Indiscriminate Love

Disclaimer : Naruto © Mashashi Kishimoto

Author : Namikaze Fansboy

Rated : T

Genre: Romance/

Pair : Naruto X Sakura

.

.

.

Summary : Haruno Sakura adalah seorang aktris cantik, terkenal dan ternama, Sakura merupakan siswi dari Konoha Highschool, suatu hari ia secara tidak sengaja tertabrak oleh seorang siswa bernama Naruto yang merupakan siswa sederhana dengan kehidupan sederhana pula.

Chapter 1 :

Gadis bersuraii soft pink yang tidak lain adalah Haruno Sakura terlihat sedang turun menuruni tangga mengingat hari ini ia harus sekolah dan juga ini sudah waktunya untuk sarapan.

"Ohayou Tousan, Kaasan!" Sapa Sakura pada kedua orang tuanya.

"Pagi juga Sakura!" Sapa balik kedua orang tuanya, kemudian mereka sarapan bersama.

"Oh kamu mau bareng sama Tousan atau di antar sopir? Sekalian Tousan mau ke kantor!" Ucap Kizashi pada Sakura.

"Tidak usah Tousan! Sakura sama sopir saja!" Jawab Sakura.

"Sakura!" Panggil Mebuki mendapat atensi dari Sakura yang masih sarapan.

"Apa setelah sekolah apa kau akan syuting lagi?" Tanya Mebuki pada Sakura.

"Habis sekolah aku nanti masih syuting untuk drama terbaruku, mungkin nanti pulangnya agak malam dari jam makan malam!" Jawab Sakura.

"Baiklah! Kalau begitu hati-hati dan jangan lupa makan ya!" Nasehat Mebuki di balas anggukan oleh Sakura.

"Baik Kaasan! Kalau begitu Saku berangkat dulu!" Ucap Sakura kemudian beranjak dari tempat duduk.

"Sudah siap Sakura-san?" Tanya Sopir yang biasa mengantar Sakura yang bernama Yamato.

"Sudah! Mair kita berangkat!" Tanggap Sakura kemudian memasuki mobil.

"Oh ya! Nanti pulang sekolah tidak sudah menjemputku karena pihak agency akan menjemputku!" Ucap Sakura pada Yamato.

"Baiklah Sakura-san!" Jawab Yamato pada majikannya.

"Ngomong-ngomong kalau tidak salah lawan main anda di drama nanti adalah teman sekolah anda yang bernama Uchiha Sasuke bukan?" Tanya Yamato pada Sakura, Sakura dan Yamato memang dekat karena Sakura meminta agar Yamato tidak terlalu kaku padanya.

"Benar sekali! Memangnya ada apa Yamato-san?" Tanya Sakura.

"Ahhh.. tidak apa! Bukannya Sasuke menyukaimu Sakura-san? Bahkan dua minggu lalu ia menembakmu!" Ucap Yamato atau lebih tepatnya menggoda Sakura yang sudah ia anggap sebagai adik.

"Jangan mulai menggodaku Yamato-san!" Protes Sakura di balas kekehan oleh Yamato.

"Tapi selama ini aku belum pernah melihatmu menggandeng cowok manapun! Apakau memang tidak tertarik dengan para Fans boymu?" Tanya Yamato.

"Entahlah Yamato-san, untuk saat ini masih belum ada yang bisa membuatku tertarik!" Jawab Sakura.

"Hmmmm... padahal Sasuke sangat populer di kalangan wanita di jepang bahkan ia menjadi Aktor muda terbaik di jepang! Dan seharusnya kau senang disukai orang sepertinya!" Pungkas Yamato.

"Itu memang benar adanya! Tapi aku tidak memiliki perasaan apapun kepadanya!" Jawab Sakura.

"Benar juga! Dan ngomong-ngomong kita sudah sampai jadi pembicaraan kita sambung lainkali lagi!" ucap Yamato pada Sakura, yang di balas anggukan oleh Sakura kemudian menuruni mobil.

