"YEACH, I AM JEALOUS"

(Sequel from Still Love You)

Main Pair : Kaisoo (GS for Uke)

Kim Jongin, Do Kyungsoo

Slight HunHan (numpang lewat doang)

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Hai... haiii... kali ini aku bawa sequel nya Still Love You,

All cast milik diri mereka sendiri, dan akan menjadi milik author (dalam dunia khayal author sendiri, jangan di bash yah ) cerita asliii milik author, jika ada kesamaan hanya kebetulan semata :D :D :D Warn! Typo(s) bertebaran !

HAPPY READING !

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"Huuft..." Kyungsoo merebahkan badannya di ranjang sore itu. Hari ini ia merasa hari yang sangat panjang dan melelahkan. Bagaimana tidak, setelah pertemuannya dengan dosen pembimbingnya, Kyungsoo harus membiarkan kedua telinganya mendengarkan 'nyanyian merdu' si dosennya karena begitu banyak yang harus Kyungsoo revisi di bagian Bab I skripsinya. Waktu menunjukkan pukul 5 sore.

Kyungsoo mengambil smartphone nya yang tak tau jauh dari tempat ia tidur. Tak ada notice atau pun panggilan dari keluarganya yang di Seoul. Taka ada pesan juga dari Jongin. Kim Jongin. Kyungsoo menertawakan dirinya sendiri dalam hati saat mengingat nama Kim Jongin. Kyungsoo memang tak meminta Jongin untuk menunggunya, Kyungsoo juga tak meminta status yang lebih jelas untuk mereka berdua. Kyungsoo tahu akan perasaan Jongin kepadanya itu sudah lebih dari cukup. Kyungsoo juga tak meminta Jongin untuk melepaskan Luhan demi dirinya. Jadi Jongin tak ada hak untuk menghubunginya. Setidaknya seperti itulah yang Kyungsoo rasakan.

Sekedar iseng Kyungsoo membuka account facebook nya. Tak ada pemberitahuan penting selain pemberitahuan dari Henry –teman sekelasnya- yang menandai dirinya di sebuah foto yang baru diambil beberapa jam yang lalu saat mereka di kampus. Kyungsoo me-like foto tersebut. Ingat, mereka tidak foto berdua, ada beberapa teman Kyungsoo yang lain juga, hanya saja posisi Henry tepat di samping Kyungsoo dan merangkul mesra gadis mungil yang memiliki pundak yang sempit, Kyungsoo.

Setelahnya, Kyungsoo berkeliaran di halaman beranda account-nya. Kadang ia tersenyum membaca status teman-teman SNS-nya. Senyum Kyungsoo memudar dan menghilang saat ia membuka profil account Kim Kai. Di halaman profil Jongin, Kyungsoo melihat foto yang baru beberapa jam yang lalu di upload. Kyungsoo melihat Jongin berpose di pinggir pantai dengan senyum angel dan memberikan sign V di dekat wajahnya. Namun, Jongin tidak sendiri melainkan di samping Jongin ada Luhan yang tengah mencium mesra pipi Jongin. Kyungsoo memaksakan senyum nya. Romantis. Pasangan yang serasi. Ganteng dan Cantik.

Kyungsoo membaca keterangan yang ada di atas poto tersebut "Everlasting".

"Abadi?" Kyungsoo bergumam. Apa-apan ini? Beberapa bulan tak ada contact dengan Jongin, tapi kenapa ada rasa sesak waktu liat poto ini? Sudahlah, lupakan. Luhan cantik, mana mungkin ada namja yang mau melepaskan yeoja secantik Luhan demi yeoja lain yang masih belum pasti. Kyungsoo membatin untuk menghibur dirinya.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Setelah melepas kepenatan dengan membersihkan diri, Kyungsoo menuju meja riasnya. Niatnya ia hendak mengeringkan rambutnya yang basah dan ikal dengan hairdryer. Namun belum sempat ia duduk, ia harus mengurungkan niatnya karena ponselnya yang berdering sangat keras. Kyungsoo menghampiri letak ponsel yang ada di atas ranjang. Tanpa melihat siapa yang memanggil, Kyungsoo langsung menggeser layar ponselnya dan duduk di tepi ranjangnya.

"Hallo" kata Kyungsoo sambil meletakkan ponsel ditelinga kanannya.

"..."

"Hallo...who's there?" tanya Kyungsoo saat tak respon.

"Kau sampai tak mengenali siapa yang meneleponmu? Kau menghapus semua kontakku?" jawab di seberang.

