Oh Sweet Sugar Daddy

.

.

.

.

"Ada apa dengan Luhan?" tanya Baekhyun saat melihat sahabatnya,Luhan, menenggelamkan wajah ditangannya yang terlipat.

"Ia menangis," jawab Yixing yang masih mengelus punggung Luhan yang bergetar.

Baekhyun memutar bola matanya, "Aku tahu Yixing. Maksudku apa yang terjadi sehingga ia menangis seperti ini?"

"Uh, sebenarnya aku juga tidak tahu."

Oh Yixing. Pria Angelic yang polos, Zhang Yixing, jika saja Luhan sedang tidak bersedih sekarang, ia mungkin akan memeluk Yixing untuk melindungi manusia polos itu dari kejahatan dunia, seperti amukkan Baekhyun.

"Yixing ka-" Baekhyun menarik nafas untuk meredam emosinya, "Oke ,aku tidak akan marah. Aku tidak akan berkata kasar. Aku seorang yang sabar."

"Baekhyun bisakah kau tidak berisik? Luhan sedang bersedih sekarang!" Omel Yixing sambil memandang tajam Baekhyun.

Baekhyun hanya bisa menganga tak percaya.

"Guys, sudahlah. Aku baik-baik saja." Ucap Luhan akhirnya sambil mengangkat kepalanya.

"Yeah Benar, jika baik-baik saja berarti kau menangis sangat hebat hingga lendir keluar dari hidungmu dan matamu bengkak dan merah berarti kau sangat baik-baik saja,Luhan." Ujar Baekhyun sarkastik. Luhan menundukkan kepalanya dan (tidak lupa) melap lendir dihidungnya.

"Luhan," panggil Baekhyun lembut, "Kita sudah berteman sejak lama, kau tidak perlu menyembunyikan sesuatu dari kami ya kan yixing?"

"Yap! Benar!" ujar Yixing antusias. Luhan tersenyum kecil, betapa beruntungnya ia mempunyai sahabat seperti Baekhyun dan Yixing yang begitu pengertian dan-

"Uh kecuali kehidupan seksmu Luhan. Aku tidak ingin mendengarnya."

Luhan cemberut dan kembali merengek, "TAPI AKU TIDAK PUNYA PENGALAMAN SEKS UNTUK DIBICARAKAN DENGAN KALIAN! BAHKAN AKU TIDAK PUNYA KEKASIH EMPAT TAHUN TERAKHIR INI! OH BETAPA MALANGNYA HIDUPKU!"

Baekhyun menatap Yixing dengan tajam.

"Luhan, menjadi single selama empat tahun bukan hal yang penting sekarang,oke? Sekarang aku ingin kau menceritakan masalah apa sebenarnya yang membuatmu menangis."

Luhan ingat lagi akan hal buruk itu,membuatnya kembali bersedih.

"Kau tahu, bagian keuangan dari kampus memanggilku dan mengatakan jika aku tidak membayar biaya kuliah, mereka akan mengeluarkanku."

"Benarkah mereka mengatakan itu?"

Luhan mengangguk dengan lemah.

"Shit.. Dasar tua bangka brengsek berani-beraninya ia mengancammu hanya karena kau belum membayar biaya kuliah?! Apa mereka hanya mengejar uang dari mahasiswa mereka?! Aku bersumpah aku akan masuk ke kantor mereka dan-"

"Baekhyun-ah!" potong Luhan sambil membekap Baekhyun dengan tangannya, "Dan aku bersumpah jika kau melakukan itu, aku akan mengirimkan video dance kita ke e-mail Chanyeol!"

Baekhyun menepis tangan Luhan dari bibirnya.

"Fine!" serunya kesal.

Luhan menghela nafas, "Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Baekhyun duduk diantara Luhan dan Yixing dengan lemas. Walaupun kantin begitu ramai namun tiga sahabat itu terdiam, tenggelam dalam pemikiran mereka masing-masing.

"Hey apa kau meminjam uang kami?" tawar Yixing.

Luhan menggeleng dengan keras, "Tidak! Aku sudah banyak meminjam uang dari kalian. Aku tidak mau membebani kalian lagi."

"Tidak apa Lu," ujar Baekhyun, "Kami senang membantumu."

"Tapi jumlahnya sangat banyak Baekhyun."

"Aku bisa meminta bantuan Chanyeol. Luhan kau harus lihat rumah Chanyeol. Oh Astaga ia sangat kaya raya, bahkan ia mempunyai kolam renang yang lebih besar dari rumahku."

Luhan terkikik geli mendengar perkataan Baekhyun.

"Tidak usah Baek. Aku tidak mau menyusahkan orang lain. Hal itu menambah beban pada diriku."

"Well walaupun aku ingin sekali melihat kolam renang dirumah Chanyeol," canda Luhan.

"Ha! Aku ingat dulu aku harus menyelamatkan Park Chanyeol ketika klub musik pergi berlibur ke pantai," ujar Yixing sambil mendecak, "Kenapa Bocah itu mempunyai kolam renang jika ia tidak bisa berenang sama sekali?"

