NARUTO RIKUDOU : LOST IN DxD

NARUTO DISCLAIMER : MASHASHI KISHIMOTO

HIGH SCHOOL DXD DISCLAIMER : ICHIE ISHIBUMI

AU

Rated : M

Genre : Adventure & Friendship

Warning : OOC, Semi-canon,Typo,abal, superpowerNaruto, superpowerSasuke

Pair in DxD : ?

RnR

...

Summary : Setelah berhasil menyegel Kaguya kejadian yang tak terduga menimpa Naruto dan Sasuke. Sebuah lubang dimensi tiba tiba muncul dan menarik kedua pahlawan tersebut "apa yang terjadi sebenarnya Sakura ?". "hn. Apa kau sendiri bukan manusia ?"

.

.

.

.

Naruto Rikudou : Lost In DxD

Chapter 1 : New Dimension

.

.

.

.

CHIBAKU TENSEI !

Seekor monster dengan wajah mirip kelinci tampak terkurung dengan bongkahan bongkahan tanah yang mengekang tubuhnya, monster yang sebenarnya wujud dari sang dewi kelinci, Kaguya ibu dari chakra itu nampak meronta berusaha melepaskan diri dari jurus gravitasi terkuat tersebut namun hasilnya sia-sia.

Kaguya dalam bentuk monsternya memandang tajam dua pemuda yang berandil besar akan terjebaknya dia di gumpalan tanah tersebut. Kaguya dalam sosok monsternya tampak mengembangkan seringainnya tanpa melepaskan pandangannya ke arah dua pemuda di bawah sana.

Naruto serta Sasuke tampak memandang datar ke arah chibaku tensei yang mereka buat. Tiba-tiba mereka berdua merasakan firasat buruk yang akan menimpa mereka berdua saat melihat seringaian Kaguya.

"Aku tak akan membiarkan kalian berdua bersenang-senang... Ashura, Indra !" ucap Kaguya sebelum tubuhnya tersegel sepenuhnya.

Sakura yang melihat sebuah lubang dimensi tiba-tiba muncul di belakang Naruto serta Sasuke membulatkan matanya "Naruto-kun Sasuke-kun di belakang kalian !"

Mendengar teriakkan dari rekan-setimnya itu, reflek kedua pemuda itu langsung menolehkan kepalanya kebelakang, betapa terkejutnya mereka saat sebuah lubang dimensi muncul dan menarik tubuh kedua pemuda itu kedalamnya.

Sakura dan teman-teman Naruto yang masih selamat dari mugen tsukoyomi segera berlari ke lubang dimensi tersebut, Obito yang melihat itu pun tak tinggal diam dia langsung mengaktifkan mangekyounya untuk masuk ke lubang dimensi tersebut.

Namun usaha mereka gagal, karena lubang tersebut sudah menghilang dan meninggalkan tempat Naruto serta Sasuke berdiri sebelumnya.

Kakashi yang tak mengetahui betul kejadian tadi langsung menolehkan kepalanya ke murid perempuannya "apa yang terjadi sebenarnya Sakura ?" tanya jounin dengan julukan Kakashi no sharingan yang sangat terkenal dulu.

Sakura tampak menundukkan kepalanya menggelengkan kepalanya lemah "entahlah Kakashi-sensei, aku tadi melihat lubang dimensi itu tiba-tiba muncul di belakang mereka berdua" ucap gadis bersuarai pink itu dengan nada sedih.

"Mungkin itu ulah Kaguya yang menyeret Naruto serta Sasuke ke dimensinya sebelum dia sepenuhnya tersegel. Sehingga membuat mereka berdua terjebak di salah satu dimensinya" ucap Obito dengan nada menggeram penuh kesal.

Sakura memandang sejenak pria Uchiha tersebut "apa kau bisa masuk kesana Obito ?" tanyanya.

Obito melirikkan matanya sebentar ke Sakura sebelum kembali menatap tempat kedua pemuda tadi berdiri "Aku bisa saja masuk ke sana karena aku sudah menandai dimensinya, tapi aku memerlukan chakra yang banyak" ucap Obito.

Sakura yang mendengar hal tersebut mengangkat bibirnya, gadis itu sedikit merasa lega masih ada harapan untuk menjemput mereka berdua "aku akan menyalurkan chakraku kembali"

"Tapi ada satu hal yang kemungkinan menghambat kita..." Sakura mengerutkan dahinya mendengar ucapan Obito yang masih menggantung "saat Kaguya menarik Naruto dan Sasuke dia dalam kondisi tidak stabil karena dia tengah tersegel. Kemungkinan besar mereka berdua bukan terkirim ke dimensi miliknya namun ... dimensi lain..." ucap Obito dengan tatapan serius.

Sontak Sakura yang tengah semangat kembali down mendengar penjelasan dari Obito "jadi mereka berdua tidak lagi ada di dunia ini maupun dimensi milik Kaguya melainkan di dimensi lain ?" tanya Kakashi menyimpulkan apa yang di ucapkan oleh rekannya itu. Obito menganggukkan kepalanya.

