pandangan mereka kepada Azazel yang masih tetapi menatap kedua Ninja dengan jarak sekitar lima puluh meter didepan mereka.

'Jika kalian tak percaya akan ucapan bocah bodoh ini kalian bisa bertanya pada Kadal Merah yang menunggu celah dimensi sana.' Semua yang ada disana terkejut bukan main mendengar suara berat yang berasal dari tubuh Naruto tak terkecuali pemuda yang menjadi tempat asal suara tersebut terdengar. Naruto merobek bajunya seraya matanya menatap kearah perutnya yang terdapat segel disana.

"Ka-Kau ma-masih hidup Kurama!" Dengan suara bernada tinggi Naruto berucap namun tak lama setelahnya dia mengambil posisi duduk bersila dan mulai masuk kedalam MindScapenya.


At MindScape

Mata shappire milik Uzumaki Naruto telah terbuka lebar dan hal pertama yang dia lihat adalah puluhan pipa pipa air yang berada tepat diatasnya. Tanpa basa basi lagi Naruto segera berlari cepat kearah dimana Kurama berada dan benar saja dia menemukan seekor rubah yang tengah menyeringai padanya dengan kepalan tinju yang diarahkan padanya.

"BOLA BULU!" Naruto berteriak keras seraya melompat kearah wajah Kurama, Kurama yang mendapat perlakuan sedemikian rupa terkekeh pelan. Naruto kini berada tepat dimoncong Kurama dengan tetesan air mata bahagia yang mulai membasahi pipinya dan menetes kearah moncong oranye itu.

'Grrr... kau membasahi wajahku, Gaki!' Naruto hanya terkekeh seraya menghapus air matanya dan melompat setelahnya dia duduk bersila diatas kepala Biju terkuat ini. Senyum tak pernah luntur diwajahnya.

"Kapan kau sadar Kurama? Aku kesepian selama ini, biasanya ada yang aku ajak bercanda tapi selama kau tidur untuk mengisi ulang chakra yang kau miliki aku harus meredam sifat jahilku, Sasuke tak asik untuk diajak bercanda kau tahukan bagaimana sifat wajah datarnya dan..."

PLAAKK

Suara tamparan keras terdengar didalam MindScape Naruto ini dan korbannya adalah pemilik MindScape ini sendiri. Naruto memegangi pungungnya yang menjadi sasaran gamparan keras barusan, dia berniat melontarkan jutaan umpatan pada musang dibelakangnya namun dia batalkan setelah melihat sosok lain yang ada disana.

'Gahahahaha, bagaimana dihajar oleh seekor Naga yang kini menjadi temanku menempati tempat ini Gaki, hahaha!' Dengan sangat keras Kurama tertawa melihat ekspresi terkejut Naruto yang kini tengah terduduk diatas genangan air didalam MindScape miliknya ini. Mata sang pahlawan dunia Shinobi kini membulat sempurna dengan mulut yang terbuka saat melihat sesosok naga yang besarnya sama dengan Kurama didepannya.

Ya naga, naga berwarna merah dengan sepasang sayap yang menyerupai tulang pada sayap kelelawar menatap Naruto dengan seringai lebar diwajahnya. Dua tanduk berwarna merah kehitam hitaman nampak mencuat dikedua sisi kepalanya, keempat kaki kekar dengan lima pasang jari lengkap dengan kuku kuku tajam menopang tubuh kekarnya. Sebuah ekor dengan ujung menyerupai Trisula melambai lambai mengikuti gerakan ekor Kurama.

Naruto mulai berdiri dengan mata yang sedari tadi tak berkedip menatap kearah Naga merah ini, dia benar benar tak percaya, sangat sangat tak percaya jikalau didalam tubuhnya terdapat seekor Naga sebesar Kurama, dengan sekali tarikan nafas kuat.. "Bah! Siapa kau kadal merah! Bola bulu disampingmu itu sudah sangat menyebalkan jika mengejekku dan sekarang ada kau, kenapa Kami-sama harus memberikan takdir ini padaku, kenapa har.."

