Taomio Present ...
~ I Will Cure You ~
.
.
.
HunTao / GS
Don't Like Don't Read
Note : Pernah di post di blog saya, tapi dengan main cast yang beda. Jadi kalo ada typo saya minta maaf ^^
.
.
.
~ I Will Cure You ~
Di sebuah rumah pada zaman joseon.
Seorang gadis muda tengah mengepel lantai rumahnya dengan mengenakan hanbok lusuh. Ia menyeka keringatnya yang jatuh. Lalu datang dua orang yeoja yang seumurannya dengan mengenakan hanbok yang lebih berwarna dan rapi masuk ke dalam rumah dengan seenak jidat mereka, mengabaikan lantai yang masih basah karena masih di pel. Tentu saja gadis itu geram karena hasil jerih payahnya diinjak – injak tanpa berperasaan dan berperikeadilan serta berperikemanusiaan. Tapi ia tak bisa melakukan apapun, ia tahu posisinya di rumah ini. Ia hanya bisa meremas kain pel dengan penuh emosi sambil menggertakan giginya kuat - kuat.
Gadis itu mencoba sabar, ia menghembuskan nafas dalam - dalam sambil memejamkan matanya kemudian kembali mengulangi kegiatan mengepel lantai. Tiba – tiba segerombolan pasukan istana menuju rumahnya. Ia yang heran dan juga penasaran tentu saja berdiri dari posisi jongkoknya.
"Masuk cepat!" ujar seorang yeoja separuh baya padanya sambil menjambak rambut panjang milik gadis itu tanpa perasaan.
"Aww .. appo ahjumma .." ringisnya kesakitan.
"Hei! Bawa ember dan lap-nya juga!" bentak yeoja itu dengan kasar.
"Ba .. baik ahjumma." Ujarnya dengan takut – takut. Dengan segera gadis yang mempunyai mata seperti panda itu mengambil lap dan ember itu dan masuk ke dalam.
"Masuk ke dalam dan jangan keluar jika aku tak memintamu untuk keluar!" ujar yeoja separuh baya itu mengancam. Gadis itu menganggukan kepalanya, lalu masuk ke dalam ruangan.
Ternyata alasan yeoja separuh baya itu mengurung gadis itu di dalam karena pangeran dan pegawai istana sedang berkunjung ke rumahnya. Karena suaminya adalah menteri kerajaan.
Dengan genit, kedua anaknya yang tadi menginjak – injak karya gadis bernata panda tadi, maksudku lantai yang dipel gadis itu menatap pangeran yang datang dengan mata bersinar - sinar. Mereka tak henti – hentinya tersenyum pada pangeran.
"Pangeran, apa yang Anda lakukan di rumah kami yang jelek ini?" tanya yeoja separuh baya itu dengan mencoba merendahkan diri agar terlihat baik di mata pangeran.
"Aku tadi habis berburu bersama menteri Huang." Jawab pangeran itu.
Setelah itu mereka berbincang – bincang. Lalu tak sengaja pangeran menangkap sosok yeoja bermata panda itu yang sedang mengintipnya. Ketahuan ia sedang mengintip, gadis itu kembali ke dalam dan mengurung dirinya lagi dengan panik.
"Ah .. menteri Huang. Maafkan aku, tapi bolehkah aku ke belakang?" tanya pangeran itu.
"Oh tentu saja pangeran. Biarkan kedua putriku mengantarkanmu." Jawab yeoja separuh baya itu dengan senang.
"Tidak perlu. Biar aku sendiri saja." Ujar pangeran itu dengan tersenyum ramah, lalu berdiri dan melangkah masuk ke belakang.
Dengan langkah tenang, pangeran menjelajahi setiap inci ruangan di rumah itu. Hingga akhirnya ia menemukan gadis bermata pandai itu dengan tatapan sendu sedang menatap ke luar jendela.
"Hei!" ujar pangeran itu.
Gadis bermata panda yang tak mengetahui keberadaan pangeran langsung kaget mendengar suara pangeran.
"Ah .. ah .. aku benar - benar minta maaf pangeran. Aku tak tahu kalau ..." belum sempat gadis bermata panda itu meneruskan kalimatnya, jari telunjuk pangeran menempel di bibir kucingnya.