"namun kita akan coba masuk ke dimensi Kaguya terlebih dahulu... mencari kemungkinan mereka berdua berada disana" ucap Obito.

.

.

.

.

Another Place

Di sebuah kota yang tampak begitu indah di malam hari, cahaya penerangan yang berasal dari rumah-rumah maupun tempat umum lainnya menghiasi gemerlapnya malam di kota tersebut. Tampak juga gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi ke atas seakan berlomba siapa yang paling tinggi di kota tersebut.

Kuoh, itulah nama kota tersebut. Kota yang cukup ramai dengan aktifitas warganya yang masih berlalu lalang meskipun hari sudah malam, kota yang terasa sangat damai untuk di singgahi. Meskipun begitu banyak orang yang tidak mengetahui jika kota yang mereka tempati itu bukan mereka saja yang menempati, maksudnya bukan kaum manusia saja yang berada di kota itu.

Di kota tersebut ada beberapa ras dari makhluk yang kebanyakan orang masih belum percaya akan eksistensinya, mulai dari Akuma dan Da-Tenshi yang sering terlihat berkeliaran di antara mereka meski dalam wujud manusianya dan sering kali keduanya terlibat pertentangan di kota tersebut dikarenakan beberapa kelompok dari ras mereka berada di sana dan juga ras dari Tenshi meskipun jarang menunjukkan kehadirannya karena tugas yang harus mereka kerjakan di dunia atas dan beberapa ras lainnya.

Tampak langit kota Kuoh yang indah dengan berhiaskan benda benda langit yang dapat memancarkan cahaya sedikit terusak akibat adanya sebuah lubang dimensi yang tiba-tiba muncul. Dari dalam lubang dimensi tersebut keluarlah dua pemuda dengan surai berbeda warna maupun model, dengan keadaan yang err... kurang menyenangkan. Pasalnya kedua pemuda itu harus terjun bebas dari lubang tersebut dengan ketinggian yang bisa di katakan sangat gila.

Salah satu pemuda yang mempunyai surai pirang dengan model acak-acakkan tampak sedikit membulatkan matanya saat dia sadar dari pingsannya dan melihat posisi mereka berdua saat ini. Pemuda bersurai pirang itu kemudian melirikkan matanya ke arah pemuda lainnya yang merupakan sahabatnya.

"Sasuke buka matamu..." ucap pemuda pirang itu dengan sedikit memukul kepala sahabatnya yang bernama Sasuke tadi agar siuman dari pingsan sesaat mereka.

Pemuda bersurai raven itu langsung membuka matanya ketika merasakan kepalanya dipukul sesuatu. Pemuda tersebut langsung menghadiahi glarenya ke sahabat blondenya yang menjadi tersangka satu-satunya pemukulan tadi "apa yang kau lakukan bodoh !?"

Pemuda blonde yang diketahui bernama Naruto itu hanya melirikkan matanya sebentar menaggapi umpatan sahabatnya tersebut "hn. Katakan umpatan itu pada dirimu sendiri... apa kau tidak lihat kita sekarang di mana" ucap Naruto dengan nada sedikit kesal.

Sasuke tampak mendengus sebentar "hn. Kau tak usah memukulku, aku sudah mengetahui itu Dobe !" ucap Sasuke lalu mengalirkan chakra ke matanya untuk mengaktifkan sharinegan miliknya agar dia bisa menggunakan susano'o.

Sementara jarak mereka berdua sudah semakin dekat dengan permukaan bumi, perlahan muncul aura berwarna ke-unguan menguar dari tubuh Sasuke. Aura itu kemudian menyelimuti kedua pemuda itu dengan membentuk susano'o sempurna milik pemudaUchiha tersebut.

Susano'o itu segera membentangkan kedua sayapnya sebelum jarak kurang lebih 15 meter dari atas tanah, sehingga kedua pemuda tadi bisa bernafas lega karena tubuhnya tidak jadi berhamburan di tanah.

Sementara orang-orang yang berada di bawah hanya bisa melongo menyaksikan kejadian tersebut. Bagaimanan tidak, ada dua orang pemuda yang terjun bebas dari langit tanpa menggunakan parasut ataupun benda lain yang bisa digunakan untuk terbang. Dan saat kedua pemuda itu sudah hampir mencapai tanah tiba-tiba muncul sosok raksasa yang berhasil menyelamatkan kedua pemuda tadi.

Naruto yang melihat orang-orang di bawah tengah memperhatikan mereka lalu menolehkan kepalanya ke Sasuke "hn. Aku urus dulu mereka..." ucap Naruto lalu mengaktifkan rinnegannya.

"rinnegan : mugen genjutsu"

Sriinggg !

Mata susano'o Sasuke tiba-tiba berubah menjadi pola riak air, orang-orang yang melihat hal tersebut langsung diam mematung seakan pikiran mereka tengah dikontrol. Mata mereka semua juga berubah menjadi rinnegan dan tak berselang lama mereka jatuh ke tanah untuk tidur sejenak.

