"Kau baik-baik saja, Teme?" tanya Naruto saat melihat keadaan sahabatnya yang kacau balau. Pipi yang membiru akibat tamparan oleh gadis berambut pink yang menjadi korban 'taruhan' mereka.

"Tentu saja tidak baik-baik saja, Dobe. Sialan! Ini memuakan." Desis Sasuke.

"Yah~ Gomennasai. Ini semua salahku." Ucap Sai. Onyx Sasuke berkilat tajam. Hendak memukuli wajah pria pucat itu, namun d urungkannya. Sasuke mendesah gusar.

"Hn. Yang lebih penting- kuharap aku tidak bertemu dengan gadis itu."

.

.

Chapter 2:

.

.

"Sakura. Kau kenapa?" panggil Ino pada saudara angkatnya itu. Sakura tersadar akan lamunannya dan menatap Ino yang memandangnya khawatir.

"Aku tidak apa-apa Ino." Jawab Sakura.

"Kau bersikap aneh saat pulang semalam. Apa terjadi sesuatu?" tanya Tsunade. Sakura dengan cepat menggeleng, enggan mengatakan yang sebenarnya.

"Ya sudah. Cepat habiskan sarapannya. Sakura ini hari pertamamu di sekolah barumu, jadi semangatlah." Kata Tsunade.

"Uhm. Ya." Ucap Sakura. Ino tersenyum lalu kedua manik aquamarenya membulat saat melihat jam tangannya.

"Gawat! Terlambat sudah! Ayo, Sakura!" seru Ino dia lalu segera mendekati Tsunade dan mencium pipi wanita itu.

"Aku pergi dulu, Kaa-san." Ucap Ino. Tsunade lalu balas mengecup dahi putrinya. Sakura segera menghabiskan minumannya dan memasukan sepotong roti di mulutnya.

"Akhu Bherangkhat, Khaa-san." Gumam Sakura. Tsunade menangguk.

"Berhati-hatilah kalian berdua." Ucap Tsunade. Tak lama terdengar dobrakan pintu yang di tutup paksa oleh kedua gadis itu. Tsunade menghela nafas sambil menggeleng.

.

.

"Syukurlah, kita sampai tepat waktu, Sakura." Ucap Ino.

"Hm, ya. Tapi, kau membawa motor tadi tuh hampir membuatku kehilangan nyawaku." Ucap Sakura datar.

"Hahaha.. Sorry, sorry. Teknik tadi tuh di ajarin kekasihku." Ucap Ino bangga.

"Kekasihmu sepertinya berniat membunuhmu secara tidak langsung." Kata Sakura. Ino kembali dongkol.

"Enak saja! Dia itu salah satu anggota genk motor terkenal di Konoha. Konoha Devils." Kata Ino.

"Whatever~" balas Sakura.

"Ayo, kita ke markasnya. Akan ku kenalkan kau dengannya." Ucap Ino.

"Stop, nona Senju. Lain kali, lebih baik kau mengantarku ke kantor." Kata Sakura.

"Aku akan mengantarmu setelah dari tempatnya. Ayolah, Sakura-chan~ Aku merindukannya. Tidak bisakah kau mengerti, aku bla.. bla.. bla.." Sakura memutar bola matanya bosan.

"Iya.. iyaa!" ucap Sakura akhirnya. Senyum mengembang di bibir gadis cantik itu. Gadis pirang itu segera menyeret sahabatnya menuju ke arah entahlah, Sakura tidak tahu yang pasti itu adalah jalan menuju ke arah markas kekasih Ino. Aquamare ino menangkap sosok pria berambut pirang yang sedang berjongkok di depan ruangan sambil bermain dengan seekor anjing orange coklat.

"Naruto." Sapa Ino pada lelaki yang bernama Naruto itu.

"Oh, Ino-chan. Mencari Sai? Dia ada di dalam. Eto- siapa yang kau ajak itu." Tanya Naruto sambil memandang ke arah Sakura.

"Oh, kenalkan. Sakura Haruno, saudara angkatku!" kenal Ino.

"Oh, Sakura Haruno. Salam kenal, aku Uzumaki Naruto-ttebayo! Boleh aku memanggilmu, Sakura-chan?" kata Naruto. Sakura tersenyum kecil.

"Salam Kenal juga, Naruto. Boleh kok." Ucap Sakura.

"Yap! Aku mau perkenalkan Sakura juga pada yang lain." Kata Ino sambil menarik Sakura masuk. Naruto memiringkan kepalanya.

