"YEACH, I AM JEALOUS"

(Sequel from Still Love You)

Kaisoo x Taeoh (GS for Uke)

Kim Jongin,

Kim Kyungsoo

Kim Taeoh

Genres : Family / Romances

Length : OneShoot

Desclaimer : All cast belong to God but story is mine!

Rated : T

RnR

Just Read then Review

Happy Reading

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"Kim Jongin... Kim Taeoh... masih tidak mau bangun, eoh!" Teriakan Kyungsoo menggema diseluruh ruangan kamar mereka. Sedangkan Kyungsoo sendiri tengah berkacak pinggang di tepi ranjang dengan celemek kusutnya yang terlihat pas dibadan mungilnya sambil memandangi dua pangerannya yang sedang asik berpelukan dan masih menyelami alam mimpi.

Jongin yang terusik dengan teriakan istrinya malah meraih bantal dan menutupi wajahnya dan makin memeluk Taeoh.

"Euung...eom...m..." Kim Taeoh si Jongin junior malah menelungsungkupkan wajahnya di badan appa nya.

"Palli irronae...!" teriak Kyungsoo lagi sambil melepaskan bantal yang menutupi wajah suaminya itu.

Jongin menggeliat, dengan malas ia melepaskan pelukannya di badan anaknya, ia duduk dan menatap istrinya yang tengah memasang wajah kusut "Eomma... bukankah ini terlalu pagi... kau tau kami masih mengantuk.." elaknya.

"Siapa suruh kau mengajak Taeoh untuk menonton pertandingan bola,,, sekarang sudah siang Jongin," timpal Kyungsoo.

"Lembutlah, Soo! Lagipula sekarang hari Sabtu..."

"Justru karena hari Sabtu, jangan membiasakan bangun siang.."

"Sayang, apa tak bisa kau memberikan toleransi pada kami eoh! Kami masih sangat mengantuk!" Jongin mencoba bernegosiasi.

"Itu salah kalian kenapa semalaman bergadang, dan kau juga mengajak Taeoh untuk menonton bola,,, kau kan tau Taeoh itu masih kecil"

"Kau sendiri yang tidak mau menemaniku, lagipula Taeoh juga menyukai bola, sudah sewajarnya anak laki-laki itu menyukai bola..."

"Sudah jangan mengelak, cepat kau bangunkan Taeoh! Dan cepat mandi..." titah Kyungsoo.

Jongin melirik Taeoh yang sudah gelisah karena teriakan sang eomma, ia membuka matanya. Taeoh pun duduk di samping Jongin, ia merentangkan tangannya meminta Kyungsoo menggendongnya.

Kyungsoo yang mengetahui kode anaknya itu langsung menggendongnnya, "Aigoo... uri Taeo sudah besar, badanmu makin berat saja" kata kyungsoo.

"Eomma... poppo!" katanya manja sambil memonyongkan bibirnya ke arah Kyungsoo.

Kyungsoo yang melihat tingkah anaknya tersenyum lalu mengecup bibir anaknya.

"Appa juga ingin di poppo, eomma.." rengek Jongin yang melihat adegan mesra istri dan anaknya.

"Aigoo... kau bukan anakku Jongin-ah!" kata Kyungsoo malas.

"Taeoh-yah! Neo eomma sangat tidak adil ne..." Taeoh mengangguk mendengarkan penuturan Jongin dan mampu membuat Kyungsoo memberikan deathglare terbaiknya "Eomma hanya mencium Taeoh dan tidak mau mencium appa!" adu jongin pada putra semata wayangnya itu.

"Eomma, kenapa tidak mau poppo appa...?" tanya Taeoh polos.

"Karena appa bau sayang, appa kan belum mandi.." jawab Kyungsoo sekenanya.

"Taeoh juga belum mandi... ayok poppo appa" Taeoh memerintah Kyungsoo dan Kyungsoo hanya mendelik seperti biasa.

"Sini Taeoh-yah, appa gendong" pinta Jongin, dan taeoh langsung merontah meminta pada Jongin.

Dengan cepat Kyungsoo memberikan Taeoh pada Jongin, Kyungsoo kembali berdiri di depan mereka.

"Loh eomma tidak mencium appa!?" tanya Taeoh yang duduk di pangkuan Jongin.

Kyungsoo menatap malas wajah suaminya yang tengah tersenyum penuh kemenangan, ini sudah biasa terjadi setiap paginya jika taeoh tidur dikamar mereka. Taeoh akan langsung meminta morning kiss nya pada sang eomma dan ia juga akan meminta pada Kyungsoo agar mencium appa nya juga.

"Mungkin eomma mu sudah tidak sayang appa lagi, taeoh-yah! Makanya eomma tidak mau menciup appa" keluh Jongin.

Kyungsoo hanya menggertakkan giginya, lalu ia menunduk menjajarkan wajahnya dengan wajah Jongin dan mengecup sekilas bibir suaminya itu. "Selamat pagi, pangeran-pangeranku..." kata Kyungsoo dengan nada yang dibuat-buat.

"Pagi eomma..." balas Jongin dan Taeoh bersamaan.

Kyungsoo memposisikan dirinya seperti semula "Sekarang kalian mandilah, setelah itu sarapan.." titah Kyungsoo lagi.