"Mungkin untuk melakukan pool sex denganku?" ucap Baekhyun sambil tersenyum.

"Ewww! Baekhyun bisakah kau hentikan khayalan mesummu itu?! Atau paling tidak jangan pernah bagi khayalan ataupun pengalaman seksmu kepada kami lagi!" protes Yixing.

"Hey! Kalian harus mengakui kalau disini hanya akulah yang mempunyai pengalaman yang bagus seputar seks!"

"Pfftt Please pecundang, kalau kau berbicara tentang Seks akulah dewanya. Sang lelaki terpopuler, Prince Panda."

Mereka bertiga menoleh kesumber suara dan melihat Huang Zitao berdiri dengan angkuhnya sambil mengibas rambut (khayalan) nya.

"Eww Huang Zitao," ledek Baekhyun ketika Zitao sudah melangkah pergi bak model.

"Populer,bokongku. Bahkan aku tak melihatnya datang tadi," ucap Luhan Jengkel.

"Uh guys," Panggil Yixing membuat Luhan dan Baekhyun menoleh, "Siapa dia?"

"Yixing kau serius?!" tanya Luhan tak percaya, "Astaga! Kau sekamar dengannya sewaktu masih di asrama!"

"Oh ya?"

Baekhyun menepuk dahinya.

"Yixing temanku," tanya Baekhyun, "Mungkin kepalamu terhantam batu ketika kau sedang berjalan. Tapi dia Huang Zitao, teman sekamarmu. Kalian bermusuhan karena ia merebut mantan kekasihmu, Wuyifan, Kau ingat?"

"..."

"Yixing? Kau ingat kan?"

"..."

"Yixing kau dengar ak-"

"FUCK! THAT BITCH!" amuk Yixing, "BRENGSEK, BERANI-BERANINYA MENGHINA KITA! PECUNDANG KATANYA?!OH AKAN KUPATAHKAN TULANG PUNGGUNG BOCAH SIALAN ITU!"

"Astaga Yixing! Tahan amarahmu!" ucap Luhan sambil menahan Yixing.

"YA!HUANG ZITAO! KEMARI KAU! JANGAN PIKIR AKU TIDAK TAHU KELAKUAN BUSUKMU YA! AKAN KUSEBARKAN KEPADA SELURUH UNIVERSITAS KALAU KAU ITU LELAKI SIMPANAN!"

"BENARKAH?!" pekik Baekhyun dan Luhan bersamaan.

Yixing terkejut dengan kata-kata yang keluar dari bibirnya sendiri.

"Uh aku tidak tahu apa yang kukatakan tadi. Lu-lupakan saja."

"Yixing aku tahu kau pelupa tapi aku juga tahu kau pembohong yang buruk jadi cepat jelaskan apa yang kau katakan barusan!"

Yixing duduk gelisah ditempatnya ketika Baekhyun dan Luhan tidak berhenti menatapnya dengan tajam.

"Wah! Kartun dragon ball sudah mulai! Aku harus pulang untuk menontonnya!"

Yixing hendak beranjak dari tempat ia duduk namun Luhan segera menahannya dan mendorong Yixing untuk kembali duduk.

"Yixing Dragon Ball sudah tidak lagi ditayangkan ditelevisi,menurutmu aku tidak tahu?!"

"Luhan benar," ucap Baekhyun, "Kami masih ingat benar bagaimana kau menangis seperti akhir dunia akan tiba ketika episode terakhir Dragon Ball ditayangkan!"

Yixing menghela nafa berat. Kalau sudah begini ia tidak bisa lagi menghindar.

"Baiklah akan kujelaskan!"

Baekhyun dan Luhan tersenyum penuh arti lalu duduk disisi Yixing,menanti Yixing untuk bercerita dengan antusias.

Ck, Dasar ahjumma penggosip.

"Jadi ketika kami masih menjadi teman sekamar dulu, seorang ahjussi sering sekali berkunjung untuk bertemu Tao. Kukira ia adalah ayah dari Tao, tapi mereka berinteraksi layaknya sepasang kekasih! Ah dan kau tahu tas-tas bermerk yang Tao miliki? Itu semua dibelikan oleh ahjussi itu! Ahjussi itu sangat kaya!"

"Wah.." ucap Baekhyun dan Luhan bersamaan.

"Aku pernah bertanya kepada Tao siapa lelaki itu dan Tao bilang ia adalah sponsor hidup yang ia kenal dari internet."

"Huh?!Benarkah?!" pekik Luhan.

"Iya benar! Bahkan Tao memberikan aku situs dimana mereka bertemu!"

"Apakah itu situs prostitusi?" tanya Luhan penasaran.

"Bisa kubilang situs itu mirip dengan situs prostitusi, tapi tidak ada yang dengan jelas-jelas menawarkan seks. Entahlah, kebanyakan dari mereka menawarkan bayi untuk para ayah."

"Bayi?" tanya Luhan, semakin bingung dengan penjelasan Yixing.

Yixing mengangguk yakin, "Iya! Aku ingat salah satu pengguna memposting ini, 'Seorang baby memerlukan daddy yang bisa memberikannya kehangatan'."