DUG

Ekor berbulu milik Kurama sukses memukul kepala Naruto dengan cukup keras, hasilnya Naruto harus merelakan tubuhnya terjerembab dan muka rubahnya mencium genangan air luas dibawahnya namun dengan gerakan cepat Naruto kembali berdiri lagi dan menatap Kurama dengan tajam.

"Bersyukurlah Gaki! Jika dia tak ada saat kau sekarat dahulu kau pasti sudah ada didalam perut Shinigami sekarang, apa kau lupa Naga Merah penunggu celah dimensi itu memberikan setitik kekuatannya padamu agar kau dan Sasuke hidup agar tak mengotori celah dimensi!"

Sedikit sebal memang tapi Kurama dapat mengontrolnya, dia sudah sangat lama kenal dengan pemuda berambut pirang ini sedangkan Naga disampingnya hanya menatap Naruto dengan seringai yang nampak lembut atau menakutkan bagi Naruto. Disisi lain Naruto nampak telah sadar akan perbuatannya dan hanya dapat cengengesan tak jelas dengan tangan kanan yang dia gunakan untuk menggaruk kepala belakangnya.

"Hehehe, gomen gomen. Ah kita belum berkenalan, namaku Uzumaki Naruto." Kurama hanya mendecih melihat tingkah partnernya ini, ya Kurama tahu Naruto hanya tak ingin merasa malu dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan dengan berusaha berkenalan dengan Naga disampingnya ini.

"Kau menarik Naruto-kun, namaku Mireu. Sejujurnya aku bukan bagian tubuh Gread Red tetapi aku sebagian kecil dari kekuatannya yang memiliki pikiran tersendiri jika aku keluar dari tubuhnya, dan aku memilih nama itu karena kekuatanku yang berbasis Petir dan Angin tipikal naga langit, dan tak hanya itu aku pun juga memiliki kekuatan Spesial yang dapat menghilangkan kekuatan para pengguna Sacred Gear dalam jangka waktu tertentu tergantung kekuatannya."

Naruto tak kuasa untuk tak melebarkan seringainya ditambah lagi dengan matanya yang berbinar binar, dia pun kini mengalihkan pandangannya kearah Kurama berdiri. "Kau dengar Bola Bulu, menghilangkan kekuatan para pengguna Sacred Gear sementara dan kau hanya menghancurkan benda benda." Kurama menggeram marah mendengar penuturan Naruto barusan tetapi Naruto hanya terkekeh.

"Bercanda Kurama, kau yang terbaik hehe."

Kurama mendengus kesal saat melihat Naruto yang mengacungkan ibu jarinya kearahnya, tetapi seringai tak luntur dari kedua wajah monster yang mendiami Naruto saat ini.

"Lebih baik kau segera keluar dari sini Naruto-kun, sepertinya pertarungan diluar sana sudah hampir selesai" Naruto memukul telapak tangan kirinya dengan kepalan tangan kanannya, dia baru ingat jika dia tengah melihat pertarungan antara Hakuryuukou dan Sekiryuutei diluar sana.

Out MindScape.


"Ck, kau sudah bangun dobe?" Itulah suara yang pertama kali terdengar ditelinga putra Hokage Keempat selain suara berdebum khas pertarungan disana, matanya mengedar memandang sekitarnya yang kini berwarna ungu yang dia ketahui jikalau ini adalah Susano'o milik Sasuke. Ya, sahabatnya ini tengah melindungi dirinya dan kedua teman baru mereka dari dampak pertarungan diluar sana.

Dan hal yang membuat Naruto cukup terkejut adalah sebuah Gautlet putih yang berada ditangan kanan Pawn Rias Gremory.

"Dia menyerap kekuatan Hakuryuukou, sangat hebat bukan." Naruto menatap kearah kanannya dan mendapati Scorpion yang berdiri santai dengan wajah tampan tanpa penutup kepalanya. Ya, baru sekali ini Naruto melihat wajah asli Scorpion atau dengan nama asli Hanzo Hasashi ini.

