Naruto: the Legend Power

By: Iq Fais

Pair:

Naruto x ?

Genre:

Adventure(Dengan beberapa Genre lain)

Rated:

T (sewaktu-waktu dapat berubah)

Summary:

Naruto dibuang oleh keluarganya karena dianggap lemah, bertemu seorang pria misterius dalam alam bawah sadarnya dan diberi sebuah kemampuan legendaris serta diberi ingatan tentang cara menggunakan kekuatan itu. Bagaimanakah perjuangan Naruto mendamaikan dunia bersama teman-temannya?

Warn: OOC, OC, Gaje, Typo, Aneh bin Ajaib, Mainstream, Re-Publish Smart-Naru, Tenseigan-Naru.

- Chapter 1 -

Naruto Uzumaki, seorang Anak berumur 7 tahun yang kini tengah duduk di bukit belakang Kantor Hokage sanbil menatap keindahan Desa Konoha yang terlihat damai. Ya terlihat sangat Damai, seperti Surga

Tapi bagi Naruto. Konoha bukan Surga, melaikan sebuah Neraka. Mengapa demikian? Karena ia selalu diabaikan, dikucilkan, dan dihajar oleh para warga desa karena menganggapnya sebagai Aib desa.

Para warga mengaggap Naruto Aib desa karena hanya memiliki sedikit Chakra, sehingga kehadirannya seolah tidak diharapkan baik oleh warga desa, ataupun keluarganya. Orang yang dekat dengan Naruto pun bisa dihitung dengan Jari.

Shikamaru Nara dan Chouji Akimichi yang merupakan bermainnya, dan Rock Lee yang merupakan murid akademi yang lebih tua setahun dari dari mereka bertiga. Itulah tiga orang yang mau berteman dengan Naruto.

Jika ditanya kenapa ia hanya memiliki sedikit teman, jawabannya bukan hanya karena dia memiliki sediki chakra. Tetapi juga karena Menma. Ya Menma Namikaze, adik kembarnya yang merupakan Jinchuriki dari Biju terkuat, Kyubi.

Lalu mengapa Menma menjadi penyebab sedikitnya teman Naruto? Itu karena Menma meminta para anak seumuran mereka untuk menjauhi Naruto, karena Menma Membeci Naruto sebab dianggap Aib yang mempermalukan keluarga Namikaze.

Sejak berumur enam tahun Naruto sudah hidup sendiri di apartemen yang di berikan oleh ayah Shikamaru, Nara Shikaku. Sebenarnya Naruto diajak untuk tinggal bersama keluarga Shikamaru, namun Naruto menolak dengan alasan tidak mau merepotkan keluarga Shikamaru. Jadilah, Shikaku membeli sebuah apartemen di dekat perumahan klan Nara untuk ditinggali oleh Naruto.

Naruto sendiri saat ini masih menikmati angin siang yang menerpa tubuhnya yang masih setia duduk di bukit itu. Tempat ini memang sudah menjadi langganan Naruto setiap siang untuk menikmati keindahan desa Konoha.

"Dan dugaanku benar, kau ada disini menikmati desa yang begitu membencimu"kata sebuah suara datar yang sangat familiar di telinga Naruto, yaitu suara milik Shikamaru.

"Ada apa, Shika?"tanya Naruto tanpa menatap Shikamaru yang masih berjalan kearahnya. Setelah sampai di samping Naruto, Shikamaru langsung duduk.

"Sampai kapan kau menyembunyikan kesedihanmu?"tanya datar Shikamaru yang melihat Naruto tersenyum memandang desa Konoha. Berbeda dari biasanya, nada bicaranya yang biasanya pemalas, berubah menjadi datar saat melihat sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara menatap desanya dengan senyuman tulus.

Padahal selama ini perlakuan warga konoha sangatlah buruk pada Naruto. Jika bukan karena Shikaku, mungkin Naruto sudah diusir dari desa ini.

"Kau belum menjawab pertanyaanku"kata Naruto yang kini memejamkan matanya. Shikamaru hanya meghela nafas dan menatap ke arah desanya itu.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya butuh teman ngobrol"kata Shikamaru membaringkan tubuhnya."Sekarang jawab pertanyaanku"tuntut Shikamaru yang tengah menatap awan.

"Entahlah, aku sendiri tidak tau"kata Naruto yang kini menatap sayu kearah desanya itu.

"Jika aku jadi kau aku tidak yakin bisa bertahan sepertimu, kau terlalu kuat mengahdapi kerasnya hidupmu"kata Shikamaru yang sudah memejamkan matanya.

"Dunia shinobi ini keras Shika, jika kau tidak bisa bertahan dalam kehidupanmu maka kau akan mati dengan mudah"kata bijak Naruto yang mengikuti posisi Shikamaru.

"Tapi kehidupanmu berbeda, aku tidak yakin semua shinobi bisa bertahan dalam kehidupanmu"kata Shikamaru masih dalam posisi yang sama.

