War,Blood And Destiny

Rate : M(untuk jaga-jaga)

Autor :

Genre : Adventure & Fantasy

Summary : Naruto adalah Penjaga alam akhirat tapi kehidupannya berubah ketika dia mempunyai tiga kekuatan pengubah dunia,Gaje,Typo(maybe) Dll

RnR

"Issei sudah kubilang jangan dekati gereja, itu adalah kawasan terlarang bagi kita para Iblis!" Rias membentak Issei karena tadi siang diberkelahi dengan sekelompok anak dan ternyata Issei digiring kesebuah gereja tua.

"Maafkan aku Boucho, aku tidak akan mengulanginya lagi." Issei menunduk merasa bersalah.

"Hah, kali ini kalian kumaafkan, tapi ingat jangan kau ulangi lagi." Ujar Rias kemudian duduk disofa.

Tiba tiba muncul lingkaran sihir di dekat telinga Rias, sepertinya Rias nampak sedang berbicara.

"Semuanya bersiap, kita mendapat perintah untuk membasmi iblis liar." Ucap Rias.

'Iblis liar apa itu?' Issei nampak berpikir keras tentang perkataan Rias.

"Apa yang kau pikirkan Issei?" tanya Rias menatap heran Issei.

"Ehm Bochou apa itu iblis liar?" pertanyaan Issei membuat Rias menghela nafasnya.

"Nanti akan kujelaskan. Sekarang ayo kita pergi." Ucap Rias lalu mereka semua menghilang dengan lingkaran sihir.

( Disebuah bangunan tua )

Kelompok Rias kini tampak tengah menyusuri sebuah bangunan tua tak terpakai, mereka berjalan mencari keberadaan iblis liar.

"Ada bau darah." Ucap Koneko

'Bau darah? Tapi kenapa aku tak mencium apapun? Apakah ini kemampuan dari bidak iblis?' pikir Issei kemudian sampai disuatu tempat.

"Khu khu khu aku mencium bau makanan lezat." Ucap seseorang yang sepertinya wanita.

Dari gelapnya bayang-bayang, sesuatu muncul. Dia adalah seorang wanita dengan bagian atasnya telanjang.

Bamn...

suara langkah yang berat.. Hal berikutnya yang muncul adalah tubuh mahluk raksasa. Dia adalah makhluk aneh dengan bentuk yang tidak alami memiliki tubuh bagian atas wanita dan bagian bawah mahluk rakasa. Dia memegang sesuatu yang kelihatan seperti sebuah tombak di kedua tangan-nya.

Tubuh bagianbawah mahluk itu memiliki empat kaki gemuk dengan cakar yang tajam. Dan ekornya seperti ular .

"Vaizor, kau dinyatakan bersalah karena membunuh majikanmu." Ucap Rias.

'Ternyata iblis liar adalah iblis yang membunuh majikannya.' Pikir Isse sambi mendengar setiap ucapan Rias.

"Hahahahhah, jangan bercanda jalang, kau akan kubuat menjadi daging merah seperti rambutmu." Ucap Vaizor.

"Sepertinya kau banyak bicara, Kiba..." ujar Rias.

"Baik boucho." Ucap Kiba.

Zwusshhh

Kiba yang berada disamping Issei langsung melesat kearah iblis itu.

"Kiba adalah bidak kuda, kecepatan mereka lebih tinggi dari bidak lainnya." Ujar Rias. Kecepatan Kiba memanglah cepat sampai mata Issei tidak bisa mengikutinya.

"Heh, lambat." Ucap pelan seseorang yang sedari tadi duduk diatas atap sebuah bangunan, orang itu menggunakan jubah hitam bermotif awan merah serta topeng lolipop orange diwajahnya.

Beralih ketempat semula tampak kini iblis Vizor telah kehilangan tangannya. Darah terciprat dari bekas potongan yang dilakukan oleh Kiba.

Dari dalam kegelapan sosok kecil telah berdiri didekat Vizor, Vizor yang melihat itu mencoba menginjak sosok itu yang ternyata adalah Koneko.

