ANGELS FROM THE SHADOWS (BLOOD OF HOLY HALF DEVIL)

..
..
..

BUKAN keinginanku menjadi setengah ib... Aaarggh menyebalkan, kenapa tuhan menciptakan aku seperti ini. Bahkan iblis macam Hellboy ingin jadi manusia normal, kenapa aku tidak? Tapi yang ku hadapi bukan hal yang main-main.
Darkus Phantom, Lucifer army, Golden Angel, Angel Wizard dan lain-lain. Mereka memburuku dan ingin membunuhku, apa karena aku darah campuran? Tuhan, ambil saja nyawaku. Aku merasa seperti binatang buruan di depan mereka, kapan aku harus mengambil nafas? Kapan aku berhenti di buru? KAPAN AKU MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA?!

..
..
..

Author: Felovian Alexa
Disclaimer: Masashi Kishimoto, Ichiei Ishibumi and Gokurakuin Sakurako.
RATE: M
Genre: Supernatural, Drama, Crime
Based Story from author: IANEOUS RAIN STORM

..
..
..

AKU hanya memandangi guruku yang menerangkan mata pelajaran dengan sedikit malas-malasan, bagaimana tidak malas? Jangan tanya aku!.
Aku selalu benci pelajaran, bukan karena memusingkan. Akan tetapi pelajaran yang di terangkan guru-guruku langsung dapat ku pelajari. Apabila ada pertanyaan yang terpampang di papan tulis, akan ku jawab dengan mudah karena di depan mataku langsung tersusun rapi jawabannya. Sialan! Padahal aku ingin berusaha berfikir tanpa harus ada jawaban langsung di depan mataku. Tapi mungkin aku harus terima keadaanku sekarang, entah sampai kapan?
"Baka... Psst Naruto baka!" panggil seseorang ke arahku setengah berbisik. Aku menoleh padanya, Issei Hyoudou. Pemuda keren dan tampan idaman para wanita di sekolahku.
"Apa?" tanggapku dengan nada malas.
"Apa kau lihat Hyuuga Hinata tadi? Tadi gadis itu tak sengaja memperlihatkan buah dadanya saat di ruang ganti perempuan" bisik Issei dengan wajah memerah.
Aku mendelik ke arah Issei, tapi pemuda itu hanya meringis senang.
"Dasar! Kau mengintip lagi siswi di ruang ganti?" desisku kesal.
"Hihihi... Iya. Lumayan, Ada loker kosong untuk ku singgahi tadi!" ujarnya, aku menyeringai. Aku menyeringai bukan karena Issei bercerita kemesumannya, akan tetapi karena...
"OOO, JADI KAU MENGINTIP SISWI PEREMPUAN LAGI DI RUANG GANTI?!" suara garang namun nadanya lembut membuat Issei langsung mati kutu.
Issei tercengang dan menoleh takut-takut ke arah belakangnya.
"S-sona sensei." Issei kini di hadapkan seperti layaknya orang pesakitan.
GYUUTS
"AIIIH! AMPUN SENSEI!" Issei menjerit sakit saat daun telinganya di jewer oleh Sona. Aku menahan tawaku melihat Issei menahan kesakitan.
"IKUT AKU! KAU AKAN KU KIRIM PADA DEWA KEMATIAN!" ucap Sona tanpa ampun.
Wajah Issei memucat, aku tahu siapa dewa kematian itu. Ibiki-Sensei, Guru BK tergalak, terseram dan terkejam di sekolah.
"IKUT AKU!" seru Sona menyeret Issei menuju ruang BK. Issei berteriak-teriak minta di lepas, wajahnya memucat dan ketakutan membuatku merasa terhibur.
Setidaknya sampai saat dia dan Sona meninggalkan kelas kami.

..
..
..
..