"Aku tidak terlalu memperdulikan itu, yang ada dalam pikiranku hanya bagaimana cara agar perdamaian sejati tercipta di dunia"kata Naruto yang kini tengah asik menatap awan.

Mengejutkan memang, seorang bocah berumur 7 tahun bicara soal kedamaian. Tapi mengingat penderitaan dalam hidup Naruto, Shikamaru sudah mengerti mengapa bocah pirang itu sangat menginginkan perdamaian.

"Sulit untuk meraihnya, memang kau punya cara?"tanya Shikamaru yang kini membuka matanya dan menatap Naruto.

"Kebencian, kebencian adalah penyebab utama peperangan, jadi aku akan menghapus kebencian di seluruh dunia, kau mau membantuku 'kan?"jawab Naruto penuh tekad sekaligus meminta bantuan pada temannya itu.

Mendengar ucapan Naruto, Shikamaru tersenyum. Mereka memang masih bocah polos, namun keinginan meraka untuk kedamaian menghilangkan kesan kepolosan mereka.

"Tentu, apa pun agar aku bisa tidur dengan puas"jawab Shikamaru yang kemudian kembali memejamkan matanya dan tidur.

Naruto yang mendengar penuturan sahabat baiknya itu hanya bisa sweatdrop, semalas itukah sahabatnya ini sehingga ia hanya memikirkan tidur dan tidur? apa tidak ada hal lain selain tidur? Pertanyaan-pertanyaan itu membuat Naruto menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia mengikuti Kegiatan Shikamaru. Tidur.

Sore Harinya

Naruto membuka matanya, menguap lalu melihat keadaan sekitar. Ternyata hari sudah sore, dan mereka sudah tidur selama tiga jam di bukit itu. Naruto menghela nafas, lalu menatap bocah yang tidur di sampingnya. Ia tersenyum.

"Hei Shika, Bagun sudah sore"kata Naruto mengoyangkan tubuh Shikamaru.

"Hoam, apa sudah pagi?"pertanyaan yang muncul dari mulut Shikamaru membuat Naruto sweatdrop.

"Sore Shika, buka Pagi"kata si pirang membenarkan kesalahan sahabat nanasnya itu.

"Hah sudah sore ya, sebaiknya kita pulang"kata Shikamaru mulai berdiri, begitupun Naruto. Merekapun berjalan pulang kerumah mereka.

Dalam perjalanan pulang, banyak warga yang menatap naruto dengan tatapan benci dan tajam, serta yang lainnya sama sekali tidak perduli. Shikamaru yang melihat tatapan warga desa pada Naruto hanya mengeram kesal.

"Sudahlah Shika, kau sudah sering melihat ini"kata Naruto dengan santai menenangkan sahabatnya.

"Cih kau terlalu sabar terhadap perlakuan mereka"Bisik Shikamaru.

"Mau bagaimana lagi, keluargaku pun tidak perduli padaku"Kata Naruto berjalan santai.

"Masih ada tou-chan yang sudah menganggapmu seperti anaknya sendiri, kau sendiri tau kan"kata Shikamaru yang kini menatap datar kedepan.

"Aku tau"kata Naruto dengan senyuman di wajahnya. Setelah itu, suasana hening pun terjadi.

Setelah beberama menit berjalan, mereka akhirnya sampai di depan apartemen Naruto, dan meliht Shikaku yang juga berjalan kearah apartemen Naruto.

"Rupanaya kalian baru pulang? darimana saja kalian?"tanya Shikaku menatap kedua bocah itu.

"Di bukit Monumen Hokage menikmati keindahan desa"jawab Shikamaru dengan nada Malas.

"Ne Tou-chan, boleh aku nginap di apartemen Naruto?"tanya Shikamaru penuh harap.

"Boleh, tapi kalian harus bangun pagi dan memulai hari pertama kalian di akademi besok, Tou-chan sudah mendaftarkanmu dan Naruto"kata Shikaku. "Dan ambil pakaian mu dirumah, tidak mungkin kau menggunakan pakaian itu besok"lanjut Shikaku.

"Heh, kenapa harus sekarang masuk akademinya tou-chan"rengek Shikamaru seakan tidak suka dengan akademi.

"Hah, Ibumu akan mengamuk jika tou-chan tidak mendaftarkan kalian"kata Shikaku sambil menghela nafas.

"Oh iya Naruto, kuharap kau bisa membangunkan Shikamaru besok"kata Shikaku.

"Hahaha, tentu saja Paman aku akan membangunkan Shika kok"kata Naruto sambil tersenyum senang, atau lebih tepatnya nyengir.

"Hei, sudah kubilang panggil Tou-san saja, kau sudah kuanggap anakku semenjak Minato mengusirmu"kata Shikaku masih tersenyum.

"B-baiklah, Tou-san"kata Naruto sedikit gugup, namun masih tetap tersenyum.