"Jongin?" tanya Kyungsoo saat menyadari siapa pemilik suara bariton tersebut. Kyungsoo melirik ponselnya dan melihat nama "KimKai" di layarnya lalu kembali meletakkan ponsel di telinga nya. "Ah, mian... tadi aku buru-buru menjawabnya sehingga tak membaca siapa si penelepon"

"Mungkin kau akan berfikir kalau Henry yang akan meneleponmu kan?" tanya Jongin sinis

"Annio,,, dia tak mungkin meneleponku, seharian kami bersama jadi untuk apa dia menelponku" jawab Kyungsoo polos dan tak menyadari gertakan gigi dari si penelepon.

"..."

"Wae? Ada apa kau menelpon? Kau sakit lagi? Pergilah ke rumah sakit bukan malah menelponku, kau tahu biaya internasional itu mahal eoh?"

"..." masih tak ada jawaban.

"Eh? Darimana kau tahu Henry? Sepertinya aku tak pernah menceritakan tentangnya kepadamu?" Kyungsoo seolah menyadari Jongin beberapa saat lalu menyebut nama Henry- teman sekelasnya.

"Siapa dia?"

"Nugu? Henry? Oh, dia teman sekelas ku, waeyo?" oh Kyungsoo tidakkah kau terlalu polos untuk membaca situasi bahwa mantan kekasihmu itu cemburu!

"Kau menyukainya?"

"Pertanyaan macam apa itu? Aku menyukainya, dia lucu dan konyol"

"Tapi aku tak menyukainya"

"EH?"

Terdengar Jongin menarik nafasnya dalam-dalam sebelum dia membuka pembiacaraanya kembali "Aku tak menyukai kau dekat dengan namja lain, Kyungsoo"

Kyungsoo mengerutkan keningnya "Waeyo?"

"Aku bilang aku TAK SUKA ! tidak cukup?" Jongin menaikkan nada bicaranya.

"Pasti ada alasan kenapa kau tak menyukainya Jongin?"

"Aku cemburu!"

"Kenapa cemburu? Bukankah kita tak ada hubungan apa pun? Kau pun tak ada hak untuk cemburu pada ku"

"Aku disini menunggu mu Kyungiie! Ingat kan saat kau liburan musim panas aku memintamu untuk tidak menerima namja lain, lalu kenapa kau malah peluk-pelukan dengan namja jelek itu?"

Kyungsoo mengernyitkan dahinya. Heran. Tentu, ia tak merasa memeluk atau dipeluk oleh namja lain, termasuk Henry. Sesupel apapun Kyungsoo, ia masih bisa untuk menjaga jarak dengan namja manapun.

"Jauh darimu aku tersiksa Kyungsoo, jangan kau siksa aku dengan kau bersama namja lain" lanjut Jongin.

Kyungsoo terdiam "Aku tak berpelukan dengan namja lain, Jongin!"

"Kau masih mencoba mengelak, aku lihat di SNS mu. Dia , namja jelek itu memposting foto bersama mu dan memelukmu" Jongin berusaha menetralkan deru nafasnya. Mungkin seandainya Kyungsoo ada di hadapannya, dia sudah mencekik leher Kyungsoo karena kepolosannya. Sabar Jongin.

"Oh,,, poto itu? Kebetulan aku dan dia mendapat dosen pembimbing skripsi yang sama Jong,..."

"Apa harus berfoto bersama dan peluk-pelukkan juga?"

"Dia hanya merangkulku. Jangan berlebihan Jongin" Kyungsoo mendengar hembusan nafas Jongin yang tengah menahan amarah. Namun Kyungsoo masih bersikap tenang menghadapi sikap Jongin yang tiba-tiba marah tak jelas, menurutnya.

"Apapun itu aku tak menyukainya, Kyungsoo. Ingat kau hanya milikku"

"Yak! Kau tidak berhak atas kepemilikanku. Aku bisa memilih namja lain untuk memilikku. Bukan kau !"

Jongin geram.

"Dan lagi Jongin, berhentilah bersikap seolah-olah aku milikmu. Kau punya Luhan. Ingat LUHAN!" balas Kyungsoo yang menyadari sikap Jongin berlebihan "Dan kau sendiri yang bilang kalau kau akan menungguku. Lalu kenapa kau marah-marah hanya karena sebuah foto sialan itu? Kau bilang kau mempercayaiku" Kyungsoo tak bisa menahan emosinya lagi. Hari ini ia terlalu lelah dengan kuliahnya.

"Kyungsoo... aku..."

"Kau marah hanya karena aku di rangkul oleh temanku sendiri itu tandanya kau tak mempercai ku!"

"..."

"Bahkan aku disini percaya padamu, kau biang kau akan mengurus semuanya disana tapi..." Kyungsoo teringat pada foto yang di posting Luhan tadi.

"Aku mengakhirinya, Kyungiie" Jongin berucap pelan.

"Mwo?" mata Kyungsoo membulat.

Jongin mengehla nafasnya dalam-dalam "Demi kamu"

Kyungsoo tersenyum miris "You are liar!"

"Wae? Kau tak percaya?"

