dramatis personae

Laskar Pelangi

Adalah sebuah komplotan dengan ambisi menguasai dunia–nggak sih, sebenarnya mereka cuma sekumpulan bocah TK iseng yang kadang mengganggu ketenangan penduduk Kampung Sukabasket. Bukan, mereka bukan fans tetraloginya Andrea Hirata. Nama asli geng ini adalahKiseki no Sedai alias Generasi Keajaiban, nama pemberian Akashi, pentolan mereka yang percaya kalau mereka bukan bocah lima tahun biasa. (Iya, Akashi punya tendensi megalomania.) Julukan Laskar Pelangi diberikan oleh Izuki karena rambut bocah-bocah ini berwarna-warni dan akrab (?) dengan Ni(d)jimura. (Get it, get it?)

Kuroko: Anggota paling muda Laskar Pelangi yang kerap dilupakan orang kebanyakan dan sering tiba-tiba menghilang, tapi sangat disayangi member yang lain. Satu-satunya yang masih cadel (sebenarnya sudah tidak cadel, tapi demi menjaga statusnya sebagai anggota paling imut dan paling disayangi, dicadel-cadelkan). Tidak pernah berekspresi kecuali kalau sedang menggunakan jurus (sok) imutnya yang maut. Kalau sudah main petak umpet, cuma mata rajawali Kang Juki dan mata elang Kak Takao yang bisa menemukannya. Pemilik Nigou, anjing kecil yang mirip dengannya.

Kise: Bocah yang selalu ceria walaupun ter-bully. Model cilik yang memulai debutnya pada usia 6 bulan sebagai model iklan popok. Pandai menirukan perbuatan orang lain, kelebihan yang membuat Aomine yang egonya besar jengkel kalau Kise sudah menirunya ("Jangan copy-copy my style karena yang boleh begitu cuma aku! Kerja sama Bang Imayoshi aja sana kalau suka copy-copy!").

Aomine: Bocah berkulit gelap yang sering menjadi korban rasisme warga Kampung Sukabasket ("Dasar item!", "Dasar item dakian!", dll.). Tetangga Momoi; mereka sudah saling mengenal sejak masih orok. Mengidap narsisme akut.

Momoi: Satu-satunya cewek di Laskar Pelangi, tapi masih lebih cowok (?) daripada Kise yang paling cengeng. Sering menangkap belut, serangga, dan lobster dengan Aomine, tapi anehnya cuma Aomine yang hitam sedangkan Momoi tetap putih–hidup memang tidak adil.

Midorima: Bocah berkacamata dan berbulu mata lentik–jangan tanya kenapa dia sudah berkacamata, padahal masih TK. Tsundere akut maniak zodiak yang tidak mau mengaku kalau dirinya naksir Kak Takao, tetangganya yang 8 tahun lebih tua.

Murasakibara: Badan dan nafsu makannya paling besar, tapi mental age-nya paling kecil. Sering menolak ikut rencana Laskar Pelangi, tapi langsung menurut kalau disogok snack oleh Akashi, terutama Momogi.

Akashi: Jenderal Besar Laskar Pelangi yang suka menindas orang dengan gunting dan selalu merasa benar. Kejam pada semua orang kecuali Kuroko (dan kadang-kadang Momoi, karena Akashi adalah seorang calon gentleman seperti bapaknya yang pengusaha kaya raya). Hanya Nijimura yang mampu mengontrolnya.


Penduduk Kampung Sukabasket Lainnya

Bang Nijimura: Sering ketiban nasib sial harus menjaga Laskar Pelangi. Sebagai tetangga Akashi, ia sudah mengenal bocah itu dari sejak Akashi masih imut-imut sampai sudah amit-amit seperti sekarang. Sering manyun dan sering uring-uringan, penyebabnya (berdasarkan persentase): 45% Laskar Pelangi, 45% Jaki, 5% Akashi tanpa Laskar Pelangi, 5% lain-lain. 16 tahun.

Haizaki aka Jaki: Preman cilik musuh Laskar Pelangi dan Bang Niji. Hanya tinggal dengan ibunya yang sibuk bekerja dan kakaknya yang jauh lebih tua, karena itu kadang dititipkan ke Nijimura juga (dan ini membuat Nijimura merasa bakal mati muda). Hobi: caper ke Nijimura dengan modus membuat Nijimura marah, dan mengganggu Kise. 5 tahun.

Kak Hyuga: Mahasiswa hukum yang dulunya penganut manifesto mahasiswa abadi, tapi sudah bertobat sejak diputuskan Riko, pacarnya, ketika Riko wisuda ("Aku tidak mau pacaran dengan mahasiswa!") dan sekarang sedang berjibaku merampungkan skripsinya. Gara-gara harus mengebut skripsi, Kak Hyuuga jadi suka marah-marah juga. (Spoiler: Ketika tidak sedang mengebut skripsi, tingkah Hyuga sangat [sok] kalem.)