Bruaakkk

Bukan Koneka yang hancur tapi malah sang Vizor yang terlatuh karena dibanting oleh Koneko.

"Koneko adalah bidak benteng dengan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa."

"Dia bisa membanting iblis sebesar itu!" gumam Issei sambil menunjukkan wajah terkagum kagum.

Kini Akena telah berdiri berdekatan dengan Vizor, dengan wajah tersenyum 'aneh' Akeno mengangkat tangannya.

Jlegarrr

Petir menyambar Vizor sehingga membuat luka bakar pada tubuhnya.

Arghhh

Jlegarrrr

Arrghhhh

Jlegarrrrr

Vizor kini terlihat memprihatinkan dengan tubuh gosong akibat serangan Akeno membuatnya hampir mati.

"Akeno adalah bidak ratu, bidak terkuat setelahku dan juga dia dijuluki Ultimate Sadis." Perkataan Rias sukses membuat Issei ketakutan.

Gleekk

Pandangan Akeno yang kini tampak senang akan aksinya membuat Issei harus Issei merasa hampir mati. Rias kemudian melangkahkan kaki kearah Iblis itu.

"Punya kata kata terakhir?" tanya Rias yang sudah mengumpulkan Power of Destruktion.

"Bunuh aku." Ujar iblis itu.

"Dengan senang hati." Ucap Rias kemudian menembakkan bola sihir.

Duarrrr

Iblis itu musnah dalam sekali serang. Rias tersenyum senang melihat itu dan berniat kembali bersama kelompoknya.

"Khu khu khu kau berhasil mengalahkan teman kami, sekarang waktunya kalian mati." Ujar sesosok makhluk dari kegelapan dan kemudian muncul empat lagi dari atap gedung serta satu dari jendela.

"Gawat, semua bersiap. Issei keluarkan Sacred Gearmu." Ujar Rias memberi komando.

.

.

.

Tapi ketika mereka berniat menyerang muncul seseorang dengan jubah awan merah berhodie didepan mereka.

"Siapa kau?" tanya Rias dengan waspada.

"Kalian duduklah terlebih dahulu, aku akan mengurus mereka dan juga aku diperintahkan tuanku untuk membantu kalian." Ujar sosok itu aka Obito aka Tobi

"Jangan bercanda manusia, kau tidak akan menang melawan kami berenam!" ujar sosok seperti kalajengking berkepala manusia.

"Tuan? Siapa tuanmu hah?" tanya Rias.

.

.

.

"Kalian akan mengetahuinya nanti." Ucap Tobi

Tobi mengalihkan pandangan pada enam iblis liar yang ada didepannya, mata Sharingannya bersinar ketika diterpa sinar bulan.

"Matilah kau manusia rendahan hyahhh" para iblis liar itu menembakkan sihir mereka kepada Tobi, namun Tobi tak menghindar dan hanya diam saja.

Duarrr

"Hahahha lemah, sekali serang langsung mati hwuahahahh." Tawa iblis liar itu terdengar mengerikan.

"Kalian curang menyerang Tobi duluan, Tobi kan belum siap siap." Sebuah suara dari ledakan itu membuat mereka terkejut dan kini Tobi telah berjalan santai kearah mereka.

"A-apa tidak mungkin." Ucap Issei tak percaya begitu pula yang lainnya.

"Sekarang giliran Tobi untuk menyerang." Ucap Tobi dengan nada kekanak kanakan.

[Kamui]

Zwuushhh

Kepala dari salah satu iblis itu menghilang entah kemana membuat tubuh tanpa kepala itu langsung terjatuh.

Brukkk

Suara tubuh jauh membuat kawanan iblis liar mengalihkan pandangan mereka pada teman mereka yang sudah menghilang jadi partikel partikel kecil.

"Sialan semua serang dia." Ucap iblis kalajengking lalu melesat maju bersama teman temannya.

Tobi yang melihat itu lantas membuat handseal yang panjang kemudian melompat kesebuah tembok.