"Sssst ... gwenchanayyo. Mari keluar dari sini." seperti terhipnotis, gadis itu menuruti ajakan pangeran dan ikut pangeran keluar dari ruangan itu menuju ruang tamu.
"Menteri Huang, bisakah aku membawa putrimu ini?" ujar pangeran saat kembali ke ruang tamu. Tentu saja semua orang yang mendengar dan melihatnya langsung menatap mereka dengan heran, bingung dan tak percaya.
"Maksud Anda?" tanya menteri Huang.
"Maksudku aku akan membawa putri Anda diboyong ke istana, karena aku ingin menjadikannya sebagai permaisuriku." Ujar pangeran itu. Tentu saja gadis bermata panda itu langsung membelalakkan matanya karena kaget.
"MWO!?" pekik mereka tak percaya.
"Menteri Huang, aku mohon izin untuk membawa putri Anda." Ujar pangeran sambil membungkuk.
Menteri Huang hanya bisa menganggukan kepalanya kaku, karena shock tentunya.
"Terima kasih menteri Huang." Ujar pangeran lalu menggandeng tangan yeoja mungil itu keluar dari rumah.
Dengan tersipu malu gadis bermata panda itu keluar dari rumahnya.
"Cepat naik." Ujar pangeran dengan tersenyum.
Dengan mengangguk kikuk, gadis itu naik ke atas kuda. Pangeran juga ikut membantunya agar dapat naik. Lalu pangeran ikut naik di belakang gadis itu.
Mereka menunggang kuda ke istana. Sepanjang perjalanan, pemandahan indah membentang dengan luas.
"Jadi, siapa namamu nona?" tanya pangeran.
"Jeo neun Huang Zitao imnida." Jawab gadis itu dengan menunduk malu.
"Nama yang sangat cantik, secantik orang yang mempunyai nama." Ucap pangeran memuji, tentu saja pujian pangeran ini membuat pipi Tao memerah seperti kepiting rebus.
"Pangeran, bolehkan aku bertanya sesuatu?" tanya Tao sambil menolehkan kepalanya ke belakang menatap pangeran.
"Bertanyalah." Jawab pangeran dengan tersenyum manis.
"Kenapa Anda memboyongku ke istana? Kenapa pangeran memilih saya?" tanya Tao heran dan juga penasaran.
"Karena aku menyukaimu saat pertama kali aku melihatmu." Jawab pangeran jujur.
Tao langsung menundukkan kepalanya tersipu malu. Lalu, tiba – tiba pangeran mengangkat dagunya, lalu ia mengecup bibir kucing milik Tao. Tentu saja ini membuat Tao semakin bersemu merah pipinya layaknya tomat yang matang.
"Awas! Menunduk!" ujar pangeran dengan panik. Tentu saja Tao langsung mengalihkan pandangannya ke depan dan ...
PLUK
Tiba – tiba ada penghapus papan tulis yang mendarat di dahi Tao tepat.
Hah? Penghapus papan tulis? Ini tidak salah kan?
Ya itu benar, sekarang tempat berganti menjadi sebuah ruangan kelas yang elite dengan murid – murid yang sedang menatap salah satu temannya yang dilempari penghapus papan tulis oleh Jung seongsangnim. Tentu saja, ada alasan kenapa Jung seongsangnim melempari Tao dengan penghapus papan tulis, karena ternyata dari tadi Tao sedang berimajinasi di tengah pelajaran seongsangnim berambut panjang dan cantik namun killernya bukan main yang sedang mengajar matematika.
"Aww .." ringisnya sambil mengelus dahinya yang memerah karena bekas benturan dengan penghapus papan tulis yang dilempar oleh seongsangnimnya.
"Huang Zitao, maju ke depan sekarang juga!" perintah Jung seongsangnim dengan nada datar namun penuh dengan nuansa horor dan juga mistis yang menyelimuti suaranya.
Dengan kesal dan panik Tao menyikut tangan teman sebangkunya.
"Aku tadi sudah memberitahumu, bahkan kau kusuruh untuk menunduk tadi." Ujar yeoja di samping Tao menjelaskan.