"Eomm.. Taeoh macih mengantuk, bolehkah Taeoh dan appa tidul lagi..?" pinta Taeoh dengan logat anak kecil nya.

Kyungsoo tersenyum melihat tingkah balita yang berusia 19 blan itu tak lama kemudian senyumnya berubah menjadi masam "Tidak BOLEH!" jawabnya.

"Yak,,, eomma..." rengek Jongin dan Taeoh.

"Bangun sekarang atau Monggu tak akan eomma beri makan seharian..?" ancam Kyungsoo pada anjing kesayangan Taeoh dan Jongin yang baru mereka pelihara sekitar setahun yang lalu.

"Arraseo, kita mandi sekarang..." kata Jongin singkat lalu menggendong Taeoh dan berjalan menuju kamar mandi.

Kyungsoo tersenyum puas, cukup senang ia memegang kendali si anjing kecil itu. Jika berurusan dengan anjing kesayangan mereka, maka dengan luluhnya Taeoh dan Jongin menuruti kemauan Kyungsoo.


Disinilah mereka, Kyungsoo tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Sebenarnya lebih tepat makan siang sih, karena Jongin dan Taeoh yang semalaman begadang menyaksikan pertandingan bola, membuat mereka kesiangan dan Kyungsoo harus berteriak-teriak untuk membangunkan mereka.

Taeoh duduk di samping Jongin seperti biasa, keduanya makan dengan lahap.

"Kalian lapar eoh? Ku pikir kalian lupa caranya makan karena pertandingan sepak bola" sindir Kyungsoo sambil menyediakan air minum untuk suaminya.

"Berhentilah menyindir, Soo! Sudah sukur kami masih ingat bangun dan menuruti semua perintahmu" balas Jongin dengan mulutnya yang penuh makanan.

Kyungsoo hanya mencibir lalu ia memperhatikan anak semata wayangnya yang tengah melahap daging favoritnya "Taeoh-yah, apa masakan eomma lezat?" tanya Kyungsoo sambil menjajarkan posisinya di depan Taeoh.

Taeoh hanya mengangguk, ia mengacungkan jempol kanannya menandakan jika masakan eommanya sangat lezat.

Kyungsoo tersenyum ia kemudian ia mengusak rambut Taeoh "Arraseo, makanlah yang banyak biar kau cepat besar, dan hati-hati makannya sayang" kata Kyungsoo namun di acuhkan oleh Taeoh. Taeoh asik dengan dunianya sendiri, ia sibuk memasuk-masukkan makanannya ke dalam mulutnya.

"Sayang, sepertinya ada yang salah dengan tubuhmu?" tegur Jongin yang dari tadi memperhatikan Kyungsoo.

Kyungsoo mengernyitkan dahinya, "Apa?"

"Apa kau sedang hamil lagi?" tanya Jongin tiba-tiba.

"Kurasa tidak"

Jongin terlihat berfikir "Emmm..." gumamnya sambil memainkan sumpitnya "Tubuhmu terlihat lebih montok sekarang, sama seperti saat kau mengandung Taeoh dulu.."

Kyungsoo mengikuti arah pandang Jongin yang memperhatikan tubuhnya.

"Lihat pipimu, tembabnya hampir sama dengan pipi Taeoh.. dan juga butt mu... emmm terlihat sangat menggoda" lanjutnya.

"Hentikan Jongin... kau ini ada-ada saja.." balas kyungsoo sambil membuka kulkas dan mengambil sesuatu.

"Sayang, kau tak mau makan?" tanya Jongin lagi.

Kyungsoo menutup pintu kulkasnya, "Aku akan makan setelah memberi makan anjing kesayangan kalian itu"

"Kau baik sekali, terima kasih eomma..." bkata Jongin.

Kyungsoo hanya tersenyum lalu berjalan ke arah halaman belakang appartement mereka.

"Taeoh-yah, hati-hati makannya, kau bisa tersedak nanti" Jongin mengingatkan putranya.

"Ne appa.." balas Jongin.

Kyungsoo yang mendengar percakapan Jongin dan anaknya membalikkan badannya dan melihat kedekatan taeoh dan Jongin. Kyungsoo sedikit terluka saat Taeoh lebih mendengarkan perkataan Jongin daripada dirinya.


"Monggu-yah... saatnya makan siang..." kata Kyungsoo sambil menggeser pintu yang memisahkan ruang tengah dengan balkon belakang rumahnya.

Kyungsoo tersenyum melihat anjing berwarna coklat itu keluar dari kandnagnya dan menggerak-gerakkan ekornya seperti menunggu sang majikan memberi jatah makan siangnya padanya.

Kyungsoo berjongkok, ia membuka kaleng berisi makanan anjing dan meletakannya di wadah yang sudah disediakan khusus untuk Monggu.

Kyungsoo tersenyum melihat Monggu-nya makan dengan lahap. Kyungsoo mengelus kepala si Monggu yang sedang fokus memakan jatah makan siangnya.

