Title: My Lovely Sadako
Author: Izumi Chieko

Genre: komedi asal2an, romance jijay. XDa

Warnings: otak gw sarap. Jadi fic-nya ikut2an sarap. SIAPKAN KANTONG PLASTIK BUAT MUNTAH! XD, OOC, NON EYD
Pairing: Uzumaki Naruto X Hyuuga Hinata
Chapter: 5
Disclaimer: All Chara here belong's to Masashi Kishimoto-sensei but this fic is MINE! Originally from my imagination. Don't you ever dare claim it as yours!
Summary: Sadako? Aku takut setan! Tapi kenapa Diriku malah jatuh cinta padanya, Sadako yang membuat ku meraung2 ketakutan di dalam rumah hantu..

.

.

.
*o*

Normal POV

.

Brengsek! Kok kesannya gue jadi supir mereka berdua sih?! gerutu Ino dalam hati.

Mahluk mulus itu sedang menatap Hinata dan Naruto yang duduk di belakang kemudi dari kaca depannya. Hinata garuk-garuk kepala, bingung tidak tau mau di bawa kemana oleh manusia cantik ini. sementara Naruto tidak bosan-bosan menatap Hinata dengan mata pika-pika.

Apa sih nih orang? Bikin illfeel aja batin Hinata, sadar diplototin Naruto.

Ino terus melajukan mobilnya hingga memasuki pekarangan rumahnya. Maid-nya yang berjumlah sangat banyak tersebut menyambut kedatangan mereka. Beberapa diantaranya berteriak ketakutan ketika melihat Hinata mengekor dibelakang tuan putri mereka.

"KYYAAAA~~! ADA SETAAAANNNN!" teriak salah satu maid perempuan Ino.

"Masawoh~~panggil tim pemburu hantu sekarang! BURUAAANNN!" teriak Hidan, kepala pelayan Ino ga kalah histeris.

Hinata bengong ditempat, Ino rolling her ayes, sementara Naruto jangan ditanya, masih mandangin Hinata dengan mata pika-pika.

"Hidaaaaan! Apa-apaan sih? Gak ada setan disini..!" tegur Ino, males.

"Non~ anda habis main di mana? Kuburan ya? Waktu lewat udah sempat bilang assalamu'alaikum belum? Non dibuntutin arwah penasaran.. kowaiii~~!" Hidan geleng-geleng kepala sambil memeluk tubuh sendiri.

"Hadeh~" Ino menghela nafas.

"Ano~" sela Hinata.

"KYAAAA~~~! Setannya ngomong!" nambah lagi satu maid Ino yang jejeritan.

"DAMARE!" teriak Ino gondok, gak enak hati dia sama Hinata.

"Oii..oi...ini manusia yah~ mahluk kawaii.. bukan kowaii~! Bedakan! Bedakan!" Naruto tunjuk-tunjuk hidung Hidan yang mancung, dendam rupanya dia sama hidung Hidan. XDD

"Ini teman gue! Hinata!" jelas Ino menarik tangan Hinata masuk.

"Ta—tapi.."

"Hei~dia temen gue. tamu di rumah ini! jaga sikap kalian!" Ino membesarkan bola matanya. Hinata masih diam dengan ekspresi bingung.

"i—iya Non!" Hidan buru-buru membungkuk, takut Nona mudanya ngamuk-ngamuk.

"Mami-Papi ada?" lanjut Ino.

"Tuan besar sedang pemotretan Non. Nyonya di kamarnya sedang asyik facebook-an". (what?) XD

"Hmm~ ehh jabrik, Lo bawa Hinata ke kamar! Gue mo samperin Mami gue dulu!" ucap Ino.

"Yoi!"

Ino langsung menuju kamar maminya. Sementara Naruto masih dengan senyum-senyum TiJel (Tidak Jelas) menuntun Hinata masuk ke kamar Ino. and you know what..? Hinata terkagum-kagum begitu melihat kamar Ino. Ranjang Queen-size dengan kelambu renda-renda. Perabotan serba besar dan desain interior yang sangat eropa. TV LCD, lengkap dengan Home Theaternya. Benar-benar gambaran kamar putri-putri raja, bedanya dikamar ini gak ada boneka berbie.. yang ada pasukan Pig! XDd

"Ini kamar Ino?" tanya Hinata takjub memandang kamar Ino.

