Chapter 5
Cast :
[Taehyung - Jimin]
[JHope x Suga]
Rate : T *dibacok*
Disclaimer : semua cast milik Tuhan, nana cuman meminjam sebentar khekhekhe
Warning : hati hati Typo meraja lela/? Bahasa gaje *nana bgt XD* DKK
.
Kuning adalah salah satu warna daun – Jimin
.
.
Happy Reading
"Hoam"
Jimin mengucek ujung matanya lalu menetralkan cahaya yang masuk matanya. Sambil memproses sekitarnya matanya melirik mencari Taehyung.
"Kemana Tae tae?"Tanya entah pada siapa lalu menutup mulutnya saat ia menguap lagi.
"Pagi Jimin"sapa Seokjin membuat Jimin tersentak kaget segera menoleh.
"Ini tak pagi Jinnie, kemana Taehyung ? dan yang lain?"sebenarnya Jimin hanya ingin menanya Taehyung tapi ketika irisnya menatap iris seokjin dengan cepat ia meralat.
"Mereka sudah pergi"ujar Jin tersenyum.
Deg
Jimin mematung
"Bukan pulang kerumah! Maksudku pergi ke kafe"ralat Seokjin cepat melihat perubahaan raut wajah Jimin.
Sret
"kau jahat juga ya Jinnie"ujar Namjoon melihat Jimin yang ingin menangis.
"Tidak , dia hanya salah paham"aku Jin.
"Tampaknya mereka ke kafe dekat sekitar sekolah, Kita kesana saja"usul Namjoon membuat Jimin kembali ceriah dan Seokjin juga berbinar binar. Jangan Tanya seokjin memang maniak makanan jadi kalau berhubungan kafe akan ..
"Kudengar disana ada kue matcha yang enak"Komentar Namjoon mengingat pembicaraan siswi siswi yang membicarakan kue hijau itu. Membuat Jimin berbinar binar mendengar Matcha,
"Tidak Cheese cake paling enak"potong Seokjin tak setuju lalu berhenti memikirkan sesuatu . "Lalu kue chiffon rasa strawberry juga, kue pai apel juga ngak kalah enak"lanjutnya sambil membayangkan semua makanan yang disebutnya meleleh dilidahnya. "Lalu kue Tar Blueberry juga nikmat dan Bolunya juga lembut, Tiramissunya juga enak"
Namjoon dan Jimin hanya sweatdrop melihat Seokjin membicarakan makanan terus. "Ayo pergi, Jiminnie"ajaknya dianggukki Jimin.
.
"Kenapa Taehyungie ngak ngajak aku?"kesalnya sambil menendak batu kerikil di trotoar.
"Aku juga ingin ikut! Kalau begini terus aku ingin bermesraan dengan Seokjin saja"ujar sebal memeluk lengan Seokjin dan menyandarkan kepalanya.
"Kalau kita jalan seperti seperti keluarga ya"Komentar Namjoon menatap Seokjin yang mengelus rambut Jimin.
'Jika iya, aku akan jadi Appanya' batin Seokjin dan Namjoon serempak.
.
.
"Maaf ya kami mengundang sunbae mendadak"ucap Hoseok gugup memecahkan keheningan yang terjadi sedari mereka meninggalkan sekolah.
"Memang ada apa?"
"Nanti saja, kami ngak bakal menculik sunbae"ujar Yoongi menenangkan Jungkook. Jungkook menghela nafas lalu melirik Taehyung dibelakang, Taehyung yang merasa dipandangi langsung mendongak dan memasang senyuman tipis –alias canggung-
"Ngomong ngomong cafenya ramai sekali ya"celetuk Hoseok mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru mencari bangku kosong. "Kan ini jam anak sekolah pulang bodoh"sahut Yoongi.
"Ah itu meja kosong"seru Taehyung menunjuk meja di lantai dua kafe ini.
"Kami kesana dulu ya"seru hoseok menarik lengan Yoongi. "kalau begitu kami memesan minum dulu ya"hoseok mengangguk dengan semangat menarik pergelengan Yoongi.
"Tunggu sunbae dan Tae saja kemeja, sedangkan aku dan hoseok yang akan membeli minum"ujar Yoongi. "Kalau itu Yoongi aku mau mau aja"kini hoseok mensetujui. "Baiklah, kami duluan ya?"
Tak sengaja mata Taehyung beradu dengan mata Yoongi. Terlihat di binary mengatakan 'sekarang saatnya' diangguki Taehyung.
.
