Cinderella

By Rakshapurwa

Rate: T

Pair: Naruto x Sasuke

Warning: AU, Hint shounen-ai dan OOC

Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto

'Cerita ini dibuat hanya untuk menyalurkan imajinasi semata.'

Enjoy

.


Dulu sewaktu ia masih berusia 5 tahun, Sasuke kecil suka sekali dengan cerita Cinderella. Ia tak pernah bosan mendengarkan ibunya mendongengkan kisah itu tiap malam. Sasuke sampai bercita-cita ingin seperti pangeran dalam cerita. Tampan, baik hati, dan yang terpenting berhasil mendapatkan wanita cantik macam Cinderella. Sasuke berandai-andai kelak ia tumbuh menjadi demikian.

Namun sekarang di usianya yang menginjak 14 tahun, Sasuke malah berakhir sebaliknya. Dalam drama kelas akhir tahun, bukannya menjadi pangeran—Sasuke malah kebagian peran menjadi Cinderella. Tentu Sasuke sangat menolak keputusan tersebut. Mana mau ia mendapat peran perempuan.

"Aku tidak mau jadi Cinderella!" ucap Sasuke mantap seraya menggebrak meja kelas. Tatapannya dibuat seseram mungkin, meski sebenarnya gagal ia lakukan. Salahkan wajahnya yang—

"Tapi Sasuke-kun cantik seperti perempuan."

—Nah itu. Sasuke terlahir cantik, bukan tampan.

"Tapikan...Tsk..." Sasuke mengerucutkan bibirnya. Kembali duduk kemudian menendang-nendang kaki meja dengan kesal. Ia ingin sekali membantah, tetapi kenyataannya memang seperti itu—Sasuke sendiri mengakui kalau wajahnya memang demikian—cantik layaknya anak perempuan.

Sasuke mendesah pasrah.

"Baiklah aku mau jadi Cinderel—"

"Kalau begitu Naruto-kun kau pangerannya ya."

"Loh—kok Naruto pangerannya?!"

Gebrakan meja kembali terdengar, Sasuke kembali protes. Tidak—untuk yang ini Sasuke tak mau pasrah saja menerima. Enak saja Naruto yang mendapat peran sebagai pangeran. Sasuke tidak terima. Pokoknya tidak akan mau menerimanya!

"Tapi kan Naruto-kun cocok dengan Sasuke-kun," ucap polos salah satu anak yang disetujui oleh anak-anak lainnya. "Naruto-kun mau kan jadi pangeran?"

"Hm..bagaimana ya..."

Sasuke menoleh cepat, menatap garang Naruto yang duduk tak jauh dari kursinya. Sasuke tak akan membiarkan Naruto meng-iyakan tawaran tersebut. Sasuke tak mau dibilang cocok dengan Naruto. Mana mau ia dijodoh-jodohkan dengan anak laki-laki yang selalu mengajaknya bertengkar tanpa sebab.

"Dobe jangan mau—"

"Aku mau saja asal ada adegan ciuman bibirnya."

.

.

Setelahnya sebuah tas beserta isinya mendarat tepat di kepala Naruto. Pelaku? Tentu saja Sasuke.


TAMAT


Salam kenal, Ini adalah fic/drabble pertama saya di fandom ini. Terima kasih untuk semua yang sudah mau membaca fic ini dan maaf kalau ceritanya mengecewakan *bows* Dan maaf lagi karena karakternya saya buat OOC.

Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri.