Sequel : Friends forever (A/N: FRIENDZONE, FRIENDZONE EVERYWHERE, MUAHAHAHA)

Hello lovely! lama tak jumpa, sebetulnya aku agak baper mengetahui bahwa fic karyaku dengan penyuka dan review terbanyak ini akan berakhir (ANE BAPER BANGET SUMPAH) ah, cukup cerewetnya mari kita cekidot aja. warning: OOC, typo, eyd gak bener (sebetulnya aku bingung eyd itu apa...)


.

Liburan Musim panas kelas dua, setelah liburan berakhir Semester dua di mulai, lalu setelah itu kelas tiga... duh, kok rasanya cepat sekali waktu berjalan.

Pagi itu aku sedang jalan-jalan di pedesaan di Osaka, udara yang sejuk, suasana yang tenang dan pemandangan yang indah menyegarkan pikiranku kembali. Ibuku sudah tak secerewet dulu, ayahku juga membelaku sewajarnya kalau ada apa-apa, kakak dan adikku juga mendukungku.

Sambil meregangkan tanganku dan menatap langit aku perpikir 'Persoalan keluarga sudah selesai, tinggal...

...

Aku sudah menyampaikan perasaanku dan pertimbanganku pada mereka seminggu yang lalu via sms, bahkan saat mereka menelponku kurasa aku sudah menyampaikan jawabanku sesuai perasaanku dengan bahasa sehalus mungkin (dan aku harus berusaha keras untuk itu)... tapi sejak itu tak ada kabar dari mereka...

Lalu pandanganku beralih ke sawah, hutan dan gunung dengan matahari terbit di hadapanku. Pemandangan yang cantik sekali.

'Apa mereka marah ya? Apa mereka kesal ya? Apa mereka membenciku hingga sudah tak menganggapku teman lagi? Apa mereka sudah melupakanku?' memikirkan hal-hal itu tiba-tiba muncul rasa sakit di di dadaku

Maafkan aku...

"[Name]-chan, ada apa? kok mukamu begitu?" suara melambai ini... pasti...

Lalu aku berbalik untuk membuktikan dugaanku, Bingo.

"Reo-senpai? Kau kesini juga saat liburan? Hayama-senpai dan Eikichi-senpai dimana?" tanyaku

"Ah, Hayama masih tidur, Eikichi sedang angkat beban. Nah, ada apa?" tanyanya halus sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum lembut khas cewek(eh).

Aku menatapnya, yah, kurasa aku bisa menceritakannya padanya...

.

.

.

"Ehh?! Keenamnya?! Kamu?! Bahkan Sei-chan juga?!" Sei-chan? Ah, sepertinya Sei satu sekolah dengan kak Reo dan masuk klub basket juga. Sambil berbincang kami berjalan bebarengan menelusuri jalan setapak desa.

"Reo-senpai heboh ya" komentarku pelan dan datar.

"Ha-habis-! Tunggu [name]-chan, itu dia mengatakannya saat kelas berapa?" ekspresi bersemangatnya langsung berubah menjadi berkerut seperti menemukan sesuatu yang aneh.

"Kelas tiga, tapi jika kuingat kembali dia sudah 'bergerak' dari kelas dua sih..." kataku mengingat kembali, tunggu, kok jadi ngomongin ini sih?

"Jadi kau di sukai oleh kedua kepribadian Sei-chan?! Whoaa..." dia menatapku tak percaya dan binar matanya itu lho... dan bunga-bunga imajinernya itu lho!

"Oh ayolah Reo-senpai aku kudu gimanaaaa~?!" tanyaku geregetan.

"Ahahaha, tenanglah [name]-chan, pasti ada jalan keluarnya... kau seperti ini manis sekali~" jawabnya santai sambil melambaikan tangannya sambil fangirl-naksudku fanboying(?).

"Oi... sepertinya kau menikmati sekali ya" komentarku datar sambil menatapnya..

"Ha? Memangnya terlihat seperti itu ya?"" tanyanya balik.

Percuma.

[Jam 10...]

Aku tiduran di atas pohon tertua yang kulihat di hutan-tempatku bermain dulu- yang untungnya masih tetap terjaga seperti dulu. Suara serangga yang menggema di langit musim panas menambah gerah udara, daun yang bergesekan tertiup angin membuat suasana menjadi lebih tenang, suara kicauan burung dan keramaian anak-anak yang bermain dari kejauhan...

Jadi ngantuk...

Aku menatap lurus kedepan, kehamparan sawah dan beberapa rumah sederhana di pinggir jalan, lalu beberapa orang yang bekerja di sawah itu dan beberapa anak bermain di sungai, ada yang berlari kearah mereka membawa semangka, masa kecil memang menyenangkan.