"Apa disini tak ada yang bernama Huang Zitao?" tanya Jung seongsangnim dengan horornya. Tao meneguk air ludahnya yang rasanya sangat sulit untuk ditelan.
"S .. S.. Sa .. Saya Huang Zitao, seongsangnim." Ujar Tao dengan takut – takut sambil mengacungkan tangannya setengah.
"Kalau begitu, maju ke depan sekarang." Ujar Jung seongsangnim dengan nada datar mistis. Dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal Tao maju ke depan.
"Sa .. saya sudah ke depan seongsangnim." Ucap Tao dengan takut – takut.
"Kalau begitu pergi ke pojok, angkat kakimu lalu pegang kedua telingamu." Ujar Jung seongsangnim. Dengan berat hati Tao melangkahkan kakinya ke pojok ruangan dan segera melaksanakan perintah Jung seongsangnim dengan sangat tidak ikhlas sambil memanyunkan bibirnya sebal.
"Kita lanjutkan pelajaran selanjutnya, buka buku kalian halaman 98!"
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
"Jadi, imajinasi apa lagi yang ada di otakmu tadi Tao-ah? Sehingga Jung seongsangnim menghukummu lagi?" goda temannya yang berambut blonde atau lebih dikenal dengan panggilan Baekhyun. Baekhyun tidak habis pikir dengan temannya ini, dia sudah berulang kali dihukum oleh guru - guru terutama oleh Jung seongsangnim karena seringnya melamun, tidur atau tidak memperhatikan guru saat menerangkan.
Dengan semangat Tao menjawab. "Seorang pangeran tampan dari dinasti joseon memintaku untuk menjadi permaisurinya dan menyelematkan aku dari perbudakan dirumahku sendiri."
"Ck! Imajinasimu berlebihan." Ujar Minseok.
"Anio. Aku yakin suatu saat nanti pangeran berkuda putih akan menjemputku dan menyelamatkan aku dari status single yang terhina dan terpojokkan ini." Ujar Tao semakin menjadi – jadi.
"Terserah apa katamu-lah. Aku sudah bosan mendengarnya." Ujar Kyungsoo sambil meminum jus jeruknya.
"Aigoooo .. kalian harus mempercayaiku. Bahkan tadi kami juga melakukan adegan kissu ... kissu ..." ujar Tao sambil memonyong – monyongkan bibirnya.
"OMO !?" pekik mereka bertiga kaget sambil membelalakkan matanya kagum.
"Hah! Itu benar." Ujar Tao percaya diri, padahal sebenarnya ketiga sahabatnya bukan kaget dengan cerita Tao, melainkan karena hal lain.
"Itu Sehunnie ..." ujar Kyungsoo dengan sangat bahagia dan dengan diiringi menggigiti sedotan jus jeruknya.
"Dia sangat tampan." Ujar Minseok sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya terpesona.
"Tampan, pintar, jenius, keren. Dia kombinasi yang sempurna." Ujar Baekhyun sambil menggigiti sendok.
Tao yang penasaran langsung membalikkan tubuhnya ke arah tatapan tiga sahabatnya. Dia melihat sehun, namja yang paling populer seangkatannya dan juga paling populer di sekolahnya sedang berjalan dengan sangat elegan dan berwibawa menuju kantin dan diikuti oleh banyak yeoja – yeoja di belakangnya. Yeoja – yeoja itu banyak yang membawa hadiah, meneriakkan namanya, memuji – mujinya, dan lain – lain layaknya fangirl. Kantin yang memang sudah ramai menjadi riuh dengan suara yeoja – yeoja yang heboh melihat Sehun.
Tao terus mengikuti pergerakan Sehun sampai pemuda itu melewati tempat duduknya dengan cuek seperti biasa menuju salah satu tempat duduk di kantin yang sedikit jauh dari tempat duduk Tao dan teman – temannya.
Tao membalikkan tubuhnya menghadap sambil memutar bola matanya kesal pada teman – temannya yang masih memandang Sehun dengan tatapan terpesona dan kagum.
"Ck! Apa yang kalian suka dari Sehun sih?" tanya Tao tak percaya.
Mendengar pertanyaan Tao yang begitu sensitive di telinga mereka, mereka bertiga langsung menatap cengo Tao.