"Hm-hm...ntu kamar Paha." Naruto headbang.

"Heh~Loh Kok gitu sih manggilnya..yang sopan dikit napa?! Kalo memang keberatan dia pake baju seksi seperti itu Lo seharusnya negur dia langsung, jangan dikatain pig-pig gitu dong!" lagi-lagi Hinata menatap Naruto dengan jutek.

"Hee?" Naruto langsung terdiam ditempat. Ada yang salah...ada yang salah...! dari dalam rumah hantu Naruto bisa merasakan ada yang berbeda dengan sikap Hinata kepadanya dan kepada Ino.

Dia benci gue apa ya? batin Naruto bengong sambil garuk-garuk ketek.

"Hmm...kamar mandinya mana ya?" pertanyaan Hinata membuyarkan ke-bengong-an Naruto.

"Ha? ehh?"

"Lo sering main ke sini kan? Pasti tau kamar mandinya di mana..."

"Ooh, itu..disamping lemari besar! Ukiran pintunya sama, jadi jangan sampe salah buka pintu ya.." jawab Naruto.

"Hmm.." Hinata membuka tas-nya, mengeluarkan setelan pakaian yang dipakainya sebelum masuk ke rumah hantu.

"He? Lo mo ganti baju?" tanya Naruto.

"iya...tadi gak sempat ganti karena kalian langsung bawa gue ke mobil. Gak enak sama Mami-nya Ino...tadi ada sempat bikin heboh Maid-nya gitu"

"Yah~padahal menurut gue gini aja gpp kok!"

"Heee?"

"Gue suka liatnya..." ^/^ ucap Naruto garuk-garuk kepala. Udah jelaskan dia ngomongnya, perlahan-lahan Naruto mulai kasih sinyal.

"Hee? Lo suka?" tanya Hinata antusias

"Hm-hm" Naruto ngangguk.

'Napa nih? Kok dia mendadak excited? Dia ga masalah neh gw suka ma dia?' Batin Naruto.

"Hiyaaa~~ureshii !" ucap Hinata sambil mendekati Naruto." baru kali ini loh ada orang yang ngomong kayak gitu sama aku...seneng banget, akhirnya bisa menemukan seseorang juga..." mata Hinata pika-pika banget.

'Heee? Majide? Apa ini pertanda positif?' Naruto Deg-deg serr duluan dalam hati.

"Gue juga saka banget tau ga!" ucap Hinata.

DEG!

Jantung Naruto berdetak tambah kencang.

"Gue kira..Cuma gue sendiri yang suka, ternyata Lo juga..kyaa~ gue senang banget, kapan-kapan kita harus nonton bareng filmnya.." ^.^d ucap Hinata dengan muka polos dan kegembiraan yang sangat.

"Hee? Nonton? Nonton apa?" Naruto mengerutkan keningnya.

"Ya film Sadako...tadi katanya Lo suka. Wah gue seneng banget, akhirnya gue nemu temen yang bisa gue ajak sharing masalah film horor. Selama ini ga ada yang berani gue ajakin ngobrol horor" Hinata manyunin bibir.

'Hee? Film? Sadako? Jadiiii...'

DOOOOOEEEEENNNG~~!

Naruto yang udah melayang di udara mendadak mendarat ke bumi tanpa rem. Langsung jatuh, malah hidungnya yang duluan nyungsep. Pesek deh XD

Ya! Dia udah ge-er duluan tadi...

"Jadi..maksud Lo..." Naruto sweetdrop

"Lo suka adegan yang mana?" Hinata yang salah menangkap maksud ucapan Naruto sudah terlihat sangat excited duluan. Bahkan sampe merangkul pundak Naruto segala, sambil jinjit tentunya .

" Haa... hm..itu, pas adegan Suzana ketemu bang bokir..." jawab Naruto tanpa sadar, pikirannya melayang kemana-mana, serasa harapannya mendadak pupus.

"Haa? itu film The Ring yang terbaru ya?" Hinata garuk-garuk kepala.

'Aduh nih anak...polos apa oon? Jadi dari tadi gue ngomong kagak nyambung-nyambung rupanya?' hati Naruto merungut.

"Hm...Naruto..! kenapa?" tanya Hinata menatap Naruto yang lagi drop.

"Ha? gak apa-apa" Naruto buru-buru menggeleng dengan mata nanar.

