Baekhyun menatap tangannya yang telah bersimbah darah. Tubuhnya menyandar lemas pada tembok lusuh dalam gedung tak terpakai sebagai tempat pelariannya. Matanya mendadak nanar. Dia salah, sungguh. Rasa sebagai seorang pendosa mulai menggerogoti hatinya. Dialah pendosa. Pendosa kotor yang Tuhanpun tak sudi mengampuninya.

Setetes air mata jatuh dan menghapus setitik merah ditangannya. Tersentak kemudian seakan sadar, ia meraih air dalam botol disampingnya sebelum membasuh semua darah yang mengotori tubuhnya yang sudah terlajur 'kotor'. Semuanya, tangan, wajah, bahkan bajunya. Semuanya harus bersih dan tak tersisa.

Sadar rasa kotor itu tidak akan pernah hilang, bocah itu menyerah. Dia merogoh celana jins lusuhnya dan mengambil ponsel dari satu nomor hingga nada sambung terdengar dan seseorang mengangkat panggilannya.

"Hyung, maafkan aku"

Anti-Mainstream present…

Butterfly

Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol

Pair: ChanBaek

Genre: Romace, Drama

Rating: M

Disclaimer: Ceritaku milik semua.

Summary: Baekhyun hanya anak yang terbuang, dia hidup dengan kumpulan yang sama terbuang. Dia ingat dia baru pulang dari tempat kerjanya dan seorang preman memperkosanya sampai hamil. Preman gila yang pada akhirnya benar-benar jadi ayah dari puteranya. ChanBaek!BL, YAOI, NC17, MPreg.

Warning: YAOI, NC17, BL, OOC, Typos, Author baru.

Anti-Mainstream

Baekhyun keluar dari mini market tempatnya bekerja. Bocah itu berusia 17 tahun dengan surai merah maroon yang membungkus kulit kepalnya. Maniknya berwarna caramel jernih dan kulit putih susu yang membuatnya terlihat cute dan imut. Dia bocah lelaki tapi ketika puber melewatinya, jakun enggan tumbuh dari lehernya. Dia lelaki yang benar-benar lelaki yang tidak didukung dengan fisiknya yang nyaris seperti gadis, kecuali untuk alat vitalnya dan tinggi tubuhnya yang mencapai 178 cm.

Bocah lelaki itu meraih lollipop bulat blueberry dan MP3 player dari sakunya. Tangan kanannya membuka playlist di dalamnya dengan tangan kiri yang melucuti bungkus lollipop dengan giginya dan mengemutnya. Lalu pilihannya jatuh pada lagu Amber Liu, Beautiful. Dipasangnya headset ke kedua telinganya dan mulai berjalan dengan langkah kosong yang seperti biasa.

Menatap ke langit, ia merasa bahwa dunia mulai mengejeknya "Cih, drama sekali. Aku saja lupa bagaimana rasanya menikmati langit." Merasa idiot, ia mulai menertawakan dirinya. Menikmati perjalanannya saja dengan mata setengah terpejam karena lelah.

Sampai entah di belasan menit yang keberapa, ia merasa sesuatu mengganjal kakinya. Tubuhnya oleng terjegal dan ia tersungkur di jalan. Menghela nafas panjang, bocah itu mendengar suara tawa menggelegar masuk ke gendang telinganya yang tidak tersumpal headset ─sebelah headsetnya lepas sewaktu ia tersungkur tadi ngomong-ngomong.

"Oh! Lalat kecil yang manis" Baekhyun merasa lengannya ditarik paksa dan tubuhnya terpojok diantara beberapa manusia dan sebatang pohon di belakangnya beberapa detik kemudian. Bocah itu menatap datar ke sekelilingnya. Ada tiga orang. Wajah mereka tidak terlihat jelas karena membelakangi lampu, namun Baekhyun bisa melihat sorot mata mereka dengan sangat jelas.

"Mau apa kau?" Baekhyun bertanya retoris secara reflek. Seseorang dari mereka tertawa keras sebelum menjongkokkan diri tepat di depan Baekhyun.

"Menurutmu?" meraih dagu Baekhyun, dan bocah itu hanya menatap datar ke manik bersinar redup di depannya "Mungkin memainkanmu sebelum menidurimu atau, menidurimu sebelum memainkanmu? Hoho! Kami brengsek, kau tau?"

Baekhyun tertawa sinis "Oh benar. Kalian brengsek. Jadi, kalau tidak keberatan, bunuh saja aku lalu tiduri mayatku. Bagaimana menurutmu?".

Seseorang didepannya tertawa kecil "Tidak! Tidak! Meniduri orang hidup jauh lebih menyenangkan" menoleh ke belakang "Dia milikku"

Salah satu dari kedua teman sosok itu menghela nafas kesal sebelum tertawa kecil "Ya.. Ya.. Ya.. Nikmati saja lalat kecilmu. Ayo Lu, biarkan dia memilikinya" dan merekapun pergi, meninggalkan Baekhyun dan sosok di depannya.

Sosok itu kembali mentap ke Baekhyun sebelum menyeringai ke arah bocah berambut merah itu "Jadi honey, kita mulai dari mana?"

