SLEEP WITH THE DEVIL

.

.

.

Pair : Cho Kyuhyun & Lee Sungmin

Warning : ff ini saya remake dari novel milik 'Santhy Agatha' jalan cerita murni milik Santhy Agatha dan saya hanya mengganti dengan pair kesayangan saya.

.

.

Happy Reading!

.

.

"Kau Adalah Kelemahanku" - Kyuhyun

::

::

Suasana yang hingar bingar membuat Sungmin mengernyitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup. Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki itu, lelaki jahat itu –

menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.

Sungmin mencoba menarik turun rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waitress ini amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan rok yang begitu pendek, Lana seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya. Tetapi bukankah itu memang tujuannya? Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya. Mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya.

Saat itu penampilan sungmin tidak seperti sekarang, rambutnya masih panjang dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang.

Sungmin mengernyitkan matanya lagi, 'Aku benar-benar berpenampilan seperti perempuan murahan' desahnya.

Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian sungmin, matanya mencari-cari dan itu dia! Lelaki itu ada di sana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar sungmin mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.

Dengan penasaran sungmin menjinjitkan kakinya, berusaha melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Cho Kyuhyun. Sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya.

Siapapun yang berani melawan Cho Kyuhyun, akan berakhir dalam tragedi. Seperti ayahnya, seperti seluruh keluarganya. Desah sungmin pahit. Keluarga Lee adalah keluarga berada, ayahnya adalah

seorang pengusaha sukses di bidang konversi kelapa mereka ada berhektar-hektar di luar pulau, dan mereka sangat kaya. Bagi sungmin keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.

Pikiran sungmin menerawang di saat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan, menyantap sarapan pagi bersama ayah dan ibunya yang penuh cinta. Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman pengalaman dalam perjalanan bisnisnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna.

Sampai kemudian Cho Kyuhyun datang dalam kehidupan mereka. yesung tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah sungmin dan berpikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama. Pada awalnya, ayahnya tidak tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankannya sendiri.

Tapi kyuhyun tidak menyerah, dengan berbagai cara dia berusaha mendekati ayahnya. Dan entah kenapa ayahnya akhirnya menyerah ke dalam kuasa kyuhyun, ke dalam kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkeram tidak akan melepaskannya lagi.

Kyuhyun menghancurkan keluarganya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayahnya atas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semuanya diambil oleh kyuhyun dan dikendalikan di bawah tangannya. Ayahnya tidak punya hak apa-apa lagi selain jatah bulanan untuknya dan keluarganya.

Keluarga sungmin jatuh miskin seketika. Rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah ke rumah mungil sederhana. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan-pelayan yang biasanya selalu siap sedia melayani kebutuhan kuat menanggung itu semua, tetapi ibunya tidak.

Ibunya dari kecil terbiasa bergelimang kekayaan, seperti putri raja. Sampai menikah dengan ayahnya pun, ayahnya terbiasa memperlakukannya seperti Ratu dengan banyak pelayan yang mengelilinginya. Ibunya sudah hancur ketika dipaksa memasak sendiri dengan tangannya yang rapuh dan tidak terampil itu – karena tidak pernah memasak seumur hidupnya. Dan makin hancur ketika mereka makin miskin, makin menderita.

Akhirnya penderitaan itu tak tertanggungkan lagi bagi ibunya, dia mulai sakit-sakitan… semakin kurus, semakin sering menangis di malam-malam sepi. Lalu suatu pagi, ibunya meninggal begitu saja. sungmin masih ingat ketika dia berdiri di samping ayahnya yang membeku menatap wajah ibunya yang kurus dan pucat. Ekspresinya seperti tertidur, dan merasa sedih karena menyadari kenyataan bahwa ibunya mungkin lebih bahagia sekarang setelah meninggal dunia.