[Katon : Mekkakyu no Jutsu]

Api dengan intensitas banyak keluar dari topeng Tobi, dengan cepat api itu membakar para iblis liar yang ada disana.

"Dia bisa menyemburkan api!" ucap Issei kagum melihat kemampuan Tobi, tak berselang lama api itu mereda dan menampakkan seekor iblis yang masih selamat.

"Masih bisa berdiri ya, baiklah aku akan bermain denganmu sebentar." Ujar Tobi dan dengan cepat Sharingannya berputar.

Dor dor dor

Jrasshh

Peluru cahaya menembus kepala iblis itu, kelompok gremory langsung mengalihkan pandangan sang pelaku yang sedang berdiri diatap sebuah gedung yang melompat turun dan langsung mendarat didekat Tobi.

"Siapa kalian. Kenapa kalian ada diwilayah Gremory?" tanya Rias dengan was was.

"Hahahha jangan bercanda Iblis-chan, tidak ada wilayah didunia manusia yang menjadi milik iblis." Ujar Naruto menatap tajam kelompok Rias.

"Apa maksudmu, ini wilayah keluargaku dan apa hakmu berbicara begitu." Kali ini Rias menatap balik Naruto.

"Dengar ini baik baik, sejak awal tempat tinggal kalian di dunia bawah dan dunia tengah dimiliki oleh Manusia, jika kalian mengklaim wilayah dibumi milik kalian berarti kalian harus-,

"Mati!" ucap Naruto berbisik dikuping Rias.

"Cepat-cepat sekali." Gumam Kiba.

"Apa kau paham Gremory?" tanya Naruto yang sudah berdiri disebelah Tobi lalu menghilang dalam pusaran vortex.

.

.

.

( Disuatu tempat )

"Hei Naruto-sama dari mana kau tadi? Dan kenapa kau memiliki pistol cahaya?" tanya Tobi.

"Huh, sepertinya aku harus menceritakannya padamu Tobi." Ucap Naruto menghela nafas sejenak.

Flash Back

Dialam akhirat terdalam, Naruto tampak sedang berjalan kesuatu tempat. Disekelilingnya hanya terdapat api yang menyala nyala dan juga disepanjang jalan banyak teriakan dari makhluk yang disiksa karena dosa mereka.

Jika para mahluk supranatural mati dan mereka akan kembali kekehampaan itu adalah salah besar, karena setiap jiwa yang mati akan dibawa kealam akhirat.

Tang

Tang

Tang

Bunyi suara logam tumbul beradu, berjalan dan berjalan suara itu makin jelas, hingga Naruto sampai disebuah pintu besar yang terbuat dari api terpanas diakhirat.

"Ini aku, sang penjaga. Satu satunya mahluk yang memiliki umur panjangan diantara mahluk ciptaan Kami dan juga mendapat sedikit pecahan kekuatan dari sang Saudara yaitu Yami."

Ucapan Naruto membuat pintu itu terbuka dan menampilkan seorang raksasa dengan enam tangan, enam kepala dan enam kaki.

Dia adalah Troll yang dulunya merupakan pelayan dari Thirexa. Disekeliling ruangan itu terdapat rak rak yang super besar dan berbagai macam benda yang disebut Sacred Gear tersusun rapi didalamnya.

Tang

Tang

Tang

"Troll sipembuat Sacred Gear, pelayan Thirexa yang kemudian mengabdi pada Yami dan Kami sehingga diberi tugas untuk mendaur ulang Sacred Gear tak berjiwa." Ucap Naruto.

Sitroll tua itu menghentikan pekerjaannya, mengalihkan pandangan pada Naruto, tampak dimatanya pandangan kosong.

"Apa maumu?" tanya Troll lalu memukul palunya untuk mengubah ulang Sacred Gear.

"Aku hanya ingin minta tolong padamu." Ujar Naruto. Sitroll tua itu menghentikan pekerjaannya dan mentap Naruto dalam.