"Hei! Dia itu sangat tampan." Ujar Baekhyun dengan tersenyum manis.
"Apanya yang tampan? Masih tampan Yesung, penyanyi tampan dengan suara emas yang menggelegar." Ujar Tao dengan sinis.
"Dia itu keren." Ujar Minseok.
"Masih keren Choi Siwon, artis papan atas yang tubuhnya berbentuk kotak – kotak." Saing Tao.
"Sehun itu pintar." Ujar Kyungsoo.
"Masih pintar Soo Man ahjussi, pemilik SM High School ini." Ujar Tao lagi. Mendengar ucapan – ucapan Tao, ketiga temannya langsung mendecak kesal.
"Ck! Kau itu memang yeoja aneh! Apa matamu itu kelilipan batu bata atau semacamnya huh? Bagaimana kau bisa bilang Sehun tak tampan, tak keren dan tak pintar? Periksakan matamu ke dokter mata, jangan – jangan ada batu bata yang masuk ke matamu." Ujar Baekhyun dongkol.
Mendengar itu, Tao langsung menarik matanya lebar – lebar dengan kedua tangannya sambil memperlihatkannya pada ketiga temannya.
"Apa kalian melihat aku kelilipan? Kalau iya, aku akan memeriksakannya ke toko material terdekat dengan segera."
Ujar Tao.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
Tao berjalan sambil meloncat – loncat kecil dan bersenandung pelan sepanjang jalan menuju kedai es-krim. Ia memang penggila es-krim, setiap pulang sekolah ia akan pergi ke kedai es-krim langganannya untuk membeli es-krim coklat jumbo.
"Ahjumma, aku pesan seperti biasa ne." Ujarnya dengan senyuman khas-nya saat sampai di kedai.
Ia duduk di tempat favoritnya, di pojok kedai dekat dengan jendela sehingga ia bisa melihat keadaan diluar kedai dengan leluasa.
Ia mengeluarkan ponselnya, lalu mulai berselca ria menunggu es-krim yang ia pesan datang. Inilah seorang Huang Zitao. Yeoja yang level otaknya pas – pasan, tidak tahu malu, berlebihan, cuek dan sangat narsis. Bahkan orang yang melihatnya, pasti berpikir kalau Tao sangatlah norak. Tapi semua itu tak masalah bagi seorang Huang Zitao, selagi itu menjadi kesenangannya.
"Ini es-krimmu Tao-ah." Ujar ahjumma tadi sambil memberikan es-krim pesanan Tao ke meja. Mendengar itu Tao langsung menghentikan kegiatan ber-selca rianya.
"Neomu gomawo ne ahjumma." Ujar Tao.
Tao segera melahap es-krim di depannya dengan sangat rakus, ia memakan es-krim itu layaknya anak kecil, belepotan dimana – mana. Sungguh mencengangkan untuk ukuran seorang remaja tingkat SMA.
Tiba – tiba matanya fokus pada seorang namja yang masuk ke kedai dengan memakai seragam yang sama dengannya, berkulit putih pucat dan berambut lurus. Ia mengerutkan dahinya heran sambil mengikuti pergerakan namja itu.
"Aku baru tahu kalau dia juga suka es-krim sepertiku." Gumam Tao sambil menyendok es-krim dan memasukkan ke mulutnya sambil terus memandang Sehun.
Ia terus mengamati Sehun dengan heran dan juga penasaran. Namja itu duduk di tempat yang paling sepi. Lalu, ia mengeluarkan buku dan membacanya.
"Ini dia. Bagaimana semua orang bisa menyukainya? Padahal ia hanya membaca buku dan membaca buku dimana – mana." Cibir Tao.
"Yang pantas menjadi yeojachingunya itu cuma buku, buku, buku dan buku." Cibir Tao lagi sambil menyendok es-krimnya sambil menunduk.
"Eiiiiih ... OMO!" Tao membungkam mulutnya ketika melihat seorang namja berambut blonde mencium pipi Sehun singkat.
'Apa itu yang kulihat?'inner Tao tak percaya.
Namja berambut blonde itu duduk di samping Sehun, lalu ia mulai memanggil pelayan untuk memesan. Tao terus mengamati dari tempat duduknya dengan pikiran yang aneh – aneh.