Setelah membereskan masalah tersebut, Sasuke segera menonaktifkan susano'o miliknya agar kembali tidak ada orang yang mengetahui.

TAP ! TAP !

Kedua sahabat itu mendarat di salah satu atap gedung pencakar langit di tempat tersebut. Mereka berdua lalu melihat kesekelilingnya, mencoba mengobservasi tempat yang tengah mereka singgahi ini.

"hn. dimana ini ? apa ini salah satu dimensi milik Kaguya yang lainnya ? tapi kenapa ada sebuah kota disini dan juga manusia-manusia disini ?" tanya Naruto entah pada siapa karena Sasuke juga tak tahu.

Sasuke lalu melihat sahabatnya itu melalui ekor matanya "hn. Apa kau sendiri bukan manusia ?" tanya Sasuke.

Naruto tampak memutar matannya meskipun sedikit kesal akan ucapan dari Sasuke tersebut "hn. Maksudku mereka yang ada di bawah itu..." balas Naruto. Sasuke lalu mengangkat bahunya tak peduli "hn. Sebaiknya kita berpencar dan cari informasi tentang tempat ini... aku merasa ada yang aneh dengan tempat ini" ucap Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya dari bawah.

Naruto menganggukkan kepalanya menyetujui "hn. Baiklah kita bertemu di tempat ini lagi" ucap Naruto lalu berjongkok dan menempelkan telapak tangannya ke lantai atap gedung tersebut untuk menandainya dengan segel hiraishin. Kedua pemuda itu langsung melesat dari atap geduang tersebut untuk mencari informasi tentang dimensi ini.

.

.

.

.

At shinobi dimension

Tampak Sakura, Kakashi dan juga Obito tengah menundukkan kepalanya. Mereka sudah memeriksa kesemua tempat di dimensi milik Kaguya, namun hasilnya nihil pasalnya kedua rekan mereka tidak ada di salah satu dimensi milik ibu dari chakra tersebut.

Saat ini mereka semua sudah keluar dari dimensi milik Kaguya setelah rikudou sannin dan sejumlah kage terdahulu mengirim mereka semua kambali ke medan perang yang sebelumnya mereka gunakan.

"hiks... hiks... hiks... jadi mereka berdua terlempar ke dimensi lain ?" ucap Sakura di tengah tangisannya, dia tampak sangat terpukul dengan menghilangnya kedua rekan setimnya tersebut. Kakashi yang berada di sampingnya tampak menunjukkan raut sedih juga, namun dia harus bersikap tegar karena dia berposisi sebagai leader di tim tujuh.

"tenangkan dirimu Sakura... aku yakin mereka berdua pasti kembali, lagipula tugas mereka di sini belum selesai. Mereka berdua adalah pemuda hebat kau harus percaya jika mereka akan kembali bersama kita lagi" ucap Kakashi mencoba memberi semangat pada kunoichi bersuarai bunga yang sama dengan namamnya.

Obito tampak sedikit kesal karena dirinya tidak bisa berbuat banyak, jika dirinya tidak terlambat untuk masuk ke dalam lubang dimensi yang di ciptakan Kaguya di saat terakhir mungkin dia bisa menyelamatkan Naruto serta Sasuke.

"untuk saat ini kita tidak bisa menghentikan mugen tsukoyomi karena Naruto beserta Sasuke tidak ada disini. Mugen tsukoyomi harus segera di hentikan, jika tidak akan sangat berbahaya karena bisa mengancam mereka yang terperangkap" ucap Hagoromoatau yang biasa di sebut dengan rikudou sannin.

"apa anda tidak bisa menghentikan genjutsu ini rikudou-sama ?" tanya Minato, dirinya juga merasa kesal karena dia tidak bisa melindungi anak pertamanya.

Hagoromo menolehkan kepalanya ke arah Hokage keempat tersebut "hal itu sangat mustahil kulakukan, karena chakra ku sudah sangat menipis kemungkinan aku akan menghilang beberapa saat lagi..."

"jadi kita hanya berharap agar Naruto-kun serta Sasuke-kun dapat kembali lagi kesini..." ucap Hiruzen pasrah.

...

With Naruto and Sasuke

Setelah mencari informasi di sekitar kota tempat mereka muncul, akhirnya Naruto dan Sasuke telah kembali ketempat mereka berpisah tadi.

"hn. Apa yang kau dapatkan Sasuke...?" tanya Naruto menatap ke arah sahabatnya yang berdiri di sebelahnya.