"Monggu-yah, kau lihat aku!" titahnya "Apa aku makin gemuk, eum? Tuanmu bilang tubuhku makin montok, apa aku harus diet?" tanya Kyungsoo pada hewan yang jelas ia tak akan menjawab pertanyaan Kyungsoo. Kyungsoo mendesah, kedua tangannya bertumpu pada lututnya, dan ia meletakkan kepalanya diatas kedua tangannya. "Monggu-yah! Bukankah mereka sanagt menyebalkan? Setiap akhir pekan mereka selalu melupakanku, eoh! Mereka menganggapku seperti pembantu mereka, sangat menyebalkan!" curhatnya lagi. Kyungsoo mengangkat kepalanya, matanya menembus ke ruang makan dan melihat suami dan anaknya tengah btertawa bersama dan saling suap-suapan makanan. Bahkan jika di ingat, Taeoh tak pernah membagi makanannya dengan siapapun termasuk dengan Kyungsoo, tapi kali ini ia membaginya dengan Jongin.

"Geezz... mereka terlihat bahagia sekali dan melupakan keberadaanku!" gumam Kyungsoo. "Kau... makanlah yang banyak! Dan baik-baiklah padaku, jangan seperti mereka" Kyungsoo bangkit dan kembali ke dalam rumahnya.


"Omaya!" Kyungsoo terkejut saat melihat ke arah meja makan.

Sementara Jongin dan Taeoh saling pandang dan mengunyah makanan yang tersisa di mulutnya.

"Wae eomma,?" tanya Taeoh polos.

"Yak!" Kyungsoo kembali mengeraskan nada suaranya membuat Jongin menutup keuda telinga anaknya dengan kedua tangannya "Yak! Bagaimana bisa kalian menghabiskan semua makananya? Eomma hanya keluar sebentar untuk memberi makan Monggu?" tanya Kyungsoo yang masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Jongin meringis, ia menarik kedua tangannya dari kepala Kyungsoo "Mianhae, kami sangat lapar dan juga makananmu sangat lezat seperti biasa" jawabnya.

Kyungsoo hanya mendengus kesal, inilah yang terjadi jika Jongin dirumah. Kyungsoo tidak akan kebaikan jatah makannya karena kedua pangerannya terlalu lahap dan memiliki nafsu makan yang baik. Kyungsoo kadang kewalahan melihat tingah mereka yang sama persisi seperti anak kembar. Dulu Kyungsoo memahami pola makan Jongin karena bawaan kandungan Kyungsoo. Saat Kyungsoo mengandung Taeoh, Jongin lebih lahap makannya. Ia bisa memakan 5 porsi sekaligus dalam sekali makan. Dan juga yang mengalami morning sickness bukan Kyungsoo melainkan Jongin, yang mengalami ngidam juga Jongin dan anehnya lagi Jongin hanya ngidam makanan tidak pernah meminta yang aneh-aneh. Dan sepertinya kebiasaan itu terbawa hingga Taeoh lahir dan besar. Bahkan menurun kepada Taeoh yang juga sangat doyan makan. Kyungsoo selalu mengalah soal makanan.

"Eomma, mianhae..." kata taeoh polos sambil megerjapkan mata bulatnya dengan lucu, jika sudah begini bagaimana Kyungsoo akan marah pada buah hatinya. Mau marah pada Jongin? Hem, langkahi dulu Taeoh yang selalu melindungi Jongin dari amukan Kyungsoo.

Kyungsoo menghembuskan nafasnya lemas, "Arraseo, aku bisa makan ramen nanti.."

"Terimakasih chagiyah, kau sangat pengertian sekali.." kata Jongin yang membuat Kyungsoo mematung.

Heol! Dia bilang pengertian? Mana sikap posesifnya yang selalu melarangku makan ramen? Apa hanya berlaku saat kita masih muda dulu? Kau benar-benar berubah, Kim Kai!

"Taeoh-yah! Mau membaca buku atau kita bermain iron man?" tawar Jongin pada Taeoh.

Taeoh terlihat sumringah "ilon man..ilon man..ilon man!" teriaknya antusias dan berdiri di samping Jongin.

"Arraseo,,, saatnya kita berperang..." kata Jongin sambil menggendong Taeoh dan melewati Kyungsoo yang masih berdiri mematung.

Selebihnya hanya terdengar teriak-teriak Jongin dan taeoh yang menggema di ruang tengah.

Kyungsoo mendengus kesal, ia mendekatkan dirinya ke arah meja makan dan mulai membereskan perabot yang berantakan akibat ulah suami dan anaknya.


Sekitar satu jam Kyungsoo berkutat di dapur membereskan kekacauan di dapur dan juga menyempatkan dirinya mengganjal perutnya dengan ramen seperti yang ia janjikan dengan Jongin sebelumnya.

Kyungsoo berjalan ke arah ruang tengah yang tiba-tiba menjadi hening dan tidak lagi terdengar teriakan-teriakan Taeoh yang menyerang Jongin.

Mata Kyungsoo membulat sempurna, saat ia melihat rumahnya seperti kapal pecah. Bantal-bantal sofa tidak lagi berada ti tempatnya dan juga segala mainan taeoh berserakan dimana-mana. Kyungsoo ingin marah, ia benci sekali dengan sesuatu yang berantakan. Ia mengitari pandangannya kesudut ruangan dan melihat Jongin yang duduk bersila di bawa rak buku. Jongin tengah memangku Taeoh dan terlihat seperti membacakan cerita pada Taeoh. Taeoh menyimaknya dengan seksama.

Kyungsoo merasa teduh melihatnya, ia menyunggingkan senyumnya. Ia bahagia melihat Jongin dan taeoh begitu dekat. Pelan-pelan Kyungsoo mendekati mereka dan duduk di samping Jongin.