"Jangan bercanda Kim Jongin. Aku melihat postingan Luhan di SNS mu, dia menciummu mesra !"

Jongin tersenyum licik "Kau cemburu?"

"Annii"

"Jinjja?"

"Nde... untuk apa aku cemburu pada kekasih orang"

"Syukurlah, kalau begitu aku akan memintanya untuk mencium bibirku"

Kyungsoo melotot "Yak! Sakiiiiyaaaaaaah" teriaknya.

Jongin terkikik geli.

Kyungsoo yang sadar mengumpat langsung menutup mulutnya "Ah, mian Jongin"

"Katakan sekali lagi bahawa kau cemburu, Kyungiie"

Kyungsoo menggeleng.

"Ah... Jebalyo"

"Anii Jongin ! aku tak berhak untuk cemburu padamu"

"Jujurlah"

Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam sebelum "Yeach, I am jeleous ! puas kau sekarang" teriak Kyungsoo yang naik menjadi 2 oktaf di telinga Jongin.

Jongin tersenyum.

"Mian aku harus mengakui, aku marah, aku cemburu tapi..."

"Saranghaae, Kyungiie" potong Jongin.

Kyungsoo terdiam.

"Aku bukan kekasih orang lagi Kyungsoo, aku sudah membereskan semuanya"

"Bagaimana bisa? Kau tak memaksanya untuk putus kan?" Kyungsoo curiga. Bukan, bukan ini yang Kyungsoo tidak menginginkan Jongin memutuskan sebelah pihak hbungannya dengan Luhan. Apa pun alasannya, meski untuk dirinya. Kyungsoo tak menyukai itu.

Jongin menggelengkan kepala yang tak bisa di lihat oleh Kyungsoo. "Sebenarnya, dia hanya memanfaatku untuk mendekati Sehun"

"Mwo?"

"Jangan teriak Kyungsoo, aku tak ingin bola matamu melompat dar tempatnya"

"Ish... bagaimana bisa Luhan mendekati Sehun?"

"Ceritanya panjang sayang, jadi karena di kampus Sehun sangat sibuk dan susah di dekati dan dia tahu jika aku sahabat Sehun makanya dia mendekatiku. Dan aku baru beberapa minggu yang lalu mengetahui ini semua, jika kamu bertanya kenapa aku tahu itu karena aku meihat sikap yang aneh saat ada Sehun di sekitar Luhan. Dan dengan radar neptunusku, aku bisa membaca situasi tentang perasaan Luhan terhadap Sehun" kata Jongin panjang lebar.

"Ish, jahat sekali Luhan yang memanfaatkamu hanya untuk mendekati Sehun"

"Dia tidak memanfaatkan ku Kyungiie, oh yah dia juga menyampaikan permintaan maafnya kepadamu, karena dia merasa menjadi orang ketiga diantara kita"

"Mwoya? Orang ketiga bagaimana, toh kita tidak ada hubungan apa-apa" balas Kyungsoo cetus. "Lalu mengapa dia menciummu?"

"Oh, sebagai bentuk terimakasih katanya. Jadi selama ini dia merasa terbantu dan berhasil mendekati Sehun, sudah cemburunya?" goda Jongin yang membuat pipi Kyungsoo merona.

Kyungsoo mendengus kesal "Aku tak cemburu, dan syukurlah kalau kau sudah menyelesaikan urusannmu"

"Jadi?" Jongin memancing.

"Jadi apanya?"

"Hari ini tanggal berapa?"

"20 Februari, waeyo?"

"Kalau begitu hari ini, hari pertama kita JADIAN kembali" kata Jongin sekenanya.

"Yak, mana bisa begitu?"

"Jangan teriak-teriak Kyungiie, sayangi matamu yang harus melotot terus jika kau teriak. Sudah malam sebaiknya kau tidur, dan ingat aku tak suka kau dekat-dekat dengan namja lain"

"Apa hukumannya jika aku dekat dengan namja lain?"

"Selesai studimu, aku akan menikahimu!"

Kyungsoo tersenyum pelan, "Kalau begitu, aku akan melanggar perintahmu..."

"Kau bosan hidup, Do Kyungsoo?"

"Saranghae Kim Jongin" kata Kyungsoo akhirnya.

Jongin tersenyum "Nado"

Dan selanjutnya, entah hingga pukul berapa mereka sling melempar canda dan tawa. Terkadang pertengkaran kecil terjadi karena sesuatu yang tidak penting mereka debatkan.

FIN

KKEUT

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Horeeee... selesai juga nih sequelnya,, ! :D

Ceritanya makin gak nyambung dan gak jelas !

Mohon dimaaf kan dan dimaklumi yah, chinguu... :D

Revieewwww juseyoo pleaseee... ! jangan jadi Silent Readers, karena sedikit review nya bikin author semangat... Readers jjang ! :D :D :D