(NORMAL POV)
Rias dan Akeno menatap intens Naruto yang kini memakan ramennya dengan lahap. Sementara Hinata menatap tajam dua gadis yang menatap intens Naruto. Naruto? Dia malah melahap ramen jumbo super pedasnya tanpa terganggu dengan keberadaan mereka.
"PAMAN! RAMENNYA LAGI!" seru Naruto.
Seorang gadis berambut ungu duduk di dekat Naruto.
"PAMAN! AKU JUGA RAMENNYA!" teriak gadis itu, Naruto menoleh ke sebelah tempat duduknya.
"Miya-san? Kau juga suka ramen?" tanya Naruto dengan raut wajah bingung.
"Hihihi... Memangnya kau saja yang suka ramen?" Miya membalik pertanyaan Naruto,
"Aaa... Kau minta traktir padaku kan?" tuduh Naruto dengan wajah mengejek.
"Hehehe... Iya." balas gadis itu malu-malu.
Naruto menempelkan jari telunjuknya ke kening Miya dan memutar-mutarkan jari telunjuknya pada kening Miya.
"Dasar! Baiklah akan ku traktir" sahut Naruto tersenyum 5 jari.
"ARIGATOU, Naruto-kun!" seru Miya kegirangan.
Sementara tiga gadis yang mengawasi Naruto beranjak dari tempat duduk mereka, nampaknya mereka langsung bad mood saat Miya berhasil mendekati Naruto dan 'memaksa' pemuda itu mentraktirnya.

..
..
..

"Kirim Dark Fighter untuk membunuh anak darah campuran itu" titah makhluk dengan banyak tanduk dan sorot matanya penuh amarah.
"Ha'i, Chaos-sama!" seorang wanita memakai jubah hitam berlutut dengan satu kaki lalu menghilang tanpa jejak.
Makhluk menyeramkan itu mengambil bola kristal dan menatapnya dengan tatapan yang mengerikan.
"Ramalan itu, akan ku musnahkan! Hahahaha".

..
..
..
..

Kediaman Uzumaki nampak lenggang seperti biasanya, hanya ada suara beberapa ayam di pekarangan belakang rumah itu. Rumah dengan gaya tradisional jepang itu terbilang luas dan cukup besar. Cukup untuk di tinggali dua kepala keluarga, namun hal itu tak berlaku di kediaman Uzumaki. Kenyataannya rumah tua yang tetap tegak berdiri di pinggiran kota Osaka tersebut hanya di huni dua orang manusia.
"Naruto-kun, cepatlah mandi. Jangan terlalu sibuk bisnis Online-mu terus" Miya membawa sekeranjang sayuran serta daging untuk makan malam dan meletakkannya di atas meja makan.
"Iya!" Naruto segera beranjak dari tempat duduknya dan mengambil handuk di lemari bajunya, lalu melangkah menuju kamar mandi.
Miya memotong-motong bawang merah dan sayuran lainnya dengan cekatan, tiba-tiba gadis itu terdiam. Tubuhnya menegang kala merasakan aura Dark Fighter di sekitar kediaman Uzumaki.
"Sial! Kenapa mereka dekat sekali" umpat Miya.
Tubuh Miya kemudian membelah diri menjadi dua tanpa sepengetahuan Naruto.
"Cari Dark Fighter itu dan bunuh mereka" perintah Miya asli pada Miya kloning hasil membelah dirinya.
Miya kloning langsung menghilang tanpa suara setelah menerima perintah Miya asli.
Miya segera melanjutkan acara memasaknya dan wajahnya kembali ceria seperti tak ada sesuatu apapun.

...
...
...

Para Dark Fighter tak bisa melacak keberadaan Naruto lantaran ada barrier yang menghalangi pandangan dan penciuman mereka dari Naruto.
"SEVEN DARK SWORD!" tiba-tiba saja tujuh pedang dengan ukuran raksasa menyerang para Dark Fighter secara mengejutkan.
JLEB JLEB JLEB
Enam Dark Fighter terkena serangan mendadak tersebut tewas seketika dan menjadi abu.
Pemimpin para Dark Fighter itu tercengang, diatas mereka kini ada Dark Angel tengah mengepakkan sayap putih dan hitamnya seolah menantang mereka para Dark Fighter.
"Omae wa..." tunjuk pemimpin para Dark Fighter itu.
"Aku adalah klan dari Dark Angel, aku perintahkan kalian semua pergi dari wilayahku atau kubuat kalian menyesal telah melawanku!" gertak Miya kloning dengan nada penuh intimidasi.
"Kita pergi" pemimpin para Dark Fighter itu memerintahkan para bawahannya pergi.
"Kita akan bertemu lagi, Dark Angel!" pemimpin Dark Fighter itu langsung hilang meninggalkan asap hitam yang mengepul.
Miya kloning pun juga menghilang setelah para Dark Fighter menghilang dan meninggalkan bulu-bulu hitam putih yang beterbangan.

..
..
..
..
..