Lalalala lalala lalala~

Ameagari no niji mo rin to saita hana mo irodzuki afuredasu~
akaneiro no sora aogu kimi ni ano hi koi ni ochita...

Shunkan no doramachikku, firumu no naka no hitokoma mo
kienai yo kokoro ni kizamu kara...

Kimi da yo kimi nanda yo oshietekureta~
kurayami mo hikaru nara hoshizora ni naru
kanashimi mo egao ni mou kakusanaide
kirameku donna hoshi mo kimi o terasu kara

Nemuri mo wasurete mukaeta asahi ga yatara to tsukisasaru
teikiatsu hakobu zutuu datte usureru kimi ni aeba
seijaku wa romanchikku koucha ni toketa shugaa no you ni
zenshin ni meguru yo kimi no koe

Kimi da yo kimi nanda yo egao o kureta
namida mo hikaru nara ryuusei ni naru
kizutsuita sono te o mou hanasanaide
negai o kometa sora ni ashita ga kuru kara

Michibiitekureta hikari wa kimi da yo
tsurarete boku mo hashiridashita
shiranu ma ni kurosu shihajimeta
hora ima da soko de hikaru nara

Kimi da yo kimi nanda yo oshietekureta
kurayami wa owaru kara

Kimi da yo kimi nandayo oshietekureta
kurayami mo hikaru nara hoshizora ni naru
kanashimi mo egao ni mou kakusanaide
kirameku donna hoshi mo kimi o terasu kara

Kotae wa itsudemo guuzen? hitsuzen?
itsuka eranda michi koso unmei ni naru
nigirishimeta sono kibou mo fuan mo
kitto futari o ugokasu hikari ni naru kara...

[Hikaru Nara-Goose House]

Aku bersenandung kecil sambil kembali menyusuri jalan saat sebuah mobil berhenti di seberang jalan sedikit di depanku

...

1

2

3

LI-LIMOUSINE?! Emang di desa seperti ini ada ya yg punya, ah, mungkin punya saudara atau pemilik sebuah villa dekat sini-ah, ada yang turun.

Dan saat kulihat yang turun adalah beberapa orang berjas hitam yang berlari menghampiriku-kayak Matrix deh-setelah saling sapa dalam sekejap mereka menggendongku dan membawaku pergi...

...

AKU DICULIK TOLOOONG!

.

.

.

"Eh... ini maksudnya apa?" tanyaku entah pada siapa

Dihadapanku ada air terjun yang beneran ca'em banget di tengah hutan dengan kolam jernih dan beberapa batu besar di bawahnya, dikelilingi pohon yang hijau dan beberapa tumbuhan berbunga di sekitarnya, lalu di dinding air terjun ada beberapa tumbuhan paku-pakuan dan lumut.

Subhanallah

(Re : Oi Author. Au : Re-chan, aku Cuma iseng dengan maksud tersembunyi #Dilempar)

"[NAME]-CHAAAAAN~" dari kejauhan aku mendengar suara dan selanjutnya aku jatuh tersungkur

Berat! Dan lagi apa kenyal-kenyal dan menempel di punggungku?!

"[name]-chan! [name]-chan! O hisashiburi [name]-chaan~ aku kangen sekali~" katanya sambil menggelayut di atas tubuhku yang sekarang agak sulit kugerakkan.

"..." tunggu, rasanya aku kenal dengannya

"Momoicchi! Kau membuatnya tak bisa bernafas-ssu!" suara ini juga aku kenal.

"Momoi-san, sebaiknya kau segera melepaskan pelukanmu" suara datar nan lembut ini juga.

"Ah! [ ]! Kau juga 'diajak' kesini ya?" suara ini... meskipun sudah agak berat tapi mana mungkin aku lupa.

"Sepertinya ini akan menjadi pesta kecil yang menyenangkan ya Taiga" suara lembut yang melumerkan hati wanita ini juga. Meskipun sekarang sudah agak berat

"Sat-chin, sebaiknya kau segera menyingkir, kau kan berat..." suara malas yang tak berubah ini juga.

"Mou! Mukkun hidoi! Humph!" dia melepaskan pelukannya dan bangun, 'beban' di punggungku juga hilang, tapi aku tak bisa-tepatnya tak mau bangun.

"Oi Daijoubu ka [name]? Jangan-jangan tulangmu remuk?" dan suara malas lainnya tapi yang ini lebih... berat dan serak? Entahlah. Tapi terdengar cukup seksi.

"Dai-chan! Aku benci kamu!" suara ringan dan tinggi tadi terdengar sebal.

Dan aku mendengar tawa kecil dari orang yang menanyakan keadaanku

"Um... kenapa [name]-chan nggak bangun-bangun?" tanya suara ceria lain lagi. Kali ini pria dan aku mengenalnya. Suara yang kalau tertawa selalu terdengar puas sekali.