Mobil pengantar jemput Sakura sekolah itu kemudia berlalu meninggalkannya. Kemudian Sakura juga ikut berlalu dan mendapat tatapan kagum dari para siswa maupun siswi, sedangkan di tempat tak jauh dari gerbang terdapat gadis cilik yang menangis terisak.

"Hey kau kenapa?" Tanya seorang pemuda berambut pirang kepada gadis kecil yang menangis tadi.

"Hiks... tadi aku bersama hiks... ibuku tapi kemudian aku tersesat!" Ucap gadis kecil itu yang masih menangis terisak.

"Sudah jangan menangis!" Ucap pemuda itu memberikan sebatang permen apel kepada gadis kecil itu, gadis kecil itu menerima dengan senang hati dan tangisnya perlahan terhenti.

"Bagaimana kalau Niisan bantu mencari ibumu? Ngomong-ngomong siapamu namamu?" Tanya pemuda itu,

"Namaku Hotaru!" Jawab gadis kecil itu.

"Nama yang bagus! Nama Niisan Naruto!" ucap pemuda yang ternyata bernama Naruto, kemudian Naruto dan anak itu bercanda guaru sebentar karena tak lama berselang ibu dari anak itu datang.

"Terimakasih ya nak! Karena sudah menjaga putriku!" Ucap sang ibu dari anak tersebut.

"Ahh.. itu bukan apa-ap-..." Ucapan Naruto terpotong karena mendengar bel masuk berbunyi.

"Kalau begitu aku permisi dulu Basaan" Ucap Naruto pamit kemudian masuk kedalam ruang sekolah.

'Anak yang baik!' Batin ibu dari anak tadi.

= Indiscriminate Love =

Tet! Tet!

Bunyi pertanda bel istirahat sontak membuat penghuni kelas 11-3 langsung berteriak senang karena pada akhirnya mereka bisa lepas dari mapel yang mematikan bagi para siswa kalau tidak matematika.

"Akhirnya pelajaran membosankan dari Kakashi-sensei selesai juga!" Ucap senang gadis pirang pony tail.

"Kau jangan seperti itu Pig! walau bagaimanapun dia tetap sensei kita!" Ucap Sakura pada gadis yang ia panggil dengan sebutan Pig.

"Memang sih! Habis saat ia mengajar aku mengantuk!" Balasnya kemudian berjalan bersama sang sahabat menuju kantin sekolah dengan mandapat tatapan binar dari para siswa laki-laki.

"Kau selalu seperti itu Ino!" Ucap Sakura pada Ino.

"Terserah! oh ya ngomong-ngomong nanti kau akan syuting perdana di drama terbarumu bersama Sasuke itu ya?" Tanya Ino antusias pada Sakura.

"Benar! Memang ada apa? dari tadi orang-orang selalu menanyakan hal tersebut?" tanya Sakura, kemudian mereka duduk di bangku yang disediakan kantin sekolah, dan perlu informasi sekolah mereka adalah sekolah bertarah Internasional yang sudah terkenal di seluruh jepang bahkan sering menjuarai olimpiade tingkat internasional. Baiklah kembali ketopik utama dimana Sakura dan Ino berbincang.

"Ayolah forehead jangan berpura-pura bodoh! aku maupun kau sendiri tahu bahwa Sasuke itu cinta padamu! perlu aku pertegas cinta!" Ucap Ino menekan di beberapa kata.

"Lantas apa hubungannya dengan drama kita nanti?" Tanya Sakura.

"Aku tahu kau dan Sasuke menjadi tokoh utama! mungkin saja kalian akan cinlok nanti!" Ucap Ino menggoda sahabatnya kemudian tertawa.

"Itu tidak mungkin!" Tanggap Sakura dengan muka pura-pura cemberut.

"Terserah kau mau cemberut atau tidak karena aku tahu kau itu hanya akting!" Ucap Ino sukses membuat Sakura memerah karena kesal, tapi rasa kesal Sakura mendadak hilang setelah Sasuke, Neji, dan Kiba datang menduduki tempat di depan Sakura dan Ino.

