The White Wolf

Disclaimer : Naruto © Mashashi Kishimoto & Highschool DxD © Ichie Shibumi

Author : Namikaze Fansboy

Rated : T - M

Genre: Adventure/ Supernatural/ Other

Pair : [Naruto X Rias] & [Yahiko X Sona]

Summary : Namikaze Naruto adalah siswa dari Kuoh Academy tapi ia bukan siswa ia biasa ia adalah Manusia atau lebih tepatnya Manusia Serigala, ia tahu bahwa disekolah banyak berkeliaran makhluk supranatural, tapi ia tak gentar karena itu sudah takdirnya sebagai The White Wolf. Inspired By GGS and Twilight Saga.


.

.

.

Chapter 1

Naruto bersama kakaknya yaitu Yahiko sedang mamasuki sebuah sekolah bertuliskan Kuoh Academy, kakaknya Namikaze Yahiko duduk dibangku kelas 3 sedangkan dirinya masih berada dibangku kelas 2, dan kedua sama yaitu berasal dari bangsa yang sama yaitu bangsa Serigala.

"Bagaimana Naruto?" Tanya Yahiko pada sang adik.

"Kemarin aku sempat melihat sedikit insiden di taman dekat sekolah dimana Malaikat jatuh membunuh Issei siswa kelas 2-2 dan aku yakini memiliki Sacred Gear, kemudian Iblis keluarag Gremory membangkitkannya dengan 8 pawn" Ucap Naruto memberikan kejelasan.

"Jadi seperti itu, para makhluk supranatural kini sudah mulai aktif" Ucap lagi Yahiko.

"Ya kurasa juga seperti itu, lantas bagaimana dengan dirimu sendiri?" Tanya Naruto balik.

"Sama seperti dirimu, aku juga melihat pengguna Sacred Gear yang dibunuh oleh Malaikat jatuh kemudian dibangkitkan oleh Iblis klan Sitri" Jawab Yahiko.

"Lantas apa yang akan kita lakukan?" Tanya Naruto.

"Tsk, apa kau lupa pesan Tousan dan Kaasan untuk membantu kawasan teritori Gremory dan Sitri" Ucap Yahiko.

"Ya aku tahu! tapi aku bingung kenapa Tousan meminta kita untuk melakukan itu?" Tanya Naruto.

"Aku juga tidak tahu, yang pasti sepertinya mereka melakukan perjanjian dengan para penguasa bawah, yang pasti tetap awasi Rias Gremory" Jawab Yahiko.

"Jadi aku harus masih mengawasi Rias Gremory?" Tanya Naruto.

"Itu kemauan Tousan, sebagai Raja Serigala ia harus bijak" Jawab Yahiko kemudian berlalu meninggalkan sang adik.

"Kau bisa percaya padaku" Ucap Naruto kemudian menuju kelasnya di 2-1.

Sesampainya di kelas seperti biasa ia mendapat tatapan kagum dari para siswi, karena memang begitu adanya, tapi tanpa memperdulikannya Naruto langsung duduk di kursinya.

"Yo Naruto, ada apa denganmu?" Tanya pemuda di samping Naruto.

"Tidak apa-apa hanya sdang memikirkan sesuatu" Ucap Naruto pada sahabat disampingnya Yuuto Kiba.

"Memang ada apa?" Tanya Kiba pada Naruto, sedangkan Naruto sendiri hanya menghela nafas santai.

"Bukan apa-apa hanya urusanku dengan Niisan, ngomong-ngomong nanti sepulang sekolah kau ada acara?" Tanya Naruto pada Kiba.

"Maaf tapi nanti aku harus datang ke klub seperti biasa" Jawab Kiba sambil tersenyum minta maaf.

"Memang seperti apa Buchomu itu hingga membuat kalian harus berkumpul setiap hari" Balas Naruto mengada karena sebenarnya ia sudah tahu bahwa nama Occult Research Club hanyalah kedok karena anggota klub itu semuanya adalah Iblis termasuk Kiba tapi Naruto pura-pura tidak tahu.