"Itu lebih baik, sekarang kau saudaraku"kata Shikamaru merangkul Naruto sambil tersenyum.

Setelah itu, mereka tertawa bersama. Lalu Naruto menemani Shikamaru untuk mengambil pakaiannya karena akan menginap dirumah Naruto, sedangkan Shikaku pergi ke tempat pertemuan para ketua klan.

Malam Hari, Apartemen Naruto

Saat ini, Naruto dan Shikamaru sedang bermain Shogi di ruang tengah apartemen Naruto. Apartemen Naruto tidak luas tapi cukup untuk menampung dua sampai tiga orang dengan fasilitas Satu kamar mandi, satu kamar tidur berukuran 6x5 meter dengan kasur yang cukup untuk menampung tiga orang, ruang tamu seluas 4x4 meter, dan dapur.

"Hah, aku kalah lagi"Teriak Shikamaru yang sedikit kesal.

Bagaimana tidak kesal, dalam enam permainan Shikamaru baru menang sekali, imbang dua kali, dan tiga kali kalah. Itu membuat si Nanas Fruatasi. Sedangkan Naruto hanya tersenyum penuh kemenangan.

"Hehe, bagaimana?"tanya Naruto meminta pendapat Shikamaru tentang kepintarannya.

"Kau masih jauh dibawah Tou-san"kata Shikamaru sedikit ngambek.

"Hei, Tou-san itu Ahli strategi desa jadi wajar jima aku kalah"kata Naruto membela diri.

"Sudahlah, ayo tidur aku sudah mengantuk, Hoam"kata Shikamaru mulai membereskan palan Shogi itu dan menyimpannya. Lalu mereka berdua berjalan ke kamar tidur, dan beristirahat.

Alam Bawah Sadar Naruto

Naruto membuka matanya, namun ia mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang aneh dan penuh akan air, lalu ia melihat di sekitarnya. Seperti tempat pembuangan.

'apa yang terjadi?'batin Naruto bertanya.

"Hei ada orang?"teriak Naruto berusaha memastikan apakah ada orang atau tidak.

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu"sebuah suara terdengan dari salah satu dari dua lorong di depan Naruto.

"Siapa itu, dan dimana kau?"tanya Naruto berteriak.

"Ikuti suaraku"suara itu kembali terdengar ternyata dari lorong di kanan Naruto. Naruto kemudian berlari memasuki lorong di kanannya itu. Setelah cukup Jauh, ia melihat sebuah cahaya.

Setelah melewati cahaya itu, betapa terkejutnya Naruto saat tiba di sebua padang rumput yang indah dengan beberapa pohon yang cukup tinggi. Lalu, ia melihat sebuah sosok misterisu di depannya dan menghampiri sosok itu.

"Anda siapa?"tanya Naruto pada orang itu.

"Hamura Otsutsuki, dan selamat datang di alam bawah sadarmu, Naruto-kun"jawab Sosok itu tersenyum menatap Naruto.

"Hamura Otsutsuki?aku belum pernah mendengarnya"kata Naruto heran.

"Hahaha kau memang tidak pernah mendengarnya, tapi apa kau tau Rikudo Sennin?"sedikit tertawa, lalu Hamura bertanya keoada Naruto

"Menurut buku yang kubaca, dia adalah orang pertama yang menggunakan Ninshu, yang kemudian di melahirkan Ninjutsu"Jawab Naruto.

"Kau tau nama aslinya?"tanya Hamura lagi.

"Nama asli?kukira Rikudo Sennin nama aslinya?"tanya Naruto balik.

"Sudah kuduga, baiklah aku akan menjelaskannya. Rikudo Sennin atau nama aslinya Hagoromo Otsutsuki merupakan Kakakku, kami berdua berjuang menghadapi Juubi sebelum Hagoromo membagi Juubi menjadi sembilan mahluk yang kalian sebut Bijuu, itulah kisah kecil tentang aku dan Hagoromo yang kau kenal dengan Nama Rikudo Sennin"jelas Hamura membuat Naruto membelakkan matanya.

"Ja-jadi maksud anda, anda adalah adik Rokudo Sennin?"tanya Naruto terbelak.

"Iya"jawab Singkat Hamura.

"Apa anda bisa ku percaya?"tanya Naruto menatap Hamura tajam. Hamura tersenyum lalu menatap mata Naruto. Naruto tiba-tiba mendapat sebuah ingatan tentang kehidupan Hamura dan Hagoromo.

"Ugh, tadi itu apa, kenapa ada anda dan Rikudo Sennin yang menghadapi mahluk aneh?"tanya Naruto memegang kepalanya yang agak pusing.

"Itu adalah sedikit dari ingatanku, sekarang aku akan bertanya satu hal padamu, apa mau benci keluargamu?"Tanya Hamura menatap Naruto serius.