Sasuke tampak menghembuskan nafasnya pelan lalu memejamkan matanya "hn. Satu hal yang dapat ku simpulkan... sat ini kita bukan lagi di dunia shinobi...melainkan di dunia entah apa. Saat aku berkeliling tadi aku dapat meresakan beberapa orang dengan aura aneh yang berbagai macam"

Naruto tampak menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Sasuke "hn. Aku berpikir sama denganmu... Jika diingat lagi, saat Kaguya membuka lubang dimensinya dia dalam keadaan tersegel sehingga membuatnya tidak stabil dan dengan keadaan tersebut membuat kita terkirim ke dimensi ini bukan dimensi miliknya, mungkin terjadi sedikit gesekan ruang waktu...

Oh ya, saat aku berkeliling mencari informasi tadi... aku juga merasakan aura yang sama seperti yang kau katakan, namun aku juga merasakan ada yang tengah bertarung di area sekitar bangunan yang tak jauh dari tempat ini. Bahkan tanpa senjutsu'pun aku bisa merasakan salah satu aura aneh diantara mereka. Auranya setara Kakashi-sensei mode terkuatnya..." ucap Naruto sambil menatap ke sebuah bangunan yang tampak terlihat cukup besar yang berada beberapa kilometer di tempat mereka saat ini, namun samar-samar dia melihat sebuah kubah pelindung yang melindungi tempat tersebut dengan rinnegannya.

Sasuke tampak juga menatap kearah bangunan tersebut dengan kedua sharinengan yang sudah aktif di kedua matanya "hn. Kita kesana... mungkin kita bisa mendapatkan informasi lebih dari tempat tersebut. Dan mungkin cara kita pulang..." ucapnya lalu melebarkan mata sharinengan miliknya dan sebuah lubang dimensi tercipta di depan Sasuke. Kedua pemuda tersebut langsung masuk kedalam lubang dimensi tersebut.

-Lost in DxD-

Di sebuah bangunan yang cukup luas yang tampak seperti bangunan sekolah dengan gaya barat terlihat seperti sedang di selimuti sesuatu, seperti kekkai.

Di dalam pelindung itu tampak beberapa remaja yang sepertinya siswa siswi di sekolah tadi tengah berhadapan dengan seorang pria dengan fisik yang cukup menyeramkan. Wajah pria itu seperti dracula, dengan telinga runcing yang sedikit memanjang dan mempunyai sayap seperti sayap burung gagak di punggungnya yang berjumlah sepuluh, mata merah yang bersinar di kegelapan malam dan serta badan besar yang melengkapinya.

Tampak di luar kekkai tersebut beberapa siswa siswi tengah berdiri mengelilingi pelindung tersebut, sepertinya mereka yang menjaga agar kekkai tersebut tetap stabil.

"Rias, kau harus cepat menyelesaikan ini, setidaknya tahan sampai Sirzech-sama datang... aku dan pareegeku akan berusaha menjaga agar kekkai ini tetap utuh, namun kami tidak bisa menjamin bangunan di dalam akan tetap berdiri" ucap seorang siswi bersurai hitam sebahu dengan kaca mata yang membingkai iris violetnya yang mempesona.

Seorang siswi berambut merah yang berada di dalam kekkai tampak membalikkan badannya dan menatap ke arah siswi tadi "tenang saja Sona, aku beserta keluargaku yang manis ini akan mengurus semua ini tanpa bantuan kakakku" ucap siswi yang di panggil Rias itu dengan menampilkan seyuman percaya diri.

Rias lalu menatap ke arah semua pareege miliknya "kita akan menggagalkan rencana Kokabiel untuk memulai perang kembali, meskipun ini sangat berat bagi kita semua, namun aku percaya kita bisa mengatasinya... dan berjanjilah kalian semua tidak akan meninggalkanku dan untukmu Kiba kau jangan terlalu emosi saat berhadapan dengan pedang excalibur" ucap Rias menolehkan kepalanya ke arah pemuda bersurai pirang dengan wajah bishounen tak lupa dengan seyuman tulusnya.

"hai buchou !" ucap semua pareegenya yakin.

.

.

.

.

Di luar kekkai tampak sebuah lubang dimensi muncul tak jauh dari dinding kekkai yang tak terjaga oleh pareege Sona. Lubang dimensi itu memunculkan dua orang memakai jubah dengan hoodie yang menutupi kepala mereka sehingga wajah mereka berdua terhalang.

Sosok sebelah kanan yang memakai jubah berhodie berwarna coklat pasir dengan aksesoris seperti kalong melingkar dilehernya (Sasuke the last) tampak melangkahkan kakinya kedepan menuju ke dinding kekkai diikuti dengan sosok disebelahnya yang memakai jubah berwarna hitam sepinggang.

"hn. Kekkai yang lemah..." ucap Sasuke menempelkan tangan kirinya ke dinding kekkai tersebut.

Sementara tak jauh dari tempat mereka berdua salah seorang pareege Sona tak sengaja melihat mereka berdua "kaicho ada dua orang misterius yang mencoba masuk ke dalam kekkai !" ucapnya lewat telepati.

Sementara Sona yang mendengar ada orang berusaha menyusup ke dalam langsung memerintahkan Tsubaki serta Saji untuk kesana beserta dirinya sendiri.