Naruto pun juga mengalihkan pandangannya pada sisi kirinya, tepat ditempat Bi Han atau Sub Zero berdiri. Seorang pria dengan dagu dan rahang yang nampak kuat serta sebuah luka dimata kirinya yang mengingatkannya pada Hatake Kakashi, guru team semasa kecilnya. Naruto tersenyum senang dan berdiri bersama dikanan Sasuke.

Aku, yang segera bangkit...

"Heehhh, itu tadi pertarungan yang cukup mengejutkan..."

Aku meruntuhkan semuanya dari hukum Raja...

"Suara apa itu..."

Aku naga surgawi yang menginginkan tak terbatas dan bermaksud seperti itu...

PYYAR

Semua yang ada disana menyipitkan mata mereka melihat siapa yang datang, begitu pula dengan Naruto dan Sasuke yang baru saja keluar dari balik Susano'o milik Sasuke. Ya memang jarak mereka dengan lokasi pertarungan sangatlah dekat. Dan dari pecahan Kekkai tadi muncul seorang laki laki dengan tangan kanan yang membawa tongkat yang cukup panjang.

"Bikou, kenapa kau kesini." Sub Zero yang mendengar ucapan Vali tadi menyipitkan matanya, dan dibelakang mereka para anggota ketiga fraksi pun juga ikut menatap kearah siapa yang datang dengan mata yang menyipit pula.

"Siapa kau hah! Datang dengan tiba tiba!" Issei yang masih berada dalam Armor miliknya kecuali kepalanya berteriak lantang dengan posisi lutut yang menjadi penopang tubuhnya. Dia kini berdiri dengan cukup tertatih. Dan dari belakangnya muncul Azazel yang berjalan santai menuju Issei.

"Dia adalah Bikou, keturunan dari petarung Great Victorinus Buddha, sederhananya dia adalah keturunan dari Son Goku, monyet yang terkenal akan perjalanan ke Barat." Issei yang mendengar ucapan Azazel barusan nampak terkejut dan dengan segera mengalihkan tatapannya pada Bikou yang tengah tersenyum kearahnya.

"Son Goku!" Dengan nada yang keras dan terdengar terkejut Issei menatap kearah Bikou.

"Aku tak menyangka jika kau adalah anggota dari Chaos Brigade." Azazel dengan santai berujar dengan tangan kiri yang memegang dagu berjenggot seperti kebiasaannya. Naruto dan Sasuke berjalan mendekat kearah Issei dan Azazel. Bikou yang mendengar ucapan Azazel hanya tertawa khas.

"Khakhakha, aku berbeda dengan leluhurku, aku lebih suka bebas lho.." Naruto nampak menyeringai mendengar ucapan Bikou barusan. "Senang berkenalan denganmu, Sekiryuutei." Dengan selesainya ucapannya barusan, Bikou memutar tongkatnya diatas kepalanya dan menghantamkan salah satu ujung tongkatnya kearah tanah dibawahnya. Hasilnya sedikit demi sedikit mereka berdua terhisap kearah sihir teleportasi milik Bikou.

Tetapi Naruto mengarahkan telapak tangan kanannya yang terbuka kearah Vali yang masih berdiri dengan menatap kearah Naruto bingung. "Mungkin sedikit hadiah untukmu Vali, Prensa" Sebuah gelombang tak kasat mata keluar dari telapak tangan Naruto dan melewati Vali tanpa terjadi apa apa sedikitpun, tetapi...

Iir

Saat Naruto menutup tangan kanannya Vali tersentak kaget dan akhirnya jatuh terduduk, namun bukan itu yang membuat Vali dan Bikou terkejut tetapi Balance Breaker miliknya menghilang seketika bersama dengan keduanya yang sempurna menghilang bersama sihir teleportasi miliknya. Dan hal itu tak ada satu pun yang mengetahuinya selain sang pemilik kekuatannya sendiri.