Naruto memakan lahap Sushi dan Sup daging ayam buatan Miya, gadis itu tertawa kecil kala Naruto tampak semangat memakan makanan buatan Miya.
"Pelan-pelan Naruto-kun, nanti kau tersedak" Miya mencoba menasehati pemuda pirang itu.
"Masakanmu enak Miya-san. Aku jadi ingin menambah semangkuk nasi lagi" komentar Naruto langsung mencomot telur dadar dan salad sayur.
"Aku sudah sering mendengarmu begitu." balas Miya menampakkan senyum manisnya.
Naruto membalas senyum Miya dengan cengiran kuda khasnya.
Semenit kemudian senyum Miya memudar diganti tatapan serius. Gadis itu bingung, kenapa Dark Fighter bisa menemukan keberadaan Naruto. Meskipun barrier telah di pasang di area sekeliling Kediaman Uzumaki, tapi nyatanya para pemburu darah campuran itu malah bisa menemukan lokasi tempat Naruto tinggal.
Miya memandang Naruto dengan tatapan khawatir, dia selalu mengkhawatirkan orang di depannya kini.
'Kami-sama, tolong jaga Naruto-kun' batin Miya.
"Kau tak makan, Miya-san?" tanya pemuda pirang itu.
Senyum gadis berambut Ungu itu terpasang kembali.
"Sudah tadi, Naruto-kun makan saja. Aku masih kenyang" jawab gadis itu mencoba meyakinkan Naruto.
Naruto menyumpit sushi ikan salmon dan mengarahkannya ke arah mulut Miya. Pemuda itu mencoba menyuapi Miya, Miya membuka mulutnya untuk memakan sushi yang di sodorkan Naruto.
Miya seakan terhipnotis mata biru laut milik Naruto. Mata pemuda pirang itu seolah menginginkannya menuruti segala kemauan pemuda pirang itu.

...
..
...

"Jadi kau ingin membuat Pangeran berdarah campuran itu jadi milikmu seutuhnya?" Akeno memotong steak daging sapi dan melahapnya dengan garpu.
"Tentu saja, aku ingin dia jadi pendampingku. Menjadi pemimpin di kerajaan bawah tanah. Akan kulakukan apapun untuk mendapatkannya. Bahkan akan ku serahkan keperawananku padanya" jawab Rias datar, meminum tehnya pelan.
Ruang makan kembali sunyi, Rias tersenyum simpul mengingat pemuda pirang yang membuatnya tak bisa memejamkan mata di dalam tidurnya.
"Tapi susah mendekatinya. Gadis Dark Angel itu dekat sekali dengan dia, akan susah mendapatkan perhatian pangeran itu" sahut Akeno.
"Aku mungkin akan mengurus pindah kelas, aku ingin dekat dengannya" ujar Rias dengan wajah merah merona, di punggungnya sudah muncul sayap mirip kelelawar.

"Kau tak khawatir pada serangan Dark Angel? Mereka musuh bebuyutan klan kita lho?" tanya Akeno pelan.
"Untuk apa takut? Toh mereka satu strip di bawah klan kita." jawab Rias ringan.
Akeno melipat kedua tangannya ke dada setelah makanannya habis.
"Kau benar-benar nekat Rias. Hanya karena dia seorang darah campuran, kau rela mengibarkan bendera perang pada klan Dark Angel" komentar Akeno datar, tapi tidak di pungkiri. Akeno juga terjerat pesona pangeran darah campuran itu.
"Kau menyukainya juga kan?" tanya Rias kala melihat rona merah di pipi gembil Akeno.
Akeno gugup saat di beri pertanyaan dadakan oleh Rias.
"T-Tentu saja tidak" elak Akeno tergagap dalam nada bicaranya.
"Kau jangan membohongiku, Akeno. Wajahmu memerah pasti memikirkan dia juga kan?" goda Rias menjadi-jadi.
"Sok tahu! Sudahlah aku mau tidur dulu. Besok aku ada piket membersihkan kelas" sanggah Akeno beranjak dari tempat dia makan tadi.
Rias hanya tersenyum kecil melihat perubahan wajah dan sifat Akeno secara cepat.

..
..
..

