Good Doctor

Pairing :Naruto U. x Hinata H.

Genre : Drama,Sci-Fi,Friendship Slight Romance

Rating : T+

Summary : Naruto Adalah Seorang Dokter Residen Yang mengidap Penyakit Sindrom Savant Atau Yang biasa Kita sebut Autis .

"Vena" Talk

'Vena' Talking To Myself

"Vena" Medical Terms

Warning : OOC , OC , SmartlNaru.

Chapter 7 : Foreign Women

Sebelumnya

"Cari disini.." Teriak Hinata seperti Orang gila ia tampak sangat mabuk. "Cari disana." Ujarnya kembali. "Aku tak mengerti. Kakashi Brengsek!." Kata Hinata meliuk liuk kan badannya.

"Hei! Terdengar Suara Entah dari mana. "Jika Kau mabuk , Pulang dan tidurlah!" Suara itu kembali terdengar.

"Dari mana datangnya suara itu? " Ujar Hinata sambil mencari asal suara tersebut.

"Apa ada pengeras suara ditenggorakan mu ? kenapa suaramu begitu keras?." Teriak Hinata entah kepada siapa.

"Wanita ini! Jika Kau tak mau diam , Aku akan menghubungi Polisi" kembali terdengar suara tersebut.

"silahkan. Sudah lama aku tak duduk dikursi belakang." Teriak Hinata dengan Nada meremehkan.

"Menjengkelkan!" Guman Hinata.

~Good Doctor~

Naruto tampak duduk , didepannya terletak sebuah Kue lengkap Dengan lilinya. Mari kita terka , Mungkin dia merayakan ultahnya sendiri dirumah barunya. Ia juga tampak sedang memutar mutar Pisau Bedah mainan Berwarna Hijau. Tidak Cuma memutar seebuah pisau bedah mainan, ia memerhatikan Pisau itu dengan seksama.

FlashBack : On

"Selamat ulang tahun." Nyanyi Seorang anak bernama Nagato terhadap adiknya.

"Selamat ulang tahun adikku sayang. Selamat ulang tahun. " Lanjut Nyanyi Nagato setelah selesai bernyanyi ia bertepuk tangan dan tertawa.

"Apa yang kau lakukan? Tiup lilinnya" Perintah Nagato sambil menyodorkan Sebuah Kue lengkap dengan lilinnya . Naruto meniupnya dengan semangat. Nagato Kembali bertepuk tangan dan tersenyum.

Nagato mengambil sebuah kado dan memberikannya pada Naruto. Naruto mengambilnya dengan raut wajah bingung. Naruto membuka kado tersebut yaitu peralatan bedah mainan.

"Kakak menabung uang saku untuk membeli itu. Kau bilang ingin menjadi dokter" Ujar Nagato. Naruto mengangguk lalu membuka Peralatan bedah mainan tersebut.

"Kau pasti Bisa" Kata Nagato dengan tersenyum.

"Karena Kau adikku. Benar, 'kan ?" Tanya Nagato

Naruto mengangguk "Ya karena Aku adikmu." Ujar Naruto meng'iya'kan kata Kakaknya.

"Naruto. Kau tak bodoh" Ujar Nagato dengan muka agak masam.

"Kau Jauh lebih cerdas dari Kakak" Ujar Nagato Kembali.

"Kau akan menjadi Dokter yang hebat. Nanti, Saat ibu dan kakak Sakit, Kau akan mengobati kami. Paham" Ujar Nagato dengan wajah bahagia. Naruto mengangguk dengan semangat. Nagato tersenyum lalu mengusap kepala adiknnya.

FlashBack : Off

Naruto Masih sibuk dengan pikirannya akhirnya terbangun. Naruto lalu menghebus lilin kue nya. Dan memakan kue tersebut dengan lahap. Sibuk Dengan kuennya Naruto terkejut seorang wanita masuk kedalam rumahnya.

Naruto POV : On

'Hah, siapa dia ? masuk kerumahku ?' Pikiranku dengan wajah bingung dan heran.

'Aneh, kenapa dia tidur dikasurku ?" Pikiranku kembali bertanya tanya.

'Lalu kenapa dia berkata brengsek tanpa melihatku , kepada siapa dia bergumam Hah gilaaa!' Pikiranku berteriak .

' Sial , Kenapa juga dia tidur dikasurku apa dia sedang mabuk' Pikiranku terus bertanya tanya.

"Hatake Kakashi ! aku benci apapun tentangmu , kecuali tampangmu" Ujarnya kepada dinding tanpa menyadari aku didekatnya.

Aku berjalan kearahnya lalu aku berkata "Permisi".

"Pergi dari sini. Kau akan meceramahi aku lagi. Kau takan membiarkan ku tidur"Katanya berteriak kepada ku tanpa melihatku lalu kembali tidur.

'Oh tuhan , Kau mengujiku' aku sangat bingung sekarang. Aku terus bolak balik seperti biasanya orang kebingungan.

