Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Pair : Uchiha Sasuke & Hyuuga Hinata (SASUHINA)
Genre :Romance
Rate : M (18+)
Warning : OOC, TYPOS, GaJe, Amatir, etc./span/p
This is only "FanFiction", if you don't like, it's better you don't read.
Only for entertaining!

Original story by cLoveR
"ONLY LOOK AT ME"
"Hanya aku! Pandanglah hanya diriku."

Chapter 1 : Berjanjilah padaku, Hinata-chan!

Konoha, 2004

"Ming... ming... ming."

Terdengar jelas suara serangga memenuhi desa kecil ini. Musim panas yang di nanti telah tiba. Banyak anak-anak menghabiskan waktunya di luar rumah. Tak hanya untuk menikmati liburan musim panas mereka, tapi musim panas juga waktunya bermain sepuasnya. Mencari serangga, makan semangka, es serut dan masih banyak lagi yang dapat di nikmati di musim ini. Dan tak terkecuali kedua bocah kecil yang sedari tadi tak beranjak dari pohon besar di tengah taman itu.

"Sasuke-kun, kenapa tidak main?" tanya seorang gadis kecil bermata lavender dengan tatapan heran. Di lihatnya teman kecilnya itu hanya membelakanginya tanpa mengatakan apa pun.

"Mainlah sana, bocah", ucap Sasuke ketus kepada sang gadis tanpa melihatnya. Ia kesal kepada gadis kecil itu. Seharusnya ia tahu kalau Sasuke tidak menyukai terik matahari yang menyengat seperti ini.

"Baiklah kalau itu keinginanmu", ucapnya lembut seraya ingin beranjak dari tempatnya berdiri sekarang. Ia tak mengira Sasuke akan semarah ini padanya. Selama ini Sasuke hanya menghabiskan musim panas di rumah saja. Gadis itu hanya ingin mengajaknya bermain bersama yang lain.

Flash back : on

Mereka memang telah berteman lama. Usianya baru 5 tahun saat ia menginjakkan kakinya di rumah Uchiha. Rumah besar dengan dekorasi kuno Jepang dan sedikit sentuhan modern di beberapa sudutnya itu menambah kesan mewah rumah ini.

"Ayah, ini rumah siapa?" tanya gadis kecil itu lirih.

"Ini rumah tetangga baru kita. Keluarga Uchiha." dengan suara paraunya ia berusaha menjelaskan kepada sang putri.

"Sayang, ibu dengar keluarga ini memiliki anak seumuran denganmu. Mungkin kau akan mendapatkan teman baru nanti." ucap sang ibu seraya tersenyum lembut kepada putri yang sedari tadi memegang tangannya itu.

"Silahkan masuk", sambut salah satu maid yang tengah mengantar mereka ke ruang tamu rumah ini.

Dilihatnya sepasang suami istri yang telah duduk berdampingan di sisi kiri ruang tamu dengan tatami itu. Tak ketinggalan juga sosok bocah kecil dengan mata hitam pekatnya duduk manis di pangkuan sang ibu.

"Hiashi-san" sambut Fugaku seraya memeluk seniornya.

"Kau tak banyak berubah Fuga-kun." balasnya.

"Silahkan duduk"

"Arigatou", ucap pasangan Hyuuga itu hampir bersamaan.

Sekarang duduklah kedua keluarga itu berhadapan. Hampir 5 tahun lamanya kedua keluarga ini tak bertemu. Banyak cerita yang telah mereka alami sewaktu kuliah dulu. Tak hanya kedua kepala keluarga saja yang tengah asyik mengingat masa lalu mereka. Namun kedua nyonya besar juga berusaha mencairkan suasana. Semua orang di ruangan itu tengah asyik-asyiknya berbincang, kecuali seorang gadis kecil yang tengah duduk tertunduk di sebelah ibunya itu ternyata sedang berusaha menyembunyikan dirinya dari tatapan dingin putra bungsu Uchiha. Di lihatnya sesekali bocah laki-laki itu dengan diam-diam. Dan dia masih saja menatap sang gadis dengan tajam tanpa berdekip sekali pun.

Sejak saat itulah kedua keluarga ini mulai akrab kembali. Tak jarang salah satu nyonya besar saling berkunjung ke kediaman masing-masing dan membawa serta putra-putrinya. Dan mau tidak mau kedua pasang bocah ini jadi semakin akrab setiap harinya. Tak terasa 6 tahun setelah pertemuan itu membuat sang Uchiha kecil terbiasa dengan kehadiran Hinata di sisinya.

Flashback : Off

"Tunggu"

Belum sempat gadis itu beranjak jauh, tangan kecil Sasuke tengah memegangnya canggung. Di lihatnya ekspresi bingung dari wajah sang gadis. Terlihat sangat jelas kalau ia sekarang tengah bingung atas sikap Sasuke.

"Baiklah aku akan... main", ujarnya pelan seraya menunduk malu. Dilihatnya sekilas ekspresi sang gadis yang begitu terkejut namun tampak sangat senang itu. Ia sudah menduga hal itu, tapi malu rasanya mengakui bahwa gadis itu begitu manis saat ini.

"Benarkah?", ujar sang gadis begitu senang.

"Apa kau tuli?", ucap Sasuke ketus.

"Terima kasih", tanpa sadar gadis itu sekarang tengah membalas uluran tangan Sasuke.

Tanpa terasa hampir sore. Di lihatnya matahari tengah menuruni tahtanya. Sepasang bocah tadi beranjak pulang ke kediaman masing-masing. Namun Sasuke begitu terkejut dengan apa yang di lihatnya di kediaman Hyuuga.