Sepeninggal ibunya, Ayahnya hancur. Hancur total. Dia mulai mabuk-mabukan, kadang berteriak-teriak dan menangis sendirian di malam-malam sepi. Hingga pada suatu hari, ayahnya mengendarai mobil mereka, satu-satunya harta mereka yang masih tersisa, dan menabrakkan diri pada tembok pembatas jalan hingga mobil itu terguling beberapa kali.

Ayahnya tewas seketika di tempat. Polisi mengatakan bahwa kandungan alkohol di darah ayahnya sangat tinggi, hingga dapat dikatakan, ayahnyalah yang membunuh dirinya sendiri.

Sungmin menjadi sebatang kara dan rasa dendam yang terpendam dalam hatinya makin menyeruak setelah

kematian kedua orang tuanya. Semua ini berakar dari Cho Kyuhyun. Sejak lelaki itu muncul di keluarganya, semuanya hancur dan musnah. Sungmin harus membalas dendam, dengan cara apapun, untuk membalaskan kesedihan ibunya, dan kematian sia-sia ayahnya.

Sejak itu, dia menyelidiki semua hal tentang Cho Kyuhyun, di mana dia tinggal, bagaimana jadwalnya, apa kesukaannya. Semua informasi itu dikumpulkannya baik-baikdan disusunnya. Ketika Sungmin mendapat informasi, bahwa Kyuhyun sering menghabiskan waktunya dengan kekasih-kekasihnya di klub kelas atas ini, Klub Azalea.

Tanpa pikir panjang, sungmin meninggalkan pekerjaannya sebagai guru di taman kanak-kanak, pindah dari tempat tinggalnya dan melamar sebagai waitress di sini.

Semua butuh pengorbanan, sungmin menyadari bahwa pembalasan dendam butuh pengorbanan besar. Seperti ketika dia harus berdandan sebagai wanita murahan dengan rok mini dan baju seksi. Kadang malam demi malam harus menahan diri dari siksaan kegaduhan dan hingar bingar musik, ataupun harus menahan hati karena banyaknya lelaki lelaki genit yang selalu berpikir bahwa dia wanita murahan yang bisa dibeli.

Semua butuh pengorbanan, mahal harganya. Tapi sungmin merasa itu akan sebanding dengan kepuasan yang akan dia dapatkan nanti. Kepuasan untuk membunuh lelaki itu dalam siksaan menyakitkan, seperti yang dilakukan lelaki itu pada ayah dan ibunya.

Dia sudah mengoleskan racun yang tidak akan terdeteksi, di dasar gelas yang sudah disiapkan khusus untuk kyuhyun malam ini. Kyuhyun tidak mau menggunakan gelas yang sama dengan orang lain. Gelasnya ekslusif, khusus hanya dipakai dirinya, dan tadi siang ketika berpura pura membersihkan bar, sungmin menyelinap ke tempat penyimpanan khusus itu dan mengoleskan racun yang tidak terdeteksi ke gelas tersebut. Seteguk saja minuman dari gelas yg sudah diolesi racun itu ditelan oleh kyuhyun, maka seluruh dendamnya akan terbalaskan.

*** Sleep With The Devil ***

Kyuhyun merasa muram malam ini. Entah kenapa, dia sedang ingin menghajar seseorang, atau kalau perlu,

membunuh seseorang. Malam ini dia datang ke klub bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk mencari masalah. Den gan dikelilingi para bodyguard yang selalu siap menjaganya, meskipun sebenarnya tidak perlu, karena kyuhyun menguasai beberapa keahlian bela diri.

Tetapi ketika kau punya uang banyak, memang lebih baik jika kau membiarkan orang lain melakukan segala sesuatunya untukmu. Pemilik club sendiri yang menyambutnya. Tentu saja, mengingat betapa besar hutangnya kepada kyuhyun. Dengan tergopoh-gopoh lelaki gendut itu menggiringnya ke kursi VIP terbaik.

"Anda bisa memilih siapapun untuk menemani Anda," gumam si pemilik club dengan nada menjilat. Kyuhyun menatap ke sekeliling dengan tak berminat, menatap semua perempuan di sana yang hampir-hampir seperti semut mengelilinginya, dengan tatapan berharap untuk dipilih.