"Maaf Naruto tapi aku memang tidak bisa" Ucap kiba.

"Tak apa" Jawab Naruto, tak lama kemudian bel pertanda pelajaran dimulaipun berbunyi membuat para siswa mulai duduk ditempat duduk masing-masing.

= The White Wolf =

Di sebuah taman kota Saat ini terlihat seorang pemuda bersurai coklat yang tidak lain adalah Issei yang kini sedang terdesak melawan dua Datenshi. Issei sedang sial karena betemu dengan dua Datenshi saat hendak ke tempat client. Luka-luka akibat serangan dari Datenshi juga terlihat di sekujur tubuh Issei.

Datenshi ini memakai baju ala Detektif dan satunya adalah sosok yang ia kenal adalah sosok yang membunuhnya waktu di taman. Datenshi tersebut lalu kembali menyerang Issei. Issei yang sudah kelelahan hanya bisa menghindar dari serangan-serangan tersebut.

"Waktu main-main sudah Selesai! Cepat selsaikan Dohnasek " ucap Raynare

"Baiklah!" Jawab Dohnasek kemudian membuat Light Spear kemudian ia lempar kearah Issei yang masih bersimpuh.

Swuuuush!

Wush!

Dohnasek melempar Light spear tapi sedetik sebelum Light spear mengenai Issei sosok pemuda pirang dengan lesatan cepat sudah menahan serangan dari Raynare dengan mudah menggunakan tangannya. Raynare membulatkan mata terkejut karena serangan dari Dohansek dapat di patahkan dengan mudah

"Lagi-lagi makhluk seperti kalian berulah!" Ucap Naruto sembari melihat tubuh Issei yang luka-luka.

"Kau tidak apa Issei?" Tanya Naruto pada Issei yang di balas anggukan oleh Issei.

'Jika bukan karena perintah yang diberikan Tousan aku tidak akan mau melakukan ini' Batin Naruto.

"Siapa kau? kenapa kau mengganggu pertarungan kami?" Tanya Raynare sengit pada Naruto.

"Aku tidak akan mencampuri urusan kalian jika itu tidak merugikan bagi orang lain" Jawab Naruto.

"Kurang aja" Ucap Raynare yang kemudian membuat Light Spear yang lebih besar daripada yang tadi.

Wush!

Duak!

belum sempat Raynare melempar Light Spear tubuhnya sudah terhantam ketanah dengan keras.

'Gerakannya cepat sekali, aku merasakan dia adalah manusia tapi kenapa dia bisa melesat?' Batin Raynare heran dengan tubuh masih tebaring ditanah.

"Kau" Desis Dohanseak yang kemudian mengarahkan hantamannya ke arah Naruto tapi dengan kecepatan ia sudah berada di belakang Dohnasek.

Crash!

Dohnasek menerima sayatan tajam dari kuku-kuku milik Naruto yang membuat perut sampai dada bagian atas sobek.

"Arghhhhhhhhhhhhhh" Teriak Dohanasek kesakitan, sedangkan Raynare kini mulai bangkit lagi, dan dengan gerakan cepat ia menghampiri Daohnasek kemudian melarikan diri.

'Larilah! itupun jika kau masih dapat bertahan dari racun Serigala milikku' Batin Naruto, Setelah memastikan bahwa para Datenshi tidak kembali lagi kemudia Naruto mendekati Issei.

"Kau tidak apa Issei?" Tanya Naruto pada Issei.

"Aku tidak apa-apa, hanya luka sedikit" Jawab Issei sok kuat karena ia gengsi untuk mengakui bahwa ia sedang tidak baik.

"Dengan kondisi seperti itu kau bilang baik saja? kau benar-benar hebat Issei" Ucap Naruto sembari tersenyum remeh, tanpa meminta persetujuan sang empu Naruto memegang pergelangan Issei kemudian melesat bersama.

Wush!

Kini keduanya sudah berada dipuncak sebuah bukit, terlihat Issei memandang Naruto penuh selidik karena tiba-tiba ia membawa dirinya kesini.

