~~oOo~~

Our Relationships are Complicated

.

.

.

Kim Jongin

Do Kyungsoo

~~oOo~~

KaiSoo

HunHan

ChanBaek

~~oOo~~

RnR

Typo(s)

(kagak ada typo(s) kagak seru)

EYD berantakan

(maaf karena bukan anak sastra )

GS

:::::::::

HappyReading

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

.

.

.

Gadis itu terus mematut dirinya di depan cermin yang besar. Bibirnya membentuk hati ketika ia mengagumi dirinya sendiri, ah tidak, ia tersenyum karena hari yang dinanti itu datang juga. Ia akan menyusul kedua sahabatnya yang lebih dulu menyandang gelar istri. Hari ini, jika tidak ada aral melintang, ia akan mendapat gelar baru sebagai nyonya muda Kim.

Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam, sedikit membenarkan rambutnya yang disaggul.

"Kau terlihat begitu sempurna, Soo-yah!" ujar Baekhyun yang bisa dilihat oleh Kyungsoo melalui cermin.

Kyungsoo hanya membalasnya dengan tersenyum "Benarkah?"

Baekhyun berdiri di belakang Kyungsoo, memegang kedua pundak Kyungsoo "Kau akan menjadi ratu hari ini, chukkae!"

Kyungsoo berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Baekhyun "Terimakasih, Baekhyun-ah!" ucapnya.

"Kau sudah siap? Beberapa menit lagi acara dimulai"

Kyungsoo mengangguk. ia menggenggam tangan Baekhyun agar menuntunnya keluar dari ruang rias. Belum sempat mereka menggapai pintu, tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok pria bertuxedo hitam menghadangnya.

"Jo-Jongin-ah?" Baekhyun dan Kyungsoo terkejut mendapati Jongin berada disana.

"kenapa kau disini? Kau seharusnya menunggu di altar!" kata Baekhyun yang maju selangkah menyembunyikan Kyungsoo di balik tubuhnya yang juga sama mungilnya.

"Kenapa kau mengahlangi Kyungsoo? aku ingin melihat pengantinku!" omel Jongin yang mencoba mengulurkan tangan untuk menarik Kyungsoo namun Baekhyun dnegan cekatan memukul tangan Jongin keras.

"Kalian tidak boleh bertemu sebelum di altar! Kau mau pernikahan kalian batal?" bentak Baekhyun

"BAEK!" teriak Jongin

"Kau tidak boleh melanggar adat, Jongin-ah! pengantin pria dilarang menemui pengantin wanitanya sebelum pemberkatan!"

"yah, Tuhan, Baek! Aku merasa tersiksa karena dua hari tidak bertemu Kyungsoo, dan sekarang kau juga masih melarang ku bertemu dengannya?" kata Jongin tak mau kalah.

"Tapi ini perintah, Jongin-ah!"

Jongin tersenyum nakal "Tapi perintah ada untuk di langgar, bukan?" godanya.

Baekhyun berdecak kesal, "Kau ini! sudah sana! Kau tunggu di sana!" titah Baekhyun.

Jongin menggeleng "Aku ingin melihat Kyungsoo-ku!" ucapnya manja.

Kyungsoo yang berada di belakang Baekhyun hanya tersenyum.

"Aku merindukanya..." rengeknya lagi.

Kyungsoo bergerak dari diamnya, ia menjajarkan dirinya disamping Baekhyun membuat Baekhyun mendelik.

"Kyung!"

Kyungsoo tersenyum ke arah Baekhyun "Sudahlah, Baek! Tak apa, ..."

"Tapi kan..."

"Jodoh tak akan lari kemana, kan?" kata Kyungsoo lembut.

Baekhyun bernafas kesal "Baiklah! Ini keputusanmu. Jika kalian batal menikah karena hal melanggar kata tetua, jangan salahkan aku! Aku sudah menjaga dan mengingatkanmu!" ucap Baekhyun kemudian berjalan ke arah pintu "Aku akan menunggu diluar"

"Ish! Wanita itu jika bicara masih saja pedas!" omel Jongin setelah Baekhyun meninggalkan mereka. Jongin mengambil alih ke arah Kyungsoo lagi, "Aku merindukanmu, sayang!" ucapnya kemudian memeluk Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum di dalam pelukan Jongin "Aku juga!"