Jungkook yang sedari tadi penasaran pun mendongak memainkan jari radom "anu kalian mau memberitahukan apa yang kalian ingin bicarakan?"Tanya Jungkook bingung.
"Eng- Kami .. Jungkook-Sunbae pipimu chubby mirip Jiminnie"celetuk Taehyung menunjuk pipi Jungkook membuat Jungkook sedikit salah tingkah dan aneh.
"A-apa tak ada bedanya?"Tanya Jungkook memegang pipinya lalu menundukkan kepalanya. "Ada! pipi Jimin lebih tembem dan mengemaskan! "seru Taehyung sambil membayangkan Jimin yang cemberut. "Ugh manisnya~"
"Aku juga tahu itu"ujar Jungkook terdengar sedikit kecewa membuat Taehyung memandang Jungkook tiba tiba mencondongkan badannya kedepan mendekat ke Jungkook.
"Ah~ pipi Jimin juga memerah jika aku dekat dengannya, sunbae tak terlihat seperti kakaknya"Komentar Taehyung menjauhkan badannya menjadi seperti semula .
Jungkook melotot horror kearah Taehyung, mendengar kata 'memerah' "Memerah?"ulangnya "Bisakah kau menjelaskan apa 'memerah'jika aku dekat dengan Jimin"Tuntutnya menatap tepat ke Taehyung.
Tiba tiba raut muka Taehyung terlihat panic "Ah itu"ujarnya sambil mengaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali. 'Gawat!'batinnya
"Tapi kau juga memiliki kesamaan seperti Jiminnie "Jedanya menundukkan kepalanya.
"Aku dan Jiminnie?"Tanya Taehyung berubah antusias.
"Jiminnie selalu mencoba tidak membicarakan tentangmu, Tapi ketika Jimin lupa pasti sedikit Taehyung ini, Taehyung itu dan sebagainya"ujar Jungkook jujur memperbaikki letak kacamatanya.
"Kau juga begitu, yang dibicarakan hanya Jiminnie"Lanjutnya menatap reaksi Taehyung. Taehyung hanya duduk terpaku sambil membuka mulutnya.
'jadi selama ini Jimin memikirkanku~?'Batinnya berbunga bunga mendengar penuturan Jungkook.
"Rasanya tak adil"ujar Jungkook dengan intonasi diperkecilkan. Taehyung segera menoleh wajahnya kedepan, melihat sunbaenya.
'Barusan sunbae mengatakan 'tak adil'? setiap kali ia berbicara dengan Jiminnie tapi Jiminnie selalu mengatakan tentangku'Batinnya.
/tak akan keberikan adikku padamu/
'Apa aku membuatnya cemburu?'batin Taehyung setelah membuat kesimpulan.
"Maaf menunggu lama"seru Hoseok membuat Taehyung bernafas lega karena situasi canggung sedikit berkurang.
"Kami memesan Matcha untuk sunbae"ujar Hoseok menurunkan nampan yang dibawanya.
"Terima kasih~"
"Yeay kita benar" seru Hoseok dan Yoongi ber Highfive.
Kini Hoseok dan Yoongi mendudukkan diri disebelah Taehyung. Café ini membuat kursi dari sofa hingga dapat memuat banyak orang.
"Bisakah kalian menjelaskan maksud kalian?"Tanya Jungkook membuka keheningan karena sedari tadi, ia penasaran dengan maksud hobae nya.
"Sunbae pernah mendengar ada drama yang akan tayang selama festival yang terahkir untuk sunbae terahkir kalikan, saat rapat osis beberapa minggu lalu"ujar Yoongi tenang. Jungkook mengangguk lalu mengesap matchanya.
"Kelas kami mengikuti itu"ahkir Yoongi menutup penuturannya.
"Kami akan senang jika sunbae ikut .. terlebih kami kekurangan orang"ahkirnya hoseok menyampaikan maksud mengajak Jungkook ke café. "Kami akan memerankan drama putri salju"ujar Hoseok memberitahu.
"Kenapa bukan kelas kalian sendiri?"Tanya Jungkook bingung. Taehyung mengigit bibir ragu, ia harus mengunakan nama Jimin untuk membuat ketua osisnya ikut bergabung.
"Itu sebenarnya ide Jiminnie"Yoongi dan hoseok menatap Jungkook diam tanpa reaksi apapun.
"Bagi kami kelas pertama ini adalah festival terahkir bersama kelas terahkir karena bulan depan, sunbae dan sunbae yang lain akan sibuk dengan ujian"tambah Yoongi tenang padahal penuh harap supaya Jungkook ikut.