"Untuk apa kau membawaku kemari? apa kau mengincar Sacred gear seperti mereka?" Tanya Issei penuh curiga.

"Aku tidak membutuhkan alat seperti itu, aku hanya ingin mengobatimu" Jawab Naruto kemudian menaruh telapak tangannya pada perut Issei dan sontak Issei merasakan sebuah energi yang tenang namun terkesan kuat.

"Apa yang kau lakukan? kenapa aku merasakan energi lain?" Tanya Issei lagi.

"Tentu saja karena energi ini adalah energi alam yaitu Senjutsu berbeda dengan energi iblis" Jawab Naruto yang masih menyalurkan energinya pada Issei.

"Senjutsu?" Ucap Issei bingung.

"Kau itu banyak tanya, yang penting dengan energi ini kau bisa lebih baik" Jawab Naruto tak acuh.

"Etto... sebenarnya kau itu apa Naruto? kenapa kau bisa lari secepat itu?" tanya Issei penasaran.

"Aku adalah manusia" Jawab Naruto bohong.

"Lantas kenapa kau bisa mempunyai kekuatan seperti itu?" Tanya Issei.

"Kau bisa bilang ini adalah anugrah yang kami-sama berikan padaku untuk menolong orang-orang disekitarku" Jawab Naruto yang tentu saja bohong.

"Dan kau jangan pernah bilang pada siapapun tentang siapa diriku, jika ada yang tahu jati diriku akan kupastikan kau bernasib sama seperti malaikat jatuh tadi" Lanjut Naruto kemudian melesat meninggalkan Issei sendirian setelah mengobatinya.

Sedangkan Issei kini menatap sekitarnya yang hanya dikelilingi oleh pohon-pohon mengingat Naruto membawanya kepuncak bukit.

"Sialan kau Naruto! kenapa kau meninggalkanku sendirian disini" Teriak Issei histeris karena Naruto meninggalkan dirinya di bukit yang jarak dengan rumahnya lumayan jauh yang cukup membuat kakinya kesemutan.

= The White Wolf =

Saat ini anggota Occult Research club sedang berkumpul karena sang Buchou ingin membahas perihal kontrak yang dilakukan oleh Issei kemarin.

"Issei kenapa kau tidak datang ke client kemarin? dan kemana saja kau?" Tanya Rias menuntut.

"Kemarin saat aku ingin ketempat tujuan dua malaikat jatuh dan salah satunya adalah yang membunuhku menghadangku" Jawab Issei jujur.

"Lantas bagaimana kau bisa melawan?" Tanya Rias.

"Ara... ya karena menurutku kekuatanmu masih jauh dibawah Raynare" Akeno ikut bertanya, sedangkan Issei yang ingin membuka mulut tiba-tiba teringat ucapan Naruto kemarin saat dibukit.

"jika ada yang tahu jati diriku akan kupastikan kau bernasib sama seperti malaikat jatuh tadi"

"Aku tidak melawan, aku melarikan diri" Jawab Issei gugup, dan kegugupan Issei dapat mudah diketahui oleh Rias.

"Aku tahu kau sedang berbohong Issei, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi? karena manggunakan logika saja walaupun kau lari kau akan tetap tertangkap" Ucap Rias yang membuat Issei tidak bisa menjawab apapun lagi.

"Maaf Buchou aku tidak bisa memberitahu karena bisa saja aku bernasib seperti Malaikat jatuh kemarin" Jawab Issei takut-takut karena sebenarnya ia ingin memberitahu Rias tapi disisilain ancaman Naruto terngiang jelas diotaknya dan juga tatapan membunuh itu.

"Ceritakan saja Issei, atau aku yang akan menyiksamu" Ucap Rias menuntut yang kini meningkatkan aura Power of Destruction miliknya.

"Aku mohon Buchou jangan paksa aku" Ucap Issei memelas pada Rias.