"Aku benci mereka yang mengatakan ini dan itu soal pernikahan. Pernikahan itu tentang kita, kau dan aku, tidak ada pengaruhnya dengan hal-hal mitos kan?" kata Jongin lagi sambil mengeratkan pelukannya.

Kyungsoo mengangguk "Tapi kita juga harus menghargai kata mereka. Mereka orang tua yang hidup nya lebih lama dari kita dan mereka juga pasti sudah cukup banyak makan asam dan garam" balas Kyungsoo.

Jongin melepas pelukannya "Tapi untuk kali ini tak apa kan kita melanggar kata mereka,"

Kyungsoo mengangguk.

Jongin benar-benar terpukau dengan kecantikan Kyungsoo saat ini. Dia sangat cantik dengan dandanan istimewa namun terkesan natural dan juga gaun pengantin yang...

"Kyungsoo-yah! Kenapa kau mengenakan gaun pengantin ini?" tanya Jongin sambil memegang gaun bagian pinggang.

Kyungsoo memandangi dirinya sendiri dari ujung kaki hingga ia bertemu pandang dengan sorot mata Jongin yang meminta pertanggungjawaban.

"Kau kan tahu aku tiak suka dengan gaun ini! ini terlalu terbuka di area punggungmu!" kata Jongin.

Kyungsoo merutuki kebodohannya sendiri yang lupa menyelesaikan permasalan gaun dengan Jongin tempo hari.

"Kau sungguh-sungguh..."

Kyungsoo memegang tangan Jongin "Jongin-ah! maafkan aku, aku lupa mendiskusikan lagi denganmu, jadi aku mengenakan gaun yang aku pilih, sekarang sudah terlanjur di pakai kan, tamu undangan sudah menunggu, kita langsung keluar saja yah.." ajak Kyungsoo berusaha menenangkan Jongin.

Jongin mengibaskan tangan Kyungsoo "Seharusnya memang aku menunggumu disana, bukan malah menemuimu disini!" ucapnya kesal kemudian melangkah keluar meninggalkan Kyungsoo.

Kyungsoo berdecak "Astaga! Apa dia benar-benar marah karena gaun yang aku kenakan sekarang? Dia tidak akan membatalkan pernikahan kan?" monolog Kyungsoo hingga ia tidak sadar jika Baekhyun sudah berada lagi di dekatnya.

"Kalian kenapa? Jongin kenapa terlihat marah? Kan benar, harusnya kau mendengarkanku untuk tidak bertemu dengannya di detik-detik sebelum pemberkatan! Kalian benar-benar bertengkar di beberapa menit sebelum kalian menikah? Yah, Tuhan! Kyungsoo-yah, bagaimana jika Jongin pergi dan membatalkan pernikahan kalian?"

"BAEKHYUN!"

.

.

.

:::::::: Our Relationships Are Complicated ::::::::::

.

.

.

Luhan mengipas-ngipaskan area lehernya. Dengan perutnya yang membesar sekarang membuatnya mudah kepanasan meskipun itu di tempat ber-AC. Satu tangannya lagi ia gunakan untuk menggenggam tangan suaminya. Sejak pagi ia sudah merasa kurang nyaman dengan kehamilannya. Padahal perkiraan melahirkan masih beberapa minggu lagi.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Sehun yang melihat keadaan istrinya kurang nyaman.

"Hem... aku hanya kepanasan, ini sudah hampir lima menit, tapi Kyungsoo tidak keluar-keluar"

"Mungkin sebentar lagi," ucap Sehun datar kemudian ia memandang ke arah Chanyeol yang berada dimimbar dengan alis terangkat.

Chanyeol yang di tatap Sehun itu menggidikan bahunya. Memberi isyarat jika ia juga tidak tahu atas pertanyaan nonverbal dari Sehun.

"Apa terjadi masalah?" bisik Luhan.

Sehun menggeleng "Entahlah,..." jawabnya singkat.

"Kasihan Jongin sudah menunggu" lanjut Luhan.

Tak lama kemudian Chanyeol mengetuk-ngetukkan jarinya di atas mikrofon guna mengecek suaranya, setelahnya ia mendekatkan bibirnya ke arah microfon tersebut "Mohon maaf atas ketidaknyamanan para tamu undangan. Kami harap ketenangannya karena pengantin wanita akan segera masuk!" ucap Chanyeol melalui pengeras suara. Saat itu Chanyeol bertugas sebagai MC di upacara pernikahan Jongin dan Kyungsoo.

