Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

Warning; Dark. Contains adult material (later). With fantasy imagination.


Moon with Autumn

by Kanami Gakura


.

.

.

.

.

Bulan sudah memasuki musim gugur. Daun-daun mulai menjatuhkan diri. Ruangan itu pun ikut berwarna kuning kecoklatan seperti tumpukan daun tak berklorofil di luar sana. Tak ada yang menarik—setidaknya bagi Kakashi. Hanya pohon gundul dan tumpukan sampah di bawahnya. Tapi… mengapa sepasang netra coklat muda itu terus menatap keluar kelas? Padahal dia ada di sini, di depan papan dan sedang menjelaskan materi.

Dia tak mengerti. Apa yang gadis itu lihat di luar sana? Tumpukan daun? Sekelebat angin? Pohon gundul? Dia hanya ingin tahu….

Karena baru kali ini oniks dan crimson melihatnya mengabaikan materi, apalagi ini materi yang penting. Biasanya gadis itu dengan senang hati menatapnya antusias—walau tak terlihat dari mimik wajahnya, tapi Kakashi bisa melihat itu dari sorot matanya. Pun nilai indeks prestasi kumulatifnya selalu di atas standar.

Kakashi tak tahu apa yang dipikirkan gadis itu. Gadis itu sangat jarang bersosialisasi. Bahkan, Kakashi hanya melihatnya berbicara saat di kelas saja, itu pun sekali-sekali saat Kakashi memintanya menjawab. Hanya demikian. Seperti saat ini, gadis itu hanya duduk di bangku tepi jendela ruang kantin. Tanpa suara. Coklat mudanya masih bergulir ke arah pepohonan tak berkepala yang menjatuhkan daun-daun. Sesekali mata itu berpindah ke buku yang berada dalam genggamannya, lalu kembali menatap ke luar jendela. Seperti itu.

Dia begitu… tenang. Sangat menenangkan saat netra berbeda warna Kakashi menjatuhkan pandangan ke gadis itu. Matanya tak bisa melepaskan. Setiap gadis itu masuk ke ruang penglihatannya, pikirannya hanya tertuju ke sana. Dia pun tak mengerti….

Yang dia tahu, gadis itu bernama Tenten, dan dia memiliki sepasang netra brownies yang tampak begitu sederhana. Pun dengan dua cepol rambut yang selalu menemaninya.

"…Panda."

Begitu dia berucap, walau hanya desahan angin yang membalas. Melihat gadis itu sama saja seperti melihat hewan hitam putih pemakan bambu. Yang berbeda hanyalah warna. Gadis itu berwarna eboni. Dia tak mencolok. Terlalu biasa malah. Tapi eksisitensinya selalu mengalihkan fokus Kakashi. Rasanya seperti candu. Dia butuh gadis itu mengisi ruang matanya, dan dengan begitu dia akan sedikit lebih tenang.

Srek

Kakashi dengan cepat mengembalikan fokusnya ke gadis ujung jendela. Dia melihat gadis itu memasukkan buku yang sejak tadi dalam genggamannya ke dalam tas yang tersampir di bahu. Gadis itu kemudian berdiri, lalu tanpa sengaja dua pasang netra itu bertabrakan.

Oniks crimson dan coklat madu.

Namun secepat mungkin gadis itu berpaling ke arah lain setelah sebelumnya ia membalas tatapan Kakashi dengan mata memicing.

Alis Kakashi tertekuk dalam melihat punggung si gadis yang kian menjauh. Tatapan itu… ada sesuatu di balik kilau coklat madu yang akhir-akhir ini dipujanya. Sesuatu yang berharga. Begitu penting. Hingga tembok tinggi pun dibangun kokoh agar orang-orang tak mengetahuinya. Tapi….

"…Apa?"

.

.

.

.

.

.


Voice Of Author:

Malah ini duluan yang di-publish. Dan KakaTen lagi '_')''

Well… ini imaginasi saya akhir-akhir ini. Pengen berbagi sama kalian dan Ten-centric huehehe. Btw, musimnya bisa pas ya? Makanya saya upload cepet biar ga keduluan sama musim dingin XD

Semoga bisa update cepet :3 Terima kasih sudah membaca. Saya tunggu review-nya…X3

p.s: judulnya lagi suka yang ini sih. Mungkin ntar kalo ada yang lebih cocok bakal diganti /disepak