Summary : Sungguh aku muak dengan sikapnya, sikap manisnya, sikap manjanya, sikap sok menggodanya, sikap SOK MENYUKAIKU. Memangnya aku ini cowok macam apa yang tidak akan tergoda dengan pesona shit! Manisnya itu? Kan jadi Baperfly.
Genre : romantic / drama/ humor(?)
Cast : Jeon Jungkook Park Jimin (kookmin) , Kim Taehyung
Hati-hati typo menghantui!. semua cast milik tuhan dan orangtuanya. sedangkan cerita milik saya sendiri. Cerita ngarang! Asli dari benak saye. Boy x boy . yaoi. warning yaoi!
Semua Don't be silent readers! Jangan dibaca kalo gak suka ! do not plagiat! Do not copypaste
Happy reading
.
.
Jungkook Pov
Sore ini memang menyenangkan setidaknya tanpa ada embel-embel baper disana bagi pemuda manis dsampingku, tidak denganku. Sungguh aku muak dengan sikapnya, sikap manisnya, sikap manjanya, sikap sok menggodanya, sikap SOK MENYUKAIKU. Memangnya aku ini cowok macam apa yang tidak akan tergoda dengan pesona shit! Manisnya itu? Kan jadi Baperfly. Hnggh. Sebut saja hubungan kami itu teman ya teman, tapi teman macam apa yang suka menggoda? Sialnya dia adalah tipe orang yang suka menggoda tanpa perasaan. Seperti sore ini ditaman belakang kampusku
"Jungkookie... kenapa melamun? Jangan mikirin aku dong, kan aku disini. Hohoho^^" kan sialan kan. Coba saja dia orang lain pasti aku tendang sampai mars. Sialnya dia ini makhluk manis dari mars yang ingin aku tendang ke ranjang lalu mendesah dibawahku. Shit kan shit jadi horny.
" sudahlah Jim. Kau ini tidak bisa tidak genit? Orang lain bahkan berfikiran kita itu kekasih kau tau?" ya dan aku mengamininya setiap kali ada yang beranggapan seperti itu. Sayangnya selalu ini yang dia ucap.
"Mwoo?pacaran denganmu? Kan homo kalau begitu, hahaha mereka itu waras atau bagaimana sih. Memangnya kalau aku genit itu homo? Kan memang style joke ku begini hahaha" ya . teman , maafkan aku ini bukan kisah cinta yang menarik. Si manis sialan ini walaupn suka menggoda tapi dia itu bukan homo ya bukan gay catat bukan suka cowo dan sudah pasti tidak suka denganku.
"ya kalau kamu gak mau dibilang homo jangan genit. Sungguh bisa ada yang salah paham Jim" ada Jim dan itu aku temanmu.
"siapa memang? Pacarmu?gebetanmu? kau kok gak bilang-bilang sih kalu udah punya ceng-cengan(?) "ada Jim dan itu kau temanku.
"haaah.. sudahlah aku mau masuk kelas . Sana kau pergi bukannya ada jadwal latihan dance?" aku ingin segera mengakhiri sore yang baper ini. walaupun aku tidak suka tidak bertemu dengannya. dan aku juga tidak suka melihat wajah cemberutnya dengan bibir pout yang minta dicium itu. Sungguh, kalau aku tak waras pasti aku sudah meraup bibirnya sedari tadi.
"yaaaaah.. kan aku baru sebentar bertemu dengamu kookiee... kau memaang gak kangen aku? " bibirnya mempout dengan sempurna sukses membuatku menahan segala hasrat. Dari pada aku berbuat yang iya-iya aku segera melenggang pergi meninggalkan makhluk sialan manis ini.
Jungkook pov end.
.
.
Author pov
Setelah kepergian makhluk jomblo yang baperan tadi ke kelasnya, dan yang tersisa tinggal si Park Jimin dengan ekspresi yang author gak bisa jelasin. Sori.
" woy pendeek!" seseorang yang lebih tinggi darinya tiba-tiba merangkulnya mesra dari belakang. Ya mesra sampai ada bunyi tulang rusuk yang patah.
"awwwh! Yaa yaa. Aku bisa mati muda kalau kau terus memukulku seperti ini chim!" sungut si Kim muda dengan tangan yang masih memegangi pinggangnya.
"salah sendiri merangkulku seenaknya! Memangnya aku ini pacarmu?!"
"memangnya bukan?" tanyanya balik dengan wink yang sukses mendaratkan pukulan lagi diatas kepalanya. Sungguh malang nasibmu nak.