"Sendiri saja para ladies?" tanya Kiba pada keduanya.

"Menurutmu?" Balas Ino.

"Oh ya Sakura, nanti ketempat syuting mau bareng denganku?" Tawar Sasuke pada Sakura.

"Emmm... sepertinya tidak usah karena pihak agencyku nanti akan menjemputku!" Jawab Sakura membuat Sasuke sedikit kecewa.

"Kau bisa bilang kep-..."

Brak!

Ucapan Sasuke terhenti saat melihat pemuda bersurai coklat menjatuhkan sebuah pesanan kemeja mereka dan itu sukses membuat Sasuke dan teman laki-lakinya tersulut amarah.

"Gomen!" Ucap pemuda bersurai coklat itu yang dikenal sebagai Konohamaru.

"Dimana matamu Hah!" Ucap Kiba berteriak kepada Konohamaru.

"Maafkan aku!" Ucap Konohamaru meminta maaf kepada semuanya dengan muka menunduk.

"Kau harus diberi pelajaran!" Ucap Kiba yang mulai mengayunkan tangannya sedangkan Konohamaru hanya dapat memejamkan mata untuk menerima rasa sakit, sebenarnya ia bisa saja melawan tapi mau bagaimana lagi posisinya yang salah.

Tap!

Sesenti sebelum pukulan Kiba mengenai wajah Konohamaru sebuah tangan menangkap kepalan tangan Kiba membuat pukulan itu terhenti, orang-orang yang melihat pemandangan itu terkejut karena sebelumnya tidak ada yang berani kepada Sasuke dan teman-temannya.

"Bisa kau maafkan dia? dia sudah maaf lagipula ia tidak sengaja!" Ucap pemuda pirang yaitu Naruto pada Kiba santai kemudian melepas cekalan tangannya.

"Terimakasih Niisan!" Ucap Konohamaru pada Naruto.

"Kau pergilah!" Ucap Naruto di balas anggukan oleh Konohamaru.

"Hey tunggu! Ck! Siapa kau berani-beraninya mencampuri urusanku!" Ucap Kiba menuding Naruto.

"Aku bukan siapa-siapa! hanya murid dari Konoha Highschool!" Ucap Naruto kemudian beranjak meninggalkan kelima siswa dan siswi populer itu.

"Hey-.." Kiba ingin mengejar Naruto tapi ditahan oleh Sasuke agar tetap tenang demi menjaga image mereka yang menjadi figur masyarakat sebagai artis.

Sedangkan tampak gadis bersurai soft pink yaitu Sakura menatap punggung Naruto dengan pandangan tak percaya dan kagum, tak percaya karena selama ini belum ada yang berani menyela Sasuke dan temannya dan juga kagum karena melihat kebaikan dan ketulusannya dalam membantu orang.

"Urusan kita belum selesai!" Ucap Kiba lagi, entah Naruto mendengar atau tidak ucapan Kiba.

"Tenang Kiba, kita harus tenang demi menjaga eksistensi kita!" Ucap Sasuke pada sahabatnya., kemudian mereka melanjutkan acara mereka dengan makan siang mengingat istirahat tinggal beberapa menit lagi,

= Indiscriminate Love =

"Sakura!" Panggil Ino pada Sakura karena daritadi gadis pink ini hanya melamun saja tanpa memperhatikan pelajaran.

"Sakura!" Panggil lagi Ino seraya mencubit pipi kanan Sakura membuat sang empu mengadah kesakitan.

"Sakit Pig!" Protes Sakura berusaha memelankan suaranya.

"Habis daritadi kau hanya melamu tanpa memperhatikan apa yang di terangkan oleh Kurenai-sensei!" Ucap Ino pada Sakura.

"..."

"Apa yang sedang kau pikirkan Forehead?" Tanya Ino karena sahabatnya tidak menjawab pertanyaanya.

"Aku hanya masih kepikiran dengan kejadian di kantin tadi! karena setahuku belum pernah ada yang berani melawan Sasuke, Neji, dan Kiba!" ucap Sakura pada Ino.