Di tempat Sasuke dan Naruto

Tampak sebuah lambang aneh muncul di belakang kedua pemuda tersebut, Naruto yang merasakan ada yang datang langsung membalikkan badannya di ikuti Sasuke "hn. Ada yang datang..."

Tampak Sona beserta kedua paragenya menatap tajam kedua orang di depan mereka yang sosoknya tak diketahui karena terhalang hoodie yang mereka kenakan "siapa kalian ? dan mau apa kalian masuk kedalam ?" tanya Sona dengan nada datar.

Naruto beserta Sasuke yang masih menggenakan hoodie tampak tak menjawab langsung pertanyaan dari gadis kecil di depannya tersebut.

"hn. Kami tak mempunyai urusan denganmu..." ucap Sasuke lalu membalikkan badannya mencoba kembali masuk ke dalam.

Namun sebuah serangan seperti peluru air menghentikannya, beruntung Naruto dengan sigap memblok serangan tersebut dengan benda aneh bewarna hitam yang tiba tiba keluar dari balik jubahnya.

Sona menyipitkan matanya melihat benda aneh yang tiba tiba keluar dari salah satu orang tersebut 'benda apa itu ? bentuknya mirip pasir...'

Sasuke melirikkan matanya sejenak ke arah Sona dan kedua paragenya "hn. Kami tidak ingin bertarung dengan kalian sekarang..." ucap Sasuke lalu melangkah ke arah dinding kekkai, tiba tiba tubuhnya menembus pelindung tersebut dan sudah berada di dalam.

Sona beserta kedua parage miliknya langsung di buat shock dengan kemampuan Sasuke tersebut, bagaimana tidak orang itu mampu menembus kekkai yang dia buat dengan paragenya dengan sangat mudah. Sona lalu menatap Naruto yang masih berada di luar kekkai, namun pemuda itu langsung menghilang dengan kilatan kuning dan muncul kembali di samping rekannya yang sudah berada di dalam.

Kedua pemuda itu lalu melangkahkan kakinya menjauh dari tempat Sona dkk "hn. Sampai jumpa lagi..." ucap Naruto sambil mengangkat sebelah tangannya tanpa berbalik. Ketiga remaja itu tampak di buat cengo kembali melihat aksi dari kedua pemuda misterius tersebut.

"a-apa apan mereka..." ucap Saji dengan mulut terbuka lebar.

Sona yang sudah sadar langsung menatap Saji serta Tsubaki dengan wajah serius "kita harus kembali, kita belum tau siapa mereka berdua... melihat cara mereka masuk ke dalam kekkai yang kita buat, aku rasa mereka bukan orang sembarangan..." ucap Sona meski wajahnya masih datar tapi tersirat sedikit rasa cemas di sana.

...

Di dalam kekkai

Tampak Kokabiel masih melayang di udara dengan tampang arogannya yang tetap setia melekat di wajahnya, salah satu pimpinan Da-Tenshi itu kembali menatap ke arah adik maou Luficer beserta paragenya yang tampak sudah tak sanggup bertarung lagi.

"hahahaha... dengan ini perang akan kembali terjadi, saat aku membunuhmu Sirzech akan datang dan memulai perang" ucap Kokabiel dengan tawa gila, tampak sebuah holy spear berukuran raksasa tercipta di atas Kokabiel yang siap dia luncurkan ke arah kumpulan remaja di bawahnya.

Gadis berambut putih dengan tubuh mungil tampak membulatkan matanya melihat ukurang tombak cahaya tersebut "kita tak bisa kabur..." ucapnya pelan.

Issei yang tergeletak memegangi tangan kanannya tampak mengertakkan giginya kesal, disaat seperti ini dirinya masih tak berguna guna melindungi teman temannya 'sial !'

"MATILAH KALIAN !" teriak Kokabiel dan langsung melesatkan holy spear tadi.

Rias beserta seluruh paragenya tampak memejamkan matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.

'setidaknya aku mati dengan keluargaku yang manis manis ini...'

Setelah cukup lama mereka semua memejamkan mata, namun sama sekali tidak ada rasa sakit ataupun ledakan dari holy spear tersebut, Rias mencoba memberanikan diri untuk membuka matanya. Seketika matanya membulat sempurna saat sebuah monster bewarna ungu berbentuk tengkorak menghentikan laju tombak cahaya yang di luncurkan Kokabiel.

"hn. Tak kusangka pria berwajah menyeramkan sepertimu hanya berani melawan kumpulan gadis gadis lemah seperti mereka..."

Mendengar sebuah suara asing yang memecah keheningan, Rias beserta paragenya dan juga Kokabiel mengarahkan pandangannya ke arah pepohonan. Tampak samar samar dua orang memakai jubah dengan hoodie yang menutupi kepalanya tengah berjalan keluar dari balik pepohonan.

"siapa kalian ? menganggu rencanaku saja !" ucap Kokabiel dengan suara menggeram kesal, karena rencananya gagal. Kedua sosok itu lalu menghentikan langkahnya saat sudah keluar dari hutan.