Baekhyun mendengus sebelum berniat berdiri "Dari mimpimu" saat tubuhnya hampir terangkat, sosok di depannya langsung menghempasnya dengan cepat.

"Kau pikir, kau bisa lolos? Kau mau melawak di depanku, heo?" seseorang itu menatap remeh Baekhyun "Bagaimana kalau dari bibirmu yang manis ini hmm?" menjilat bibir Baakhyun dan korbannya nyaris terpekik kaget "Lollipop?"

"Brengsek! Lepaskan aku keparat! Kau pikir apa yang kau lakukan HA?!" Baekhyun mulai memberontak dan tangannya langsung terjegal. Tubuhnya terhimpit dan dia bersumpah bisa merasakan sesuatu yang mengganjal menempel pada miliknya.

"Oh! Aku gila! Kau merasakannya sweety?" kemudian tertawa sinting.

"Lepaskan aku!" Merasakan sinyal yang semakin gawat, Baekhyun memberontak semakin keras sampai sebuah tamparan mendiamkannya yang disusul dengan bibir yang menyambar bibir penuhnya dengan paksa.

Baekhyun nyaris menangis, tapi bocah itu tidak akan pernah bisa mengeluarkan air matanya. Kepalanya menggeleng dengan kuat, berharap ciuman sepihaknya akan terlepas. Tidak, Baekhyun sadar semua sia-sia kala lidah sosok yang memaksanya mulai memasuki rongga mulutnya hingga kepangkal.

Dengan jengah, sosok di depan Baekhyun menginjak kedua telapak tangan Baekhyun, menjambak rambut maroon lembut itu hingga mendongak sebelum beralih mengecup brutal leher bocah di depannya sementara tangannya mulai menggerayangi nipple yang masih terbungkus kaus putih. Baekhyun terisak namun air matanya tidak mengalir. Dadanya sesak dan rasa sakit menggerogoti seluruh tubuhnya. Pemerkosa menggigit leher Baekhyun hingga berdarah dan bocah 17 tahun itu langsung terpekik.

"Mendesahlah sayang"

Dan Baekhyun hanya meneruskan aksi menangisnya yang bahkan tanpa air mata. Bocah itu hanya tersiksa, hanya rasa sakit dan semua mengalahkan kenikmatannya.

"Berhenti, kumohon." Baekhyun membisik lirih.

"Kenapa kau tidak mendesah sayang?" Mengecup ujung bibir Baekhyun sebelum melucuti atasan Baekhyun hingga tanggal. Menjilat sesuatu berwarna pink kecoklatan yang menempel permanen di dada Baekhyun sebelum menginggigitnya pelan "Oh Neptunus! ASInya keluar" sebelum kembali tertawa sinting "Bagaimana kalau kau menyusuiku saja, heum?" membelai rambut maroon Baekhyun dan mengusaknya sebelum kembali menjambaknya ke belakang.

"Brengsek" Baekhyun bernafas pendek-pendek "Bunuh saja aku, keparat!"

Sosok itu tertawa kecil dengan suara yang begitu berat "Amugeotdo saenggakhajima, neon amu maldo kkaonaejidoma" sosok itu bersenandung kecil di depan hidung Baekhyun, menggigitnya pelan sementara tangannya beralih melepas celananya hingga separuh paha.

Baekhyun menggigit bibirnya kala sesuatu mengacung di depan matanya "Eoh oh.. Keunyang naege eusojwo" isakan kecil terdengar dan sosok itu terkekeh "Bukannya aku menyuruhmu untuk tersenyum hmm?".

Bocah itu mengambil nafas panjang dan sesuatu menyumpal mulutnya hingga tersedak. Nyaris muntah saat ujung benda itu menyentuh pangkal mulutnya dan benar-benar muntah saat tau apa yang masuk ke dalam mulutnya "Hisap baby" Baekhyun terisak lagi, kali ini setetes air mata menuruni pipinya.

Rasa asin dan muntahannya beradu dalam pengecapnya dan dia kembali muntah "Waw! Kau membuat pelumas eoh? Bagaimana kalau langsung ke intinya?" Baekhyun sudah lupa akan segalanya. Masa bodoh dengan bagaimana ekspresi orang di depannya. Dia nyaris gila dan pikirannya mulai dipenuhi dengan rasa jijik "Diam berarti, iya"

Sesuatu itu mulai tertarik dan Baekhyun hampir bersyukur andai saja dia tidak merasakan celananya tertarik. Bocah itu kembali menberontak dan satu tamparan bersarang di pipinya "Jangan mengujiku, sayang. Aku akan bersikap lembut jika kau mau jadi anak kecil yang baik dan manis" tiba-tiba wajah Jin Hyungnya memenuhi seluruh bagian otak Baekhyun. Kakak tetuanya yang akan kecewa dengan dirinya yang kotor dan najis.

"Kumohon─" Baekhyun tidak akan banyak berteriak, tapi bocah itu meraung lirih sementara orang didepannya menangkap kalimatnya dengan negative.