"Kalau dia yang melawan aku sudah tidak terkejut lagi!" Ucap Ino membuat Sakura menautkan alisnya.

"Maksudmu?" Tanya Sakura heran.

"Ayolah Forehead jangan bilang kau tidak tahu!" Ucap Ino frustasi.

"Ayolah Pig jangan berbelit-belit dan langsung to the point!" Ucap Sakura.

"Pemuda yang menahan tinju Kiba adalah Naruto kapten team kesebelasan dari Konoha Highschool sekaligus pemain terbaik sejepang sekaligus tops skorer dalam turnamen tingkat Highschool kemarin! dan karena bakatnya itulah ia bisa mendapat beasiswa untuk bersekolah di sini!" Ucap Ino.

"Darimana kau tahu sebanyak itu?" Tanya Sakura pada Ino.

"Tentu saja aku tahu! karena beberapa minggu lalu itu menjadi trending topic di sekolah! tapi wajar saja kau tidak tahu karena saat itu sedang membuat single terbarumu!" Ucap Ino pada Sakura yang di balas anggukan.

"Baiklah sekarang Ino kerjakan soal nomor empat didepan!" Ucap Kurenai-sensei yang mengajar tentang pelajaran Bahasa inggris, Ino yang tiba-tiba di panggil tentu saja terkejut dan dapat dilihat wajah Sakura sedang menahan tawa agar tidak meledak.

'Awas saja kau forehead' Batin Ino seraya membatin sumpah serapah pada sahabat pinknya itu.

= Indiscriminate Love =

Setelah beberapa lama menunggu didepan gerbang akhirnya mobil jemputan dari pihak agency akhirnya datang juga terlihat bahwa wajah gadis itu kelelahan.

"Maafkan saya nona Sakura tadi di jalanan agak macet karena ada kecelakaan!" ucap sang sopir memberikan alasan keterlambatannya kepada Sakura yang akhirnya dapat dimengerti oleh Sakura.

"Tak apa! kalau begitu ayo berangkat!" ucap Sakura kemudian berlalu memasuki mobil untuk menuju kelokasi syuting.

Sesampainya di tempat Syuting Sakura langsung sisambut oleh para kru make up untuk mendani Sakura agar terlihat cantik saat akting nanti walau sebenarnya tanpa makeuppun gadis itu terlihat cantik.

"Hime, hari ini kau terlihat sangat canti memakai setelah itu dengan make up natural." Pemuda bersurai raven yang menjadi lawan main Sakura itu mengeluarkan rayuan gombal adalannya dalam akting cerita ini.

"Sato-kun, jangan berkata yang tidak-tidak kau membuatku malu" Ucap Sakura yang sedang memerankan peran sebagai kekasih dari Sasuke dengan memasang muka sebagus mungkin dengan suasana yang ada.

"Ini bukan hanya rayuan semata, tapi aku tulus mengatakannya." Sasuke tertawa tapi sedetik kemudian ia melanjutkan dialognya.

"Aku mencintaimu Sara!" Ucap Sasuke

"Aku juga mencintaimu.. sangat mencintaimu, Sato-kun..." Balas Sakura membalas dialaog Sasuke.

"CUT!" Teriakan dari sutradara sontak membuat mereka melepaskan cengkrama mereka, kemudian menuju ketempat asisten mereka guna sekedar minum ataupun mengelap keringat, walau bagaimanapun juga mereka sudah mulai sejak tiga jam yang lalu dan sekarang hari sudah menunjukan pukul setengah delapan malam.

"Akting yang hebat Sakura! kau mendapat chemistry yang baik dengan Sasuke! ya walau bagaimanapun juga itu karena kau memang setiap hari berjumpa dengan Sasuke!" Ucap sutradara Jiraiya pada Sakura.

"Sama-sama Jiraiya-san, ya mungkin perkataan anda benar!" Jawab Sakura tersenyum pada Jiraiya.