"Ini juga demi kebaikanmu Issei, jadi ceritakan apa yang terjadi" Lagi-lagi Rias menuntut jawaban dari Issei.

"Baiklah, kemarin aku diselematkan oleh seorang manusia yang memiliki kekuatan supranatural yang mengalahkan dua malaikat jatuh itu dengan telak" Jawab Issei jujur.

"Manusia berkekuatan supranatural?" Tanya Rias.

"Ya, dia menyebut kekuatannya itu Senjutsu" Jawab Issei yang sontak membuat semuanya terkejut terutama Koneko karena dirinya adalah keturunan pengguna senjutsu Neko.

"Siapa dia?" Tanya Rias penasaran.

".." Issei terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan dari Rias.

"Katakan Issei siapa dia?" Tanya Rias yang daritadi menuntut jawaban dari Issei.

"Kau tidak berhak memaksa orang yang tidak mau menjawab" Tiba-tiba terdengar suara lain yang membuat semua penghuni ruangan mengalihkan pandangannya kearah sumber suara dan disana terdapat Naruto yang bersandar santai disamping jendela.

"Na-Naruto" Ucap Kiba dan Issei kaget.

"Siapakau dan bagaimana kau masuk ke ruang klub ini?" Tanya Rias.

"Namaku Namikaze Naruto, dan bagaimana aku masuk itu bukan hal yang penting. Hanya saja aku tidak suka dengan cara memimpinmu yang terkesan egois dan seenaknya saja" Ucap Naruto memandang Rias dengan pandangan remeh.

"Kau..." Desis Rias tak suka dengan ucapan Naruto.

"Kenapa? apakah aku salah dalam berbicara? aku tidak berbicara asal tanpa ada fakta yang mendukung, aku sudah mengawasimu sejak lama jadi aku tahu bagaimana dirimu yang sebenarnya yang nyatanya tak lebih dari seorang yang manja dan egois" Ucap Naruto tajam, Sedangkan Rias yang mendengar itu sudah mulai kehabisan kesabaran dan kemudian melemparkan bola power of destruction kearah Naruto.

[Power of Destruction]

Wush!

Melihat itu Naruto hanya berdiri dengan santai kemudian mengacungkan tangan kanannya dan yang terjadi kemudian adalah serangan Rias seperti bola api yang tersiram oleh air.

"Seranganmu terlalu over karena terpengaruh oleh amarahmu tidak seperti seranganmu pada umumnya yang terkesan ini hanya 30% dari potensialmu jadi dengan mudah aku bisa mengatasinya" Ucap Naruto mengobservasi serangan dari Rias.

"Siapa kau sebenarnya kenapa kau bisa menahan seranganku?" Tanya Rias penasaran.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku sebenarnya" Jawab Naruto kemudian melesat meninggalkan ruang klub.

"Tunggu" Panggil Rias tapi ia terlambat karena Naruto dengan cepat meninggalkan ruangan itu, dalam hati Rias sangat geram dengan ucapan Naruto tapi disisi lain ia juga menyetujui ucapan Naruto bahwa dirinya tidak lebih dari gadis manja dan egois yang suka memerintah seenaknya.

= The White Wolf =

Wush!

Naruto masuk kedalam rumah tanpa salam dan langsung mendudukan dirinya di sofa dan dapat dilihat diwajah tampannya ada gurat kekesalan yang mengganjal di hatinya.

"Ada apa Naruto kenapa kau pulang dengan terlihat kesal dan tidak mengucapkan salam?" Tanya sang ibu yaitu Kushina pada Naruto dengan lembut.

"Maafkan aku Kaasan, hanya saja aku sedikit kesal dengan tingkah sang heiress Gremory itu. Ia tidak menunjukan sifat bagaimana caranya menjadi pemimpin yang benar ia tak lebih dari gadis manja dan egois. Kenapa Tousan menyuruhku untuk mengawasi dan melindungi dia?" Ucap Naruto mengeluarkan semua keluh kesahnya pada sang ibu.