Kakek Kiyoshi: Kakek polos pemilik gelar S3, Suka Senyum Sendiri. Tetangga Hyuga yang sering membuat mahasiswa itu uring-uringan lantaran progres skripsinya terganggu Kiyoshi. ("Hyuuga, kapan skripsi kamu selesai?" "KAKEK DENGKUL SOMPLAK DIAM AJA DEH!") Tidak pernah marah walaupun mangganya kadang dicolong Laskar Pelangi. Punya cedera dengkul yang kadang kumat.

Hansip Izuki aka Akang Juki: Hansip keliling Kampung Sukabasket dengan kemampuan super Mata Rajawali. Kolektor plesetan jayus, hobi yang membuat cewek-cewek (dan ibu-ibu) jadi ilfil dan mencari gebetan baru–alasan mengapa ia masih jomblo, padahal wajahnya cukup oke. Pada masa liburan merekrut Takao (dan mata elangnya) untuk membantunya ngeronda keliling kampung.

Kak Kasamatsu: Pelajar SMA yang secara part time bantu-bantu kerjaan Bang Imayoshi. (Surprisingly, biarpun cuma fotokopian, bayarannya lumayan.) Kise yang hobi beli penghapus di fotokopian (karena penghapusnya selalu hilang atau disita Aomine atau dicuri Jaki) ngefans padanya karena, walaupun kadang ia menendang pantat Kise, Kak Kasamatsu pandai memilihkan setip yang enak dipakai dan bentuknya bagus. Suka memakai kaus kaki panjang, kalau kata gosip dari Jeng Reo sih biar bulu kakinya nggak tumbuh lebat sampai kayak hutan rimba.

Aa' Moriyama: Penulis skrip sinetron yang terkadang berkeliling kampung sambil menggenjreng gitar dan berserenada untuk mencari inspirasi. (Sayangnya, kadang orang mengiranya pengamen dan memberinya receh. Atau, lebih parah lagi, "Maaf A', nggak ada uang kecil. Saya bantu doain aja ya A'.") Sepertinya menaruh hati kepada sang hansip keliling.

Kak Takao: Pelajar SMP yang ceria dan selalu tertawa seperti orang yang lagi high on sugar rush karena kelebihan asupan gula 25/8 (karena 24/7 tidak cukup lama). Tetangga dan cinta pertama Midorima, yang dia panggil "Shin-chan" dan dia anggap bocah termanis sedunia (hal ini membuat Laskar Pelangi berpikir kalau seharusnya yang memakai kacamata itu Takao dan bukan Midorima). 13 tahun.

Bang Kimura: Pemilik Toko Sayur dan Buah Shuutoku sekaligus supplier Miyaji. Sudah mengikhlaskan truknya dipinjam Miyaji buat melindas orang setelah Miyaji menandatangani surat bermaterai yang menyatakan dirinya akan bertanggung jawab seandainya dituntut pihak keluarga orang yang dilindas truk.

Bang Miyaji: Tukang rujak dan jus yang lebih sering menggunakan nanas untuk dilempar ke Midorima (yang sombong dan kalau mau beli rujak atau jus banyak maunya),Takao (yang berisik), atau Hayama (yang suka caper) daripada untuk dirujak atau dijus. Kadang durian menjadi alternatif nanas, alasannya karena lebih berduri dan lebih bau, jadi pelampiasan kemarahan bisa lebih memuaskan. Terobsesi melindas orang-orang yang mengganggunya (terutama Midorima) dengan truk Kimura.

Bang Imayoshi: Pemilik Touou Photocopy yang matanya sipit sekali sampai kelihatannya cuma seperti garis yang dibuat dengan pena berketebalan 0.1 mm. Suka nyindir dengan ekspresi dan nada sopan yang menyebalkan. Setelah investigasi lebih lanjut Laskar Pelangi, diketahui bahwa abang-abang fotokopian yang suka mancing dan nonton Manc*ng Man*a hanyalah pekerjaan sampingannya—pekerjaan utamanya adalah bermain saham di perusahaan-perusahaan besar (?!). Kise yang hobi beli setip adalah pelanggan setianya. (Karena duit Imayoshi banyak, alat tulis yang dijual di fotokopiannya bagus-bagus).

Mang Susa: Tukang bakso yang sering dicurhatin Bang Imayoshi ketika harga saham turun. Menurut Kang Juki, jualannya laris karena namanya menyedihkan–kedengaran seperti emang susah–makanya orang kasihan dan jadi beli bakso dari Mang Susa.

Mang Wakamatsu: Supir angkot yang senantiasa ribut dengan Akashi (yang selalu menyuruh Wakamatsu pergi ke kanan, padahal kalau ke kanan terus bagaimana mau berhenti?!) dan Aomine (yang sering kabur karena ogah membayar dan membuat Sakurai menangis, mengganggu ketenangan Jalan Touou tempat Mang Wakamatsu biasa mangkal).

