BANGHIM/ PSYCHO/Part 1

Title: Psycho

Author: Bang Young Ran

Rating: T *a while*

Genre: Yaoi/Psycho/Thriller/Romance/AU

Length: chap (1 of 3)

Main Cast:

Hime Chan

Bang Yong Guk ^^

Support Cast:

Jung Dae Hyun *dikit*

Yoo Young Jae *mention*

Disclaimer: B.A.P BangHim is TS Entertainment Boy Group and their parents, and it's Youngranie fic~ ^^

Warning: TYPO! OOC! YAOI/BoysxBoys! PSYCHO-MANIAC! NO PLAGIARISM! NO BASHING!

Author's Note: Haloooo~~~ ^0^ FF ni trinspirasi dr (History-Psycho MV). Spesial Thank's wat (Keni Skaa) yg dah mw ngebuang2 wktu hanya utk ngopy-in ni english lyric d message-x Young Ran. TQ CHINGU^0^ U R THE BEST! d(=^0^=)b*two thumps up* Beberapa lirik dlm lgu-x jga Young Ran libatkan dlem ff ni. Young Ran saranin, Readers-nim semua nonton MV-x dulu biar lbih sreg. Dan klo bisa, pas bca, Readers-nim semua juga sambil dngerin tu MV^^ Ingat, ff ni cma bkal Young Ran post dsini. Ssst, ini 'rahasia' kita, ne? Jangan dibagi atopun di-copy ke siapapun. O ya, apa Readers-nim punya temen yg bsa disaranin utk bergabung ke grup? Orang yang bisa dipercaya?

Akhir kata, Happy reading, BABY~~~! ^0^ Sst, it's our dirty-little secret v(=3=)v

Summary: Don't be afraid, now look at me. It's our romantic thriller. I'll be nice, so try to understand. You're gonna like this play. We'll both be smiling in the end. It's all because I love you—Bang Yong Guk.

DON'T LIKE, DON'T READ, JUST LEAVE IT, OK!?

.

.

~~( ^3)(.o )~~

.

.

TANPA BANYAK BACOT, LANGSUNG AJA CHECK IT OUT

HAPPY READIIIIIINNNNGGGGG... ^3^

.

.

.

Psycho

Do you think I'll take it if you scream out loud?

Don't say no, we both know that's not how you really feel.

I'm saying we should take this as far as we can go, Bad Boy.

Don't try to stop me, I can't hold it back anymore.

Don't be afraid, now look at me.

It's our romantic thriller.

I'll be nice, so try to understand.

You're gonna like this play.

We'll both be smiling in the end.

It's all because I love you.

"Himchanie, jangan sampai lupa menutup dan mengunci semua jendela maupun pintu, ne? Ingat, usahakan melakukannya lebih cepat agar angin malam tidak masuk."

Namja cantik tersebut mengingatkan putera tunggalnya untuk kesekian kalinya. Seolah melupakan fakta bahwa saat ini dia tengah berbicara dengan seorang pria dewasa berumur 22 tahun.

"Aigo, Umma...! Ne, ne, aku akan melakukan apa yang umma katakan. Lagipula umma sudah berulang kali mengingatkanku. Umma sadar itu? Kalian hanya akan pergi selama seminggu, kenapa malah bertingkah seolah akan pergi bertahun-tahun, eoh?!"

Dan tentu saja, namja cantik yang dipanggil 'Himchanie' mengeluh tidak terima atas sikap sang umma. Huft... inilah ruginya menjadi anak tunggal. Himchanie, atau Him Chan, seringkali... ah, apa namanya? Dipingit, ne?

Ya, sedari kecil Him Chan diperlakukan bagai seorang puteri oleh kedua orang tuanya. Bayangkan saja, bagaimana mungkin anak laki-laki tidak diijinkan untuk keluar bermain semaunya?! 'Kami tidak ingin kau terjatuh atau dijahili anak-anak yang lain', itulah alasan yang selalu digunakan oleh kedua orang tuanya. Alhasil, seorang Kim Him Chan tidak mempunyai teman bermain semasa kanak-kanak. Hal ini terus berlangsung hingga akhirnya, saat memasuki bangku Senior High School, Him Chan memberanikan diri membuka diri; menghancurkan image ice prince yang selama ini selalu diasumsikan orang-orang tentangnya.

Wajah tampan sekaligus cantik lengkap dengan sikap ceria.

Siapa yang akan sanggup menolak Kim Him Chan?

