Title: Onix Ring

Rating: M

Pairing: Yunjae

Author: Lee Young Jinz

Chapter: 1-4 end

Warning: FF repost dari TI dan YSP blog. FF ini cuma 4 chapter dan di update pertama kali tahun 2009, di repost ke YSP tahun 2011. Author dari Blackheart yang ff nya saya EDIT dan ada di NickeyYjshipper akun. FF ini masih asli penulisan dari author nya ya, jadi mohon maaf saja bila banyak kekurangan.

Summarry: Cincin hitam yang terkutuk. siapapun yang memakainya tidak bisa melepaskannya. Yunjae

Prologue

Matahari senja perlahan menghilang diufuk barat. Pemandangan gunung DaeSan dengan warna keemasan tampak indah dari istana Kyeongbok. Terdengar derap kaki pengawal istana yang sedang berganti giliran jaga dengan rekannya.

"Pangeran YunHo, TaeWang meminta Pangeran untuk segera menghadapnya." YunHo mengangguk kepada pengawal yang wajahnya menghadap lantai. Sepanjang lorong bangunan timur dipenuhi oleh penjaga yang membawa tombak. Serentak seluruh pengawal membungkuk ketika Pangeran YunHo lewat.

"PANGERAN YUNHO TELAH TIBA!" Suara salah seorang pengawal terdengar didalam aula besar dengan dua tempat duduk kerajaan terpajang tepat ditengah aula itu. Pangeran YunHo merunduk dihadapan ayah dan ibunya. "Pangeran YunHo menghadap TaeWang."

"YunHo, kau sudah menginjak umur 25 setelah 2 senja. Apa kau sudah siap untuk melakukannya?" Sang raja menghampiri anaknya yang sedang membungkuk. "Ya, TaeWang….aku sudah siap." Sang raja menepuk punggung anaknya, hal itu memang jarang terjadi jika bukan dalam pertemuan formil seperti itu. "Persiapkanlah apa yang ingin kau bawa. Karena 6 bulan bukan waktu yang cepat untuk mempelajari segalanya." YunHo mendongakkan kepalanya dan tersenyum kepada kedua orang tuanya.

Udara dingin mencekam selalu menusuk tulang setiap malamnya di puncak gunung DaeSan. Suara doa doa yang berasal dari sebuah kuil tepat dipuncak gunung DaeSan. Sekitar 20 orang berjubah duduk diatas alas ijuk menghadap ke 2 orang pria lainnya. Mereka menggumamkan doa doa dengan bahasa yang tidak mudah diingat dan dimengerti. Diantara suara doa doa, terdengar suara tepukan keras, disusul oleh tepukan yang lebih keras.

PLOQ

Pria yang terduduk membuka matanya dan mendongak pria yang berdiri disampingnya membawa sebatang rotan. "A…Ampun….Wakil guru! Ampun! A…aku…ada nyamuk…" Pria berwajah runcing dan pucat itu menatap tajam pada adik seperguruannya dengan bola matanya yang hitam dan mengkilat. "Aku tidak mentolerir. Karena saat doa adalah saat paling sacral! Hukuman untukmu, besok kau yang akan melakukan semua pekerjaan adik seperguruan."

Mendengar keributan kecil yang menganggu jalannya prosesi doa, guru besar menutup doanya diikuti oleh murid lainnya. Ketika kuil sudah kosong, dan tinggalah 2 orang pria berjubah hijau. Pria yang lebih kecil sedang membenahi peralatan kuil ketika guru besar memanggilnya. "Jaejoong…" Pria yang lebih kecil itu menoleh. "Ya guru besar?"

"Kau tidak perlu terlalu keras pada adik seperguruanmu. Aku tahu kau melakukan itu untuk mendisiplinkan mereka. Tetapi ada hal yang harus kau terapkan pada mereka. " Jaejoong membungkuk membiarkan rambut hitam setengah panjangnya tersingkap. "Ya, guru, aku tahu. Karena 2 senja lagi kita akan kedatangan para pendatang baru." Guru besarnya mengangguk dengan bangga pada calon penggantinya itu.

Malam itu, dibilik kecil milik Jaejoong, dengan posisi tidur, ia dapat memandangi langit bertabur bintang malam itu. Tangannya direntangkan seolah ia sedang menggapai bintang bintang itu. Cincin hitam mengkilap terselip di jari telunjuknya. Matanya beralih pada cincin itu. Perlahan ia melepaskan cincin itu dan membelainya.

(JJPOV: Aboji…Omoni….kurasa kau sudah hidup bahagia di surga abadi. Aku berjanji akan belajar dengan tekun dari paman Yong Jun yang sudah merawatku hingga aku siap menjadi penggantinya. Ku mohon doa kalian menyertaiku…aku merindukan kalian…)

TOK TOK

"Ya masuk" Pintu rotannya bergeser. Sesosok pria dengan wajah tenang yang mencerminkan kepribadiannya yang menentramkan hati setiap orang yang menatap matanya berjalan mengambil tempat tepat disebelah Jaejoong duduk. "Guru Besar.." Pria itu mengusap poni Jaejoong yang memanjang seraya menggelengkan kepalanya. "Jangan panggil aku Guru besar jika tidak ada siapa siapa." Jaejoong membalas pria itu dengan senyuman. "Paman YongJun."

Mata YongJun tertuju pada sebuah cincin hitam pekat yang digenggam Jaejoong. "Kau merindukan mereka bukan? Aku juga…" Jaejoong hanya tertunduk memandangi cincin itu. "Jangan khawatir nak, aku sudah pernah mengajarkanmu tentang tahapan hidup manusia bukan?"

Jaejoong mendongakkan kepalanya menatap pamannya. Ia mengangguk. "Kalau seseorang mempunyai jodoh yang kuat, maka kelak akan bertemu lagi dikehidupan mendatang. Aku tahu paman. Dan aku yakin, aku pasti akan bertemu dan menjadi anak mereka lagi." Pamannya tersenyum. "Ya sudah, tidurlah. Kau harus persiapkan diri untuk kedatangan para tamu." Jaejoong mengangguk dan menidurkan dirinya kembali diatas ranjang kecilnya yang terbuat dari ijuk. "Oh ya, Jaejoong. Kita juga akan kedatangan Pangeran Kyeongbok. Ia akan mulai berguru pada kuil. Dan aku memintamu untuk menanganinya. Anggap sebagai pelatihan untuk menggantikanku. " Jaejoong dengan patuh mengiyakan gurunya sebelum ia menghilang dibalik daun pintu rotan.

Kini tinggalah Jaejoong sendirian didalam bilik kecilnya. Matanya mulai meredup seraya memandangi bintang bintang di langit melalui celah jendela. Lalu ia tertidur tanpa mengetahui esok hari sesuatu akan mengubah kehidupannya untuk selamanya…

-TBC-

ini ff agak gimana yah, pokoknya bacanya pelan-pelan yah, karena aku juga bingung awal bacanya. tapi ff ini bagus loh beneran.

okey...kalau mau baca di blog, ff nya terpassword yah di blog. dan saya tidak menyimpan passwordnya atuh. jadi karena punya file nya yah kenapa tidak saya repost aja?

menarik? akan saya update cepet kalau untuk ini mah ^^