Sriiinggg !

Semua orang yang berada di sana tampak terdiam dengan rasa takut yang tiba tiba merenggut mereka saat melihat mata kedua orang yang baru datang itu seakan memancarkan kekuatan yang sangat besar.

Sosok di sebelah kanan mempunyai mata bewarna ungu kemerahan dengan pola riak air dan berpupil seperti tanda plus "(((+)))" (rinnesenjutsu). Sementara sosok di sebelah kiri mempunyai mata yang hampir sama yakni mata ungu dengan corak riak air namun di setiap garisnya terdapat tiga tomoe yang melingkar yang berjumlah sembilan di setiap matanya (sharinnegan).

"hn. Bentukmu aneh sekali pak tua... apa kau sejenis manusia gagak atau gagak berbentuk manusia berwajah vampir ?" ucap sosok di sebelah kanan menatap Kokabiel yang melayang di udara.

Kokabiel yang mendengar ejekan tersebut langsung melototkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang di ucapkan orang misterius itu "A-APA KAU BILANG SIALAN ?" teriaknya tak terima dirinya diejek seperti itu.

Sosok misterius yang di ketahui bernama Naruto serta Sasuke itu tampak diam tak berniat membuka suara kembali.

Kokabiel yang merasa di acuhkan segera membuat ratusan tombak cahaya dan langsung dia lesatkan ke arah dua orang tersebut. Naruto serta Sasuke tampak diam saja melihat ratusan holy spear mengarah ke mereka berdua. Mereka tampak hanya memejamkan matanya.

Rias beserta paragenya di buat heran kenapa kedua sosok itu malah memejamkan matanya padahal ratusan holy spear tengah meluncur ke arah mereka berdua.

Sweeerrr

Saat ratusan holy spear itu hampir menhantam kedua orang itu, tiba tiba sosok monster yang menyelamatkan Rias dkk tadi muncul kembali dengan di lapisi benda aneh bewarna hitam yang terlihat seperti pasir.

Senyuman yang bertengger di wajah Kokabiel langsung lenyap saat melihat tempat kedua orang misterius tadi terdapat sebuah perisai aneh yang melindungi mereka berdua. Pasir berwarna hitam itu perlahan mengelupas dari susano'o Sasuke dan melayang di atas monster tersebut.

"hn. Serangan seperti itu takkan pernah bisa melukai kami... sekarang giliranku menyerangmu" ucap Naruto lalu mengangkat tangannya ke atas mengontrol pasir besi di atasnya untuk membentuk sebuah bentuk mirip peluru peluru kecil.

"Satetsu Shigure"

Peluru pasir besi itu langsung melesat dengan cepat ke arah Kokabiel yang tampak melindungi tubuhnya dengan ke sepuluh sayapnya.

"HAHAHAHA... apa kau pikir seranganmu ini yang bisa melukaiku ?" ucap Kokabiel dengan tawa gilanya setelah merasa peluru peluru pasir itu sudah tidak menyerangnya lagi.

Di bawah sana Naruto tampak menyeringai di balik hoodienya "hn. Satu hal yang perlu kau tau... seharusnya kau menghindari serangan tadi, bukan menahannya" ucapnya lalu mengarahkan telapak tangannya ke arah Kokabiel yang kebingungan.

"ke-kenapa tu-tubuhku tidak b-bisa digerakkan ?" ucap Kokabiel mencoba menggerakkan anggota tubuhnya namun sia sia, dia merasa tubuhnya seakan tertahan sesuatu sehingga dia tidak bisa menggerakkannya. Tubuh Kokabiel langsung terhempas kebawah saat Naruto menggerakkan tangannya kebawah.

BLAARRR !

Swiingg !

Tap ! Craassh !

"ARRRGGHH !"

Rias beserta paragenya hanya bisa membuka mulutnya lebar lebar, saat melihat Naruto dengan mudah menjatuhkan Kokabiel.

"d-dia bi-bisa menjatuhkan Kokabiel hanya dalam waktu kurang dari lima menit..." ucap Issei tak percaya. Begitu pula dengan teman temannya yang lain.

Kokabiel tampak berteriak kesakitan saat kesepuluh sayapnya beserta kedua tangannya di tusuk dengan batang besi hitam oleh Naruto. pria itu hanya bisa menggeram marah saat Naruto berdiri di atas tubuhnya dengan sebelah kaki yang menahan pundaknya.

"hn. Kau lemah sekali pak tua... ku pikir kau bisa menyulitkanku sedikit... tapi tak perlu kau pikirkan, karena sebentar lagi kau tidak akan merasakan yang namanya sakit lagi..." ucap Naruto lalu menempelkan tangan kanannya ke atas kepala Kokabiel.

"Nigendo..."