"Kalau begitu sampai jumpa besok Sakura!" Ucap Sutradari Jiraiya kemudian meninggalkan Sakura yang mulai berkemas-kemas untuk pulang mengingat hari sudah mulai malam. Tapi sedetik kemudian ia urungkan niatnya karena sepertinya didekat lokasi syuting ada sebuah taman, mumpung hari belum terlalu larut ia berinisiatf untuk pergi ke taman tersebut.

Tak ada lima belas menit Sakura sudah sampai di sebuah taman kecil yang menggunung menyerupai miniatur bukit, kemudian ia duduk di bawah sebuah pohon rindang dengan wajah mengadah ke langi menyaksisan jutaan bintang bertabur dilangit, tanpa sadar ia teringat kapan terakhir ia melakukan ini, yang terakhir ia ingat adalah saat ia kecil dulu dirinya sering melakukan ini. Karena terlalu asik melihat taburan bintang ia tidak menyadari ada seorang pria berdiri di belakangnya.

"Tak baik untuk seorang gadis apalagi aktris ternama sepertimu duduk dibawah pohon di taman karena bisa saja ada tindak kejahatan!" Mendengar ada orang yang berbicara dengan dirinya membuat dirinya kembali keduni nyata, dan membalik dan terlihat pria berumur 30-tahun yang ia kenal sebagai sopirnya Yamato.

"Apa yang kau lakukan disini Yamato-san?" tanya Sakura pada Yamato.

"Tentu saja menjemputmu! mengingat tadi pihak agency memberitau bahwa kau ingin ketaman dekat lokasi terlebih dahulu!" Jawab Yamato.

"Ck! Mereka selalu saja mengganggu acara kesenanganku!" Gerutu Sakura pada pihak agencynya.

"Jangan seperti itu! mereka melakukan itu karena tidak ingin terjadi apa-apa dengan salah satu aktris sekaligus penyanyi terbaik mereka!" Ucap Yamato.

"Terserah saja! yang terpenting aku tidak suka ada yang mengganggu waktu yang sangat jarang aku dapatkan ini walau hanya sekedar menikmati keindahan taman!" Ucap Sakura.

"Lantas apa sekarang sudah puas?" Tanya Yamato.

"Belum! tapi mengingat hari sudah larut lebih baik kita pulang aku tidak ingin membuat Tousan dan Kaasan cemas!" Ucap Sakura di balas anggukan oleh Yamato, kemudian kedua orang berbeda gender dan usia itu memasuki mobil kemudian mulai pulang kekediaman Haruno.

Didalam mobil Sakura dan Yamato berbincang-bincang perihal pembicaraan mereka tadi saat berangkat sekolah, bahkan Sakura juga menceritakan tentang kejadian di kantin saat Naruto menahan lajuan tinju dari Kiba.

"Tak kusangka ada yang berani dengan kelompok Sasuke!" Sahut Yamato menanggapi cerita dari majikannya.

"Aku juga tidak menyangka! tapi baguslah dengan begitu masih ada yang tidak suka dengan tindakan Sasuke dan teman-temannya yang menganggap merekalah yang berkuasa di sekolah!" Ucap Sakura pada Yamato.

"Tapi apa benar bahwa pemuda yang bernama Naruto adalah pemain terbaik sekaligus topskrorer turnamen tingkat Highschool itu?" Tanya Yamato pada Sakura.

"Aku juga tidak tahu! hanya saja aku mendapat informasi dari Ino!" Jawab Sakura.

"Begitu! Tapi entah ini perasaanku atau bukan anda yang jarang membicarakan laki-laki kini membicarakan seorang laki-laki yang baru saja anda kenal?" Tanya Yamato atau lebih tepatnya godaan.

"Hey aku tidak menyukainya! hanya saja aku kagum dengan dirinya!" Protes Sakura.

"Saya tidak bilang bahwa anda menyukainya!" Goda lagi Yamato kemudian tertawa pelan.

"Urushai!" Ucap Sakura cemberut.

"Tapi biasanya anda yang dikagumi kenapa anda sekarang yang mengagumi?" Tanya Yamato.