Terlalu murahan, gumamnya dalam hati. Semua manusia di dunia ini murahan dan penjilat. kyuhyun memutuskan tidak memilih siapapun, ketika tatapan matanya terpaku pada perempuan itu. Perempuan yang tampak salah tempat di klub malam mewah ini. Mengenakan baju luar biasa seksi, tetapi tampak tidak nyaman di dalamnya.

Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirnya, "Aku mau dia," gumamnya sambil menunjuk perempuan itu.

*** Sleep With The Devil ***

"Aku mau dia."

Kalimat itu diucapkan dengan nada malas yang tenang, tetapi gaungnya terdengar ke seluruh ruangan. Entah kenapa suasana hiruk pikuk itu menjadi hening. Dan sungmin merasakan semua tatapan tertuju padanya. Pada dirinya yang sedang bersandar di meja bar, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dengan gugup sungmin menegakkan tubuhnya, berusaha membalas tatapan mata semua orang, lalu matanya terpaku pada mata itu. Mata cokelat pucat sehingga nyaris bening, menyebabkan pupil matanya tampak begitu hitam dan tajam.

"Cepat kesana. Dia menginginkanmu," sang bartender yang berdiri di belakangnya berbisik kepadanya, seolah takut kalau sungmin tidak cepat-cepat menuruti keinginan yesung, akan berakibat fatal.

Sungmin mengernyit pada kyuhyun, mencoba menantang mata laki-laki itu, yang masih menatapnya dengan begitu tajam tanpa ekspresi.

"Apakah… apakah.." sungmin berdehem karena suaranya begitu serak, "Apakah Anda ingin dibawakan minuman?" kyuhyun hanya menatapnya beberapa saat yang menegangkan, lalu menganggukkan kepalanya.

"Bawakan satu, minumanku yang biasa" Secepat kilat sang bartender meracik minuman kesukaan kyuhyun, minuman yang biasa. Tangan sungmin gemetar ketika menerima nampan minuman itu. 'Sedikit lagi sungmin…' gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri.

'Sedikit lagi semua dendammu akan terbalaskan… sedikit lagi….' sungmin mengucapkan kata-kata itu bagaikan doa, dengan langkah gemetar dia mendekati kyuhyun yang duduk bagaikan sang raja, menunggunya.

Diletakkannya gelas itu di meja depan yesung, 'Semoga kau lekas meminumnya dan lekas mati'. Doa sungmin dalam hati. Tetapi sepertinya Tuhan masih menginginkan yesung hidup, karena lelaki itu terlihat tidak tertarik untuk menyentuh minumannya. Matanya malahan tertuju pada sungmin dan memandangnya

tajam.

"Duduk." kyuhyun menjentikkan jarinya. Melirik tempat di sebelahnya. Sekujur tubuh sungmin mengejang menerima perintah yang begitu arogan. Tanpa sadar matanya memancarkan kebencian, siapa lelaki ini berani beraninya memerintahnya seperti ini?

Ketika sungmin termenung, seorang waitress lain dengan gugup mendorongnya supaya duduk, menuruti permintaan kyuhyun. Sehingga dengan terpaksa sungmin duduk di sebelah kyuhyun.

"Siapa namamu?" , kyuhyun menatap tajam ke arah sungmin, sama sekali tidak melirik gelas minuman di mejanya. Sungmin sudah siap dengan pertanyaan ini, nama samarannya, "Shengmin." Jawabnya kaku

Kyuhyun mengernyit menatapnya dengan seksama, lalu jemari panjang itu tiba-tiba terulur dan menarik dagu Sungmin mendekat, supaya dia bisa mengamati wajah Sungmin dengan cermat,

"Aku tidak pernah melihat wajahmu sebelumnya di sini", "Eh… dia… dia pegawai baru kami, tuan kyuhyun maafkan ketidak sopanannya, saya belum pernah mengajarinya bagaimana membawakan minuman untuk tamu sepenting Anda," sang pemilik klub menyela dengan gugup.