"Awalnya iya, tapi kurasa tidak ada gunanya aku membenci mereka, itu hanya melahirkan rantai kebencian yang membuat perang akan terus terjadi"jawab Naruto serius. Dan Hamura mendapatkan kejujuran dalam kalimat Naruto. Hamura tersenyum dan kembali berbicara.

"Jika kau memiliki kekuatan yang hebat, apa yang akan kau lakukan?"tanya Hamura.

"Tadi aku mengatakan jika kebencian yang mengakibatkan perang, jadi jika aku memiliki kekuatan aku akan menghapus kebencian, walau itu gerasa mistahil"jawab Naruto penuh tekad. Mendengar perkataan Naruto, Hamura Tertawa.

"Kenapa anda tertawa?"tanya Naruto menatap Hamura bingung.

"Dengar Naruto, jika kau melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan dengan tekad penuh, tidak mungkin tujuanmu mustahil tercapai, aku yakin jika kau serius ingin mencapai tujuanmu itu, kau bisa meraihnya"kata Hamura tersemyum dan memegang kepala Naruto.

Tiba-tiba, tubuh Naruto bercahaya dan merasakan sesuatu memasuki tubunya. Suatu aliran yang sangat kuat. Cahaya itu juga membuatnya merasa hangat dan nyaman. Setelah Cahaya tadi menghilang, mata Naruto yang tadinya berwarna biru Saphire berubah menjadu biru laut dengan garis berwarna putih berbentuk bunga serta pupil hitam. Setelah beberapa saat, matanya kembali berubah menjadi biru saphire. Selain itu, Naruto juga mendapat sebuah ingatan tentang mata tadi dan cara menggunakannya.

"Aku memberikanmu sedikit kekuatanku dan membuka Chakra mu yang selama ini terkunci, aku juga memberikanmu mata legendaris, Tenseigan. Tapi kau butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasai mata itu dengan sempurna"kata Hamura sambil tersenyum.

"Ta-tapi kenapa?"tanya Naruto sedikit gugup.

"Karena aku yakin, suatu saat nanti kau akan menjadi penyelamat bagi dunia ini"kata Hamura yang tubuhnya mulai memudar.

"Apa yang terjadi pada diri anda?"tanya Naruto yang heran melihat tubuh Hamura mulai memudar.

"Waktuku sudah hampir habis Naruto-kun, sebelum aku pergi aku punya pesan padamu, ingatlah, sumber kekuatan yang tidak bisa di tandingi adalah kekuatan yang berasal dari rasa ingin melindungi"kata Hamura tersenyum. "Jadi, lindungilah orang yang berharga bagimu, karena itu akan memberimu kekuatan sesungguhnya"pesan Sang Legenda sebelum benar-benar menghilang. Naruto yang mendengar ucalan Hamura hanya Tersenyum

"Aku pasti akan melaksanakan pesan anda, Hamura-Sama"kata Naruto yang tubuhnya juga mulai memudar.

Dunia Nyata.

"Nghh, mimpi yang aneh, tapi terasa nyata"gumam Naruto. Kini Naruto merasakan tubuhnya lebih ringan dari biasanya, ia juga merasakan kekuatan dalam dirinya.

'apa itu mimpi? Ah sudahlah nanti saja memikirkannya'batin Naruto lalu melihat kearah sebelah, dan menemukan Shikamaru yang masih tertidur.

"Hoi Shika Bangun, ini hari pertama kita masuk akademi"kata Naruto membangunkan Shikamaru.

"Hoam, apa sudah pagi?"tanya Shikamaru sambil menguap. Dibalas anggukan oleh Naruto.

Lalu, mereka berdua bergegas untuk mandi, dimana Naruto mandi terlebih dahulu, laku Shikamaru. Dan memakai pakaian mereka, lalu menyiapkan buku yang sudah dibelikan Ayah mereka kemarin. Setelah itu, mereka berangkat ke akademi.

Akademi Ninja Konoha.

Saat ini, Naruto dan Shikamaru sudah berada dikelas. Dan sesuai dugaan Naruto, Mereka sekelas dengan Chouji, Menma, dan Sasuke, serta beberapa anak dari pemimpin Klan yang ada di Konoha, seperti Inuzuka, Yamanaka, Hyuga, Aburame, dan beberapa murid dari keluarga sipil.

Kini Naruto tengah berbincang-bincang bersama Shikamaru dan Chouji, mereka bertiga duduk saling berseblahan di pojok belakang. Setelah beberapa menit, wali kelas mereka akhirnya datang.

"Baiklah anak-anak, selamat datang di akademi Ninja, perkenalkan namaku Iruka Umino, aku adalah wali jelas kalian untuk lima tahun kedepan"kata pria dengan luka gores horizontak di hidungnya. "Baiklah sekarang berdiri Perkenalkan diri, hal yang kalian sukai dan tidak sukai, serta cita-cita kalian sesuai nama yang di sebut"lanjut Iruka.

"Namikaze Menma"kata Iruka. Menma kemudian berdiri.