Naruto mengembangkan senyumnya saat dia mendapatkan ingatan dari salah satu pimpinan malaikat jatuh itu "hn. Meski aku tidak memperoleh apa yang aku inginkan, setidaknya ini bisa menjadi petunjuk kami disini..." ucap Naruto lalu menarik tangannya dari kepala Kokabiel, beserta itu nyawa Kokabiel ikut tertarik keluar.

Sementara kumpulan remaja di sana tampak semakin membulatkan matanya saat melihat orang yang belum mereka ketahui berada di pihak mana itu menarik keluar jiwa Kokabiel.

"d-dia... m-menarik keluar j-jiwa Kokabiel ?"

Sasuke yang sejak tadi diam memperhatikan sahabatnya itu tampak berjalan ke arah Naruto "hn. Apa yang kau dapatkan..."

Naruto melirikkan matanya ke arah sahabatnya itu "hn. Meski bukan cara pulang, tapi aku mendapatkan ingatan tentang dimensi ini..." ucap Naruto. sasuke mengangguk pelan lalu mereka berdua berjalan meninggalkan tempat tersebut tanpa mengucapkan satu katapun.

Rias yang ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang yang telah menyelamatkan nyawa mereka berusaha memanggil mereka untuk mengintrogasinya "siapa kalian ?" ucapnya sedikit berteriak, namun kedua orang itu masih terus berjalan tanpa menghiraukan teriakan Rias.

Issei yang melihat ucapan ketuanya di hiraukan saja oleh kedua orang tesebut menjadi geram "hei ! jika buchou bertanya pada kalian setidaknya balas sialan !" teriak Issei, namun tetap tak di hiraukan oleh Naruto dan Sasuke.

"sialan ! boosted gear" Isssei lalu mengandagan kekuatannya sacred gearnya itu lalu mengarahkan ke arah kedua orang tadi "Dragon Shoot !"

Sreettt !

TEP !

Sasuke berhenti sejenak lalu menangkap serangan itu dengan tangan susano'o miliknya "hn. Kami tidak mempunyai urusan dengan kalian..." ucap Sasuke lalu menghancurkan serangan Issei tadi. Mereka berduapun menghilang dengan cara mereka masing masing, Sasuke menyerap tubuhnya dengan kamui sedangkan Naruto tubuhnya berubah menjadi pasir besi dan menghilang tertiup angin.

TAP !

Sona beserta paragenya muncul di belakang Rias dkk, gadis itu tampak mengerutkan dahinya saat melihat tidak ada kerusakan yang parah di tempat ini "ada apa Rias ? dimana Kokabiel ?" tanya Sona menghampiri sahabat kecilnya tersebut, yang masih menatap tempat kepergian Naruto serta Sasuke.

Rias yang baru menyadari kehadiran Sona langsung terlonjak kaget "e-eh, kau Sona... ada apa ?" tanya Rias. Gadis berkacamata itu tampak menghembuskan nafasnya sejenak "hah... apa kau baik baik saja ? dan dimana Kokabiel ?" tanya Sona.

Rias lalu mengarahkan pandangannya ke arah tubuh Kokabiel yang tergelatak tak bernyawa tak jauh dari tempat mereka dengan benda seperti besi yang menusuk bagian bagian tubuhnya. Sona membulatkan matanya begitu pula dengan paragenya saat melihat tubuh salah satu pimpinan malaikat jatuh itu sudah tak bernyawa dengan keadaan mengenaskan, mata yang melotot dengan mulut terbuka lebar.

"a-apa yang terjadi ? dan siapa yang berhasil membunuhnya ?" tanya Sona sambil menutup kedua mulutnya.

Rias tampak menggelengkan kepalanya "hah... entahlah Sona, aku juga tak tau siapa... kejadiannya begitu cepat. Saat Kokabiel menyerang kami dengan holy spear ukuran raksasa tiba tiba ada dua orang misterius yang berhasil menahannya dan menyerang Kokabiel. Kemampuan mereka sangat aneh dan luar biasa, bahkan mereka mampu membunuh Kokabiel yang kita lawan dengan susah payah hanya dalam waktu kurang dari lima menit. Dan kau tau, jiwa Kokabiel di tarik keluar oleh salah satu dari mereka" ucap Rias menjelaskan apa yang terjadi saat mereka tengah melawan Kokabiel.

Sona tampak mengerutkan dahinya mendengar cerita Rias "dua orang misterius... jadi mereka yang membunuh Kokabiel ?"

Rias langsung menolehkan kepalanya saat Sona seperti mengenal mereka berdua "apa kau mengenal mereka berdua Sona ?" tanya Rias dengan rasa penasaran.

Sona menggelangkan kepalanya pelan "tidak... tapi saat kami tengah menjaga kekkai di luar, kami bertemu dengan mereka yang mencoba masuk ke dalam sini. Kemampuan mereka sangat aneh... aku tak tau bagaimana menjelaskannya, tapi mereka bisa menembus kekkai dengan mudah. Sebaiknya kita berhati hati dengan mereka berdua, pasalnya kita masih belum mengetahui dengan jelas mereka di pihak mana meskipun mereka telah menyelamatkan kalian" ucap Sona lalu mengarahkan pandagannya ke arah Kokabiel, namun tubuh malaikat jatuh itu sudah tak ada disana.