"Omo~ you're so cute when you mad. Ara, ara, umma yang salah. Kami hanya mencemaskanmu, Chagi~"

"Umma-mu benar, Himchanie~ Kau tahu, 'kan, kami sangat menyayangimu lebih dari apapu—"

"Ara, ara. Enough the drama." Him Chan menghentikan sang appa sebelum semuanya 'terlambat'. Well, terkadang appanya lebih 'drama queen – atau king?' dibandingkan sang umma. "Sudah jam 10. Bukankah seharusnya appa dan umma berangkat ke bandara sekarang? Pesawat kalian berangkat jam 11, 'kan!?"

Him Chan tidak bermaksud mengusir orang tuanya, oke?

"Ah! Kau benar!" Ny. Kim memekik panik dengan mata membesar dan kedua tangan diletakkannya di kedua pipi. Membuat Him Chan jadi sangsi, apa benar ummanya ini berusia 43 tahun?! "Kalau begitu, kami berangkat, ne! Bye, Chagi~"

"Bye, Himchanie. Nanti kami akan mengabari kalau sudah sampai, ne!"

Him Chan hanya mengangguk-angguk. Butuh 2-3 menit berlalu hingga pada akhirnya, ia mendapati dirinya sendirian.

Sendirian.

Eum, sendirian...

SENDIRIAN!

"GYAAAAA~! KIM HIM CHAN IS A FREE MAN!"

Percaya atau tidak, Him Chan sangat bahagia ditinggal pergi sendirian.

Yeah, he's a FREE man now~

~~~~~~~p(=+.+=)(=0o0=)7~~~~~~~

"Kau yakin ingin pergi ke pesta besok, Hime Hyung? Bagaimana kalau nanti orang tuamu tidak mengijinkan!?"

Dahi Him Chan berjengit mendengar pertanyaan sang sahabat dari seberang sana. Pembicaraan sekelas remaja puber, eoh? Tidak diijinkan orang tua?! Apa-apaan itu!? Dan... Hime? What the...

"YAH! Kau panggil aku 'Hime' sekali lagi, Jung Dae Hyun... kubunuh kau! Lagipula orang tuaku tidak di rumah. Stop bersikap seolah-olah aku ini remaja-puber-yang-masih-membutuhkan-pengawasan-orang-tua."

Terdengar dengusan menyambut omelan Him Chan. Tentu saja Jung Dae Hyun lah pelakunya.

"Tsk! Bukankah itu kenyataannya!? Disebut apa lagi namanya kalau seseorang memanfaatkan kesempatan untuk menyelinap keluar, di saat orang tuanya tidak berada di rumah kalau bukan 'remaja puber', H-I-M-E Hyung~?" dendang Dae Hyun, sengaja memperjelas nama 'Hime' untuk memprovokasi Him Chan. Namja tampan berbibir penuh ini selalu melakukan hal tersebut. Tidak peduli seberapa banyakpun Him Chan mengancam akan menghabisi nyawanya. Toh, apa yang bisa namja cantik-super-manja seperti Him Chan bisa lakukan? Membunuh Dae Hyun dengan meracuni makanan yang dibuatnya?

Err... God, itu mungkin saja.

"Kau SANGAT menyebalkan, Jung-Babbo-Hyun! Pokoknya kau jemput saja aku nanti malam, arra!? Jam 10, oke?!"

Dae Hyun tidak langsung menjawab, yang ada Him Chan malah mendengar dengungan 'ng' dari sambungan ponsel mereka. Terdengar seperti seseorang yang tengah ragu. Wae?

"Eum... Hyung, bagaimana kalau jam 7 saja? Jam 10 terlalu larut. Aku tidak mau berada di lingkungan rumahmu jam segitu. Ingat dengan rumor 'Bang'? Tetanggamu yang aneh itu, Hyung?"

Oh.

'Bang'.

Terus terang Him Chan sering lupa kalau dirinya bertetangga dengan Keluarga Bang yang menurut rumor terkenal sangat aneh. Aneh, karena mereka lebih memilih desain interior kuno dari kayu diantara banyaknya desain interior modern minimalis yang menghiasi hampir seluruh komplek di tempat Him Chan tinggal. Aneh karena tidak satupun dari 'mereka' benar-benar menampakkan diri keluar. Berapakah jumlah manusia dalam Keluarga Bang sebenarnya? Apakah mereka memiliki pekerjaan? Apa pekerjaan mereka? Tidak ada yang tahu. Keluarga Bang adalah misteri. Tidak ada yang berani mencari tahu, diikuti berbagai desas-desus; mungkin 'Bang' adalah sekelompok mafia? Pembunuh? Atau... psycho?

Brrrrrr...

Him Chan tanpa sadar bergidik ngeri. Entah kenapa ide 'sendirian' tidak lagi terdengar menyenangkan. Damn Jung Dae Hyun yang telah mengingatkannya akan keberadaan 'Bang' sebagai tetangga!

"Well, jam 7?"

"Ish! Ne, ne, jam 7 kalau begitu! Jangan terlambat!"

"Kkkk~ tidak akan. Sampai jumpa nanti malam, Hime Hyung. Bye~"

Dae Hyun tidak memberi Him Chan kesempatan untuk meneriakinya dan langsung memutuskan sambungan telepon. Membuat namja cantik tersebut kesal setengah mati sembari menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti 'fuck you, Damn Brat' diantara gigi yang terkatup rapat.

Hening.

Sekarang Him Chan seratus persen yakin kalau 'sendirian' bukanlah ide yang bagus. Huft... apa boleh buat. Dia akan menginap di rumah Dae Hyun atau Young Jae saja sampai orang tuanya pulang nanti. It's not that big deal, right?

But unfortunately, yes, it's a big deal, Kim Him Chan.

A really. Big. Deal.

