Disclaimer :

Naruto - [Masashi Kishimoto]

Highschool DxD - [Ichiei Ishibumi]

By : ARIES.H

Warning : OOC, Strong-Naru!, Beberapa Typo!, [mungkin alur berantakan], AU.

Tergeletak di tengah hujan, tubuh di balut seragam Akademi Kyoto itu tergeletak di tengah halaman sekolah Akademi Kuoh. Darah segar terus keluar dari pelipis pemuda berambut pirang tersebut, membuat air hujan yang menggenang di sekitarnya ternoda. Kedua kelopak mata tersebut tertutup, membuat iris biru jernih yang indah dimiliki siswa tahun ke 3 itu terhalang. Uap hangat terus keluar dari mulut pemuda itu menandakan ke adaan siswa pirang tersebut masih hidup.

"Khu! Hahahah.. Jadi mahluk supernatural itu ada." guman Pemuda pirang itu dengan senyum tak percaya dengan kedua matanya masih tertutup. Rasa dingin semakin terasa pada tubuhnya.

Hal itu membuat pemuda berseragam Akademi Kuoh yang berada tak jauh dari pemuda pirang itu kaget, mendengar gumanan dari siswa Akademi Kyoto tersebut.

Uzumaki Naruto nama lengkap siswa Akademi Kyoto itu. Siswa Berandalan sekolah yang datang dengan percaya diri tinggi ke sekolahannya.

FLASBACK!

Kedua kaki berlapis sepatu sport hitam mengkilap itu berhenti di depan gerbang Akademi Kuoh. Seragam hitam yang terbuka khas seragam laki-laki Akademi Kyoto itu membalut tubuh kekar siswa brandalan yang tersohor tersebut.

"Damai, bersih? Apa benar sekolah ini mempunyai petarung tangguh. Melihat dari ke adaan sekolah ini saja aku merasa di bohongi." ucap Siswa dari Akademi Kyoto itu. Ya dia merasa di bohongi oleh rumor-rumor tentang kalau sekolah ini mempunyai petarung yang tangguh. Mengingat sudah banyak Geng-Geng dari sekolah lain yang mencoba menguasai sekolah ini dan sekitarnya, namun hasilnya nihil. Mereka pulang dengan babak belur di seluruh tubuhnya. Termasuk Geng-Geng Raksasa seperti The Brother, The-X, dan Gladiator Army. Bahkan dua dari tiga Geng raksasa yaitu, Anbu-Z, Konoha yang merasa jengah tentang rumor itu juga ikut adil mencoba menaklukan daerah Kuoh. Dan tetap hasilnya kedua geng tersebut babak belur.

Dan saat ini, dengan mata kepala sendiri dia malah ragu tentang rumor-rumor itu, masa sekolah bersih nan damai ini memiliki Petarung brandalan yang di rumor kan itu. Bahkan tanda-tanda sekolah ini memiliki siswa brandalan pun tak ada.

"Cih!" tak mau bergelut lama dengan pikirannya. Uzumaki Naruto, ketua Geng terkuat dari dua Geng raksasa Anbu-Z dan Konoha itu melangkah ke depan untuk lebih dekat dengan gerbang sekolah Akademi Kuoh.

Mengangkat tangan kanannya yang sudah terkepal dan tanpa pikir panjang meninju kedua penjaga sekolah ini yang berniat mencegatnya.

Bruk..

Kedua penjaga sekolah Akademi Kuoh itu jatuh pingsan, setelah menerima tinjuan Naruto.

Menghiraukan dua penjaga yang tergeletak pingsan, Naruto menatap ke depan. Dimana semua murid yang tadi sedang menikmati waktu istirahatnya mematung menatapnya dengan tanda tanya. Berbeda dengan murid laki-laki yang mengetahui tentang sosok ketua Geng terkuat dari tiga Geng raksasa Kyoto yang sudah banyak menguasai Sekolah lain yaitu Geng Root Army. Si Tyr itulah yang mereka kenal..

"K-kenapa ketua Geng Root Army di sekolahan kita?" ucap terbata salah satu murid laki-laki Akademi Kuoh yang mengetahui tentang Naruto dengan keringat dingin.