"Besok-besok kalo ada film horor baru kita nonton bareng yah! Bosen kan kalo nonton sendiri terus. Mumpung kita sama-sama suka film horor" jawab Hinata masih polos.

'Naaaniiiii~~? Yang bener ajeeee? batin Naruto, syok.

'Bener kata Sai, giliran obrolan film horor Hinata langsung excited. Artinya celah gue buat deketin dia ada di situ, film horor! Tapi...tapi..tapi... gue kan takut nonton begituan bisa terkencing-kencing di bioskop gue ntar' Naruto menggalau.

"Gimana Naruto..?"

'Yaoloh~ beda banget sikap dia tadi sama sekarang. kayaknya ini peluang gue buat dekat sama dia. nih anak kelewat bebal gak bakalan paham kalo gue langsung nembak dia' Naruto masih debat sendiri sambil menatap Hinata yang masih merangkul pundaknya.

"Hm..ok!" jawab Naruto ragu.

'Iya, gapapa..sekalian kencan and PDKT' batin Naruto.

"Yay! Asyik! Gue punya temen buat nonton fim horor! Hore".

Melihat tingkah Hinata yang melompat Gaje itu, hati Naruto kembali berbunga-bunga. Mahluk di depannya ini terlalu manis..terlalu polos..terlalu lurus... pantas saja bila dia sampai jatuh cinta setengah mati seperti ini.

CKLEK!

Ino membuka pintu kamarnya diikuti maminya dari belakang. Hinata bersama Naruto kompak menatap kearah pintu.

"Eh, tante.." Naruto buru-buru menghampiri Tsunade, dan seketika Tsunade langsung menoyor kepala Naruto.

"Husst~ berapa kali sih dibilangin jangan panggil tante.." ucapnya.

"Eh..iya. maap... Tsunade-sama..." Naruto buru-buru garuk kepala.

"Ini mih... temen baru yang tadi Ino ceritain..." Ino menunjuk Hinata yang dari tadi memandangi mereka dari samping ranjang Ino.

"K-KYYYYYYAAAAA~~~~SEETAAAANNN" Tsunade mendadak berteriak histeris sambil menomplok meluk Naruto erat.

'Huuuggg~remuk badan gue!' Naruto kesakitan.

"Ano...saya Hinata.." Hinata buru-buru menunduk agar Tsunade sadar dia itu manusia. Eh, boro-boro sadar..Tsunade malah makin histeris...

"KYAAAA~setannya ngomong~! Pemburu hantu..buruan! panggil pemburu hantu!" Tsunade jambak-jambak rambut Naruto. Naruto terombang-ambing dibuatnya.

'Nasib gue'... Naruto pasrah dijambak-jambak Tsunade.

"Mamih~~! Mih sadar mih! Ini Hinata temen Ino yang Ino ceritain tadi. Pan Ino udah cerita dia kerja sambilan di rumah hantu, baru tadi Ino cerita.." Ino berusaha melepas maminya dari tubuh sepupunya yang udah gepeng kayak peyek.

"Hee? Sou desu ka?"

"Oh..hai..hajimemashite... Hyuga Hinata desu. Yoroshiku Onegaishimasu" Hinata membungkuk dengan sopan.

"Yaoloh~Mami kira setan beneran. Make up nya serem amat.." Tsunade merapikan pakaiannya.

"Hinata..ini Mami gue.." ucap Ino.

"Panggil Tsunade-sama aja...ntar kamu di Smack Down Papi Ino kalo manggil aku tante.." jawab Tsunade tersenyum.

"Hee?"

"Ya sudah...kita langsung ke Studio di lantai bawah aja . Mami mau denger suara Hinata..." ucap Tsunade bergerak menuju pintu.

"He? ada apa dengan suara Hinata?" Naruto heran.

"Kan tadi gue udah bilang..bisnis!" Ino tersenyum misterius lagi.

Naruto ingin bertanya namun tidak jadi karena sepupunya kini menarik tangannya dan Hinata keluar dari kamar dan menuju Studio mini yang ada di lantai satu rumah Ino.

"Kita mau ngapain sih?" protes Naruto begitu sampai di studio.

"Dasar wewet kayak emak-emak Lo emang ya! Kan gue bilang bisnis.. Lo liat aja napa sih? Besok-besok gue beliin mouthband juga buat bekap mulut Lo..." Ino men-slap kepala Naruto.