"Nah.. ceritanya selesai.." kata Jongin sambil menutup bukunya.

"Taeoh suka yah jika appa membacakan Taeoh dongeng?" tanya Kyungsoo sambil mengusap kepala anaknya.

Taeoh mengangguk mengerti "Suka" jawabnya.

Kyungsoo melirik jam di dinding, sudah waktunya Taeoh tidur siang "Taeoh-yah! Sudah waktunya tidur siang, kita tidur yuk! Eomma akan memelukmu.." tawar Kyungsoo.

Taeoh mengadahkan kepalanya ke arah Jongin, Jongin hanya tersenyum melihat mata taeoh yang bulat seperti istrinya. "Appa... Taeoh ingin tidul dipelukan appa.." katanya polos.

Kyungsoo menarik tangannya dari kepala Taeoh.

Jongin tersenyum "Haruskah? Baiklah, appa akan memeluk Taeoh seperti eomma memeluk Taeoh, call?"

Taeoh mengangguk antusias.

Jongin langsung berdiri dan menggendong Taeoh menuju kamar yang lebih kecil dari miliknya yang memang disediakan khusus untuk Taeoh.

Kyungsoo menatap nanar ke arah Jongin yang membawa tubuh Taeoh masuk ke dalam ruangan tersenyum. Lagi-lagi Kyungsoo menunduk kesal "Taeoh-yah! Apa kau tak membutuhkan eomma mu, eum?" tanyanya pelan dan tak ada yang mendengarnya.

Kyungsoo berdiri dan membereskan lagi ruangan yang berantakan karena ulah Taeoh dan Jongin.


"Soo... kenapa makanmu sedikit sekali? Dan kau juga terlihat tidak nafsu makan, kau sakit?" tanya Jongin saat mereka sedang makan malam .

Kyungsoo mengangkat kepalanya dari menunduk dan menatap Jongin yang duduk di depannya, ia menggelengkan kepalanya dan meneguk air putih.

"Eomma.. makanlah..." kata Taeoh yang duduk di samping Jongin sambil menggerakkan sumpitnya untuk meletakan daging yang ia ambil di mangkok milik Kyungsoo dengan sedikit kesusahan. Jongin yang mengerti maksud Taeoh langsung membantunya.

Kyungsoo tersenyum "Gomawo Taeoh-yah!" kata Jongin lalu memasukkan daging cincang kemulutnya.

"Kau terlihat tidak seperti biasanya, Soo?"

Kyungsoo menatap Jongin "Kau bilang aku sedikit gemuk dan sepertinya aku harus sedikit diet untuk menurunkan berat badanku" jawabnya.

Jongin hanya mengangguk lalu kembali meneruskan makannya bersama Taeoh.

Kyungsoo kembali menunduk dan memainkan sumpitnya. Tanpa ia sadari Jongin memperhatikannya.

"Eomma..." lirih Taeoh membuat Kyungsoo dan Jongin memandang ke arahnya.

"Waeyo Taeoh-yah!" tanya Kyungsoo dengan lembut.

"Taeoh ingin menonton bola lagi.. boleh yah eomma.." tanya Taeoh memohon.

Kyungsoo langsung meletakkan sendok dan sumpitnya secara kasar "Tidak, kau semalam sudah kurang tidur sayang, jadi sekarang kau harus tidur cukup, mengerti!" jawab Kyungsoo dengan nada seramah mungkin. Ia tidak mungkin membiarkan Taeoh yang masih balita begadang hingga larut malam hanya untuk menyaksikan pertandingan bola yang sebenarnya belum ia pahami aturan mainnya. Begitulah pikir Kyungsoo kira-kira.

Taeoh memasang wajah memelasnya, ia melirik appanya dan menarik-narik baju yang tengah di kenakan oleh Jongin "Appa..." katanya dengan nada sendu berharap sang appa membantunya untuk membujuk Kyungsoo agar mengijinkannya.

Jongin memandang Taeoh yang lebih rendah darinya ia tersenyum "Ta..."

"Ada apa dengan dirimu, Kim Taeoh!?" bentak Kyungsoo yang sudah mulai jengah karena putranya selalu mencari perlindungan pada Jongin "Kau tidak menuruti apa kata eomma, eoh!"

Bentakan Kyungsoo membuat Jongin dan Taeoh tersentak. Jongin terkejut karena ini pertama kalinya ia melihat Kyungsoo membentak Taeoh, biasanya istrinya sangat lembut memperlakukan Taeoh dan selalu memanjakannya. Taeoh hampir menangis, ia meringsut kearah Jongin.

"Kyungsoo-yah! Pelankan suaramu! Kau membuatnya takut" kata Jongin yang memeluk Kyungsoo.

"Semua juga karena kau Jongin! Jika kau tak mengenalkan yang namanya bola padanya, dia tidak akan merengek seperti ini" balas Kyungsoo.

"Tapi kan kau bisa membicarakannya dengan pelan, Soo! Kasiankan taeoh, dia ketakutan karena suaramu!" kata Jongin lagi.