Aku memerhatikan wajah 'Cantik' pikirku terpesona akan wajah wanita tersebut. Aku memerhatikan wajah wanita tersebut cukup lama.

Naruto POV : Off

~Good Doctor~

'Kyaaaaaa' Terdengar teriakan dipagi hari. 'Kyaaaa.. aa ..uhuk uhuk ' Ternyata itu suara wanita yang nyasar kedalam rumah Naruto tadi malam. Didepan wanita tersebut tampak Naruto sedang sikat gigi dengan santai. Wanita itu melemparkan bantal kearah Naruto, Naruto menangkisnya. Ia lalu bergaya menodong dengan sebuah remot tv.

"Kau Siapa? Apa yang kau lakukan padaku?" Ujar Wanita tersebut dengan nada ketakutan. Naruto tak menjawab dia terus sikat gigi.

"Kau melakukan sesuatu kepada ku kan? " Tanya wanita itu dengan Nada yang keras. Dia menekan nekan tombol yang ada pada remot tv .

Tv pun hidup menampilkan sebuah presenter berita sedang menjelaskan suatu kejadian . 'para pemerkosa menggunakan metode yang semakin berani. Polisi menangkap seorang pria yang berpura pura menjadi kekasih 3 orang wanita yang sedang mabuk. Dan membawa mereka kerumahnya lalu memerkosanya' Jelas Presenter tersebut. Wajah wanita yang baru kita ketahui bernama Hinata tersebut tampak terkejut. Naruto tampak tak peduli dengan berita tersebut dia terus menggosok gigi.

Naruto mengarahkan padangannya kepada Hinata. "Kyaaaa , aku akan memanggil Polisi. Jangan mendekat " Perintah Hinata ketakutan. Naruto Kembali tak peduli terus menggosok giginya.

Bosan dengan ocehan Hinata lalu dia berbicara " Ini Rumah ku.".

" Ini Bukan rumahmu. Ini rumahku. Dasar Brengsek." Bantah Hinata.

"Awas kau… Ponselku.. "Kata Hinata mengancam lalu mengambil SmartPhone nya disaku celananya.

Naruto Hanya mengaruk garuk kepalanya. Lalu membantu Hinata mengambil SmartPhonenya . Hinata menghadang Naruto dengan ketakutan.

"Sudah Kubilang Jangan medekat" teriak Hinata sambil memukul mukul Naruto . Naruto hanya mundur menghindari serangan serangan tersebut sambil terus menggosok gigi.

Hinata kembali berusaha Mengambil SmartPhonenya. Dia melengah kekanan kekiri dengan raut wajah bingung.

"Unit berapa Ini ? "Tanya Hinata dengan malu.

"Ini Unit 101." Jawab Naruto dengan terus Gosok gigi.

"101…" Gumam Hinata dengan wajah bingung dan malu disertai heran. Hinata menepuk kepalanya lalu memakai kembali pakaiannya.

"Putar kepalamu … " Perintah Hinata kepada Naruto. Narutopun memutar kepalanya dari atas kebawah.

"Tidak , bukan begitu. Berbalik." Perintah Hinata dengan wajah Heran dan malu. Naruto pun berbalik.

"Ini sangat memalukan " Gumam Hinata sambil mengenakan Celananya kembali. Naruto Hanya terus Gosok gigi.

"Jangan mengintip " Perintah Hinata kembali. Naruto Mengangguk dan terus Gosok Gigi.

~Good Doctor ~

Naruto dan Hinata keluar dari rumah Naruto. "Maafkan aku. Aku salah. Dulu aku tinggal disana hingga minggu lalu. Sekarang aku tinggal diunit 201." Ujar Hinata dengan wajah menyesal. Naruto menghadap keaarahnnya.

"Tapi kurasa kode kuncinya masih sama seperti sebelumnya."Ujar Hinata Bingung kearah Naruto.

"Aku mabuk , pergi kerumah lamaku, dan menggunakan kode itu. Kau paham situasinya?" Tanya Hinata meyakinkan Naruto . Naruto hanya diam lalu berbicara " Tidak!" lalu pergi . Hinata pun mengejar Naruto.

"Aku benar benar minta Maaf. Kau orang baru kan ? Departemen mana? " Tanya Hinata kepada Naruto.

" Aku Uzumaki Naruto, dan aku Dokter Residen di departemen kesehatan anak ." Jawab Naruto dengan Cepat.

"Ooh.. Kau Dokter Residen yang baru. Aku tak melihat mu kemarin karena aku pulang lebih awal" Ujar Hinata. Naruto hanya diam.

" Aku sudah 2 tahun bertugas disana . Namaku Hyuuga Hinata." Perkenalan Hinata. Naruto Diam.

"Aku seniormu , jadi aku tak perlu Bicara formal kepada mu kan ?" Ujar Hinata Kembali. Naruto membalas dengan sebuah gumaman.

" Didepan toserba belok kanan " Gumam Naruto melihat Toserba yang berada didepannya lalu beranjak pergi.