"Taehyung kau kelainan!" Jimin sudah mulai berfikir kenapa namja alien ini bisa menjadi temannya setelah Jungkook.
"ya ya ya.. namanya sindrom Park Jimin, hahaha. Oh ya kau kok gak pernah menggodaku lagi sih? Seperti waktu ada si Jeon itu?" dia sukses membuat ekspresi Jimin menjadi berubah .
"aku sedang malas menggoda Tae, yasudah ayo ke ruang dance . aku gak mau dsuruh push-up 100 kali lagi." . omongnya sembari menarik tangan taehyung lalu berjalan menuju arah yang sama dengan Jungkook tadi.
"ya ya ayoo. Tapi Chim aku heran mengapa kau suka menggoda? Kau tau maksudku cowok manis sepertimu kenapa genit sekali?" liat siapa sekarang yang bicara. Si kim penggoda nomor satu seantero kampus.
"itu kan hanya guyonan kau tau becanda. Dan apa kau tadi bilang?! Manis? Heol aku tampan hoy tampan!"
"wo woo .. santai bang. Kau itu tampan baiklah.. jadi mau pacaran denganku?" dia memberi wink sialan itu lagi. Dasar..
"dalam mimpimu . ALIEN HOMO!" dan Jimin langsung berlari dari pada dia membunuh sih Kim ini.
Yah dasar Jimin yang kurang beruntung atau bagaimana. Ada sepasang ah ani. Dua pasang mata yang menatap kepergiannya dengan ekspresi kecewa dan sedih. Duh .
.
.
Jimin Pov
Aku belum mengerti sungguh aku tidak mengerti kenapa aku suka sekali menggoda, mungkin itu turunan appaku yang suka menggoda eommaku? Oke. Itu wajar mereka kan pasutri. Oke skip.
Entah kenapa aku menyukai wajah orang setelah aku menggodanya, ada yang menanggapinya dengan tatapan blank,ada yang marah-marah,ada yang ketawa, ada yang seperti ingin muntah. Keke^^ . ada yang bersemu malu, sungguh ini menggelikan. Tapi aku tidak suka saat ada yang menggodaku balik seperti si Alien homo tadi itu. Tapi dari semua orang ah temanku yang aku goda aku paling suka ekspresi sahabatku si kelinci dari kutub utara Jeon Jungkook, dia selalu seperti diam kemudian seperti menahan boker ups nafas maksudku kemudian menghela nafas dan menyentil jidatku lalu memalingkan wajahnya. Hahaha sungguh itu lucu.
Ada yang bilang aku ini menyukai Jungkook atau bahkan kekasihnya, itu sedikit membuat perasaanku tak nyaman, entahlah kita kan normal dan Jungkook itu sahabatku, dan becandaanku sudah begini dari sononya. Tapi aku tak suka saat dia mempunyai kekasih saat SMA dulu. Mungkin karena dia sahabatku satu-satunya jadi aku tidak suka dia membagi waktunya dengan orang lain, meskipun aku selalu nomor satu dijadwalnya. Entahlah .
Ada juga komentar yang selalu membuatku seperti ditusuk-tusuk jarum jahit emakku, mereka bilang, kalau aku terus begini nanti mereka akan salah paham dan menyukaiku lalu aku akan dianggap menyakitinya karena sikapku seperti PHP. Yah aku kan bukan orang jahat, aku tidak suka menyakiti orang, tapi sialnya itu terbukti, saat ada 1 sunbae dan 1 teman kelasku dulu yang menyatakan perasaannya padaku karena salah paham dengan joke ku. Dan sialnya mereka berdua cowo. Yah salahku sih memang karena lebih sering menggoda cowo, kan temenku kebanyakan cowo? Dan aku menggoda hanya pada temanku kan?. Baik Jimin terserah
"Jimin sedang apa didepan pintu apartemenku?" tanya seseorang dibelakangku yang sedang ingin memasuki rumahnya dan terhadang karenaku yang bodohnya malah nyasar ke apartemennya.
"eh kookie, aku juga gak tau kenapa malah kesini, mungkin karena aku merindukanmu, jadi secara tidak sadar kakiku membawaku ^^"
dan liat dia sekarang kembali diam mematung menatapku kemudian menghela nafas dan mendorong tubuh ku sedikit kepinggir agar dia bisa masuk ke dalam apartemennya.