"Entah!" Jawab Sakura kemudian turun dari mobil dengan cepat menghindari godaan dari Yamato.

"Dasar anak jaman sekarang!" Gumam Yamato sembari melihat punggung Sakura yang ini sedang memasuki rumah.

= Indiscriminate Love =

"Sakura bagun ini sudah hampir jam enam!" Teriak Mebuki sambil mengetuk pintu agar anaknya mendengar suaranya.

Sedangkan yang didalam terlihat sedang membuka matanya perlahan.

"Kenapa sih ribut-ribut! ini masih bagi Kaasan!" balas Sakura sedikit berteriak.

"Bagaimana Kaasan tidak berteriak ini sudah pukul enam Sakura!" Balas Mebuki, sedetik kemudian Sakura mengumpulkan kesadarannya dan setelah itu matanya terbelalak melihat jam weker yang menunjukan pukul 05.58.

"HUAH! AKU TERLAMBAT!" Teriak Sakura histeris sedangkan Mebuki yang berada diluar hanya dapat menghela nafas.

"Cepat mandi kemudian sarapan!" Ucap Mebuki kemudian turun menuju meja makan.

20 Menit kemudian Sakura turun dari tangga dan dari penampilannya terlihat masih belum rapi terlihat dari kerah sebelah berdiri, baju belum dimasukkan, dan dasi yang belum terpasang.

"Astaga! lihat penampilanmu ini Sakura!" Ucap Mebuki tak percaya melihat tampang sang anak yang kacau di pagi hari.

"Mau bagaimana lagi! lebih baik nanti merapikan diri di mobil karena bisa telat kalau berdandan terlalu lama!" Jawab Sakura.

"Salahmu sendiri bangun kesiangan!" Ucap Kizashi dbalas cemberut oleh Sakura, kemudian mereka menikmati sarapan pagi bersama. Dan secepat Kilat Sakura mengakhiri makannya kemudian beranjak dari duduknya dan segera pergi untuk bersekolah.

"Ayo Yamato-san kita bergegas!" Ucap Sakura langsung memasuki mobil dan tanpa disuruh dua kali Yamato mengangguk kemudian mereka menuju kesekolah.

Saat ini Sakura sedang kondisi terburu-buru hingga menyuruh Yamato untuk mempercepat laju kendaraannya, dan karena terburu-buru hingga tidak menyadari ada anak kecil yang menyebrang.

"Awas!" teriak Sakura dalam mobil kaget karena tiba-tiba ada anak kecil di pinggir jalan.

Sret!

Tiba-tiba ada yang menarik anak tadi beberapa meter sebelum mobil mereka menabrak anak kecil yang tanpa ada pengawasan orang tua hampir menyebrang. Melihat itu kemudian Sakura turun dari mobil untuk melihat kondisi anak tadi, dan betapa terkejutnya Sakura bahwa yang menyeret anak tadi ada Naruto.

"Kau tidak apa?" Tanya Naruto pada anak laki-laki kecil didepannya yang kini sedang menangis terisak.

"Lain kali jangan menyebrang sembarangan ya?" Ucap Naruto kemudian menyodorkan permen apel pada anak kecil itu yang disambut dengan senyum sehabis tangis dari anak itu.

"Apa ia tidak apa?" tanya Sakura yang kemudian mendekat kearah Naruto dan anak itu.

"Haruno-san?" Ucap Naruto terkejut dengan sosok didepannya.

"Maaf tadi aku hampir menabrak anak ini!" Ucap Sakura meminta maaf, dan ini membuat beberapa orang menatap mereka. Bagaimana tidak menatap mereka dengan intens mengingat Sakura adalah artis terkenal.

"Ahhhh.. tidak apa! lagipula yang salah anak ini! Jadi tak usah khawatir!" Ucap Naruto di balas anggukan oleh Sakura, kemudian beberapa saat tak lama setelah kejadian ini sang ibu datang.

"Terimakasih karena sudah menyelamatkan anakku, aku sungguh minta maaf karena aku tidak tahu bahwa anakku lepas dari pengawasanku saat sedang membeli minuman!" Ucap Sang ibu meminta maaf.