"Apa mungkin ..." gumamnya menyelidik, lalu ia menggelengkan kepalanya. "Itu tidak mungkin. Sehun tidak mungkin."
"Itu mungkin sahabat karibnya. Jadi tak apa jika mereka melakukannya. Aku juga sering melakukannya dengan Baekhyun, Kyunngsoo dan Minseok. Hahahha. Yang benar saja, dugaanku tadi pasti salah." Ujar Tao mencoba berpikir positive thinking.
Tao dengan tenang melanjutkan kegiatan memakan es-krimnya lagi. Tak sengaja ia melihat fenomena yang tak biasa lagi.
"OMO! Apa yang namja itu lakukan?" tanya Tao kaget dan hampir tersedak saking tak percayanya melihat namja berambut blonde itu menyendokkan es-krim ke mulut Sehun layaknya sepasang kekasih.
"Apa mereka .." lagi – lagi Tao menggelengkan kepalanya. "Aku pasti salah. Mungkin namja itu dongsaeng atau hyungnya. Aku juga sering melakukan itu dengan eonniku." Setelah berpikir positive seperti itu, Tao kembali melanjutkan kegiatannya tadi.
Tao membelalakkan mata pandanya lucu ketika melihat Sehun membersihkan es-krim yang ada di sudut bibir namja berambut blonde tadi dengan ibu jarinya dengan pandangan lembut yang tak pernah Tao lihat sebelumnya.
Dan Tao semakin tercengang dan shock, matanya tambah membulat sempurna, mengangakan mulutnya lebar yang berpotensi banyak lalat yang bisa masuk, ia seperti bergumam sesuatu tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya dan menjatuhkan sendok es-krimnya shock ketika melihat namja berambut blonde tadi mencium bibir Sehun singkat.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
Dengan gusar Tao membolak – balikkan tubuh mungilnya di ranjangnya. Lalu ia memandang langit – langit kamarnya.
'Ini tidak mungkin!'inner Tao sambil mengigit selimut jerapahnya.
'Aku pasti tadi siang hanya berhalusinasi saja!'inner Tao membantah keras - keras.
'Sehun tak mungkin ...'
"Aaaaaaaah! Ini membuatku frustasi ...!" teriak Tao sambil menyepak guling dan selimut sampai jatuh ke lantai. Setelah berteriak layaknya orang stress, Tao langsung mengambil ponselnya dan mulai bergerilya di google. Dengan serius ia membaca dan menampakkan raut wajah yang aneh – aneh saat membaca.
"Apa ini? Kenapa aku membuka situs seperti ini?" tanya Tao dengan kesal sambil membanting ponselnya di ranjang. Lalu ia kembali mengguling – gulingkan tubuh mungilnya. Setelah cukup lama, ia berhenti dengan aktivitasnya.
"Ini membuatku ingin tahu setengah mati. Aku harus mencari tahu." Ujar Tao dengan serius.
"Fighting Zitao!" ujarnya menyemangati dirinya sendiri. Lalu ia menggulingkan tubuhnya lagi, karena ia sudah berada di posisi tepi ranjang, alhasil ...
BRUK
Tao jatuh dengan tak elite di lantai kamarnya dengan menungging.
"Aww .."
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
Di kelas Tao begitu gaduh, ada yang sedang bermain gadget, ada yang sedang berbincang – bincang, ada yang sedang membaca buku, ada yang sedang menyalin pekerjaan temannya dan ada yang mencorat – coret papan tulis.
BRAK
Tao masuk ke kelas sambil menggebrak pintu yang sudah terbuka. Tentu, semua orang langsung mengalihkan perhatiannya ke Tao kecuali Sehun yang masih sibuk membaca bukunya.
Hening.
Semua orang menatap aneh dan bingung pada Tao, pasalnya Tao datang dengan mata hitam panda yang semakin kentara menghitam, rambut kusut, seragam yang urak – urakan, kaos kaki yang panjang pendek dan sepatu yang tak berpasangan. Ia benar – benar seperti orang gila sekarang.
Tao dengan raut wajah menyelidik mendekati Sehun. Semua orang yang melihatnya menatapnya heran.