"haaah Jim, kau dasar tidak pernah mau berubah. Dan kenapa malah menungguku diluar? kau Kan tau kode apartemenku? Disini cukup dingin, kau tau di koridor tidak diberi pemanas kau sakit bagaiman?" ini nih yang aku suka darinya. Sahabat yang perhatian, tapi entah kenapa wajahku malah memanas, dan jantungku sedikit berisik. Mungkin karena aku kelamaan diluar kali ya? Jadi aneh begini karena kedinginan. Ah entahlah.
"kenapa malah melamun? Tuhkan wajahmu memerah. Hah, ayo masuk akan kubuatkan coklat panas " dia menarik tanganku masuk. Dan jantungku kembali berisik.
Aku suka tempatnya agak berantakan sih, tapi karena aku sering kesini dan jadi pembantu dadakan jadi tempatnya cukup bersih untuk seukuran cowok yang cuek begini. Beberapa menit dia mengganti pakaian dikamarnya kemudia berjalan kearahku yang tengah duduk depan tivi.
"jangan bilang kau kesini Cuma ingin melihat kartun kesukaanmu?haah." dia berbicara sambil terus berjalan kearah dapur.
"hehehe tivimu jelas dan tidak bersemut seperti punyaku kookie. Aku jadi semakin ingin pindah disini kau tau" aku memang sering memintanya untuk mengizinkaku seapartemen dengannya. tapi dia selalu menolak, entah kenapa.
Dia berjalan menuju arahku kemudian duduk disampingku sambil terus menatapku, aku tidak tau arti tatapannya tapi tatapannya sedikit berbeda, dia semakin mendekatkan tubuhnya, dan astaga wajahnya sudah beberapa senti didepan wajahku. Sial aku kembali memanas dan jantungku bahkan lebih berisik dari tadi,dia semakin dekat semakin dekat...
Jimin pov end
.
.
Jungkook Pov
Wajahnya sangat merah sekarang, aku bersumpah dia 10 kali lebih seksi sekarang dengan pipinya yang memerah, bibirnya yang sedikit terbuka dan matanya yang melebar melihatku semakin mendekat kepadanya. Tidak aku masih cukup waras untuk tidak menciummnya .
"dan kau tau apa jawabanku Jim, aku tak ingin serumah denganmu . aku tak ingin mati muda menahannya" jawabku, tapi aku memelankan suaraku dikalimat terakhir. Dan menaruh coklat panas didepan meja.
"hah? kau tak ingin apa kookie? Yaah aku kan orangnya suka bersih-bersih, nanti apartemenmu jadi bersih dan rapi, aku juga bisa memasak dan membuatkanmu makanan. Aku juga akan membayar sewanya setengah kookie-yaaa...boleh yaaa? Bbuing-bbuing" dia tidak bisa sih tidak melakukan aegyo itu? Aku sungguh tidak tahan.
Sebenarnya aku juga suka kalau dia pindah kesini,tapi setelah dia jadi kekasihku. Kau tau untuk tidak menciumnya saja aku harus sangat bisa menahan diri, terlbih lagi dia sangat suka menggodaku. Aku tidak tau apa yang akan terjadi kalau dia disini dan aku yang kelepasan karena hormonku melonjak.
"bukan masalah membayar, aku hanya belum ingin mempunyai roomate minie." Aku hanya bisa mengelus surai hitamnya yang lembut, yah ini salah satu kegiatan favoritku.
"yaaah, baiklah.. tapi aku ngin menginap malam ini, aku malas pulang diluar sedang mendung dan aku tak mau kehujanan" dia kembali mepoutkan bibirnya dan menatapku sok sangar, padahal tambah keliatan imut, hnggh.
"tapi Jim..." sebelum aku membantah dia segera menutup bibirku dengan telunjuuknya.
"dan aku tidak menerima penolakan atau aku akan menyebarkan fotomu yang sedang memakai baju maid cewe" terkutuklah aku dan club sekolahku dulu yang memaksaku untuk cros dress saat festival sekolah.
"baiklah baiklah terserahmu saja.."
"yeeeayyh horee! Menginaap! Ayo kita nonton film nanti kookie" dan matanya kembali menghilang menyisakan bentukan bulan sabit yang sangat indah, ini adalah bagian favoritku juga melihat bulat sabit saat dia tersenyum lebar.
.
Jungkook pov end
.
Authot Pov
Disinlah mereka berdua pasangan sahabat yang sedikit aneh, duduk berdua didepan tivi yang menayangkan film romance setelah berduanya berdebat antara genre horor dan romance, dan kembali lelaki yang lebih tinggi darinya kalah setelah mendapat ancaman dari si manis yang lebih pendek darinya.