"Sepertinya aku pernah melihatnya? Hah~ sudahlah! Egh! Kyuubi, jangan kembalikan bolanya!" pekik Naruto.

.

.

"Sai-kun~" panggil Ino manja saat melihat sosok kekasihnya yang sedang duduk bersantai di sofa sambil memangku sebuah buku gambar. Onyxnya menatap lembut ke arah Ino.

"Ino." Sapa Sai.

"Ne.. ne.. nee~ Kenalkan! Ini saudara angkatku, Haruno Sakura." Ucap Ino sambil memperkenalkan Sakura, Sakura menunduk salam. Sai terpaku, onyx lelaki itu membulat menatap sosok Sakura.

"K-kau-"

"Sai, kau lihat kunci mo-" lelaki raven itu tiba-tiba masuk dan mendekati Sai. Ucapannya terputus saat melihat sosok gadis berambut softpink yang menatap kaget ke arahnya.

"Kau!" tunjuk Sakura ke arah Sasuke.

"Hn." Respon Sasuke staycool. Sai menggaruk belakang lehernya bingung, dia mendekati ke arah Ino lalu menarik tangan kekasihnya itu lalu melangkah keluar meninggalkan Sakura dan Sasuke.

"Cih! Pria hentai. Kenapa aku bisa bertemu denganmu lagi! Shannarou, kembalikan 'ciuman pertamaku'." Ucap Sakura sambil mencengkram kerah baju Sasuke.

"Apa-apaan kau. Lepas!" ucap Sasuke sambil menapik tangan Sakura yang menarik kerahnya.

"Cih! Kau pantat ayam Mesum." Desis Sakura.

"Aku tidak mesum, Jidat! Itu terpaksa." Ucap Sasuke.

"Nani!?" Sasuke menyeringai, dia mendekati Sakura dan menghimpit gadis itu di antara dirinya dan dinding.

"Dakedo-.. Bibirmu benar-benar manis dan kenyal. Daisuki." Gumam Sasuke tepat di telinga Sakura. Emerald Sakura membulat. Gadis itu mendorong Sasuke menjauh lalu menendang kaki kanan lelaki raven itu.

"Akh!"

"Rasain, pantat ayam hentai!" ucap Sakura lalu keluar dari ruangan itu. Perempatan siku-siku muncul di dahi lebarnya saat melihat saudara angkatnya yang sedang asik berciuman mesra dengan kekasihnya. Terpaksa, gadis itu pergi ke ruang guru sendiri.

.

.

"Ohayou, minna." Ucap pria berambut perak itu saat memasuki ruang kelas XII-A.

"Ohayou, Kaka-sensei!" balas murid-murid.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo masuk Haruno-san." Ucap Kakasih. Sepasang kaki jenjang gadis berambut merah muda sepunggungnya tergerai indah dan diberi bandana merah lalu sepasang mata Emerald yang menatap lembut.

"Ano- Watashi wa Haruno Sakura desu. Yoroshiku onegaishimasu!" ucap Sakura.

"Wah.. kawaii na~"

"Duh, sudah punya pacar belum ya?"

"Haruno-chan, boleh minta nomor ponselmu!"

"Kinji, kau mau ku lempar hah!"

"Maaf, aria-chan!"

"Hey, Natsu! Awas matamu jejalatan padanya! Ku bakar 'anu'mu."

"Gomen-gomen!"

"Chouji, jangan makan mejaku!"

"Hei, kiba! Akamarumu kencing di bawah mejaku! Bersihkan!"

"Ah, Gray-sama. Jangan menyentuhnya disana~"

"Jangan berisik, Juvia~"

"Sensei! Sunohara mencuri kolorku." Sakura sweatdrop melihat suasana yang sebelumnya tenang berubah menjadi bising. Dapat dirasakan oleh gadis musim semi itu kalau Kakashi sedang mengeluarkan aura hitam.

'PLAK!'

Mistar panjang itu memukul keras ke papan tulis. Kelas kembali sunyi, dan hanya terdengar suara dari masing-masing murid yang sedang menelan ludah susah payah. Kakashi tersenyum dari balik maskernya.