Sebenarnya mereka bertiga ingin membuat surprise untuk Jimin dengan memasukkan Jungkook kedrama mereka, karena Jimin pernah bilang bahwa dia ingin membuat acara difestival itu bersama dengan kakak kesayangannya.
"Aku masih bingung karena ini terlalu mendadak"aku Jungkook membuang pandangan kearah lain.
Yoongi membuat pandangan untuk pergi dari situ sebentar dianggukki Taehyung dan hoseok samar tanpa Jungkook sadari. "Ano sunbae, permisi kami ke toilet dulu"ujar Hoseok memasang cengirannya.
"Hn"dengung Jungkook.
..
"Ini tidak akan berhasil~"keluh Hoseok didepan bilik toilet.
"Padahal kita sudah membujuknya melalui Jiminnie"keluh Taehyung juga.
"Ya .. ayo kita coba lagi, dan jangan membuatnya khawatir"ajak Yoongi dibalas kurang semangat dengan Taehyung. "Terima kasih ya membantu harapan Jimin"ujar Taehyung.
"Hei kami inikan Teman Jimin-ah, dia selalu baik dengan kami jadi kami ingin berbuat sesuatu"seru Hoseok bersemangat dianggukki Yoongi disebelahnya.
"Eh?"kejut mereka menatap 'orang' yang akan mereka beri kejutan sudah datang didepan mereka.
"Sejak kapan Jimin disini? Padahal kami akan kembali kesekolah"Tanya Taehyung lesu tak beranjak dari tempatnya. 'sekarang Jimin mengagalkan kejutannya'batin Taehyung.
"Apa aku menganggu Tae?"Tanya Jimin sinis meminum minuman nya. Padahal itu matcha milik Taehyung lagi.
"Enggak, tapi.."Taehyung berjalan mendekat dan mendudukkan diri disebelah Jimin. "Taehyungie, matchanya habis. Beli lagi ya?"pintanya menyodorkan gelas plastic yang sudah kosong.
"Jimin minum punyaku!"seru Taehyung yang baru menyadari yang habis itu matcha miliknya. "Diminum sampai habis~"ujar Taehyung senang.
"Kok senang?"Tanya Jimin melotot aneh kearah Taehyung berbunga Bungan tidak jelas.
"Taehyungie~ belikan aku matcha Latte lagi"pinta Jimin dengan kitty eyes.
"Maaf Jiminnie .. uangku tak cukup"ujar Taehyung membuka dompetnya yang tinggal dua lembar won lagi. Didepan mereka Jungkook terduduk diam memandangi interaksi Jimin dan Taehyung. Entah mengapa terbesit didalam benaknya. 'Kenapa Jimin sangat manja dengan Taehyung-ah?'
"Jiminnie jangan menyusahkan Taehyung, Hyung punya matcha loh"Ujar menepuk tempat kosong disebalahnya. Taehyung yang sibuk mencari kupon gratisan tak menyadari Jimin telah pindah ke tempat Jungkook.
"Jiminnie ayo-"
"enak?"Tanya Jungkook mengelus Jimin. Sedang Taehyung terkejut.
/kau ingin mengambil adikku?/itu lah bayangan Jungkook yang ada dibenak Taehyung.
'Baiklah sunbae! Aku akan mendapat restu dari mu tentang Jimin'Batinnya berkoar koar sambil mengepal tangannya. Sedangkan Jungkook memandang Taehyung aneh.
"Kita coba lain kali saja, kebetulan Jimi nada disini"Bisik Yoongi ke Hoseok dan Taehyung. Sedangkan Namjoon dan seokjin hanya mengerjap bingung dan menurut saja.
"Ano sunbae sebaiknya kita membicarakan ini besok saja, terlebih hari sudah mulai petang"Ujar Hoseok dianggukki yang lain. "Hum, baiklah"
..
Kini Taehyung hanya berjalan lambat memandang punggung sunbaenya didepannya hingga ia merasa ujung baju nya ditarik membuatnya menoleh.
Terlihat Jimin melambaikan tangan menuju ke gang kecil.
'Ah dia memancingku~'batin Taehyung senang mendekat kearah Jimin tanpa membuat mereka menoleh kebelakang.
Taehyung kini menatap penuh perhatian kearah Jimin yang menunduk sambil memegang ujung seragamnya. "Jangan tinggali aku lagi!"Serunya mengepal tangan didadanya seolah merajuk. Taehyung sedikit termenung langsung tersenyum lembut melihat sifat kanak kanak Jimin mulai keluar.