Naruto melihat Kurenai-sensei membawa tiga murid baru dalam kelasnya.
"Minna, aku membawa tiga murid baru dalam kelas ini. Mohon perkenalkan diri kalian satu persatu" pinta Kurenai pada tiga murid baru itu.
"Perkenalkan namaku Karasuba, aku pindahan dari Nagasaki" ucap perempuan berambut silver sepunggung itu dengan nada datar.
"Perkenalkan namaku, Rias Gremory. Aku sebenarnya dari kelas akselerasi ilmu sosial. Mohon bantuannya" gadis berambut merah sepantat itu membungkuk hormat.
"Perkenalkan namaku Hyuuga Hinata, Aku dari Kelas akselerasi ilmu alam. Mohon bantuannya" Gadis berambut indigo sepunggung itu menundukkan kepalanya sedikit sebagai tanda hormat.
Ketiga gadis itu saling menatap tajam satu sama lain, entah apa yang ada di pikiran mereka sekarang? Yang pasti mereka menatap dengan pandangan saling bermusuhan.
"Kalian bertiga bisa menempati tempat duduk yang kosong." pinta Kurenai pelan.
Ketiga gadis cantik itu lalu tertuju pada bangku kosong yang hanya di tempati Naruto.
Ketiga gadis itu langsung berlari dan berebut ke arah bangku kosong sebelah Naruto tersebut.
Tanpa di nyana-nyana, Miya Asama yang duduk berseberangan di sebelah bangku Naruto langsung menempati tempat kosong tersebut.
Ketiga gadis itu memberi deathglare pada Miya karena berpindah seenaknya sendiri, sementara Miya yang diberi deathglare tiga gadis itu malah bersikap masa bodoh.
Dengan rasa kesal, mereka duduk di bangku kosong tersisa.
'Awas kau Dark Angel sialan' umpat Rias dalam hati.
'Cih! Makhluk kotor. Kau akan rasakan akibatnya nanti!' Karasuba melihat Miya dengan perasaan dongkol.
'Dasar gadis keparat!' Hinata menggenggam tangannya sendiri hingga buku-buku jarinya memutih.
'Kalian para makhluk rendahan, jangan harap bisa mendekati Naruto-kun!' batin Miya tersenyum menang.
Naruto? Dia kebingungan dengan apa yang terjadi pada empat gadis itu dengan tatapan tanda tanya.

...
...
..
..
...
...

Pukul 11 siang para siswa seperti adatnya langsung menuju tempat peristirahatan mereka pada umumnya, Kantim sekolah.
Naruto yang sedang menikmati ramennya hanya menengok kanan kiri dan... Depan.
Empat gadis yang tadi seperti bersitegang kini malah makan di meja kantin yang di tempati Naruto. Naruto seakan terintimidasi dengan perang deathglare empat gadis di hadapannya.
'K-Kenapa mereka saling bertatapan mengerikan begitu?' batin Naruto merinding disko dibuatnya.
Ramen yang kini di makannya terasa hambar akibat perang deathglare empat wanita itu. Di meja lain, Akeno Himejima menopang dagu melihat perang deathglare para gadis di depannya.
'Light Wizard, Princess Demon, Skull Hunter dan Dark Angel berkumpul jadi satu kini, hufft menyebalkan' batin Akeno sambil meminum jus Apelnya dalam sekali tegukan.
Mage Demon cantik itu beranjak dari tempat duduknya karena merasa, kantin bukan tempatnya istirahat sekarang. Untuk Naruto, pemuda pirang itu seperti patung diantara empat gadis cantik itu dan tak bisa bergerak karena begitu takut pada empat gadis di hadapannya kini.
'Kami-sama, ada apa gadis-gadis ini semua?' Naruto jawdrop plus tak bisa berbuat apa-apa sekarang.

..
...
...
...
.

Dalam dunia ini terbagi dalam 3 bagian: Dunia Manusia, Dunia langit dan Dunia Bawah tanah.
Dunia Manusia terbagi 3 kelompok, yakni: Manusia Awam tanpa kekuatan (NORMAL CREATURE), Manusia dengan kemampuan sihir (MAGE, WIZARD and SAGE) dan Manusia dengan Pertahanan dan penyerangan (KNIGHT HUMAN).
Sementara dunia langit terbagi 5 kelompok: Strata tertinggi ditempati Light Wizard dan Dark Angel, Strata menengah ditempati Guardian Angel dan Chaotic Angel. Strata terendah di tempati Sky Light Hunter.
Di dunia Bawah tanah terbagi 7 kelompok: King and Queen Demon (Higher Command), Prince and Princess Demon (Second Command), Bloody General (Right Hand King), Curse Priest (Left Hand King or Right Hand Queen), Pride Wizard (Prime Devil Army), Mage Demon (Second Devil Army), dan Lucifer Army (Guardian King Army).