"Namaku Namikeze Menma, Hal yang Kusukai berlatih dengan Tou-chan dan Kaa-chan, hal yang tidak kusukai sia Aib keluarga, dan cita-citaku menjadi hokage terkuat"kata Menma penuh semangat dan menatap Naruto saat menyebut hal yang ia tidak sukai. Setelah Menma, satu persatu murid disebut dan memperkenalkan diri mereka, sampai Giliran Shikamaru.

"Baiklah, berikutnya Shikamaru Nara"kata Iruka. Shikamaru langaung berdiri.

"Namaku Nara Shikamaru, Hal yang kusukai menatap awan dengan Sahabatku, hal yang tidak kusukai orang-orang brengsek, dan cita-citaku mendapatkan sesuatu yang disebut Kedamaian"kata Shikamaru menperkenalkan dirinya. Membuat Iruka Sedikit Terkejut

'sedikit berbeda dari Nara yang lain'batin Iruka yang kini tersenyum.

"Terakhir Naruto, Nara?"kata Iruka sedikit heran saat melihat nama Naruto. Naruto pun berdiri.

'bukankah dia putra Yondaime-sama?'batin Iruka semakin Heran.

"Namaku Naruto Nara, Hal yang kusukai Menatap awan dan menikmati keindahan desa dari tempat favoritku, hal yang tidak kusukai adalah kebencian, dan cita-citaku adalah menghapuskan kebencian agar perdamaian sejati bisa diraih"kata Naruto memperkenalkan diri sambil tersenyum.

Mendengar itu Iruka kembali terkejut, namun sepersekian detik kemudian ia kembali tersenyum.'bocah tujuh tahun berbicara soal kebencian dan perdamaian, menarik'batinnya.

"Memang kau bisa hah?"tanya Menma dengan senyum meremehkan kearah Naruto.

"Siapa yang tau jika tidak dicoba"balas Naruto santai dan langsung duduk.

"Hah, baiklah Anak-anak siapkan alat tulis kalian"kata Iruka. Dan pelajaran pun dimulai.

Skip Time, Hutan Barat Konoha

Naruto kini tengah berada di Hutan Barat konoha yang terletak beberapa Kilometer di belakang apartemenya. Sebuah pertanyaan muncul, Untuk apa seorang Bocah berumur 7 tahun berada di hutan? Bukankah itu berbahya?.

Tapi bagi Naruto, Hutan itu tidak terlalu berbahaya. Ia sudah terbiasa memasuki hutan itu jika berusaha kabur dari kejaran warga, atau bersantai jika sedang tidak mau ke bukit Monumen Hokage.

"Haaah, udara disini memang sejuk"kata Naruto yang sedang berbaring di salah satu pohon dambil memejamkan matanya.

"Apa aku bisa mencapai tujuanku?"tanya Naruto entah pada siapa.

"Memangnya apa tujuanmu?"tanya seseorang yang sedang duduk santai di atas pohon tempat Naruto berbaring. Naruto membuka matanya dan menatap Orang itu.

'seoarang Anbu?'batin Naruto setelah melihat pakaian orang itu.

"Menciptakan kedamaian, apa yang kau lakukan di tempat ini, Anbu-san?"jawab dan Tanya Naruto tanpa mengubah posisinya.

"Hanya menikmati udara segar, dan impian keliahatannya hal yang mustahil"kata Anbu itu yang terlihat membaca sebuah buku.

"Tidak ada hal mustahil jika kita berusaha sungguh-sungguh"kata Naruto yang kini menatap awan. Sedangkan Anbu itu tersenyum dibalik topengnya.

"Kau tau itu, tapi kenapa kau masih bertanya?"tanya sang Anbu tanpa mengubah posisinya.

"Aku merasa kurang mampu jika melakukannya sendirian, aku butuh teman untuk membantuku"jawab Narito santai, Anbu itu masih tersenyum dan turun dari pohon sehingga sekarang ia berada di depan Naruto.

"Kau harus melatih dirimu, tidak selamanya teman bisa dipercaya"kata Anbu itu yang kini duduk disamping Naruto.

"Aku tau, terkadang sahabatmu bisa menjadi musuh terbesarmu, tapi jika kita saling mengerti dan mempercayai sahabat kita, aku yakin tidak akan ada pengkhianatan"balas Naruto tanpa menatap Anbu itu.

"Kata-kata yang bagus, tapi apa itu bisa terjadi?"tabya Sang Anbu.

"Aku yakin. Sangat yakin malah"jawab Naruto tersenyum.

"Baiklah, aku percaya jika kau bisa mencapai tujuanmu, Naruto"kata Anbu itu ikut tersenyum dibalik topengnya.

"Dari mana kau tau Namaku, Anbu-san?"tanya Naruto heran sambil menatap Anbu itu.

"Bukan hal sulit, aku murid ayahmu dan nama asliku adalah Hatake Kakashi, salam kenal Naruto"kata Anbu itu A.K.A Kakashi yang kini melepaskan Topeng Anbunya, dan meunjukkan area wajah yang tertutup masker, kecuali kedua matanya.