Jongin mendongkak ketika pintu utama terbuka. Sebuah alunan musik mengiringi langkah seorang pria tinggi yang menggandeng gadis mungil menuju altar. Mengantarkan si gadis mungil ke pria yang menunggunya dengan wajah terkejutnya dan terpukau secara bersamaan.

Semua tamu tampak hening. Seluruh mata tertuju pada sosok mungil yang nyaris tenggelam dalam balutan gaun pengantin bewarna putih. Rambutnya terurai dan berhiaskan crown flower berwarna warni. Dia benar-benar menjadi ratu kali ini.

Kris berhenti di depan Jongin, kemudian meraih tangan mungil anak gadisnya dan menyerahkannya pada Jongin yang memang sudah mengulurkan tangan.

"Aku serahkan anakku padamu, bukan berati kau bisa bersikap semaumu pada anakku. Aku titip dia, dan jangan pernah sekalipun kau menyakitinya. Jika itu terjadi, aku akan menyiapkan lubang untuk menguburmu hidupmu!" ancamnya.

Jongin hanya tersenyum "Arraseo, samchoon!" katanya.

Kris mengangguk penuh arti kemudian memandang ke arah Kyungsoo. "Aku lebih mencintaimu daripada pria ini mencintaimu, nak! Tapi kau lebih mencintai pria ini yang cintanya tak bisa di bandingkan dengan cintaku padamu. Dan karena aku mencintaimu, maka aku akan mencintai apa yang kau cintai, berbahagialah.. anakku!" bisik Kris membuat Kyungsoo dan Jongin tersentuh.

"Cintamu dan cintanya memang tidak bisa dibandingkan, appa!" balas Kyungsoo lirih.

Kris tersenyum, kemudian ia berpaling dan berjalan pelan ke arah Tao yang menyeka air matanya disana.

Kyungsoo dan Jongin menghadap pendeta yang akan memimpin mereka untuk mengucapkan janji suci.

"Kau menunda pernikahan kita selama tiga puluh menit untuk ini?" bisik Jongin yang hanya bisa di dengan oleh Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum dan mengangguk "Karena kau mencintai aku yang seperti ini, maka aku akan mencintai apa yang kau cintai. Termasuk menjaga area punggungku kan?" balas Kyungsoo.

"Aku pun begitu, aku akan mencintai apa yang kau cintai karena aku mencintaimu"

"Kau sudah seperti mesin poto copy, kau mempaste semua omongan appa!" ledek Kyungsoo.

"Ekhem...!" Jongin dan Kyungsoo tersenyum kikuk ketika sang pendeta menginterupsi mereka "..jadi kalian akan mengucapkan janji suci atau akan berbisik-bisik? Ingat, kalian bukan whispering couple!" kata sang pendeta yang ikut berbisik di depan Kyungsoo dan Jongin yang jelasnya memang hanya mereka bertiga yang mendengar.

Jongin dan Kyungsoo tersenyum.

"Baik, kita mulai pemberkatannya. Apa ada yang keberatan sebelum saya mempimpin upacaranya?" tanya sang pendeta lantang ke arah tamu undangan.

"Kalian kenapa? Jongin kenapa terlihat marah? Kan benar, harusnya kau mendengarkanku untuk tidak bertemu dengannya di detik-detik sebelum pemberkatan! Kalian benar-benar bertengkar di beberapa menit sebelum kalian menikah? Yah, Tuhan! Kyungsoo-yah, bagaimana jika Jongin pergi dan membtalkan pernikahan kalian?"

"BAEKHYUN!" bentak Kyungsoo membuat Baekhyun tersentak.

"Wae? Wae? Kenapa kau berteriak padaku?" tanya Baekhyun kesal.

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya "Tunda pernikahanku 30 menit lagi, dan bantu aku berganti gaun!"

"MWO?"

.

.

.

:::::::: Our Relationships Are Complicated ::::::::::

.

.

.

"...Kalian sudah resmi menjadi suami istri sekarang! Untuk mempelai pria silahkan mencium mempelai wanitanya!" sang pendeta mengakhiri kalimatnya diiringi riuhan tepuk tangan para tamu undangan yang menyaksikan janji suci Jongin dan Kyungsoo.