"Haruno-san, kau boleh duduk di samping Uchiha di belakang sana." Emerald Sakura melotot kalau dia harus duduk di samping 'Pantat Ayam Mesum'. Entah khayalannya atau tidak dia kalau Pria itu menyeringai ke arahnya. Sakura hendak melakukan protes namun diurungkannya saat aura hitam kembali mengelilingi tubuh pria berusia 28 tahun itu. Sakura tersenyum kaku, lalu berjalan pelan menuju bangkunya. Sasuke menyeringai saat Sakura sudah duduk di sampingnya.

"Baiklah. Buka buku paket halaman 102 tentang sistem reproduksi dan bla.. bla.. bla.." Sakura kembali bingung saat buku paket yang di maksud dia belum mempunyainya. Diliriknya sosok Sasuke yang menatap malas buku pelajaran itu.

'Cih. Pria itu menjengkelkan! Aku tidak jadi deh meminjam bukunya.' Batin Sakura dongkol. Sasuke yang melihat gerak-gerik Sakura mengangkat alisnya bingung. Dia lalu menyodorkan buku paketnya untuk dipakai berdua. Sakura yang melihat hal yang dilakukan Sasuke mendengus. Dia mendekat dan berbisik ke arah Sasuke.

"Jangan sok baik. Sana, aku tidak butuh bukumu." Sasuke mengangkat bahu lalu menarik kembali bukunya. Setelahnya, Sasuke mendekat dan berbisik ke arah Sakura.

"Padahal aku berharap ciumanmu lagi atas niat baikku. Fiuh~" bisik Sasuke lalu selanjutnya dia meniup telinga Sakura pelan. Gadis itu melabrak meja dan menatap Sasuke tajam.

"Apa yang kau lakukan!?" seluruh penghuni kelas itu menatap serentak ke arah Sakura. Menyadari suasana hening, Sakura menatap ke depan dan terbelak saat melihat seluruh siswa bahkan Kakashi menatap ke arahnya.

'Mati aku.'

"Ekhm, apa yang kau lakukan Haruno-san." Ucap Kakashi.

"Akh, e-eto.. T-idak ada apa-apa, sensei. Gomennasai." Kata Sakura.

"Si jidat ini tadi kaget saat aku melepaskan kotoran kecil dirambutnya, sensei. Padahal niatku baik." Ucap Sasuke. Sakura melotot. Bohong banget!' inner Sakura dalam hati.

"Kau tidak boleh begitu, Haruno-san. Niat uchiha-kun baik. Ya sudah, duduk Haruno-san. Dan kita lanjutkan pelajarannya." Kata Kakashi. Sakura duduk kembali dengan perasaan dongkol. Sasuke menyeringai.

'Haruno Sakura'kah? Menarik. Kau milikku sekarang.' Batin Sasuke. Sepasang mata abu-abu itu menatap mereka dengan perasaan cemburu.

'Sasuke-kun milikku! Takkan ku bagi!'

.

.

"Sakura. Kau mau mesan apa?" tanya Ino.

"Uhm, terserah deh. Pesananku sama denganmu saja." Jawab Sakura.

"Oke, kau jaga tempat duduk kita ya. Aku pesan dulu." Ucap Ino lalu melenggang pergi. 5 menit kemudian, sosok Ino datang dengan nampan berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es lemon.

"Arigato, Ino." Ucap Sakura.

"Yup, sama-sama." Keduanya tenang dengan makan siang mereka tanpa sadar tiga sosok pria datang ke arah mereka.

"Ino~" sapa Sai sambil memeluk pinggang Ino. Gadis ponytail itu sedikit kaget saat menyadari kedatangan kekasihnya dengan kedua teman kekasihnya.

"Sai-kun~" sapa Ino manja. Sakura menghela nafas gusar lalu lanjut memakan baksonya.

"Kenapa jidat?" tanya Sasuke tepat di depan Sakura.

"Ukh! Ukh!" Sakura tersedak air kuah bakso itu, dan segera meminum es lemonnya.

"Kau baik-baik saja, Saku?" tanya Ino khawatir.

"D-daijobu Ino. Ugh, pantat ayam. Kau mengangguku!" ucap Sakura jengkel.

"Wah, kalian berdua sudah sangat akrab ya? Bagus." Ucap Naruto. Sasuke menyeringai, lalu pria raven itu berdiri dan mendekati Sakura lalu memeluk pingging gadis musim semi itu.

"Ya, sangat akrab malah, Dobe." Ucap Sasuke.

"Sakura! My God! Kau hebat sekali!" puji Ino. Perempatan siku-siku muncul di dahi gadis itu. Dia lalu mendorong Sasuke.