"Itulah gunanya dirimu Naruto" Ucap Kushina yang tidak dapat dimengerti oleh Naruto.

"Apa maksud Kaasan?"

"Tousan memintamu mengawasi Rias bukan semata-mata karena tanpa alasan, karena ketimbang heiress dari keluarga sitri Rias masih jauh dari kata pantas meyandang heiress. Dan sedangkan dirimu adalah salah satu pemimpin divisi Serigala yang terkenal dengan kepemimpinanmu yang bijak, maka dari itu Tousan memintamu untuk mengawasi Rias dan menunjukan bagaimana sikap seorang heiress sebenarnya" Jawab sang ibu mendetail dengan tujuan Naruto mengawasi Rias.

"Tap-..." protesan Naruto harus terpotong oleh ucapan Kushina kemudian.

"Dengarkan ibu, itu bukan hanya tentang Fraksi Iblis saja tapi juga dirimu sendiri, kau harus menerima takdir bahwa kau terlahir secara spesial sebagal White Wolf dan takdirmu sudah dipastikan akan berat maka dari itu kau juga harus belajar lagi dan ini adalah salah satu caranya" Potong Kushina berusaha memberikan pengertian kepada Naruto, dan Naruto sendiri hanya bisa mengangguk.

"Baiklah Kaasan! aku mengerti" Kushinapun tersenyum mendengar jawaban sang putra bungsu.

"Itu baru anak ibu! sekarang makan, Kaasan sudah menyiapkan daging segar untukmu" Ucap Kushina dibalas anggukan oleh Naruto yang kemudian mengambil langkah menuju ruang makan.

= The White Wolf =

"Ittai.." keluar suara dari seseorang yang Issei tabrak.

"Uh.. hei kau tidak apa-apa?" Tanya Issei, setelah dia bertanya Issei hanya seorang gadis yang ia tabrak dengan umur berkisaran 16 tahunan, gadis tersebut memakai pakaian ala biarawati dengan aksen biru muda, kerudung putih di atas kepalanya dengan aksen biru muda, dan dia sedang memegang sebuah kitab.

'Manis.' Itulah yang pertama kali terlintas dalam pikiran Issei. Setelah beberapa saat memandang Biarawati tersebut tersebut Issei langsung menjulurkan tangannya untuk membantu gadis tersebut berdiri.

"Maaf aku sudah menabrakmu" Ucap Issei meminta maaf pada Biarawati muda itu.

"perkenalkan Namaku hyodoo issei, kamu?" Tanya Issei memperkanlkan diri karena Biarawati didepannya tidak menyahut permintaan maafnya.

"Namaku Asia Argento, Maaf menabrakmu Issei-san" jawab Asia yang mengucapkan kata seperti Issei tadi

"Tak Perlu meminta maaf lagipula aku yang terburu-buru, dan panggil aku Issei saja" Pungkas Issei

"Tapi itu tidak sopan Issei-san" Balas Biarawati bernama Asia

"Terserah kamu deh mau memanggil aku apa" Tanggap Issei dengan memutar matanya bosan.

"Sebenarnya kamu mau kemana?" Tanya Issei kemudian.

"Aku tersesat aku ingin mencari dimana Gereje di kota ini?" Tanya Asia

"Aku tahu dimana gereja itu karena hanya ada satu gereja di kota ini" Tutur Issei

"Kau bisa menunjukkannya Issei-san?" Tanya Asia yang di balas anggukan oleh Issei kemudian Issei menunjukan jalan kearah gereja yang ada di kota ini, saat diperjalanan mereka melihat anak yang terjatuh yang sedang menangis karena lututnya berdarah.

"Kau terluka.." Ujar Asia kepada anak yang jatuh terluka itu

"Hiks... sakit sekali Nee hiks" terisak anak itu karena merasakan sakit di lututnya/

"Sebaiknya aku obati nanti malah infeksi" Bisik Asia pada anak itu yang sangat jelas didengar oleh Issei mengingat sekarang dia adalah Iblis.