"Astaga benarkah?" tanya Luhan, "Oh bayi yang malang, pasti ia sudah tidak mempunyai orang tua."

Yixing mengangguk lesu, "Iya kasihan bayi itu, aku hampir saja menawarkan diri untuk mengadopsinya."

"Apakah kita harus mengadopsinya dan menjaga bayi itu bersama? Bagaimana menurutmu Baekhyun?"

"Baekhyun?" panggil Luhan sekali lagi ketika temannya itu tak kunjung menjawabnya.

"Baek-"

"Yixing coba ulang apa yang kau katakan sebelumnya?" tanya Baekhyun.

"Huh? Aku ingin mengadopsi bayi?"

"Bukan. Oh astaga aku tidak mungkin menanyakan percakapan bodoh kalian. Bukan itu. Tentang Tao, apa yang ia ucapkan padamu?"

"Uh kalau dia memakai sebuah situs untuk bertemu dengan ahjussi kaya itu?"

"Ah!" pekik Baekhyun sambil menjentikkan jari, "Aku punya akal!"

"Apa itu?"

Baekhyun menyeringai, "Luhan, aku akan membantumu untung membayar biaya kuliah bahkan menjadi milyuner!"

"Huh? Bagaimana caranya?"

Baekhyun tertawa sadis, "Oh itu mudah, kau hanya perlu duduk disini dan menyerahkan semuanya kepada Byun Baekhyun yang cerdik!"

Baekhyun melangkah pergi dengan tawa sadisnya yang menggema.

Luhan mengernyitkan dahi. Apapun itu, tapi Luhan harusnya ingat akan satu hal, bahwa ide apapun yang keluar dari kepala Baekhyun tidak akan pernah baik.


.

Malamnya, setelah pulang dari tempatnya bekerja paruh waktu disebuah kedai Kopi, Luhan memutuskan untuk menghitung uang yang ia punya serta uang yang harus ia keluarkan untuk membayar biaya kuliah dan sewa apartemennya.

Kalau saja ia tetap tinggal di Beijing, ia tidak akan hidup susah seperti ini.

Ia sering memikirkan hal itu, apalagi ketika ia sedang kesusahan. Luhan sering berpikir untuk pulang ke Beijing dan meminta maaf kepada orangtuanya atas perilakunya yang bebal ,tak menuruti perintah orang tuanya. Tapi ketika ia melihat Yixing dan Baekhyun yang selalu menyempatkan diri untuk menemani Luhan, pemikiran itu hilang dari kepala Luhan. Karena walaupun ia harus hidup susah di Korea Selatan, tinggal diapartemen yang sangat sempit, dan bekerja tiga pekerjaan paruh waktu sekaligus, ia tetap bisa menggapai impiannya dengan bersekolah di universitas favoritnya dan bertemu teman-teman yang baik seperti Baekhyun dan Yixing.

"Sial, gajiku bulan ini masih kurang," rengek Luhan, "Berapa pekerjaan lagi yang harus kulakukan untuk membayar biaya hidupku?!"

Ratapan Luhan terhenti ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Halo Cinderella!" sapa Baekhyun riang ketika Luhan membukakan pintu, "Ibu Perimu ini datang untuk membantumu!"

"Ew Baekhyun apa kau mabuk lagi?" tanya Luhan galak.

Baekhyun terkikik geli, "Ayolah Lu jangan bersikap galak seperti itu, tersenyumlah!"

"Bagaimana aku bisa tersenyum jika aku mempunyai hutang yang menumpuk!" ucap Luhan sambil menghempaskan diri dikasurnya.

"Aku sudah bisa membayangkan dua tahun lagi, aku akan terkapar dilantai apartemenku, menunggu ajalku menjemput karena aku kelaparan."

Baekhyun duduk disisi tubuh Luhan dan membalik tubuh sahabatnya itu agar menghadap kearahnya, "Aww Ayolah Lu, bersikap optimis."

"Maka dari itu aku ada disini, aku akan membantumu mengubah hidupmu Luhan." lanjut Baekhyun.

"Bagaimana caranya Baekhyun?"

Baekhyun tersenyum manis, "Izinkan aku mengenalkan proyek yang kuberi nama 'MENGUBAH HIDUP LU HAN DENGAN SEKEJAP'"

Luhan menatap heran Baekhyun yang sedang melempar confetti berbentuk hati diudara (hey,apakah ia sengaja membuatnya?).

"Oke... Jadi apa isi dari proyekmu itu?"

Baekhyun tersenyum bangga, "Isi proyek itu adalah mendaftarkanmu ke sebuah situs yang akan merubah hidupmu!"

"Situs apa itu?" tanya Luhan.

"Situs yang Tao kunjungi untuk mendapat 'sponsor' hidup seperti yang Yixing ceritakan."

"HUH?! Maksudmu situs yang menjual bayi-bayi itu?! Apa kau mau menjual diriku Byun Baekhyun?"

Baekhyun menghela nafas berat.

"Luhan aku tidak tahu darimana pemikiran itu datang , aku bahkan tidak tahu kenapa semakin hari kau berpikir seperti Yixing. Tapi Situs itu bukan situs untuk menjual bayi ataupun situs prostitusi."

