Black Window

_Chapter 2_

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Afely Hitsugaya®

Genre : Romance, Hurt/Comfort, Family (etc)

Pairing : Sasuke dan Hinata

Rate : T

Warning : Typo bertebaran, Gaje, Abal, OOC, etc

...

PRESENT

.

Afely Hitsugaya™

.

Happy Reading !

.

Previous story(Lavender More)

"Tinggal 1 minggu lagi mulai dari sekarang. Aku bukan lagi seorang Hyuuga, tapi akan jadi Uchiha" rasanya Hinata ingin menangis.

Bruuuk

Hinata menjatuhkan tubuhnya menghadap ke samping kanan. Sambil memeluk erat boneka kesayangannya dan mengucapkan..

"Aku harap esok kan baik-baik saja. Uchiha.. semoga hidupku bersamanya kan bahagia... selamanya.. semoga" Hinata berharap harapannya didengar oleh Tuhan.

Tes

Dengan sedikit berlinang air mata Hinata mengucapkan harapan itu dan mulai tidur terlelap. Tenggelam dalam mimpi-mimpi indah yang selalu ia dambakan.

.

.

Semoga saja !

.

.

.

Ket : Cerita selanjutnya adalah cerita sebelum Lavender More.

Red Bloody fan

Matahari mulai terbit disebelah Timur. Para punduduk kota Konoha bangun untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Kota Konoha adalah kota yang berada disebelah Utara kota Tokyo, Jepang.

Suasana disana sangat nyaman, karena banyak ditumbuhi pohon-pohon rindang. Yang membuat kota ini menarik adalah disana banyak ditumbuhi bunga-bunga indah yang akan mekar pada musim semi. Makanya banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung.

Tidak hanya itu disana juga banyak gedung pencakar langit yang berdiri dengan megahnya. Salah satunya adalah perusahaan milik Uchiha Corp.

.

.

.

.

Samar-samar sinar matahari menerangi ruangan serba putih biru donker. Tampak dari sudut ruangan sesosok bayangan seorang laki-laki tengah berdiri menghadap ke jendela.

Sosok tersebut terlihat sedang mengamati pemandangan yang tersuguh didepan matanya itu.

Pikirannya melayang entah kemana. Sekelebat memori masa-masa kecil sampai remaja tiba-tiba muncul begitu saja. Ia sadar bahwa kini ia sudah dewasa. Mampu memegang tanggung jawab yang lebih besar di tempat ia sekarang berada.

Senyuman.

Sebuah senyuman (lebih tepatnya sebuah seringaian) mengembang di wajahnya.

.

.

.

.

Di tempat lain. Di dalam sebuah ruangan bernuansa perkantoran klasik. Dua pria paruh baya saling berhadapan.

"Ehm.. bagaimana kalau kita memulai pembicaraannya, Fugaku ?"

"Baiklah"

"Jadi.. bagaimana pendapat anakmu tentang perjodohan ini ?" tanya Hiashi

"Hhh.. bagaimana menjelaskannya ya ?" pikir Fugaku. Ia agak ragu mengatakannya pada calon besannya itu. Bila anak bungsu keluarga Uchiha menentang perjodohan ini.

"Hhh, katamu ?. Ayolah Fuga, apakah engkau tidak bisa membujuk anakmu itu ?. Dan apa rencana ini akan kandas di tengah jalan, hn ?" terang Hiashi panjang lebar.

"Ya tentu saja tidak" ucap Fugaku spontan dan tegas.

"Lalu ? apa rencanamu untuk membujuk anakmu itu ?" tanya Hiashi sekali lagi. Berharap ini pertanyaan yang ia lontarkan untuk terakhir kalinya kepada kepala keluarga Uchiha di hadapannya ini.

"Hhh.. aku tak tahu" jawab Fugaku sambil memijat keningnya yang mulai terasa penat.

"Aha.. aku punya rencana !" kata Hiashi spontan sambil melentikkan jari hingga membuat Fugaku hampir serangan jantung tiba-tiba.

"Hey Fuga !. Kemarikan telingamu sebentar" suruhnya yang langsung di patuhi oleh Fugaku.

"Heh.. kamu ini Hia seperti anak kecil saja. Main bisik-bisik segala malu sama tetangga, hn ?!" ledek Fugaku yang langsung mendapat jitakan ala Hiashi Hyuuga di kepalanya.

"Aww"

"Rasakan"

"Hahaha sorry Hia, just kidding"

"Hn, it's okay"

"Okelah kalau begitu. Kamu mau bisikin apa ?"

"Oh ya.. kemarikan telingamu"

"Sssstt ssttt ssssttttt sssstttt ssssttt ssssttt ssssstttttt sttt sssstt stttt... bagaimana ?"