"Rasanya sangat nyaman bersamamu Taehyungie! Maka dari itu .."ujar Jimin menjeda sebelum mengeluarkan hal yang membuatnya kesal sedari tadi.
".. Jangan tinggali aku!"pintanya menundukkan wajah dalam. Tak berani mengangkat wajahnya karena malu mengukapkan apa yang dirasanya ke namja didepannya.
"Jiminnie kau manja sekali~"gemasnya memeluk Jimin sambil mengelus lembut surai Jimin membuat Jimin semakin merona. "Iya aku lagi manja"ujar kesal tapi tak menyembunyikan rasa nyaman dan senangnya.
Taehyung terpukau dengan iris yang tampak indah ditambah rona merah itu membuat pipi chubby berlipat lipat lebih imut. "Jimin"panggilnya. Tangan merayap hingga merengkuh pinggal ramping yang pas peluk itu erat. Perlahan tapi pasti Taehyung semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin.
Dilihat sang empu sudah memejamkan matanya menunggu bibir mungil itu dikecup atau lebih.
"aku sangat senang"
Cup
.
.
Terlihat sosok manis mengerutu sambil mecengkram tas ranselnya. "Jiminnie pagi"seru namja setengah berlari kearah Jimin berhenti sejenak mengatur nafasnya.
"Pagi Taehyungie"sapa Jimin balik. Entah mengapa moodnya berubah baik kembali kala ia memandang hazel teduh itu.
"Ah ya, Jiminnie kelas kita akan ikut serta festival loh. Ditambah drama yang akan kita tayangkan adalah putri salju"celoteh Taehyung mengelap noda disudut bibir Jimin dengan sapu tanganya dengan hati hati, membuat Jimin merona samar karena kecerobohannya.
"Jadi kamu ingin jadi apa?"Tanya Taehyung menghentikan sapu tangannya dilihat nasi disudut bibir Jimin sudah tak ada lagi.
"Penyihir"seru Jimin semangat membuat Taehyung menjadi lesu. Ayolah padahal Taehyung susah payah menjadi pangeran kenapa Jimin memilih menjadi penyihir jahat itu? Galau Taehyung. Taehyung segera melahap butir nasi yang ada disapu tangannya.
"Jangan dimakan!"seru Jimin merona melihat Taehyung. "enak~ apa kau yang memasak Omelet rice hm?"Tanya Taehyung.
Dengan samar Jimin mengangguk, "ah, calon istri yang baik"pujinya membuat Jimin mencubit pinggang Taehyung tak tahan mendengar pujian Taehyung.
..
"Kau ingin jadi penyihir? Maksud Jimin ratukan? Tidak aku dulu"seru Seokjin membantah.
"Tidak seokjin tak cocok, nanti kalau orang menatap Seokjin malah akan lari!"tolak Jimin.
"Pokoknya penyihir itu aku!"serunya tak mau kalah.
Sedangkan tiga yang lain hanya menatap speechless Jimin dan Seokjin sedangkan Namjoon mengangguk angguk paham.
"Kenapa kalian berebutan menjadi peran Antagonis?"Tanya hoseok tak habis piker lalu mengalih menatap Namjoon dan Taehyung beradu pandang. "Kenapa kalian berdua juga ikut ikutan seperti itu?"Tanya watados.
"Jimin-ah selalu memilih yang aneh aneh ya?"Komentar Yoongi menompang wajahnya dengan sebelah tangan. "Tidak aneh, tapi keren!"ujar Jimin kesal.
"Tapi aku juga baru tahu, Seokjin yang cocok jadi princess memilih menjadi penyihir?"sindir Hoseok ditatap galak yang bersangkutan.
"Aku hanya penasara menjadi ratu"alasannya sambil melipat tangan didadanya.
'Aku juga ingin tahu'batin Namjoon penasaran. "Karena kalau dia mengomong didepan cermin terlihat aneh tahu"Kekehnya membayangi dirinya menjadi ratu.
"Jangan jadikan itu alasannya!"seru Hoseok tak habis pikir.
"Bagaimana kalian menunjukkan kemampuan acting kalian, biar kami yang memilih"usul Hoseok dianggukki yang lain.
"Sekarang kita mulai, Jimin duluan"seru hoseok pura pura menjadi sutradara.
"Hallo Nona. Apakah kau mau mencicipi apel yang manis ini?"Tanya Jimin sambil memakai jubah hitamnya.
"AKU MAU!~"jerit Taehyung histeris.