"Tapi Yixing bilang disana banyak yang menawarkan bayi!"

Baekhyun hampir menangis.

"Luhan, dengarkan aku, baby yang dimaksud di situs itu bukan bayi asli, oke, baby yang dimaksud adalah orang-orang yang mencari sugar daddy."

"Su-sugar, apa?"

"Sugar. Daddy."

"Siapa itu Sugar Daddy?"

"Sugar daddy itu orang-orang kaya yang akan mensponsori kita yang mendaftar disitus itu!"

Luhan tercengang, "Benarkah? Tanpa imbalan apapun?"

"Uh Ada juga yang meminta imbalan, tapi kebanyakan dari mereka meminta... seks." ujar Baekhyun ragu.

Mata Luhan membulat, "Bukannya itu sama saja dengan prostitusi?! Aku tidak mau!"

"He-hey! Tapi tidak semua sugar daddy meminta seks! Ada juga yang dengan tulus ingin membantu!"

Luhan melipat tangannya didada dan berbalik membelakangi Baekhyun, "Tapi tetap saja Baek, kau menyuruhku untuk menjual diri!"

"Luhan aku tidak mengatakan hal itu! Hal ini patut dicoba! Lagipula aku sudah mengecek situs itu dan kau tahu apa yang kutemukan disana?"

Luhan yang mulai penasaran, melirik sedikit kearah Baekhyun .

"Sugar daddy yang berada disana super tampan dan super kaya!"

"Aku tak tertarik."

Baekhyun tersenyum. Ck, Baekhyun sangat mengenal Luhan, walaupun ia menolak dan membalikkan badannya, Baekhyun tahu setelah mendengar kata tampan dan kaya, keteguhan Luhan akan rutuh sebentar lagi.

"Ada sugar daddy yang masih sangat muda."

"Baekhyun sudah kubilang aku tak ter-"

"Mereka mempunyai tubuh yang sangat bagus, Luhan. Oh kau harus lihat betapa seksinya sugar daddy itu memposting foto tubuh mereka yang atletis."

"Baekhyun.."

"Kau sudah lama tidak melakukan seks bukan? Berapa lama? Empat tahun? Bukankah kau juga merindukan sentuhan hangat dari seorang kekasih?"

"Baek-"

"Bayangkan tangan kekar itu memelukmu dari belakang,Luhan. Bayangkan penis gagah itu me-"

"Oke tunjukan aku situsnya."

Baekhyun,sekali lagi, tersenyum penuh kemenangan.

"Kau hanya perlu mendaftarkan emailmu, membuat nama pengguna baru dan mengisi beberapa biodata." Ucap Baekhyun sambil menyerahkan laptop kearah Luhan.

Luhan menerima laptop itu dan mulai mengetik data dirinya.

"ManU_LH7? Itukah nama pengguna yang akan kau gunakan?" tanya Baekhyun tak percaya.

Luhan mengangguk, "Nama ini sama dengan nama instagramku, ManU_LH7. Itu berarti aku,Luhan,pencinta manchester united!"

Baekhyun memandang Luhan dengan aneh, "Lu kau mau mencari sugar daddy oke? Bukan bergabung digrup penggemar sepak bola!

Luhan cemberut, "Lalu menurutmu nama seperti apa yang harus kugunakan? Apa kau bisa mencarikan nama yang lebih baik dari ini huh?"

Baekhyun berpikir sambil memerhatikan Luhan dari atas ke bawah membuat Luhan risih dan menutup tubuhnya yang dibalut piyama ungu bergambar unicorn (hadiah dari Yixing ketika ia ulang tahun).

"Bagaimana dengan babydeer?"

"EWW Itu sangat tidak manly!" gerutu Luhan.

"Memang. Seperti dirimu kan?"

"Thanks Baek." Ucap Luhan dengan nada sarkastik.

"Sama-sama Luhan. I know you the best. Sekarang cepat buat akunnya!"

Luhan dengan sebal mengetik 'babydeer' di komputernya (ya walaupun ia tidak suka, ia tetap menuruti Baekhyun) dan mendaftarkan diri disitus tersebut.

"Oh mereka meminta foto profilku!" ucap Luhan. Hal ini adalah satu-satunya hal yang membuat Luhan cemas. Ia tidak mempunyai foto yang cukup bagus untuk dipakai menjadi foto profil.

Yap, dari 2456 foto di ponselnya, ia tidak bisa menemukan foto yang bagus untuk dijadikan foto profil.

"Oh Baek!Tolong foto aku!" ucap Luhan panik. Ia lalu menyerahkan ponselnya kepada Baekhyun dan duduk dikasurnya untuk berpose.

"Baiklah, tapi sebentar aku mau kekamar mandi dulu."

Setelah beberapa menit, Baekhyun keluar kamar mandi dan melangkah menuju ranjang Luhan yang tak jauh dari sana.

"Oke Lu, aku Sud- APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!" teriaknya histeris saat ia melihat Luhan sedang berbaring dengan hanya memakai kemeja putih,bahu terekspos dan tanpa celana.