Tao mendekatkan wajahnya ke wajah Sehun, ia mengamati wajah Sehun yang masih fokus pada bahan bacaannya. Padahal Tao sedekat itu dengannya, tapi kenapa Sehun biasa – biasa saja? Pikirnya.
'Benar – benar kronis keadaannya, ternyata dugaanku benar.'Inner Tao.
"Apa yang dia lakukan?" bisik teman – temannya.
Setelah merasa puas, Tao duduk ke tempat duduknya namun pandangan matanya masih tak lepas dari Sehun dengan tatapan menyelidik.
Kyungsoo sebagai teman sebangkunya tentu saja heran dengan tingkah laku Tao pagi ini.
"Kau kenapa Tao-ah?" tanya Kyungsoo.
"Aku frustasi." Jawab Tao cuek.
"Kau frustasi?" tanya Kyungsoo tak percaya.
"Aku tak bisa tidur semalaman karena berpikir yang aneh – aneh."
"Apa?" tanya Kyungsoo penasaran.
Tao menatap Kyungsoo intens, "Apa yang kau lakukan jika temanmu seorang gay?"
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
Tao terus mengamati kegiatan – kegiatan Sehun. Kyungsoo yang melihatnya tentu berpikir macam – macam.
"Tao-ah, apa kau sekarang menyukai Sehun?" tanya Kyungsoo to the point.
"Ani." Jawab Tao tanpa menolehkan pandangannya dari Sehun.
"Lalu, kenapa kau dari tadi terus mengamatinya?" tanya Kyungsoo heran.
"Aku sedang survey." Jawab Tao lagi masih fokus pada Sehun.
"Sur-vey?" tanya Kyungsoo bingung. Tao menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan teman sebangkunya itu.
Tao menghembuskan nafasnya menyemangati dirinya.
"Ini waktunya pembuktian." Ujar Tao sambil mengepalkan tangannya, lalu ia mengeluarkan ponselnya dari saku seragamnya.
"Apanya yang dibuktikan?" tanya Kyungsoo dengan heran.
"Ssssst ... Hanya orang – orang yang beriman yang bisa tahu." Jawab Tao aneh pada Kyungsoo.
Tao mengalihkan pandangannya ke ponselnya.
'Ciri – ciri orang gay, yang pertama adalah 'Jarak',jika seorang namja tidak merespon atau biasa saja bahkan bisa dikatakan datar saat didekati seorang yeoja, itu bisa jadi tanda yang jelas bahwa dia memiliki kelainan. Apalagi, setiap kali didekati, ia biasa saja saat tubuh mereka bersentuhan. Untuk menguji apakah dia gay atau bukan, coba dekati lebih rapat, jika ia tak merespon Anda walaupun tubuh Anda menempel pada tubuhnya, bisa jadi si dia gay.' Inner Tao membaca apa yang ada di tulisan ponselnya.
Tao menganggukan kepalanya yakin, lalu ia berdiri dan berjalan mendekati Sehun yang tengah membaca buku seperti biasa.
"Chen-ah! Minggir!" ujar Tao sambil menarik Chen teman sebangku Sehun yang sedang duduk.
"Ck! Kasar sekali kau Tao-ah." Gerutu Chen, lalu duduk di tempat lain.
"Ini untuk kelangsungan sebuah kesehatan dan kenormalan seseorang." Jawab Tao aneh.
Tao menghembuskan nafas mencoba meyakinkan dirinya. Lalu, ia mulai mendekati Sehun yang masih sibuk dengan buku bacaannya dengan perlahan. Lalu, tangan Tao menempel di lengan Sehun.
Hening, yang terdengar malah suara jantung Tao yang berdetak tak karuan.
'Apa memang tak ada reaksi? Kenapa malah aku yang bereaksi?' inner Tao bingung.
Karena masih ragu dengan hasil yang ia peroleh, akhirnya Tao memutuskan cara yang lain. Tao menggeser – geserkan duduknya mendekati Sehun lalu menjauhi Sehun berulang – ulang dari pelan sampai cepat. Tentu saja kegiatan Tao ini mengusik kegiatan Sehun.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Sehun datar.
