Hitam Jendela

Naruto © Masashi Kishimoto

Cerita © Afely Hitsugaya® (anak)

Genre: Romantis, Terluka / Comfort, Keluarga (dll)

Pairing: Sasuke Dan Hinata

Peringatan: Typo, Gaje, Abal, OOC, dll

AN : Semoga nggak tambah jelek ya ! ± nggak jelek-jelek amat :D sebenarnya ini cerpen asal-asalan yang Afe buat. Entah sudah berapa tahun terpendam hahaa *ngelap ingus*

...

PRESENT

Afely Hitsugaya™

.

::: Hati-hati dan Nikmati :::

.

Selamat membaca!

.

Lavender Lebih,

Matahari mulai terbit disebelah Timur. Para punduduk kota Konoha bangun untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Kota Konoha adalah kota yang berada disebelah Utara kota Tokyo, Jepang.

Suasana disana sangat nyaman, karena banyak ditumbuhi pohon-pohon rindang. Yang membuat kota ini menarik adalah disana banyak ditumbuhi bunga-bunga indah yang akan mekar pada musim semi. Makanya banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung.

Tidak hanya itu disana ada beberapa sekolah elite salah satunya adalah Konoha's Helshing International High School yang paling ternama.

.

.

.

.

Sinar matahari mulai menerangi sudut-sudut kamar yang serba ungu seorang wanita. Dia sedang terlelap di atas kasur sprinbednya. Dia terbangun karena jam wekernya berbunyi. Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing ... .

"Eehmm uuh, udah pagi !. Ah ya ampun aku harus cepat-cepat nih keburu siang." Katanya, sambil membereskan tempat tidur dan segera menuju kamar mandi.

.

.

.

Ia sudah selesai mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Hinata, ayo cepat nanti kesiangan lho !." panggil seseorang dari ruang makan. "Eh ! i-i-iya kaa-san." Jawab wanita yang ternyata bernama Hinata.

Tekan tap tap tap tap pembunuhan ckrek pembunuhan pembunuhan taplak meja.

"Selamat pagi kaasan, tou-san." Kata Hinata. "Pagi" jawab orang tua Hinata secara serempak.

"Hmm Hinata ayah ingin bicara denganmu !". "Eh emm? Apa yah ?" jawab Hinata kepada ayahnya.

"Ayah dan ibu akan pergi ke Perancis untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan Uchiha Corp yang ada disana." Kata Hiashi (ayah Hinata)

"Emm? Lalu apa hubungannya dengan ku ?" jawab Hinata bertanya-tanya. "Bengini loh hime kaa-san dan tou-san akan menjodohkanmu dengan anak bungsu Uchiha !" jelas kaa-san.

"E-e-e-e-e-e-e-eh ke-ke-kenapa... harus aku ?. Aku kan masih kelas 2 SMU masa aku disuruh me-menikah ?" kata Hinata.

"Itu sebabnya kami menjodohkanmu dengannya. Oh iya dia masih lajang lho Hina" kata kaa-san.

'Uuuuuh kenapa sih kok jadi begini, kalau begitu bagaimana dengan masa depanku ?' batinnya. "Eh ah eh umm, argh pokoknya aku gak mau. Ya udah dah kaa-san, tou-san" pamit Hinata.

"Eh lho dah. Hati-hati dijalan hime".

.

.

.

.

Sepanjang pelajaran Hinata selalu memikirkan kata kaa-sannya. Ia tak tahu harus bagaimana. Ia masih begitu polos, bingung dan terlalu shock dengan kata menikah.

Ia pikir kehidupannya akan seperti siswi SMU biasa yang hanya akan menghabiskan sisa waktu sekolah dengan canda, tawa, manisan, piyama, dan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh para sensei.

"Huhh~" berkali-kali Hinata menghela nafas panjang. Dan berpuluh-puluh kali ia stress dengan pertanyaan dan pernyataan fakta bahwa ia akan menikah muda.

.

.

.

.

Sepulang sekolah Hinata memilih langsung pulang ke rumahnya. Ia rasa harus mempertimbangkan nasib kelanjutan hidupnya kelak.

Sesampainya dirumah ia melihat dari balik kaca mobil pribadinya sebuah mobil mewah edisi tahun lalu terparkir rapi didepan rumahnya.

Hinata rasa kedua orang tuanya tidak mungkin membeli mobil edisi tahun lalu yang merupakan mobil resmi kaum elite buatan keluarga salah satu teman sekelasnya itu.

Ya, ia ingat. Keluarga kaum elite bangsawan nomor 1, Helshing dan salah satu anggota keluarga itu adalah teman sekelas dan juga teman sebangkunya di Konoha's Helshing International High School.

Tapi, justru bukan itu yang dipikirkan oleh Hinata sekarang. Apa ada rekan Tou-san atau Kaa-sannya yang datang berkunjung ?. Mungkin saja begitu, batin Hinata.

Ia lebih memilih masuk ke dalam rumah melewati pintu belakang yang berada disebelah selatan dari taman bunga.

Sebelumnya diruang tamu (keluarga Hyuuga)

.

Suasana dalam ruangan itu begitu mencengkram. Bagaimana tidak, dua pasang orang tua saling berhadapan satu sama lain. Dan belum ada satu pun yang akan memulai pembicaraan. Sampai suara dehaman wanita paruh baya mencairkan suasana.