"Sepertinya dampak 'serangan'nya lebih besar dari yang kuduga-nanodayo" suara lainnya menyahuti, suara yang berat dan dalam.

"Sepertinya semuanya sudah lengkap, mari kita langsung mulai saja pesta persahabatan sekaligus reuni ini" dan suara terakhir yang melengkapi puzzle itu akhirnya muncul.

"Ayo [name]-san, yang lalu biarlah berlalu, hal seperti itu tak akan memutuskan tali pertemanan kita" suara datar itu melembut sambil mengelus kepalaku. Ukh, aku ingin menangis.

"Hayoloh, kau membuatnya menangis Kuroko"

"Aku tidak membuatnya menangis, Kagami-kun"

"[Name]-cchi jangan menangis-ssu!"

"[Name]-chan~ ayo cepat kesini! Kita renang bareng yuk~"

"Satsuki, memangnya kau membawa baju renang berapa?"

"2, soalnya Akashi-kun sudah bilang kalau kita juga akan mengajak [name]-chan, dan hentikan senyuman anehmu itu"

"Lah? Kelihatan jelas ya?"

"Sepertinya kejutannya membuahkan hasil yang memuaskan, Midorima"

"Sepertinya kau puas sekali, Akashi"

"Tentu saja"

"[name]-chin... ini kue yang aku buat untuk kita semua... nanti kehabisan lho..."

"Wah... Atsushi, tak kusangka kau bisa membuat kue!"

"berkat saran Muro-chin dan Aka-chin, dan bantuan dari Kaga-chin, Mido-chin dan Takao-chin..."

"Ahahahahaha! Muka yang belepotan krim kocok itu tak akan pernah kulupakan!"

"Diamlah Bakao!"

Dan pesta kecil itupun berlangsung meriah yang dipenuhi tawa para pemuda dan pemudi itu

.

.

.

END


.

Kisah friendship seperti ini selalu berhasil membuatku terharu meskipun aku sendiri yang menciptakannya T^T

Minna, reader yang aku sayangi sampai-sampai ingin kupeluk dan kucium kalian satu-persatu/plak.

Terima kasih banyak atas support kalian... aku... aku... HUWAAAA! AKU TIDAK PERNAH MENYANGKA KARYAKU-KARYAKU YANG SEPERTI INI... HUWAAAAA! KALIAN YANG TERBAIK! TAT

Ao: ehem, karena author kita lagi bamper (Mo: Dai-chan, yang bener baper) mulai dari sini kami yang akan mengambil alih.

Kuro: Terima kasih atas semua dukungan kalian terhadap author, kalian berhasil mendorongnya hingga mencapai titik ini

Aka: dan berkat kalian juga author tak pernah menyerah untuk terus menulis dan mencari ide dalam keadaan apapun. Terima kasih

Himu: Kami dan para pemain lainnya juga sangat berterima kasih dari hati terdalam kami atas partisipasi kalian *sparkles~*

Ki: Terima kasih juga karena megikuti cerita ini dari awal sampai akhir-ssu! Ingin kupeluk deh!

Mo: Ki-chan, nanti mereka takut. *menghadap reader* dan terima kasih atas saran dan kritiknya yang membangun! Kata author, dia akan berjuang untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya! Dan terima kasih mau menjadi temanku Re-chan!

Kaga: Err... dan juga author meminta maaf untuk yang mengharapkan cerita ini sampai ke... apa? Extra Game?-ah ya itulah, karena cerita ini berakhir sampai di sini, dan juga karena hubungan kalian dengan para chara akan langgeng sampai... kakek... nenek... *mengerutkan alis* *muka jadi gelap*

Mido: *melirik Kaga* kau memang tak bisa diharapkan. *menghadap Reader* dan juga dia meminta maaf atas nyelenengnya alur, typo dan semua ke eroran yang terjadi selama ini dan yang paling membuatnya kesal adalah alur yang benar-benar nyeleneh-nanodayo *naikkan kacamata* tapi sepertinya kalian tak menyerah *memalingkan muka* *rada blushing*

Taka: Ahahahaha! Bilang saja kalau kau senang mereka temani selama ini Shin-chan! Jangan bertele-tele yang jauh deh! Bwahahahaha!

Mido: BAKAO DAMARE!

Mura: *kraus-kraus* Reader-chin boleh aku memakanmu?

Author: OH NO YOU CAN'T MATE, DON'T EAT OUR PRECIOUS

All: terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini dan sampai bertemu di karya Author yang lain! *melambaikan tangan* *pita dan glitter berjatuhan*

FINAL END