Ada juga kelas buangan atau lebih tepatnya para pemberontak: Golden Angel And Darkus Phantom (kelas tertinggi di buang oleh klan demon dan Klan angel dikarenakan berkhianat atau menjalin hubungan gelap antara demon Dan angel), Angel Wizard dan Skull Hunter (kelas menengah dan di sebut Mercenary Angel: angel yang dibayar dengan roh manusia atau Kekuatan sihir tingkat atas), terakhir Half Blood Human (Manusia dengan darah setengah. Entah itu setengah iblis atau malaikat. Tapi yang pasti mereka di buru karena darah mereka mampu meningkatkan kekuatan para demon atau angel secara drastis. Darah para manusia darah campuran karena perkawinan Manusia dengan demon atau angel menjadi buruan paling tinggi dalam black list para demon dan angel).

..
...
..
...
..

Naruto dan Miya pulang bersama menuju kediaman Uzumaki. Naruto yang biasanya cerewet malah jadi pendiam, pemuda itu seperti terkena spell silent karena akibat di buat bungkam dan diam karena perang deathglare empat gadis tadi.
"Naruto-kun, jangan marah dong. Aku minta maaf, lain kali aku tak akan mendiamkanmu lagi seperti tadi" bujuk Miya dengan wajah memelas. Entah ke berapa kalinya meminta maaf pada Naruto. Gadis berambut ungu itu hampir kehabisan akal untuk meminta maaf pada Naruto, tapi Naruto tetap diam.
Miya akhirnya berhenti di depan Naruto dan melakukan hal yang selama ini dia tak pernah lakukan pada Naruto.
CUP
Naruto terkejut bukan kepalang, Miya melakukan hal berani padanya. Yakni, menciumnya.
"Maafkan aku ya, kumohon jangan marah" bujuk Miya sekali lagi setelah mencium bibir Naruto. Mulut Naruto setengah terbuka setelah ciuman dari Miya itu. Wajah pemuda pirang itu memerah sempurna, suhu badannya terasa naik dan pandangannya kini mulai mengabur.
BRUKKK
"Eh? Naruto-kun!" Miya meraih kepala Naruto di pangkuannya yang kini tengah pingsan.
"Aduh... Sepertinya aku berlebihan dalam meminta maafnya" keluh Miya. Gadis itu menggendong Naruto yang tak sadarkan diri dipunggungnya, rasa bersalah kembali muncul dalam hatinya.
Segera gadis itu melakukan spell teleport untuk cepat pulang mencapai Kediaman Uzumaki.

..
...
...
..

Hinata Hyuuga menyisir rambut indigo-nya dengan pelan di kamar miliknya. Siluet putih berupa gumpalan plasma padat kini berada di belakangnya.
"Ada berita apa yang akan kau sampaikan?" tanya gadis itu datar.
"Tuan Naruto pingsan setelah di serang Dark Angel itu Nona Hinata, kini dia sudah di bawa pulang oleh Dark Angel itu." jawab gumpalan plasma padat itu.
Hinata berdiri terkejut, dan merubah dirinya sekejap menjadi wujud Light Wizard. Tiga sayap putih dari punggung kiri dan kanannya mengepak sempurna begitu mendengar berita tersebut, ditambah helm perak berbentuk kepala elang serta armor berwarna biru sudah terpasang di tubuhnya yang ramping dari leher hingga kaki jenjangnya dan ditangan kanannya sudah ter-summon sebuah buku biru dengan tombak bermata pedang di tangan kirinya.
"Light Teleport!" Spell itu bekerja dan membuat Hinata menghilang dalam sekejap.
Begitu khawatirkah engkau pada Naruto, Light Wizard?

..
...
...
..