"Seperti mau pindahan?", batin Sasuke.

"Hai nak!", sapa Paman Hiashi yang begitu sibuk memerintahkan pelayannya untuk mengangkut beberapa kardus besar ke dalam truk warna kuning yang tak kalah besarnya itu.

"Hm", ucap Sasuke singkat.

"Hime-chan, apa kau sudah mengatakan pada bocah es ini?" tanya Hyuuga kepada putrinya yang berdiri tertunduk di sebelah sang ayah.

"A.. ku... Aku", dengan ragu sang gadis berusaha menjawab pertanyaan sang ayah.

"Mengatakan apa?", ucapnya ragu.

"Bahwa kita akan pindah besok, benarkan hime?"

"Iya ayah". Hinata mulai ragu untuk melihat ekspresi wajah Sasuke sekarang. Ia berusaha untuk mengatakan tentang hal ini, tapi ia tak ingin Sasuke sedih karenanya. Namun tiba-tiba Hinata mendengar suara yang penuh kekecewaan dan kesedihan dari temannya. Dengan ragu ia berusaha mengangkat wajahnya untuk melihat wajah Sasuke saat itu.

"Hah pindah? Kau.. maaf saya permisi dulu", terlihat begitu jelas rasa kesal di mata bocah Uchiha itu sekarang.

"Sasuke tunggu, aku", seru Hinata. Ia tak tahu bahwa Sasuke akan semarah itu./

"Biarkan saja Hime", dengan cepat sang ayah menghentikan langkah putrinya untuk menyusul Sasuke.

"Tak bisa di percaya kenapa gadis itu tak pernah menyinggung tentang pindah rumah atau semacamnya kepadanya. Ia merasa gadis yang telah hampir 5 tahun di kenalnya itu teramat asing baginya. Tapi, perasaan ini terasa lebih menyiksa.

"Temui aku di taman sekarang", itulah isi secarik pesan yang di berikan Sasuke tengah malam.

"Dengan ragu Hime kecil mengendap-endap untuk meninggalkan rumah besarnya itu tanpa ketahuan siapa pun demi menemui Sasuke. Dan sesampainya ia di tempat yang di maksud, Hinata bisa melihat Sasuke tengah berdiri menyambutnya.

"Kenapa lama sekali?" ujarnya kesal.

"Maafkan aku, aku..."

Hinata tanpa sadar langsung menundukkan wajahnya. Menyembunyikan rasa bersalahnya karena tak mengatakan tentang kepindahannya itu. Namun, tiba-tiba ia merasakan dekapan hangat dari Sasuke. /

Di sisi lain, kedatangan Hinata malah membuat Sasuke tak bisa menunjukkan kemarahannya. Gadis manis itu tertunduk di hadapannya. Entah sejak kapan perasaan yang terlalu dini untuk dirasakannya itu muncul. Di benak Sasuke hanyalah Hinata. Namun sekarang ia harus merelakan gadis itu pergi jauh dari penglihatannya. Itulah yang membuatnya kesal pada sang gadis. Tanpa basa-basi dipeluknya tubuh mungil sang gadis dengan lembut.

"Sasu..."

"Kau tega sekali akan meninggalkanku", ucap Sasuke penuh kesedihan. Ia berharap Hinata juga mengerti perasaannya saat ini.

"Maafkan aku", ujar Hinata pelan.

"Kau tahu aku sangat terkejut", hertak Sasuke.

"Maafkan aku", Hinata tak bisa memikirkan kata-kata lain selain meminta maaf atas perbuatannya itu.

"Baiklah, aku akan mencoba mengerti. Tapi kau harus berjanji satu hal padaku."

"Janji? Janji apa?", tanya Hinata ragu.

"Setelah kita berpisah nanti, aku mungkin tak kan bisa selalu menemanimu Hime."

"Di lepaskannya sekarang pelukkan kepada gadis Hyuuga itu. Dengan lembut ia pun mulai meraih tangan kecil sang gadis.

"Berjanjilah kalau hanya aku yang boleh menikahimu", ujar Sasuke mantap pada sang gadis.

"Sasuke-kun", di gelapnya malam itu terlihat jelas wajah Hinata yang sempat merona karena perkataan Sasuke itu.

"Kau harus berjanji atau aku tidak akan menemuimu lagi", ancamnya kepada Hinata. Karena ia tahu selama ini Hinata hanya menganggapnya sahabat dan mungkin akan seterusnya begitu jika ia tak segera menghertak sang gadis.

"Berjanjilah kau hanya akan melihatku seorang", ucap Sasuke tegas.

"Baiklah, aku janji" ucap Hinata lembut kepada Sasuke.

"Janji yang di buat sepihak oleh Sasuke ini benar-benar akan mengikat sang gadis selamanya. Sasuke tak peduli apapun yang akan terjadi kedepannya, tapi Ia yakin Hinata akan jadi miliknya suatu hari nanti.

"Kau telah berjanji Hyuuga Hinata", ujar Sasuke mantap.

- TBC-

Alhamdulillah,, finally publish juga nih cerita.

Annyeong all .,,

ceritanya sya newbie disini..

Hi, watashi wa cLoveR desu

Ini emang bukan cerita baru sih, coz sebelumnya q pernah publish d group facebook gitu, and baru bisa publish d ffn sekarang.. #hehehe

Tapi karena ini cerita pertamaku tentang Sasuhina, jadi mohon review atau comment"-nya tentang ceritanya.

Arigatou gozaimasu :*