Jongin dan Kyungsoo saling berhadapan. Keduanya bahkan masih belum percaya jika mereka sudah menjadi suami istri sekarang.

Kyungsoo merasa jantungnya akan melompat dari tempatnya ketika Jongin mulai mendekatkan wajah ke arah wajahnya. ini memang bukan pertama kali Jongin menciumnya, tapi ini pertama kali Jongin akan menciumnya di depan orang tuanya, orang tua Jongin, sahabat-sahabatnya, dan seluruh tamu undangan. Kyngsoo mengerjapkan matanya beberapa kali, sedikit kesal karena ia merasa bibir Jongin bukannya mendekat tapi seperti menjauh.

1

2

3

Kyungsoo memejamkan matanya ketika jarak mereka tidak kurang dari 3 cm.

"ARRRGGGGGGGHHHHH! PERUUUTTTTTKU!"

Kyungsoo memalingkan wajahnya ke arah sumber suara. Disana Luhan sedang memegangi perutnya. Wajahnya terlihat sekali jika ia sedang kesakitan.

"Luhan?"

Sehun yang dekat dengan Luhan langsung memegang perut Luhan, "Ada apa sayang? Apa kau akan melahirkan sekarang?" tanya Sehun panik.

Luhan menggeleng "Ahkkk... aku... hosh..tidak...tahu hosssshhh... akhhhrrrrggg... tapi ini sakit..arrghh..." keluh Luhan.

Baekhyun dan Chanyeol pun menghampiri mereka. Sementara Kyungsoo langsung turun dan mendatangi kerumunan orang yang berusaha menenangkan Luhan.

Dan Jongin?

"Bayi itu sangat tahu situasi, ck!" kemudian ia ikut mendekati Luhan.

Kyungsoo mengangkat gaun pengantinya yang lebar di area bawah. "Luhan? Apa kau akan melahirkan? Kita harus ke rumah sakit sekarang!"

Sehun mencoba mengangkat tubuh Luhan agar berdiri "Tahan sebentar sayang, kita akan ke rumah sakit sekarang..." kini luhan yang sednag kesakitan berada di gendongan Sehun.

Semua orang panik disana, termasuk Kyungsoo.

"Aku ikut ke rumah sakit!" teriak Kyungsoo ketika Sehun berjalan keluar.

"Kau gila! Hari ini pernikahan kita!" Jongin mencekal tangan Kyungsoo yang baru akan melangkah megikuti Sehun.

"Tapi Luhan akan melahirkan!" elak Kyungsoo.

"Lalu Luhan tidak akan melahirkan jika kau tidak ikut ke rumah sakit begitu?"

Kyungsoo melepaskan cekalan Jongin "lalu pernikahan kita akan batal jika aku ikut kerumah sakit, begitu? Tidak kan? Kita sudah sah menjadi suami istri..." balas Kyungsoo membuat Jongin kesal.

Karena Kyungsoo tetaplah Kyungsoo yang lebih mengutamakan sahabatnya.

"Yak! Oh Sehun, turunkan aku!" Kyungsoo dan Jongin menoleh ke arah sumber suara. Disana Luhan sedang merontah minta diturunkan.

"Kau bilang perutmu sakit? Kita akan kerumah sakit Lu!" kata Baekhyun

"Tapi turunkan aku dulu!" teriak Luhan.

Sehun dan Baekhyun saling pandang. Kemudian Sehun menurunkan Luhan dari gendongannya.

"Perutmu bagaimana?" tanya Chanyeol.

Kyungsoo dan Jongin menghampiri mereka.

Luhan membenarkan tatanan rambutnya "Mian! Ku rasa ini kontraksi palsu, hehe!" jawab Luhan polos lalu memegang lengan Sehun.

"Kau membuatku takut, sayang! Syukurlah!" Sehun bernafas lega.

"Mwo? Kontraksi palsu? Yah, kenapa kau ...!" belum selesai Jongin mengomel, Kyungsoo sudah melayangkan pukulan di kepalanya.

"Syukurlah... aku hampir jantungan tadi. Kau tahu kan jika gedung ini jauh dari rumah sakit.." balas Kyungsoo yang sebelumnya mendelik ke arah Jongin.

