メンマ

.

Naruto by Masashi Kishimoto

Rate: T+

Genre: Drama, Hurt/Comfort

SasuNaru

SasuHina

original fiction by damedamenokodamekuchan

.

.

.

Rambut berwarna pirang itu bergoyang lembut, sesekali menampar pipi tan dengan goresan tipis yang menghiasi pipi kiri dan kanannya. Mata sewarna langit itu menatap lurus padatnya aktivitas manusia diantara deretan gedung-gedung tinggi yang berdiri kokoh di bawah sana.

Lengannya masih bersidekap di depan dada.

'Aku malas untuk pergi...' batinnya.

Melirik jam tangan berwarna silver yang menunjukkan pukul 7 malam, membuatnya menghela nafas berat.

Tanpa menunggu apapun lagi, ia membalikkan tubuhnya menuju almari di dalam kamar, menyudahi kegiatan 'menikmati padatnya aktivitas manusia kota'. Ia memilah jas-jas yang bergantung di dalam sana, memilah yang paling sesuai dengannya, mengambil dan melepasnya dari anggar besi yang masih menggantung didalam almari, kemudian memakainya sambil mematut dirinya didepan cermin.

Ia menyisir rapi rambut berwarna nyentrik miliknya.

Setelah merasa ok, ia mengambil kunci mobil diatas meja di dekat ranjang, melihat sekejap kamar itu, mematikan lampu yang menerangi kamar, kemudian menguncinya.

.

.

.

''Terima kasih kau sudah datang,'' ia hanya memasang senyum kecil di wajahnya menanggapi basa basi yang di lontarkan oleh pria setengah baya di hadapannya.

''Sama-sama, tuan Hiashi. Saya merasa sangat tersanjung menerima undangan dari anda,'' balasnya dengan setengah hati.

''Aku dengar perusahaanmu yang di Singapore sedang berkembang pesat? Aku rasa orang tuamu pasti sangat bangga memiliki anak sepertimu, Naruto.'' diakhiri dengan kekehan kecil dari pria setengah baya itu.

''Ha ha, anda terlalu memuji saya, tuan.'' ekspresinya boleh saja terdengar bahagia namun jauh di dalam hatinya jujur ia muak.

''Ayah, acaranya akan segera dimulai,'' seorang pemuda tampan dengan rambut coklat panjangnya berdiri kaku setelah ia menyampaikan apa yang di katakan pembawa acara kepadanya beberapa saat lalu. Mata tanpa pupilnya sedikit melebar begitu melihat sosok pirang di hadapannya.

''Baiklah, ayah akan segera kesana,'' pria setengah baya itu memberi senyum perpisahan kepada Naruto sebelum berbalik menghilang menuju ke belakang panggung.

Setelah kepergian Hiashi, dua sosok itu hanya diam tanpa berucap satu kata pun, sampai...

''Aku tidak tahu kau datang,'' pemuda tanpa pupil itu memulai lebih dahulu.

Naruto, sosok pirang yang menggenggam segelas wine di tangannya menyunggingkan senyum mengejek, ''Aku tak ingin datang, tapi karena aku harus terlihat profesional, jadi...aku disini,'' jawaban itu sama sekali tak menuntaskan rasa penasaran yang dimiliki oleh pemuda tanpa pupil di hadapannya.

Melihat ekspresi wajah Neji yang tak puas akan jawabannya, ia mengatakan sesuatu sebagai tambahan,''Aku datang untuk menghadiri undangan yang dikirim kepadaku,'' jelasnya singkat.

''Aku tidak tahu kau diundang,'' pernyataan yang terdengar meremehkan itu hanya mampu membuat Naruto terkekeh kecil, ''Sebaiknya kau jangan tanya padaku mengenai itu, tanyakan saja pada ayahmu itu,''

''Aku harap kau tidak merusak acara ini, Naruto.'' ucapan yang terdengar seperti ancaman.

''Kita lihat saja nanti..'' Naruto kemudian melenggang pergi dari hadapan Neji, meninggalkannya dengan perasaan geram-dan takut.

.

.

.

''Terima kasih sudah menyempatkan diri datang ke acara ini...''

Naruto hanya memandang tanpa ekspresi kearah pria setengah baya yang berdiri diatas panggung itu. Ia masih setia dengan gelas wine di tangannya. Sesekali menggoyangkan gelas itu sehingga wine pun bergoyang mengikuti alur gerakan pada gelas bening tersebut.

''Aku tak sabar melihat ia menatap kearahku,'' senyumnya licik, menatap kearah dua orang sosok yang berdampingan jauh di atas panggung sana melalui gelas ditangannya.

Baru saja ia mengatakan hal itu, mata sapphire miliknya kini bertubrukkan dengan sepasang onyx milik sosok raven jauh didepan sana.

Naruto menyeringai dalam hati.

Ia lebih dulu memutus kontak mata itu, membalikkan badannya sambil menahan seringai yang semakin lebar menghiasi wajah manisnya.

PRANG!

Suara jatuhnya gelas pun terdengar seiring menghilangnya tubuh kecil sosok pirang itu.

'Naruto...?'

Bersambung

.

.

.

#curhatauthor#

ekkhheemm... met sore all, aku dtg nih... #plakk ga ad yg ngarepin...

uhhh... pertama tama aku pengen ngucapin maaf yg segede gedenya, dengan berat hati aku ngga bisa lagi melanjutkan fic fic sebelumnya...

#eitz jgan ditimpuk dulu akunya...

gini nih, para sobat ff, sejak beberapa bln lalu laptop punyaku itu mati ga bisa di hidpin sama sekali, so data data fic yg udah aku ketik smuany h... ga ada back up, ga ad yg tersisa deh pokokknya... aku udah nyoba beberapa x, tapi tetep ga bisa juga...

dan karena faktor trsbt fic aku yg masih tbc it ga bisa dilanjutkan... udah saking keselnya jd klo buat nulis ulng jujur aku g bkalan dpt feel yg sama...

so i'm terrible sorry for this matter, i hope you can understand...

maka dari itu aku buat fic yg baru...

setidaknya masih bisa memberikan karyaku meskipun bukan karya yg sama~

...

fic ini aku ketik di hp, jadi maaf aj yak klo bnyak typo and pendek...

ini sedikit diambil dari kisag nyata tetangga aku...

.

.

keep review guys~ (ง ˙ω˙)ว