"Boleh juga" ucap Fugaku sambil mengangguk-angguk dengan Hiashi.

Sedetik kemudian mereka pun tertawa bersama.

'Hwahahaha hahahahahaa hhhaaahaha hahahaa ahhaaa'

Suara tawa menggema di seluruh penjuru ruangan di kantor tersebut. Hingga membuat para karyawannya merinding.

"Suara tawa siapa itu ya?" tanya Sui (pelayan keluarga Hyuuga yang kebetulan mengawal tuannya Hiashi Hyuuga datang ke kantor Uchiha Corp) kepada salah satu karyawan yang sedang bertugas.

"Haa saya juga tidak tahu tuan" jawab karyawan tersebut. Lalu, ia berbalik 'apa jangan – jangan Fugaku-sama... ' batinnya merinding.

.

.

.

.

.

Malamnya di kediaman Fugaku Uchiha terjadi perdebatan antara seorang ayah dan anaknya.

"Jadi Sasuke, ini terakhir kalinya aku bertanya pada mu. Apakah kamu bersedia menerima perjodohan ini, hm ?" tatap Fugaku tajam.

"Tidak"

"Hhh.. Ya Tuhan, Engkau beri aku anak macam apa ini.. " ucap Fugaku frustasi dengan sikap keras kepala anak bungsunya.

"Ayolah Sasky sayang.. kamu mau menerima perjodohan ini, ya ?" bujuk Mikoto manja.

"Heh.. ayolah tou-san, kaa-san, anakmu ini baru pulang dari London. Aku pulang dan butuh liburan. Kenapa ada acara perjodohan segala ?" Sasuke heran karena pada zaman sekarang perjodohan itu hal yang menurutnya kuno.

"Pokoknya kamu harus mau menerima perjodohan ini, kalau tidak.. " bentak Fugaku lantang dan spontan berdiri dari kursinya.

"Kalau tidak.. kalau tidak apa tou-san ?" ucap Sasuke tidak kalah lantang.

"Kalau tidak.. " kata Fugaku terpotong.

"KATAKAN TOU-SAN ?"

Plakk

"KALAU TIDAK AKU AKAN MENCERAIKAN IBUMU SEKARANG JUGA" setelah menampar anaknya, Fugaku mengucapkan kata – kata terlarang baginya.

Seumur hidup untuk pertama dan terakhir kalinya ia ucapkan. Suasana di ruang itu menjadi hening. Semua orang di mention Uchiha mendengar penuturan Fugaku membisu seketika.

"Baiklah tou-san, tapi dengan satu syarat"

"Syarat?. Syarat apa?"

"Izinkan aku untuk berlibur dengan teman – temanku" minta Sasuke.

"Oh itu, aku juga punya syarat untuk mu anakku"

"Apa itu tou-san ?"

"Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. " titah Fugaku Uchiha kepada anak bungsunya.

.

.

.

'Izinkan aku untuk berlibur dengan teman – temanku'

'Oh itu, aku juga punya syarat untuk mu anakku'

'Apa itu tou-san ?'

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istrimu berlibur dengan mu .. '

'Bawa calon istri ... '

.

"Cih.. menyebalkan!" teriak Sasuke, ia merasa kesal dengan ayahnya yang sudah seenaknya menjodohkannya.

"Hei, kamu kenapa Sas?" ucap Naruto.

"Hmm"

"Oi, apa cuma itu yang bisa kamu ucapkan, hah?" Naruto merasa jengkel dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Hn"

"Ampun ya, setidaknya jangan ucapkan kata 'hm' dan 'hn' itu membuatku merasa ingin mencekikmu. Oh SASUKEE!"

"Hn"

"Aduh... bunuhlah aku Tuhan!" rintih Naruto.

"Udah deh, jangan lebay Naruto," kata Sai.

"Siapa yang lebay, hah?" dalam hati Naruto terus berpikir. Kenapa sahabatnya ini terlihat kesal sekali. Kemarin saja, ia masih baik-baik saja.

"Entah mengapa kamu terlihat seperti...," tiba-tiba seseorang dari luar ikut berbicara.

"Siapa?" tanya Naruto

"Tentu saja kamu, Naruto. Mengapa kamu seperti monyet mencari pisang, hm?" jawabnya

"Karena aku sedang memikirkan sesua... Apa kata mu, hah?" kata Naruto sambil menatap tajam seseorang yang berdiri di luar sana.

"Kkkk.. tidak apa. Lupakan," seseorang itu membuka pintu kaca yang menjadi batas antara dirinya dan Naruto dkk.

Srekk

"Hai,"

"Hehh, ternyata kamu. Shikamaru," dengus Naruto.

"Gaara juga," sambung Sai. "Hallo, Gaara."

"Hallo," sapa Gaara sambil melambaikan tangan.