Tentu saja mendengar ucapan Sehun, Tao langsung memasang raut wajah aneh sambil membekap mulutnya cengo dan jatuh dari tempat duduknya ke lantai.
BRAK ... Tuuuuiiing
Suara Tao jatuh dari kursi. Lalu sepatu Tao terlempar ke atas.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
'Ciri – ciri yang kedua, mereka tidak tertarik melihat yeoja seksi. Cobalah untuk menguji seksualitas dengan membawa beberapa teman yeoja Anda yang seksi ke hadapannya atau gambar – gambar yeoja seksi padanya. Jika ia tidak memandangnya atau tidak memujinya, maka Anda harus waspada. Jika si dia tidak menunjukkan minat pada yeoja seksi sama sekali, maka kemungkinan dia adalah namja gay.' Inner Tao sambil membaca ponselnya.
Tao melirik sekeliling kelasnya yang sepi. Dengan perlahan ia mendekati Sehun lagi sambil membawa majalah orang dewasa di tangannya.
Ia duduk di sebelah Sehun, lalu ia menoel – noel kepala Sehun.
"Sehun .." panggilnya dengan takut – takut.
"Hn?" ujar Sehun tanpa menolehkan kepalanya dari buku. Tao menghela nafasnya melihat reaksi yang diberikan pemuda albino ini padanya. Lalu dengan hati – hati Tao meletakkan majalah dewasa yang dipegangnya ke atas buku Sehun.
Sehun menatap aneh dan bingung pada Tao.
"Bukalah, aku mohon." Ujar Tao dengan memohon. Sehun membuka majalah itu, lalu ia melihat gambar – gambar yeoja yang berpose dengan seksi dan berpakaian serba minim. Ia membuka lembaran demi lembaran majalah itu. Di sisi lain, Tao melihatnya dengan harap – harap cemas pada Sehun.
"Ini." Ujar Sehun datar tanpa ekpressi apapun sambil memberikan Tao majalah dewasa tadi.
Tao meneguk air ludahnya dengan susah payah, Sehun tidak menampakkan ketertarikan sama sekali. Apakah dia benar - benar gay? pikirnya, kemudian ia mengambil majalah dewasa itu.
"OMO! TERNYATA TAO BERLANGGANAN MAJALAH DEWASAAAAA ...!" pekik Chen ketika melihat Tao memegang majalah dewasa itu dengan tak percaya.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
'Ciri – ciri yang ketiga, yaitu mereka tidak tertarik pada film – film dewasa. Ketika seorang namja tidak suka menonton film dewasa maka Anda harus mengujinya. Cobalah untuk menonton film dewasa. Jika dia tidur atau tidak menunjukkan minat apapun, Anda harus mulai mencari tahu alasan di balik ini. Kemungkinan mereka gay.' Inner Tao lagi. setelah itu, ia meneguk air ludahnya dengan susah payah.
"Blue film .." gumamya dengan shock.
Tao melirik ke kanan dan ke kiri dari tempat persembunyiannya, mencoba mengamati apakah keadaan aman atau tidak.
Lalu, dari kejauhan Tao melihat Sehun yang sedang berjalan sendirian di lorong. Ia menyembunyikan dirinya lagi sambil menyenderkan tubuhnya ke tembok, lalu menghembuskan nafasnya.
"Harus dilakukan." Ujar Tao meyakinkan dirinya sendiri, lalu ia keluar dari tempat persembunyiannya dan segera menarik tangan Sehun untuk mengikutinya.
Akhirnya mereka berada di sebuah tempat kosong yang kotor dan berdebu, itu adalah gudang sekolah yang sudah tak ditempati yang letaknya jauh dari kelas.
"Untuk apa membawaku kemari?" tanya Sehun dengan nada datar.
Tao langsung membuka ponselnya dan menunjukkan blue film yang di downloadnya tadi pada Sehun. Sehun menatap layar ponsel Tao dengan pandangan biasa – biasa saja. Sedangkan Tao? Ia grogi bukan main, apalagi saat mendengar suara – suara yang keluar dari ponselnya yang berhasil membuatnya bergidik ngeri dan bereaksi, bukannya Sehun.
Tao langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke saku bajunya lagi.