Wajahnya tampak cemas melihat sungmin melayani tamu pentingnya dengan setengah hati. Dengan pandangan memarahi dia memperingatkan sungmin, "Ayo Shengmin perkenalkan dirimu kepada

tuan kyuhyun, tuan kyuhyun telah memilihmu untuk menjadi pelayan minumannya. Itu merupakan suatu kehormatan untukmu, harusnya kau berterima kasih" Perintah itu membuat sungmin menegakkan dagunya dengan angkuh.

"Saya sudah memperkenalkan diri saya, dan saya sudah membawakan minuman untuk tuan kyuhyun yang terhormat, karena itu saya akan pergi," jawab sungmin ketus, sambil beranjak dari tempat duduknya, toh misinya sudah tercapai.

Gelas minuman beracun itu sudah ada di meja Mikail, dan sebentar lagi Mikail akan mati karena sesak napas. Tetapi sebelum sungmin sempat berdiri, kyuhyun meraih jemarinya dan menariknya kencang, supaya terduduk lagi. Kali ini di pangkuan Kyuhyun.

"Apa… apaaan-" Suaranya terhenti ketika bibir yang keras dan dingin itu tiba-tiba melumat bibirnya. Sungmin memberontak ketika menyadari bahwa kyuhyun sedang memagut bibirnya dengan ciuman yang basah dan panas.

Ciuman itu sungguh tak sopan karena bibir dingin kyuhyun tanpa permisi langsung memagut bibirnya, melumatnya tanpa ditahan-tahan. Lidahnya langsung menyeruak masuk merasakan keseluruhan diri Lana, menghisapnya, menikmatinya, dan menggilasnya tanpa ampun.

Sekujur tubuh Sungmin terasa terbakar, panas karena amarah dan demam kerena gairah. Lelaki ini sudah jelas-jelas sangat ahli ketika mencumbu perempuan, sehingga sungmin yang belum berpengalamanpun terbawa oleh gairahnya, mengalahkan kebenciannya.

Tetapi pikiran bahwa lelaki ini telah memanfaatkan begitu banyak wanita demi memuaskan rasa arogan dan kekuasaannya membuat sungmin merasa muak. Dan tiba-tiba muncul kekuatan dari dalam dirinya untuk mendorong laki-laki itu menjauh dan menamparnya sekuat tenaga.

Plakk!

Suasana di klub itu menjadi sangat hening. Luar biasa hening. Bahkan musik yang hiruk pikuk itupun terhenti karena semua orang berhenti melakukan aktivitasnya dan menatap ke arah sungmin, yang berdiri dengan terengah-engah berhadapan dengan Kyuhyun yang membatu duduk di sofa VIPnya.

Sedetik kemudian, sebuah tangan kasar mencengkeram lengan sungmin. Begitu menyakitkan hingga membuat sungmin menjerit.

"Kurang ajar kau ! berani-beraninya memukul Tuan Kyuhyun," teriak sebuah suara berat dan kasar. Sungmin menoleh dan mendapati dirinya ditelikung oleh lelaki berbadan besar yang sepertinya salah satu bodyguard Kyuhyun.

Lengan lelaki itu yang besar dan kuat menahannya sampai tangannya terasa kaku dan sakit. Tapi sungmin tidak menyerah, dia meronta sekuat tenaga, mencakar, dan menggigit lengan yang tetap terasa sekeras batu itu.

Napasnya terengah-engah dan wajahnya merah padam menahan amarah dan rasa malu karena sebagai perempuan kekuatannya begitu tak berdaya menahan dominasi kekuatan laki-laki.

"Lepaskan dia," suara dingin kyuhyun terdengar di keheningan. Orang-orang masih diam menunggu, memusatkan perhatian kepada apa yang akan dilakukan lelaki yang terkenal luar biasa kejam itu pada perempuan yang berani menamparnya.