Semua yang ada disana mendekat seraya menatap kearah Naruto yang tengah mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya lengkap dengan pemantik apinya. "Apa yang tadi kau lakukan, Dobe?" Tetap, dengan nada datar Sasuke bertanya pada Naruto yang menghembuskan asap rokoknya kesembarang arah.

"Tanya dengan naga yang ada didalam tubuhmu, Teme." Kening Sasuke mengerut saat mendengar ucapan Naruto yang mengiyang dikepalanya. Sasuke sedikit mengerti maksud ucapan Naruto, dia pun menghilang tanpa jejak setelah mengeluarkan salah satu tehnik ruang dimensi dari Sharinnengan miliknya.

Naruto membalik tubuhnya dan berjalan kearah Bi Ham dan Hanzo Hasashi yang berada beberapa langkah dibelakangnya, dia melewati tengah tengah dari mereka dengan kedua tangan yang berada disalah satu pundak mereka masing masing. Naruto terus berjalan kearah Sirzech dan Michael yang memang berdiri bersampingan.

"Ketiga fraksi sudah berdamai bukan, jadi kami tak akan terlalu banyak andil dalam mengurus para makluk supranatural kedepannya. Kami hanya akan datang jika sebuah masalah besar muncul seperti halnya penyerangan Kokabiel sebelum ini, dan untukmu Sona Sitri, ingat janjimu padaku dan kupastikan kau perlu memberitahukan pada seluruh Iblis muda diluar sana, dan jika ada satu Iblis yang melanggar, aku pastikan..." Naruto mengalihkan pandangannya pada Sirzech dan Serafall setelahnya dia memegang pundak Sub Zero dan Scorpion

"...Bangsa iblis tak akan pernah lagi menginjakkan kaki mereka diPermukaan bumi." Dan sebuah kilatan kuning membawa ketiga manusia berkemampuan lebih ini menghilang meninggalkan wajah terkejut dari seluruh makhluk supranatural yang berada disana.


SKIP TIME

Satu minggu telah terlewati setelah pertemuan dari ketiga fraksi, dan selama itulah Naruto dan Sasuke tak pernah lagi terlihat bercengkrama ataupun bertemu dengan para Makhluk Supranatural. Jika ditanya kenapa, karena mereka saat ini tengah berada disebuah Negara yang berada cukup jauh dari Jepang, tujuan mereka adalah untuk mengunjungi teman teman ataupun team Sub Zero yang berada di China.

Perjalanan ditempuh dengan pesawat lima hari yang lalu, dan karena tempat yang dimaksud Sub Zero berada cukup jauh dan Naruto sama sekali belum pernah melihat tempat tersebut perjalan mereka tempuh dengan cara biasa. Beberapa kali menaiki Bis, Kapal, dan berjalan kaki. Dan itu semua adalah usulan putra tunggal Yondaime Hokage Konoha.

Ketiga temannya menyetujuinya, dan jika kalian tahu Sasuke cukup tertarik dengan energi Spiritual yang ada disini karena baginya dan Naruto energi disini cukup familiar bagi mereka berdua. Ya, chakra. Walaupun pada beberapa titik berbeda dengan energi yang mereka miliki, kenapa? Karena energi yang mereka rasakan lebih stabil dari milik mereka berdua, dan cukup sulit terdeteksi.

Sama halnya dengan energi yang dimiliki Scorpion dan Sub Zero. Walau tak begitu banyak dan dirasa seperti membaur dengan masyarakat umum tapi bagi kedua Shinobi yang menjadi pahlawan Perang Dunia dahulu untuk merasakan energi seperti ini bisa dibilang cukup mudah namun dibeberapa sisi juga cukup sulit.

Dari penjelasan Sub Zero beberapa hari yang lalu perbedaan antara chakra yang mereka miliki dengan chakra yang dimiliki Naruto dan Sasuke terletak dalam pengontrolan chakra mereka, sedari kecil hampir seluruh manusia yang memiliki chakra sudah diberkahi dengan pengontrolan chakra secara sempurna, bahkan bagi mereka yang memiliki chakra berlebih.

