Disclaimer: Masashi Kishimoto
Genre: Romance
Rated: T
Pairing: SasuSaku
Warning: Alternative Universe, OOC
Chapter 1: That Woman is So Dangerous
Summary:
Kecelakaan dan diselamatkan mungkin sudah biasa. Tapi Sasuke benar-benar mengalami itu, kecelakaan memalukan dan diselamatkan oleh wanita yang sempat ia kagumi, sebelum berubah menjadi kekesalan karena rupanya wanita itu sangat berbahaya.
...
A Collab by:
KiRei Apple - Chiwe
...
Happy reading
.
.
Uchiha Sasuke tidak pernah membayangkan bahwa kejadian memalukan seperti ini akan terjadi dalam hidupnya, ia yang berniat kabur dari kejaran para penjahat yang mengincarnya malah mengalami kecelakaan. Beruntung ia sempat melompat tapi sebuah lautan berkarang yang begitu tajam di bawah, kini menanti dan siap merobek-robek tubuhnya sertiap saat. Ya, karena sekarang pemuda tampan berambut hitam itu sedang bergelantungan di tepi tebing bak monyet yang berusaha mempertahankan nyawa.
Demi kakek tercintanya… Ia sangat takut.
"KAKEEEEEK!"
Sasuke menjerit memanggil kakek kebanggaannya yang ia yakini sedang kalang kabut mencari keberadaan cucu tercinta. Ponsel di saku celananya terus berdering menandakan seseorang tengah mencarinya dan pemuda itu yakin jika Sai—asistennya telah mengetahui keberadaannya sekarang.
Bibir tipis itu terus bergetar dengan panjatan do'a yang tiada henti-hentinya. Matanya terpejam begitu rapat karena takut, kedua tangannya sekuat tenaga terus berpegangan pada bebatuan yang berada di tebing curam itu. Suara ombak terdengar begitu jelas membuat bulu kuduk Sasuke meremang sempurna dan suara gemuruh helikopter terdengar begitu dekat tepat di atas kepala.
Tunggu dulu! Helikopter?
Sasuke membuka mata, tapi ia tidak bisa mendongak ke atas karena takut keseimbangannya akan lepas.
"Kau baik-baik saja, Tuan? seseorang berseru tepat di sampingnya membuat Sasuke menoleh ke asal suara.
'Demi Tuhan apa itu seorang bidadari surga yang akan menolongku?!' ia berteriak kegirangan dalam hati dengan mata membulat ketika melihat seorang wanita cantik berambut merah muda tengah berada tepat di samping tubuhnya. Gadis itu semakin rapat, pandangannya menatap Sasuke bergantian dengan tangga yang menjadi pijakannya. Kini tubuhnya benar-benar menempel dengan tubuh Sasuke membuat pemuda itu lemas seketika, lemas karena takut dan lemas karena ulah si merah muda.
"Pegang tangga ini." perintahnya agar Sasuke berpegangan pada tangga gantung yang hanya terbuat dari tali itu.
Sasuke bergidik ngeri. "Kau mau menjatuhkanku, hah?!" karena tuan serba mudah itu tidak yakin dengan keamanan tangga gantung di depannya yang terlihat begitu sederhana.
Perempatan siku terlihat jelas sekali di dahi wanita yang bernama Haruno Sakura, itulah yang Sasuke lihat dari name tag seragamnya.
"Cepat!"
Sasuke meneguk ludah karena perempuan asing tak dikenalnya berani membentak pemuda raven itu dengan pandangan yang begitu tajam. Apa dia tidak tahu siapa Uchiha Sasuke yang sedang dihadapinya, eh?
"Hn." tangan kiri Sasuke lebih awal meraih tangga itu kemudian kakinya menginjak untuk menopang tubuhnya agar lebih seimbang.
"W-Wooaahh…"
"Dasar bodoh!"
Wanita itu lagi-lagi berteriak mengatainya. Demi apa pun ia adalah seorang Tuan muda yang tak pernah dibentak oleh siapa pun termasuk keluarganya sendiri dan karena teriakannya membuat tubuh Sasuke hampir saja terjatuh jika saja wanita itu tidak menarik dan memeluknya.
Harum
Bahkan disaat ini pun ia sempat-sempatnya memikirkan hal itu.
"Shika angkat!" Sakura memerintah pada rekannya untuk menarik tangga gantung itu ke atas karena si Tuan manja ini tidak mau memanjat ke atas sana.
"Haruno Sakura."
"Hn."
Wow… Sebagai seorang wanita dia sangat dingin membuat Sasuke semakin penasaran.
"Selesai ini bisakah kita bertemu?"
Sakura mengacuhkannya tanpa menjawab, mereka kini telah sampai di daratan yang jaraknya satu meter di bawah mereka berdua. "Kau bisa melompat?"
Sasuke mendengus. "Hn." sepertinya wanita ini benar-bernar meremehkan kemampuannya. Meskipun ia seorang Tuan muda, tapi ia sangat…
BRUKK
"Arghhhhh!"
Sasuke menjerit saat tubuhnya jatuh membentur tanah dengan wajah terlebih dahulu hingga membuat dahinya membiru terkena batu kecil.
"Kau tidak apa-apa?" Sakura mengulurkan tangan ke arah Sasuke yang tengah berbaring di tanah sambil memegang dahi.