"Ino, terimakasih. Aku duluan." Ucap Sakura lalu melangkah pergi.

"Teme, bagaimana kau bisa akrab dengan Sakura-chan?" Sasuke mendelik saat mendengar Naruto memanggil miliknya dengan sebutan 'chan.'

"Kau bodoh, Naruto. Sakura-san gadis yang semalam itu." Ucap Sai kalem.

"Semalam? Apa maksudmu Sai-kun?" tanya Ino.

"Jelaskan pada, Kekasihmu itu. Aku mau menyusulnya." Ucap Sasuke lalu melenggang pergi.

"Jelaskan!" ucap Ino sambil menatap horor kekasihnya.

"Ha'i.. Ha'i."

.

.

.

"Ano- Sakura-san." Ucap seorang gadis di belakang Sakura. Sakura berbalik dan menatap bingung sosok gadis berambut indigo yang memanggilnya.

"Ya? Kau siapa? Kenapa memanggilku." Ucap Sakura sambil menatap gadis itu. Baju kemeja putih yang kedua kancingnya di buka hingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya, dan rok lipit 15cm di atas lutut.

"Aku Hyuga Hinata. Bisakah kita berbicara sebentar." Ucap gadis bernama Hinata itu.

"Baiklah." Sakura mulai mengikuti Hinata dan ternyata gadis itu mengajaknya masuk ke dalam ruangan klub teater.

"Apa yang ingin kau bicarakan." Ucap Sakura to the point. Hinata tersenyum angkuh sambil mengibas helai rambut indigonya.

"Apa hubunganmu dengan Sasuke-kun, hah?" tanya Hinata.

"Sasuke-kun? Oh si brengsek pantat ayam itu." Kata Sakura datar.

"Jangan menghinanya!" desis Hinata.

"Whatever! Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan si pantat ayam itu, dan aku membencinya!" ucap Sakura.

"Cih, tidak ada hubungan apa-apa? Jelas-jelas aku melihatmu menggodanya, pinky. Heh, apa bagusnya dirimu itu, cih." Ejek Hinata.

"Jangan menghinaku, jalang." Balas Sakura.

"Brengsek, kau! Jangan pernah mendekati Sasuke-kun. Hanya akulah yang boleh menjadi kekasihnya! Hanya aku wanita yang boleh di cumbunya! Jangan pernah kau menggodanya! Camkan itu!" ucap Hinata lalu keluar meninggalkan Sakura.

"Cih, aku tidak tertarik dengan lelaki itu. Sialan, gayanya sok sekali." Desis Sakura.

.

.

"Hei, Jidat." Panggil Sasuke.

"Jangan memanggilku 'Jidat', pantat ayam." Balas Sakura sambil terus memasukan barang-barangnya di dalam tasnya.

"Besok tanggal merah (libur). Aku ingin mengajakmu kencan dan- Aku tidak terima penolakan." Bisik Sasuke di akhir kalimat lalu keluar kelas.

"Siapa dia? Enak saja mengajakku. Aku tidak akan mau." Kata Sakura jengkel. Emeraldnya bertemu dengan manik Hinata. Gadis itu menatapnya dingin lalu membuang muka dan keluar dari kelas.

"Cih, aku benci gadis itu. Hah~ Kaa-chan, Tou-chan. Onegai~"

.

.

.

.

TBC!

Yosh Minna~ Blue balik. Hehehe, selamat Tahun baru ne! Gak nyangka respon kalian terhadap ficku begitu baik.

Waktunya balas Review dulu~

Irieaihara27: Hehehe, maafkan Blue. Itu salah tindis, heheh :D Makasih~

D14napink: Makasih, akan ku pikirkan rekomendasi idemu~

Cherryhamtaro: Yup, ini udah lanjut~

Kiki Kim: Yup, ini udah di lanjutt~~

Liliannelily: Makasih sarannya. Gimana sifat Sakura di chap ini? Maaf kalo gak memuaskan~

Kiyoi-chan: Makasih. Dan, maaf. Aku salah ketik, soalnya aku sering ingat kalo marga Ino, Yamanaka. Hehehe, udah di perbaiki kok. Makasih, peringatannya~~

Arina: Yup, ini udah update~

Ccherrytomato: Makasih!^^

.

.

Makasih buat yang udah ngereview ato yang ngeFav dan Follow. Butuh kritikannya untuk chap ini, ya^^

RnR dong, Please!?