"dimana tubuh Kokabiel ?"

Sontak mereka semua langsung mengarahkan pandagan ke arah tubuh Kokabiel berada tadi, namun disana hanya ada besi besi hitam tadi yang sudah patah.

"yo ! rivalku... kau sungguh lemah sekali..."

Mendengar suara asing yang mengintupsi kegiatan mereka, Rias cs serta Sona cs langsung mencari dimana sumber suara tersebut.

Tampak seorang dengan armor bewarna silver tengah melayang di udara dengan kedua sayap berwarna putih ke biruan yang berada di balik punggungnya.

"hankuryuuko... apa maksud kedatanganmu kesini... ? dan kenapa kau membawa tubuh Kokabiel ?" tanya Issei yang melihat rivalnya tengah menggotong tubuh Kakabiel.

"heh ! aku kesini ingin menghentikan Kokabiel atas permintaan atasanku, tapi sepertinya aku terlambat karena seseorang sudah membunuhnya terlebih dahulu. Pihak malaikat jatuh akan terkejut meliht hal ini... jadi sampai disini saja pertemuan kita rivalku. Suatu hari nanti kita akan bertemu kembali, dan saat itu pula kita aku berharap kita bisa menyelesaikan urusan kita" ucapnya lalu melesat ke angkasa.

'heh ! mereka berdua orang yang menarik...' pikir Vali yang berada di balik armor vanishing dragonnya.

...

Rias lalu menatap ke arah sahabat kecilnya "jadi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya Sona..."

Sona tampak memejamkan matanya sejenak lalu menghela nafsnya "sebaiknya kita memberitahukan ini pada Sirzech-sama terlebih dahulu, Kokabiel terbunuh dan itu akan menyebabkan kesalah pahaman antara pihak Akuma serta Da-Tenshi yang dapat menyebabkan kembalinya perang" ucap Sona sambil membenarkan letak kaca matanya.

Mereka semua lalu menghilang dengan sihir teleportasi meninggalkan SMA Kuoh yang sedikit berantakan.

-Lost in DxD-

Naruto serta Sasuke tampak tengah berjalan menyusuri jalanan kota Kuoh, keduanya tampak saling diam sambil menatap pejalan kaki yang berlalu lalang. Banyak orang yang menatap mereka heran terutama gadis gadis, wajah mereka merona setiap kali berpapasan dengan kedua pemuda tersebut.

"haah... apa setiap wanita di semua dimensi seperti itu ?" ucap Naruto menghela nafsnya bosan, karena setiap kali mereka berpapasan dengan wanita, wanita itu memandang mereka malu malu dengan wajah merona.

"hn. Lupakan hal itu... sebaiknya kita mencari tempat tinggal karena kita akan lama di sini..." ucap Sasuke lalu melangkah ke sebuah tempat penyedia jasa jual beli rumah murah meriah di sebrang jalan, Naruto hanya mengikutinya saja tanpa banyak bicara.

Sesampainya di tempat tersebut, Sasuke langsung menghampiri wanita yang bertugas sebagai penerima pelanggan.

"hn. Apa ada rumah di jual yang keadaannya bagus di sekitar sini..." ucap Sasuke.

Wanita itu langsung menatap Sasuke, namun sedetik kemudian wajahnya blang saat menatap mata aneh pemuda bersurai raven di depannya itu.

"ha'i ada tuan..." ucap wanita itu lalu memberikan sebuah foto rumah, dengan kondisi yang cukup bagus meski tidak terlalu luas. Sasuke lalu menyetujuinya karena mereka hanya tinggal berdua saja.

"hn. Baiklah aku ambil, berapa harganya...?" tanya Sasuke.

"untuk anda gratis tuan..." ucap wanita itu dengan tatapan kosongnya.

Naruto yang berada di sebelah Sasuke tampak mendengus sebentar melihat cara licik sahabatnya itu "heh ! tak kusangka sharingan bisa digunakan untuk bisnis gelap !"

Sasuke menatap sahabatnya itu melalui ekor matanya "hn. Apa kau mempunyai uang untuk membayar tanah itu Dobe ?" ucapnya datar.

Naruto memutar bola matanya mendengar jawaban Sasuke "ha'i ha'i lakukan sesukamu..."

Wanita itu lalu menyerahkan surat surat rumah yang akan di tempati oleh Sasuke serta Naruto nantinya "ini dia tuan surat suratnya..."

"hn. Terima kasih..." ucap Sasuke sambil mengambil surat tersebut lalu melangkah keluar bersama Naruto.

"lain kali datang lagi ya tuan..." ucap wanita tadi.

"heh ! apa dia pikir ini kedai ?" ucap Naruto sedikit terkekeh geli.

.

.

.

.

To Be Continued

...