"Uh berpose?" ucapnya , berpose seseksi mungkin dikasurnya.

"You little bi-" Baekhyun menghela nafas dan melempar celana yang tergeletak dilantai kearah Luhan, "Cepat pakai celanamu!"

Luhan menuruti Baekhyun dan memakai piyamanya sambil cemberut, "Apa salahnya dengan bajuku huh? Aku hanya berpikir ini kesempatanku untuk memakai kemeja ini! Aku tidak pernah sempat memakainya!"

"Luhan, aku tahu niatmu membeli kemeja itu oke. Aku bahkan tidak mau mengatakannya dengan lantang karena niatmu itu sangat kotor! Dan kukira kau sangat menentang prostitusi!"

"Hey!Aku hanya berusaha terlihat... menjual?"

Baekhyun menganga tak percaya. Kadang ia tidak mengerti jalan pikiran temannya.

"Lu sudahlah sekarang cepat pakai celanamu oke? Agar aku bisa memotretmu dan kau bisa menyelesaikan pendaftaran profilmu."

"Baiklah," gerutu Luhan sambil mengganti pakaiannya kembali menjadi piyama ungu unicornnya.

"Cepat Lu!Oh astaga kita menghabiskan waktu 1 jam hanya untuk melakukan hal ini!" entah kenapa Baekhyun tiba-tiba merasa lelah.

Luhan sudah mengganti pakaiannya dan duduk bersila dikasur. Baekhyun mulai mengarahkan Luhan untuk memiringkan kepalanya sedikit dan tersenyum layaknya anak kecil.

"1,2,3 Yap!Astaga kau sangat menggemaskan Luhan! Lihat!" seru Baekhyun sambil menunjukkan hasil fotonya.

"Oh Kau terlihat seperti bayi! Akan ada berapa orang ya yang mau menjadi daddymu?" canda Baekhyun sambil menyiku Luhan. Mereka berdua tertawa lalu memasang foto itu di akun Luhan. Luhan lalu mengisi beberapa kalimat untuk mendeskripsikan dirinya, ia lalu menyimpan deskripsi itu dan berharap apa yang dilakukannya sekarang adalah benar.


.

"Tua bangka sialan," gerutu Luhan, "Kau tahu Xing? Dikelas tadi ia menjadikanku contoh mahasiswa yang tidak baik hanya karena aku belum membayar uang kuliah tapi tetap memakai fasilitas disini. Apa ia gila? Bedebah!"

"Luhan! Jangan mengatakan umpatan kasar itu! Ini adalah perpustakaan oke? Tempat sakral dimana mahasiswa-mahasiswa datang untuk belajar dalam damai bukan untuk mendeng-"

"ALOHA BITCHES!" seru Baekhyun saat ia menemukan kedua sahabatnya.

Yixing ingin menangis meraung-raung dilantai perpustakaan.

"Hey kenapa dengan yixing?" tanya Baekhyun yang melihat pundak bergetar Yixing.

Luhan mengedikkan bahu, "Mental breakdown mungkin."

Baekhyun mengangguk lalu duduk disamping Luhan.

"Luhan! Coba tebak berapa sugar daddy yang sudah meminta persetujuan pertemanan ke akunmu?!"

Luhan berpikir sebentar, "Uh...17?"

"Bukan! Tapi 119!" ucap Baekhyun sambil tertawa keras membuat para pengunjung perpustakaan memandang kearah meja Luhan dengan tidak suka.

Yixing ingin sekali bersembunyi dikolong meja selama Baekhyun masih bersekolah di kampus mereka.

"119?! Wow!"

"Yup! Menakjubkan bukan? Sekarang saatnya kau memilih daddymu Luhan!" ucap Baekhyun sambil memberikan ponselnya pada Luhan.

"Yixing-ah,kau kenapa?"

"A-aku ingin bersembunyi dilubang hitam. Selamanya." Ucap Yixing dengan lemas.

Baekhyun cemberut, "Yixing-ah, jangan seperti itu okay? Ayo bantu aku dan Luhan memilih daddy yang cocok untuk Luhan!"

Yixing mengangguk lemas lalu bergabung dengan sahabat-sahabatnya yang sedang mengerubungi ponsel Baekhyun.

"Hey Bagaimana dengan pria ini? Ia mempunyai pabrik pembuatan furnitur di namyangju." Tanya Luhan.

"Uh dia terlihat seperti jerapah,ia terlalu tinggi." komentar Baekhyun.

"Lalu bagaimana dengan kekasihmu? Apa ia jerapah juga?" ucap Yixing.

Baekhyun menatap Yixing tajam, "Jangan lupakan kau juga pernah berpacaran dengan Jerapah juga!"

Yixing terdiam dan cemberut.

Luhan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan memencet tombol 'reject' untuk menolak permintaan pertemanan dari pria-jerapah-dari-namyangju tersebut.

"Oh bagaimana dengan ini?Damn, dia sangat seksi Lihat bagaimana spandeks merah itu membalut pahanya yang kekar." Komentar Baekhyun sambil menjilat bibirnya.