"Taehyung diam"ujar hoseok membekap mulut Taehyung.
"Kini seokjin"
Dengan tampang bingung dan dipaksakan membuat terkesan menakutkan.
"H-halo Nona. Apa kau mau apel yang manis ini?"Tanya sambil mengarahkan apel tersebut.
"Ah menakutkan"seru Taehyung melihat muka aneh/? Seokjin acting.
"Mirip"komentar Hoseok merinding.
"Wah Seokjin memang manis"timpal Namjoon sengklek.
"Yang mana manisnya?"Tanya Hoseok horror.
"Jadi yang mana mirip?"Tanya Jimin penuh harap menatap hoseok. Hoseok mengigit bibir bawahnya sedikit ragu.
"JIMIN"seru Taehyung memegang tangan Jimin. Namjoon yang melihat itu pun tak mau kalah "dari mana pun, Seokjin yang akan menang"seru Namjoon memegang lengan Seokjin.
"Kayaknya percuma saja"ujar Hoseok mengembus nafas melihat mereka menatap Hoseok dengan tajam. Hoseok hanya bisa mengaruk belakang kepalanya bingung
'tunggu ada yang aneh'batinnya menatap kepintu. Benar terlihat Jungkook berdiri mengitip mereka lagi, dengan cepat ia menarik lengan Yoongi mendekat.
"hei, Jungkook –sunbae memerhatikan kita lagi"bisiknya ketelinga Yoongi. "Iya, ya"timpal yoongi sedikit melirik kearah pintu.
'Apa dia mengintai mereka lagi ya?'batin Hoseok menduga duga.
"Mungkin saja ia malu malu ingin masuk kedalam drama kita loh~"komentar Yoongi. "Dia memang tak bisa membohongi diri sendiri"lanjutnya percaya diri.
'aku tak yakin'batin Hoseok watados.
"Jadi begitu"ujar Jimin ke Taehyung, tapi Taehyung merasa ada yang mengintip segera menoleh kearah pintu diikuti oleh Jimin.
Sedangkan Jungkook segera memutar badannya dan berlari secepat mungkin menjauh dari kelas Jimin dan Taehyung. 'Semoga mereka tak melihat ku'batinnya berharap.
"Hei!"seru seorang songsaenim berteriak membuat Jungkook berhenti dan menoleh kebelakang.
"Seharusnya ketua osis juga tidak berlari di lorong"ujar songsaenim memarahi Jungkook.
"Tidak a-ak.."omogannya terputus kalah pandangan bertemu dengan Taehyung dan Jimin. dengan cepat ia berkacak pinggang sambil membusurkan dadanya. "Aku hanya mengambil langkah panjang"jawabnya dengan sedikit senyum angkuh.
"Itu juga tak boleh"jawab songsaenimnya datar lalu pergi.
"Hyung! Ada apa?"Tanya Jimin menatap Jungkook penasaran. "Tidak ada apa apa, aku hanya kebetulan lewat saja kok"elaknya mengelengkan kepalanya.
"Maaf menganggumu sampai lagi, Jiminnie"ujar berniat berjalan meninggalkan kelas Jimin dan Taehyung secepat mungkin.
"Mencurigakan"ujar Jimin dengan intonasi begitu datar.
Deg
Tiba tiba Jungkook membeku mendengar perkataan Jimin, otak berpikir keras alasan apa yang cocok menghindari pertanya Jimin.
"AH, Jangan, jangan Sunbae ingin ikut drama kami ya?"Tanya Yoongi usil kini berada disamping Jungkook. "Ti-"
"Benarkah?"satu pertanya ceriah itu sukses membuat omongan Jungkook berhenti. "I-Iya"jawabnya walau hatinya menjerit tidak.
"Yeay"sorak Jimin senang.
"Bukan begitu sunbae bisa luasa mengawasi Taehyung dan Jimin"bisik Yoongi tepat ditelinga Jungkook. Jungkook yang mendengar itu segera mendelik tajam kearah Yoongi yang tersenyum penuh arti.
Sedangkan dikelas Hoseok hanya mendengar samar samar percakap mereka –Jungkook dan Jimin-
"Ahkir ahkir ini aku sering memerhatikan Jungkook sunbae mengawasi kita loh"seru Namjoon mendekat kemeja hoseok. "Eh, dimana?"Tanya Hoseok menatap namja tinggi itu.
"Pas kita istirahat ia selalu mengintip dari belakang"ujar Namjoon mengingat ingat ahkir ahkir ini.