"Nak Hinata...bisa nyanyi?" tanya Tsunade sambil mence-mencet not piano.

"Hmm.. ..ga yakin Tsunade-sama..." Hinata salah tingkah.

"Lagu kesukaanmu apa?" tanya Tsunade lagi.

"Hmm...X-Japan..kurenai.." jawabnya ragu.

"Coba kamu nyanyiin versi kamu sendiri..." Tsunade menebar senyum agar Hinata tidak canggung menyanyi.

Hinata beralih menatap Naruto dan Ino. Ino hanya tersenyum manis, Naruto memberinya dorongan untuk menyanyi.

"Udah..nyanyi aja. Cuma kita berempat ini juga...ganbare!" Naruto mengepalkan tangannya.

"Hmm..hai.." Hinata mengangguk. dengan ragu ia mulai membuka mulutnya, menyanyikan lagu dari band legendaris Jepang itu.

Ajaibnya, Hinata mampu membawakan lagu tersebut dengan sangat berbeda. Suaranya terdengar sangat energik dan stabil..ditambah lagi ia mampu menghayati lagu tersebut dengan baik.

"Ok stop!" Tsunade menyuruh Hinata berhenti.

"Ok sayang...Mami setuju dengan rencanamu. Mami susun strategi promosinya, kamu yang mengurus masalah musiknya. Ok...?" tanya Tsunade.

"Eh..bener Mih? Horeee! Sankyu yah Mami..." Ino memeluk maminya dengan erat.

"Ok..ok..yang penting kamu senang sayang. Dan lagi suara Hinata bagus, berkarakter.. Mami yakin bakalan laku dipasaran.."

"Tuh kan...insting Ino gak pernah salah kan?" Ino bangga sama diri sendiri.

" ... Sense of Music mu hebat banget... udah cocok jadi pengganti Mami di YMS.." goda Tsunade

"Eh?" Hinata tertegun mendengar nama YMS.

"Ah mami..mulai lagi deh.." Ino manja-manjaan sama Maminya.

"Udah ah..Mami mau lanjut facebook-an.. Mami lagi bikin fans-page buat Papi.." XDD Tsunade meninggalkan studio.

"Thanks yah Mami sayaaannngg" teriak Ino kegirangan.

"YMS? Apa maksudnya ini Ino?" tanya Hinata kemudian.

"Pig...Lo utang cerita sama gue..." desak Naruto.

Ino tersenyum lalu duduk dan menuang orang juice yang ada di sudut ruangan. Setelah habis meneguk satu gelas dia pun bercerita. Ia bilang ia ingin coba-coba bikin band misterius. Mereka tidak perlu tampil di publik, tidak perlu membuat PV dan tampil live. Tidak ada pemberitaan di media dan promosi yang jorjoran. Murni hanya menjual musik. Ia ingin masyarkat membeli DVD nya karena kualitas musik mereka yang keren... bukan yang lain. Setelah mendengar suara Hinata, ia sangat yakin Hinata memiliki suara khas yang menarik. Terlebih, Hinata terlihat sangat puitis dan pintar merangkai kata.

"Masalah lirik gue serahkan ke elo Hinata...karena elo yang mau nyanyi, jadi silahkan pilih kata-kata Lo sendiri. Masalah arasemen lagu biar gue sama Naruto.." bujuk Ino.

"Paham gue maksud Lo, pig! Tapi setidaknya kita butuh orang but isi suara drum.. Hinata vokal, Lo gitar, gue bass.. kita sama-sama gak bisa maen drum kan?..." sanggah Naruto.

"Hmm...ntar gue tanya Mami. Kali aja di perusahaan ada drummer yang bisa di bayar"

Jawab Ino santai

"Hm..drum, gue bisa main drum... gak expert sih, tapi gue suka mengcover lagu-lagu." Hinata buka suara.

"He? honto? Kaki Lo nyampe main drum?" canda Naruto yang berbuah toyoran dari Hinata.

"Ok..berarti komplit. Kita bertiga aja udah bisa bikin album, toh kita hanya jual musik, jadi gak direpotkan dengan masalah live perform." Ujar gadis seksi itu.

"Kenapa Lo pengen ngerahasiain identitas kita di publik? Gue mah mau tampil di majalah-majalah trus masuk tipi... cewek-cewek pasti tergila-gila sama gue...hohohooh XDD " Naruto ngakak najis.