"Dan juga sangat tampan. Disini dikatakan ia anak dari seorang pengusaha wow!" Luhan hampir saja menerima permintaan pria itu jika saja Yixing tidak berteriak histeris dengan pelan (what?),

"Oh fuck! Lihat penisnya membentuk fortunes cookies!"

Luhan membesarkan foto pria tersebut dan ketiga sahabat itu secara otomatis tertawa bersamaan.

"Perutku sakit!" ucap Luhan disela tawanya.

"Aku sampai menangis menertawakannya," timpal Baekhyun.

"Bayangkan jika kita pecahkan fortune cookiesnya, keberuntungan apa yang akan kita dapat? Atau malah kita mendapatkan kesialan karena ia tidak bisa lagi melakukan hubungan seks?Hahahaha."

Baekhyun dan Luhan terdiam dan menatap Yixing yang masih tertawa terbahak-bahak.

"Kalian mengertikan?Fortune cookies?" ucap Yixing sambil menunjuk penisnya, "Pecah? Tidak lagi bisa melakukan seks? Hahahahaha."

"Yixing stop oke," ucap Baekhyun mengontrol unicorn liar itu.

"Oke!Selanjutnya!" Luhan membuka profil selanjutnya.

"Ia terlalu putih. Aku tidak suka!" ucap Baekhyun.

"Hey!Tunggu!" ucap Yixing sambil memerhatikan foto pria itu dengan lebih teliti, "Ia tidak buruk!"

"Oke, bagaimana kalau kita lihat profil dan beberapa foto yang ia unggah?" usul Luhan yang diberi anggukan sahabatnya. Ia membuka sebuah album dan melihat beberapa foto abs dan foto seorang pria berpose 'cool' disebuah gedung dengan background menara eiffel dibelakangnya.

"Wow, pria ini sangat seksi dan kaya," ucap Baekhyun saat melihat salah satu foto dimana pria itu tidak memakai baju disebuah gym terkenal.

"Dan dia juga pintar," lanjut Yixing saat melihat foto pria itu berpose di depan universitas cambridge saat hari kelulusannya.

"Luhan,pilih dia." Ucap Yixing.

Baekhyun mengangguk, "Luhan. Dia orangnya."

Luhan kembali menatap foto pria yang ada layar ponsel Baekhyun. Dan dengan mantap memencet tombol terima yang berada didalam profil pria bernama Kim Junmyeon itu.


"Kau sudah siap?" tanya Baekhyun sambil merapikan coat yang dikenakan Luhan.

"Yup!" jawab Luhan antusias. Malam ini ia akan bertemu dengan Kim Junmyeon, lelaki yang ia temukan di situs i-like-daddy's-sugar beberapa hari yang lalu. Setelah Luhan menerima permintaan pertemanan Junmyeon, mereka saling mengirim pesan. Junmyeon enam tahun lebih tua dari Luhan, ia adalah lulusan universitas cambridge dan sekarang sedang bekerja diperusahaan ayahnya (Calon CEO Luhan! Ia seorang Calon CEO!). Mereka memutuskan untuk bertemu disebuah kafe malam ini ,untuk bertatap muka dan memberikan Luhan uang untuk membayar kuliahnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu!" seru Luhan.

"Hati-hati Luhan! Semoga berhasil!" teriak Baekhyun.

"Jangan Lupa belikan aku berlian ketika kalian pulang!" seru Yixing.

"Jangan lupa pakai pengaman ketika kalian melakukan 'itu'!" teriak Baekhyun membuat Yixing tertawa dan Luhan lari dengan cepat karena malu.

Luhan tidak hentinya tersenyum diperjalanan. Ia sudah membayangkan betapa tampan dan ramahnya Junmyeon di kehidupan nyata. Luhan juga membayangkan kalau Junmyeon adalah orang yang romantis. Sebenarnya adakah kekurangan yang Junmyeon punya?

"AAHHH!" teriak Luhan histeris saat sebuah motor besar berwarna putih melaju dengan cepat diatas genangan air tepat didepan Luhan hingga membuat genangan air itu menyemprot Luhan.

"FUCK! YA! KAU BRENGSEK! LIHAT APA YANG KAU PERBUAT DENGAN BAJUKU!" umpat Luhan walaupun ia tidak yakin sang pengendara motor mendengarnya.

"Dasar sialan. Kalau tidak bisa mengendarai motor,jangan berkendara bodoh! Kau pikir ini arena balap?! Fuck, bajuku kotor! Bedebah!"

Luhan menghentikkan umpatannya ketika ia melihat motor itu berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri. Motor itu memutar arah dan melaju hingga ia berhenti tepat disebelah Luhan.

"Uh ," gumam Luhan. ia berdiri gelisah ditempatnya.

Sang pengendara berjaket putih dengan helm yang berwarna sama turun dari motor dan menghampiri Luhan.

"H-hey, kau tahu aku tidak serius dengan umpatanku barusan kan?" tanya Luhan sambil mundur menjauhi pengendara motor itu. Ia tidak mengatakan apa-apa namun terus mendekati Luhan.