Luhan tersenyum "Jongin-ah, mianhae! Ku rasa bayiku yang sekarang sangat jahil! Aku tidak bermaksud mengacau di pernikahanmu!" kata Luhan manja sambil bergelayut di lengan istrinya.

Jongin hanya berdecak, "Tsk! Untung kau sahabatku dan sedang hamil. Jika tidak, aku akan membunuh siapa saja yang menganggu momentku dengan Kyungsoo!" omelnya.

"Yah sudah, sekarang lanjutkan kewajibanmu yang tertunda, tuan Kim!" celetuk Chanyeol yang diiringi senyum jahil Sehun.

Mau tak mau Jongin ikut tersenyum, "Argh... kau benar!" balas Jongin.

Kyungsoo menatap tiga pria itu secara bergantian, "Kewajiban apa?" tanyanya polos.

Jongin tersenyum, "Kemarilah sayang! Ku bisikkan sesuatu" titah Jongin.

Dengan wajah lugunya, Kyungsoo mendekatkan telinganya ke bibir Jongin. Tak lama kemudian ia merasakan telapak tangan Jongin menyentuh area lehernya dan bukannya membisikkan seperti yang ia janjikan sebelumnya. Jongin malah menarik wajah Kyungsoo dan mencium tepat di bibirnya.

"HEMPPPPFFFTTTTT..."

Mendapat serangan yang tiba-tiba membuat Kyungsoo melotot dan terkejut. Ia meminta Jongin untuk melepaskannya dengan memukul-mukul dada pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Sementara itu para tamu undangan bertepuk tangan dan bersorak, bahkan ada yang meminta agar Jongin jangan melepaskan ciumannya.

Tubuh Kyungsoo terhuyung kebelakang ketika Jongin melepas ciumannya.

"Yak! Kenapa kau menci...HHHEEEEMMMMMMPPPTTTTTT"Kyungsoo terkejut untuk kedua kalinya ketika Jongin kembali meraih pinggulnya dan menciumnya.

"Huuuuuuuu..." sorak para tamu undangan diiringi tepuk tangan.

Kyungsoo mengerjapkan matanya beberapa kali, disana dibelakang Jongin ia bisa melihat kedua orang tuanya yang tersenyum bahagia. Melihat itu Kyungsoo tersenyum ditengah Jongin masih menciumnya. Kyungsoo ikut memejamkan matanya, menikmati dan membalas ciuman panjang dari suaminya.

.

.

.

:::::::: Our Relationships Are Complicated ::::::::::

.

.

.

Jongin tersenyum ketika mendapati Kyungsoo yang tertidur dengan gaun pengantinnya. Jongin mendekat ke arah ranjang diamana kyungsoo tengah tertidur. Ditanganya ada handuk putih yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Jongin baru saja mandi.

Jongin berjongok sehingaga wajahnya sejajar dengan wajah Kyungsoo "Kasihan dia, dia pasti kelelahan karena gaun ini yang menyulitkan ruang geraknya..." kata Jongin pelan kemudian tangannya terulur untuk mengelus pipi Kyungsoo "Dia nyenyak sekali, padahal dia belum mandi dan berganti pakaian. Dia benar-benar lelah..." kata Jongin lagi lalu berdiri dan memandangi wajah istrinya.

Jongin membungkuk dan mengecup bibir istrinya singkat, "Hem? Masih belum bangun juga? Biasanya dia akan langsung bangun jika ada yang menyentuhnya, ternyata dia benar-benar kelelahan, tapi dia harus mandi dan berganti pakaian, kasihan jika dia tidur dengan gaun seberat ini" monolog Jongin.

Jongin duduk di tepi ranjang dan memegang pundak Kyungsoo "Kyungsoo-yah? Sayang, bangun... mandi dulu" kata Jongin mencoba membangunkan istrinya.

Namun masih tidak ada respon.

Jongin menyerah. Ia meraih laptop-nya lalu naik ke atas ranjang dan menyandarkan tubuhnya di board ranjang. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengoperasikan laptop, sementara tangan kirinya ia gunakan untuk menepuk-nepuk pundak Kyungsoo yang sedang tertidur.

Mungkin Jongin tidak, apa yang ia lakukan sekarang membuat Kyungsoo tertidur nyenyak bukannya bangun.

.

.

.

:::::::: Our Relationships Are Complicated ::::::::::

.

.

.