Sasuke menatap kesal. "Kau bilang tidak apa-apa? Lihat ini!" teriaknya sembari menunjuk luka di dahinya yang semakin membiru, matanya sembab karena menahan tangis.
Sakura mendecih lalu menginjak dada Sasuke dengan sebelah kakinya yang terbalut sepatu boots panjang mencapai lutut, kemudian ia mengeluarkan pistol dari balik sepatunya dan menodongkan pistol itu tepat di dahi Sasuke yang membiru. "Rubahlah sikap manjamu, Tuan atau aku akan menembakmu."
Bibir Sasuke berkedut, bulu kuduknya kembali meremang karena takut. Hilang sudah kekagumannya pada wanita ini, ia akan menarik kembali ucapannya yang sempat mengira wanita berbahaya ini adalah seorang bidadari dari surga. "Kau akan dihukum jika melakukannya." katanya bergetar.
Sakura memutar bola mata melihat kelakuan lelaki yang baru saja ia tolong. "Aku tinggal menembak kepalamu kemudian aku akan melemparkan mayatmu ke jurang, selesai." ia menyeringai kejam.
Sasuke menelan ludah, astaga wanita merah muda bernama Haruno Sakura ini memang benar-benar berbahaya, kemudian pemuda raven itu berdehem mencoba menghilangkan rasa takutnya. Ingat. Di Konoha tidak ada yang berani kepada keluarga Uchiha.
"Kau akan menyesal telah melecehkan Uchiha." ujar Sasuke dengan nada sombong.
"Apa peduliku?"
"Kau-"
"Sasuke!"
Panggilan dari seseorang membuat ucapannya terhenti. Menoleh ke samping, ternyata Sai keluar dari mobil dan berlari menghampirinya. Sakura ikut menoleh dan mendapati lelaki yang dikenalinya. Sebelum ia menyapa, Sasuke sudah terlebih dahulu menyela.
"Kemana saja kau, hah!"
Sai melambaikan tangan dan tersenyum tanpa dosa. "Aku kira kau sudah mati."
"Cih!" Sasuke mendecih mendengar ucapan asistennya meskipun ia tahu bahwa itu hanya candaan.
"Wow, ciuman yang sangat menakjubkan." Sai berujar dengan kekehan kecil.
"Apa maksudmu, pucat?" Desis Sasuke.
Sai menunjuk Sakura kemudian dahi Sasuke yang membiru. "Itu."
"Bukan! Ini…"
"Senang bertemu kembali denganmu, Sai-san." Sapa Sakura memotong perkataan Sasuke sembari melepaskan kakinya di dada pemuda raven itu.
"Ya, senang bertemu kembali denganmu juga Sakura-san." Jawab Sai membuat sang Tuan muda melongo melihat kenyataan mereka saling kenal.
"Karena anda sudah di sini, saya pamit." Ucapnya meminta ijin karena helikopter yang dinaikinya sudah mendarat tak jauh dari tempat mereka.
"Kalian…"
"Apa anda tidak mau merawatnya?" goda Sai pada Sakura dengan senyuman lebar.
Sakura melirik Sasuke yang kini duduk dengan wajah terkejut. "Aku tidak yakin tidak akan membunuh Tuan muda manja itu jika aku merawatnya," Sakura berkata datar dan membungkuk. "Saya pamit." Ujarnya kemudian berbalik pergi menuju helikopter yang sudah menunggunya.
"Kakekmu terus menangis, sebaiknya kita segera pulang ke rumah atau kau mau ke rumah sakit?"
Sasuke berdiri sembari menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Pandangannya terus tertuju pada Sakura yang telah menaiki helikopter dan mulai terbang meninggalkan tempat itu.
"Dia tunanganmu."
"Aku mati seandainya itu terjadi."
Tunggu!
Tunangan?
Apa maksud perkataan si mayat hidup ini. "Cih, konyol."
"Kenyataannya memang seperti itu."
Sasuke mencengkram kerah kemeja yang Sai pakai. Netra kelamnya sudah seperempat keluar menatap Sai kesal. "Ini tidak lucu!" tidak mungkin kakek Madara mengantarkan cucu tampan kesayangannya ini pada neraka.
Sai menghela napas. "Ini lucu," ia melepaskan cengkraman tangan Sasuke pada kemejanya. "Setidaknya kau akan sering masuk rumah sakit karena tembakan."
Sai pergi dengan tertawa membayangkan Sasuke yang ketakutan berhadapan dengan Haruno Sakura, seorang letnan pasukan inti angkatan udara.
Sasuke memukul dahinya dan meringis—lupa kalau ia mempunyai memar, ia harus cepat pulang dan meminta penjelasan pada kakeknya. Ingat! Kakeknya akan menuruti semua permintannya apalagi soal perempuan yang masih banyak di luar sana dan lebih baik dari wanita merah muda berbahaya itu.
Di samping itu, Sai masih terkekeh kemudian mengirimkan sebuah pesan pada Madara. Sepertinya Sasuke akan merengek meminta pertunangannya dibatalkan. Namun sayang, hubungan Sasuke bukan lagi sekedar tunangan melainkan suami dari Uchiha Sakura yang sejak bayi telah disatukan oleh Mikoto dan Fugaku.
Jadi… Berjuanglah demi kelelakianmu Sasuke, karena wanita berbahaya itu sedang menunggu di istana tercintamu.
.
.
To be continued