Rias memperhatikan Naruto dari jauh menggunakan devil eyes miliknya, matanya bisa melihat objek tembus pandang. Hatinya kesal begitu melihat Miya mengganti baju Naruto yang tengah pingsan.
"Harusnya aku yang berada di situ bersama Naruto." gerutu Rias. Akeno memutar bola matanya, gadis itu memang di bawah Strata Rias. Tapi dia bisa bergaul dengan Rias, karena gadis itu di percaya Lucio Gremory, ayahnya Rias. Untuk menjadi penjaga dan pengawal Rias.
"Rias, kenapa kita tidak ke rumah Naruto saja sih? Aku benci kalau melihatmu selalu menjadi stalker Naruto-kun." ujar Akeno sembari mendengus kesal.
Rias menatap tajam Akeno, gadis berambut merah itu tahu Akeno bosan saat dia menjadi Stalker pribadi Naruto. Tentu saja Akeno hanya bisa menuruti tuan putri iblis itu tanpa pernah membantah.
"Tumben kau mengeluh Akeno. Apa kau bosan menjagaku terus-terusan?" tanya Rias pelan.
"Tidak! tapi kalau bisa, jangan jadi stalker. Sebaiknya kau temui Naruto dengan alasan mengerjakan PR bersama atau alasan lainnya" sanggah Akeno sambil memberikan usulan masuk akal.
"Kau benar juga, Akeno. Ak..." belum menyelesaikan ucapannya, Akeno menyela pembicaraan Rias.
"Light Wizard? Apa yang dilakukan makhluk sok suci itu disini?" Akeno menunjuk arah tempat Hinata kini berdiri. Rias melebarkan matanya dan seketika berubah menjadi wujud Princess Demon. Dua pasang sayap kelelawar sudah mengepak menantang siapapun yang berurusan dengannya. Kepalanya sudah tersummon Helm hitam berbentuk gagak, Armor Hitam mengeluarkan aura kegelapan menutupi leher hingga kaki jejangnya. Di tangan kanannya sudah terangkat Sabit besar nan panjang. Sementara Akeno sudah dalam wujud iblis Mage Demon dengan kertas hitam mengelilingi seluruh tubuhnya. Wajah ayunya berubah menyeramkan layaknya wajah serigala. Tangan kanan dan kirinya sudah terpasang senjata berbentuk cakar besar di setiap jari-jarinya.
"Tak kan ku biarkan Makhluk sok suci itu, mengambil nyawa Naruto-kun!" sergah Rias lalu terbang ke arah Hinata. Akeno mengikuti Rias dan melompat menuju Hinata.

..
..
O0o0o0o0o0O

Miya membelalakkan matanya, gadis itu merasakan aura-aura para Demon dan Angel di sekitar kediaman Uzumaki.
"Kenapa di saat seperti ini?!" gumam Miya.
Lagi-lagi Miya membelah dirinya menjadi dua, Miya asli memberikan spell Dark Barrier pada Naruto yang terbaring pingsan di kamarnya serta sekeliling kediaman Uzumaki.
Dan Miya "clone" berubah menjadi Dark Angel sepenuhnya. Miya "clone" menghilang demi menghadapi bahaya diluar Kediaman Uzumaki.

...
...
O0O0O0oo0oo0O0O0OO0
..
...

Hinata merasakan Aura mengancam di sekitarnya mengambil ancang-ancang waspada. Bukunya dilemparkan ke atas dan kertas-kertas putih kemudian mengitari tubuhnya.
WUUSSH
TRINGGG
Tombak mata pedang milik Hinata beradu dengan Sabit besar milik Rias.
TRAANGG
Cakar besar milik Akeno beradu dengan pedang panjang dan besar milik Miya.
"ENERGY NEGATE!" teriak Rias.
"INNOCENT LIGHT!" teriak Hinata.
"CERBERUS CLAW!" suara parau Akeno membahana.
"ELEGY DARK SWORD!" seru Miya tak mau kalah.
WUNGGG BLARR

Rias, Akeno, Miya dan Hinata mundur dan mengambil ancang-ancang mempersiapkan diri dari serangan masing-masing.
Ledakan hebat menjadi awal pertarungan para Angel dengan para Demon.

"KALIAN JANGAN COBA-COBA DEKATI NARUTO!" bentak Miya garang.

"MAKHLUK SOK SUCI! AKAN KU BINASAKAN KALIAN SEMUA" raung Rias.

"AKAN KU HANCURKAN KALIAN PARA DEMONIC!" seru Hinata.

"AKU AKAN MEMUSNAHKAN KALIAN PARA ANGEL!" teriak Akeno tak mau kalah

Dua angel dan dua Demonic maju dan saling menyerang satu sama lain (kecuali Akeno yang membantu Rias)

WUSSSSSH TRIINNNGGGG


..
...
..
...
...

Bersambung…

Mind to Review...

thanks to my lovely imotou yang ngijinin post fic ini. reader moga suka dengan fic hasil remake saya ini.

jangan lupa review ya :)

see you next chap :)