Asia kemudian menjulurkan tangannya ke arah dimana luka tersebut, tangan Asia mengeluarkan cahaya menyilaukan dan setelah itu di jarinya terdapat dua cincin yang ada di kedua jari tengahnya. Sesudah itu muncul cahaya hijau dari kedua tangan Asia yang membuat Issei takjub akan kekuatan aneh yang dimiliki oleh Asia. Dia baru sadar bahwa...

"Wwaah.. kamu memiliki kekuatan yang hebat Asia-chan!" Ucap Issei terkejut.

"Terima kasih. Ini adalah kekuatan pemberian tuhan, aku memakainya untuk menyembuhkan orang-orang. T-tapi setlah itu mereka ketakkutan dan berlari menjauh dariku." Ucap Asia sambil menunjukan wajah sendu.

"hey jangan bersedih kamu lebih manis jika tersenyum dan tertawa" 'dan juga seksi' lanjut issei didalam hati tersenyum dengan mengedipkan matanya kepada Asia dan mengacungkan jempolnya ke arah dada kirinya.

Asia hanya terpaku akan kata-kata yang diucapkan oleh Issei, tidak pernah dalam hidupnya ada orang yang begitu baik terhadapnya "Terima kasih Issei-sani."

"Sama-sam Asia-chan." Lalu Issei melihat jamnya dan "Wwaahh.. Aku terlambat ke sekolah!" Teriak Issei histeris karena sepuluh menit lagi akan sekolahnya akan menutup gerbang.

Asia hanya memandang pemuda tersebut dengan tatapan heran dan hanya mengedikkan matanya ketika melihat bahwa Issei sudah tidak ada di depannya.

"Sampai jumpa Asia-chan! Senang bisa berkenalan denganmu!" Asia menatap sosok Issei yang semakin jauh darinya yang sedang menggerutu akan terlambat masuk ke sekolah.

= The White Wolf =

Naruto saat ini tengah berjalan menuju sekolah, tapi tanpa sengaja ekor matanya menangkap sebuah pemandangan dimana Issei membantu seorang biarawati muda berambut pirang. Narutopun sedikit terkejut kala mengetahui bahwa biarawati itu memiliki Sacred gear yang ia ketahui saat menyembuhkan luka anak kecil.

"Issei!" Panggil Naruto setelah Issei sendirian setelah mengantar biarawati itu ke gereja.

"N-Naruto" Ucap Issei gugup bercampur takut karena kemarin ia memberitahu siapa Naruto itu.

"Tenang saja aku tidak akan membunuhmu, tapi aku ingatkan untuk menjauhi biarawati itu" Ucap Naruto yang Issei kaget.

"Kenapa?" Tanya Issei.

"Kau itu Iblis baka! maka dari itu iblis tidak bisa berdekatan dengan penganut fraksi tuhan" Jawab Naruto.

"Tapi walau seperti itu kita masih bisa berteman bukan?" Tanya Issei.

"Tentu tapi akan ada resiko masing-masing yang akan diterima, misal jika aku berkata 'god bless you' maka apa yang terjadi padamu?" Tanya Naruto yang sontak saja Issei memegang kepalanya karena terasa panas.

"Apa yang terjadi kenapa isi kepalaku terasa panas?" Tanya Issei.

"Itulah yang aku maksud kenapa iblis dan penganut fraksi tuhan tidak bisa bersama, tapi ada kalanya perbedaan dapat dihancurkan" Jawab Naruto, kemudi menengok kearah jam tangan di tangan kirinya yang menunjukan pukul 7 kurang 5 menit.

"Ayo!" Ucap Naruto yang langsung memegang tangan Issei dan melesat dengan cepat.

Wush!

Dengan cepat sekarang mereka sudah berada di taman belakang sekolah, Issei tampak bingung dengan apa yang terjadi.

"Jika tidak melesat kita akan terlambat" Ucap Naruto memberikan jawaban dari pikiran Issei, setelah itu Naruto mengambil langkah untuk menuju kekelasnya.