Tetapi, bagi Naruto dan Sasuke chakra yang dibilang oleh Sub Zero berlebih setara dengan Jounin umum yang ada diDimensi mereka dahulu. Dan kelemahan mereka lainnya terletak pada hanya satu elemen saja yang dapat mereka kuasai. Namun dalam segi fisik mereka tak dapat dibilang lemah, bahkan cukup kuat untuk membuat batu berdiameter lima meter hancur dengan sekali pukulan biasa.

Mereka dapat tahu karena mereka berdua telah berhadapan dengan beberapa Ninja yang menghadang perjalanan mereka. Dan hal tersebut cukup membuat Naruto dan Sasuke tertarik untuk kembali melatih control chakra mereka agar dapat mengeluarkan tehnik tanpa menggunakan segel tangan.

"Setelah melewati hutan ini kita akan sampai disebuah gunung yang berada diEarthrealm, dan disanalah pemimpin kelompokku berada, bisa dibilang dia adalah Dewa." Naruto dan Sasuke secara bersamaan mengalihkan perhatian mereka berdua kearah Sub Zero yang sudah melepaskan topengnya setelah pertemuan tiga fraksi, begitu pula dengan Scorpion.

"Jangan bilang jika pemimpinmu sebelumnya juga seorang dewa, Scorpion." Hanzo Hasashi mendengus pelan mendengar pertanyaan sekaligus tebakan yang dilontarkan pemuda Uzumaki ini. Dia berjalan beberapa langkah kedepan.

"Kau salah, dia hanya seorang manusia dengan kekuatan yang bisa disetarakan dewa, karena dia membunuh Raja Naga dengan cara meracuninya dan meminum darah yang telah bercampur dengan racun buatannya sendiri, bukannya mati namun kekuatannya meningkat ketingkat tertinggi, maka dari itu dia setara dengan dewa." Naruto mengangguk mengerti maksud kata kata Scorpion barusan.

Entah karena apa Naruto menggerakan kepalan tinjunya kearah depan. "Yosh, aku sangat ingin melawannya, dattebayo!" Sasuke hanya melontarkan senyum mengejeknya mendengar ucapan Naruto yang terbilang kelebihan pede ini. Sub Zero hanya tersenyum kecil mendengar semangat Naruto yang membara tersebut.

Scorpion nampak menatap datar tingkah Naruto barusan. "Berhati hatilah jika melawannya, satu muntahkan energi miliknya dapat membuatmu mati dalam kurun waktu lima menit." Naruto yang tadinya tersenyum dengan mata tertutup seketika menatap Scorpion dengan tatapan terkejut namun hal itu tak digubris oleh Scorpion dan Sub Zero yang telah melompat kearah cabang pohon diatas mereka.

Sasuke yang melihat ekspresi terkejut Naruto hanya tersenyum kecil. "Dasar dobe." Dan dia menyusul Scorpion dan Sub Zero yang telah mendahului mereka...


DiRuang ORC berkumpul kembali ketiga fraksi yang telah berdamai. Mereka tengah membicarakan hal apa yang akan menjadi simbol perdamaian mereka dan dapat menarik beberapa makhluk Supranatural untuk masuk kedalamnya dan bersatu dengan mereka untuk mengalahkan para teroris Chaos Brigade. Beberapa usulan dari ketiga fraksi tak dapat direalisasikan. Mulai dari sebuah Kelompok yang terdiri dari ketiga fraksi dan bermaksud mengumpulkan kekuatan besar.

Sampai membuat sebuah proyek New World yang ditolak mentah mentah oleh pemimpin ketiga fraksi. Sampai...