"Kapan kalian sampai?" tanya Sai

"10 menit yang lalu," jawab Shikamaru. Sementara Gaara berjalan menuju tempat duduk di samping Sasuke.

"Oh begitu,"

"Mm.. omong-omong. Kenapa suasananya agak kurang bersahabat?" Shikamaru merasa ada yang ganjil pada rumah pribadi milik Sai ini.

"Maksudnya?" tanya Sai dan Naruto serempak.

"Seperti ada penunggunya," ucap Shikamaru watados.

"Ahahaa.. mana mungkin rumah ini baru saja aku beli 2 minggu yang lalu. Dan pembangunan rumah ini sekitar 1 bulan yang lalu. Cuma perasaan mu saja, mungkin!" jelas Sai.

"Kecuali... " ucap Naruto terpotong.

"Kecuali, apa?" tanya Sai.

"Kecuali tanah ini bekas pemakaman," lanjut Naruto

Seketika itu seluruh tubuh Sai lemas. "Haa.. tidak mungkin!"

"Ahahahahaa.. bercanda. Cuma bercanda, jangan di pikirkan, Sai!" kata Naruto menenangkan Sai.

"Tapi, aku merasa ada sesuatu..,"

"Sudahlah, Shika. Jangan membuat lelucon ini jadi masalah," mata Naruto melotot tajam ke arah Shikamaru.

"Aaa.. iya iya,"

"Sai.. yang dimaksud Shikamaru itu orang di sebelahku," tiba-tiba Gaara bersuara.

"Hm?" Sai, Naruto, dan Shikamaru bengong.

"Sepertinya sahabat kita yang satu ini sedang ada masalah," kata Gaara.

"Oh begitu," ucap mereka serempak.

"Jangan berlagak bodoh. Ayo, bantu dia," Gaara mulai kesal.

"Oh oke,"

"Hmm, setidaknya mereka masih punya akal." Batin Gaara.

.

.

.

"Jadi itu masalah mu," ucap Sai.

"...,"

"Kanapa kamu tidak mencoba untuk menjelaskannya pada ayahmu?" kata Shikamaru.

"...,"

"Lalu, bagaimana dengan Sakura?" ucapan Naruto seketika membuat ketiga orang yang berada disana mengerutkan dahi dan bersumpah akan dirinya. Kecuali satu orang hanya diam.

"Merepotkan," batin Shikamaru

"..."

"Bodoh," batin Sai

"..."

"Hm," batin Gaara

"..."

"Bagaimana kalau kamu coba cari tahu siapa sebenarnya calon istri mu itu, Sas. Kira aja dia cewek baik-baik, ya kan?" saran Sai

"Heh.. jadi maksud mu calon istrinya Sasuke orang yang gak baik gitu?" kata Naruto sambil berkacak pinggang

"Bukan.. bukannya aku bilang dia orang jahat! Tapi kan..."

"Oii! Sudahlah. Jangan memperburuk suasana. Lebih baik kita tanya pada Sasuke apa yang mau ia lakukan sekarang," Shikamaru merasa memperbincangkan calon istri Sasuke di depan Sasuke sendiri akan membuat mood Sasuke tambah buruk.

"Ay ya ya, Shika! I know I know. So, what will you do Sasuke-kun? Hm," tanya Naruto sambil berkacak pinggang di hadapan Sasuke.

Sekarang sahabatnya mengelilingi dirinya. Sudah tak bisa mengelak dengan apa yang telah terjadi. Ia tak bisa menyembunyikan perasaan ini lagi. Ia mulai frustasi...

Dengan tatapan serius Sasuke mulai berbicara. "Hhh yah, sebenarnya..."

.

.

.

.

.

To be continued

.

[tunggu kisah selanjutnya ya minna^^]

.

.

Author Note :

Yey.. Hello, everyone!

Akkakaakakaa.. hoahh akhirnya, akhirnya, akhirnya bisa update lagi hohoo!

(boleh curhat? Bolehlah yaa.. *peace)

Sebenarnya gara-gara situs kena block GEEZ... udah coba ini itu ini itu gak bisa-bisa!. Terus pakai my Bobbhiloopy(laptop kesayangan) + pakai ZebMate + Afe***** akhirnya dalam waktu kurang dari 5 menit bisa ke buka minna! Oh.. betapa bahagianya aku~ *jingkrak²

Okay, para readers! Sekian momen kecil-kecilan dari saya yang membuat saya shock berat sampai gak bisa move on (idiiih~ XD) kalau ada yang pernah kek gitu kasih saran dong yah.. kalau aja kena block lagee! Ahhaa~

Sorry, gak bisa balas satu-satu^ jadi maklumin aja yah..

Arigatou & don't forget fo yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!

_LOVE U_

.

Afely Hitsugaya™

[Alfielosalfieco Shafire]