Hinata kelihatan kebingungan . "Apa?" Gumam Hinata dengan alis bertaut. Ia kembali mengikuti Naruto.

" Melewati Laundry , terus lurus " Gumam Naruto sambil mengingat sesuatu.

"Kau mengacuhkanku ? " Tanya Hinata dengan wajah kesal.

"Di halte 80 meter kedepan , naik bus nomor 202."Gumam Naruto mengacuhkan kata kata Hinata.

"Kau bersikap kasar padaku karena aku berbuat salah?" Yanya Hinata Kesal.

Naruto berhenti , diikuti oleh Hinata. Melengah kearah Hinata.

" Lalu apa ? bicaralah " Kata Hinata dengan kasar.

"Butuh Waktu 16 menit untuk tiba dirumah sakit. Secara keseluruhan ada 8 perhentian " Balas Naruto dengan gumamannya yang menurut Hinata Tidak jelas lalu kembali berjalan.

Hinata memandang Aneh kearah Naruto. "dia keras kepala atau dia bodoh? " Gumam Hinata entah kepada siapa. Lalu mengikuti Naruto kembali.

~Good Doctor~

Naruto Tampak sedang mengaitkan kancing Jubah kedokterannya. Terdengar Gumaman Hinata setelah menerima bisikan dari Junior Juniornya.

"Pantas Saja …" Gumam Hinata

"Dia Tampak normal , tapi melihat caranya berbicara dia tampak tak normal." Jelas Sasuke kepada Hinata.

"Professor tidak berkata apa apa ?" Tanya Hinata kepada Juniornya tersebut.

"Tidak! " Jawab Sasuke.

"Tapi , Bukankah setidaknya harus menjadi anggota agar bisa menempati rumah dinas dokter ? " Ujar Sasuke Yang mulai bertanya.

"Ya tapi dia mendapat dukungan Dari direktur" Ujar Hinata memasang tampang mengejek.

"Itu Yang tidak aku mengerti… direktur tak pernah main main dalam perekrutan." Ujar Sasuke Kembali.

Masuklah Kakashi sambil melihat Kearah Naruto yang sibuk dengan jubah kedokterannya. Semua Berdiri "Hei! " Kata Hinata Membangunkan Chouji Yang tertidur membuatnya tebangun. Naruto sadar akan keberadaan Kakashi lalu memberi Hormat kepada Kakashi. Kakashi menghela napas lalu melengah kepada Hinata. Kakashi mengambil sebuah botol dan melemparkannya kepada Hinata . Hinata pun menangkap botol itu dengan susah payah.

"Kenapa kau memberikan toner untuk pria ini kepadaku? " Tanya Hinata kepada Kakashi.

"Kau masih berbau alkohol." Jawab Kakashi.

"Pakai di mukamu sebelum kita berkeliling mengunjungi Pasien." Perintah Kakashi dengan santai.

"Aku tak perlu ini. Aku bisa memakai farfum" Balas Hinata dengan Nada kesal.

"Kau tak punya farfum " Ujar Kakashi dengan wajah mengejek lalu beranjak pergi. Kata kata terakhir Kakashi membuat seisi ruangan ingin tertawa kecuali , Hinata dan Naruto yang tampak tak peduli.

"Jangan ketawa!"Perintah Hinata dengan Nada keras karena dia malu. Semua isi ruangan tutup mulut.

"Hahh.. Bagaimana dia bisa tahu aku tak punya farfum ?" Gumam Hinata. Naruto tampak ingin memberikan sebuah saran kepada Hinata karena dari tadi dia hanya diam.

"Aku pernah melihat itu ditempat pemandian umum. Baunya seperti orang tua jika kau kenakan " Ujar Naruto kepada Hinata. Membuat semua isi ruangan tertawa kecuali Naruto dan Hinata kembali menghela Nafas Kesal "Sial , dasar Kakashi Brengsek." Gumamnya.

TBC
Ohayou Walaupun agak kesusahan menulis dengan saran raiders tetapi itu sangat bermanfaat tulisan saya terlihat lebih rapi . Makasih Atas sarannya Raiders. Atas Janji saya dichapter sebelumnya mungkin pairingnya sudah keluar dan Soal sesi tanya Jawab saya akan memulai sekarang.

wahyu khalil3 : Yaaa Makasihh

agoes : Yaa Chapter Ini sudah terjawab

The KidSNo OppAi : Udahh .. ^_^

Esya. : Yaa. Saya lihat cuma sekali sekali Fanfic bertema kedokteran maka saya buat ini supaya berkesan Langka.

.3 : Udahh .. ^_^

hikarishe : Maafkan kelalaian saya .. terimakasih atas Sarannya Senpai.

Guest : Makasih. ^_^

Aditya: Udahh ^_^

Guest : Maafkan atas kelalainnya . tetapi sekarang udah saya Koreksi sebelum Post. Makasih ^_^

EdyBrrr : Makasih Atas Sarannya .