Kyungsoo menggerakkan tubuhnya dengan sedikit kesulitan. Dengan penglihatannya yang remang-remang ia memfokuskan retinanya pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Setelah tersadar, ia mencoba bangkit dari tidurnya dan melihat Jongin yang masih sibuk dengan laptop di depannya.

"Jongin-ah?" panggil Kyungsoo lirih

Jongin menoleh ke arah Kyungsoo dan tersenyum, "Kau sudah bangun?" tanyanya lalu sedetik kemudian ia kembali menatap laptopnya yang masih menyala.

Kyungsoo mengangguk, "Maaf, aku tertidur! Kau belum tidur?"

Jongin menutup lembar kerja di laptopnya, lalu menekan shut down dan melipat laptopnya. "Hemm..." katanya sambil menggeleng "Aku menjagamu yang sedang tertidur dan sedikit menyelesaikan pekerjaan di kantor"

"Ini sudah malam, sebaiknya kau tidur" saran Kyungsoo.

Jongin meletakkan laptopnya di atas nakas, kemudian menuruni ranjangnya "Aku akan tidur setelah kau mandi dan berganti pakaian..."Katanya "...sebentar, aku akan menyiapkan air hangat untukmu!" Jogin beranjak ke arah kamar mandi di kamarnya.

"Biar aku saja!"

"Kau ratuku, jadi biarkan aku melayanimu malam ini, gongju-nim?" goda Jongin lalu melangkah ke kamar mandi.

Kyungsoo hanya tersenyum kemudian ia turun dari ranjang. Mata bulatnya mengelilingi seisi ruangan tersebut. Kamar ber cat abu muda itu adalah kamar milik tuan muda Kim. Kim Jongin. Selesai pemberkatan, Jongin membawa Kyungsoo ke rumahnya.

"Sayang, airnya sudah siap!"teriak Jongin dari dalam kamar mandi.

Kyungsoo mendekat sambil memegang sisi gaunnya, ia berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Kenapa berdiri di sana? Tidak mau masuk?"

Kyungsoo sedikit terkejut, "Eoh? Eum..."

Jongin membuka pintu kamar mandi semakin lebar, ia memegang gagang pintu dari dalam "Wae?" tanya Jongin yang heran melihat Kyungsoo masih terpaku di tempatnya.

"Jongin-ah!" panggil Kyungsoo ragu.

"Hem?"

"Bagaimana aku masuk ke dalam jika kau masih di dalam sana?" tanya Kyungsoo malu-malu.

Jongin tersenyum, "Memangnya kenapa? Aku akan menemanimu mandi"

Kyungsoo menghela nafasnya panjang "Aku berani mandi sendiri" jawabnya kesal.

"Tapi aku tidka berani menunggumu mandi di kamar sendirian, kajja!" Jongin menarik lengan Kyungsoo hingga Kyungsoo terpaksa berada di kamar mandi bersama Jongin.

BRUK!

Jongin menutup pintunkamar mandi kasar.

"Yak! JANGAN KAU RUSAK GAUNKU?"

"Kenapa? Bukannya kau tidak suka gaun ini?"

"Tapi jangan di rusak! Biar aku saja yang buka! Tutup matamu!"

'Kenapa harus ku tutup? Sekalipun aku buta, aku hafal bentuk tubuhmu!"

"Yak! Kita sedang berada di rumah eomma dan appa!"

"Aku tahu!"

"JANGAN DISANA JONGIIIN! INI GELIIII"

"Tapi aku suka!"

"Baiklah, lakukan semaumu!"

"SARANGHAE, Kyungsoo-yah!"

"..."

"Saranghae..."

"Akhhhhrrrg... naaaah..doooh...eum..sa..ranghh..ehh...eum..."

.

.

.

TebeCe / END (?)

.

.

.

Pasti udah pada lupa deh sama fanfic ini. iya kan? Hayo ngakuu!

Yang lupa baca dari awal lagi deh, hahahaha

Lupa fanficnya gak papah asal jangan lupa sama aerii-nya, *loh (?)

.

Noh, kaisoo-nya udah nikah! Sekarang apa lagi? NC? Eum... kapan-kapan aja deh *ngabur

.

Big hug buat kalian yang selalu setia sama aerii, eh maksudnya sama ff ini... *aegyo

.

XOXO

aerii