Title : Unfair

Author: kingradin17

Pairing: Chanbaek

Genre: fluff, romance

Denting suara garpu dan sendok yang beradu telah selesai diperdengarkan, tegantikan dengan suara kekeh pelan seorang pemuda cantik berpipi tembam yang sekarang duduk di bar counter dapur bergaya minimalis. Sorot mata sipitnya menatap seorang pemuda lainnya yang bertubuh jangkung, tengah sibuk memotong bawang bombay dengan kecepatan luar biasa.

"Woah, kau terlihat sangat lihai sekarang Chanyeol-ah siapapun lelaki yang menjadi istrimu pasti sangat beruntung" celetuk pemuda cantik ersebut, menopang dagunya di atas meja sambil memperhatikan pemuda bernama Chanyeol tersebut dari meja counter.

"Aish Xiumin hyung, aku ini straight. Straight as the straightest ruler in the world. Jangan menggodaku seperti itu" dia berdecak, tangannya sibuk memasukkan cacahan bawang bombay yang sudah halus kedalam pan panas sebelum mencampurkannya dengan saus merah kental.

Xiumin tertawa lepas, matanya menyipit dan perlahan menghilang akibat tenggelam oleh pipi tembamnya.

"Kyungsoo benar-benar meninggalkan trauma mendalam kan? Yaampun, anak itu benar-benar" pemuda tembam itu terkekeh, sementara Chanyeol memutuskan diam saja saat hyung-nya mengungkit kejadian setahun lalu saat dirinya disukai oleh seorang laki-laki mungil dengan matanya yang seperti hendak menggelinding keluar.

"Sudahlah hyung, jangan ungkit itu lagi. Penerbanganmu kan sebentar lagi. Ini, makanlah segera setelah kau lepas landas nanti dan tetaplah fokus menyetir burung besi itu" Chanyeol meletakkan satu set kotak makan besar dihadapan Xiumin dengan berbagai macam makanan lezat didalamnya. Xiumin bertepuk tangan kecil, berdiri dan membereskan setelan jas biru dongker -nyaris hitam-nya yang sedikit berkerut di beberapa sisi. Ia mengambil kotak makan tersebut sebelum memasukkannya kedalam tas kain berwarna hitam.

"Thanks Chan, kau memang adik sekaligus chef terbaik di dunia" ucapnya setengah memekik. Yang satu hanya tertawa, melepaskan celemek hitam dari pinggangnya kemudian keluar dari dapur. Tubuhnya dibalut kaos polo putih polos dengan celana jeans abu yang robek (dengan stylishnya) di beberapa sisi.

Chanyeol tersenyum kecil, meraih gagang koper ukuran sedang milik kakaknya di pojok ruangan.

"Aku akan mengantarmu ke bandara. Hubungi aku setelah selesai bertugas hyung, aku akan merindukanmu" kekehan Chanyeol terdengar menawan, sama seperti penampilannya. Tak heran bukan hanya gadis gadis yang mengincarnya, tapi juga laki-laki, ditambah karirnya yang mulus sebagai chef restoran bintang tujuh membuat wajahnya banyak mampir di majalah majalah kuliner bahkan bisnis.

Xiumin mengangguk, mengambil topi pilotnya yang tergantung di tembok lalu mematut dirinya sebentar di depan cermin, merapikan seragam pilotnya yang gagah.

"Nah, ayo berangkat".

.

.

Chanyeol sibuk memperhatikan sosok cantik didepannya. Ia bahkan tak yakin apakah manusia yang kini tengah sibuk tertawa dengan hyungnya di lounge itu dalah seorang perempuan atau laki-laki. Perawakannya mungil dengan surai pirang nyaris putih, membuat sosoknya terlihat sempurna berpadu dengan kulit putihnya yang bercahaya. Matanya sipit dibingkai dengan riasan smokey eyes, hidungnya mancung, dagunya lancip serta jemarinya panjang dan lentik.

"Chan? Chanyeol apa kau mendengarku?!" Xiumin mencubit pinggang pemuda tinggi itu, yang dicubit meringis sakit kemudian mengerjap cepat dengan gugup.

"A-ah ne hyung, ne aku mendengarmu" sahut Chanyeol dengan suara bassnya, ia mengelus tengkuknya gugup. Agak malu setelah kedapatan melamun sambil menatap teman kakaknya itu.

"Kenalkan, ini temanku Byun Baekhyun. Dia dokter di rumah sakit umum Seoul" Xiumin tersenyum tipis, menunjuk seorang di sebelahnya. Baekhyun mengulurkan tangan terlebih dahulu yang kemudian disambut oleh tangan besar Chanyeol.

"Chanyeol, Parrk Chanyeol. Aku chef di Seoul marriot hotel. Senang bertemu denganmu, noona" Chanyeol ersenyum, namun di sisi lain Baekhyun tertegun sejenak sebelum sedetik kemudian tertawa.

"Aku laki-laki chan, laki-laki tulen" tegas Baekhyun dengan nada lembut kemudian memutus jabat tangannya dengan Chanyeol. Kini gantian Chanyeol yang tertegun. Laki-laki? Apa dia baru saja bilang laki-laki? Mati saja kau Park Chanyeol.

.

.

TBC

Oke, ini baru prolog. Aku gabakal bikin panjang-panjang, pengen bikin setelah nonton exo unfair yg mereka pake baju profesi itu. Jadilah nanti tokohnya disini bakal profesi kyk yg di perform kemaren hahaha.