Seketika itu juga, bodyguard kyuhyun yang berbadan kekar melepaskan sungmin, membuatnya hampir terjatuh karena kelelahan meronta-ronta. Mereka berdiri berhadap-hadapan di bawah tatapan mata banyak orang yang menanti. Kyuhyun masih berdiri dengan wajah dingin tak berekspresi sambil mengusap pipinya, bekas tamparan Sungmin.

"Berapa hargamu?," suara Kyuhyun terdengar tenang dan dingin. Mata Sungmin membelalak, harga? Apa yang dibicarakan lelaki ini? Matanya melirik ke gelas minuman Kyuhyun yang sudah diracuninya di meja.

'Semuanya berantakan!' serunya menahan kekesalan pada dirinya sendiri. Semua gara-gara dia tidak bisa menahan kebenciannya. Seharusnya ketika Kyuhyun melecehkannya dia bisa menahan diri dan berpura-pura menjadi perempuan gampangan, seharusnya dia mau berkorban menahan perasaannya. Setidaknya ketika dia menurut, Kyuhyun mungkin akan merasa senang dan lengah, lalu meminum minumannya itu dan mati.

Tetapi sekarang semua sudah terlambat, Kyuhyun tampak tidak tertarik lagi pada minumannya dan tertarik sepenuhnya kepada sungmin. Lagipula sungmin tidak bisa berpura-pura menyukai Kyuhyun, kebenciannya

terlalu dalam pada lelaki itu.

Seohyun, primadona di bar ini mendekati Kyuhyun dengan tatapan merayu. Dialah yang biasanya dipilih Kyuhyun untuk menemani lelaki itu minum ketika Kyuhyun berkunjung, dan sekarang hatinya dipenuhi kecemburuan karena Kyuhyun tampak begitu tertarik kepada anak baru itu. Padahal kalau dilihat dari kecantikannya, anak baru itu jauh lebih jelek dari pada dirinya.

"Sudahlah Kyuhyun" Seohyun menyentuhkan tangannya di kerah baju Kyuhyun. "Perempuan jelek itu tidak akan bisa memuaskanmu, lebih baik biarkan aku yang menemani. . . aduhhh!"

Seohyun mengaduh karena Kyuhyun merenggut tangannya yang meraba kerah baju Kyuhyun. Jemari Kyuhyun mencengkeramnya dengan kekuatan tak ditahan-tahan lagi, menyakitinya hingga terasa menusuk ke tulang.

"Menyingkir," gumam Kyuhyun dengan tatapan membunuh pada Seohyun, lalu menghempaskan tangan Seohyun dengan kasar sehingga tubuh Seohyun terdorong menjauh. Sambil meringis menahan nyeri dan kesakitan Seohyun lekas-lekas menjauh.

"Nah," Kyuhyun memusatkan mata dinginnya kembali ke sungmin. "Katakan berapa hargamu, dan aku akan membayarnya"

*** Sleep With The Devil ***

'Aku harus memiliki perempuan ini' Kyuhyun memutuskan dalam hati.' Aku harus memilikinya segera'

Tuhan tahu dia sudah berusaha menyelamatkan perempuan ini. Tetapi entah kenapa perempuan satu ini memiliki tekad yang kuat untuk mencelakainya, hingga lupa bahwa dia sudah menantang lelaki paling berbahaya.

Mata kyuhyun melirik gelas yang diletakkan sungmin di mejanya, dia tahu kalau dia diracuni. Sungmin terlalu tidak berpengalaman dalam usaha pertamanya membunuh orang. Tangannya ge

metaran dan matanya gugup, berkali-kali melirik ke gelas minuman itu. Dan juga nama palsu yang menggelikan itu. Sungmin bahkan tidak menyadari bahwa penyamarannya sudah terbongkar dari awal.