"Sudah tidak apa Baasan! lagipula anak baasan tidak apa-apa, tapi lain kali tolong perhatikan anak bibi dengan benar lagi!" Ucap Sakura pada sang ibu dari anak tadi.

Kemudian bibi tadi meninggalkan tempat itu, yang menyisakan Naruto dan Sakura dengan banyak pasang mata melihat mereka.

"Kalau begitu aku permisi dulu Haruno-san!" Ucap Naruto kemudian mulai melangkahkan kakinya pergi, tapi langkah Naruto terhenti karena panggilan dari Sakura.

"Tunggu!" Panggil Sakura membuat Naruto berbalik.

"Ada apa Haruno-san?" Tanya Naruto sopan.

"Ikutlah dengaku lagipula kita satu sekolah! anggap saja tumpanganku sebagai rasa terimakasihku!" Ucap Sakura pada Naruto.

"Tak usah! lagipula untuk apa berterimakasih? aku tidak melakukan apapun untukmu dan aku bukan orang dari kalangan atas yang mungkin akan membuat dirimu malu jika kita berangkat bersama!" Ucap Naruto menolak permintaan Sakura dengan sopan berusaha tidak menyinggung perasaan Sakura, walau sebenarnya kaliamt terakhir Naruto sedikit menyinggung perasaan Sakura. Tapi akhirnya ia mengerti bahwa Naruto adalah sosok yang baik, rendah hati, peduli dengan sekitar, humanis, dan yang paling membuatnya kagum adalah sifat hangatnya yang membuat siapapun yang berada disekitarnya merasakan kenyamanan.

'Naruto eh?' Batin Sakura sambil tersenyum manis membuat pasang mata laki-laki yang melihat senyum itu menjerit dalam hati. kemudian Sakura masuk kedalam mobil untuk meneruskan perjalanan menuju sekolah yang tinggal 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Ehm... sepertinya ada yang sedang kasmaran daritadi senyum-senyum terus! apalagi senyum ini berbeda dengan senyum biasanya bahkan terlihat manis!" Goda Yamato pada Sakura.

Blush!

Sakura yang menerima godaan dari Yamato entah mengapa untuk sekarang ia tidak bisa membalas ucapan Yamato, atau mungkin yang di bilang Yamato itu mungkin benar? sedetik kemudian Sakura menggelengkan kepalanya yang sukses membuat Yamato terkekeh yang melihat melalui kaca.

'Sepertinya aku mulai tertarik dengan sosok Naruto! sosok yang penuh dengan kebaikan dari dalam maupun luar' Batin Sakura yang masih tersenyum manis mengabaikan godaan dari Yamato.

Dan tanpa disadari oleh pihak Naruto maupun Sakura benang merah takdir sudah terhubung diantara mereka, tinggal bagaimana mereka menjalaninya.

-Tobe Continued-

Yo, waktunya rilis fanfic yang murni pair NaruSaku, tidak slight seperti kemarin ataupun Croscover. dan Fiction ini terinspirasi dari sebuah resensi sebuah novel yang berjudul 'Tiada yang tahu datangnya cinta!' tapi saya lupa pengarangnya tapi jika ada yang tahu mohon hubungi saya hehehe.

Dan dalam resensi itu menceritakan seorang perempuan yang menjadi artis terkenal dan berbakat banyak pemdua yang mencitainya dari kalangan aktor, musisi, pengusaha muda. Tetapi cintanya justru memilih seorang yatim piatu yang hidup sederhana tetapi memiliki kabaikan hati yang luar biasa, dan dari cerita itu saya mendapat ide untuk membuat fiction ini. Dan untuk segala karya saya diatas saya mohon maaf jika banyak kesalahan terutama bagian Typo karena mata saya agak terganggu jadi ya begitulah... hehe. Dan sekian dulu...

.

.

.

Selamat Hari Pahlawan 10 Novemvber 2015

Don't Forget for Review :D