"Sepertinya aku pipis. Kau download sendiri saja ya film-nya." Ujar Tao dengan raut wajah aneh sambil memegangi organ kewanitaannya yang basah karena cairan kewanitaannya keluar, lalu ia segera berlari keluar dari gudang itu meninggalkan Sehun yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
Tao menggigiti kuku – kukunya gusar di ranjangnya.
'Bagaimana ini? Dia benar – benar seorang gay.' Inner Tao sambil menatap artikel – artikel tentang gay yang berserakan di tempat tidurnya.
'Apa yang harus ku lakukan?' inner Tao bingung sambil mengangkat salah satu artikel itu.
'Ini benar – benar mengejutkan. Pantas saja, ia tak pernah tertarik dengan semua yeoja yang mendekatinya.' Inner Tao sambil menghembuskan nafas berat.
'Ternyata di balik wajahnya yang tampan itu dia menyembunyikan sesuatu yang mengerikan.'
'Ya Ampun ... aku masih tak percaya kalau dia begitu. Sungguh tak pernah aku memikirkannya apalagi membayangkannya. Itu sungguh diluar dugaan akal sehatku.'
'Tapi, kasihan juga dengan keadaannya yang seperti itu. Dia pasti tertekan.' Inner Tao iba.
'Sepertinya aku harus membantunya. Harus! Harus membantunya!' Innernya sambil mengepalkan tangannya yakin.
.
.
.
~ I Will Cure You ~
.
.
.
"Selamat pagi ..." pekik Tao dengan heboh saat masuk ke kelas. Kelas yang asalnya gaduh langsung hening seketika ketika melihat penampilan Tao yang berubah. Sekarang Tao memakai seragamnya dengan sangat rapi, bahkan ia juga sekarang menggunakan make-up, rambutnya juga sekarang sudah tidak urak – urakan lagi, rambutnya kini tersisir rapi dengan pita manis yang bertengger di rambutnya menambah kecantikan Tao. Semua teman – temannya menatap Tao dengan tak percaya.
"A .. ap .. apa kau Huang Zitao?" tanya salah satu temannya.
"Tentu, memangnya siapa lagi?" tanya Tao sambil mengibaskan rambutnya bangga, lalu duduk di samping Sehun.
"Chen-ah, untuk sekarang dan selanjutnya dan seterusnya kau duduk dengan Kyungsoo ne." Ujar Tao dengan seenak jidatnya mengusir Chen yang akan duduk.
Tao mengalihkan pandangannya ke Sehun. "Sehun-ah, tenang saja. Aku akan membantumu. Tak usah khawatir, aku akan membantumu." Ujar Tao dengan berbisik lucu sambil meletakkan bukunya di meja.
Mendengar bisikan Tao, Sehun melirik sekilas Tao lalu kembali fokus dengan buku yang dibacanya.
.
.
.
~ TBC ~
.
.
.
Hei semua HunTao shipper ^^ dan yang suka Zitao juga xD plak
Ane balik lagi bawa ep-ep gaje :v hehehe
Ini ep-ep bakalan jadi twoshot :D jadi tunggu ajah kelanjutannya
.
.
.
Mau bales review Shocking Marriage chapter 2 ah ... mana tauk orang - orangnya mampir kemari xD
Yasota : hehhehe, euuuung sequel sih udah mikir ada, cuma belon dapet mood buat bikin :p hehe
Dande Liona :hehhhe . iya nih. chapter 2 banyak typo-nya. iya entuh ff remake, selain huntao shipper ane juga kyuwook shipper :v iya lagi mikir enaknya sequelnya gimana :p makasih ya
Taona39 : yang dilanjut apaan .-. itu udah end, maksud kamu mungkin sequel kali yak?
bukan princess syahrini : wkkwkw, gilaak x'D ane ngakak baca nama penanya. euuung kayaknya ide bagus tuh masukin orang ketiga #lirikabangbotak #digantungkris
Jeon hyeun : hehe, iya ini ff remake ^^ makasih ya, iya ini ff laennya xD plak
LVenge : yaaaaaak . ane masih tumbuh dan berkembang jadi polos(?)nya masih kebanyakan xD plak
Guest : hehhe, iya donk #kibasrambut ini ep-ep huntao yang laen :p wkkwkw