"Jadi kau murid Yondaime-sama ya?"tanya Naruto yang kini mengalihkan pandangannya ke awan. Kakashi heran, kenapa Naruto memanggil Ayahnya sendiri dengan nada seformal itu.

"Kenapa kau memanggil ayahmu dengan sebutan gelarnya?"tanya Kakashi menatap heran Naruto.

"Aku diusir oleh Yondaime-sama, sekarang aku tinggal di apartemen pemberian ayah angkatku"jawab Naruto santai.

"Ayah angkat?"tanya Kakashi masih heran.

"Shikaku Nara"jawab singkat bocah pirang itu.

Mendengar Nama itu, Kakashi hanya mengagguk kecil dan mengikuti arah pandangan Naruto. Saat ini, ia tidak habis pikir. Kenapa sang Guru sekaligus Hokage tega mengusir putranya sendiri.

"Aku turut sedih soal hubunganmu dengan Minato-sensei"kata Kakashi tanpa menatap Naruto.

"Tidak apa, tapi maukah kau membantuku, Kakashi-Ojisan?"tanya Naruto.

"Membantu apa?"tanya Kakashi.

"Mencapai tujuanku tadi"jawab Naruto tersenyum simpul menatal awan. Kakashi tersenyum.

"Aku akan membantu sebisaku, tapi kau harus berlatih mulai sekarang jika ingin mencapai tujuanmu"kata Kakashi sambil tersenyum dari balik Maskernya. "Latihlah fisikmu dan staminamu terlebih dahulu, lalu latih control chakramu"kata Kakashi memberikan sebuah gulumgan kecil pada Naruto.

"Gulungan apa ini?"tanya Naruto menoleh kearah Kakashi.

"Gulungan tentang tahap Control chakra"jawab Kakashi sambil tersenyum dan kembali memasang topengnya. "Aku harus segera pergi, sampai jumpa Naruto"kata Kakashi.

"Hm, sampai Jumpa"balas Naruto setelah menerima Gulungan itu.

Kakashi pun langsung menghilang. Dan sejak saat itu, Naruto mulai berlatih untuk menjadi kuat dan untuk mencapai tujuannya.

Skip Time, 5 Tahun Kemudian.

Sudah lima tahun, Naruto dan murid seangkatannya menimba ilmu di akademi. Dan sudah lima tahun pula Naruto berlatih untuk mencapai tujuannya. Selain itu, Naruto juga sudah berhasil membuka kekuatan matanya yang diberikan Hamura. Kini kemampuan Naruto sudah berkembang pesat. Hubungannya dengan Kakashi juga semakin dekat.

Latihan Naruto sendiri cukup extrim, 5 jam dalam sehari. Naruto juga diberi tau rahasia Kagebunshin oleh Kakashi, sehingga bisa mempercepat proses latihannya. Dalam lima Tahun, Naruto sudah memiliki kemampuan setingkat High Chunin atau Low Jounin karena latihan kerasnya. Selain itu, Teman Naruto juga bertambah. Hinata Hyuga, Kiba Inuzuka, Renzo(OC), Yuna Nozawa(OC) dan Shino Aburame kini juga menjadi teman Naruto.

Selain itu, Banyak peristiwa yang mengejutkan yang terjadi di Konoha dalam lima tahun terakhir. Mulai dari penculikan Putri Hiashi, Hinata Hyuuga empat tahun lalu, sampai pembantaian clan Uchiha oleh pria bertopeng yang mengaku Uchiha Madara tiga tahun lalu dan kini Klan Uchiha hanya menyisakan Sasuke Uchiha dan Keluarganya sebagai satu-satunya keluarga Klan Yang selamat.

"Baiklah semuanya hari ini adalah hari ujian untuk kelulusan kalian semua, dimana kalian akan melakukan tes melempar Shuriken, menciptakan bunshin, serta melakukan Kawarimi dan Hange"kata Iruka. "Yang akan melakukan pertama adalah Sasuke Uchiha"lanjut Iruka. Sasuke kemudian maju dan mengambil Sepuluh shuriken. Lalu melemparnya ke papan target. Hasilnya 9 shuriken menancap, dan satu meleset. Kemudian, Sasuke menciptakan Bunshin, melakukan Hange menjadi Itachi dan Kawarimi, lalu mengakhiri testnya dengan Katon: Goukakyou no Jutsu.

"Baiklah, kau boleh kembali Sasuke, dan berikutnya adalah Shikamaru Nara"kata Iruka. Shikamaru kemudian maju sambil menguap bosan. Dan hasil tes Shikamaru adalah 6 shuriken, Bunshin, Hange menjadi Shikaku dan Kawarimi dan berakhir dengan Kagemane no Jutsu.