"Wow, tenang! Kau tahu? Ini salahmu. Jadi wajar kan kalau aku marah?" ucap Luhan sambil terus menjauhi pengendara motor itu, "Well walaupun harusnya aku tidak mengumpat. Tapi kadang kau tidak bisa menahan amarahmu kan?"

Luhan tertawa canggung.

Pengendara motor itu berdiri terlalu dekat dengan Luhan, membuat ia tidak nyaman.

"Oke, tuan pengendara motor, dengar,"

Luhan tidak sempat melanjutkan perkataannya ketika sang pengendara membuka helm'nya dan yang Luhan liat adalah.

Fuck. Apakah. Ia. Dewa. Yang. Turun. Dari. Langit?

Ia bukan manusia,manusia tidak mungkin sesempurna 'piece of art' yang sedang berdiri didepan Luhan ini.

Lihat hidung itu, Luhan bisa meluncur dari hidung itu.

Lihat bibir merah itu, Luhan tidak keberatan jika bibir itu mendesahkan namanya seduktif setiap malam.

Atau, Mata itu. Astaga mata tajam dengan alis tegas itu. Tuhan pasti menghabiskan waktu yang lama untuk membuat mata indah itu kan?

"Hey!"

Luhan tersadar dari lamunan 'remaja-di-mabuk-cinta'nya dan menjawab pengendara motor (yang sempurna dan seksi) itu dengan tergagap.

"Uh, oh, ya?"

"Kau tidak apa-apa kan?"

Hati Luhan berbunga-bunga. Oh 'piece of art' ini memperhatikanku.

"Sepertinya otakmu terbentur sesuatu."

"Huh?"

"Atau kau memang biasanya dungu seperti ini?" ucap pengendara motor itu.

Luhan bisa mendengar hatinya retak.

KENAPA BIBIR INDAH DENGAN SUARA SEKSI ITU BISA MENGELUARKAN KATA-KATA BERACUN SEPERTI ITU?

Luhan, kau harus membalasnya! Kau baru saja dikatai Dungu, Luhan, DUNGU!

"Uh,a-aku tidak apa-apa."

Yeah right. Bagus Luhan.

"Bagus kalau begitu," ucap pengendara motor itu datar, "lain kali jika kau melihat orang berkendara motor didepanmu, jangan berteriak histeris layaknya wanita seperti itu. Kau hampir saja membuatku menabrak kendaraan didepanku. Kau mengerti?"

Luhan hanya bisa menganga.

Uh,permisi, apa? APA?

Siapa dia bisa memerintah Luhan?! Beraninya dia berbicara kepada Luhan layaknya berbicara kepada anak kecil!

"Well, aku tidak akan teriak jika kau- HEY!" teriak Luhan saat pengendara motor itu kembali menaiki motornya, "Hey! Bajuku terkena genangan air!"

"Lalu?"

Emosi Luhan sudah diambang batas.

Siapa sebenarnya yang dungu disini?!

"Lalu? Itu semua karena kau!"

Pengendara motor itu menaruh helmnya dan merogoh sesuatu dari saku celana jeansnya yang ketat (Luhan,fokus,oke?).

"Kalau begitu pakai kartu ini untuk membeli baju baru." Ucap pengendara motor itu tenang, "Pilih yang kau suka. Aku tidak peduli berapa harganya."

Luhan memegang kartu kredit ditangannya dan menatap si pengendara motor hingga ia menghilang dibalik jalan raya Seoul.

"PIECE OF ART BOKONGKU?! DASAR SIALAN!" umpat Luhan kesal.

.

Luhan berakhir datang terlambat menuju kafe 30 menit dari waktu yang dijanjikan karena ia harus membeli baju baru.

"Junmyeon-ssi, maaf aku terlambat! Tadi ada sebuah insiden kecil diperjalanan," ucapnya merasa bersalah saat duduk didepan Junmyeon.

Junmyeon tersenyum ramah, "Tidak apa Luhan. Apa insiden itu parah? Kau baik-baik saja kan?"

Hati Luhan tersentuh.

"Aku baik-baik saja," jawab Luhan sambil tersenyum, "Terima kasih karena sudah bertanya."

Junmyeon tersenyum lalu meminta Luhan untuk memesan apapun yang ia mau. Pertemuan mereka berjalan dengan lancar. Junmyeon, seperti prediksi Luhan, adalah pria yang sangat baik. Ia juga penuh dengan etika dan sopan santun. Junmyeon berjanji akan membayar biaya kuliah Luhan besok dan ia tidak meminta imbalan apapun. Kecuali satu hal.

"Hah? Menghadiri sebuah pesta?" tanya Luhan.

"Ya,pesta kecil disebuah hotel yang baru saja kerabatku buka. Aku berharap kau bisa menemaniku untuk datang kesana?"

Oh siapa yang bisa menolak pria yang berkepribadian baik seperti Junmyeon? Tentu bukan Luhan. Luhan tidak bisa menolak, hingga dengan yakin ia setuju dengan ajakan Junmyeon dan Junmyeon berjanji akan menjemput Luhan minggu depan.

.

"Bagaimana penampilanku?" tanya Luhan kepada kedua sahabatnya yang datang malam itu.