"Hahahah jangan bercanda, seorang yang dipercaya Kami dan Yami untuk menjaga akhirat, didalam dirimu terdapat pecahan kekuatan Yami. Bagaimana mungkin kau minta tolong padaku." Ujarnya kasar.

"Aku ingin minta tolong padamu agar mengubah ulang Sacred gearku." Ucap Naruto sambil mengeluarkan Sacred Gearnya.

"Kau memiliki Sacred Gear? Sepertinya Kami-sama terlalu menyayangimu." Ujar siTroll tua.

Tanggg

Tang

Tang

"Bukan Kami-sama yang memberikannya lebih tepatnya dia yang menjadi Sacred gear ini." Ucap Naruto.

"Jangan bercanda Naruto, Kami-sama tidak akan melebur dan menjadi Sacred Gear." Ujar Troll.

"Tapi itu kenyataannya, lebih tepatnya pecahan Kami-sama yang menjelma menjadi Sacred Gear ini bersama dua jiwa lainnya." Ucap Naruto.

"Pecahan Kami-sama? Dan dua jiwa lainnya?" beo Troll.

"Ya, pecahan Kami-sama memberitahuku bahwa dirinya yang asil berada dikerajaan dimensi, bersama dengan Yami. Setiap dimensi memiliki pecahan Kami dan Yami, seperti aku pecahan dari Yami dan 'Dia' pecahan dari Kami. Serta dua jiwa lainnya adalah sang Lucifer dan Gubernur malaikat jatuh. " Ucap Naruto.

"Jadi begitu. Baiklah aku akan membantu,kemarikan Sacred Gearmu." Ujar Troll. Naruto langsung menurutinya. Troll tua itu nampak menarik sesuatu dari Sacred Gear Naruto. Dan akhirnya tiga aura berbeda warna, Hitam, Putih dan Merah keluar dari Sacred Gear.

Mengambil aura yang berwarna Hitam lalu memukulnya dengan palu, tak berselang lama aura itu berubah menjadi gelang berwarna hitam dengan ukiran aksara aneh berwarna emas. Gelang hitam itu lalu melayang.

Mengambil aura putih, troll tua itu melakukan hal yang sama yaitu memukul aura putih itu dengan palunya dan kemudian berubah menjadi gelang berwarna putih dengan ukiran aksara yang aneh juga berwarna emas. Gelang putih itu lalu melayang.

Dan kemudian mengambil aura merah lalu memukulnya dengan palu, perlahan aura merah itu berubah menjadi kalung kristal berwarna merah dengan aksara hitam aneh yang berada didalam kalung itu.

Troll itu mengarahkan tangan ke Naruto lalu gelang dan kalung itu langsung terpasang ditubuh Naruto.

"Terima kasih Troll. Aku akan membalas jasamu." Ucap Naruto.

"Hahah tidak perlu, cukup lakukan tugasmu maka ketika kiamat aku akan hidup tenang selamanya, aku harap kau menjaga [Evolution Gear] buatanku." Ujar troll tua itu lalu melanjutkan tugasnya.

"Tentu saja." Ucap Naruto lalu berjalan kembali ketempatnya.

End Flashback.

"Itulah ceritanya Tobi, baiklah kita harus berkumpul bersama anggota lainnya." Ucap Naruto lalu mereka berdua berjalan memasuki pintu besar.

( Disuatu ruangan )

"Maaf kami terlambat, ada beberapa hal yang harus kuurus." Ujar Naruto lalu duduk dibangku yang telah disediakan.

"Sekarang aku akan memberitahu apa saja tugas kalian, aku harap kalian menjalankan tugas ini dengan baik, karena aku telah menghidupkan kalian kembali.

"Hai Leader-sama." Ucap mereka serempak.

"Baiklah sebelum itu aku akan memberitahu siapa pathner kalian." Ujar Naruto.

"Tobi dengan Zetsu."

"Sasori dengan Deidara."

"Kakuzu dengan Hidan."

"Itachi dengan Kisame."

"Nagato dengan Yahiko."

"Dan aku dengan Konan."