Naruto mengangkat kaki kanannya yang berlapis sepatu setinggi seteng meter di depan gerbang.

BRAK!

Gerbang Akademi Kuoh yang di gembok itu terjeblak terbuka dengan keras. Spontan hal itu membuat murid-murid perempuan berlari kembali masuk ke kelas mereka masing-masing, termasuk murid laki-laki juga lari ketakutan.

Melihat itu Naruto semakin sangsi tentang romor itu. Berjalan pelan ke tengah lapangan dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celana, pandangan Naruto sesekali melihat ke sekitar. Dimana halaman yang tadi penuh siswa siswi yang berlalu lalang menikmati istirahatnya sudah sepi, meninggalkan area kosong.

Menghentikan langkahnya di tengah lapangan Naruto mengadah kepalanya ke atas melihat dimana para murid tengah menatapnya dari jendela kelas.

Satu menit..

.

.

.

Satu menit, tiga puluh detik. Kening ketua geng terkuat itu berkedut, menandakan kesabarannya mulai habis

.

.

.

Dua menit.. Cukup! Kesabarannya sudah habis..

Hal itu pun membuat para murid Akademi Kuoh bingung, melihat Naruto hanya diam berdiri di tengah lapangan.

'Cih! Akan ku habisi orang yang membuat rumor tentang sekolah ini.' berniat membalikan badannya.

"Tunggu!"

Sebuah suara feminim menghentikan niatnya yang akan pergi. Menoleh ke asal suara, Naruto melihat segerombolan perempuan dan tiga laki-laki berseragam Akademi Kuoh tengah menatapnya tajam.

"Siapa kau pemuda-san? Dan apa maksudnya anda mendobrak paksa gerbang sekolahan kami!?" tanya salah satu perempuan yang berada di gerombolan itu yang mengenakan kaca mata, dengan rambut sebatas pundak.

Tidak langsung menjawab, Naruto berjalan pelan mendekat gerombolan itu.

"Itukan pemimpin geng terkuat Root Army?" guman Issei setelah mengingat sosok pirang yang tengah berjalan mendekati mereka.

"Apa kau tau dia Issei?" tanya Rias menoleh ke arah Pion ke sayangannya.

"Ya... Aku sedikit tau Buchou. Dia pemimpin geng brandalan sekolah terkuat di Kyoto." Jawab Issei menatap tajam Naruto.

"Jadi kalau begitu dia.."

"Aku! Khu! Perkenalkan namaku Uzumaki Naruto. Dan aku ke sini ingin bertemu penguasa sekolah ini."

Ucapan Sona terpotong oleh perkataan Naruto yang sudah tiba tak jauh di dekat mereka.

"Sudah ku duga." ucap Sona menatap datar Naruto di balik kaca matanya.

"Apa maksudmu, Sona?" tanya Rias bingung.

"Beberapa akhir ini brandalan-brandalan dari sekolahan lain sering membuat onar di sekitar Akademi Kuoh dan karena tak mau ada jatuh korban aku menyuruh anggota ku untuk membereskannya." jelas Sona sembari membetulkan kaca mata nya yang melorot. "Dan mungkin brandalan-brandalan sekolah yang di bereskan oleh anggota ku adalah anak buahnya. Jadi mungkin dia ingin membalas apa yang terjadi pada anak buahnya." lanjut Sona.

"Oi! Kenapa kalian hanya diam hah!" ucap Naruto sedikit keras dengan raut menantang ke arah gerombolan tersebut.

Mata Naruto menyipit tajam melihat laki-laki berambut coklat jabrik melangkah maju kedepan dengan raut meremehkan ke arahnya.

"Issei! Kau mau kemana?" tanya Rias melihat pionnya tiba-tiba melangkah ke depan.

"Hehehehe.. Urusan ini aku yang urus, Buchou. Lagi pula aku ingin tau sekuat apa pemimpin yang terkenal kuat itu." ucap Issei masih melangkah mendekat ke arah Naruto.

"Issei-kun.." guman khawatir Asia.

"Apa ini tidak apa-apa, Sona?" Rias menoleh ke sahabat kecilnya.