Sebenarnya tadi Kyuhyun memutuskan untuk menertawakan Sungmin diam-diam, dengan pura-pura akan meminum minuman beracun itu. Tapi bibir bershape M itu, dan penampilan sungmin yang

luar biasa seksi memunculkan sisi iblis dalam dirinya, sisi Iblis yang kehausan.

Mungkin sudah waktunya perempuan yang satu ini menerima pelajaran atas kenekatannya.

*** Sleep With The Devil ***

Sungmin tertegun marah mendengar pelecehan Kyuhyun atas dirinya. 'Berapa harganya? Hah! Dia pikir dia raja yang bisa membeli apa saja yang dia mau?' Lelaki iblis ini harus diajari, bahwa meskipun banyak perempuan yang bertekuk lutut di kakinya dan memohon-mohon untuk dimilikinya, ada perempuan yang tidak sudi disentuh olehnya.

Dengan marah sungmin mendongakkan dagunya menantang kyuhyun.

"Saya lebih memilih mati daripada menjual diri kepada Anda," gumamnya kasar

Suara di seluruh klub itu langsung dipenuhi dengungan gelisah menanti reaksi Kyuhyun. Tidak disangka-sangka Kyuhyun tersenyum. Lalu melirik ke arah bodyguardnya.

"Tidak ada sesuatupun yang bisa menolak kalau aku ingin memilikinya," gumamnya datar dan memberikan isyarat tangannya kepada para bodyguardnya. Semuanya berlangsung cepat; sungmin tidak sempat lari atau pun panik, karena tiba-tiba bodyguard kyuhyun yang berbadan paling besar, merenggutnya kasar, mengangkatnya, lalu membantingnya di pundaknya seperti sekarung beras.

Sekejap dipenuhi rasa pusing karena posisi kepalanya dibalik mendadak, sungmin tersadar bahwa dia sudah diangkat keluar dari klub itu. Sekuat tenaga sungmin mencoba memberontak.

Tangannya memukul-mukul punggung bodyguard itu dan kakinya menendang-nendang keras sambil berteriak-teriak menahan marah dan frustasi. Tetapi tubuh bodyguard itu sekeras batu, tidak bereaksi atas pemberontakan sungmin. Percuma meminta tolong, karena sungmin yakin tidak akan ada yang berani menolongnya.

Semua pengunjung klub yang pengecut itu hanya menatap kejadian di depan mereka dengan muka bodohnya. Sang pemilik klub masih memandang takjub kyuhyun yang melenggang dengan santai meninggalkan ruangan dengan Lana yang meronta-ronta dan menjerit-jerit dalam gendongan bodyguardnya.

*** Sleep With The Devil ***

Sesampainya di tempat parkir Sungmin diturunkan. Sedetik setelah dia diturunkan, sungmin berlari sekuat tenaga berusaha menjauh. Tetapi baru beberapa langkah, tangan sekeras batu itu menangkapnya lagi. Sungmin meronta tapi tak bisa berontak, dengan frustasi dia menggigit sekuat tenaga tangan yang mendekapnya itu.

Sang bodyguard mengaduh sambil mengumpat-umpat, sedangkan Kyuhyun hanya menatap kegaduhan di depannya sambil terkekeh geli. Sungmin mencoba berontak, menggigit, dan menendang sampai kelelahan. Dia menatap Kyuhyun terengah-engah dengan pandangan penuh kebencian, masih dalam cengkeraman kuat tangan bodyguard Kyuhyun.

Kyuhyun membalas tatapannya dengan senyum manis yang jahat.

"Kalau kau berjanji mau bersikap baik, mungkin aku akan menawarimu tempat yang nyaman, di sebelahku di dalam mobil"

"Mati saja kau!," sembur sungmin penuh kemarahan. Kyuhyun terkekeh lagi.

"Oke, kau yang minta," dengan isyarat anggukan kepala, kyuhyun memberi perintah pada para bodyguardnya,

"Masukkan dia ke bagasi"

.

.

.

To Be Continued. . .

#Nb : "Sleep with the Devil" by Santhy Agatha