"Ah molla..." katanya sambil menggeser kursi yang ia duduki lalu beranjak dari duduknya "Pokoknya malam ini tidak ada yang menonton bola, jika kalian nekat, eomma akan membuang televisinya, ah, anni.. eomma akan membuang Monggu juga!" ancam Kyungsoo lalu meninggalkan mereka diruang makan. Kyungsoo masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat.

"Hiks..hiks..hiks..."

Jongin menatap Taeoh yang terisak di rengkuhan Jongin.

"Eomma jahat.. eomma tidak sayang Taeoh..hiks..hiks...hiks..." Jongin membenarkan posisi Taeoh.

Taeoh berdiri di samping Jongin yang masih duduk di kursinya, Taeoh mengucek-ngucek matanya "Taeoh sayang, eomma itu sayang sama Taeoh! Eomma benar, Taeoh masih kecil dan belum boleh tidur malam-malam. Percaya sama appa, eomma tidak mau kalau Taeoh sakit, Taeoh mengerti kan?"

Taeoh mengangguk

" Anak pintar.. besok siang appa janji kita akan menonton bola sepuasnya, tidak malam ini"

Taeoh mengangguk "Yaksuk?"

"Yaksuk!" jawab Jongin sambil menunjukkan jari kelingkingnya dan Taeoh mengaitkan jari kelingkingnya juga menandakan perjanjian mereka.

"Sekarang habiskan makanmu.." titah Jongin dan Taeoh mengangguk.


Inilah cara Kyungsoo ketika ia sedang marah pada Jongin ia akan mengurung dirinya di kamar hingga tertidur. Kebiasaan itu sudah ia miliki sejak ia masih gadis dan berlanjut hingga sekarang.

Kyungsoo menggeliat tidak nyaman, ia melirik jam beker di nakas yang sudah menunjukkan tengah malam. Kyungsoo bangun dan tidak mendapati Jongin dan Taeoh di sampingnya. Sepertinya Jongin tidur bersama Taeoh di kamar Taeoh.

Kyungsoo membenarkan bajunya yang sedikit kusut. Ia membuka pintu kamarnya dan mendapati suasana hening yang sedikit mencekam. Ia menatap pintu kamar Taeoh yang yang tertutup. Kamar Taeoh berhadapan dengan kamarnya, Kyungsoo berjalan pelan. Tepat di ruang makan ia melirik ke arah dapur dan terlihat semua sangat rapi dan tidak menyisakan perabot kotor di atas washtafel. Kyungsoo yakin, Jongin yang melakukannya. Kyungsoo kembali berjalan menuju kamar Taeoh. Kyungsoo membuka pelan pintu kamar putra nya agar tidak menimbulkan suara. Perlahan ia mendongkakkan kepalanya dan melihat Jongin yang tertidur sambil memeluk Taeoh dengan posesif, begitulah gaya tidur Jongin bila ia tidur bersama Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum tipis. Ia menghampiri dua pangerannya yang tengah tertidur pulas. Kyungsoo mendudukan dirinya di tepi bed tebal milik Taeoh yang tingginya hanya dua jengkal. Dengan pelan tangan lembutnya mengusap kepala Taeoh. Ada penyesalan dalam dirinya karena membentak Taeoh.

"Maafkan eomma sayang..." bisik Kyungsoo pelan sambil mengecup kening Taeoh.

Jongin sedikit terusik karena pergerakan dari tempat yang tidurinya itu, ia membuka matanya dan ia meliahat istrinya tengah menatap Taeoh penuh kasih sayang.

"Ah, Jongin-ah! Maaf aku menganggu tidurmu.." kata Kyungsoo pelan saat melihat Jongin melepaskan pelukan posesifnya dari Taeoh.

"Tak apa... aku perlu bicara denganmu!" katanya lalu bangkit dari tidurnya dan keluar dari kamar Taeoh menuju kamarnya.

Kyungsoo menghembuskan nafasnya berat, ia tahu jika Jongin sedang marah padanya karena ia membentak Taeoh tadi. Kyungsoo mengikuti Jongin menuju kamarnya.

Kyungsoo menunduk saat ia berdiri berhadapan dengan Jongin dikamarnya. Ia rasanya seperti anak kecil yang akan disidang karena ketahuan mencuri.

"Kyungsoo-yah... ada apa denganmu sebenarnya?" tanya Jongin dingin.

Kyungsoo menggeleng "Maafkan aku Jongin-ah.. aku hanya terlalu khawatir pada Taeoh.." jawabnya pelan.

Jongin mengusap wajahnya "Aku tahu, dan kau pikir aku akan mengijinkan anakku menonton bola hingga larut malam? Aku juga melarangnya, Soo! Tapi aku belum selesai dengan bicaraku kau sudah memotongnya. Kau tidak seperti biasanya"

"Aku juga tidak tahu" jawab Kyungsoo ambigu.

"Apa aku lelah mengurusi kami?"

Kyungsoo mendongkakkan kepalanya "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku melihat kau tak tulus mengurusi kami hari ini,. Kau marah-marah tak jelas. Kau juga kan tidak sedang PMS!"

"Aku hanya masih kesal karena semalam kau membuat Taeoh kurang tidur"

Jongin menarik nafasnya dalam-dalam "Kau yakin hanya itu?"

Kyungsoo mengangguk.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi Soo!?" Jongin mendesak Kyungsoo.

Kyungsoo diam tak menjawab.

"Kim Kyungsoo..." panggilnya lembut.