"Sempurna," ucap Yixing.

"Tentu saja, harga tidak bisa berbohong," timpal Baekhyun.

"Ya! Jadi menurutmu penampilanku seperti ini hanya karena jas yang kupakai?"

"Luhan kau tampan tapi Jas mewah ini memberikanmu sedikit cahaya hingga kau semakin terlihat mempesona!"

"Yeah,terserah!"

Ponsel Luhan berdering dan ia segara meraihnya diatas kasur.

"Oh Junmyeon sudah menungguku dibawah! Doakan aku ya!"

Kedua sahabatnya memberikan jempol kearah Luhan dan melambaikan tangan ketika Luhan bergegas turun untuk menemui Junmyeon.

"Wow Luhan kau terlihat mempesona," Puji Junmyeon.

"Terima kasih Junmyeon. Terima kasih juga untuk Jasnya."

Junmyeon tersenyum, "Bagaimana kalau kita berangkat sekarang?"

Luhan membalas senyuman Junmyeon dan masuk ke mobil (Junmyeon membukakan pintu untuknya, kya!).

.

Luhan sampai disebuah hotel mewah di Dongdaemun. Ia tercekat kagum melihat desain mewah hotel itu ketika ia memasuki lobi. Ia yakin kamar mandi hotel ini lebih besar dari apartemennya. Dua kali lipat.

Junmyeon membimbing Luhan menuju hall dimana pesta berlangsung. Tempat itu begitu ramai dengan orang-orang berbusana mewah. Pembicaraan tentang saham dimana-mana, suara gelas wine beradu terdengar disekitar Luhan. Pesta ini terlalu mewah. Hingga membuat Luhan mual.

"Luhan," panggil Junmyeon, "Akan kau kenalkan kau dengan adikku. Ia berumur 20 tahun seperti kau."

Luhan memaksakan senyumnya. Ia tidak enak untuk menolak Junmyeon walaupun sebenarnya ia ingin pergi ke tempat yang lebih sepi dan menenangkan.

"Tunggu disini." Ucap Junmyeon.

Ketika Junmyeon pergi, Luhan buru-buru menelepon Baekhyun.

"Ada apa Lu?"

"Panic attack!" ucap Luhan panik, "Jemput Aku baek. Please. Aku ingin pulang. A-aku-"

"Oke,Lu, tenang. Dengarkan aku. Ambil nafas dalam-dalam. Keluarkan. Tenang oke?"

Mengikuti perintah Baekhyun, Ia menarik nafas dalam dan menghelanya pelan beberapa kali sebelum akhirnya nafasnya tercekat.

"Halo?Lu? Ada apa?"

"B-baek.."

"Ya?"

"Dewa dari neraka itu ada disini!"

"Huh?"

Mata Luhan membulat ketika dewa dari neraka alias 'piece of art' alias pengendara motor alias bedebah yang bertemu dengannya seminggu yang lalu berada disana. Terlihat tampan dan Seksi dengan balutan jas hitam yang dipenuhi batu-batu putih yang menghiasinya. Oh kalau saja sikapnya tidak seperti bedebah, Luhan akan terkagum-kagum melihatnya seperti remaja dimabuk cinta.

Bedebah (seksi) itu melihat kearah Luhan. Luhan membuang muka. Berharap ia tidak mengenal Luhan dan pergi begitu saja. Ya pergi kemana saja, ke neraka sekalipun, asal tidak menghampiri Luhan.

Tuhan.

Tuhanku yang penyayang dan baik, aku tahu aku banyak berdosa, tapi kumohon, jauhkan iblis itu dariku ya tuhan.

Tolong.

"Luhan."

Suara Junmyeon terdengar, bagaikan jawaban dari tuhan atas doa Luhan.

"Kenalkan ini adikku."

Luhan menoleh dan... Ya,hidup terkadang tak adil. Tuhan sedang menertawai nasib buruk Luhan. Bedebah-seksi-dan-tampan itu sekarang berdiri dihadapan Luhan.

"Oh Sehun."

Luhan melihat tangan dengan jari panjang itu terulur untuk berjabat tangan dengannya.

Dengan ragu Luhan mengulurkan tangan juga untuk menerima jabatan tangan itu.

"Lu-luhan."

Sehun tersenyum.

Demi patung Unicorn berwarna pink dikamar Yixing. Pria Angkuh yang Luhan temui minggu lalu, tersenyum?

"Luhan.." ucap Sehun pelan, "Nama yang bagus."

Luhan tersipu malu dan tidak sadar Junmyeon pergi meninggalkan dirinya sendirian dengan Sehun untuk menyapa tamu lain.

"Aku harus mengingat nama itu."

"Huh?"

Sehun mencondongkan tubuhnya dan berbisik,"Untukku desahkan malam nanti."

Sehun menyeringai membuat Luhan bergidik ngeri.

Ia benar-benar Iblis.

Iblis yang seksi.

TBC

APA INI APA?!

Yup Sekali lagi,Humor Gagal.

Udah lama gak nulis jadi,ya,beginilah acak2an.

Ditunggu reviewnya ya ;)