'Siapa sebenarnya Naruto? kalau dari aura ia tidak memiliki aura iblis ataupun malaikat jatuh' Pikir Issei bingung, yang kemudian mengikuti langkah Naruto untuk menuju kekelasnya.

= The White Wolf =

Saat ini Occult Research Club sedang mengadakan pertemuan untuk membahas suatu hal tapi pembahasan itu harus terhenti kala pintu ruang klub di bukan dengan paksa dari luar.

Brak!

"Issei ada apa ? kenapa kau sampai terlihat habis nafas begitu?" Tanya Rias pada sang Pawn.

"Ah...Asia. dia diambil..tidak, diculik oleh malaikat jatuh. Yang membunuhku saat aku masih seorang manusia." Ucap Issei tersenggal-senggal bercambur dengan panik.

"Kami saat itu masih berada di Taman, dan kemudian Raynare dan mengambil paksa Asia. Aku mencoba melawannya tapi dia terlalu kuat kuhadapi dan mendorongku jatuh. Kemudian dia menarik Asia dan membawanya terbang dan entah pergi kemana karena Raynare terlalu cepat."

"Sudah berapakali aku bilang kita adalah Iblis jadi kita tidak bisa ikut campur dalam masalah mereka" Ucap Rias pada Issei membuat Issei kecewa pada Rias.

"Kalau begitu aku akan menyelamatkannya sendiri" Ucap Issei tajam.

"Tidak, aku tidak mengizinkannya kau adalah keluargaku jadi aku tidak mengizinkannya" Ucap Rias lagi.

"Kalau begitu keluarkan aku dari keluargamu kehilangan Pawn tidak akan masalah buatmu" Ucap Issei yang sontak membuat Rias terbelalak.

Plak!

"Aku tidak akan mengeluarkanmu dari keluargaku, dan jangan pernah bicara seperti itu" Ucap Rias dengan nada membentak pada Issei setelah tadi menampar Issei.

"Tap-.." Issei ingin protes tapi di tolak oleh Rias.

"Tidak Issei aku tidak akan pernah menyetujuinya" Ucap Rias.

"Itulah alasan mengapa aku mengatakaimu gadis manja dan egois yang hanya suka memerintah seenaknya saja" Tiba-tiba terdengar suara lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah suara Naruto.

"Kau? Bagaimana kau masuk?" Tanya Rias pada Naruto.

"Itu tidak penting, tapi kau menganggap Issei adalah keluarga bukan? Lantas kenapa sebagai keluarga kau tidak mau membantu Issei?" Tanya Naruto.

"Apakah perihal Biarawati? Jika aku menjadi kau aku akan tetap membela mana yang menurutku benar dan tidak mementingkan golongan walau yang kuhadapi bisa membuatku terbunuh sekalipun" Lanjut Naruto.

"N-Naruto" Ucap Issei terharu.

"Pergilah Issei, aku akan menyusul" Ucap Naruto kemudian di balas anggukan oleh Issei. Setelah itu Issei langsung meninggalkan ruangan dengan perasaan lebih tenang dari sebelumnya.

"Aku akan memberitahumu, Dalam kehidupan orang yang melanggar peraturan adalah sampah tapi orang yang meninggalkan teman lebih rendah dari sampah" Ucap Naruto kemudian melesat meninggalkan ruang klub untuk menyusul Issei dan setelah itu terlihat Kiba dan Akeno pun bersiap menolong Issei. Meskipun Pada awalnya Rias menolak, namun karena semua Peeragenya yang dengan senang hati membantu Issei maka tidak ada alasan lain untuk tidak pergi.

= Tobe Continued =


Yo, sebenarnya saya tidak ingin Publish ini cerita dulu karena cerita ini adalah Request dari senpai saya [Na'Vi Fansboy] yang meminta saya untuk Publish ini cerita jadi saya publish. Dan maaf kalau ceritanay super gak jelas ataupun Manstream tapi saya berusaha untuk membuat hal yang lebih baik lagi. Jaa ne

.

.

.

Dont Forget For Review :D