"Maaf Leader-sama tapi kenapa aku harus berpasangan dengan dia lagi? Dikehidupan lamaku sudah merepotkan apalagi sekarang!" ucap Hidan karena kesal berpathner dengan Kakuzu lagi.

"Maaf Hidan, itu sudah jadi keputusanku." Ujar Naruto.

"Apakah ada pertanyaan lain?" tanya Naruto pada semua anggota Akatsuki. Tak ada respon.

"Baiklah kalau begitu, aku umumkan bahwa Akatsuki telah dibentuk kembali serta tugas kalian adalah membantuku untuk mewujudkan perdamaian." Ujar Naruto.

( Dikediaman Hyodou )

Jdarrrr

Petir menyambar nyambar, saat ini Issei sedang memikirkan sesuatu yaitu tentang orang misterius yang muncul tiba tiba. Membaringkan diri ketempat tidur membuat Issei merilexkan pikirannya.

"Huh, aku tidak bisa berpikir." Gumam Issei.

Otaknya terasa korslet karena memikirkan kejadian tadi dan sama seperti autor yang otaknya hampir korslet karena memikirkan jalan cerita fic ini. :3

Tak bisa berpikir membuat Issei menghela nafas dan memutuskan untuk tidur, tenggelam kealam mimpi.

( Seminggu kemudian )

Rias nampak memegang kepalanya, dia pusing memikirkan kejadian dimana Issei lebih memilih menyelamatkan teman biarawatinya.

"Kiba dan Koneka kalian susul Issei, aku takut akan ada bahaya yang mengancam dirinya." Ucap Rias.

"Hai, Boucho!" ucap mereka berdua lalu menghilang dalam lingkaran sihir.

"Sebaik nya kita bersiap Akeno." Ujar Rias lalu bangkit dari sofanya.

"Ara ara, tentu saja." Ucap Akeno lalu mereka berdua menghilang dalam lingkaran sihir.

#Skip Time

( Tempat pengambilan sacred gear )

Raynalle kini berusaha terbang kelangit tapi rencananya gagal karena Issei sudah menghantamkan tinju padanya. Bukan tinju biasa melainkan tinju yang berlapis gaunlet Booster Gear.

Buammmm

Raynalle jatuh dan menabrak tembok, setelah debu menghilang nampaklah lubang besar yang didalam lubang itu ada Raynalle sudah terkulai pingsan karena terkena bogem mentah dari Issei.

Tubuh Issei terkulai lemas dan jatuh tapi sebelum menyentuh tanah Kiba sudah menangkapnya. Senyum kemenangan tercipta di wajah mereka. Tapi

Puluhan Da-Tenshi muncul mengelilingi mereka, Rias yang melihat itu khawatir, dari gerombolan Da-Tenshi itu muncul orang yang mereka kenal yaitu Freed.

"Hahahha iblis-chan kalian akan mati hwuahahahahha." Tawa gila menghiasi wajahnya tapi tiba tiba muncul sebuah kertas kertas yang membentuk dua sosok yaitu Konan & Naruto.

"Perlu bantuan iblis?" tanya Naruto.

"Sepertinya begitu manusia." Ujar Rias sambil memasang posisi siaga.

"Kalian para pendosa, kalian akan berakhir." Ujar Naruto lalu mengangkat tangan kirinya dan menggenggam kalungnya dengan tangan kanan.

[Lucifer Create : Shield]

[Dark Create : Dual Pistol]

Dikedua tangan Naruto muncul dua pistol berwarna hitam dengan ukiran emas dan juga muncul sebuah perisai berwarna merah melayang dibelakang tubuhnya. Sedangkan konan menatap mereka lalu kertas berkumpul ditubuhnya membentuk sayap.

[Papper Wings]

Sayap kertas yang indah tercipta dan para Da-Tenshi yang melihat itu membulatkan matanya.

"Dia Tenshi."

"Tidak, sayapnya tidak memancarkan aura suci." Ujar salah satu dari Da-Tenshi.

"Tunggu apa lagi, semua serang." Ujar Freed.

Semua Da-Tenshi membuat tombak cahaya dan melemparkannya kearah mereka.