Mendengar itu Sona hanya menghela nafas, "Mungkin tidak apa-apa. Lagi pula hasilnya sudah dapat kita di tebak. Jadi mungkin setelah pemimpin geng terkuat itu kalah mereka dapat jera untuk tak membuat onar di sekitar Sekolah kita."

"Dan Saji, Tomoe, dan Momo kalian periksa sekitar luar halaman Sekolah. Aku khawatir kalau dia membawa anak buahnya." tambah Sona.

"Hahh... Baiklah Kaicho!" ucap Saji. Dua gadis yang di maksud hanya mengangguk mengerti.

FLASBACK END!

Masih dalam keterkejutan, Issei pemilik Boosted Gear itu menatap tajam pemimpin geng terkuat di Kyoto.

'Siapa dia sebenarnya?' batin penasaran Issei. Awalnya saat pemimpin geng terkuat ini bertarung baku hantam dengannya selama 2 jam, dia merasa kalau masalah ini tak ada hubungannya dengan Dunia supernatural, bahkan dia tak pernah berfikir ke situ. Tetapi saat brandalan pirang ini berguman 'khu! Hahahah.. Jadi mahluk supernatural itu ada.' dia tau masalah ini sudah keluar dari masalah Dunia Manusia.

Tak hanya Issei yang terkejut mendengar gumanan Naruto, anggota OSIS dan Club Penelitian Ilmu Gaib pun terkejut.

Tap!

Seluruh pasang mata Iblis menajam bersama aura tipis menguar dari Iblis-Iblis muda tersebut, menandakan kalau mereka siap bertarung. Saat ketua geng terkuat di Kyoto itu perlahan bangkit dengan tertatih-tatih dari berbaringnya.

"Siapa kau sebenarnya hah!?"

"Hehehehe... Hm.. Aku? Tentu saja aku Uzumaki Naruto pemimpin Geng Root Army. Bodoh!" ucap Naruto sedikit keras. Setelah kembali bangkit dengan tangan kanannya bertumpu pada lutut kanannya untuk menahan berat beban tubuhnya.

"Bukan! Bukan itu maksudku, brengsek!"

"Khu! Mungkin pertanyaanmu yang sesungguhnya adalah, dari mana aku tahu kalau kau adalah Iblis."

Deg!

Mendengar itu, aura Iblis dengan seketika menyebar memenuhi lapangan itu.

"Tsubaki! Ruruko! Yura! Bennia! Reya!" seru Sona.

"Hai! Kaicho!" serentak anggota OSIS yang tersisa mengerjakan perintah King nya, seolah mengerti aba-aba yang di berikan King nya. Dan tak lama sebuah kekkai berwarna merah gelap melingkupi area tersebut.

Melihat itu, Naruto sedikit terkejut. 'Apa itu?' batin Naruto melihat area sekitarnya di lingkupi sebuah aura tipis berwarna merah. 'Jadi benar kata Gay-Sensei. Mahluk seperti mereka ada.' namun tak lama raut keterkejutannya berubah menjadi senang. Merasakan sensasi yang sudah dia lupakan.

Detak jatung meningkat.

Sensasi ketegangan ini..

'Mungkin ini waktunya yang tepat untuk menunjukan, teknik yang pernah Guy-sensei ajarkan.'

Grrbb..

Mengepal kuat,

Aura Hijau perlahan menguar dari tubuh Naruto. Membuat ke siagaan anggota Club Penelitian Ilmu Gaib semakin meningkat.

[Boost!]

Sebuah suara berat mekanik terdengar dari Gaunltet merah yang membungkus tangan kiri Issei. Mata Ddraig terbuka dan menatap Naruto dari alam bawah Issei. Merasakan aura alam perlahan terkumpul pada Manusia pirang di depan inangnya.

"Hachimon Tonko! Daisan...! Seimon Kai!"

BOOMM!

Dan setelah ini Naruto akan pastikan pertarungan nanti akan semakin berutal lebih dari yang tadi.

Cut!

Lanjutkah..?

Tentang Uchiha Naruto dalam pekerjaan (masih mencari titik putih untuk melanjutkan itu Fic) jadi maaf kalau lama.