"nah kan kalau kau menurut aku tidak akan menciummu kookie. Hehehe^^". Yah memang dia tidak menciumnya masih,
"sudah kubilang berhenti membahas itu atau aku menggantinya dengan horor Jim!" dia masih bisa sabar masih bisa.
"hehehe iya iya maaf kookie ku yang tampan" . dia kembali memasang wajah sok imutnya dengan eye smile yang sukses membuat si tampan menahan nafas dan kembali melihat filmya.
Sudah 20 menit filmnya diputar dan sialnya sekarang mereka terjebak melihat adegan ciuman dari sepasang kekasih yang sialnya sama-sama lelaki, memang bukan pemeran utama tapi film ini memberikan adegan ciuman dari si pemain pendukung cukup lama.
Hingga dua namja ini menahan nafasnya beberapa saat, kembali fokus dan sialnya mereka berdua memanas, jantung mereka sama-sama berdegup kencang. Kemudian keduanya sama-sama memandang satu sama lain.
Cukup lama mereka saling berpandangan, cukup lama juga jantung mereka berpacu tidak normal sampai salah satu dari mereka memajukan wajahnya dan membenturkan bibirnya ke bibir orang didepannya. Hanya sebuah ciuman biasa dengan lumatan lembut kemudian melepaskannya.
"k—koo—kie? A—apa yang?" si korban hanya bisa melongo melebarkan kedua matanya setelah sang sahabat menciumnya.
Yah, Jungkook sudah siap sekarang, apapun yang terjadi dia akan menanggungnya asal jangan sampai kehilangan Jimin. Sungguh dia sudah tak tahan menahan semua perasaanya.
"aku tau, aku makhluk yang kau benci Jim, aku gay, tidak aku tidak gay. Aku hanya menyukaimu, bukan lelaki lain." Dia berbicara tanpa melihat Jimin. Dia tak sanggup melihat ekspresi Jimin,. Dia takut melihat Jimin yang akan memberikannya tatapan jijik.
"ta—tapi kookie.. kita kan..". Jimin sangat terkejut mendengarnya, bagaimana bisa sahabatnya menyukainya, dan yang membuat Jimin lebih terkejut lagi dia jantungnya sudah bukan berisik lagi, jantungnya seperti akan meloncat keluar dari tubunnya sekarang.
"iya aku tau kita sahabat, tapi aku harus bagaimana lagi Jim? Aku sudah memendam perasanku bertahun-tahun, dan lebih parahnya lagi kau selalu menggodaku Jim! Aku semakin tak tahan. Aku tau kau mungkin tak menyukaiku. Tapi kau jangan menjauh dariku Jim. Aku tak bisa kalau kau meninggalkanku Jim. Aku terlalu menyu- ah mencintaimu".
"aku tak tau kook. Aku bingung dengan perasaanku. Maaf aku pulang dulu. Maafkan aku"
Dan semua dunia serasa jatuh pada Jungkook. Setelah suara pintu tertutup dan menandakan sang pujaan hati sudah pergi meninggalkan apartemennya dan meninggalakan seribu perasaannya tergantung dan melayang tak sampai menyentuh hati pujaannya. Seharusnya aku tetap mencintainya dalam diam, karena setidaknya dia tak akan meninggalkanku, dan setidaknya hanya aku yang terluka, itu tak apa . karena selama hanya aku yang terluka semua akan baik-baik saja.
.
END
Or
TBC?
Maafkan saya yang membuat cerita gak jelas ini. huhuhu T.T
Kenapa saya bikin disini jimin centil? Kan udah sering tuh jimin di ff lainnya jadi yg polos trus imut2 malu2 gitu, jadi aku pengen bikin cerita yg agak beda^^ . terus kan kalau kita sering liat jikook atau kookmin momen gitu yg centil kan chimchim tuh, jungkook mah belagak cool cool aja gitu. Hehe jadilah epep geje ini
Anyway makasih banyak udah baca epep saya ini. Saya tau masih banyak hal geje disini.
Tapi saya akan sekuat tenaga(?) melanjutkannya. Jika memang ada yang pengen lanjut hehe^^
Mungkin ada yg mau req sequelnya rated M gitu. Tapi gak tau ya bisa apa enggak sumpah gak pernah bikin.
Mohon reviewnya ya.
Gomawo chingu, peluk cium cetar membahana /bow/