Setelah Shikamaru, Iruka memanggil nama Shino. Tetapi Shino melewatkan tes melempar Shuriken dengan alasan klan Aburame menggunakan serangga sebagai senjata. Diapun sukses menciptakan Bunshin, Hange menjadi Sandaime Hokage dan Kawarimi, serta mengakhirinya dengan Mushidama

Setelah Shino, Ino yang dipanggil. Hasilnya adalah 7 shuriken, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Iruka dan Kawarimi, serta berakhir dengan Shintesin no Jutsu

Kemudian, Setelah nama Ino Iruka memanggil Namikaze Menma. Hasil dari test Menma adalah 9 shuriken, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Minato dan Kawarimi, serta berakhir dengan Rasengan

Setelah Menma, Iruka memanggil Nama Chouji. Dan Hasilnya adalah 6 shuriken, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Naruto dan Kawarimi, serta berakhir dengan Baika no Jutsu

Lalu berikutnya, Iruka memanggil nama Kiba Inuzuka. Hasilnya adalah kiba sukses menancapkan 7 shuriken, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menajdi Akamaru dan Kawarimi, serta berakhir dengan Gatsuga

Usai Kiba, giliran nama Hinata yang dipanggil oleh Iruka. Hasilnya adalah 8 shuriken, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Sang Ibu dan Kawarimi, serta berakhir dengan Jyuken

Setelah Hinata Selesai, Iruka kemudian memanggil Sakura. Dan hasilnya adalah 8 shuriken berhasil ditancapkan, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Kushina dan Kawarimi, serta berakhir dengan Doton: Doryuheki yang diajarkan oleh Ayahnya.

Berikutnya Adalah Yuna Nozawa, dengan hasil 8 shuriken berhasil ditancapkan, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Kushina dan Kawarimi, serta berakhir dengan Shōsen Jutsu

Setelah Yuna, Iruka Memanggil Renzo. Dan hasilnya adalah 9 shuriken berhasil ditancapkan, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Shikaku dan Kawarimi, serta berakhir dengan Rubikuro no Jutsu

dan nama terakhir yang Iruka panggik adalah Naruto Nara. Banyak yang meragukan Naruto bisa lulus, namun Naruto menghiraukannya dan melakukan tesnya. Hasilnya adalah naruto sukses menancapka 7 shuriken dimana 3 diantaranya dibuat sengaja meleset, sukses menciptakan Bunshin, Melakukan Hange menjadi Kakashi dan Kawarimi, serta berakhir dengan Chidori yang membuat semua juri terkejut.

Setelah itu, Iruka mempersilahkan semua murid untuk pulang dan beristiraha. Serta menyampaikan bahwa besok akan ada pembagian tim dan penyampaian soal peraih Rokie of the Year.

Time Skip, Esoknya.

Saat ini, para murid akademi sedang berkumpul di kelas mereka dan menunggu pengumuman kelulusan dari Iruka. Beberapa dari mereka memperdebatkan siapa yang akan menjadi Rokie of the Year. Tak lama kemudian Iruka datang.

"Baiklah anak-anak, selamat kalian semua lulus dengan baik"kata Iruka yang disambut oleh Sorakan mereka semua, kecuali Shikamaru, Naruto, Shino, dan Sasuke. "Dan Rokie of the Year tahun ini adalah, Namikaze Menma dan Uchiha Sasuke"Lanjut Iruka.

Menma pun tersenyum mendengar bahwa ia menjadi Rokie of the Year, namun ia sedikit kecewa karena harus berbagi Gelar dengan Uchiha Sasuke. Sedangkan para Fansgirl Menma dan Sasuke bersorak dan memberi selamat.

"Baiklah, dengarkan pembagian tim kalian, Tim 1...

Tim 7 Namikaze Menma, Haruno Sakura, dan Sasuke Uchiha dengan pembimbing Itachi Uchiha,

Tim 8 Shino Aburame, Hinata Hyuga, dan Kiba Inuzuka dengan pembimbing Yuhi Kurenai,

Tim 10 Shikamaru Nara, Chouji Akimichi, dan Ino Yamanaka dengan pembimbing Sarutobi Asuma

Dan terakhir tim 13 berisi Naruto Nara, Yuna Nozawa, dan Renzo dengan pembimbing, Kakashi Hatake

Pembimbing Kalian akan segera datang"kata Iruka membacakan pembagian tim.

"Yippie, aku setim dengan Sasuke-Kun dan Menma-kun, aku mengang Ino-Pig"kata Sakura bersorak senang.

"Sensei, kenapa aku harus setim dengan dua orang pembolos, pindahkan aku ke tim Sasuke-kun"protes dan rengek Ino.

"Jika mau pindah tim bujuklah Yondaime-sama"kata Iruka menanggapi ucapan Ino sebelum meninggalkan Ruangan. Setelah itu, satu persatu pembimbing Genin datang dan menjemput tim Mereka.