Sosok itu menyeringai dan mulai menarik celana Baekhyun hingga lepas "Woo! Aku tak percaya punyamu lumayan juga" pria itu meremas milik Baekhyun dan Baekhyun nyaris mendesah namun gagal. Otaknya melarangnya utuk melakukan itu.

"Ayolah sayang. Jangan membuatku bosan" Pria itu menaikkan dagu Baekhyun sebelum melumat bibirnya. Sesuatu di bawahnya secara bersama merangsek masuk ke dalam hole kecil Baekhyun. Tanpa persiapan dan tanpa HandJob. Sesuatu yang benar-benar terlalu terburu-buru hingga rasanya tubuh Baekhyun hampir seperti ikut terbelah. Pria itu melepas lumatannya beberapa saat kemudian dan menyisakan nafas menderu Baekhyun.

"Oh! Bagaimana bisa pelumas milikmu bisa bekerja dengan baik?" pria itu memekik girang sementara Baekhyun hampir mati kesakitan. Bahkan dari ujung matanya, Baekhyun seperti melihat malaikat maut ingin menjemputnya saat itu juga.

"Akh!"

Baekhyun benar-benar memekik ketika seluruh bagian tubuh milik pria itu sudah masuk sempurna di dalam tubuhnya "Maju" pria itu memajukan pinggulnya dengan dramatis, dan Baekhyun kembali meringis "Mundur dan cepat" lalu memaju mundurkan pinggulnya dengan lebih dan sangat cepat. Sesuatu terasa nikmat ketika benda itu menyentuh titik terdalamnya. Baekhyun secara setengah sadar mulai mengakuinya.

"Ahh.. Ahhmphhunnn.. To─long, hentikhaannn…" Baekhyun menikmatinya, tapi tidak dengan hati dan harga dirinya yang masih belum mati.

"Bagus, mendesahlah sayang" pria itu menyeringai. Baekhyun kembali terisak ketika akal sehatnya mulai tenggelam.

"Ahhh… Tidhaakkk… Ku Mohon ukhh.. hentikan" tangis Baekhyun menderu terabaikan, bagaikan angin yang dibutuhkan tapi tak teranggap. Bocah itu terus menggeleng, membuat sosok di depannya semakin puas dan liar.

Baekhyun terbatuk beberapa kali sampai pada akhirnya, pupilnya naik sesaat setelah merasakan sesuatu yang hangat memenuhi liangnya. Terus merangsek hingga ia lupa bagaimana cara bernafas "Ups Sorry, aku sudah tidak tahan. Bagaimana kalau aku yang melayanimu sekarang, heum?" pria itu melepaskan pijakannya pada tangan Baekhyun dan entah secepat apa, sebuah botol menghantam kepalanya. Pria itu langsung tersungkur namun masih sadar. Beling di tangan Baekhyun pecah, sementara bocah itu menderukan nafasnya dengan cepat.

"Cih! Apa yang kau lakukan Bocah!" pria itu bangkit namun sisa beling di tangan Baekhyun langsung menancap tepat di perutnya. Pria itu menatap perutnya sekali sebelum ambruk dan tidak sadarkan diri.

Tubuh Baekhyun bergetar. Bocah itu menatap tidak percaya sosok yang terkapar tepat di depannya. Kakinya melangkah mendekati sosok itu dan mengguncang bahunya.

"Paman.. paman bangunlah, PAMAN!" Baekhyun mengguncang semakin brutal tubuh tak berdaya di depannya "hiks, Hyung.. paman! Jangan menakutiku!" bocah itu menangis meraung. Merasa takut dan kotor secara bersamaan.

Tangannya secara naluriah mencari sesuatu dari dalam saku pria itu dan menemukan selembar kartu identitas disana "Maafkan aku, maafkan aku.. Aku akan mencarimu jika kau masih hidup. Aku berjanji, maafkan aku" Baekhyun pergi, meninggalkan sosok pria tak berdaya itu yang kini membuka matanya pelan, menatap nanar punggung Baekhyun yang menjauh sebelum kembali menutup matanya dan benar-benar pingsan.

Percayalah, Baekhyun hanyalah bocah 17 tahun yang bahkan masih berpikiran pendek di usianya. Lalu apa yang kau harapkan?

-TBC-

Anti-Mainstream

A/N: Aneh ya? Hahahahaha! ChanBaek pertama gue. NC pertama gue, maklumin aja kalo ngga greget XD.

Ini Request dari Eonni, Noona, dan YeoDongsaeng Mesum gue nih.. Hello Guys..Gimana? Kurang Hot? Cari golok, bunuh gue XD

Para Army yang baca pasti ngga asing nih sama beberapa part. Gue emang dapet inspirasi dari MV BTS 'Butterfly' vrohh XD

Maaf ya kalo banyak typos, alur berantakan dan ngajak perang ngeboseninnya. Apalagi pendeknya nauzubillah. Hahahaha. Gue ngga bisa bikin cerita panjang-panjang.

Btw, Review yukk.. Jan lupa juga Follow sama Favoritenya ya..

Salam

Anti-Mainstream