"Akademi..." Semua mata memandang kearah laki laki bertuxedo dengan poni pirang yang nampak menutupi mata mengantuknya. Azazel, sang Gubernur Da-Tenshilah yang angkat bicara. Tatapan yang dilihat Azazel saat ini menyiratkan sebuah pertanyaan yang sama disetiap tatapan mata mereka 'Jelaskan'

"Kita dirikan sebuah Akademi atau Sekolah yang dikhususkan bagi para makhluk ciptaannya yang memiliki kemampuan Khusus, apa kalian tak berfikir jika kita dapat melatih penerus ketiga fraksi kita akan menjadi lebih kuat, kita mendirikan Sekolah ini dan melatih para penerus kita, Iblis dan Da-Tenshi yang menjadi murid disini dan untuk para Tenshi tak diwajibkan, kalian tahu sendiri bukan bagimana tugas yang dijunjung mereka..."

"...Dan jika telah dirasa cukup kita akan mancari para murid murid lain mulai dari Yokai, Manusia dengan Sacred Gear, Vampire, Penyihir, atau lainnya. Kita menanamkan moral untuk mereka menjadi pribadi yang baik dan menjunjung tinggi perdamaian dan keselamatan bersama. Ah, aku kurang baik dalam berbicara, intinya Sekolah ini akan menjadi tempat berlatih mereka untuk mengantisipasi adanya serangan atau tantangan para teroris itu."

Semua terdiam mendengar usulan Azazel, mereka tengah bergelut dengan fikiran mereka sendiri sendiri. Cukup lama dan Azazel telah kembali tidur bersama dengan salah satu Maou termalas diUnderworld, kalian tahu siapa.

"Kau tak sungguh sungguh tidur bukan Azazel, jelaskan." Azazel mengangkat kepalanya menatap kearah Serafall yang barusan berucap, dengan sekali menguap... "Buat saja sistem Rank..."

Bukan Azazel yang menjawab tapi Falbiumlah yang masih tetap dalam posisi kepala yang dia letakkan diatas lipatan tangannya. Dan empat kata yang dilontarkan oleh Falbium barusan sukses membuka pemikiran seluruh makhluk disana. Falbium kembali menguap dan mengambil cangkir kopi yang ada didepannya, meminumnya setengah dan menatap kearah seluruh anggota rapat ini.

"C, B, A, S, SS, itu tingkatan yang akan dimiliki Akademi ini, khusus untuk murid yang memiliki Rank A mereka akan dapat memiliki anggota atau team mereka sendiri karena setiap enam bulan sekali kita akan mengadakan sebuah ujian dalam bentuk pertarungan antara satu team dengan team lainnya, dan anggota tersebut minimal memiliki Rank B..." Semua mengangguk beberapa kali pertanda jika mengerti maksud Fallbium ini.

"...Rank dibedakan dengan rompi atau jas yang mereka gunakan, warna terserah kalian terlalu merepotkan menjelaskannya, dan untuk guru kalian bisa memilih beberapa dari ketiga fraksi atau orang luar yang kalian kenali untuk menjadi guru tetapi jika untuk orang luar diwajibkan untuk memiliki kemampuan khusus mereka masing masing, dan aku tak ingin menjadi guru disana, terlalu merepotkan."

Mereka mengangguk walau berakhir dengan setetes keringat sebesar jagung mengalir dipelipis mereka semua mendengar ucapan Maou ahli strategi ini. Mereka nampak membincangkan maksud Fallbium barusan, dan berakhir dengan setujunya mereka semua dengan usul yang diutarakan Fallbium barusan.

"Lalu untuk nama?" Pertanyaan dari Issei barusan kembali membuat petinggi petinggi fraksi disana membincangkannya, beberapa usulan terlontar namun dapat ditolak dengan perbincangan beberapa kali. Sampai dengan sebuah nama...

"Yasuragi Akademi."

.

.

.

.

.

.

To Be Continue...

Baahhh... akhirnya bisa update juga :v Chapter ini kayanya maksa banget yak... yaa mau bagimana lagi muehehehe... Review Please, menerima keripik dan saran kok :v semoga chapter ini lebih baik dari chapter sebelumnya...

.

.

.

.

.

.

~.~Searfont Graffity Out~.~