Kyungsoo menatap Jongin "Mianhae, jongin-ah! Aku.. aku hanya kesal karena hari ini Taeoh tidak membutuhkanku.. dia begitu dekat dengan mu dan itu membuatku sedih"

Jongin membuka setengah mulutnya tak percaya dengan apa yang dikatakan istrinya.

"Kau kan tahu setiap harinya aku yang bermain dengan Taeoh, aku yang memandikannya, aku yang menemani makannya, dan aku yang menidurkannya. Tapi hari ini dia tidak memperdulikanku, dia tidak mendengarkan apa kataku dan dia hanya mendengarkan apa katamu, tadi sorepun dia tidak mau mandi denganku dia memilih mandi denganmu, dia melakukan semuanya denganmu dan itu membuatku sakit di acuhkan oleh Taeoh!"

Jongin mendekati Kyungsoo ia tersenyum "Kau sedang cemburu padaku? Ya ampun, Soo! Aku siapanya Taeoh sih sampai kau cemburu padaku? Aku ini suamimu dan aku ini appa nya Taeoh" kata Jongin sambil memegang pundak istrinya yang sempit.

"Tapi kan tetap saja, itu menyulitkanku! Taeoh setiap harinya dengan ku, tapi dalam waktu sehari dia melupakanku! Dia mau mebagi makannya denganmu, tapi dia tidak pernah membaginya denganku" keluh Kyungsoo.

"Astaga, Kim Kyungsoo... aku tak menyangka pikiranmu sependek itu?" Jongin memeluk Kyungsoo. "Kau ini ada-ada saja... bagaimana bisa kau cemburu pada suamimu sendiri"

"Aku kan tidak suka diacuhkan oleh Taeoh, kau tahu!" katanya manja di pelukan Jongin.

"Sayang, dengarkan aku! Taeoh seperti itu karena ia merindukanku! Kau kan tahu karena kesibukanku, aku jarang ada waktu bermain dengannya. Dan tadi adalah kesempatanku untuk bermain dan lebih dekat lagi dengan anakku.. kau lupa bahwa dulu pernah Taeoh melupakanku dan tidak mengingatku jika aku ini appanya karena aku seminggu menangani proyek di Jeju? Dan juga bagaimana senangnya aku saat pertama kali dia bisa menyebut nama 'appa', aku sangat bahagia Soo! Nama yang pertaa kali dia sebut itu dirimu Soo! Orang yang pertama kali dia cari saat bangun tidur itu dirimu, Soo! Bagaimana bisa kau berfikir jika Taeoh melupakanmu?"

Kyungsoo terdiam ia mengingat semua rangkaian cerita Jongin. Ia ingat sekali saat harus pergi ke pasar pagi-pagi sekali untuk membeli bahan makanan yang lupa di belinya di supermarket, ia meninggalkan Taeoh yang masih tertidur bersama Jongin dan saat ia pulang ia mendengar Taeoh menangis sesenggukkan mencari dirinya. Begitu dirinya datang, Taeoh langsung memeluknya dan diam. Dan juga tidak setiap hari Jongin bisa bermain dengan Taeoh seperti tadi siang.

"Kau mengerti sekarang?"

Kyungsoo mengangguk "Maafkan aku..." lirihnya.

Jongin mengecup beberapa kali kepala Kyungsoo "Kau hanya belum terbiasa jauh dari Taeoh, Kyungsoo-yah!"

Kyungsoo mengangguk lagi.

"Mulai sekarang aku janji, aku kan meluangkan waktu agar bisa bermain dengan Taeoh dan dirimu, kau setuju?"

"Aku setuju, Jongin-ah!"

"Em.. satu lagi" Kyungsoo melepaskan pelukan Jongin yang menatapnya serius "Jangan keseringan makan ramen, aku tidak mau kau sakit. Dan juga jangan diet.. aku hanya menggodamu tadi" kata Jongin lagi sambil tersenyum.

Kyungsoo mengangguk "Ku pikir kau juga melupakanku dan tidak memperhatikanku lagi"

"Aku selalu memperhatikanmu, Soo!"

"Gomawo.."

"Sini aku peluk lagi biar kau tenang..." kata Jongin sambil menarik tubuh Kyungsoo ke dalam pelukan hangatnya.


"Huuuuweeeeeeeeee... eomma...hiks..hiks...eomma..." Kyungsoo dan Jongin langsung melepaskan pelukannya dan saling pandang sebelum akhirnya mereka menyadari jika teriakan itu berasal dari kamar Taeoh.

Kyungsoo berlari ke kamar taeoh, ia membuka pintu dengan cepat dan melihat Taeoh sedang duduk di atas bed nya dan tengah menangis sesengguk. Kyungsoo tak tega melihat putranya ketakutan seperti itu.

"Omo.. Taeoh-yah!" Kyungsoo langsung memeluk Taeoh dalam gendongannya "Waeire? Kau mimpi buruk, nak?" Tanya Kyungsoo sambil mengusap-ngusap punggung Taeoh. "Jangan takut sayang, eomma disini bersamamu.." kata Kyungsoo lembut saat menyadari Taeoh memeluknya erat dan tidak berhenti menangis. "Cup..cup..cup..."