~~~~~~~p(=+.+=)(=0o0=)7~~~~~~~

Pagi itu, saat dirinya membuka tirai jendela kamar, Him Chan bersumpah merasakan 'sesuatu'. Ada perasaan kuat, firasatnya berteriak kalau dirinya... tengah diawasi.

Kamar Him Chan di lantai satu, bersebelahan dengan hunian 'Bang'.

'Bang'... mengawasinya?

Brrr...

God... itu tidak mungkin, 'kan? Dia hanya bersikap paranoid.

Tsk, ini pasti karena bir yang ditenggaknya semalam! Hangover. Pasti!

"Berhenti berpikiran konyol, Kim Him Chan...! Kau hanya hangover!" Him Chan menceramahi dirinya sendiri sembari memukul sisi kepala dengan tangan terkepal.

Tapi...

Apa ini?

Sebutlah semacam insting karena Him Chan merasakan sisi kepalanya terbakar oleh tatapan... sesuatu?

Reflek, ia berbalik.

Deg~

Namja cantik tersebut nyaris menahan nafas. Ia melihat sesuatu disana; tepatnya di antara sela tirai pada jendela atap yang sedikit terbuka, sepasang lingkaran kaca... AH! Itu... teropong..., 'kan?

Glup~

What the...

Him Chan mematung, ia membeku tanpa mampu mengalihkan tatapan dari dua lingkaran kaca yang tepat menatap ke arahnya di atas sana. Yang menakutkan, entah disengaja atau tidak, siapapun 'Bang' yang tengah mengawasi Him Chan saat ini, tampak seolah tidak bergeming meskipun jelas namja cantik itu telah memergoki aksinya.

Deg,

Deg,

Deg!

Panik menguasai Him Chan hingga dengan terburu-buru namja cantik tersebut menyongsong jendela kamar dan menarik tirai putih yang sebelumnya ia buka agar menutup kembali. Persetan dengan sinar mentari pagi.

Dia ketakutan.

'Bang' sangat menakutkan.

Deg~

Apakah rumor itu benar kalau mereka... psycho?

KRIIIINNGGGGGG!

Deringan keras dari pesawat telepon di meja nakas nyaris membuat jantung Him Chan copot. Dengan tangan bergetar diraihnya gagang telepon tersebut. Entah kenapa dirinya merasa was-was. Padahal, ini, 'kan, cuma menjawab telepon. Mungkin saja yang menelepon Dae Hyun atau Yo—

"Hi~ Kau terlihat sangat cantik pagi ini, Himchanie~"

DEG!

Itu, jelas bukan Dae Hyun! Apalagi Young Jae! Keduanya tidak pernah berkata semanis itu pada Him Chan kecuali bila tengah meledek atau menginginkan sesuatu. Dan... keduanya tidak memiliki suara seberat dan sedalam itu.

"Si-siapa k—"

"Bukankah biasanya kau memakai piyama saat hendak tidur? Apa mabuk membuatmu kesulitan melakukannya?"

O. My. God.

Siapakah namja pemilik suara super berat ini?! Kena – ba-bagaimana dia bisa tahu kebiasaan Him Chan dan... apa yang semalam dilakukannya?! "Si-SIAPA KAU?!"

Teriakan frustasi si cantik malah bersambut tawa membahana dari seberang sana.

"HAHAHAHA, how rude~ Bukankah kita baru saja bertemu pandang? Kau... 'masih' tidak mengenaliku~ Baby~?"

DEG!

Bertemu pandang...

Reflek Him Chan menoleh ke arah tirainya yang tertutup. Marbel hitam makhluk cantik tersebut terbelalak horor, membayangkan dua lensa bulat sebuah teropong kini tengah mengamatinya dari jendela atap.