"Benarkah?"Tanya Hoseok terkejut.
Sret
"Yo pemeran utama datang loh"seru Yoongi riang menyeret Jungkook dibelakangnya.
"Semangat ya hyung!"seru Jimin.
"Apa ini akan baik baik saja?"Tanya Jungkook khawatir memasukki kelas mereka dan duduk diatas salah satu kursi kayu disana.
"Enggak apa"jawab Jimin menepuk punggung Hyungnya yang khawatir. "kau jadi apa Taehyung?"Tanya Jungkook membuat seluru mata menatap Taehyung.
"Aku? Mungkin menjadi raja atau pembantu ratu atau pengawal"jawab Taehyung seadanya memikir peran yang dekat dengan ratu.
"kenapa kau tidak mencari peran yang cocok denganmu saja Tae?"Tanya Jungkook sedikit malu malu.
Sedangkan Taehyung yang mendengar itu seketika blank.
/Tak akan kubiarkan kau mendekati adikku!/itu bayangan dibenak Taehyung. "Sepertinya aku cocok jadi p-pangerannya"ralat Taehyung dengan cengiran patah patah.
"Baiklah, sudah diputuskan"sahut Jimin semangat, dan hoseok segera memejam matany dan mengambil nafas sejenak lalu membuka matanya mantap
"Jungkook- sunbae akan menjadi putri salju dan kita langsung ke klimaksnya"ujar hoseok membuat Jungkook terdiam.
Jungkook mencoba mengingat ngingat film itu dan climaknya.
Tunggu, bukankah ahkirnya mereka akan berciuman? Dengan malu ia menjatuhkan tubuhnya seolah sudah keracunan apel.
Sedangkan yang lain menatap terpukau dengan acting Jungkook.
"Apa Jungkook sunbae tak tahu bahwa drama kita dialog ?"Tanya Yoongi berbisik ke Hoseok.
"tapi aktingnya hebat ya?"puji Yoongi menatap Jungkook yang tidur dilantai sambil merem merem ditambah muka merah samar.
Sedangkan Taehyung menatap Jungkook bimbang antara ia memberitahu atau mengikuti akting ada pilihan selain mengikuti alur cerita Jungkook, dengan lutut bergetar ia mendudukkan diri disamping Jungkook.
"Pu-"
Duak
Tiba tiba kepala Jimin membentur kepalanya membuat Taehyung mundur mengusap keningnya.
"Hei Hyung, sampai kapan kau tidur dilantai?"Tanya Jimin berkacak pinggang.
"Eh?"jawab Jungkook bingung mendudukkan dirinya.
"kami drama dialog Hyung"balas Jimin kesal melipat tangan didadanya. "EH?"teriak Jungkook malu menutup mukanya.
"Dasar"
.
.
Usai latihan drama beberapa menit lalu Jimin memutuskan melatih sendiri
"Tae-tae lihat aktingku"seru Jimin kesal tak diperhatikan Taehyung. "Iya, iya aku memerhatikan"sahutnya.
Bruk
Dengan kesal Jimin melempar jubah hitam nya ke Taehyung membuat Taehyung terkejut. Jimin memasukki kepalanya kedalam jubbah yang kini menutup kepala Taehyung dan Jimin saja.
"Hallo Nona. Maukah kau mencicipkan apelku yang manis?"Tanya sedikit merona diperhatikan intens dengan Taehyung sedekat itu. "Dimana Apelnya?"Tanya Taehyung jahil. "Ini hany-"
Cup
Omongan Jimin terputus kala bibir plumnya dikencup singkat oleh Taehyung. "Ah iya manis~. Apa aku boleh mencoba lagi?"Tanya bibirnya hanya berjarak beberapa senti dari bibir Jimin.
"B-boleh"jawab Jimin malu malu.
Cup
Lidah mereka bertarung sengit tak mau kalah memberikan aksen rongga mulut mereka masing masing dibalik juba hitam itu, sedangkan siswa tak dapat melihat apa yang sedang dilakukan Jimin dan Taehyung kini.
TBC
Note : Nana enggak tahu apa masih ada menunggu fict aneh ini berlanjut atau tidak '-' tetapi maaf ya nana lama sekali mengupdate ff ini karena fadom Eyeshield dan Basara mengoda iman nana ahkir ahkir ini '-' *Reader : APANYA AHKIR AHKIR INI? KAU MENINGGALKAN FADOM INI HAMPIR 2 BULAN?*
Well Hontou ne Gomenasai m(_,,,_)m
Next Update : Love is not over :D