"Sepertinya dia sangat ketakutan, Soo" kata Jongin yang berdiri disamping Kyungsoo dan ikut mengusap kepala jagoannya itu.

"Mungkin dia masih ketakuta karena bentakanku tadi.. aku mnyesal Jongin-ah! Jika eomma tahu, ia pasti akan memarahiku" lirih Kyungsoo.

"Jadikan pelajaran saja, agar kedepannya kau tidak lagi emosian karena sikap cemburumu itu. Jika kau membentak Taeoh lagi, aku akan mencincangmu! Mengerti" ancam Jongin.

Kyungsoo mengangguk "Aku mengerti..." ucapnya dan masih menggoyang-goyangkan badanya untuk menenangkan Taeoh yang masih sesenggukan.

"Kau sadar kan sekarang, Taeoh lebih membutuhkanmu, dia mencari dan menyebut namamu saat mimpi buruk.."

Kyungsoo mengangguk "Maafkan eomma, Taeoh-yah! Sudah yah, janga menangis lagi. Eomma menyesal.." lirih Kyungsoo pada Taeoh.

Setengah jam berlalu, Kyungsoo masih mengendong Taeoh dan menenangkan Taeoh yang masih sesenggukan. Jongin yang melihatnya tak tega, karena Kyungsoo terlihat lelah. Ia berdiri dari duduknya dan menghampiri Kyungsoo.

"Tanganmu akan lelah jika menggendong Taeoh seperti itu, sini biarkan aku yang menggendongnya" pinta Jongin yang diberikan anggukan oleh Kyungsoo.

"Taeoh-yah! Di gendong appa ne..." kata Kyungsoo pelan. Namun Taeoh malah mengeratkan pelukannya pada Kyungsoo dan menggelengkan kepalanya.

"Shielleoo... eomma..eomma"tolaknya.

"Kalau begitu bawa ke kamar kita saja, biar kau memeluknya sambil tidur" usul Jongin.

Jongin dan Kyungsoo berjalan menuju kamarnya.

"Taeoh-yah... tidur sama eomma ne..." Taeoh mengangguk. Keduanya kini tengah berpelukan smabil tidur. Taeoh mencari kenyamanan dengan menelungsupkan kepalanya di di dada Kyungsoo. "Maafkan eomma membuatmu takut, sayang. Eomma janji tidak akang mengulanginya lagi.." kata Kyungsoo sambil mengelus pucuk kepala Taeoh.

GREP!

Kyungsoo merasakan nafas Jongin yang hangat menerpa lehernya. Jongin memeluk Kyungsoo dari belakang. "Sudah malam eomma,,, tidurlah! Aku tahu kau sangat lelah.. Taeoh pasti memaafkanmu.." bisik Jongin.

Kyungsoo mengangguk.

Jongin melingkarkan tanganya di perut Kyungsoo, sedangkan Kyungsoo dan Taeoh saling berpelukan.

"Apa dia sudah tidur?" tanya Jongin.

Kyungsoo mengangguk "Sepertinya dia lelah menangis. Jongin-ah! Terima kasih sudah menerimaku..." balas Kyungsoo.

"Apa yang kau bicarakan ini, aku seperti ini karena aku mencintaimu, Soo! Saranghae!"

"Nado..."


Kyungsoo tersenyum melihat jagoanya tertidur pulas bersama orang yang dicintainya. Entah kapan Jongin pindah posisi. Terakhir kali ia sadar Jongin tidur sambil memeluknya tapi sekarang pria tan itu malah memeluk Taeoh. Kyungsoo yang awalnya berada di tengah di apit oleh Jongin dan Teoh kini malah Taeoh yang di apit oleh Kyungsoo dan Jongin.

Kyungsoo menyadari tidak seharusnya ia cemburu pada suaminya karena anaknya lebih dekat denganya. Ia harusnya bangga karena sesibuk Jongin yang memeliki dua pekerjaan tapi masih menyempatkan diri untuk bermain dengan buah hatinya itu.

CHUP ! CHUP !

Kyungsoo bergantian mengecup bibir Taeoh dan suaminya, Jongin.

Kyungsoo tersenyum karena ulahnya membuat Jongin dan Taeoh membuka matanya.

"Eoommaa..."rengek Taeoh yang menampakkan wajah kesalnya karena tidurnya di ganggu.

"Kau membangunkan sesuatu yang lain, eomma..." kata Jongin dengan seringai nakalnya.

"Matahari sudah siang, hey! Kalian senang sekali bermalas-malasan.. ayok bangun.." ajak Kyungsoo.

Taeoh yang awalnya dekat dengan Kyungsoo menggeserkan badanya dan merapatkan dirinya ke tubuh Jongin.

"Appa... eomma celewet cekali! Taeoh sebel.." adu Taeoh pada Jongin.

Jongin tersenyum "Kau benar, sekarang biarkan saja dia mengomel.. mari kita tidur lagi..." kata Jongin yang langsung menari selimutnya menutupi tubuhnya da tubuh Taeoh.

Kyungsoo geram melihat hobi anak dan suaminya yang sama yaitu susah sekali dibangunkan "Kim Jongin Kim Taeoh.. bangun sekarang... ayok bantuu eomma masak..." kata Kyungsoo sedikit berteriak sambil menarik-narik selimut yang menutupi Jongin dan Taeoh.