"Ehm, jadi.. bagaimana Hiashi-kun ? apakah Hinata-chan putrimu setuju dengan perjodohan ini, hm ?" tanya Mikoto Uchiha yang mulai geram kepada kedua laki-laki yang sudah menjadi tou-san. Tapi, masih bersikap kekanak-kanakan tidak mau memulai pembicaraan terlebih dahulu. (Demi menjunjung harga diri)

"Hn. Putriku setuju dengan perjodohan ini" jawab Hiashi seadanya.

"Oh baguslah.. kalau begitu !. Jadi, kedua pihak sudah sama-sama setuju dengan perjodohan ini. Tinggal mempertemukan mereka untuk saling mengenal.. lalu mengucapkan janji suci di altar.." ucap Mikoto panjang lebar. Ia sangat senang, karena putranya akan bisa menikah dan Hinata putri Hiashi lah yang akan menjadi istrinya.

Hinata adalah tipe menantu yang telah Mikoto idam-idamkan untuk putranya, Uchiha Sasuke.

.

Selang beberapa detik terdengar deru mobil memasuki pekarangan rumah (mension Hyuuga).

"Hinata sudah pulang.." seru kaa-san Hinata

"Wah kebetulan sekali.. bisakah aku bicara dengannya tentang masalah perjodohan ini ?" minta Fugaku yang dari tadi terus diam kini mulai bersuara.

"Tentu. Sui, panggil Hinata kemari" perintah Hiashi pada salah satu pelayannya untuk menyuruh Hinata menemuinya dan keluarga Uchiha.

"Terima kasih sudah memberi izin Hiashi" ucap Fugaku Uchiha hormat.

"Tentu. Tak masalah.. cepat atau lambat ia harus tahu tentang perjodohan ini !" sambung Hiashi.

Sebelumnya diruang tamu (keluarga Hyuuga) –End-

.

.

Baru saja Hinata ingin melangkahkan kakinya menuju pintu belakang. Tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Ahayou.. Hinata-sama. Anda dipanggil Hiashi-sama untuk menemuinya diruang tamu sekarang juga !" ucap Sui hormat sambil membungkukkan badannya sedikit

"Ah.. ohayou Sui-san. Baiklah aku akan ke sana" Hinata bergegas membalik arah tujuannya sebelumnya ke tempat Tou-sannya berada.

"Nee Sui-san. Siapa yang datang bertamu ?" tanya Hinata berusaha untuk berjalan beriringan dengan pelayan khusus keluarga Hyuuga itu.

"Uchiha Fugaku-sama dengan istrinya Uchiha Mikoto-sama" jawabnya.

"Oh .. apa yang dia lakukan disini? Pekerjaan, eh?"

"Gomen Hinata-sama. Sebaiknya anda lihat sendiri apa tujuan mereka datang kemari" terang Sui.

"Ya, kamu benar. Sebaiknya aku lihat sendiri.. "

"Gomen Hinata-sama. Sekali lagi maafkan saya telah berbicara kasar ke pada anda" Sui merasa bersalah sudah menyakiti hati majikannya itu. Ia tidak bisa membantu Hinata. Tahu bahwa nona muda Hyuuga membutuhkan sarannya, akan tetapi Sui tidak akan bisa memberi jalan keluarnya.

"Ya tidak apa-apa Sui-niisan .." Hinata berpaling ke Sui dan tersenyum.

.

.

Malam harinya Hinata sama sekali tidak bisa tidur dengan tenang. Perasaannya kini tak karuan. 'G-E-GA-NA' batinnya.

Hinata membaringkan badannya di atas kasur sambil memeluk boneka Teddy bear coklat. Ia terus membolak-balikkan posisi tidurnya. Sampai akhirnya, ia tak kunjung juga menemukan posisi yang pas untuknya tidur.

"Tinggal 1 minggu lagi mulai dari sekarang. Aku bukan lagi seorang Hyuuga, tapi akan jadi Uchiha" rasanya Hinata ingin menangis.

Bruuuk

Hinata menjatuhkan tubuhnya menghadap ke samping kanan. Sambil memeluk erat boneka kesayangannya dan mengucapkan ..

"Aku harap esok kan baik-baik saja. Uchiha.. semoga hidupku bersamanya kan bahagia... selamanya.. semoga" Hinata berharap harapannya didengar oleh Tuhan.

Anda

Dengan sedikit berlinang air mata Hinata mengucapkan harapan itu dan mulai tidur terlelap. Tenggela dalam mimpi-mimpi indah yang selalu ia dambakan.

.

.

Semoga saja !

.

.

TBC

Penulis Catatan

Halo Pembaca, senpai-senpai!

Yosh! Pertama-tama Afe ucapkan 'Arigato~ sudah bersedia membaca fic Afe yang sangat kurang dari kata sempurna dan bagus ini '

Nah, buat Catatan "Saya suka semua fandom. Tapi .. aku tidak suka SasuSaku (mungkin) NaruHina (mungkin)"

Dan..

Bersediakah readers & senpai-senpai mereview?

Saya terima apa pun juga dengan bahasa yang santun!

Buat temanku Shera MadaDei tolong cepat ya.. pesananku #AKATSUKI Miss it *LOL*

.

Saya harap Anda

.

.

.

.

.

.

.

Afely Hitsugaya®

{Riichi Helshing}