'Sial.' Pikir Rias.

Doom

Perisai merah dibelakang Naruto berubah menjadi kubah melindungi mereka, perlahan kubah merah itu menghilang.

"Sekarang giliran kita iblis." Ujar Naruto. Lalu menembakkan pistol Holy Eraser.

Dor

Dor

Dor

Naruto menembakkan pistolnya sebanyak tiga kali, dan enam Da-Tenshi langsung menghilang seketika. Freed yang melihat itu langsung melesat pergi tanpa ada yang tau.

Konan yang juga berniat untuk menyerang langsung menembakkan shuriken kertas kearah para Da – Tenshi.

Crasshh

Crashhh

Beberapa Da – Tenshi langsung menghilang dalam pecahan partikel keudara karena terkena puluhan Shuriken kertas.

Rias yang melihat itu langsung menembakkan Power of destruction kesegala arah dan berhasil membuat beberapa Da-Tenshi menjadi partikel. Sedangkan Akeno menembakkan sihir petirnya.

Kiba langsung melesat dan menebas para Da- Tenshi sedangkan Koneko melempari musuhnya dengan bangku gereja.

.

.

.

[Reset]

Suara terdengar dari gelang berwarna hitam milik Naruto dan dual pistol itu menghilang.

[Holy Eraser : Bazoka]

Lalu aura hitam berkumpul membentuk Bazoka berwarna hitam dengan aksen emas.

[Lock]

Tampak Naruto sudah mengunci targetnya yang sedang terbang.

[Shoot]

Duarrrr

Bola hitam menghancurkan para Da-Tenshi menjadi partikel, Naruto yang melihat itu hanya mendecih.

[Reset]

[Dark Create : Shotgun]

Bazoka ditangan Naruto menghilang digantikan oleh sebuah Shotgun.

Dor

Dor

Dor

Peluru hitam menghancurkan sayap para pendosa itu membuat mereka langsung terjatuh.

"Selamat tinggal." Ucap Naruto lalu menembakkan Shotgunya.

Dor

Dor

Mereka kemudian menghilang menjadi partikel, mengalihkan pandangan keseluruh arah dan tak menemukan satupun para pendosa itu.

[Reset]

Shotgun Naruto menghilang melebur menjadi aura hitam. Naruto yang melihat itu melangkahkan kaki ketempat Asia. Konan yang melihat itu langsung membuat tempat tidur dari kertas.

Naruto membaringkan Asia ditempat tidur dan kemudian melangkah ketempat Raynalle.

"Sayang sekali kau harus mati dalam tidurmu." Ucap Naruto pelan lalu pedang kegelapan terbentuk pada tangan Naruto.

Jrasshhh

Raynalle langsung menghilang menjadi partikel setelah ditebas oleh Naruto dan aura hijau berbentuk cincin melayang. Naruto yang melihat itu mengambilnya dan berjalan kembali ketempat Asia.

"Iblis Gremory, aku titipkan dia padamu." Ujar Naruto sambil memasukan Sacred Gearnya kedalam tubuh Asia.

"Selamat tinggal iblis." Ujar Naruto lalu Naruto dan Konan berubah menjadi kertas yang berterbangan.

"Sebenarnya dia dipihak siapa?" gumam Rias bertanya tanya lalu mengubah Asia menjadi iblis.

(Keesokan paginya )

Pagi ini Issei bersama klub penelitian ilmu gaib sedang menyambut anggota baru mereka yaitu Asia.

Asia terlihat malu malu karena pertama kali dia disambut seperti ini, mulai besok Asia akan bekerja sama dengan Issei dalam membagikan selembaran.

Issei melihat kembali dari atas sampai bawah dan dia baru sadar bahwa Asia telah mengenakan seragam akademi Kuoh.

"Asia kau akan bersekolah disini juga?" tanya Issei.

"I-ya apakah seragam ini cocok denganku?" tanya Asia dengan malu malu.

Mengalihkan pandangan dari atas sampai bawah membuat Issei mengacungkan jempolnya pada Asia.