"Tim 13 temui aku di bukit monumen hokage, waktu kalian lima menit"Kakashi yang baru datang labgsung memberi perintah yang membuat dua muridnya kesal.

"Sudah datang terlambat, sekalinya datang langsung memerintah, dasar menyebalkan"keluh Yuna, Kunoichi yang memiliki rambut Hitam sebahu.

"Sudahlah, ayo kita ke bukit monumen"kata Naruto menenangkan, kemudian memegang lengan kedua rrkan timnya, lalu menghilang.

Bukit Monumen hokage

Kini, Naruto dan timnya sudah berkumpul di bukit monumen hokage, dan menemukan Kakashi yang sedang asik membaca buku.

"Sunshin ilegal untuk genin baru lulus"sindir Kakashi yang tetap fokus pada bukunya.

"Kukira kau masih di Anbu dan terpaku pada masa lalu"sindir balik Naruto. Sedangkan kedua rekan setimnya hanya menatap bosan.

"Baiklah, sekarang aku akan bertanggung jawab atas kalian, sekarang perkenalkan diri kalian"kata Kakashi menutup bukunya, lalu menatap ketiga muridnya.

"Kenapa tidak kau contohkan sensei"kata Renzo yang memainkan rubiknya.

"Huff, baiklah namaku Kakashi Hatake hal yang kusukai dan hobiku bukan urusan kalian, hal yang tidak kusukai juga bukan urusan kalian dan cita citaku adalah hidup tenang, sekarang giliran kalian, dimulai dari kau Yuna"kata Kakashi sambil kembali menbuka bukunya. Ketiga muridnya hanya melongo mendengarkan perkenalan Kakashi yang Abstrak itu.

"Namaku Yuna Nozawa, hal yang kusukai adalah Medical Ninjutsu, hobiku membaca, yang tidak kusuka penindasan, dan cita-citaku menciptakan perdamaian dan melindungi desa ini"kata Yuna dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Kakashi tersenyum mendengarnya. 'Kau pasti berharap dia akan mewujudkannya bukan, Rin'batin Kakashi.

"Kau bocah hijau"tunjuk Kakashi pada Renzo sambil membaca buku berjudul icha icha series nya.

"Renzo, Aku suka rubik, hobiku berlatih, yang tidak kusukai penindasan, cita-citaku bukan lebih tepatnya ambisiku adalah mendamaikan dunia bersama sahabatku"kata Renzo yang tetap sibuk pada rubiknya. Kakashi kembali tersenyum. "Terakhir"singkatnya.

"Naruto Nara, suka ramen dan kacang, hobi berlatih, benci penindasan, cita-cita sama dengan mereka berdua"ucap Naruto dengan cepat, sambil memainkan shuriken yang diikat dengan benang tipis.

"Tim yang menarik, kurasa kalian sudah saling mengenal dengan baik yah, kalau begitu besok datang ke training ground 39 kalian akan melakukan tes untuk mengetahui kelayakan kalian"kata Kakashi menutup bukunya.

"Kerja sama tim bukan? Regulasi itu payah, kami bertiga sudah memiliki kombo, jadi sebaiknya langsung lulus saja, sensei sudah sering memantau kami berlatih kan?"nada berbau sindiran jelas terdengar dalam ucapan Renzo.

"Hahahahaha, jadi selama ini aku sudah ketahuan yah"Kakashi hanya tertawa garing sambil menggaruk lehernya. "Baiklah, kalau begitu, besok datang kesini, aku akan memberi kalian hadiah kelulusan"kata Kakashi kemudia menghilang.

"Sudah kubilang dia Jounin menyebalkan"Yuna hanya mengendus kesal melihat tingkah pembimbingnya.

"Sudahlah, sebaiknya jangan pikirkan itu, ayo pulang"kata Narito mulai berdiri.

"Durian ini benar, sebaiknya kita pulang saja"kata Renzo. Mereka pun mengangguk, lalu mulai berdiri. Mereka pun kembali ke rumah Naruto, karena mereka bertiga memang satu apartemen sejak dua tahun lalu.

TBC

Yo semua, maaf baru nongol lagi dengan fanfic lama yang di re-publish.

Kalau ada yang nanya kenapa ngak pernah nongol lagi, itu karena sandi aku FF ini sempat di lupakan, jadilah saya mebghilang selama tiga kali puasa dan tiga kali lebaran#plak(kena tampar readers)

Dalam re-publish kali ini ada beberapa perubahan, mulai dari klan uchiha yang dibantai oleh Tobi/Obito, penambahan dua OC(RenzoYuna) serta tim Naruto. Jadi kelanjutannya nanti semoga bisa menghibur pembaca sekalian.

Untuk Rubikuro no Jutsu (Rubic Prison Technique) adalah sebuah tehnik mengurung lawan dalam sebuah penjaraa rubik. Jutsu ini buatan author, hehehe.

Sekali lagi maaf atas kelalaian author. Update berikutnya antara tanggal 5-8 April jika tidak ada Halangan...