"Iih..kepribadian Lo aneh ya.." sanggah Hinata. Naruto langsung terdiam. Ino ngakak gak ketulungan lihat sepupunya mati kutu.

"Hihihi...hm, gini loh..gue mah ogah dikejar-kejar wartawan. Jadi artis gak bisa kesana-kemari dengan bebas. Lo kira gue bisa bebas keliaran ma elo di jalanan karena apa? karena Mami-Papi gue ngerahasian dari publik kalo gue anak mereka. Gue gak mau kehidupan pribadi gue jadi konsumsi publik. Tau deh kalo kalian..." terang Ino.

"Hmm..gue juga sebenarnya pemalu. Gue belum siap terjun kedunia artis secara total. Dan lagi..gue masih mau sekolah" jawab Hinata cepat.

"Hm..." Naruto ngangguk.

"Nah elo..gimana?" tanya Ino pada Naruto.

"Gue sih gak masalah... kalo kalian setuju kenapa gue gak..."

"Ok...deal! mulai hari ini kita bertiga satu band. Bikin musik bareng..kerja sama bareng.." Ino merangkul Naruto dan Hinata. Mereka bertiga tersenyum kompak bersamaan.

Adegan teletabis mereka terusik ketika suara handphone yang berdering dari tas milik Hinata.

Otousan is Calling...

Ayah Hinata menelpon. Hinata buru-buru mengangkat telponya.

"Hai tou-san..."

"Hinata-chan...kamu berhenti sekolah nak? Kenapa?" tanya Ayahnya panic.

"Eh...itu..."

"Ayah dapat telpon dari pihak sekolah, katanya kamu mengajukan pengunduran diri. Kenapa gak berunding dulu dengan Ayah? Kenapa nak? Kamu mengkhawatirkan masalah finansial keluarga kita...? Ayah masih bisa kerja untuk menyekolahkanmu..."

"Ayah..Hinata cuma..."

"Kamu ga boleh putus sekolah. Kamu dengar itu.."

"Ayah..dengar Hinata dulu.."

"Ayah akan menyekolahkanmu nak..."

TUT..TUT..TUT...

Ayah nya menutup telponya. Hinata terdiam di tempat, bingung, cemas khawatir. Ayahnya yang sudah mulai sakit-sakita itu harus kerja seperti apa? Kalau dulu masih dibantu oleh ibundanya tapi sekarang ibunya sudah tiada.

"Lo kenapa ?" tanya Hinata menyadari ekspresi khawatir di wajah Hinata.

"Tou-san ku..."

"He?"

"Ayaaaah!" Hinata langsung berlari keluar studio Ino. ia ingin menemui Ayahnya..

"Hinata...hoii Hinata..!" teriak Naruto.

"Kejar dia Naruto..! buruan..!" Naruto menarik Ino keluar membuntuti si Hinata yang sedang berlari dengan masih memakai kostum sadakonya... hari itu, sadako gentayangan di jalan. Wowoowowoow.. *halah *

TBC

A/N : aaaahhh gomeeenn~~! Lama banget gak update ni ff. Ane lagi gak ada ide lucu makanya gak lanjut nulis. Ini aja tak paksain, gomen kalo garing and norak, sesuailah dengan authornya. Wakakkaka XDD LOL

Itu yang lagu kurenai X-japan gw ga tau ada liriknya pa kagak, soalnya mp3 kurenai yang gue punya Cuma instrumen doang. Jad gomen kalo salah ya..gue lagi beneran males buat sekedar ngecek ke gugel.

Seperti biasa, habis ketik langsung posting. No edit and banyak typo. Sekali lagi, gue lagi males ngedit XDDD

Thanks a lot to : Byakugan no Hime│Salsabila Ramadhana│Tokaku izuma │Litlle Zoo │Septi│NH SunMoon│Hyuuzu Avery│Wiz-land│L Lawliet│450Chester Holic │kurotsuhi Mangetsu. Review kalian penyemangat ku… *kissu jauh*.. dan untuk Feeling Naruto tentang Ino dan Hinata yang mencugirakan ehem maksudnya mencurigakan semua akan terjawab di Next Chap.. oh iya satu lagi YMS itu singkatan dari Yamanaka Music Studio. XDD

RCL mah monggo...sankyu udah bersedia membaca ff garing ane.