"Cantik sekali Asia-chan." Ujar Issei dengan cengirannya. Mengalihkan pandangan pada Rias Boucho dengan pandangan bertanya.

"Aku telah mengatur semuanya, aku melihat bahwa Asia seumuran denganmu makanya aku memasukannya kedalam Akademi Kuoh. Dan juga dia akan sekelas denganmu, aku harap kau mau membantunya." Ucap Rias dengan senyuman.

"Mohon bantuannya Issei-kun." Ujar Asia sambil menundukkan kepalanya. Issei membayangkan Matsuda dan Motohama akan sangat cemburu dengannya ketika memperkenalkan Asia pada mereka.

"Nanti aku akan memperkenalkan kau pada kedua temanku." Ucap Issei riang.

Dari hutan dekat gedung klub tampak dua belas orang yang mengenakan jubah awan merah.

"sepertinya tugasku telah berkurang dan kalian bisa tenang diakhirat." Gumam Naruto pelan sambil menatap Asia yang sedang makan kue dengan anggota klub lainnya sambil dihiasi canda dan tawa.

"Semua, aku telah memikirkan rencana selanjutnya, kita akan masuk ke akademi Kuoh dan menjadi murid disana, khusus untuk Kakuzu dia akan menjadi guru dibidang Ekonomi." Ucap Naruto menatap anggotanya.

"Semuanya ubah pakaian kalian dan juga untuk Kisame dan Zetsu, berhengelah dan ubah warna kulit kalian menjadi manusia biasa." Tambah Naruto.

Poft

Kali ini Kisame dan Zetsu telah berganti kulit seperti manusia biasa dan yang lain telah mengenakan seragam Akademi Kuoh. Mata Rinnegan Yahiko dan Nagato telah berganti menjadi Orange dan Violet.

Zwusshh

Mereka semua kemudian mengilang dalam pusaran vortex meninggalkan hutan dalam keheningan.

( Ruang Kepala Sekolah )

Zwusshhhh

Kelompok Akatsuki muncul diruangan kepala sekolah dan membuat sang kepala sekolah terkejut.

"Siapa kalian dan bagaimana kalian bisa disini?" tanya Kepala sekolah pada mereka.

"Obito urus dia." Titah Naruto lalu mata Obito yang berwarna onix berubah menjadi Sharingan.

"Tatap mataku." Ucap Obito dan sang kepala sekolah langsung menuruti perkataan Obito membuatnya masuk kedalam genjutsu.

"Dikelas berapa kami?" tanya Naruto pada kepala sekolah yang terkena genjutsu.

"XII-B." Ujar kepala sekolah.

"Semua ayo." Ucap Naruto lalu berbalik pergi untuk kekelas baru mereka.

.

.

.

Berjalan dikoridor Akademi dalam keheningan akhirnya kelompok Akatsuki menemukan kelas XII-B dan memasukinya.

Tok tok tok

Srekkk

"Ada apa ya?" tanya sensei itu.

"Kami murid baru disini." Jawab Naruto sambil menunjukkan kertas yang dia dapat dari kepala sekolah. Membaca surat itu dengan alis sedikit terangkat.

"Perukaran pelajar? Bukankah itu terlalu cepat?" tanya sang guru.

"Kami hanya mengikuti instruksi yang ada." Jawab Naruto.

"Baiklah, tunggu sebentar aku akan memanggil murid yang mewakili Kuoh." Ujar sang sensei.

Akhirnya setelah beberapa saat menunggu sebelas murid lainnya keluar dan pergi dari kelas itu.

"Silahkan masuk."

Naruto dan anggota Akatsuki lainnya masuk kedalam kelas dan memperkenalkan dirinya, setelah itu mereka mengikuti pelajaran yang ada.

TBC...

Aduhh ancur banget nih chapter :,( Kyo gk bisa ngomong banyak dichapter ini karena menurut Kyo chapter yang ini kurang bagus dan maaf kalau banyak kesalahan.

Kyosuke Kitsune Out.