Taeoh duduk karena tenaga tidak kuat menahan slimut yang ditarik Taeoh "Eomma.. kenapa macak.? Eomma kan cedang diet..bial Taeoh dan appa makan diual aja!" kata Taeoh yang mampu membuat Kyungsoo mendelik dan Jongin menahan tawanya.

"Hahaha.. anakku pintar sekali.. Taeoh benar sayang, kau tidak perlu masak. Biar kami makan diluar saja, kau harus mengecilkan butt mu tuh.." ledek suaminya.

"YAK! Kalian berdua, kenapa kalian selalu bekerjasama untuk menjahiliku eoh!" kata Kyungsoo yang menarik selimut Jongin hingga terlepas "Rasakan ini..." Kyungsoo menyerang Taeoh dan Jongin dengan cara menggelitiki perut Taeoh yang mampu membuat Taeoh tertawa terpingkal-pingkal.

"Oemma geli.. jebal.. appa tolong Tae...Tae..oh..hahah" terriak Taeoh. Kyungsoo masih senang membuat anaknya tertawa hingga akhirnya keadaan terbalik. Jongin menyerang Kyungsoo dan mengegelitikinya dan sialnya Taeoh pun ikut menjahili sang eomma.

"Jong..Jongin..Jongin-ah,, ini sungguh menggelikkan,, aku tak kuat..." kata Kyungsoo yang tak kuasa menahan gelitika dari jemari Jongin di perutnya.

"Appa kacihan eomma.." kata Taeoh.

Jongin terengah-engah, "Appa jadi lelah, Taeoh-yah! Bagaimana kita hukum eomma mu karena semalam marah-marah dengan kita menciumi eomma" usul Jongin pada Taeoh.

Kyungsoo yang sedang tertidur menjadi was-was "Jongin-ah! Jangan macam-mac..." terlambat Taeoh sudah mengecup bibir Kyungsoo berulang-ulang.

Jongin tersenyum melihat Taeoh yang menghujani ciuman di wajah istrinya.

"Taeoh-yah! Mandi dulu baru boleh cium eomma.." pinta Kyungsoo.

Seolah tuli, Taeoh memegang kedua pipi Kyungsoo dengan kedua tangan mungilnya dan kembali menciumi wajah eommanya.

CHUP !

Saat taeoh sibuk menciumi area mata dan pipi Kyungsoo, Jongin mencuri kesempatan untuk mengecup bibir istrinya.

"Yak! Lepaskan aku.. kalian belum mandi.. hentikan.." pinta Kyungsoo.

Namun Jongin malah memeluk Kyungsoo dan ikut menciumi wajah Kyungsoo bersama Taeoh. Mereka senang menjahili Kyungsoo di pagi hari karena Kyungsoo tidak mau dicium jika mereka belum mandi ataupun cuci muka.

Cukup lama keluarga kecil itu menikmati kebersamaanya di ranjang. Tawa dan jahilan-jahilan kecil ia dapati dari Taeoh dan Jongin yang mampu membuat Kyungsoo marah dan tertawa terpingkal-pingkal. Kim Jongin memutuskan untuk menghabiskan akhir pekannya dengan canda tawa Kyungsoo dan Taeoh, dua malaikat yang menyempurnakan hidupnya.

"Gomawo, Kyungsoo-yah! Dengan rela lahir batin kau merubah namamu dari Do Kyungsoo menjadi Kim Kyungsoo. Mianhae, Kyungsoo-yah! Menjadikan seluruh hidupmu untuk didedikasikan kepada kami yang membutuhkanmu, dan Saranghae Kim Kyungsoo, for the last time, till now and for the future!"

KEUT

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Entah gimana ceritanya, guee malah bikin yang beginian...

Mungkin karena lagi seneng karena bentar lagi Kaisoo's Day..

Ff ini aerii peruntukkan pada para d. karena besok Kyungsoo's day

Mau di post pas tanggal 12 tapi takut lupa.. yah udah di post sekarang aja dech.. hahaha

Sedikit kecepatan dari alur sebelumnya, oh buat kelakuan Taeoh dapat inspirasi dari ohmybaby hahaha ituloh yang episodenya bareng Kai, tahu kan?

Suka tidak suka dengan ceritanya silahkan tinggalkan jejak..

XOXO

==aerii==

P.S.

Mau sedikit curhat, boleh?

Kan ceritanya gini, semalam aerii post new chap ff yang Our Relationship are complicated seneng deh sama repiuw dan sarannya, tapi sedikit meninggalkan luka di hati *ceileh ketika atau seorang readers *sebutsajaHaters yang ngePM aerii dengan mengatakan jika OTP Chansoo itu WT* padahalkan niat aerii hanya menjadikan Chansoo itu bukan official pairing, hanya sebagai bumbu doang.. sedikit sakit hati sih karena dia mengatakan jika aerii tidak menghormati OTP lainnya. Sedikit pertanyaan emang salah yah dengan cerita yang aerii post? Atau salah penempatan OTP nya...?

Kata-kata itu bikin aerii down dan berniat menutup dan menghentikan ff itu.

Mental aerii sepertinya jatuh.. tapi yah sudahlah,,, gimananya ntar kumaha nanti we.. bisa lanjut bisa kagak..

Maaf aerii curhat di kolom yang salah, boleh ditanggapin boleh juga tidak..

XOXO