... BANG?!

The Freak Bang calling him!?

"So? Aku dapat melihat dari sini kalau kau sudah mengetahui siapa diriku. Kkkk~ salam kenal, Himchanie~ Aku Bang Yong Guk... 'pemuja' terberatmu~"

Deg~

"M-mwo?" Him Chan mencicit. Rambut halus di tengkuknya langsung berdiri. Fuck. Dia benar-benar ketakutan sekarang.

"Berhubung kau sudah menyadari kehadiranku... kurasa sudah waktunya kita bertemu."

What?

"Don't be afraid, Himchanie~ Now look at me.It's our romantic thriller. You're gonna like this play, Babe~"

Tut!

Him Chan tidak ingin mendengarnya lagi. Sambungan telepon diputusnya begitu saja, diiringi dengan bantingan pada pesawat telepon saat ia meletakkan gagangnya. Namja cantik tersebut mulai mengigiti kuku di jemari kanan, kebiasaan yang seringkali tanpa sadar ia lakukan bila tengah panik. Dan ketakutan.

Bagaimana tidak panik dan ketakutan?! Salah seorang dari 'Bang', yang memperkenalkan diri sebagai Bang Yong Guk, baru saja menghubungi telepon rumahnya dan mengatakan berbagai hal ngawur. Apa maksudnya dengan 'romantic thriller'? Waktunya bertemu? Dan apa-apaan itu segala pengetahuannya mengenai kebiasaan Him Chan?!

Seolah Bang Yong Guk dapat merasakannya.

Seolah Bang Yong Guk telah mengamatinya sejak lama...

Deg~

Itu... mungkin saja, 'kan? Him Chan hanya tidak menyadarinya selama ini.

Damn! Itu lebih menakutkan lagi!

KRIIIINNNGGGGGG!

Sialnya, telepon kembali berdering. Alih-alih menjawab, namja cantik yang duduk di tepian ranjang hanya menatap benda tersebut lama. Jika ada hal terakhir di dunia ini yang akan Him Chan lakukan, yaitu adalah mengangkat gagang telepon itu.

Tidak akan.

Itu pasti Bang Yong Guk.

Sebisa mungkin menjauh dari masala – err, 'predator psycho', adalah insting pertahanan diri alami yang semua orang normal miliki.

Lupakan tetangga aneh, freak, dan psycho bernama Bang Yong Guk.

Well, again, you thought wrong, Beautiful~

~~~~~~~p(=+.+=)(=0o0=)7~~~~~~~

The moon is rising on this dangerous night,
it's such a dangerous night.
I'd love to see you.
What do you think?
-

Tap,

Tap,

Tap~

Setiap langkah yang diambilnya terdengar begitu santai, berirama, dan cukup nyaring untuk sebuah kegelapan malam dimana yang terdengar hanyalah kesunyian dari lelapnya alam bawah sadar umat manusia.

Semua orang tertidur.

Namun tidak dengan Bang Yong Guk.

Kaus rajut hitam membalut tubuh langsing namja itu dengan sempurna, mencetak abs keras pada abdomen serta dada bidang yang kokoh. Skinny jeans hitam terlihat tidak kalah serasinya membalut kaki panjang tersebut.

Tidak ada yang mengetahui pasti siapa itu Bang Yong Guk. Namun yang jelas, siapapun yang melihat sosoknya akan langsung sepakat bahwa namja itu memiliki daya pikat dan pesona tersendiri dibalik feature kerasnya. Saat ia tersenyum, akan muncul gummy smile mengagumkan yang membuat orang lain tidak akan tahan untuk tidak balas tersenyum juga.

Tapi... senyuman yang menghiasi wajah Yong Guk saat ini jauh berbeda.

Namja itu menyeringai.

Bersiul pelan, ia merogoh saku celana, mengeluarkan sebuah penjepit kertas yang sudah ditarik sedemikian rupa hingga meruncing ujungnya. Yong Guk kemudian membungkuk, menyejajarkan wajah pada lubang kunci di sebuah pintu bercat putih.

Sedikit berkutat menggoyang dan menautkan penjepit kertas pada lubang kunci,

Klik~

Voila! Pintu putih di depannya tidak lagi terkunci.

Cklek.

"Fuu... fuu... fuu~"

Siulan masih setia menemani langkah anggun Yong Guk; melewati pintu, ruang tamu, ruang tengah, dan... berhenti di sebuah pintu bercat putih lainnya dengan name tag 'Strong-Chan's Room'.

When the light fades into dusk,

the whole world is on my side.

There's nobody by your side tonight.

I'll throw away all rationality,

I'll go get you.

Cklek~

"Hello, Beautiful~"

TBC