Kak Sakurai: Bocah SD tetangga Aomine yang hobi minta maaf seperti pembantu baru. Kalau bertetangga dengan Sakurai, seakan-akan tiap hari adalah Lebaran karena disentil dikit yang bersangkutan langsung mohon maaf lahir dan batin. Saking lemahnya, Sakurai sering jadi korban pemalakan Aomine yang nota bene masih TK. 7 tahun. Begitu-begitu, sebenarnya doski punya sisi gelap yang sama mengerikannya dengan kemarahan Kak Hyuuga.

Himuro-sensei aka Muro-chin sensei aka Himurocchi-sensei: Guru TK Teikou yang mengajar Kelompok Pelangi, kelas Laskar Pelangi dan Jaki. Punya pesona universal yang membuat ibu-ibu ingin anaknya masuk Kelompok Pelangi, anak-anak TK berebut melamarnya, dan laki-laki yang melihatnya langsung merasa orientasi seksual mereka mungkin melenceng.

Bang Kagami: Pemadam kebakaran yang ironisnya rambutnya kayak kebakaran. Adik angkat Himuro-sensei. Badan boleh gede dan kekar, tapi takut sama anjing–pernah diminta menurunkan Nigou dari pohon, tapi nggak berani.

Pakde Okamura: Pemilik Warnet Yosen. Badan dan tampang boleh kayak sekuriti, tapi hatinya hati Hello Kitty. Menggalau karena nggak laku-laku di Twitter dan meretwit twit-twit dari akun-akun seperti d**ta****d**ta atau ad****ad*****de adalah agenda hariannya. Selalu minta dipanggil Abang, permintaan yang dicuekin semua orang–mereka lebih suka memanggilnya Pakde, atau Pakde Gorilla, atau Gorilla, atau Chinrilla, dan sejuta ledekan lain yang menyangkut penampilannya.

Bang Fukui: Bekerja di Warnet Yosen. Secara de jure memang Bang Fukui bawahan Okamura, tapi secara de facto susah dipercayai kalau ia bekerja pada Okamura, karena tidak ada hari tanpa mem-bully Okamura dalam kalender internal otaknya. Dicurigai menderita Napoleon Complex karena mem-bully Okamura (yang 24 cm lebih tinggi) adalah hobinya, dan ia juga dengan sengaja mengajarkan Liu (yang 27 cm lebih tinggi) ajaran sesat.

Kokoh Liu: Orang Cina pemilik toko kelontong di sebelah Warnet Yosen yang akrab dengan Fukui dalam hal mem-bully Okamura–kalau tokonya sedang sepi, Liu bergabung dengan Fukui untuk mem-bully bos Fukui yang nasibnya menyedihkan itu. Ironisnya, cara bicaranya yang seperti tokoh film silat jadul (berdaku-dikau dan semacamnya) disebabkan karena ajaran sesat Fukui.

Mbak Reo (atau, di kalangan ibu-ibu kampung, Jeng Reo): Waria pemilik salon langganan ibu-ibu di Kampung Sukabasket. Sepertinya menyukai yang imut-imut, termasuk Akashi (yang dia panggil "Sei-chan" dan dia yakini bakal menjadi seorang "brondong ganteng" di masa depan), Kuroko dan Takao (yang terakhir ini membuat Midorima tidak menyukainya). Umur tidak diketahui; Hayama pernah sekali menanyakan umurnya, dan Reo men-smack down-nya sebagai jawaban. Entah kenapa, kadang menggoda Hyuga juga.

Kak Hayama: Pelajar SMP tetangga Mbak Reo yang lebih tidak bisa diam daripada cacing menggeliat kepanasan di tengah padang pasir. Berisik dan suka caper, terutama kepada Bang Miyaji (mungkin orientasinya abangrujaksexual). Awalnya, panggilan "Mbak" kepada Reo adalah idenya, yang kemudian menular ke orang-orang sekampung.

Geng Motor KDI48: Geng motor pembuat onar di Kampung Sukabasket. Diketuai oleh Mas Hanamiya, preman beralis super tebal. Pernah ada gosip bahwa kelompok ini sebenarnya dibentuk oleh 48 finalis Kontes Dangdut TPI (KDI) yang berambisi membentuk grup dangdut yang bisa melegenda melebihi Soneta-nya Bang Rhoma Irama. Ada juga gosip lain yang mengatakan bahwa mereka adalah brother group AKB48 yang dibentuk karena 48 Family ingin mengekspansi pasar ke kalangan gondhes. Padahal, sebenarnya geng ini dinamakan KDI48 karena pembentukannya dirumuskan di Warung Burjo Kirisaki Daiichi yang terletak di RT 04 RW 08 Kampung Sukabasket, tempat nongkrong favorit para preman–tidak ada kaitannya dengan dangdut maupun 48 Family. Cedera dengkul permanen Kakek Kiyoshi disebabkan karena ia diserempet oleh kumpulan preman ini (dan Hanamiya adalah dalangnya).